NovelToon NovelToon

Perjuangan Cinta

Eps1. Perkenalan

Naira putri tama.

Dia Putri tunggal Pak Tama Agustinus dan Ibu claudia.

Kehidupan Mereka sangat bahagia meski orangtuanya hanya memiliki anak yaitu Naira seorang.karena penyakit kanker rahim yang mamanya derita sebelumnya membuat mama Naira tidak bisa mengandung lagi.

Pak Tama bekerja menjadi karyawan di bank swasta di kota mereka sedangkan mama Naira hanya seorang ibuku rumah tangga.

Kehidupan Naira di mulai dan berubah saat Dia di terima di sebuah sekolah elit yang ada di kota itu karena prestasinya.

Sekolah itu hanya bisa di masuki anak kalangan orang kaya raya yang bisa bersekolah disana.

Selama Naira menempuh pendidikannya di sekolah itu hingga lulus,Dia selalu mendapat bulian dan hinaan.yang lebih parahnya lagi Dia mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari siswa laki laki disana yang membuatnya sangat membencinya mungkin seumur hidupnya.

Karena dukungan dari orangtuaku yang begitu kuat,Naira bisa semangat menyelesaikan sekolahnya hingga selesai dengan nilai terbaik dan Dia juga mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliahku hingga selesai dengan nilai yang sangat memuaskan juga.

***

Jordan Berneo murai.

Dia,Putra pertama dari Tuan Januar berneo murai dan Nyonya salsa berneo murai pemilik perusahan BM GROUP yang terkenal Di Ibu Kota itu bahkan mereka keluarga terkaya di Negara A itu.

Jordan merupakan kakak kelas Naira sewaktu SMA,dia siswa yang sangat populer di sekolah itu,karena ketampanan dan kepintarannya.

Meskipun sikapnya yang sangat kaku serta dingin seperti es tidak membuat dia tidak ada wanita yang tidak menyukainya,namun dia tidak pernah menanggapi mereka,tetapi kehadiran seorang Naira mampu membuat Jordan terusik.

Hanya naira,wanita yang acuh melihatnya,Naira juga wanita pertama yang mempermalukannya dengan menolak ajakan kencannya yang sebenarnya ingin mempermalukan Naira.semenjak kejadian itu Jordan bertekat akan membuat Naira betekuk lutut,cinta mati padanya,namun jordan salah,Naira malah semakin membencinya.Karena kejadian itu membuat Jordan sampai sekarang di hantui rasa bersalahnya kepada Naira.

#6 TAHUN KEMUDIAN

"Sayang bangun..,ini sudah pagi siap- siap gih,nanti telat loh berangkat kerjanya.hari pertama kerja jangan malasan,semangat ayo sayang bangun.."Suara pelan mamanya membangunkan Naira dengan membubuhkan sebuah ciuman di kening dan di pipi putrinya itu.

"Emm..iya Ma,Selamat pagi mamaku sayang.." Balas Naira dengan mencium kedua pipi mamanya.

"Mandi gih,Mama sudah siapin sarapan untuk kamu sama Papa." ucap mamanya.

"Iya Ma,Aku dulu.."Naira lansung bangun menuju kamar mandinya. Berapa menit kemudian Naira sudah selesai Mandi dan kini dia juga sudah sarapan bersama dengan kedua orangtuanya.

"Nak semangat ya ini hari pertama kamu kerja semoga lancar.." ucap Papanya sambil mengusap kepalanya.

"Iya pa,semangat kok,Papa juga semangat kerjanya.."Ucap Naira mengusap tangan Papanya.

"Iya Nak." Ucap Papanya.

Hari ini,

Hari pertama Naira bekerja di perusahaan BM group.Naira sama sekali tidak mengetahui jika tempatnya bekerja adalah perusahaan milik Papanya jordan,dimana perusahaan itu sekarang telah di pimpin lansung oleh Jordan,karena papanya sekarang fokus mengurus perusahaan mereka yang berada di Negara B.

Sampailah Naira di perusahaan BM GROUP.setelah memarkirkan kendaraannya,Naira lansung masuk menuju kedalam kemudian berhenti di depan bagian Resepsionis.

"Selamat pagi mbak"Naira menyapa sambil tersenyum.

"Selamat pagi juga Naira,oh ya hari ini pertama kamu kerjakan,selamat bekerja yaa Nai,semangat.."Ucap Anisa yang merupakan tetangganya Naira.

"Iya mbak,kalau begitu saya permisi masuk ya mbak"Ucap Naira yang di angguki Anisa.Naira segera menuju ruangan HRD.

"kamu kenal sama naira,kalau nggak salah dia karyawan yang baru di terima di bagian keuangan kan,dengar-dengar lansung di tempati jadi manajer lo.." Tanya teman Anisa sesama resepsionis

"Iya..Dia itu anak tentangga aku din,anaknya baik,pintar,sopan dan ramah lagi.dia itu belum lama lulus kuliah,lulusan terbaik di Negara B, wajarlah kalau dia kerja lansung bisa dapat posisi itu.kamu tau sebelumnya aku kasian sama dia,dulu waktu SMA dia itu sering di bulli karena penampilannya yang culun,dia itu lulusan dari sekolah elit di kota ini,kamu taukan sekolah itu yang hanya orang kaya saja bisa sekolah di situ tapi Naira sangat beruntung.aku suka keluarga mereka,orangtuanya juga baik dan ramah sama tentangganya din termasuk kami." Jelas Anisa memberitahu temannya jika dia sangat mengenal Naira.

"Oh gitu,pantasan anaknya sopan banget,jarang sekali nemuin anak sopan kayak dia pasti karena didikan orangtuanya yang bagus,tapi kamu bilang dia culun dulu,kenapa sekarang aku lihat tadi dia sangat cantik sekali nis."Ucap Dinda.

"Iya benar sekarang Naira cantik banget dan..."Ucapan anisa terpotong.

"Masih mau bekerja disini jangan suka bergosip!." Serkah asissten Jordan yang baru saja datang melihat karyawannya bergosip.

"Maafkan kami pak.."Ucap anisa dan dinda bersamaan.

Tampa menjawab,Asissten Jordan yang bernama Daren mahesa itu lansung cepat mengejar atasanya Jordan berneo Murai yang sudah duluan menuju lif khusus petinggi perusahaan untuk naik kelantai 50, tempat ruangan sang Direktur perusahaan.

*Kenapa tadi aku mendengar nama Naira,apa mungkin Naira yang mereka bicarakan Naira yang sama selama ini di cari si bos,tapi apa mungkin* Guman Daren dalam hatinya sambil berjalan di belakang Jordan.

"Apa pekerjaanmu sekarang melamun Ren,mau saya kirim ke kutub utara sanaa?"Ucapan Jordan membuyarkan lamunan Daren.

"Maaf Bos,tadi saya kepikiran dengan yang di bicarakan kedua resepsionis di depan bos."Ucap Daren menjelaskan kepada atasannya itu.

"Tidak penting." Iya berjalan melewati Daren untuk menuju ruangannya.

"Selalu begitu!" keluh Daren kepada atasannya itu.

Sampai Di ruangannya,Jordan lansung duduk di kursi kebesarannya.

"Mana data keuangan kita bulan lalu dan bulan ini,aku mau melihatnya." Mendengar itu Daren lansung mengambil laporan itu dan meletakannya di depan Jordan.Dia melihatnya,seketika itu mata tajamnya melihat kearah Daren.

Tak..

Laporan tersebut terlempar kelantai begitu saja.

"Kau sudah tau?." Ucap Jordan seakan ingin memakan Daren hidup-hidup saat itu.

"Sudah Bos,ada banyak selisih jumlah pengeluaran keuangan perusahaan. saya sudah mencari siapa dalangnya di balik semua ini,pak bruno manajer keuangan kita yang lama Bos." Daren menjelaskan.

"Bawa dia kemarkas!aku akan mengulitinya.berani sekali dia bermain denganku,kau sudah mendapatkan pengganti Manajer keuangan kita, jangan kau cari tidak becus lagi bekerja..!"Jordan terlihat sangat marah mengetahui ada karyawannya yang berani sekali bermain dengannya.Dia juga menanyakan pengganti manajer keuangan perusahaannya kepada Daren.

"Pak Bruno sudah saya amankan Bos. Mengenai manajer sekarang,Manajer keuangan sudah saya ganti dengan karyawan baru yang sudah saya lihat kinerjanya,dia perempuan muda namanya putri lulusan terbaik di Nagara B dan juga.." jelas Daren terputus

"Saya tidak mencari mudanya tapi kerjanya yang bagus,kompeten Daren!!" Ucap Jordan menekan perkataannya.

"Baik bos."Daren menciut nyalinya tidak mau menjelaskan tentang manajer baru mereka.

***

Di ruangan,di bagian keuangan.

Naira tengah melihat data keuangan yang baru dia pelajari namun datanya sangat membingungkan Naira.

"Ini Banyak sekali selisih datanya, kenapa pengeluarannya lebih besar dari pemasukan ini, ya ampun aku harus segera menyelesaikan masalah ini dan memberikan semua data ini dengan pak Daren,bicara dengannya mengenai hal ini" Ucap naira yang kemudian fokus kembali kepekerjaannya.

Naira masih idak menyangka dia bisa di terima kerja lansung mendapat jabatan manajer keuangan perusahaan itu. meskipun begitu tidak membuat Naira gelap mata,dia selalu ramah pada bawahannya sehingga mereka pun menghormatinya meskipun Naira masih sangat muda dari mereka.

Terdengar ketukan pintunya lalu seseorang masuk keruangannya.

"Bu waktunya makan siang,mari kita makan siang kekantin "Ucap salah satu bawahannya bernama Lena mengajaknya makan siang.

"Iya mbak sebentar ya."Naira mengemas meja kerjanya setelah itu berjalan menghampiri lena

"Mbak,jangan pangil ibu dong,saya kan masih muda malah dari mbak" ucap Naira bicara sambil tertawa kecil.

"Maaf bu putri kalau di kantor aturannya memang begitu,meskipun atasan kami masih muda tetap harus di hormati,bisa mati di hukum sama pak Daren kalau dia tau." ucap Lena bebisik takut ada yang dengar.

"Baiklah.tapi kalau di luar jangan panggil ibu panggil Putri aja ya mbak " pinta naira.

"Baiklah.ayo kita turun"

Kemudian mereka berdua turun menuju kantin.Tibanya di lantai bawah, lena dan Naira lansung menuju kantin untuk makan siang disana. mereka sudah melewati lif tampa mereka sadari ada seseorang tidak jauh dari mereka terdiam terpaku karena melihat bayangan orang yang dia cari selama ini,tetapi sosoknya sangat berbeda yang dia liat terlintas tadi.

*Mungkin ini perasaanku saja.* Dalam hati Jordan

"Ada apa bos,tiba-tiba anda berhenti?" Tanya Daren.

Semantara Jordan,dia lansung pergi begitu saja tidak menanggapi pertanyaan Daren.

"Dasar batu es"Gerutu Daren yang kesal melihat sikap Bosnya yang dingin itu.

"Kau berani mengumpatiku,mau saya potong gajimu 50%??" Ancam Jordan.

"Maaf Bos."Daren tidak berani bicara lagi yang lansung mengendarai mobil Atasannya menuju restoran terdekat untuk makan siang.

2.bertemu Daren Mahesa

"Kita ke markas."Ucap Jordan.

"Baik bos" Jawab Daren kemudian mereka lansung menuju markas besar Jordan yang dia beri Nama Muraiwhite.

Selain menjadi Direktur perusahaan BM GROUP,Jordan juga menjadi ketua Klan yang di takuti Di Negaranya itu.

Jordan dan Daren tiba di markasnya dan lansung masuk menuju ruangan eksekusi.

"Dimana manusia bodoh itu?" Ucap Jordan yang sudah duduk di kursinya.

"Bawa dia." perintah Daren kepada anak buahnya.

bukkk...

Bruno terlempar kedepan Jordan,saat itu juga bruno lansung terkejut melihat orang yang ada di depannya.

"Tu..Tuan" hanya kata itu yang bisa keluar dari mulut bruno.Dia tidak menyangka jika Jordan bisa tau perbuatannya dan sekejam ini,dia hanya mengira jika Jordan pemimpin yang mudah di bodohi.

"Kau kaget melihat saya?" Tanya Jordan dengan mata tajamnya seakan siap memakan

"Ren sepertinya kesayanganku sudah lama tidak merasakan darah seseorang."Jordan terlihat sangat menyeramkan.mendengar itu Daren lansung mengambilkan belati kesayangan Jordan dan memberikan belati itu kepada Jordan.

"Berani sekali tangan kotormu menggelapkan uangku,dengan uangku juga kau bersenang-senang dengan keluarga mu!."

Sreet..

Jari tangan kanan bruno di sayat oleh Jordan sampai putus.

sreet..sreet..

Kali ini Jari tangan kiri dan mulutnya bruno juga di sayat oleh Jordan.

Triakan bruno menggema di ruangan itu.

"A..ampun Tuan.." Ucap bruno sambil merintih kesakitan.

"Ampun katamu!!,seorang Jordan tidak pernah memberikan Pengampunan kepada musuhnya.Ini akibatnya kau sudah beraninya bermain denganku!." Ucap Jordan tidak merasa kasihan dengan Bruno.

"Bereskan dia sampai tuntas"Jordan keluar dari ruangan itu menuju kamarnya untuk membersihkan dirinya, karena bajunya habis terkena percikan darah Bruno,setelah selesai Jordan lansung beristirahat sejenak di kamarnya.

Satu jam kemudian Daren datang menghampiri Jordan.

Dua kali ketukan,Daren masuk kedalam kamar Jordan.

"Bos,Bruno sudah saya bereskan tampa jejak" Ucap Daren memberitahu,dia sudah menyelesaikan pekerjaannya mengurus Bruno.

"Hmm.kau kembalilah kekantor,saya masih ingin istirahat sebentar." Ucapnya.

"Baik Bos."

Daren kemudian lansung keluar dari kamar Jordan dan lansung melanjutkan langkahnya keluar dari markas itu kembali kekantor lagi.

Berapa belas menit kemudian Daren sudah sampai di kantor,Daren lansung menuju ruangannya untuk kembali mengerjakan pekerjaannya yang belum selesai.

Saat dia tengah berkutat dengan perkerjaannya,Daren mengalihkan pandangannya kearah pintu karena mendengar ada orang yang mengetuk pintu keruangannya.

"Masuk." Ucapnya.

Ternyata yang ingin menemuinya seketaris Atasannya.

"Ada apa Linda?" Ucap Daren sembari tangannya masih sibuk melihat pekerjaannya.

"Pak saya mau memberitahu,Ibu Putri Manajer keuangan kita ingin bertemu dengan bapak." Jelas Linda.

"Suruh dia masuk." Ucapnya.

"Baik pak.."linda lansung memanggil Naira untuk masuk keruangan Daren. Naira pun masuk keruangan Daren dan lansung duduk di depan Daren yang masih sibuk dengan pekerjannya.

"Apa yang ingin kamu sampaikan?" Tanya Daren lansung meminta Naira mengatakan apa yang ingin dia sampaikan.

"Maaf sebelumnya pak,saya manajer baru di keuangan perusahaan ini--" ucap Naira terputus.

"Saya sudah tau,Jadi apa tujuan mu menemui saya?." Tanya Daren sambil mengetik pekerjaannya.

"Saya ingin memberitahu mengenai laporan yang saya cek pak.menurut data yang saya lihat tadi laporan keuangan perusahaan ini sangat besar pengeluarannya di bandingkan dengan pemasukannya.saya juga sudah mengumpulkan semua datanya pak, semuanya sudah saya cetak untuk bukti bila nanti di perlukan."

Ucap Naira menjelaskan apa yang ingin dia sampaikan kepada Daren,kemudian dia menyerahkan Laporannya kedepan Daren dengan hati-hati.

"Saya sudah tau Masalah ini,memang ada seseorang yang berani menggelapkan uang perusahaan.saya sudah mengurusnya dan kamu baru bekerja di sini dan lansung di tempatkan di poisisi ini maka bekerjalah dengan baik dan Jujur.jika sampai kamu macam- macam kamu taukan Apa sanksi yang akan kamu dapat." Ucap Daren yang juga memberitahu Naira dengan tanggung jawabnya sebagai Manajer keuangan perusahaan itu.

"Baik pak saya mengerti,hanya itu yang ingin saya sampaikan,kalau begitu saya permisi..!"Ucap Naira kemudian ingin keluar dari ruangan Daren karena sudah selesai masalah yang ingin dia sampaikan.

"Hmm." Jawaban Daren.

Setelah itu Naira bangun dari tempat duduknya lalu berjalan kearah pintu keluar.

"Putri." Panggil Daren membuat Naira lansung membalikkan badannya, seketika itu Naira lansung menegang melihat Daren.

*Daren!Dia...kan..*

"I..iya pak,ada yang bisa saya ba..bantu pak?" Naira sedikit Gugup karena terkejut melihat Daren.

Dia sangat ingat sekali jika Daren adalah sahabatnya Jordan di waktu sekolah dulu.meskipun Daren tidak pernah ikut membulinya, mempermalukannya,dan jahat padanya tetapi Naira tetap membenci Daren karena saat kejadian yang menimpanya dulu Daren hanya terdiam tidak mau menghentikan apa yang Jordan lakukan padanya.

Naira kembali menyadarkan dirinya agar Daren tidak mengenali diriya.

semantara Daren juga terdiam ketika melihat wajah naira.

wajahnya mirip sekali dengan Naira apa mungkin dia tapi kenapa dia cantik sekali sedangkan Naira dulukan culun, suka pakai kaca mata besar,tidak mungkin, ini tidak mungkin.

Guman Daren dalam hatinya masih menatap lekat wajah Naira.

"Pak Daren.." Panggil Naira lagi yang membuat Daren lansung tersadar.

"Aa..Oh itu saya memanggil kamu hanya ingin meminta data keuangan bulan ini,karena saya akan meeting bersama Direktur kita besok siang." ucap Daren.

"Semua data keuangan bulan lalu dan bulan ini sudah saya lampirkan di dalam laporan yang saya berikan kepada bapak barusan pak" Jelas Naira kepada Daren.

"Baiklah.kau boleh pergi." Ucap Daren.

Mendengar itu Naira menganggukan kepalanya lalu keluar dari ruangan Itu. Setelah sampai di luar Naira lansung cepat menuju lif.sambil menunggu pintu lif kembali terbuka,Naira menyandarkan tubuhnya kedinding sambil bicara pada dirinya sendiri.

"Ya Tuhan kenapa aku di pertemukan lagi dengan Daren,bagaimana kalau dia mengenaliku tadi.."

Naira sedikit panik,karena sebenarnya dia tidak ingin bertemu dengan orang- orang dari masa lalu kelamnya.

Naira sudah kembali keruangannya.

Tuhan aku tidak tau apa rencanamu, sungguh sebenarnya aku sangat membenci mereka.

Guman Naira dalam hatinya kembali merasakan sakit hatinya mengingat masa kelamnya dulu.

Naira tidak ingin larut dengan perasaannya yang kembali sakit, Dia memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya sampai dia tidak menyadari jika sebentar lagi waktunya untuk pulang kerja.melihat ruangannya sedikit gelap Naira baru menyadari jika hari sudah sore sekali.

"Astaga ternyata sudah jam 16:34 sore,

lebih baik aku pulang,tubuhku juga lelah.hari pertama kerja benar-benar menguras tenagaku." Ucap Naira bicara pada dirinya sendiri sambil mengemas meja kerjanya setelah itu lansung keluar untuk pulang.

***

"Kenapa aku terus memikiran wanita itu,tapi wajahnya sangat mirip sekali dengan Naira,tapi dia kan namanya putri bukan Naira."

Ucap Daren yang masih memikiran pertemuannya dengan Naira tadi yang tidak mengetahui jika putri adalah Naira wanita yang selama ini Jordan cari.

"Hais..kalau aku beritahu bos gimana ya,tapi nanti kalau salah orang bisa mati aku..!ya ampun kemana lagi aku harus mencari Naira kasian juga Bos." Daren terus bicara pada dirinya dengan perasaan kesal.

Daren sudah mencari keberadaan Naira kemana-mana tetapi belum juga menemukan Naira sampai sekarang.

Setau Daren dulu Naira melanjutkan kuliahnya di Negara B,dimana itu adalah wilayah tuan muda kedua mereka,jadi dia tidak berani melanjutkan menyelidiki keberadaan Naira apalagi mau menerobos begitu saja bisa saja Dia di penggal sama tuan muda kedua kalau ketahuan.

Setiap ingin mencari tau tentang Naira di sana tuan muda Julio berneo murai terus menghalangi pencarian Daren. karena kejadian itu kedua tuan muda itu sering bertengkar hebat bahkan sampai sekarang.namun meskipun begitu mereka berdua saling menyayangi dan melindungi.

3.Bayangan

Naira dan Lena melangkahkan kaki mamasuki lif khusus karyawan untuk segera turun dari lantai 48 itu menuju kebawah.

Sampai disana mereka bertemu dengan karyawan lain.mereka semua saling menyapanya dengan ramah. disini semua karyawan harus saling menghormati meskipun atasan mereka masih muda atau pun Tua,jika tidak mereka akan mendapatkan hukuman bahkan pemecatan.

Di ruangan Daren.

Dia juga mau turun ingin pulang karena bosnya memanggilnya tadi untuk melakukan suatu pekerjaan lagi setelah itu.

Daren tiba di lantai bawah sambil melihat karyawannya berhamburan keluar untuk pulang namun matanya tidak sengaja melihat karyawan yang menarik perhatiannya,siapa lagi kalau bukan Naira putri tama.

"Putri..kamu di lihatin sama Pak Daren, matanya sampai nggak berkedip ngelihatin kamu.."bisik Lena ketelinga Naira.

"Ahh mbak,nggak lah..mana ada Pak Daren lihatin aku,dia tu lihatin kita semua kok..yuk lah mbak.." sangkal Naira jika Daren melihat kearahnya. Naira pun meneruskan langkahnya, namun saat sampai di depan resepsionis,Naira menghentikan langkahnya menyapa mereka.

"Mbak,aku duluan pulang ya.." Ucap Naira.

"Iya Nai hati - hati,mbak juga bentar lagi lepas ship." Ucap Anisa.

Tidak jauh dari mereka seseorang yang mendengar percakapan Naira dan Anisa lansung mengkerut keningnya.

*Nai? bukankah namanya putri..,ada hubungan apa Anisa sama manajer baru itu,putri..wajahnya memang sangat tidak asing..hais..tidak, sepertinya bukan dia.*Guman Daren dalam hatinya.

Daren tersadar lalu kembali berjalan berlalu melewati karyawannya yang masih menunduk melihatnya tampa berani memandangi wajahnya sama seperti direktur mereka yaitu Jordan.

Jordan dan Daren memiliki wajah yang tampan dan sikap yang dingin.

Berapa menit kemudian Daren Sampai di Apartemen mewahnya dan segera membersihkan tubuhnya setelah itu beristirahat sejenak sebelum bertemu dengan bosnya.

****

Di tempat yang lain.

Naira baru sampai di rumahnya,dia pun segera menuju kekamarnya untuk segera membersihkan tubuhnya.

Setelah selesai Naira segera keluar menemui Mamanya yang sedang berkebun di belakang rumah mereka. Rumah Naira sangatlah nyaman karena sekeliling rumahnya di penuhi tanaman bunga dan buah-buahan dan di belakangnya di maanfaatkan Mamanya menjadi kebun sayuran. Rumahnya tidak terlalu besar hanya memiliki tiga kamar,satu ruang tamu, ruang keluarga dan ruang dapur.

"Mama lagi ngapain?" Ucapnya.

"Mama lagi bersihin daunan kering sayang,biar nggak ada siput naik kesayuran timun Mama baru berbuah nak.kamu udah makan belum,kalau belum sana makan dulu..Mama sebentar lagi masuk." Ucap Mamanya.

"Belum ma,tadi aku kedapur lihat Mama nggak ada disana makanya aku kesini.kalau gitu aku masuk ya Ma, Mama cepat masuk udah sore banget nih.." Ucap naira yang di angguki Mamanya.

Sampai di dapur Naira lansung melihat makanan yang di masak Mamanya.

Betapa senangnya Naira mengetahui mamanya memasak menu kesukaannya yaitu soto ayam, sambal petai,ikan goreng,dan sayur labu siam.

Tampa menunggu Mamanya,Naira lansung mengambil soto dan lalu memakannya dengan sangat lahap tampa dia sadari dia sampai nambah makannya.

"Ya ampun nak makannya pelan sedikit ngapa..,seperti ada yang mau mengambil makanan itu dari kamu,lihat sampai belepotan begitu makannya.." ucap Mamanya yang terkejut melihat anaknya makan seperti orang yang berapa hari tidak makan saja.

"Enak banget ma sotonya..Mama emang terhebat deh kalau soal memasak.."Ucap Naira tersenyum kepada mamanya bahkan Dia selalu memuji masakan mamanya selalu enak.

"Iya dong.Mama gitu.."Ucap Mamanya kemudian tertawa begitu juga Naira.

"Papa mana ma..?" Tanya naira yang masih mengunyah makannya.

"Papa masih lembur..tadi ngabarin Mama,agak malam pulangnya," Jawab mamanya.

"Emm..,Naira kekenyangan ma,rasa nggak mampu bangun.." Ucap naira yang membuat Mamanya mengelengkan kepala melihat kelakuan putrinya.

"kamu ini..ada-ada saja,yang suruh kamu makan sebanyak itu siapa..?," ucap Mamanya.

"Hehe..habisnya enak ma.." Jawab Naira cengengesan.

"Dasar..Gimana hari pertama kerjanya, ada yang sulit nggak,trus mereka sama kamu gimana baik..?" Tanya Mamanya beruntun.

"Kerjaanku lancar..karyawan disana juga ramah - ramah ma,Mama tau nggak..,Naira di terima kerja lansung di tempati di posisi manajer keuangan Ma..." Ucap Naira membuat Mamanya terkejut.

"Oh ya..?? kamu lansung jadi manajer keuangan sayang?."

Suara Papanya yang tiba-tiba mengejutkan Naira dan mamanya.Naira lansung menyalimi tangannya papanya dan menganggukan kepalanya.

"Iya pa,kok papa udah pulang,kata Mama,Papa lembur..?" ucap Naira.

"Nggak jadi sayang,Papa cepat menyelesaikan kerjaan Papa di bantu teman Papa juga.Kamu tadi bilang jadi menajer keuangan benarkah itu nak?." Ucap Papanya lalu bertanya.

"Iya pa benar pa,Naira menempati posisi manajer keuangan pa.Awalnya Aku kaget tapi menurut HRD perusahaan bilang aku sangat layak menempati posisi itu pa." Jelas Naira.

"Memangnya manajer keuangan sebelumnya kemana?." Tanya papanya lagi.

"Nggak tau pa,kayaknya di pecat deh pa soalnya aku melihat banyak data mengenai anggaran perusahaan yang banyak jauh selisih,bahkan dalam jumlahnya sangat besar pa.." Ucap Naira.

"Hmm begitu..tapi atasan kamu udah tau masalah itu?." Tanya papanya lagi.

"Udah tau pa,tadi Aku juga sudah memberikan laporan itu dengan asisstennya."Ucap Naira.

"Syukurlah kalau begitu.tetap bersyukur ya sayang..meski kamu menjadi atasan mereka tetaplah rendah hati dan jangan sombong.Papa juga berpesan kamu bekerjalah dengan jujur dan teliti.." Ucap papanya.

"Iya pa."Ucap Naira namun wajahnya terlihat memikirkan sesuatu.

Melihat anaknya yang kemudian diam, Papanya lansung mengerti pasti ada yang di sembunyikan anaknya itu.

"Ada apa Hmm..bicara sama Papa jangan di pendam,Papa nggak mau seperti dulu lagi.hanya kamu harta satu satunya paling berharga papa,mama miliki nak." Ucap Papanya yang ingin mengetahui masalah anaknya.

Papanya mencium lembut kepala Naira,Naira lansung memeluk papanya.

"Pa tadi aku ketemu dengan temannya Jordan,Dia bahkan menjadi asissten direktur perusahaan tempat aku kerja. untungnya dia nggak kenal sama Aku tadi,tapi Aku masih takut pa." Ucap Naira membuat orangtuanya saling pandang lalu papanya mengusap pelan belakang anaknya.

"Bekerjalah menurut kamu nyaman dan usahakan jauhi mereka.cukup kamu terlibat soal pekerjaan saja jangan hatimu.masalah ini tidak bisa di hindari karena jika Tuhan ikut andil apapun bisa terjadi.Papa tau hati kamu sangat tersakiti karena kejadian itu tapi untuk membuat hidup kamu penuh dengan kedamaian,cobalah untuk memaafkan perbuatan mereka karena manaruh dendam,hidup kamu juga tidak akan tenang sayang.Iklaskan,lanjutkan hidup kamu dengan bahagia."Ucap Papanya mencoba meminta Naira menghilangkan rasa sakitnya karena masa lalu itu.

"Aku sudah memaafkan mereka pa tapi aku masih sakit hati pa,sakit hati Aku pa.bersyukur tadi Daren tidak mengenali aku jadi aku masih bisa menahan perasaan aku,tapi aku ngak tau kalau ketemu sama Jordan,jujur pa aku sangat membenci dia pa.." ucap Naira sedih.Dia tidak ingin sekali bertemu dengan orang-orang dimasa lalunya dulu.

"Berusahalah mencobanya nak hanya itu pesan Papa." Ucap papanya mencoba menyuruh anaknya menghilangkan kebenciannya, sedangkan Naira hanya menganggukan kepalanya.

"Ya sudah papa mau kekamar dulu, mau mandi dulu masih bau asem papa duh..anak cantik papa bau jadinya kan.."

Ucap papanya yang mengajak anaknya bercanda.

"Nggak apalah pa,papa tetap wangi kok.." Ucap naira yang sudah tersenyum lagi.

Mama yang melihat suami dan anaknya bercanda ria,ikut tersenyum senang

***

Di Apartemen,

Jordan sudah kembali dari markasnya dan melanjutkan lagi istirahatnya dikamarnya.

Entah kenapa tidak biasanya dia seperti ini mungkin karena dia kembali bermimpi hal yang sama.

*Ingat baik baik perkataanku meskipun hanya kau laki laki di dunia ini,sampai mati pun aku tidak akan pernah jatuh cinta kepadamu,aku membencimu mulai dari hatiku,pikiranku dan juga seluruh tubuhku,aku membencimu Jordan berneo murai..*triak seorang wanita yang selalu memasuki mimpi Jordan.

"NAIRAA...!!"

Jordan terbangun karena mimpinya lagi dengan napas tak beraturan.

"Aku selalu di hantui kata - kata wanita itu,Begitu menyakitkan kah perkataanku sampai dia sangat membenciku." Jordan menyandar di tempat tidurnya namun berapa menit kemudian dia bangun menuju kamar mandi membersihkan tubuhnya yang berkeringat karena mimpinya tadi.

Setelah selesai Jordan lansung keluar dari kamarnya menuju ruang tamu melihat sudah ada Daren disana menunggunya,Jordan lansung duduk di sebelah Daren.

"Ada apa,Kau bermimpi dia lagi?" Daren menatap Jordan yang lesu.selain atasannya Jordan juga sahabatnya.

"Bahkan aku tiga kali bermimpi dia hari ini,aku juga melihat bayangannya di kantor tadi,menurutmu apakah itu tidak aneh?."Ucapnya.

*Aku juga melihatnya Jor bahkan bukan dalam mimpi tapi aku belum bisa memberitau kamu,aku takut salah orang..* Dalam hati Daren.

"Apa yang tidak aku ketahui Ren..!" Jordan menatap tajam kearah Daren.

"Tidak ada!aku juga sama denganmu, seperti melihat bayangannya juga tadi tapi aku sadar itu hanya pikiranku saja. Aku sudah berusaha mencarinya.maaf aku belum menemukannya untukmu." Ucap Daren menepuk bahu Jordan.

"Aku bersalah kepadanya Ren,

sepertinya perkataanku sangat menyakiti dia." Ucap Jordan lirih.

*Iya iyalah..kau sangat keterlaluan, aku pun sakit hati melihat kau waktu itu dan ingin sekali aku memukul kau* Batin Daren melirik sahabatnya itu.

"Jangan mengumpatku." ucap Jordan yang mengetahui isi pikiran Daren.

"kau ini tau aja dalam pikiranku,tapi kau memang menyebalkan.."Ucap Daren terlihat kesal dengan Jordan.

"Jangankan pikiranmu bahkan warna boxer yang saat ini kau pakai saja aku tau." Ucap Jordan tersenyum liciknya membuat Daren kesal dengannya benar selalu bisa menebak.

"Sialan kau!sudahlah..ayok kita pergi ke Bar.."Daren bangun yang di ikuti Jordan juga.mereka berdua kemudian pergi kesana untuk bertemu dengan teman mereka yang lain.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!