NovelToon NovelToon

MENIKAH MUDA DENGAN BOSS TAMPAN

Bab 1 Datang Ke Kota

Chika Adriana Marlina, sudah bersiap siap untuk berangkat merantau ke kota, tak lupa Chika berpamitan kepada kedua orangtua nya, adik  dan saudara saudaranya. Dengan rasa yang campur aduk karna baru pertama kali Chika jauh dari orang tua nya, ada rasa kekhawatirannya karna Chika belum tau betapa kerasnya hidup di kota. Tapi Chika harus semangat untuk mengubah kehidupannya dan mengangkat derajat ke dua orang tuanya. Berbekal ijazah SMA semoga Chika mendapat pekerjaan yang di inginkannya dan bisa mengangkat derajat ke dua orang tua nya. Karna Chika bisa di bilang dia tulang punggung keluarga, dia masih mempunyai adik yang harus Chika sekolah.

Ayah Chika bekerja sebagai Tukang bangunan dan Ibu Chika bertani  berdagang keliling, besar harapan Chika untuk sukses di kota nanti.

Mobil biss mulai berjalan membawa Chika ke kota besar, sepanjang perjalanan Chika terus memikirkan bagaimana nanti dirinya , karna teman temannya bilang hidup di kota tidak mudah dan yang paling penting pergaulan di kota sangatlah beda dengan pergaulan di kampung.

Setelah beberapa jam perjalanan akhirnya chika telah sampai di kota, dia langsung menelpon teman nya . Chika akan menumpang di kosan temannya untuk sementara, sebelum Chika mendapatkan pekerjaan...

"Halloo nggit...." Sapa chika

"haaaay Chik lu udah sampe terminal?"

"Gue udah sampe terminal nih jemput gue" sekarang ya, gue di depan warung kopi Deket terminal nih

"Okeyyy... Gue otewe, lu tunggu disitu yeee". Jawab Inggit kepada sahabatnya itu

"iyaaaa cepetan gue takut nih, entar ada om nyulik gue lagi".

" Iyeee bawel gue otw niihhh"

Tutttt.. Tut... Tutt..

telpon di matiin begitu aja oleh Inggit padahal Chika masih pengen ngeladenin sahabat nya itu yang menurutnya bawel tapi baik juga

.

.

Tak lama kemudian Inggit sudah sampe ke tempat yang tadi di kasih tau oleh Chika...

" Haiii besti, wih beda ya gadis dari kampung bersih bersih muka nya, mulus kaya jalan tollll... Hahaha". Goda Inggit

"Mulus darimanya si nggit, perasaan sama aja deh gue,". timp Chika

" Ya bersih aja gitu keliatannya bercahaya kaya mentari pagiii.... Asyeeeekk wkwkwkw"

" Mungkin di kampung udaranya seger nggit, kalo disini kan ya gituu... Liat aja muka Lo". ledek Chika

"Laaah mukaa gue kenapeee emang.... Cakep gituu kek artis artis luar negeri apa gimana nehh..." imbuh Inggit tak terima

Dengan pede nya Inggit sambil nyengirrr

"HAHAHAHA artis luar negri dari Hongkong ah... Muka Lo kebanyakan asap polusi nempel noh jadi ga sebersih muka guee.. HAHAHA"

"Waaah Siaalaaan Lo "

Ya begitulah mereka kalo udah ketemu pasti saling meledek satu sama lain, tapi mereka ga akan baper karna bagi mereka candaan seperti itu sudah biasa. Dan justru mereka merindukan candaan tersebut , karna sudah beberapa tahun mereka ga bertemu, baru sekarang lah mereka bertemu kembali.

.

Dari terminal ke kosan Inggit tidak begitu jauh, mereka mengendarai sepeda motor hanya membutuhkan waktu 10 menit saja dari terminal. Di tengah perjalanan tak lupa mereka mampir dulu untuk makan malam , karna cacing di perut mereka sudah dangdutan.. Hihihi

Mereka makan pecel ayam dan es teh manis..

"Makan yang banyak Chik biar Lo kuat jalanin hidup". ledek inggit

"heleh sialan Lo, ga makan banyak pun gue tetep kuat, gue ga lemah kaya Lo yaa ". Jawab Chika tak terima

" Iya dah iya si paling kuat"

HAHAHAHA... Inggit dan Chika tertawa bersama,.padahal pengunjung di tempat makan tersebut lagi rame, tapi mereka tidak menghiraukannya.

Setiba di kos an Inggit Chika langsung membersihkan badan nya karna badannya lengket efek seharian di perjalanan.

Sebelum tidur mereka sempat mengobrol  dulu bersama , karna sudah lama juga mereka tidak bertemu, tidak ngobrol bareng juga,  Besok rencana nya Inggit mau melamar di perusahaan di tampet Inggit bekerja yaitu Perusahaan Hans Group, perusahaan yang cukup terkenal di kota tersebut yang berjalan di bidang keuangan dan properti.

.

"Btw, gimana ya gue besok". Tanya Chika sambil garuk garuk kepala

"Gimana apanya sih, duh besti gue lagi bingung banget kayaknya nih... HAHAHA"

"Besok kan gue ngelamar kerja, entar gue ngomong nya gimana, lo tau sendiri kan gue baru kali ini ke kota"

( Chika yang sedang duduk sambil melipat tangan nya di bawah dagu nya )

"Hahahaa.. Yaelaaah gitu aja pake pusing lo, ga usah bingung Lo tinggal ngomong aja ke bos besok.."

"Hahhhh, ngomong gimanaaa???" Tanya inggit penasaran

" Lo ngomong aja  ke bos, bos ganteng deh  HAHAHA"

" Gileeee lo ah ya kali gue ngomong gitu, bisa abis gue di maki maki... Eh btw, bos nya galak ga sih?"

" Ya Elah tenang aja bos gue mah baik bangett, ganteng, cool lagi, pokonya paling perfect sedunia dia mah pokonya.. Lo tenang Bae HAHAHAHA". Jawab Inggit mencoba menenangkan sahabatnya itu

"Oke, semoga apa yang Lo ucapin itu bener yaa, soalnya gue agak kurang yakin deh Ama Lo"

"Lah bocah ga percaya HAHAHA"

"abis muka Lo ga meyakinkan kan sih"

"pokonya Lo harus percaya sama gue HAHAHAHA". Inggit berusah meyakinkan

"Diihhh ogah amat percaya Ama Lo tuh musyrik tauuu"

"HAHAHA iya dah iya, ett dah bisa banget lagi besti gue nimpalinnya HAHAHA"

" Iya lah gue Gito loh HAHAHAHA"

"Udah lama kita ga ketemu Lo tetep asyik Chik, ga pernah berubah Lo"

" Lo baru nyadar kalo gue ini emang temen Lo yang paling asyik say HAHAHA lagian gue berubah gmna si udah kaya power rangers aja berubah.. HAHAHA"

" HAHAHA males banget gue denger nya, jadi nyesel gue muji Lo barusan wkwk"

"Udah ah gue mau tidur ngantuk, cape juga tadi di perjalanan."

"Oke deh kita tidur, jangan lupa besok bangun pagi"

"iyaa bawel, bye"

"Byeee...."

Keasyikan mengobrol dan bercanda mereka akhirnya memutuskan untuk tidur karna besok harus bangun pagi pagi, tak lupa keduanya memasang Alarm di handphone masing masing agar ga kesiangan....

..

.

Kriiinggg kringgg kringgg kringgg....

Kedua Alarm mereka saling bersautan , sudah pagiiii...... Kedua nya kaget dan cepat cepat ke kamar mandi , bersiap siap bekerja..

Inggit dan Chika sudah siap dengan setelan kerja nya, ya mereka berdua bisa dibilang wanita cantik. Chika walaupun dari kampung tapi Chika bisa dibilang cantik, hidung mancung, bibir tipis , mata bulat dan mempunyai tanda di ujung bibir kanan dan kiri.

Setelah mereka siap mereka pergi bersama ke perusahaan Hans Group, tak ketinggalan Chika membawa amplop coklat nya karna Chika baru akan melamar kerja di perusahaan Hans Group, beda dengan Inggit yang sudah bekerja di sana sebagai Staff Administrasi...

.

Mereka berdua telah sampai lah mereka di PT Hans Group......

Bab 2 PT HANS GROUP

Sesampainya Chika dan Inggit di perusahaan PT Hans Group,  Inggit langsung memberikan semangat untuk sahabatnya itu, sebab inggit tau betul kalau sahabatnya itu sedang gelisah karna akan interview, menentukan bisa atau tidaknya bekerja satu perusahaan dengannya.

.

"Ayam tetangga gue kemaren tiba tiba mati karna ngelamun terus. HAHAHA". Ledek inggit

" Dih apa sih Lo gajelas , siapa juga yang ngelamun". dengan nada Chika yg malas sambil memutar bola matanya'.

" Lah itu Lo dari tadi di perjalanan diem aja, kaya orang sawan"

"gue lagi mikirin nanti interview gimana ya , keterima ga ya gue disini".

" tuhkan bener pasti Lo mikirin sesuatu. Pokonya Lo harus semangat, harus optimis, gue yakin pasti Lo keterima di perusahaan ini secara Lo kan anak pintar sedunia. Hahahaha ' Inggit sambil terkekeh tertawa' dia nyemangatin sahabatnya itu sekaligus meledeknya juga

" gue juga yakin sih pasti bakal di terima , cuma liat aja nanti lah. Btw toilet sebelah mana nggit?"

" Nah gitu dong optimis. Lo mau ke toilet lurus aja nanti belok kiri"

"Yaudah gue ke toilet dulu, Lo duluan aja"

"Eiittsss, inget jangan lama lama Chik, nanti lu telat interview nya. Ingat saingan Lo banyak"

"Iya iya bawel, udah Sono ah ntar malah Lo lagi yang telat"

" Oke bestie, good luck ya. HAHAHA". Inggit sambil berlari menuju ruangan nya sendiri'

.

Chika yang sedang berjalan menuju ke toilet tak henti nya dia memikirkan interview nanti, saking gelisah nya dia menabrak seseorang......

" Aduh, maaf maaf pak saya ga sengaja"

"Oke, lain kali matanya di pake ya kalo jalan ' dengan nada cuek dan sikap dinginnya "

"Ihh jadi orang sombong banget sih, mentang mentang orang kota, apa orang kota pada begitu". Dalam hati Chika dia mengomel sambil berjalan masuk ke toilet '

Sedangkan Brian langsung pergi meninggalkan Chika karena Brian harus mengurus calon karyawan baru yang akan interview di perusahaan nya, ya dia adalah Brian Hans Leonard bos di perusahaan PT Hans Group , Chika tidak tahu jika yang dirinya tabrak itu adalah calon bos Chika.

Setelah Chika dari toilet dia bergabung dengan yang lainnya menunggu giliran untuk interview. Jantung Chika tak karuan banyak ketakutan di dalam dirinya, tak lama kemudia giliran Chika masuk untuk interview

" Selamat pagi pak". Sapa Chika dengan gugup

" Pagi ". Brian yang sedang duduk di kursi kebesaran nya itu sambil menghadap ke belakang belum tahu kalo yang masuk itu adalah perempuan yang menabrak dia tadi'. Setelah Brian memutar kursi kebesarannya baru ia tahu kalo itu Chika, wanita yang sempat bertemu dengan nya di toilet tadi.

"Sudah ku duga"

" Sudah ku duga apa pak ?" Tanya chika

"Saya tidak bicara dengan anda, tidak sopan sekali anda ini". dengan santainya Brian dengan sikap cool dan cuek nya'

" kan disini cuma ada kita berdua pak, terus bapak bicara dengan siapa?"

" kamu ini belum apa apa sudah kebanyakan nanya, yang mau interview itu saya atau kamu sebenernya?". Cantik juga cewek ini beda dari yang lain cantiknya, lucu juga, sepertinya seru kalo di kerjain '. Terkekeh Brian dalam hatinya sambil senyum senyum sendiri.

" Baik pak, maafkan saya. Saya yang ingin interview". Nyebelin banget sih ni orang, aduh masa iya bos gue killer begini'. Membatin dalam hati Chika

"Baiklah, mana surat lamaran kamu, akan saya cek, apakah sesuai atau tidak".

" Baik pak silahkan". Jantung Chika sudah deg-degan tak karuan '

"Menarik juga ni cewek". Brian membatin dalam hati.

.

Setalah brian banyak bertanya dan di rasa cukup interview nya , Brian menyudahi interview nya,

" Kamu boleh pulang dulu, nanti untuk keputusan nya saya akan kabarin. Banyak banyak berdoa saja". Dengan tatapan tajam dan sulit di artikan

"Baik pak terimakasih banyak". Tu orang ngapain ngeliatin gue kaya gitu, nyebelin banget ni orang , kasian banget yang jadi pacarnya dia  udah nyebelin gak jelas lagi, kalo bukan boss udah gue maki maki tadi'. Tak henti henti nya Chika ngedumel dalam hati nya karna kesal terhadap calon bos nya itu.

.

.

.

Di kantin PT Hans Group Inggit tengah menikmati minuman dingin sekaligus menunggu sahabat nya itu, karna tadi mereka sempat janjian di kantin setelah interview Chika selesai.

" Tu bocah kemana ya belum nongol nongol apa dia langsung kerja di sini". Inggit membatin dalam hati sambil sesekali dia menyuruput es yang dipesannya

Tak lama kemudian muncul lah sahabatnya yang Inggit tunggu dari tadi..

"Woy, lama banget sih, semuanya aman kan?"

"Aman dari Hongkong, boss Lo itu super super nyebelin banget". dengan nada kesalnya Chika bercerita kepada sahabatnya itu

"Tenang, tenang Lo tenang dulu oke, mending Lo minum dulu gua pesenin yang dingin dingin ya biar otak Lo adem". Terkekeh Inggit tak bisa dia menahan tawa melihat sahabatnya sedang mode kesal itu'.

"Sialan Lo emang otak gue panas apa, gue cuma lagi kesel sama bos lu itu yang katanya Lo bilang baik itu, bos sombong begitu udah cuek, galak, dih amit amit gue mah"

"Hahahaha. Inggit tertawa puas'. Awas jangan benci benci banget Chik entar yang ada Lo naksir lagi, secara pak Brian kan ganteng nya ga ketulungan HAHAHA". ledek inggit

"Dih ogah amat gue , gak bakal gue naksir dia bisa makan hati terus gue". Dengan nada malas nya chika' .

"Yaudah deh iya iya tapi awas aja kalo Lo entar naksir HAHAHA. Btw, gimana tadi interview nya? Di terima apa enggak?". Tanya inggit penasaran

Cl"Ya gitu lah. Gak tau belum jelas tadi sih Boss sombong itu bilang nanti dikabarin lagi dan gue harus banyak banyak berdoa katanya". dengan mode lesu nya Chika, memang dalam hatinya juga ia ragu bisa keterima atau gak nya di perusahaan Hans Group , apalagi pertemuan pertama dengan calon bos nya sudah tidak mengenakan'.

"Ya sudah, jangan terlalu di pikirkan Chik, kalo rezeki tak akan kemana. Kalopun gak keterima disini toh masih banyak perusahaan lain". Inggit berusaha menenangkan

" Iyaa Lo bener nggit kalo rezeki gak akan kemana. Tumben omongan Lo bener, biasanya omomhan Lo kaya kenalpot bajai. HAHAHAHA ". Chika terkekeh'

" Sialan Lo.. Udah gue semangati juga huh"

" iya deh iya, tengkyu ya Lo udah semangatin gue"

"Iya sama sama. Apa sih yang engga buat besti gue yang tersayang ini. Hahaha"

"Iya iya, yaudah gue balik ke kosan duluan ya, ga enak gue lama lama disini nanti bisa bisa gue ketemu boss nyebelin itu lagi"

"yaudah balik Sono. Ya berarti kalo ketemu lagi Lo jodoh kali sama pak Brian. HAHAHA ". Inggit tertawa dengan puasnya ia meledek sahabatnya itu

" Dih ogah, yaudah gue balik ah, kerja yang bener Lo. Byeee"

" Byeeeeee"

.

.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang mengawasi perbincangan mereka....

.

.

Bab 3 Penentuan

Di kosan terlihat Chika sangat gelisah, sedari tadi terus saja membolak balik an handphone nya, seperti sedang menunggu jawaban dari kekasih, tapi ini bukan dari kekasih tapi dari perusahaan Hans Group, ya Chika berharap dia diterima kerja di perusahaan Hans Group.

" Lo lagi kenapa sih dari tadi gelisah amat". Tanya inggit penuh heran

" Gue lagi deh degan banget ini, ko belum ada telpon ya dari PT Hans group, apa gue ga ke terima ya. " Dengan lesu nya Chika menjawab pertanyaan sahabatnya itu.

" Ohh jadi itu masalahnya, ya sabar Chik mungkin belum sempet kali asistennya Pak Brian ngebuhungin Lo". Timpal Inggit berupaya untuk menenangkan Chika.

" Iya mungkin lah, mungkin belum rezeki gue kalo gak keterima di PT Hans group, kan masuk ke perusahaan itu juga pasti orang orang kota semua secara itu kan perusahaan yang terkenal dan berbobot". Dengan lesu nya Chika mengungkapkan kegelisahan nya.

" Sabar aja, pasti bentar lagi nelpon ko" . Inggit berkata

" So tau lo ah, udah kaya dukun aja Lo ". Chika berkata.

.

.

.

Di satu sisi di perusahaan Hans group....

"Robert gimana sudah kau telpon calon karyawan kita yang baru". Brian berkata kepada asistennya Robert

" Belum bos, emang sudah ada yang cocok bos? ". Tanya penasaran Robert

" Sudah, data data lamarannya saya taro di meja di map coklat. Nanti kamu telpon dia suruh besok mulai masuk, jangan sampai telat ". Ucap Brian

Sedari tadi Brian bingung sendiri kenapa bayangan Chika selalu ada di pikiran nya, padahal Chika baginya sama saja seperti pelamar yang lainnya.

" Kenapa gue jadi mikirin cewek itu terus sih, ga penting banget ". Ucap Brian dalam hatinya

.

.

.

Di sisi Chika....

Kring kring kring kring....

Handphone Chika berbunyi, Chika langsung menghampiri handphone nya, ia mengerutkan keningnya sebab yang menelpon nomor tidak dikenal.

" Hallo, maaf ini dengan siapa". Chika berkata

" Chika Adriana Marlina, ini saya Robert dari PT Hans group. Besok kamu sudah bisa mulai kerja di perusahaan Hans group". Robert menimpali

" Hah, bapak serius pa saya keterima di PT Hans group". Ucap Chika dengan wajah kaget campur senang

" Iya betul. Saya harap besok tidak terlambat. Dan besok bisa langsung bertemu dengan saya". Robert berkata

" Baik pak , pasti saya tidak akan terlambat. Terimakasih banyak pak Robert. Selamat malam". Chika berkata dengan antusias nya

" Sama sama ". Robert menimpali

Akhirnya setelah dia menunggu dari tadi perusahaan Hans group menghubungi Chika dan kabar baiknya ia di terima bekerja disana.

" Nggiittt, ada kabarrr baikkkkkk". Seru Chika sambil berteriak memanggil Inggit sahabatnya .

" Lo gila ya malam malam gini berisik banget sih, ada kabar apaan sih? Lo kaya abis menang lotre aja ". Tanya inggit penuh heran

" Hahaha ini lebih dari menang lotere nggit, Lo tau apa". Dengan wajah bahagianya Chika

" Apaan sih Chik dari tadi Lo bikin penasaran aja". Inggit berkata dengan nada yang sudah tidak santuy

" Gue keterima di PT Hans group, dan besok gue mulai kerja disana ". Hahaha Chika berkata dengan setengah berteriak dengan wajah yang sumbringah.

" Hahhh , Lo serius Chik... Waaahh selamat ya, akhirnya Lo keterima juga yey". Inggit berkata dengan penuh semangat.  Ya siapa yang tidak senang jika mendengar sahabat sendiri bisa bekerja di tempat ia impikan sejak lama.

" Terus Lo besok disuruh ketemu siapa dulu Chik". Inggit bertanya

" Gue besok suruh ketemu sama pak Robert dulu". Chika berkata

" Oh pak Robert. Dia asisten nya pak Brian , gantengg sih cuma sayang gantengan bos nya. Hahaha". Inggit berkata sambil tertawa.

Chika yang melihat itu jadi kepikiran bagaimana pak Brian kemaren terhadapnya .

" Halah bos nyebelin gitu aja di bangga banggain". Chika berkata dengan nada tak setuju

" Ehh Chik, jangan benci benci banget ntar demen Lo ". Inggit berkata

" Sorry yah ga bakal kaya nya tuh gua demen Ama bos nyebelin ". Dengan gayanya Chika menimpali sahabatnya itu

Dua wanita ini kalo sudah berbicara apalagi kalo sudah saling meledek gak akan habis nya kalo salah satunya belum ada yang mengalah.

" Udah ah gue mau tidur duluan, soalnya besok gue gak boleh terlambat tadi kata pak Robert". Kata Chika

" Yaudah gue juga mau tidur udah ngantuk, inget Chik Lo jangan sampe mimpiin pak Brian ya. Hahaha". Inggit bangkit menuju tempat tidur sambil tertawa

" Mimpi buruk gue kalo mimpiin bos nyebelin kaya dia ". Kekeh Chika

" Hahaha yaudah kita tidur ah kebanyakan ngomong ntar malah ngantuk nya keburu ilang lagi". Inggit berkata

" Yaudah kuy kita tidur. Byeee". Chika berkata

Sebelum tidur mereka tak lupa memasang Alarm di handphone masing masing biar gak kesiangan.

.

Tapi di satu sisi Chika malah tidak bisa menutup matanya, dia kepikiran apa yang di bilang Inggit.

" Apa iya kalo benci sama seseorang ntar jadi suka? Tapi ah engga, engga boleh terjadi, lagian kenapa sih gue jadi mikirin si bos nyebelin itu, siapa tau dia juga udah nikah kan atau mungkin anaknya udah banyak, hihihii". Seru Chika ngomong sendiri di balik selimut..

Tak lama kemudia Chika pun menyusul Inggit ke alam mimpinya.

Kring kring kring... Alarm mereka berbunyi waktu sudah pagi.......

" Hoaaammm... Padahal masih ngantuk banget". Dengan malas nya membuka mata tapi Chika harus bangun

" Bangun woyy bangun, kerja kerja ". Sahut Inggit

" Iya nih kalo gue ga inget hari ini hari pertama gue kerja pasti gue bakal ngelanjutin tidur lagi". Chika berkata dengan wajah masih di tutupin bantal

" Huhh dasar kemaren katanya pengen kerja, udah ayok bangun bangun tar kesiangan". Kekeh Inggit tak lupa ia sambil melempar bantal kepada chika agar segera bangunn

" Aduhhh, gila Lo iya iya iya nih gue bangun bawell ". Kekeh Chika

Mereka berdua siap siap untuk berangkat kerja, tapi tetap saja kegelisahan Chika belum hilang takut bos nyebelin itu bikin ulah lagi dan bikin dirinya kesal.

" Jangan mentang mentang bos bisa nyebelin seenak nya". Gerutu Chika tapi masih bisa di dengar oleh Inggit

" Maksud Lo apa? Bos? Nyebelin? HAHAHA Lo lagi mikirin pak Brian ya ". Kekeh Inggit dengan tawa nya

" Dih salah denger Lo, orang gue ga ngomong apa apa , kuping Lo perlu di bawa ke spesialis THT tuh. Lagian ngapain gue mikirin si bos nyebelin itu ". Sangkal Chika padahal sebenernya dia memang ngomong seperti itu, cuma Chika gengsi aja takut Inggit berpikiran aneh aneh.

" Massa sih Lo gak ngomong ? Iya kali gue salah denger". Sahut Inggit terheran heran , tapi sebenernya dia ngerasa kalo dia gak salah denger

" Enggak gue gak ngomong apa apa.. udah yuk ah kita berangkat ntar kesiangan". Chika berkata, takut Inggit memperpanjang lagi

.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!