NovelToon NovelToon

Another CINDERELLA

LAMARAN DARI NEGARA TETANGGA

"Apa aku tidak salah dengar Kak? Putra mahkota Christopher melamarku?” Alaya berkata dengan nada tidak percaya kepada Alvero yang merupakan kakak kandung sekaligus raja Gracetian yang sah saat ini.

Deanda sebagai permaisuri Alvero hanya bisa diam sambil menghela nafas panjang, merasa maklum kalau Alaya merasa kaget, karena tiba-tiba seorang putra mahkota dari kerajaan tetangga, kerajaan Rodfeel melamarnya.

“Aku tidak mau menikah dengan putra mahkota Chistopher. Aku tidak pernah tertarik dengan wajah tampan dan juga posisinya di kerajaan itu. Lebih baik aku menikah dengan laki-laki biasa daripada dengannya. Kenapa Kakak menerima utusan dari kerajaan Rodfeel sih?” Alaya kembali berkata dengan wajah cantiknya yang terlihat mulai tidak tenang, sehingga dia mengucapkan kata-kata yang sebenarnya tidak sopan kepada Alvero sebagai raja, jika saja ada orang lain di sana.

Untung saja di ruangan kerja pribadi Alvero saat ini, hanya ada Alvero, Alaya dan Deanda, yang memang memperbolehkan Alaya bersikap santai pada Alvero saat tidak di depan orang lain, apalagi para penghuni istana Gracetian.

Kali ini Alaya tidak bisa menahan diri untuk bersikap keras kepala di depan Alvero, karena dia memang tidak suka jika urusan pribadinya terlalu diatur-atur, seperti kehidupan para putri atau bangsawan lainnya di Gracetian.

Dan Alvero maupun Deanda bisa mengerti tentang itu, karena memang selama lebih dari 20 tahun lamanya, Alaya dibesarkan di luar negeri, seperti kehidupan rakyat biasa.

Alaya tidak banyak mengenal tentang tata cara kehidupan istana, tidak seperti Alvero yang sejak kecil memang dibesarkan di istana sebagai putra mahkota yang memang digadang-gadang sebagai pengganti raja Vincent.

Sehingga kehidupan Alvero sejak kecil, sudah dikenalkan, dan diajarkan untuk bagaimana hidup dan bersikap selayaknya bangsawan sejati.

“Aku menerima utusan dari mereka untuk menunjukkan rasa hormat pada negara tetangga. Tidak mungkinkan aku mengusir utusan dari mereka? Memangnya aku akan setuju kamu menikah dengan orang dari kerajaan Rodfeel yang masih menggunakan sistem diperbolehkannya adanya selir untuk putra mahkota dan rajanya?” Alvero langsung balik bertanya kepada Alaya yang tampak memberengut.

Rasanya berita lamaran dari putra mahkota Chistopher sudah merusak mood Alaya hari ini.

Christopher merupakan putra mahkota dari kerajaan Rodfeel, sebuah negara dengan sistem kerajaan monarki absolut seperti Gracetian, hanya saja di kerajaan Rodfeel, hampir seluruh keturunan raja dan bangsawan diperbolehkan untuk memiliki selir, sedangkan di Gracetian, hal itu menjadi sebuah pantangan besar.

Negara Rodfeel dikenal maju dalam bidang teknologi dan perdagangannya, meskipun tidak sekaya negara Gracetian yang tanahnya memiliki hasil tambang dan perikanan yang melimpah ruah.

Salah satu alasan Christopher melamar Alaya adalah ingin menyatukan dua negara besar yang memiliki sistem pemerintahan yang sejenis, agar kerajaannya semakin kuat, karena Alaya merupakan satu-satunya adik kandung Alvero, sebagai raja Gracetian.

Christopher bisa membayangkan keuntungan besar yang akan dia dapat kelak saat dia sudah menjadi raja di Rodfeel jika dapat menikahi Alaya sebagai putri Gracetian, dengan darah Adalvino yang merupakan keturunan langsung dari raja Adalvino sebelumnya.

Selain itu, berita kemunculan Alaya sebagai seorang putri yang selama beberapa tahun hidup sebagai rakyat bisa, menjadi berita besar yang membuat fokus dunia terarah padanya, karena keberadaan Alaya jadi seperti seorang Cinderella, yang dari gadis biasa, menjadi seorang putri yang penting kedudukannya di Gracetian.

“Tenang Alaya, kakakmu Alvero, tidak mungkin membiarkan kamu menikah dengan orang seperti Christopher, yang bahkan dikabarkan memiliki banyak kekasih.” Deanda langsung ikut menenangkan Alaya yang terlihat kesal karena berita lamaran dari Christopher.

“Lalu bagaimana selanjutnya?” Alaya langsung bertanya kepada Alvero.

“Aku sudah meminta waktu untuk bisa menjawab lamaran itu.”

“Langsung tolak saja Kak! Buat apa berpikir panjang untuk sesuatu yang sudah jelas?” Alaya langsung menimpali perkataan Alvero yang langsung menghela nafasnya.

“Memangnya semudah itu aku memberikan jawaban pada pimpinan negara tetangga?” Alvero berkata sambil menepuk lembut pipi Alaya.

Alvero sebagai seorang Raja, tentu saja tidak bisa sembarangan dalam memberikan jawaban atas lamaran Christopher.

“Alaya, memang terlihat tidak adil bagimu, tapi aku tidak bisa serta merta menolak lamaran itu, karena selain putra mahkota Christopher, ada nama raja Levi yang merupakan ayah kandung Christopher yang ikut membubuhkan namanya untuk ikut melamarmu. Jadi boleh dikata, mereka benar-benar serius untuk memboyongmu sebagai calon putri mahkota, yang artinya, akan menjadi permasuisuri raja mereka di masa depan.” Alaya terlihat terdiam mendengar penjelasan dari Alvero.

“Kerajaan Rodfeel, dikenal tidak mudah membiarkan wanita diluar kerajaan mereka untuk bisa masuk sebagai bagian dari penghuni istana mereka. Entah apa tujuan mereka, tapi mereka benar-benar serius karena sudah berani mengirim utusan untuk melamarmu. Meskipun aku bisa melihat adanya unsur politik dengan rencana pernikahan ini. Mereka ingin kedudukan negara mereka kuat, karena negara Crownhill tidak pernah akur dengan negara mereka. Dengan pernikahan ini mereka berharap negara Crownhill akan berpikir dua kali jika berani memusuhi Rodfeel.” Alvero menambahkan penjelasannya kepada Alaya, yang sebenarnya benar-benar buta dengan urusan politik dan kerajaan, sehingga dia hanya bisa melongo mendengar penjelasan Alvero yang panjang lebar.

“Lalu apa rencanamu my Al?” Deanda yang sedari tadi terus mengikuti pembicaraan kakak beradik itu akhirnya bertanya pada Alvero, karena dia yakin, sebenarnya Alvero sudah memiliki rencananya sendiri dalam otak encernya itu.

CARA UNTUK MENOLAK LAMARAN

“Kita harus memikirkan cara untuk menolak secara halus lamaran dari putra mahkota Christopher, tanpa membuat mereka tersinggung.” Alvero berkata sambil menatap ke arah Deanda yang masih saja terlihat lincah, meski kehamilannya sudah mencapai trimester kedua.

Dan yang membuat Alvero semakin mencintai permaisurinya itu, dalam masa kehamilannya itu, Deanda semakin tampak cantik dan menggoda bagi Alvero.

“Satu-satunya cara jika ingin menghindari pernikahan itu, maka Alaya harus mengatakan kalau Alaya sudah ada rencana untuk menikah dengan orang lain.” Alvero berkata dengan sikap tenang.

“Eh? Menikah? Dengan orang lain?” Alaya langsung bertanya dengan mata melotot kaget karena perkataan dari Alvero, tentang ide bahwa dia harus menikah dengan orang lain jika ingin menolak lamaran dari Christopher.

“Ya tentu saja dengan orang lain. Kita kan sudah setuju kalau kamu tidak akan menikah dengan putra mahkota Christopher?” Alvero kembali mempertegas perkataannya.

“Tapi aku masih terlalu muda Kak. Aku masih ingin menikmati pekerjaanku. Apalagi Kakak tahu, selain bekerja, waktuku banyak habis karena harus belajar bagaimana menjadi seorang putri dengan baik. Itu saja sudah membuat kepalaku pusing, apalagi harus memikirkan tentang pernikahan. Aku belum siap untuk menikah.” Alaya berkata dengan mata menatap Alvero dengan tatapan memohon.

“Tidak bisa Alaya. Penolakanmu terhadap lamaran putra mahkota Chrsitopher tanpa alasan yang jelas, dapat menimbulkan konflik dan juga perang dagang, atau bahkan benar-benar perang secara fisik. Apalagi kamu tahu, para pemimpin di kerajaan Rodfeel merupakan orang-orang yang dikenal ambisius, dan menyukai perang.” Alaya sedikit terdiam mendengar perkataan Alvero.

Mau tidak mau Alaya harus mengakui kalau memang kerajaan Rodfeel dikenal dengan orang-orangnya yang memiliki karakter keras dan tidak mau mengalah dengan orang lain.

Alvero mengatakan itu bukannya karena dia takut untuk melawan kerajaan Rodfeel yang kemampuan angkatan bersenjatanya, tidak sebanding dengan kerjaan Gracetian, masih jauh di bawah kerajaan Gracetian.

Apalagi Gracetian memiliki seorang duke yang hebat seperti Evan, yang jago dalam strategi perang, dan juga Alvero sebagai raja yang juga jago dalam kemampuan beladirinya.

Hanya saja Alvero tidak mau menambah musuh, jika dia bersikeras menolak lamaran itu dengan kasar.

Bagi Alvero, selama bisa saling menjaga kedamaian, tidak selayaknya dia memilih perang, yang pasti akan menimbulkan banyak korban, entah korban jiwa atau materi yang ada bagi kerajaan yang dipimpinnya saat ini. Kalah atau menang, perang akan menyababkan banyak kerusakan dan sakit hati.

“Tapi my Al, kalaupun kamu memberikan jawaban bahwa Alaya sudah memiliki calonnya sendiri, dengan posisi tinggi yang dimiliki putra mahkota Christopher, aku yakin dia akan tetap tersinggung jika ternyata calon yang disebutkan sebagai calon suami Alaya posisi atau kedudukannya tidaklah tinggi.” Alvero langsung tersenyum mendengar perkataan bijak dari Deanda yang menunjukkan tentang kecerdasan permaisurinya yang cantik itu.

“Karena itu, calon yang bisa cocok dengan situasi ini hanya ada tiga orang bangsawan dari negara Garacetian yang bisa kita pilih untuk itu. Pangeran John, pangeran Javer, dan duke Evan. Dan dari sisiku, orang yang paling tepat, yang pastinya juga paling pas adalah duke Evan….”

“Duke Evan?” Mata Alaya langsung terbeliak sempurna dan langsung memotong perkataan karena Alvero menyebutkan nama Evan sebagai salah satu calon yang tepat intuk menikah dengannya, seorang laki-laki tampan dengan rambut pirangnya dan mata hijaunya yang wajahnya selalu terlihat ramah dan lembut, namun juga terlihat tegas, karena bagaimanapun dia merupakan seorang duke, yang merupakan pemimpin tertinggi dalam bidang kemiliteran negara Gracetian.

Evan merupakan duke dengan kekudukan paling tinggi di bawah putra mahkota dan raja Gracetian, yang bahkan secara hukum, duke adalah satu-satunya gelar bangsawan yang memungkinkan untuk naik posisinya menjadi seorang putra mahkota jika putra mahkota yang ada tidak memungkinkan lagi untuk bisa mengemban tugasnya dengan baik.

Sehingga boleh dikata, seorang duke akan diperlakukan dan dihormati seperti layaknya seorang putra mahkota.

Alaya tahu, jika saja itu gadis lain, pasti akan bersorak kegirangan jika tahu dia akan dijodohkan dengan duke Evan yang dikenal tampan dan juga memiliki sikap hangat, tidak seperti Alvero yang dikenal dingin dan tidak mudah untuk bersikap ramah pada orang lain, meskipun sejak kehadiran Deanda dalam hidupnya, membuat Alvero sedikit berubah dari sifatnya yang biasanya tidak mau perduli dengan pendapat orang lain.

Akan tetapi bagi Alaya yang masih ingin menikmati masa mudanya, dan tidak ingin terlalu mengikuti aturan dalam kerajaan, jika dia menikah dengan Evan, berarti kehidupan bebasnya akan benar-benar berakhir dengan menyedihkan.

“Kak. Kalau dari apa yang sempat aku pelajari, seorang duke seperti duke Evan, dia berhak memilih dan menentukan sendiri calon istrinya, meskipun harus atas seijin raja dan putra mahkota. Dan juga sudah diselidiki dengan baik, bahwa gadis itu dari keluarga baik-baik dan tidak bermasalah.” Alaya berkata sambil berpikir keras bagaimana caranya agar dia terhindar dari rencana perjodohan dengan Evan.

“Sebenarnya apa yang ingin kamu sampaikan Alaya?” Alvero yang sudah bisa menebak rencana Alaya untuk menolak perjodohan itu, akhirnya langsung bertanya pada Alaya.

“Kakak bisa saja menjodohkanku dengan duke Evan, tapi jika duke Evan menolak, maka rencana perjodohan itu pasti batal, karena setahuku, sebagai seorang duke, duke Evan memiliki otoritas untuk menolak perjodohan yang ditawarkan padanya, oleh seorang raja sekalipun.” Kata-kata Alaya membuat Alvero tersenyum tipis.

“Tentu saja, semua keputusan tetap berada di tangan Evan, karena itu, aku akan segera mengundang Evan untuk mengikuti acara makan malam di istana dan secara resmi akan meminta jawaban atas penawaranku ini. Dan jangan khawatir… jika Evan menolakmu, masih ada pangeran John dan pangeran Javer. Kamu bisa memilih diantara mereka berdua. Yang pasti tidak seperti Evan sebagai duke yang berhak menolak rencana perjodohan ini. Pangeran John dan Javer, harus menerima keputusanku saat aku sudah menetapkan perjodohan kalian.” Perkataan Alvero membuat dada Alaya berdebar keras karena merasa tidak nyaman dengan keputusan Alvero.

Dan putri cantik itu dengan cepat segera memikirkan cara agar dia bisa menghindari rencana perjodohan yang sedang ditetapkan oleh Alvero untuknya itu.

PENOLAKAN ALAYA

"Kak, kenapa aku harus menerima perjodohan seperti itu? Lebih baik aku hidup sebagai rakyat biasa yang bisa memilih dengan bebas jodohku." Alaya berkata dengan memberengut, masih mencoba untuk meluluhkan hati Alvero.

"Sayangnya kamu itu putri Gracetian, bukan rakyat biasa, tapi putri Alaya Adalvino...." Perkataan Alvero membuat Alaya semakin memberengut, karena dari perkataan itu Alaya tahu kalau Alvero sedang mempertegas posisinya sebagai putri Gracetian, apalagi dengan nama Adalvino di belakangnya dia memang tidak bisa lagi bertindak sembarangan.

Di Gracetian dengan sistem pemerintahan monarki absolut, perintah dan keputusan Alvero menjadi sebuah peraturan dan hukum yang harus dipatuhi oleh semua warga negara Gracetian.

Di negara yang berupa kerajaan itu juga masih menganut sistem paternalistik dan patriarki itu, Alaya sebagai adik kandung dari Alvero yang merupakan raja dari Gracetian, diharapkan bisa mengikuti dan mematuhi apa yang diinginkan Alvero yang pasti ikut campur dalam kehidupan pribadinya.

(Tipe pemimpin paternalistik terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional. Salah satu ciri utama masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.

Tipe paternalistik adalah tipe kepemimpinan yang bersifat kebapakan. Kepemimpinan kebapakan adalah pemimpin yang bersifat dan bertindak dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya sebagai seorang bapak terhadap anak- anaknya. Pemimpin bertindak sebagai bapak, karena itu dia mencintai orang- orangnya serta menghormatinya.

Sedangkan Budaya patriarki merupakan budaya dimana laki-laki mempunyai kedudukan lebih tinggi dari perempuan. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran kepemimpinan politik, otoritas moral, hak sosial dan penguasaan properti. Dalam domain keluarga, sosok yang disebut ayah memiliki otoritas terhadap perempuan, anak-anak dan harta benda.

Patriarki disebut sebagai budaya sebab diwariskan dari generasi ke generasi tanpa disadari. Mulai dari lingkup keluarga, misalnya, seorang ayah sebagai kepala keluarga yang memutuskan segala pilihan untuk seluruh anggota keluarganya).

"Aku tahu, tapi aku belum mau menikah." Alaya berkata lirih, mencoba menarik simpati Alvero yang memang setealh tahu kalau Alaya adalah adik kandungnya, cukup memanjakan Alaya.

"Jika kamu masih belum siap, aku akan meminta Evan untuk bertunangan dulu denganmu. Bukannya di negara kita, memang biasanya harus bertunangan dulu sebelum menikah?" Alaya sedikit mendengus mendengar kata-kata Alvero.

"Apa bedanya? Kalau aku bertunangan dengan rakyat biasa, tidak akan menjadi masalah. Kami bisa sewaktu-waktu putus hubungan sebelum menikah. Tapi bertunangan dengan seorang bangsawan apalagi seorang duke? Kalau bukan duke itu sendiri yang memutuskan hubungan pertunangan itu, maka sampai kapanpun pertunangan itu tidak bisa dibatalkan. Aku bukan seperti kak Deanda yang waktu itu tidak tahu apa-apa dan terjebak dengan akal Kak Alvero ketika menikah dengan perjanjian mengikuti aturan dan hukum istana Gracetian." Deanda hampir saja terkikik geli mendengar bagaimana Alaya yang mengingatkan Alvero tentang masa lalu, dimana Alvero memang dengan sengaja menjebak Deanda agar bisa menikah dengan gadis itu, dan membuat gadis cantik yang begitu dicintainya itu terikat seumur hidup dengannya.

Memang saat itu Alvero sengaja membuat Deanda menandatangani surat perjanjian akan menikah dengannya sesuai dengahn hukum Gracetian, yang tidak mengenal kata cerai kalau bukan pihak Alvero sebagai putra mahkota dengan kedudukan tinggi yang mminta perceraian itu sendiri.

Tapi begitu Deanda melihat wajah Alvero yang terlihat sedikit menegang dan memerah, menunjukkakn kalau emosinya mulai terpancing, Deanda langsung berjalan mendekat ke arah Alvero.

"Alaya, kakakmu pasti mengharapkan yang terbaik yang bisa dia lakukan untukmu. Mungkin kalian berdua perlu untuk saling menenangkan diri dan pikiran, agar bisa menemukan jalan keluar yang terbaik.” Deanda berkata dengan lembut sambil mengelus pelan lengan Alvero yang langsung menarik nafas panjang.

“Benar kata Kak Deanda, lebih baik aku keluar dan menghirup udara segar agar pikiranku kembali jernih.” Alaya berkata sambil memandang ke arah Deanda yang sebelumnya terlihat sedikit menggelengkan-gelengkan kepalanya pelan, memberi kode pada Alaya agar tidak terus menentang perkataan Alvero, sebelum kemarahan Alvero terpancing.

“Lebih baik aku pulang ke istana untuk menemui mama.” Alaya berkata sambil melangkah pergi.

“Alaya….” Panggilan lembut dari Deanda membuat Alaya menghentikan gerakan tubuhnya untuk keluar dari kantor Alvero.

“Masak kamu sudah lupa bagaimana seharusnya bersikap sebagai seorang putri?” Perkataan Deanda yang mengingatkan bagaimana barusan dia hamoir saja bersikap tidak sopan kepada Alvvero yang merupakan raja Gracetian langsung membuat wajah Alaya sedikit memerah.

“Maaf… aku pamit dulu Kak Alvero, Kak Deanda. Sampai bertemu di acara afternoon tea di istana.” Dengan suara dan sikap sesopan dan sehalus mungkin, Alaya akhirnya berpamitan dengan sikap benar dan elegan, yang seharusnya dia lakukan sebagai seorang putri.

“Hati-hati di jalan.” Deanda berkata kepada Alaya yang sudah berjalan ke arah pintu keluar ruang kerja Alvero sambil menghembuskan nafasnya melalui bibirnya.

Dijodohkan dengan duke Evan? Benar-benar konyol! Aku tidak mau! Tidak akan pernah mau untuk itu! Aku tidak mau bertunangan bahkan menikah dengan duke Evan! Aku tidak akan mau memiliki hubungan sekecil apapun dengan duke Evan Carsten! Dan aku akan melakukan segala cara untuk menolak dan mencegah rencana menggelikan kak Alvero itu! Bisa-bisanya menjodohkanku dengan duke Evan…

Alaya mengomel dalam hati, sambil berajalan dengan langkah-langkah cepat kembali ke arah ruang kerjanya di kantor R&D sebelum pulang, untuk menemui Robert, pimpinannya di departemen R&D, yang sekaligus merupakan saudara sepupu dari Evan Carsten, untuk dapat menemukan cara bagaimana membuat perjodohannya dengan Evan tidak terjadi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!