NovelToon NovelToon

Suami Yang Tertukar

Malam Pertama

"Aaaaa...." Terdengar teriakan seorang gadis yang begitu keras dari dalam kamar sebuah mansion mewah milik keluarga Pangestu.

...Dia adalah gadis yang baru saja menikah dengan putra keluarga Pangestu, hujan begitu derasnya di iringi suara petir yang menggelegar seakan menambah suasana mencekam di malam itu. Gadis itu beringsut melangkah mundur tat kala seorang pria yang dipenuhi luka bakar di sekujur tubuhnya mulai maju mencoba mendekati dirinya....

..."Aira... ini aku suami mu, mendekatlah pada ku!!" Pria itu terus melangkah maju sembari berusaha meraih tubuh Aira....

"Tidakkkk.... ku mohon jangan mendekat!!" Gadis itu terus saja melangkah mundur sambil tubuhnya gemetar ketakutan, apalagi lampu di kamar dan seluruh lantai atas itu di matikan.

..."Kenapa? Aku suami mu, apa kau tak mau menerima ku?" Pria itu tak memperdulikan Aira yang semakin ketakutan....

"Meskipun aku sudah bersiap, tetap saja aku merasa ketakutan. Dia suami ku!" Aira mencoba berbicara dengan hatinya.

"Tidakkk...!!" Aira memejamkan matanya.

..."Kau takut pada ku? Ini adalah malam pertama pernikahan kita Aira" Pria itu hampir menyentuhnya....

"Tidakk aku mohon jangan, aku tahu kau suami ku, tapi aku benar-benar belum siap!!" Aira mencoba berbicara meski ia merasa benar-benar ketakutan.

"Kenapa Aira? Cepat atau lambat kau tetap harus menerima ku, kita sudah menikah!" Pria itu tersenyum mengerikan, seolah hendak menerkam Aira.

" Aku tahu, aku pasti akan patuh dan merawat mu dengan baik, tapi ku mohon berikan sedikit waktu pada ku!!" Aira benar-benar ketakutan.

..."Kalau begitu ayo kita ke tempat tidur!" Pria itu hendak menyentuh tubuh Aira....

"Jangan...! Aku mohon Aldi" Aira mendorongnya, lalu berlari keluar dari kamar menuju lantai bawah.

...Pria itu tersentak terkejut saat mendengar Aira menyebut nama kakaknya. Ia membiarkan Aira berlari ke lantai bawah. Di lantai bawah ada Lina pelayan rumah itu sedang membereskan meja makan. Aira berlari memeluk Lina. Sesaat setelah Aira keluar, pria itu melepas kulit palsu yang menempel pada tubuhnya seperti luka bakar....

"Lina..!!" Teriak Aira sambil memeluk Lina.

..."Lina aku takut sekali hiks...hiks.." Aira menangis di dalam pelukan Lina....

"Sudah, sudah tidak apa-apa! Kamu baik-baik saja sekarang" Lina menoleh ke lantai atas di mana seorang pria berdiri mengawasi mereka.

"Itu adalah tuan Aldo yang menyamar menjadi tuan Aldi untu menakuti istrinya dan kami tidak di perbolehkan untuk memberitahukannya" Lina bermonolog di dalam hatinya.

"Tenanglah nyonya, mungkin ini adalah awal dari kehidupan mu yang bahagia!" Lina mengelus kepala Aira.

"Hidup bahagia, oh Lina jangan bercanda!" Aira menatap Lina.

..."Kamu akan mengerti..." Belum sempat Lina meneruskan kata-katanya, Aira sudah memotongnya....

"Aku tidak peduli, bolehkah aku tidur dengan mu malam ini?" Aira menatap Lina dengan penuh harapan.

..."Tapi ...." Kalimat Lina menggantung sambil menatap ke lantai atas meminta jawaban Aldo setuju atau tidak. Aldo menganggukkan kepalanya lalu beranjak masuk ke kamar pribadinya....

"Baiklah dengan senang hati nyonya" Lina tersenyum ramah pada Aira.

...Di dalam kamar Lina sudah tertidur, namun Aira masih tak bisa memejamkan matanya. Ia teringat kejadian kemarin sebelum ia setuju menikah dengan Aldi....

Satu Minggu yang lalu🌹

"Ayah, muka Aldi pernah terbakar, ia sekarang jelek seperti monster, namun sekarang ia meminta kau menepati janji mu, aku pikir ini tidak baik untuk keluarga Sanjaya kita!" Anak tertua menegaskan kata-katnya.

..."Ayah aku sedang hamil, mereka tak akan mau menerima anak dalam kandungan ku!!" Anak ke dua mencoba beralasan....

"Ayah umur ku baru tujuh belas tahun, aku masih terlalu muda, aku belum siap menikah!" Anak ke tiga keluarga Sanjaya juga menolak.

..."Sebagai keponakan mu, Aira Anggara sudah seperti putri mu sendiri! Aira Anggara bisa menikah dengan dia, bukankah itu lebih baik dari pada dia terus hidup menderita di keluarga kita!!" Bibi Aira ingin mengorbankannya sebagai ganti putri-putrinya....

"Kita sudah banyak mengeluarkan dana dan tenaga untuk membesarkan dan merawatnya. Ini saatnya bagi Aira untuk membalas segalanya!" Gisel terus saja memojokkan Andra agar menyetujui pendapatnya.

..."Aira keponakan ku, tolong bantu aku! Aku sudah merawat dan membesarkan mu sebisa ku, selama dua puluh tahun aku membesarkan mu. Keluarga Sanjaya akan bangkrut jika keluarga Pangestu menarik sahamnya!!" Kini Andra paman Aira pun ikut memojokkan Aira....

"Baiklah paman aku akan menikah dengannya, anggap saja ini sebagai balas Budi ku karena paman sudah membesarkan ku!!" Begitu berat bagi Aira untuk menerima hal ini.

Saat ini🌹

"Begitu kejam hidup ini, ini tak adil bagi ku!" Aira menangis hingga ketiduran di samping Lina.

"MMM" Aira bangun sambil terus mengucek matanya yang masih lengket.

"Hmm ini di kamar Lina?" Aira melihat sekeliling lalu meringkuk memeluk lututnya.

..."Karena paman aku menggantikan putri-putrinya untuk menikah dengan Aldi yang cacat..! Namun sepertinya aku masih belum bisa menerima akan hal ini" Aira masih berusaha meyakinkan dirinya bahwa semuanya pasti akan baik- baik saja....

"Tidak, tidak aku harus menerima kenyataan. Aku harus merawatnya dan menjadi istri yang baik seperti ibu dulu!"

..."Walaupun aku tak bisa berhubungan dengan dia setidaknya aku bisa merawat dan menjaganya!!" Aira mulai bangkit dari tempat tidur dan berjalan keluar mencari keberadaan Lina....

"Lina apa ada yang bisa aku bantu?" Aira medekati Lina yang sedang menyiapkan sarapan.

..."Tidak usah nyonya, ini semua sudah menjadi tugas ku untuk melayani mu!" Lina tersenyum ramah sambil menyajikan makanan di meja makan....

Aira melirik ke arah meja makan, ada seorang pria yang begitu tampan duduk dan menikmati sarapan di sana.

..."Apakah dia Aldo? Adik dari suami ku Aldi, aku dengar dia tidak tinggal di sini. seperti apa wajahnya dan kenapa ia ada di rumah ini?" Aira bermonolog dalam hatinya sambil terus saja memperhatikan Aldo dari belakang....

"Bukankah tidak sopan untuk mu terus menatap dan memperhatikan seseorang dari belakang, seperti orang mesum!" Aldo menyeringai saat menyadari bahwa Aira tengah memperhatikannya.

"Apa dia bilang? Orang mesum, aku ..." Aira sedikit terkejut dan bermonolog dalam hatinya.

"Orang ini benar-benar narsis banget deh!" Aira bicara dalam hati sambil bergidik ngeri.

Aldo tersenyum sambil berbalik menatap Aira yang masih berdiri di belakangnya.

..."ya memang lumayan tampan sih.." Aira masih saja bicara dalam hati dan masih dengan mode menatap intens wajah Aldo....

"Nona Aira perkenalkan dia tuan Aldo Pangestu, adik dari tuan Aldi Pangestu" Burhan kepala pelayan memperkenalkan Aldo pada Aira.

..."Nona Aira ini makanan anda!" Lina menghidangkan makanan untuk Aira. Aira mengambil piring berisi makanan untuknya dan pergi menjauh dari meja makan....

"Kenapa kamu nggak sarapan di sini? Meja ini juga cukup besar untuk makan banyak orang!" Aldo menatap Aira yang ingin pergi meninggalkan meja makan.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

***Kadang takdir berjalan berlawanan dengan harapan

Kenyataan tak seindah impian

Menerima segalanya meski terasa berat

Menjalani apa yang ada tanpa bisa menolak

Berjalan di atas kebahagiaanya

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹***

Aldo Dan Aldi

"Kenapa kamu nggak makan disini saja? Meja ini cukup besar untuk makan banyak orang?" Aldi menegur Aira yang ingin meninggalkan meja makan.

..."Aku tidak suka makan satu meja dengan orang yang tak memiliki etika dan sopan santu!" Aira berjalan ke arah dapur sambil membawa piring berisi makanannya....

"Nyonya Aira tunggu dulu, ini... ini" Lina mencoba mengejar dan menghentikan niatan Aira yang ingin makan di dapur saja.

..."Bibi Li, siapkan makanan untuk kakak, aku akan mengantarkan dan menyuapi kak Aldi" Aldo telah menyelesaikan sarapannya....

Aira yang mendengar nama Aldo di sebut langsung berhenti dan menoleh pada Aldo. Ia merasa inilah saatnya ia bersikap baik pada Aldi suaminya. Lina menyerahkan makanan untuk Aldi pada Aldo, saat Aldo hendak beranjak Aira mencegahnya.

..."Tunggu..., biar aku yang membawakan makanan itu untuk Aldi!" Aira menunjuk dirinya di hadapan Aldo....

"Jangan bersikap seolah-olah kau adalah istri yang baik!" Aldo menatap sinis ke arah Aira.

..."Apa maksud mu?" Aira merasa tak terima dengan perkataan Aldo....

..."Kau bahka lari dari kamar semalam saat malam pertama mu! Suami mu saja sekarang masih merasa kesal dan jengkel pada mu!!" Aldo tersenyum mengejek Aira....

"Dia tahu tentang masalah semalam! Ini benar-benar memalukan" Wajah Aira memerah karena merasa malu dan juga kesal.

..."Jika kau berani lari dari kamar lagi malam ini, akan ku pastikan, besok pagi kaki mu pasti ku patahkan!" Aldo menatap tajam ke arah Aira. Terdengar nada ancaman dalam bahasa bicaranya sambil berjalan melewati Aira....

"Cara bicara dan sikapnya yang begitu kasar, dingin dan juga arogan! Jika begini apa yang harus ku lakukan agar bisa merawat dan menjaga Aldi?" Aira bermonolog dalam hatinya.

Aira mencuci piring di dapur, ia merasa frustasi karena tak menemukan cara untuk merawat Aldi. Ia terlihat kesal.

..."Nyonya Aira, kamu sedang merasa kesal ya pada tuan Aldo? Dia memang orangnya mudah marah dan tersinggung!" Lina mendekati Aira yang dari tadi terlihat murung sambil mencuci piring....

"Tapi sebenarnya dia orang yang baik, dia begitu menyayangi tuan Aldi. Dia menyuapi makan dan obat tuan Aldi sendiri, dia yang selalu memperhatikan segala sesuatu tentang tuan Aldi!" Lina mencoba meluruskan kesalah pahaman yang dirasakan Aira.

..."Hmm, aku mengerti Bibi Li!" Aira tersenyum ramah pada Lina....

..."Bibi Li, kenapa Aldi tak melakukan cangkok kulit dan operasi plastik? Jaman sudah modern, teknologi medis juga semakin canggih, seharusnya tidak ada masalah kan?" Aira merasa ada yang aneh, mereka adalah orang kaya uang bukanlah hal yang sulit bagi mereka jika ingin melakukan sesuatu....

"Haist, sekarang mereka sedang berusaha membuat tuan Aldi untuk tetap bisa bertahan hidup! Bagaimana mungkin mereka masih ada tenaga dan waktu untuk melakukan pencakongkan kulit dan operasi plastik!" Lina menghela nafas berat ikut merasakan kesedihan dan prihatin akan nasib Aldi sekarang.

..."Tapi....semalam kenapa ia terlihat seperti orang yang tidak terluka parah? Ia bisa berjalan seperti orang normal, bahkan tenaganya sangat kuat saat berusaha memegang ku! Hanya kulitnya saja yang terlihat begitu parah dan buruk" Aira berbicara dalam hati, merasa heran dengan apa yang di sampaikan bibi Lina padanya....

"Nyonya, jangan sekali-kali membicarakan perihal kondisi tuan Aldi pada tuan Aldo! Ia akan sangat sedih dan juga marah, ia begitu sensitif jika membicarakan masalah tuan Aldi" Lina mencoba mengingatkan Aira akan sifat Aldo jika berurusan dengan Aldi.

..."Nyonya, cobalah sebisa mungkin kamu memahami tuan Aldo, tuan Aldi terbakar karena berusaha menyelamatkan nyawa tuan Aldi.. Jika terjadi sesuatu pada tuan Aldi temperamennya akan memburuk, kamu harus lebih sabar dan mencoba mengerti dia!" Lina melanjutkan kata-katanya....

"Tapi Aldo itu benar-benar menyebalkan juga menjengkelkan, baru pertama kali bertemu dengan kakak iparnya saja sudah berani mengatai ku sebagai seorang mesum, apakah ini sesuatu yang bisa di ucapkan adik ipar. Dia sama sekali tak menghormati ku sebagai kakak iparnya!" Aira menggerutu di dalam hatinya.

...Aldo berjalan menuju ke lantai paling atas mansion dengan membawa makanan cair untuk Aldo. Setiap kali hendak masuk ke kamar di mana kakaknya di rawat, jantungnya selalu berdegup kencang. Saat akan membuka pintu dokter yang bertugas merawat Aldi juga sedang membuka pintu hendak keluar ruangan....

"Ah, tuan Aldo..." Dokter terkejut melihat Aldo ada di depan pintu.

"Bagaimana keadaan kakak ku? Aku ingin menyuapinya makanan" Aldo hendak masuk, ia mencium aroma sterilisasi di dalam ruangan itu. tubuhnya mulai berkeringat.

"Tuan saya baru saja mensterilisasi ruangan lebih baik anda masuk nanti saja, anda alergi aroma sterilisasi!" Dokter mencoba mencegah Aldo untuk masuk.

"Kau bisa melanjutkan tugas mu! Aku akan masuk dan menyuapi kakak!" Aldo tak memperdulikan dirinya yang alergi.

..."Baiklah tuan" Dokter tak bisa berbuat apa-apa lagi, jika ia memaksa, ia bisa kehilangan nyawanya di tangan Aldo....

Aldo berjalan mendekati tempat tidur yang digunakan untuk merawat Aldi, ia duduk di kursi samping Aldi berbaring.

..."Do...kau bocah sialan berani-beraninya menikah menggunakan nama ku! Kau bahkan masih berani menggunakan wajah dan tubuh penuh luka bakar untuk menakut-nakuti istri mu!" Aldo memarahi tindakan Aldi yang seenaknya mempermainkan istrinya....

"Kakak kamulah yang menyuruh ku menikah! Aku tau kau takut aku kesepeian, tapi bagaimana jika ia punya motif tersembunyi pada kita!" Aldo mengalihkan pandangannya ke kanan tak berani menatap Aldi

..."Apakah kamu bisa merasa tenang memberikan adik mu pada orang seperti itu seumur hidupnya!" Kini Aldo menatap Aldi dengan senyuman yang sulit untuk di artikan....

"Haist, aku memang tak pernah bisa menang saat berbicara dengan mu! Tapi gadis yang bernama Aira itu pastilah gadis yang baik, di lihat dari sorot matanya saja sudah jelas ia gadis yang sangat polos!" Aldi mencoba meyakinkan Aldo akan Aira.

..."Hahaha polos kepala mu itu! Jika bukan karena di paksa atau tak berdaya, pasti karena ia punya tujuan dan maksud lain. Lihat saja aku pasti akan membongkar topengnya!" Aldo berbicara dalam hatinya....

"Kak aku sudah menikah dan mempunyai sertifikat pernikahan,aku sudah melakukannya dengan baik bukan? Jadi,sekarang kau juga harus melakukan pengobatan dan pencangkokan kulit serta operasi plastik dengan patuh dan baik juga bukan?" Aldo tersenyum penuh arti sambil menatap Aldi.

..."Bahkan aku juga sudah melakukan perawatan kulit setiap hari hanya untuk mu!" Aldo begitu bersemangat menatap Aldi....

"Ini..." Aldi ragu-ragu untuk bicara.

"Kau baru saja menikah, besok adalah hari dimana Aira harus berkunjung ke rumah keluarganya! Kau pergilah temani dia menjenguk keluarganya, kau bersiap-siaplah! Masalah yang lain kita bicarakan saat kau telah selesai bulan madu!" Aldi mencoba mengalihkan perhatian Aldo.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

***Dunia yang dipenuhi hiruk pikuk kehidupan

Terasa sunyi bagi yang kesepian

Tak ada teman, tak ada kasih

Hanya seorang diri menapaki kehidupan

Kau yang berharga telah pergi

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹***

Aira dan Aldo

"Ha....bulan madu? Jangan gila, apa kakak bercanda?" Aldo tertawa sinis.

..."Kenapa tidak? Dia sudah sah menjadi istri mu! Ingat jangan main-main dengan pernikahan Aldo atau kau akan menyesal nantinya!" Aldi tak ingin Aldo menganggap pernikahannya hanya sebagai alat untuk menekan Aldi agar tetap bertahan hidup....

"Oke..oke! Lebih baik sekarang kau habiskan dulu makanan mu!" Aldo tak ingin berdebat dengan kakaknya, karena jika perdebatan ini berlanjut hanya akan membuat Aldi emosi dan keadaannya jadi memburuk lagi.

...Keesokan harinya bersiap berkunjung ke rumah pamannya. Di lantai bawah sudah tersedia berbagai macam hadiah yang di siapkan oleh keluarga Pangestu atas perintah dari Aldi untuk keluarga Aira. Aldi tahu Aldo tak akan mau menyiapkan hadiah apapun untuk keluarga Aira....

"Hari ini adalah hari dimana aku harus berkunjung ke rumah keluarga ku, aku tidak menyangka keluarga Pangestu akan mempersiapkan begitu banyak hadiah untuk keluarga ku!" Aira bengong melihat begitu banyaknya hadiah yang akan ia bawa untuk keluarga pamannya.

...Disaat yang bersamaan Aldo menuruni anak tangga dengan gayanya yang begitu cool. Ia mengenakan celana hitam lengkap dengan setelan jasnya, ia terlihat begitu mempesona....

"Sial, kenapa ia terlihat begitu tampan hari ini!" Aira menelan salivanya kuat-kuat, entah kenapa ia merasa begitu gugup melihat Aldo yang seperti itu.

..."Tuan Aldo, hari ini nyonya Aira harus berkunjung ke rumah keluarganya! Bisakah Anda meluangkan waktu untuk mengantarkan dan menemaninya?" Burhan mencoba berbicara pada Aldo....

" Kami menerima tugas dari tuan Aldi untuk membuqt mereka dekat dan bersatu! Kami harus berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakan tugas ini!" Burhan dan Lina berbicara lewat tatapan mata mereka.

..."Kau pikir aku tak punya pekerjaan apa, aku nggak punya banyak waktu luang" Aldo berbicara dengan angkuhnya sambil melirik ke arah Aira....

"Setampan apapun dia tetaplah angkuh, sombong dan juga menyebalkan!" Aira memaki Aldo dalam hatinya karena begitu kesal.

..."Pak Burhan, aku bisa pergi sendiri, aku sudah biasa!" Aira tersenyum ramah pada Burhan....

Aldo yang mendengar kata-kata Aira tiba-tiba saja merasa kesal dan marah. Burhan kelabakkan menanggapi ekspresi wajah dari kedua-duanya.

..."Keluarga Sanjaya tidak akan peduli meski salah satu keluarga Pangestu tak ada yang menemaninya, asalkan banyak hadiah dan uang yang datang itu sudah lebih dari cukup! Bukankah begitu nyonya Pangestu?" Aldo menyindir Aira dengan kata-katanya yang tajam....

"Tolong panggil aku kakak ipar! Apakah ayah dan ibu mu tak pernah mengajari mu sopan santun?" Kini Aira balik menyindir Aldo dengan kata-katanya yang tajam pula.

...Kini mereka berdua diam dan saling menatap, bukannya takut Aira justru menatap balik mata Aldo. Tiba-tiba tatapan Aldo berubah menjadi dingin dan mengerikan, membuat Aira seakan tertusuk oleh aura menyeramkan dari Aldo. Aira bergidik ngeri lalu mengalihkan pandangannya....

"Ayah dan ibu ku benar-benar tak pernah mengajari ku sopan santun! Bagaimana jika kau yang mengajarkan ku sopan santun hemm?" Aldo mendekatkan wajahnya ke arah Aira sambil bicara dengan nada mengejek.

..."Apa...aku tidak bisa! Ka...kamu menyingkirkan dari ku?" Di tatap secara intens oleh Aldo membuat Aira gugup dan takut....

Aldo mundur beberapa langkah menjauhkan diri dari Aira, ia berpaling dan melangkah keluar pergi dari rumah. Aira sedikit bisa bernafas lega saat melihat Aldo sudah berjalan menjauh darinya dan pergi keluar rumah.

..."Pak Han, aku akan naik kelantai atas dan meminta ijin pada Aldi dulu!" Aira ingin naik ke lantai atas dan bicara pada Aldi....

"Nyonya, tual Aldi sekarang sedang melakukan terapi juga perawatan, ia tak bisa menemui anda! Tuan menyuruh ku untuk mengantarkan nyonya berkunjung ke keluarga Sanjaya!" Burhan meletakkan tangan kanannya di depan dada.

..."Sebenarnya aku juga ingin minta maaf padanya, kemaren malam aku seenaknya keluar dari dalam kamar pengantin tanpa peduli padanya..huft!" Aira menggerutu dalam hatinya, ia merasa bersalah pada Aldi karena kejadian kemaren....

"Baiklah.." Aira dan Burhan memasukkan semua hadiah dalam bagasi mobil. mereka berangkat menuju kediaman Sanjaya.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Tertatih ku arungi bahtera kehidupan

Tersapu derasnya arus kebencian

Tenggelam dalam lautan dendam

Terombang-ambing di jurang kenistaan

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!