Karena harus melanjutkan kuliahnya di Amerika,Akbar Pamuji harus meninggalkan kedua orang tuanya dan kedua adiknya,juga kekasih hatinya.
Orang tua Akbar adalah Dokter yang sudah punya nama di Jakarta,sedang kedua adiknya kembar dan perempuan semuanya,kembar baru saja masuk kuliah.
Sedang kekasih Akbar Vivi,dia juga seorang Dokter yang bekerja di Kelinik milik orang tua Akbar.
Akbar dan Vivi mereka menjalin hubungan ,tapi tanpa orang tua dan orang lain tau dengan hubungan mereka.
Keduanya selalu berkomunikasi ,tapi itu tidak setiap hari,karena perbedaan waktu juga karena keduanya sibuk.
Akbar di Amerika selain kuliah dia juga bekerja di rumah sakit bagian farmasi,ada teman Papah Akbar yang membantu Akbar untuk bekerja di rumah sakit tempatnya bekerja.
Vivi sebenarnya tidak begitu sibuk,apa lagi kalau malam Vivi sudah tidak sesibuk saat siang,tapi Vivi tau kalau Akbar sibuk jadi ngga menuntut Akbar untuk selalu menelfonya,mereka hanya 3 kali dalam seminggu untuk melakukan Vc,kalau berkirim pesan tiap hari,tapi kadang membalasnya tidak langsung,tapi kadang juga bisa langsung saling balas.
Keduanya sama sama saling percaya dan selalu setia dengan hubungan mereka.
Walau kadang mereka juga suka ada selisih faham karena kadang Akbar yang suka cemburu.
Malam ini Akbar dan Vivi sedang melakukan Vc ,Akbar sedang libur kerja ,makanya bisa Vc an.
"Mas,,wajahmu kok pucat,kamu sakit,,?"tanya Vivi.
"Iya,Aku lagi flu,di sini sedang turun salju,dan sangat dingin,"jawab Akbar.
" Ya minum obat dong Mas,biar ngga berlanjut flu nya,"
"Iya,,nanti habis kita Vc an Aku minum obat,gimana harimu apa seperti biasanya,?"
"Iya seperti biasa,mengobati orang yang sakit ,di sini sedang banyak orang yang sakit Diare Mas,"
"Loh kok bisa,apa yang mereka makan memangnya,"
"Vivi kurang tau,tapi sepertinya dari air,orang orang di sini kebanyakan mengambil Air dari sungai,sepertinya sungainya tercemar,jadi orang orang pada sakit perut,"
"Wah itu harus cepat cepat di tangani,kamu harus bantu warga untuk bilang ke pada kepala desa,"
"Iya Mas nanti ,Vivi sedang menunggu hasil tes air sungai itu,kita tidak bisa melaporkan nya tanpa bukti kan,"
"Iya,kamu harus ada bukti,"
"Sayang,,Mas kangen,,kapan kamu mau ke sini ,biar bisa liburan,"Vivi tersenyum.
"Vivi mau,,mau banget,tapi Vivi mau alasan apa pergi ke sana,sodara ngga ada,teman ngga ada,terus kesitu biyaya banyak lagi,nanti Ibu pasti curiga,,"
"Iya juga yah,"
"Mas katanya mau libur semester ini mau pulang,apa ngga jadi,?"
"Jadi kok,,tunggu 2 bulan lagi ya sayang,"Vivi mengangguk.
"Yang ,,Aku dah kangen banget sama kamu,kelihatanya kamu sekarang makin berisi,pipi kamu aja jadi cabi gitu,"
"Vivi naik timbangan badanya Mas,tadinya 50 kg sekarang 60 kg,"
"Pantas kelihatan cabi gitu,naiknya aja 10 kg,"
"Salju lagi turun ya Mas,?"
"Iya,,kamu mau lihat,,"Vivi mengangguk.
Akbar lalu menuju jendela,dan memperlihatkan kameranya kearah luar,dan terlihat salju yang putih bersih sedang turun.
"Pasti dingin banget ya Mas,"
"Iya sangat dingin,coba ada kamu Aku pasti ngga akan kedinginan begini,Aku pasti akan memelukmu dengan sangat erat,dan kamu ngga boleh turun dari kasur,kita akan tiduran di kasur sepanjang hari,"Vivi tertawa mendengar omongan Akbar.
"Kenapa tertawa,apa ada yang salah,?"
"Ya salah lah Mas,emang kita ngga makan apa,masa kita di kasur aja terus sih,"Akbar pun jadi tersenyum karena memang kita apa ngga makan.
"Sayang,Aku mau bikin coklat hangat dulu yah,biar badan ku ngga dingin,"
"Iya,,"Akbar lalu sambil bikin minuman hangat,setelah itu Akbar duduk dan menikmati coklat hangatnya sambil mengobrol.
Setelah satu jam mengobrol,akhirnya mereka menyudahinya,dan Akbar akan menelfon dua hari lagi.
"Aku mencintaimu,kamu jaga diri dan harus selalu sehat,"
"Vivi juga mencintai Mas,Mas juga harus sehat dan habis ini minum obat dan istirahat yah,biar flunya ngga makin parah,"
"Iya sayang,,dahh,,"
lalu Vc pun mati,Vivi tersenyum sambil meletakan hpnya di dadanya.
***Semoga Kaka semua menyukai ceritanya,dan cerita ini akan panjang seperti cerita orang tuanya,,
Jangan lupa like komen dan votenya, trimakasih***..
Hari berlalu,Vivi sedang sibuk memeriksa pasien yang sakit,sekitar jam 11 siang,pemilik klinik di mana Vivi bekerja datang,mereka adalah orang tua Akbar kekasihnya.
"Dok,,Dokter Dinda sama suaminya datang,Dokter di tunggu di ruanganya,"kata perawat memberi tau Vivi yang sedang memeriksa pasien.
"Oh iya sus,makasih yah nanti Saya ke sana,"jawab Vivi.
Lalu Vivi lanjut memeriksa,selesai memeriksa Vivi lalu menuju ruangan Dinda.
"Siang Bu,,Siang Pak,,"Vivi lalu mencium tangan keduanya.
"Siang Vi,,sibuk,,?"
"Sudah selesai kok Bu,"Vivi ikut duduk .
"Apa ada masalah Bu,,tumben Ibu sama Bapak datang ke sini ngga ngasih kabar ,?"Dinda tersenyum.
"Ngga Ada apa apa,kita kesini hanya ingin bilang ke kamu kalau saya ada undangan dari rumah sakit teman Saya di Amerika,di sana sedang mengadakan seminar untuk para Dokter,dan DOKTER rumah sakit di beberapa negara di undang ke sana,Saya dapat undangan itu tapi saya ngga bisa pergi,jadi Saya minta kamu menggantikan saya untuk pergi ke Amerika,gimana Vi kamu mau kan ke Amerika,,?"Vivi terlihat kaget saat Agung berbicara.
"Apa saya pantas ya Pak,kan masih banyak Dokter yang lebih pantas dari saya,?"
"Tapi saya pilih kamu,biar kamu bisa tambah ilmu dan pengalaman,pergilah ke sana,di sana kan ada Akbar jadi kamu ngga akan bingung,,nanti saya akan bilang ke Akbar untuk menjemputmu di bandara, Akbar juga bisa menjaga dan membantumu di sana nanti,"kata Agung lagi.
"Kamu terima aja Vi,biar nanti di sini saya suruh Dokter Ina yang akan jaga,kamu di Amerika ngga lama kok cuman 10 hari,"kata Dinda,Vivi lalu mengangguk.
"Nanti Paspor dan lainya biar saya yang urus,"kata Agung saat melihat Vivi mengangguk.
"Kamu lusa ke Jakarta ,nanti Pak supir yang akan menjemputmu,,"
"Baik Pak,,"jawab Vivi.
Vivi lalu lanjut memeriksa pasien,sedang Dinda dan Agung mengecek pembukuan klinik.sekitar Jam 3 sore Agung dan Dinda pulang.
Jam 9 Malam Vivi menunggu telfon dari Akbar,tapi ternyata sampai jam 11 Akbar tidak juga menelfonya.
"Apa dia lagi sibuk yah,tumben belum telfon ,Aku sudah ngantuk lagi,"sambil menguap.
Hp Vivi di taro di atas bantal dekat kepalanya,karena biar bisa denger kalau nanti hpnya bunyi.
Lama lama mata Vivi pun terpejam dan tidur.
Ternyata Akbar sedang telfon an dengan orang tuanya.
"Vivi akan berangkat dua hari lagi,Abang harus menjemputnya di bandara yah,dan jagain dia ,jangan sampai Vivi kenapa kenapa di sana nanti,"kata Papah.
"Iya Pah,,Abang akan bantu dan jagain Vivi,"
"Abang mau di bawain apa besok kalau Vivi kesana,?"tanya Mamah.
"Ngga usah repot repot Mah,"
"Ngga repot kok,,apa mau seperti biasa Mamah buatkan rendang,,"
"Boleh deh Mah,,,"
"Ya Udah nanti Mamah bawakan,Abang jaga kesehatan yah,di situ kan lagi musim salju,jangan terlalu capek,,"
"Siap mah,,,Abang akan jaga kesehatan,"
Sekitar satu jam mereka mengobrol,akhirnya mereka selesai juga dan Vc pun berakhir.
Akbar di apartemen nya tersenyum senang karena Vivi akan ke Amerika,lalu Akbar teringat belum menelfon Vivi.
Saat lihat jam ternyata sudah jam 12 malam waktu Indonesia,Akbar mencoba menelfonya,tapi tidak di angkatnya.
"Pasti dia sudah tidur ,"kata Akbar pelan.
Akbar lalu mengirim pesan untuk Vivi,"Sayang maaf yah Aku tadi di telfon Mamah sama Papah,mereka bilang kamu mau ke Amerika,Aku seneng banget dengernya,besok kamu kalau udah bangun wa yah,malam sayang😘"
Paginya di Indonesia,Vivi bangun jam 6 pagi,saat bangun langsung mengambil hpnya,saat ada pesan dari Akbar,Vivi langsung membacanya.
Vivi tersenyum saat membaca pesan dari Akbar,"Vivi juga seneng mau ketemu kamu Mas,😘"balasan untuk Akbar.
Vivi lalu bangun dan menuju kamar mandi,Vivi langsung mandi pake air hangat,selesai mandi Vivi bersiap untuk membantu mengobati orang sakit.
Hp bunyi motif pesan,"Besok Aku jemput di bandara,kalau mau berangkat harus wa yah,Aku sedang bekerja sudah dulu ya sayang,Aku mencintaimu,,,"Vivi tersenyum senang membacanya.
Vivi ngga membalasnya,kalau Akbar sedang kerja,dia ngga mau di ganggu,Selesai bersiap Vivi keluar kamar dan menuju dapur klinik untuk sarapan.
***Jangan lupa like komen dan votenya, trimakasih..
Tembus 300 like,,sore up lagi😊🙏***
Vivi merapikan baju bajunya di koper,Pak supir sudah menjemputnya untuk ke Jakarta,Besok pagi Vivi akan berangkat ke Amerika.
Vivi sudah merapikan semua baju bajunya di koper,setelah bersiap Vivi lalu keluar dari kamarnya dan menarik koper ke luar,Vivi berpamitan kepada semuanya,dan Dokter yang akan menggantikanya juga sudah datang.
"Ayo Vi udah siap,kita berangkat sekarang,?"kata Pak Supir.
"Iya Pak ayo,,"Koper di masukan ke mobil dan Vivi juga masuk.
Pak Supir membawa mobilnya menuju Jakarta,Vivi terlihat bahagia karena bibirnya tak henti tersenyum tipis,rupanya Vivi sudah ngga sabar ingin bertemu dengan Akbar.
"Kamu kayanya seneng banget Vi mau ke Amerika,?"kata pak Supir.
"Iya Pak,siapa coba yang ngga seneng,kita bisa ke Amerika gratis ,dapet ilmu juga lagi,"jawab Vivi.
"Nanti pulangnya jangan lupa bawa oleh oleh yah,buat semuanya,,"
"Siap,,semoga uang Vivi cukup ya Pak,"
Sekitar dua jam perjalanan Vivi sampai di rumah Dinda,Vivi masuk ke kamar untuk istirahat.
Selesai makan malam,Vivi di panggil untuk keruang keluarga,Dinda dan Agung sudah menunggu Vivi.
"Vi,,ini tiket dan paspor kamu,semua udah kumplit di dalamnya,dan undangan dari rumah sakit Juga ada di dalamnya,"Agung memberikan amplop berwarna coklat kepada Vivi.
"Iya Pak makasih,"jawab Vivi.
"Vi,,saya titip rendang buat Akbar,saya udah siapkan,besok jangan lupa di bawa yah,"
"Iya Bu,besok Vivi akan bawa,"
"Kamu punya no telfon Akbar kan Vi,?"
"Iya Pak saya punya,,"
"Biar nanti kamu bisa menghubunginya kalau sudah sampai di sana,"Vivi menjawab Iya.
Setelah selesai Vivi kembali ke kamar,karena sekarang sedang ada di rumah orang tua Akbar,jadi Vivi dan Akbar tidak melakukan panggilan vc,cuman berkirim pesan saja.
"Besok hati hati yah,Aku akan menunggu kedatanganmu di bandara,"
"Iya,,Vivi juga minta doanya supaya sampai situ dengan selamat,"
"Pasti,pasti akan Aku doakan untuk keselamatanmu,ini sudah malam,tidurlah besok berangkat pagi kan,"
"Iya,,ya udah Mas juga hati hati di situ,"
"Iya,,"
Vivi lalu memejamkan matanya untuk tidur,setelah hpnya di matikan.
Pagi hari nya,jam 6 pagi Vivi sudah bersiap,rendang yang sudah di siapkan buat Akbar juga sudah di masukan ke dalam koper.
Vivi berpamitan pada semuanya,termasuk pada orang tua Akbar,dan kepada adik kembar Akbar.
Vivi berangkat ke bandara di antar pak supir,Vivi lalu masuk ke mobil setelah koper di masukan.
Wajah Vivi terlihat bahagia,pak supir juga memperhatikan nya.
"Enak ya Vi,bisa jalan jalan ke Amerika,"
"Iya Pak,,sudah gratis dan di sana dapat ilmu lagi,"
"Iya,,rezekimu sangat bagus,nanti kalau mau pulang jangan lupa oleh oleh buat kita semua yang di rumah,"
"Siap Pak,tapi kalau uang Vivi cukup ya Pak,"sambil Vivi tersenyum.
"Masa Dokter ngga punya uang,"
"Emang kalau Dokter mesti banyak uang yah Pak,"
"Ya Dong,pasti gajih dokter 3 kali lipat dari gajih Bapa,"Vivi hanya geleng geleng kepala sambil tersenyum.
Sampai di Bandara,Vivi langsung masuk dan Pak supir pergi dari Bandara.
Vivi mengirim pesan pada Akbar dan bilang sudah ada di Bandara dan mau berangkat.
Vivi masuk ke dalam pesawat ,ternyata Vivi duduk di kelas bisnis,dan tempatnya sangat nyaman.(Ceritanya Vivi naik pesawatnya satu aja yah,ngga ganti pesawat)
Akbar membaca pesan Vivi 10 jam kemudian,Akbar tersenyum senang saat membaca pesan itu.
"Aku sudah tidak sabar untuk bertemu denganmu sayang,,"
Akbar hari ini akan kuliah,dan hari ini pas libur kerja di Rumah sakit,jadi bisa melepaskan kerinduan dengan Vivi.
Akbar kuliah merasa waktu sangat lama hari ini,karena Akbar benar benar sudah tidak sabar bertemu dengan Vivi.
Sekitar jam 3 sore Waktu setempat Akbar langsung meluncur ke Bandara,dengan hawa dingin karena sedang salju turun,itu tidak membuat badan Akbar merasa kedinginan.
Sampa di Bandara Akbar setia menunggu kedatangan pesawat yang datang dari Indonesia,sambil di temani minuman coklat hangat.
Akbar menunggu sampai dua jam lebih,dan akhirnya pengumuman kedatangan pesawat dari Indonesia pun terdengar,Akbar langsung bangun dari duduknya dan menunggu di pintu keluar untuk penumpang yang baru saja tiba di bandara.
Akbar juga menenteng suiter yang sangat tebal untuk Vivi,karena pasti Vivi nanti akan kaget karena baru merasakan dinginnya salju.
Vivi yang baru sekali ini ke Bandara Amerika sedikit bingung,lalu Vivi bertanya pada pak keamanan pintu keluar,setelah di arahkan Vivi pun lanjut jalan.
Vivi berjalan sambil matanya melihat ke kanan dan kekiri,Vivi mencari keberadaan Akbar.
Sedang Akbar yang sudah melihat Vivi yang berjalan tersenyum melihatnya,mata Akbar tak berkedip melihat pujaan hatinya yang sudah ada di depan mata.
Tidak lama mata mereka pun bertemu dan Vivi tersenyum senang,Vivi langsung melepaskan kopernya dari tanganya,dan langsung berlari ke arah Akbar,Akbar merentangan kedua tanganya ,setelah dekat Vivi langsung memeluk Akbar dengan kencangnya,begitu juga Akbar,sambil Akbar mencium kening Vivi dengan sayang.
"Aku merindukanmu Mas,,"kata Vivi sambil memeluk Akbar dan menangis,karena sangat bahagia bertemu Akbar.
jangan lupa like komen dan votenya, trimakasih...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!