NovelToon NovelToon

Di Jadikan Pelayan Setelah Menikah

Berita Kecelakaan

Sebuah mobil Ambulance melaju begitu kencang dan mengaung ngaung di seisi jalan raya membela tepi jalan di saat padatnya kemacetan. mobil ambulance tersebut melaju ke arah rumah sakit permata indah.

Tidak lama terdapat sebuah berita di tv yang menayangkan berita kecelakaan.*Dua wanita baru saja mengalamin kecelakaan antar truck dan mobil sport di jalan kenanga satu wanita kritis dan satu wanita lagi hanya mengalami luka-luka ringan dan___*

Pria yang saat ini tidak sengaja menonton berita di tv itu pun begitu syok mendengar berita tersebut, ia mengambil cepat ponsel yang berada di saku jasnya.

"Supir siapkan mobil sekarang juga!"

"Baik tuan,"

Wanita yang di bawak dengan brankar dorong tersebut terus saja mengeluarkan darah di kepalanya, dan wanita yang satunya lagi hanya bisa menangis meratapi pristiwa naas yang menimpa sahabatnya.

Kini wanita itu sudah berada di ruangan ICU sedangkan wanita yang satunya lagi hanya di bolehkan berada di luar tidak boleh masuk.

Wanita cantik yang bernama Zaira Ify Kumala itu pun merosot lemah di dinding rumah sakit bahkan ia tak merasakan sakit di sekitar bagian tubuhnya padahal ia juga terluka kecil tapi tidak separah Eliza sahabatnya.

"arrrg aku bodoh, andai aja aku nolak saat di ajak El belajar bawak mobil pasti El gak akan kayak gini!" Ify menangis sedih menerima penyesalan yang tiada berguna baginya.

"Ify!,"

"Tante hiks hiks hiks, Eliza"

Ify menangis dan memeluk tante Maya selaku orang tua angkat dari Eliza yang baru saja datang. "Bagaimana keadaan Eliza Fy?Tanya wanita itu juga terlihat panik.

"El masih dalam ruangan ICU tante, sampai saat ini aku masih tidak tau bagaimana ke adaannya sekarang. Maaf tante ini salah aku, andai saja aku tidak menuruti mau El untuk belajar bawak mobil udah pastiin jika semuanya akan baik baik saja."

Tante Maya melepas pelukan Ify ia beralih menghapus air mata yang mengalir pada wajah Ify."Husst kamu gak salah, ini udah takdir kamu jangan nangis lagi yah mending kamu berdoa saja supaya El cepat siuman dan semuanya baik baik saja."

Ify memanyunkan bibir bisa di katakan mustahil jika semua akan baik baik saja pasalnya kondisi yang El alamin begitu parah, bahkan kepalanya begitu banyak mengeluarkan darah segar. Ify menggeleng sedih. Andai aja kalau luka yang di alami Eliza bisa di bagi maka Ify sangat bersedia menerima luka tersebut.

"Astaga Ify, kamu juga terluka nak!"Tante Maya menyentuh pucuk kepala Ify, bahkan luka itu terlihat mengering.

"Ayo sekarang kamu harus obati luka kamu!"

Ify menggeleng."Gak usah tante aku gak apa apa tante, aku baik baik saja aku masih mau tunggu Eliza!"

"Tapi setidaknya luka mu harus di obati terlebih dahulu! Nanti kalau di biarkan bisa infeksi."

Seorang pria tinggi dengan setelas jas bewarna hitam pun menghampiri Tante Maya dan Ify dia adalah Zhio tunangan sekali gus calon suami Dari Eliza.

"Tante Maya gimana keadaan Eliza tante!?" di situ dapat terlihat jika wajah Zhio sangat panik.

"El masih di dalam ruang ICU saat ini kita juga belum tau keadaannya, bersabar lah Zhi, cukup doa kan saja agar El baik baik saja."

Zhio pun berjalan mengintip pintu kaca di ruang ICU tapi ia tidak dapat melihat ke adaan El karena di sana perawat serta dokter sedang berjuang. Pria tampan itu pun menduduk kan bokong nya di atas kursi di ruang ICU.Tanpa Ify sadari Zhio melihat Ify dengan rasa ketidak sukaanya, Zhio tau betul jika Ify lah wanita yang sudah membuat calon istrinya seperti ini.

Awal Pertemuan

Sebelum kecelakaan....

ini adalah hari di mana Seorang pria tampan pulang ke indonesia setelah lama menetap di London

dua wanita cantik sudah 1 jam lebih berada di bandara dari salah satunya di antaranya ada yang memegang papan nama yang bertuliskan *My Love Zhio*

"El aku haus beli minum dulu yuk?" ajak salah satu temannya yang bernama Ify sedangkan wanita yang memegang papan nama itu bernama Eliza.

"Iya fi bentar lagi yah, tunggu my love Zhio udah tiba di bandara."

Ify menilik jam di tangannya."Udah satu jam lebih loh,nungguin pacar kamu tapi mana nyampe sekarang belom dateng."

"Nah itu dia my love zhio. zhio sayang wooohooh.." Eliza berlari menghampiri sang pacar dengan perasaan gembira.

Ify hanya geleng geleng kepala ketika melihat tingkah sahabatnya. pada akhirnya Ify pun menyusul kemana sahabatnya itu berdiri.

Eliza memeluk Pria yang di nobatkan sebagai pacar dengan dekapan erat begitu pun pria itu juga membalas pelukan Eliza. bersahabat dengan Eliza selama 5 tahun baru kali ini Ify melihat pacar Eliza secara nyata tampan dan juga tinggi.

"Sayang aku kangen banget sama kamu, akhirnya ke rasa juga bisa peluk kamu my love Zhio"

"iya Eliza sayang aku juga rindu sama kamu bahkan sangat."

Eliza seketika melepaskan pelukan Zhio, el melirik di mana Ify berdiri di belakangnya.

"Astaga nyampe lupa, oh iya sayang ini kenalin Ify sahabat aku, kamu pasti tau kan."

Zhio mengajak Ify berjabat tangan.

"Zhio!jadi kamu temennya Eliza yang sering El cerita kan pada ku."

"Ah iya aku Ify sahabat baiknya Eliza,"

"Senang bisa berkenalan dengan mu," Kata Zhio di sertai senyuman hangatnya.

"Ify gimana pacar aku tampan kan?" Eliza beralih merangkul tangan Zhio ia pun merebahkan kepalanya pada pundak Zhio.

Ify hanya mengangguk,"El, aku mau ke sana dulu yah aku mau minum haus."Kata Ify memelas. hal itu membuat Ify tepok jidat.

"Astaga nyampe lupa! yauda gimana kalau kita minum sekali gus makan"Usul Eliza pada semuanya.

"Boleh tuh sayang, kebetulan aku juga lapar."Zhio pun setuju dengan usul pacarnya itu.

Eliza menampilkan senyuman."Ayo tunggu apa lagi aku akan kamu ketempat makan langganan ku sama Ify."

"Tapi kayaknya kalian aja deh," Dengan nada berat Ify menolak ajakan itu.

"loh kenapa fy?"

"Aku gak bisa lama El, habis beli minum aku harus langsung kerja. aku gak bisa ninggalin kerjaan begitu saja"

"Tapi apa gak bisa di tunda dulu,"

"Iya tunda dulu aja kerjaan nya makan dulu bareng kita nanti aku yang bayarin," Zhio menawar kan.

"Aduuh makasih banget yah Zhio tapi aku emang beneran gak bisa. yauda lah kalian berdua aja sekali gus ngabisin waktu kangen kangenan. oke dah El aku pergi duluu." Ify berlari begitu saja meninggalkan keduanya.

Tanpa terasa waktu berjalan begitu cepat kini Eliza dan Zhio sudah bertunangan dan pernikahan mereka akan di adakan 2 minggu lagi. belum sampai 1 bulan Ify mengenal Zhio, tapi bagi Ify Zhio adalah sosok pria baik sangat baik untuk Eliza.

Ify turut bahagia jika sahabat nya bentar lagi akan segera menikah, bagi Ify hanya Eliza dan juga tante Maya keluarganya.

Ify termaksud anak yatim tidak ibu tidak punya ayah, dahulu ia tinggal bersama bibik serta pamanya yang mata duitan itu membuat Ify tidak tahan dan lebih memilih merantau ke kota dan bekerta di kota.

Di situ lah Ify bertemu dengan keluarga baru yaitu Eliza dan tante Maya.

Siang ini Eliza menjemput Ify menggunakan mobil sport biru Ify heran biasanya mobil yang Eliza pakai tidak mewah seperti ini.

"Selamat siang Ibu Zaira Ify kumala canteeek?" Sapaan maut itu nyaris membuat Ify ingin mual.

"Mobil siapa tu El,"

"Ini hadiah mewah dari my love Zhio tunangan aku,"

"Wah mantap dong, aku ikut seneng dengernya."

"Oh iya fy kamu mau coba pakai mobil aku gak. untung untung kamu belajar bawak mobil."

Ify menggeleng."Enggak deh gak mau nanti rusak sayang kan."

"Yaelah kalau rusak kan aku tinggal minta belikan lagi aja ke My love Zhio."

"Hooh dasar kamu!"

"Fy ayolah coba aja gak apa apa kok, kamu harus belajar fy nanti kalau bisa kamu bisa pakek mobil lama aku untuk berangkat kerja jadi gak perlu naik angkot lagi"

Untuk yang kedua kalinya Ify menolak."tetap enggak El!"

"duuh ni anak keras kepala banget." Eliza terpaksa menarik Ify masuk ke dalam mobilnya di bagian kursi pengemudi.

"Tuh tinggal duduk aja, sama tinggal gas aja." Ify mencoba ingin turun dari mobil Eliza tapi Eliza tetap kekeh untuk nyuruh bawak mobil.

"Aku gak bisa El,"

"Kamu pasti bisa yakin deh, nanti aku ajarin. tuh bentar tunangan aku vidio call." Segera Eliza mengangkat panggilan vc tersebut.

"Hallo sayang, bentar yah aku lagi ajarin Ify bawak mobil tunggu aja pasti aku dateng."

"Kamu ajarin Ify bawak mobil, apa gak bahaya sayang? kata Zhio yang melihat Ify dari layar vidio call hp Eliza.

"Enggak, kasian juga Ify katanya dari kemarin dia tuh pengen banget balajar bawak mobil yauda mumpung ada mobil ini yah dia mau!"

Ify melotot menyentuh lengan Eliza."El apaan sih kan kam.."

"husst eh udah dulu yah sayang." Eliza terpaksa mematikan sambungan vidio callnya.

"Udah sekarang gak ada lagi penghalang, ayo El buruan tuh tinggal pencet gas aja."

"Enggak El aku takut!"Ify ingin beranjak pergi,

"fy,,,,"

"Ya ampun El, hidung kamu berdarah lagi."Ify panik berusaha mengambil tissu di mobil Eliza. bahkan Eliza sering seperti ini.

"Udalah aku gak apa apa fy, ayolah kamu mau belajar bawak mobil aku kan? aku pusing ni Fy semangat Kamu pasti bisa."

"Iya El, tapi kamu ajarin aku yah."

"Iya Ify ajarin kamu nyampe bisa!"

"Tuh kan apa aku bilang kamu bisa apa lagi kamu itu pinter fy cepet nangkepnya udah lurus aja di sini jalanan nya juga sepi jadi santay."

menit berikutnya saat ingin membelokan setir ify lupa mana setir kiri dan mana setir kanan, alhasil iya hampir saja menabrak pohon.

Di tenga kepanikan tiba-tiba kepala Eliza terasa pusing,hidungnya mengeluarkan darah lagi. dan Eliza pun pingsan.

"El, El kok pingsan. El bangun bantu aku aku lupa ini mana rem mobilnya. El...aarrg..."Ify berteriak ketika melihat batu besar di depanya,ia pun membuang setir ke kiri dan di sana lah insiden kecelakaan itu terjadi sebuah truk besar menambrak mobil yang Ify dan Eliza tumpangi.

Amanah Eliza

Dokter yang memeriksa keadaan Eliza kini sudah keluar dari ruangan ICU, terlebih dahulu Zhio yang bertanya ke sih dokter.

"Dok bagaimana keadaan tunangan saya?" Mata Zhio memerah, sepertinya ia juga menangis.

"Kondisi nya saat ini masih sangat kritis ia juga telah kehilangan banyak darah dan sebelum nya pasien itu juga punya riwayat penyakit lain,"

"Iya dok, anak saya mempunyai riwayat penyakit kangker otak."

"Dok apa kita boleh melihat kondisi pasien?" Tanya Ify tak kalah paniknya.

"Boleh tapi, kalian harus tenang jangan membuat keributan atau apapun itu karena kondisi pasien sekarang sedang tidak baik."

"Terimah kasih dok," Tante Maya merangkul Pinky untuk masuk ke dalam ruangan ICU. Di ikuti Zhio di belakang mereka.

"Ify tak kuasa menahan laju tangisnya ketika melihat Eliza di pasang alat bantu pernafasan, dan banyak nya perban yang menutupi kepalanya,tangan,serta kaki. Ia bergumam kecil."Maafkan aku El, ini salah ku hisk hiks."

Tanpa di sadari air mata Zhio juga mengalir, mata nya memerah,tangannya saling menggenggam. ia tak tahan melihat calon istrinya terbaring lemah tidak sadar kan diri seperti ini luka dan memar begitu banyak di tubuh Eliza.

Perlahan Zhio memajukan langkahnya mendekati Eliza. "El, ini aku Zhio aku datang menjenguk mu El, ayo bangun bukan kah hari ini kita harus menetapkan tema undangan pernikahan."Zhio menggenggam serta mencium tangan Eliza dengan lembut.

"El sayang,ini mama nak ada Ify juga sahabat mu.."

"iya El ini aku, maaf El ini semua salah aku maaf, aku gak maksud buat kamu kayak gini,"

Selang beberapa menit El perlahan membuka mata.

"El kamu udah sadar sayang nak,"

"M-ma, my l-love Z zio I f iy," Ujarnya dengan ucapan yang lemah. Eliza tersenyum sembari melepas alat bantu pernafasanya.

"Jangan di lepas sayang pakai aja alat bantu pernafasanya" Usul Zhio .

Eliza menggeleng lemah."Mah, m-maaf k-kalau se se lam am ini El B banyak sa s salah"

"Kamu ngomong apa sih El, kamu gak pernah salah El."

"El s sa yang ban nget s sama ma maa"

"Mama bahkan sangat menyayangin kamu El,kamu harus kuat berjuang cepet sembuh lihat ada Ify sahabat mu Ada Zhio calon suami mu"

El tersenyum El ingin memegang jemari Zhio,zhio pun yang mengerti juga memegang jemari Eliza.

"Zhi, ak aku s sa sayang bang et sama ka kamuu, hiks ta tapii maaf ak ka kayaknya gak bi bisa la lagi sama kamu,"

"Eliza sayang,kamu ngomong apa sih. Enggak aku yakin pasti kita akan sama sama kok kamu pasti sembuh."

Eliza menggeleng lemah, di sana ia dapat melihat Ify yang sedang menangis haru.

"I fy.." Secepat mungkin Ify menghampiri Eliza, El mengenggam tangan Ify dan menyatu kan nya dengan tangan Zhio.

"I fy ka kamu ha arus m mau y ah menik ah s sa ma Zhi o un tuk gan tiin ak kuu."

Ify dan Zhio menggeleng kan kepala.

"Enggak El, kamu itu apaa apaan sih aku gak akan pernah mau nuruti keinginan konyol kamu!" Tolak Ify mentah-mentah.

"Sayang aku dan Ify gak akan mungkin nikah! Pokoknya kamu harus sembuh yah!"

"En ggak Zhi, a akuu u daah g gaak ku kuaat lagii, a ak uu ca aapek. Ify a yolah ak ku ya kin ka muu w wa anita terbaik u untuk Zhi o K kamu ma mau yah Fy i ini ama nah se be lum a aku pe ergi."

"El el cukup udah yah, kamu gak boleh ngomong lagi." Kata tante Maya, ia membantu memasangkan alat bantu pernafasan Eliza bahkan wajah Eliza semakin pucat .

"Ma to long yah Ing ati I fy sa maa Zhio un tuk ni ikah g gan tiin aku" aagh kondisi Eliza tidak normal. Bahkan layar di monitor icu tidak bergelombang. Eliza kejang kejang.

"El Eliza! Kamu kenapa El, El! Dokter!"

Dokter pun segera datang, dia memeriksa kondisi Eliza yang semakin lemah. Bahkan layar monitor icu pun hanya menampakan garis lurus tidak bergelombang.

dengan berat hati dokter menyampai kan pesan ini.

"Maaf saya sudah berusaha semaksimal mungkin tapi tuhan lebih sayang sama Eliza!"

"Aappa gak mungkin! Gak mungkin dok hiks hiks hiks Zhio,Eliza,Dan Tante Maya sangat syok, dan terpukul.

*Ooh ternyata belum siap diriku kehilangan dirimu .....

Maaf yah saya gak terlalu mengerti tentang apa itu monitor di rumah sakit maaf jika kalimat saya ada yang salah 😑*

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!