NovelToon NovelToon

ITIK BECOME ANGSA

TERSERAP KE DALAM NOVEL

TERHISAP KE DALAM NOVEL

Cecilia adalah seorang mahasiswa jurusan desain fashion. Saat ada waktu luang dia akan menyalurkan hobinya yaitu membaca novel, dia tergabung dalam komunitas pencinta novel.

Cecilia sangat senang bergabung dengan komunitas ini, dengan begitu dia bisa bertukar novel dengan sesama anggota sehingga dia dapat membaca novel baru tanpa mengeluarkan uang.

Cecilia baru saja bertukar novel dengan salah satu anggota komunitas itu, hatinya sudah tidak sabar ingin segera membaca novel tersebut.

Begitu sampai di kamar kosannya dia segera mengeluarkan novel tersebut dan memperhatikan judulnya

“Permainan membawa maut, judul novel yang unik, semoga saja ceritanya seru.”

Sambil berbaring di tempat tidur Cecilia mulai membaca novel tersebut, dia membaca dengan cepat namun tampak kecewa dengan cerita di dalam novel itu.

“ Uuhhhh.....cerita nya jelek, mengapa orang yang baik harus berakhir tragis?”

Dengan kesalnya Cecila melempar novel tersebut ke samping tubuh nya, sebenarnya masih ada tiga lembar terakhir yang belum dia baca tetapi karena sudah terlanjur kecewa dia langsung menutup novel tersebut.

Kemudian Cecilia bangun dari tempat tidur lalu mengambil secarik kertas dari dalam tasnya lalu menulis “ Ketika Rosalin tahu kalau dia dipermainkan Miranda dan julio maka Rosalin merubah penampilan nya dan bertekad merebut Julio dari pelukan Miranda.”

Setelah menulis kata-kata tersebut Cecilia turun dari tempat tidurnya menuju ke meja rias untuk membersihkan make up tipisnya.

Tiba-tiba ada angin berhembus membuka halaman novel yang baru saja dibacanya lalu novel tersebut mengeluarkan cahaya yang sangat terang.

Terdengar suara dari dalam novel “ Cecilia rubahlah nasib Rosalin seperti yang sudah kamu tulis di atas kertas itu.”

Tiba-tiba saja Cecilia terserap masuk ke dalam novel tersebut

“ Aaaaaakk......!!”

“ Bruk.....!”

Cecilia membuka matanya perlahan kepalanya terasa sedikit pusing.

“ Hahh....di mana aku?”

Cecilia masih terbaring di tempat tidur, matanya menyapu seluruh isi ruangan

“ ini....bukan kamar kos ku.”

Dia pun berdiri perlahan menuju cermin

“Aahhhhhh siisiiiapa di cermin ini?”

Cecilia meraba wajah dan tubuhnya serta mencubit pipinya memastikan kalau dirinya tidak sedang bermimpi.

Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarnya dan berteriak dengan panik

“ Rosalin....Rosalin sayang..... Kenapa kamu berteriak histeris begitu? Ayo buka pintu kamarnya!!”

“Apa???? Jangan-jangan aku terhisap masuk ke dalam novel jelek itu dan sekarang aku jadi Rosalin yang malang, astaga! Itu pasti suara Ny. Marta mamanya Rosalin.”

Cecilia membuka pintu kamarnya

“ ehh mama...gak ada apa-apa kok ma, hanya mimpi buruk.”

“ oooohhh ya sudah cepat mandi lalu sarapan, papa sudah menunggu mu!” Ny. Marta segera meninggalkan Cecilia

Cecilia menutup pintu kamarnya lalu segera mandi, selesai mandi dia membuka lemari pakaian, dia terkejut karena pakaian Rosalin sudah ketinggalan jaman dan terlihat jelek. Cecilia pun mengambil secara random dia tidak peduli apa yang dia pakai, karena baginya semua pakaian rosailn jelek.

Cecilia pun segera menuju meja rias kecil di pojok kamar, mencari make up namun dia hanya menemukan lipstik dan bedak, pantas saja Rosalin sering dibully oleh Miranda karena memang penampilan nya yang buruk, Pakaian yang sudah ketinggalan jaman serta riasan wajah yang sangat minim wajahnya terlihat kusam.

Dengan langkah yang berat Cecilia segera turun menuju ruang makan untuk sarapan. Dia berharap ada seorang peri yang dapat merubah penampilannya sekarang.

D ruang makan Cecilia melihat Tn. Bima sudah selesai sarapan. Cecilia cepat-cepat menyantap sarapannya, karena setiap hari Rosalin berangkat ke kampus bersama dengan papanya.

“ Ayo Papa, kita berangkat!”

Dengan mulut masih mengunyah makanan Cecilia segera berlari ke luar rumah.

“Ma, lihat sepatu ku?”Cecilia tampak bingung mencari sepatu Rosalin di rak sepatu.

“Itu sepatu mu!” Ny. Marta menunjuk sepatu yang terlihat jelek di mata Cecilia, tetapi tidak ada pilihan lain terpaksa Cecilia memakai sepatu jelek Rosalin.

Di atas motor Cecilia memandang sepatu, tas dan pakaian yang dia kenakan lalu menarik nafas panjang dan bergumam dalam hatinya

“Banyak yang harus aku beli, Pakaian, Tas, Sepatu, kosmetik dan alat kosmetik, entah berapa banyak uang yang aku butuhkan untuk merubah ini semua.”

Satu jam kemudian Cecilia sudah sampai di kampus Rosalin. Cecilia memandang kampus tempat Rosalin kuliah, bangunan yang megah beberapa motor dan mobil milik mahasiswa berjejer di tempat parkir. Mahasiswa berpenampilan keren berlalu-lalang, Cecilia benar-benar merasa minder dengan penampilannya sekarang.

Kalau melihat perekonomian keluarga nya, kedua orang tua Rosalin tidak akan mampu membiayai kuliah nya di tempat ini tetapi Rosalin adalah anak yang pandai, dia dapat kuliah di sini melalui jalur beasiswa prestasi. Tetapi satu hal yang tidak diperhitungkan Rosalin adalah pergaulan dengan mahasiswa lainnya yang rata-rata berasal dari kalangan menengah ke atas.

Tetapi dia sangat beruntung masih ada dua orang mahasiswi yang mau berteman dengannya, Yoan dan Luna mereka adalah teman dekat Rosalin di kampus. Cecilia membuka matanya lebar-lebar mencari kedua sahabat Rosalin.

Dia baru ingat mereka bertiga selalu bertemu di kursi dekat pintu masuk. Cecilia pun melangkahkan kakinya menuju pintu masuk, tetapi langkahnya berhenti oleh suara orang yang menyapanya dengan tidak ramah.

“ Hai ! Rosalin si itik apakah kamu tidak punya baju yang lebih buruk dari pada ini hah?” Miranda gadis populer di kampus ini selalu saja mengejek Rosalin.

Cecilia tidak menanggapi ejekan Miranda, matanya masih sibuk mencari kedua sahabat Rosalin, Yoan dan Luna.

Karena merasa di abaikan, Miranda lalu mendorong tubuh Rosalin dengan kasar. Hampir saja dia terjatuh tetapi seseorang menangkapnya.

Mata Miranda terbelalak saat melihat siapa yang menangkap tubuh Rosalin “Juliooo!”

Setelah yakin Rosalin sudah berdiri dengan baik Julio melepaskan tangannya dari tubuh Rosalin lalu mengandeng tangan Miranda “sudahlah Miranda, ayo kita ke kelas!” Miranda pun meninggalkan Rosalin dan mengikuti Julio menuju kelas.

“ Rosalin..!”

Cecilia melihat dua orang memanggil namanya sambil melambaikan tangan ke arahnya mereka adalah Luna dan Yoan sahabat Rosalin, Cecilia segera mempercepat langkahnya menghampiri mereka.

“ Rosalin, kami sudah tidak tahan melihat mu di ejek oleh Miranda. Bagaimana kalau nanti pulang kuliah kamu ke rumah ku, ada beberapa pakaian yang sudah tidak aku pakai lagi semuanya masih bagus.” Luna menawarkan pakaian lamanya kepada Rosalin.

Cecilia menyambut baik tawaran Luna. Selesai kuliah dia pun mampir ke rumah Luna, memang benar ada banyak pakaian yang sudah tidak terpakai tetapi masih bagus.

Cecilia mengambil beberapa untuk dirinya dan beberapa pakaian yang agak kecil untuk adiknya. Cecilia merasa lega setidaknya besok dia tidak memakai pakaian Rosalin yang jelek itu.

Bagaimana Cecilia menjalani kehidupan nya sebagai Rosalin? Ikuti terus kisahnya

MEMCARI UANG TAMBAHAN

Cecila masuk ke dalam kamar Rosalin membuka lemari pakaiannya lalu mengeluarkan semua pakaian jeleknya, dia segera merapikan pakaian pemberian Luna ke dalam lemari.

“ Akhirnya selesai juga, Setidaknya untuk sementara waktu aku tidak perlu khawatir dengan pakaian” Cecilia tersenyum melihat pakaian pemberian Luna tertata rapi di lemari.

Dia lalu duduk di depan meja rias melihat wajah Rosalin yang terlihat kusam karena kurang perawatan. Cecilia mendekatkan wajahnya ke cermin dan melihat ada dua jerawat besar dan beberapa jerawat kecil.

“ Sepertinya aku harus pergi ke klinik kecantikan untuk menghilangkan jerawat ini.” Cecilia menekan-nekan jerawatnya dengan jarinya.

Cecilia lalu membaringkan tubuhnya di tempat tidur dan memijit tulang hidungnya dia sedang berpikir keras karena perawatan kecantikan di klinik kecantikan tidaklah murah, darimana dia akan mendapatkan uang?

Tn. Bima hanya bekerja sebagai buruh di pabrik permen sudah pasti penghasilan nya hanya sebesar UMR, sedangkan Ny. Marta hanya ibu rumah tangga dia membuka warung kecil di depan rumahnya penghasilannya pasti kecil.

Sedangkan Rosalin masih mempunyai adik perempuan yang masih duduk di kelas dua SMP, tidak mungkin Cecilia meminta uang dari orang tua Rosalin untuk perawatan kecantikan.

Cecilia pun memutuskan untuk berjalan-jalan berkeliling lingkungan rumahnya mencari inspirasi.

Diapun berjalan perlahan di trotoar, Seorang tetangga melintas dengan motor menyapa nya sambil melambaikan tangan “ Hai Rosalin!”

Cecilia menoleh ke arah sumber suara itu dan membalas sapaan nya sambil ikut melambaikan tangan “ Hai... Mbak!”

Sekilas Cecilia melihat tetangganya membawa bungkusan seperti makanan mungkin tetangganya itu baru saja membeli makanan untuk makan malam, yang letaknya di depan jalan yang jaraknya lumayan jauh, hal itu memberinya ide.

Cecilia segera pulang kebetulan Tn. Bima sudah pulang dan sedang menonton televisi, sedangkan Ny. Marta sedang menyiapkan makan malam.

Cecilia duduk di samping Tn. Bima lalu berbicara kepadanya “Papa, boleh tidak aku berjualan nasi bakar sepulang kuliah?”

Tn. Bima tersenyum mendengar ucapan Rosalin “ Tentu saja boleh, papa justru merasa senang kamu mau belajar mencari uang.”

“Memangnya kamu tau bagaimana cara membuat nasi bakar?” Ny. Marta meragukan kemampuan anaknya karena selama ini Rosalin tidak pernah membantunya memasak.

Cecilia terdiam beberapa saat, lalu dia segera menjawab “ Tau dong ma, kan aku sudah lihat caranya di you tube.”

Tentu saja dia berbohong, sebenarnya Cecilia sering membantu tantenya yang memiliki usaha catering untuk membuat nasi bakar. Dia sudah belajar bagaimana cara membuat nasi bakar dari awal sampai akhir.

“ Papa, kita punya alat pangang?” Cecilia melihat ke arah Tn. Bima

“ Sepertinya ada di gudang, Papa akan cek” Tn. Bima segera berdiri dari kursinya lalu mengambil alat panggang dari gudang lalu menunjukannya kepada Cecilia.

Cecilia tersenyum melihatnya lalu meletakan alat panggang itu di halaman belakang.

“Mama, besok pagi aku ikut mama kepasar ya, mau beli bahan-bahan dan bumbu untuk membuat nasi bakar!” Cecilia menoleh ke arah Ny. Marta yang sedang sibuk mempersiapkan makan malam.

“ Ok, pasang alaram supaya bisa bangun tepat waktu!” Ny. Marta mengingatkan Rosalin karena Rosalin sangat sulit bangun pagi.

Setelah Ny. Marta selesai menyiapkan makan malam mereka berempat pun makan malam bersama. Setelah makan mereka bercengkrama sebentar lalu tidur dikamar masing-masing.

Cecilia masuk ke kamar berusaha untuk mengingat bumbu apa saja yang di perlukan, lalu dia membuat daftar belanjaan keperluan untuk membuat nasi bakar, supaya tidak ada yang terlupakan satu pun. Tidak lupa dia juga memasang alaram di ponselnya.

Pagi hari alaram ponselnya berbunyi dia segera bangun dari tidurnya. Lalu segera pergi ke pasar bersama Ny. Marta

Setelah memastikan tidak ada satupun yang terlupakan mereka segera pulang ke rumah, Cecilia segera mandi dan bersiap untuk pergi ke kampus sedangkan Ny. Marta mempersiapkan sarapan.

Selesai sarapan Cecilia meminta bantuan Ny. Marta untuk memotong daun pisang sebesar daun yang sudah dia potong sebagai contoh. Tentu saja Ny. Marta tidak keberatan dengan senang hati dia membantu anaknya.

Seperti biasa Rosalin pergi ke kampus diantar Papanya, Julia cukup berjalan kaki karena jarak sekolah nya tidak terlalu jauh dari rumah.

Sampai di kampus Cecilia menghampiri Luna dan Yoan “Hai girls, nanti sore datang ke rumah ya, aku mau membuat nasi bakar percobaan untuk besok berjualan aku perlu saran dan kritik kalian!”

“Ok, kami pasti datang.” Luna dan Yoan menyahut bersamaan.

Cecilia mengeluarkan buku dan mulai mengingat-ingat tahapan membuat nasi bakar yang telah dipelajarinya dari tantenya lalu mencatat nya dia ingin memastikan tidak ada yang salah dalam pembuatannya.

Syukurlah hari ini Miranda tidak pergi ke kampus karena ada urusan penting sehinga Cecilia tidak harus mendengar ejekannya.

Kuliah telah selesai Cecilia segera pulang, sampai di rumah dia langsung mengerjakan tahap demi tahap pembuatan nasi bakar. Ny. Marta membantunya membuat api di alat panggang. Nasi yang sudah berisi ayam bumbu dan daun kemangi dibungkus dengan daun pisang siap untuk di panggang. Bau harum tersebar sampai ke rumah tetangga.

Yoan dan Luna sudah sampai di rumah Rosalin, mereka langsung menuju halaman belakang “ Rosalin..... Baunya enak sekali, kita bantu ya!”

Yoan dan Luna pun menghampiri Rosalin lalu ikut membantunya, mereka bertiga sibuk di halaman belakang.

Cecilia membuat beberapa bungkusan yang lebih kecil untuk dibagikan ke tetangga sebagai promosi. Sedangkan bungkusan yang lebih besar untuk makan keluarga dan kedua sahabatnya.

Setelah semuanya selesai dipanggang Rosalin menghidangkan nasi bakarnya di meja makan, semuanya sudah berkumpul tidak sabar untuk mencicipi.

“ Nah....ini dia nasi bakar buatan Chef Rosalin silahkan dicicipi.” Cecilia mempersilahkan semua orang untuk menyantap nasi bakarnya.

Semua memuji nasi bakar buatan Cecilia, bahkan Luna dan Yoan meminta tambahan nasi bakar untuk mereka bawa pulang.

Setelah selesai makan Yoan dan Luna berpamitan pulang, mereka senang membawa tiga bungkus nasi bakar untuk dibawa pulang.

Tn. Bima dan Ny. Marta mengacungkan dua jempol mereka ke arah Rosalin “ Nasi bakarnya layak untuk di jual, papa akan buatkan meja kecil untuk kamu berjualan.”

Cecilia sangat puas, ini adalah pertama kali dia membuat nasi bakar tanpa di temani tantenya, tetapi hasilnya sangat enak. Setelah semuanya selesai Cecilia segera beristirahat dia sangat lelah.

Keesokan harinya Cecilia kembali pergi ke pasar bersama Ny. Marta, sebenarnya dia lelah tetapi demi mewujudkan rencananya untuk merubah penampilan Rosalin, Cecilia rela harus bangun pagi lebih awal.

Sore nanti adalah hari pertamanya berjualan nasi bakar dia berharap orang-orang di sekitar lingkungannya membeli dan menyukai nasi bakar nya.

Merubah Penampilan Rosalin

Cecilia berlari kecil di lorong kampus dia sudah agak terlambat, kelas hampir di mulai, dengan nafas terengah-engah dia berdiri di depan pintu kelas hendak mengatur nafasnya. Tetapi tiba-tiba seseorang menabraknya

“ BRAA...AAKK.”

Cecilia hampir saja terjatuh, beruntung dia dapat menahan tubuhnya dengan kakinya.

“ Haii...itik minggir mengapa kamu berdiri di depan pintu seperti itu? Mau jadi keset kaki?”

Ternyata itu adalah Miranda, setelah menabrak Rosalin dia berlalu begitu saja sambil melontarkan kata-kata ejekan.

Cecilia berjalan di belakang Miranda, dalam hati dia bergumam “ Berbuatlah sesukamu Miranda selagi ada kesempatan karena sebentar lagi si itik buruk rupa ini akan menjadi Angsa yang cantik.”

Cecila duduk di sebelah Luna karena Luna memang sudah menyiapkan kursi itu untuk Rosalin.

Luna berbisik “ Rosalin orang tua ku menyukai nasi bakar mu, Minggu depan ada arisan keluarga aku pesan lima puluh porsi ya.”

Cecilia mengangkat kedua ibu jarinya seraya berkata” terima kasih orderan nya Luna.” Dengan orderan sebanyak itu uangnya akan cepat terkumpul.

Kuliah telah selesai Cecilia bergegas pulang karena dia harus membuat nasi bakar dan menjualnya sore nanti.

Sore hari pun tiba, nasi bakar buatan Cecilia telah selesai dia menyusunnya di meja kecil buatan Tn. Bima. karena ini adalah hari pertamanya berjualan Cecilia hanya membuat dua puluh porsi saja.

Kemarin Rosalin telah membagikan sample ke beberapa tetangga, mereka sangat menyukai nasi bakar buatan Rosalin hari ini mereka datang membeli beberapa nasi bakar. Dalam sekejap dua puluh nasi bakarnya sudah ludes.

Keesokan harinya Rosalin membuat nasi bakar lebih banyak, kelezatan nasi bakar buatan Cecilia menyebar dari mulut ke mulut setiap hari nasi bakarnya selalu habis terjual.

Cecilia menghitung uang yang telah dia kumpulkan” Syukurlah uang yang terkumpul cukup untuk melakukan facial di klinik kecantikan, aku akan pergi besok.”

Cecilia pun pergi ke klinik kecantikan untuk melakukan facial untuk menghilangkan jerawatnya, mukanya pun menjadi sedikit sembab.

Keesokan hari di kampus

Miranda memperhatikan wajah Rosalin yang terlihat sedikit sembab dalam hati dia bergumam” sepertinya itik itu baru saja melakukan perawatan wajah, darimana dia mendapatkan uang?”

Hari demi hari wajah Rosalin semakin terlihat cantik. Cecilia pun pergi ke salon memotong rambut Rosalin sehingga penampilan Rosalin kini terlihat lebih fresh. Cecilia membeli mesin jahit portable untuk merubah beberapa baju Rosalin menjadi baju yang lebih modis.

Miranda tidak suka melihat perubahan pada diri Rosalin karena kini Rosalin terlihat lebih cantik dari dirinya, apalagi dia sering memperhatikan wajah Rosalin yang memerah kalau berjumpa dengan Julio.

Miranda merencanakan sesuatu untuk memberi pelajaran kepada rosalin, dia pun membicarakan rencana tersebut kepada kedua sahabatnya.

Tetapi Susan kurang setuju dengan rencana Miranda

” Miranda sepertinya rencana mu itu berlebihan, aku tidak setuju, jangan mempermalukannya seperti itu.”

“ Ya Miranda itu terlalu berlebihan, bayangkan kamu hendak mengambil foto Rosalin dan Julio saat mereka berduaan di ranjang, lalu akhirnya Julio memcampakan dia, itu terlalu kejam.” Xena pun tidak setuju dengan ide Miranda yang terlalu berlebihan.

“ Kalian berdua ini kenapa sih? Mengapa malah jadi kasihan kepada Rosalin? Kalau begitu aku akan mencari Julio, dia pasti setuju dengan rencana Ku.” Miranda pergi meninggalkan kedua sahabatnya untuk mencari Julio.

Miranda melihat Julio sedang duduk di salah satu kursi di kantin, Miranda langsung saja duduk di samping Julio.

Julio menoleh ke arah Miranda “Tumben kamu ke kantin, biasanya kamu akan pergi bersama sahabatmu buat makan siang di restoran cepat saji.”

Miranda tersenyum “aku ke sini mencari mu, mau membicarakan sesuatu!”

Miranda menjelaskan rencana nya kepada Julio, untuk mempermalukan Rosalin.

“Nah..bagaimana kamu mau kan melakukannya untuk aku?” Miranda memberikan senyum termanisnya.

Tetapi Julio justru marah mendengar rencana tunangannya itu “ KAMU SUDAH GILA YA ?” itu keterlaluan, kenapa sih kamu sangat membenci Rosalin dia itu kan tidak melakukan hal yang merugikan kamu?”

Mendengar Julio menaikan nada suaranya, Miranda menjadi sangat kesal “ Dia merubah penampilan nya secara drastis aku rasa dia mau menarik perhatian mu, karena aku sering perhatikan wajahnya memerah kalau berpasan dengan mu di jalan, itu yang membuatku kesal.”

Julio memegang kepalanya dengan kedua tangan nya “ ASTAGA MIRANDA!!! Hanya karena masalah itu saja, kamu mau mempermalukan nya seperti ini? Aku tidak mau melakukannya!”

Mendengar jawaban Julio Miranda menjadi sangat kesal dia pun mulai mengancam tunangannya itu “ Oohhhh kamu sudah berani menolak permintaan ku ya... Apa kamu sudah lupa?”

Julio mengepalkan kedua tangannya menahan amarah, terpaksa dia menuruti permintaan Miranda “ Tetapi dengar ! Kalau terjadi sesuatu dengan Rosalin aku tidak bertanggung jawab!”

Miranda tersenyum manja “ Tenang saja Tidak akan terjadi apa-apa!”

Keesokan harinya Miranda sengaja tidak masuk kuliah, dia memberikan kesempatan kepada Julio untuk mendekati Rosalin. Karena rencananya adalah Julio berpura-pura mencintai Rosalin dan membuat Rosalin mabuk cinta.

Julio mendekati Rosalin yang sedang duduk sendirian di kantin “ Hai Rosalin, kamu sendirian, dimana kedua sahabat mu?”

“ Hai Julio, Luna dan Yoan belum datang aku tunggu mereka di sini.” Cecilia tersenyum kepada Julio.

Julio duduk di hadapan Rosalin “ tidak baik gadis cantik seperti mu duduk seorang diri, biar aku temani ya.”

Seorang pelayan kantin mengantarkan dua porsi hamburger dan kentang goreng.

Julio memberikan satu porsi untuk Rosalin” ini untuk mu, aku yang traktir.”

Cecilia tersenyum menerima makanan pemberian Julio tersebut” Julio, kamu tidak takut Miranda akan marah kalau melihat mu berdua dengan ku di sini?”

Julio menjawab dengan santai” Tenang saja hari ini dia tidak datang, katanya sih kurang enak badan, jadi aku tidak perlu kuatir.”

Tidak beberapa lama kemudian Luna datang menghampiri Rosalin dan Julio, mereka bertiga pun berbincang-bincang tetapi Luna merasa curiga terhadap Julio.

Setelah Julio pergi Luna berbisik kepada Rosalin “ Lin, aku curiga mengapa Julio tiba-tiba mendekatimu, pasti ada sesuatu kamu harus hati-hati!”

Cecilia tersenyum “ Tenang saja Luna, aku tahu apa yang harus aku lakukan.”

Julio berusaha mendekati Rosalin tetapi Rosalin belum menanggapi Julio. Cecilia yang berada di tubuh Rosalin justru meminta Julio membantunya menawarkan nasi bakar kepada teman-teman di kampus. Dengan terpaksa Julio menuruti permintaan Rosalin karena dia berharap Rosalin akan benar-benar jatuh cinta kepadanya sehingga nanti dia dapat membujuk Rosalin tidur bersamanya dan rencana Miranda untuk mempermalukan Rosalin terwujud.

Bahkan demi melancarkan rencananya Miranda rela membiarkan Julio menghabiskan malam Minggu bersama Rosalin, tetapi Rosalin hanya menganggap Julio sebagai teman tidak lebih.

Karena sering menghabiskan waktu bersama Rosalin Julio justru semakin kagum kepada gadis itu, sikap gigih berjualan nasi bakar dan kemandiriannya membuat Julio diam-diam justru mencintai Rosalin. Julio pun tidak meneruskan rencana Miranda dia berkata kepada Miranda kalau Rosalin tidak mencintainya jadi rencana yang dibuat Miranda gagal.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!