NovelToon NovelToon

Pernikahan Sang Pewaris

Bab 1

Menjadi anak satu-satunya bagi keluarga yang lumayan terkenal di kalangan bisnis membuat Aurel harus bisa memutuskan apa yang harus ia lakukan, mengikuti Papa yang berbaur di dunia bisnis atau sang Ibu yang berbaur di dunia Fashion.

Aurel memiliki paras yang cantik, ada aura kepemimpinan dalam dirinya, ketegasan nya dan kecerdasan memang pantas di akui.

Di saat Aurel mandi, Mamanya yang kini berada di dalam kamar sang putri hendak keluar dari kamarnya saat mendengar suara percikan dari dalam kamar mandir,namun langkah nya terhenti saat melihat gambar Putri dan kekasihnya

"Kenapa dengan wajahmu ,Ma? Apa dikerjai lagi sama anaknya,?" tanya sang Papa yang masih setia memegang koran di tangannya.

"Bukan, Papa tahu Dirly kan?"tanya Mamanya Aurel pada suaminya.

"Tahu dong Ma, anak itu baik, kadang ia ke kantor mendatangi Aurel, anaknya perhatian sama Aurel, Ma"ucap sang suami seraya meletakkan korang yang ia pegang.

"Dia tidak sebaik itu Pa, kita jodohkan saja Aurel dengan pria lain, sepertinya dia tidak tulus mencintai putri kita Pah"ucap Khawatir sang Mama

"Apa yang Mama katakan? Aurel sangat tidak suka dengan hal perjodohan, kasih alasan sama Papa,kenapa Mama tidak menyukai Dirly?" tanya sang suami seraya menatap lekat wajah Istrinya.

Di saat sang istri ingin mengatakan perihal Dirly, Aurel datang dan mengurungkan niat Mamanya untuk berkata.

"Pagi semuanya, Pagi Papa ... pagi Ma"sapa Aurel Seraya mencium kedua pipi orang tuanya, Papa Aurel sangat suka dengan keceriaan dan ke manjaan Aurel kepadanya, ia mengaggap putri nya itu masih kecil dan selalu kecil.

Pernikahan Mama dan Papa Aurel tidak dapat restu dari sang Ayah, sehingga ia terusir dari keluarga nya, Namun ... kini mereka datang dengan tujuan yang sudah pasti akan memberikan informasi

Aurel adalah hidupnya,ia tidak akan membiarkan siapapun merendah kannya, karena perusahaan DJ group adalah perusahaan yang ia rintis saat pertama kali menikah dengan sang istri, dan kini dengan seenaknya, keluarga nya ingin meminta hak atas perusahaan yang ia bangun dengan susah payah. Tentu Papa Aurel tahu ... mereka hanya ingin membuat anak dan istrinya terluka

"Firman ... Kau tidak mungkin akan menjadikan anak perempuan itu satu-satunya penerus dalam perusahaan mu ini kan?"ucap Sang ayah Firman

"Tentu ayah, Aurel, adalah satu-satunya anakku, tentu dia yang akan melanjutkan perusahaan yang sudah ku bangun, kalau bukan dia lalu siapa lagi yah"ucap Firman yang sudah mengerti dengan alur pikiran ayahnya.

"Firman, anak perempuan tidak akan lah sukses jika berada dalam perusahaan, serahkan saja pada anak adikmu, dia akan menjalankan perusahaan dengan sangat baik, toh dia juga Keponakan mu"ucap Ayah Firman, yang mana membuat Firman menghentikan tangannya saat ingin bertanda tangan.

Senyum mengejek terlihat jelas di bibir Firman, mendengar penuturan ayahnya, ya ... Selama ini, adiknya selalu menjadi anak kesayangan nya, bahkan anak adiknya juga menjadi cucu kesayangan nya, sungguh orang tua yang pilih kasih.

"Ayah ... Bukankah adik adalah anak kebanggan ayah, lalu kenapa anaknya mau ayah letakkan di perusahaan ku, lalu anakku, apa yang akan ia terima?"ucap Firman dengan santai namun penuh dengan penekanan.

"Selama ini, kalian selalu mengabaikan keluarga ku,Bahkan ... Aurel tidak pernah mendapat kasih sayang dari kalian, lalu dengan hak apa ayah memintaku untuk menjadikan Rian sebagai penerus ku" ucap Firman tak percaya

"Lagian ayah, aku masih muda, masih panjang perjalanan ku untuk meneruskan perusahaan ku"ucap Firman kembali.

"Umur manusia tidak ada yang bisa menebak Firman, kau sedialah payung sebelum hujan"ucap Ayahnya Firman yang membuat Firman terkejut sekaligus memiliki pemikiran yang aneh.

Di saat ayahnya sudah pergi dari perusahaan nya, ia segera menelfon pengacaranya, perasaan nya sudah tidak enak saat mendengar kalimat itu dari ayahnya.

Firman sangat mengenal ayahnya, ia paling tidak suka jika keinginannya di bantah oleh siapapun.

Setelah menghubungi Pengacara nya, ia juga menelfon seseorang,

"Hallo kawan ada apa?"tanya Orang itu

"Ada hal yang ingin aku minta darimu"ucap Firman

"Katakanlah, aku memiliki hutang budi yang banyak padamu, dan juga pada istrimu, tentu aku akan memberikan apapun yang kau minta"ucap orang itu.

"Arga ,aku mendapat kan peringatan dari ayah, aku takut akan terjadi sesuatu padaku, jika aku benar-benar akan tiada, aku titip anakku, jaga dia maksud ku, orang-orang mu begitu hebat, aku ingin salah satu dari mereka menjaga anakku dan istriku"ucap Firman

"Apa yang kau katakan, jika kau sudah mendapatkan peringatan itu, kenapa kau tidak menyerang nya, Firman ... kau jangan bodoh, selama ini kau selalu di anak tirikan oleh mereka, dan sekarang kau tidak ingin bertindak"ucap Arga dengan marah.

"Aku bukan nya tidak ingin menyerang Arga, hanya saja, aku tidak ingin menyakiti keluarga ku terutama ayah dan ibuku, biar bagaimanapun mereka lah yang membesarkan ku, jika mereka ingin nyawaku sebagai tanda baktiku, ku biarkan mereka, kau tahu aku, jangan lupakan janjimu"ucap Firman seraya mematikan ponselnya.

Mendengar percakapan itu, Aurel tak terasa meneteskan air mata, Keluarga apa ini.

Deg ... Deg ... Deg ...

Jadi ini adalah rencana keluarga pamannya itu, mendesak kakeknya untuk menjadikan Rian,sebagai pemimpin di perusahaan ayahnya, lalu apa Aurel di mata mereka?

Aurel pergi dari perusahaan nya, Ia ingat ada janji dengan sahabat nya, Linda. Namun ... saat ia hubungi sahabat nya, panggilan itu tak terhubung, mungkin Linda mematikan data seluler nya pikir Aurel, hingga langsung menuju ke kosan sang sahabat. Namun ... saat di perjalanan Ponselnya berbunyi, menanda kan ada pesan.

[ Itik, Aku dengar kau akan ulang tahun, Selamat ... kadonya nyusul ] pesan itu dari teman masa kecilnya

Aurel mengabaikan pesan itu karena ia ingat masih menyetir mobilnya, Beberapa saat kemudian ... ia sudah sampai di depan rumah kos-an sang sahabat, Namun ... ia terkejut karena ia melihat mobil sang kekasih di depan kos-an itu.

Saat Aurel sampai di depan pintu rumah kecil itu, Kebetulan gorden jendela itu tersingkap sedikit, Sehingga Aurel bisa melihat apa yang ada di dalam, Matanya melotot, mulutnya tertutup dengan kedua tangannya, kala melihat apa yang ada di ruang tamu, itu.

"Ckkkk ... Kenapa aku bisa jatuh cinta pada pria tidak berguna seperti dirinya" gumam Aurel lagi seraya membawa mobilnya meninggalkan tempat itu.

"Hallo, tumben jam segini nelfon aku"ucap Rere sahabat Aurel

"Ingin nyantai bareng?"tanya Aurel

"Ini bukan kamu deh Rel,ada apa? Apa ada masalah?"tanya Rere

"Datang lah ke cafe dekat kantor"ucap Aurel

"Ah baiklah, On the Way"ucap Rere seraya mematikan ponselnya.

Ia menyambar ransel yang selalu ada di dekatnya. Dengan perasaan cemas ia membawa mobilnya keluar dari kantor tempat nya bekerja, ia bekerja di salah satu perusahaan pamannya, sebagai seorang Arsitek, Persahabatan nya tidak bisa lagi di ukur dengan apapun, mereka jauh lebih dekat dari sahabat lainnya. Mereka bersahabat sejak bangku SMP, Aurel, Rere dan Linda

Saat Rere baru tiba di cafe yang Aurel katakan, ia sudah melihat Aurel yang duduk di dekat jendela dengan balutan jas nya yang semakin menambah ke anggunan seorang Aurel Baskoro

"Hai ... lagi ngelamunin apa?"sapa Rere yang langsung duduk di depan Aurel

"Wajahmu tidak seperti biasa nya? Apa ada masalah di perusahaan?"tanya Rere, namun Aurel masih enggan membuka mulutnya.

"Jangan bilang kalau kau ada masalah dengan Dirly?" Ucap Rere yang membuat Aurel mendongakkan kepalanya, menatap ke arah Rere

"Lebih dari itu Re"ucap Aurel akhirnya.

Bab 2 Itik dan Kadal

"Pa ... perjodohan itu sudah tidak ada, Sekarang bukanlah zaman Siti Nurbaya lagi, Aku punya pilihan ku sendiri, dan Papa sama Mama tidak berhak mengatur pasangan ku," ucap Rein

"Jika kami tidak berhak ... Lalu siapa yang berhak, Pokoknya ... Papa tidak mau tahu, kau harus datang ke kota Jakarta untuk melihat calon mu, Namanya Aurel, lindungi keluarga nya, Papa banyak hutang Budi pada mereka," ucap sang Papa

"Maksud Papa si itik? Aurel yang kayak itik, kurus itu, Oh my good Papa," ucap Rein yang tak percaya bahwa wanita yang ingin Papa nya jodoh kan dengannya adalah teman masa kecilnya yang ia panggil itik. Papanya hanya tersenyum seraya berlalu meninggalkan Rein

Selanjutnya Mamanya pun meninggal kan Rein

"Aaaaaa ..."teriak Teriak Rein seraya mencengkeram rambutnya.

"Kenapa masih mengikuti hal kolot dengan perjodohan, dengan dalih balas Budi," ucap kesal Rein

Saat ia masih meluapkan emosinya, Dering ponsel nya berbunyi, ia langsung mengangkat nya tanpa melihat siapa yang menelepon nya.

"Sayang ... Katanya mau mengantarkan aku ke salon"ucap Risty

"Ah ... aku lupa sayang, baiklah aku jemput sekarang"ucap Rein

Rein pun meninggalkan ruangan itu dan segera menuju parkiran namun ... Sayang nya semua mobil sudah di sita oleh Papanya

"Maaf Den, Tuan berpesan kalau anda mau keluar, Anda bisa membawa motor itu saja"ucap pak kuat selaku kepala pelayan di rumah itu.

"Astaga papa ... Apakah aku ini masih anaknya?"ucap Rein seraya menuju ke motor yang di tunjuk oleh pak Kuat

Terpaksa Rein membawa motor untuk menjemput sang kekasih, Motor yang selama ini hanya menjadi pajangan saja.

Rein merutuki nasib sial apa yang kini menimpanya, saat ia tiba di depan rumah sang kekasih, ia dikejutkan oleh pandangan yang mengejutkan, Risty berciuman dengan pria lain di halaman rumahnya

"Hallo pah, Rein setuju dengan saran papa dan mama"ucap Rein seraya meninggalkan halaman rumah sang kekasih

"Kau memang kebanggaan papa Nak, Sekarang cepatlah pergi ke kota Jakarta,Nak" ucap Papanya Rein

"Baiklah pa,"ucap Rein pasrah.

"Papa akan menunggumu di rumah lalu berangkat lah, Waktumu sangat terbatas, Nak ... Papa takut, mereka sudah melakukan sesuatu pada sahabat Papa," ucap Papanya dengan nada cemas

Pandangan Rein terus fokus ke depan. Ia sangat terluka dengan kenyataan yang ia lihat saat ini, Rasty bisa tega berkhianat seperti itu padanya, bahkan setelah ia menghubungi nya untuk datang ke rumahnya, sungguh ironis sekali.

Sedangkan, Malam ini adalah malam dimana Hari jadi pernikahan sang Mama dan Papa Aurel, Mereka kini merayakan bertiga

Akhirnya mereka pun sampai di sebuah restoran dekat dengan pantai, Angin yang sejuk menerpa wajah Aurel ,membuat Aurel melupakan segala apa yang terjadi tadi siang, bahkan tentang Dirly, malam ini ingin ia lupakan.

"Rel ... Apakah kau masih mencintai Dirly, Maksud Papa ... apakah hubungan kalian baik-baik saja?" tanya sang Papa

"Sudah tidak lagi Pa, aku dan dia sudah putus," jawab Aurel

"Bagus sekali, Mama tidak suka dengan nya, cari yang lain saja," timpal Mamanya yang memang tidak menyukai Dirly

"Gini loh sayang ... Papa dan Mama sudah tua, tidak mungkin akan selalu ada di samping kamu, Kamu masih ingat dengan Rein, Kan?" tanya sang Papa

"Rein, Rein si ... Kadal?" tanya Aurel, karena. baru tadi pagi dia mengirim kan pesan pada nya

"Ya ... Papa dan Papa nya pernah berharap kalau kalian bisa menjadi pasangan hidup, Kami tidak memaksa, hanya saja ... cobalah nak" ucap sang Papa

"Dia sangat tampan loh, Rel ... kalah jauh si Dirly sama Rein, Mama pernah bertemu dengannya," ucap sang Mama

"Tapi, Pa ... Aurel sudah lama tidak bertemu dengannya, dan _"

"Kau jangan cemas ... jalankan saja seperti air mengalir, jangan dipaksa kan, Jika kalian tidak cocok, Kami tidak akan memaksa, tapi apa salahnya di coba, Nak" ucap sang Papa.

Jam sudah menunjukkan pukul 3 Dini hari, Papa Dan Mamanya pun pergi dari restoran yang sudah mereka sewa.

Mereka pulang dengan rasa bahagia, namun tiba-tiba saat ada belokan yang jalannya terjal, ada orang yang melintas secara tiba-tiba, sehingga membuat Papa Aurel membanting setir nya dengan berlawanan arah.

Aaaaaaa...

Teriak semua yang ada di dalam mobil itu, dan akhirnya, mobil yang Aurel tumpangi bergulir ke dalam sebuah jurang, mobil mereka berhenti dengan terbalik,

Aurel berusaha memanggil Papa dan Mamanya, ia berusaha keluar dari mobil itu dengan melewati jendela mobil, tubuhnya penuh luka, kepalanya berdarah, namun tidak Aurel rasakan, yang ia rasakan hanyalah ketakutan akan kehilangan orang tuanya.

"Papa ... Mama ... bangunlah, jangan tinggalkan Aurel Pa ,"teriak Aurel namun kedua orang tuanya tidak lagi membuka matanya, dengan segera Aurel meraih ponsel nya, hendak menghubungi sang sahabat Rere, Namun ... tiba-tiba ada seseorang yang terdengar cemas.

"Kau jangan cemas, aku akan menolong mu," ucapan itu bersamaan dengan lunglainya tubuh Aurel,

'Pa ... Ma ... bangun lah ..., Jika kalian tidak bangun, Aurel akan bersama siapa? Pa ... Bukankah Papa bilang, akan menjadikan Aurel pengantin wanita yang paling cantik di kota ini, lalu ... Bagaimana Papa akan menepati janji itu ' bathin Aurel saat matanya sudah hendak terpejam

Matahari sudah terbit, memancarkan sinar yang begitu terang, bersamaan dengan itu, Mata Aurel terbuka, Ia melihat sosok yang begitu Familiar,

"Bagaimana, Apa ada yang sakit?" tanya orang itu

"Orang tuaku bagaimana? Apakah mereka berhasil membunuh orang tuaku, Aku harus membuat perhitungan pada mereka semua, aku tidak akan pernah melepaskan mereka," ucap Aurel dengan guratan kemarahan

"Oke ... oke ... tenang lah, Mereka selamat, kedua orang tuamu selamat, Itik" ucap orang itu yang langsung membuat Aurel terbelalak, Yang memanggil nya itik hanyalah satu, dan itu adalah Rein, Sahabat serasa musuh.

"Rein, Apakah itu kau, kau datang?" ucap Aurel yang hendak meneteskan air matanya.

"Aku datang, kau jangan cemas lagi, sudah ada aku, aku tidak akan membiarkan kau dan keluarga mu celaka, aku janji," ucap Rein seraya memeluk sahabat nya, Meksipun mereka enggan di jodohkan tapi mereka masih teman. Tak berapa lama kemudian ada seseorang yang membuka pintunya dan itu adalah Rere

"Rel, Kenapa bisa seperti ini, kau baik-baik saja kan?" tanya Rere

"Aku baik-baik saja Re, " saat Aurel berkata, suara pintu terbuka kembali dan itu adalah Dirly dan Linda.

"Sayang kau baik-baik saja kan? kenapa gak meng_" Belum Dirly menyelesaikan ucapannya, Aurel sudah mengangkat tangannya.

"Pergi kalian, dasar pengkhianat !" umpat Aurel pada Dirly dan Linda

"Maksud mu apa? Siapa pengkhianat?" tanya Dirly

"Siapa lagi, Kekasih dan Sahabatku bermesraan di siang bolong, apa itu tidak di sebut dengan pengkhianat, Aku malas ribut, sekarang kalian pergilah, kalian pasangan serasi juga, sama-sama menjijikkan dan murahan," ucap Aurel dengan tajam. Bersamaan dengan itu, keluarga dari Papanya sudah datang, Mereka melihat Aurel dengan tatapan tidak senang kecuali Rian, Rian begitu terlihat cemas.

"Bagaimana keadaan mu, Kami sudah melihat Paman dan Bibi, Mereka baik-baik saja," ucap Rian seraya mengelus kepala adiknya

"Itu karena Tuhan masih melindungi kami dari orang-orang serakah kak, Ini bukan kecelakaan biasa, tapi sebuah kecelakaan yang di rencanakan, dan aku Aurel ... Tidak akan tinggal diam," ucap Aurel seraya menatap kakek nya dengan tatapan tajam.

"Kalian sudah selamat, jangan dipermasalahkan lagi," ucap sang kakek dengan enteng

"itu karena kami selamat, Jika kami mati, Apakah masih ada yang akan mengusut kecelakaan kami, tidak ada, Kak Rein, ku mohon urus kecelakaan ini," ucap Aurel pada Rein

"Kami sudah menyelidiki nya, dan polisi akan menghubungi kita nanti," ucap Rein yang gelagapan karena ini pertama kalinya, Aurel memanggil nya kakak, bukan kadal lagi.

Bab 3 Amarah

Kemarahan sangat jelas di wajah Aurel, dadanya naik turun menahan amarah yang bisa saja ia luapkan pada pria tua yang kini duduk tak jauh darinya duduk

"Kakek ... lelaki di pegang karena ucapannya, dan di hormati karena janjinya, saya harap di dalam semua kebusukan kakek dan keluarga Kakek, Kakek masih memiliki sesuatu yang berhati ... !" ucap Aurel

"Aku beri waktu hari ini saja, untuk mu menikmati kemenangan mu, ku harap kau memiliki rasa Penyesalan, jika masih tetap mau bertahan, mari kita saling tak kenal, dan ingatlah ... kasus kecelakaan ini pasti akan aku buka setelah ini"

Setelah mengatakan hal itu Aurel langsung memalingkan wajahnya dari sang kakek yang kini terdiam menatap Aurel .

Merasa dirinya di permalukan, Kakeknya dan yang lainnya keluar dari tempat Aurel di rawat.

"Brengsek, aku di kalahkan anak ingusan seperti dia, lihat saja ... baiklah ... mungkin saat ini kalian selamat, tapi aku ... ! aku akan menjadikan Rian sebagai Ceo perusahaan ini secepatnya " ucap pamannya Aurel

Sedangkan Aurel sudah menyuruh Rein untuk mengurus apa yang sudah ia inginkan

Aurel melihat kearah sekeliling nya, ada Rian dan Rere, Mereka tidak tahu akan kejadian yang sebenarnya, Tapi Rian bisa melihat kebencian di mata Aurel pada keluarganya.

Mata lembut Aurel yang selalu membuat siapapun melihatnya langsung jatuh hati , tidak seperti sekarang yang mana tatapannya penuh dengan amarah dan benci yang begitu mendalam. Benci yang selalu ia pendam dan akhirnya menjadi dendam.

"Aku tidak tahu, apa alasan dari kemarahan mu ini, Tapi ... kau masih sakit, tidakkah kau harus lebih tenang dulu," ucap Rian seraya mengelus kepalanya Aurel.

"Tenang kakak bilang aku harus tenang? Kecelakaan ini bukanlah kecelakaan biasa Kak, Ini di sengaja, Karena mereka menginginkan kami mati,'" ucap sengit Aurel pada Rian

"Jika bukan karena Kak Rein yang datang, Mungkin kami semua sudah menjadi mayat saat ini," Aurel berkata seraya mengingat bagaiaman keluarga nya bahagia saat itu.

Rein adalah seorang lelaki blasteran tentu meskipun penampilan nya kini masih acak-acakan tetapi terlihat tampan dan berkarisma.

"Kau terlihat Arogan di hadapan semua orang, tapi kau begitu menyebalkan di hadapan ku" ucap

"Kau yang menyebalkan, Kau masih saja memanggil ku itik, Apakah kau tidak lihat ... penampilan kau sudah jauh berbeda dengan yang dulu,"cebik Aurel

Lama mereka terdiam di depan ruangan orang tua Aurel, Karena mereka sekarang dalam pemeriksaan dokter.

"Kau tahu, aku tidak pernah menyangka akan mendapatkan kejadian seperti ini, Sebelum nya, aku menyaksikan kekasihku selingkuh dengan temanku, lalu ... kami mengalami kecelakaan, sehingga membuat kedua orang tuaku, Apa salahku dan keluargaku?" ucap Aurel Seraya menatap ke arah Rein

"kita memiliki nasib yang sama, hanya saja kita melaluinya dengan cara yang berbeda, kita sama-sama mengalami penghianatan dari orang yang kita cintai, bagaimana kalau kita bersatu dan menunjukkan pada mereka bahwa kita bisa hidup tanpa mereka" ucap Rein serius membalas tatapan Aurel

Pengkhianatan itulah yang telah mengubah kepribadian seseorang bisa berubah secara drastis, seberapa besar pengkhianatan yang ia rasa sehingga rasa dendam dan kecewanya sangat mendalam.

"Baiklah ... ayo kita bersepakat, kita akan buat mereka menyesal karena telah membuat hati kita sakit," ucap Aurel

***

Sedangkan apa sengaja Rian mendengar semua ucapan ayah dan juga kakeknya.

Ryan tidak menyangka bahwa mereka bisa senekat Itu dan bisa membuat rencana kejam untuk menghabisi keluarga Aurel.

"Rian tidak menyangka bahwa ayah dan juga Kakek bisa memiliki rencana selicik ini untuk mengambil perusahaan paman, Apa yang ayah dan kakek pikirkan, harta dan kekuasaan ... Apakah itu jauh lebih penting dari kekeluargaan kita?" ucapan Ryan membuat kedua orang itu berhenti berkata.

Di ruang keluarga itu bukan hanya ada ayah dan kakeknya tapi juga ada ibu beserta saudara-saudara yang lainnya, mereka semua menginginkan kematian pamannya, karena mereka merasa iri dengan kesuksesan yang diraih oleh pamannya.

"Ryan apa yang kau katakan kami semua melakukan ini hanya untukmu, jika mereka tiada maka perusahaan akan jatuh pada tangan kita" ucap ayahnya Ryan

"Tapi perusahaan itu bukanlah hak kita, Ryan tidak menginginkan sedikitpun harta dari paman, Kenapa kalian serakah! sehingga kalian menginginkan kematian paman dan juga keluarganya,"

Plak ...

sebuah tamparan mendarat di pipi Rian dari kakeknya.

"jaga bicaramu pada orang yang lebih tua Rian, dia ayahmu dia menginginkan yang terbaik untukmu, memangnya apa yang bisa diharapkan dari Aurel?" bentak sang kakek

"ingin memberikan yang terbaik untukku dengan cara kotor seperti ini, lebih baik aku miskin dan tidak memiliki apapun daripada aku harus mengambil harta orang lain kakek, aku tidak menginginkan kedudukan ataupun jabatan, aku juga tidak ingin harta yang bergelimang, jika aku harus kehilangan orang-orang yang aku cinta, aku menginginkan Aurel dan keluarganya, aku mencintai mereka,aku sangat peduli pada mereka Lalu kenapa kakek ingin mengambil mereka dariku," ucap Ryan dengan menahan kesal

"Apa salah Paman pada kakek? sehingga kakek tega ingin membunuh mereka, mereka keluarga kita, Paman adalah anak kakek, Lalu kenapa kakek ingin mereka tiada?" tanya Rian yang merasa penasaran dengan alasan mereka melakukan hal kejam itu pada keluarga Aurel.

Seketika mereka semua yang ada di ruangan itu terdiam, Iya ... hanya Rian yang tidak tahu alasan kenapa mereka sangat membenci keluarga Aurel.

"Kenapa kalian samua diam? Apa alasan kalian membenci keluarga Aurel?" tanya lagi Ryan

"Ryan itu urusan orang tua, kau sebagai anak hanya bisa mengikuti apa yang orang tua lakukan" ucap sang Bunda Rian

"Mengikuti jalan yang salah? Bunda ... Apakah Bunda menasehati atau ingin menjerumuskanku?" tanya Rian

"Sekarang Rein datang dan akan mengurus kecelakaan ini, aku yakin dengan cepat orang yang Rain suruh pasti akan menemukan bukti ,bahwa kalian adalah dalang dari kecelakaan ini, dan saat itu juga semua kebanggaan kalian akan hancur, Apa gunanya harta jika kita tidak bisa menikmatinya, Apa gunanya kedudukan jika kita ada dalam penjara, kakek ... Ayah, aku hanya ingin menasehati kalian, minta maaf lah pada keluarga Aurel, sebelum mereka benar-benar menuntut kakek dan ayah dan menjerumuskan kalian dalam penjara," ucap Rian Seraya meninggalkan keluarganya.

Apa yang dikatakan Rian ada benarnya, mereka terbukti masih hidup, tentu yang akan rugi adalah kakek nya dan juga ayahnya Rian.

*****

"Rein sudah mengurus semuanya, Pa. paman dan bibi sudah selamat dari kecelakaan itu tapi mereka mengalami koma," ucap Rein pada kedua orang tuanya.

"Jaga Mereka kami akan segera menyusulmu ke sana," ucap Papanya Rein

"Baik, Pa ... aku dan Aurel juga memiliki kejutan untuk papa dan mama " ucap Rein

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!