NovelToon NovelToon

Sania

01

Sore ini awan terasa masih sangat cerah, dengan raut penuh bahagia seoarang gadis sedang memasukan benda benda miliknya ke dalam tas mungil.

Setelah seharian penuh bekerja kini jam pulang sudah tiba dan Gadis bernama Sania itu nampak antusias sekali ingim segera pulang.

Bunyi ponsel tanda sebuah pesan masuk pun membuat gadis berambut panjang, berhidung mancung dan berkulit putih itu semakin senang , bagaimana tidak senang jika pesan itu dari kekasihnya yang kini sudah menjemputnya dan tengah menunggunya didepan kantor.

 

My lovely

 

'Aku udah dibawah jemput kamu '

Sania membaca pesan dan segera ia berjalan keluar dari kantor. Didepan kantor ia sudah melihat mobil sang kekasih yang sudah terparkir didepan kantornya.

Mobil sedan Hitam bertuliskan BMW , yang terlihat sangat mewah itu memang milik kekasihnya, seorang Ceo disebuah perusahaan ternama.

Segera Sania berjalan mendekati mobil dan masuk kedalam mobil dimana sang pemilik mobil sudah berada didalam.

"Udah lama yank??? " tanya Sania sambil menutup pintu mobil.

"Engga kok,baru aja aku nyampe," jawab Kekasih Sania yang bernama Fadhil sambil mengelus pipi Sania

"Gelii sayang..." ucap Sania dengan perlakuan kekasihnya itu.

"Aku kangen banget tau.... hmm kamu capek nggak sayang ???" tanya Fadhil.

"kenapa emang ???' tanya Sania.

"Mampir ke apartemen aku yukkk ??' ajak Fadhil.

"Tumben ngajakin kesana, mau ngapain coba?? " Tanya Sania agak heran dengan ajakan Fadhil karena hampir setengah tahun mereka pacaran Sania sama sekali belum pernah main ke apartemen Fadhil, bukan apa-apa karena memang kebiasaan Sania jarang main ketempat cowok yaa walaupun Fadhil pacarnya.

"Mau kangen kangenan lah, emang kamu nggak kangen apa " kata Fadhil sambil mengenggam tangan sania.

"Besok pas hari Minggu aja ya sayang pas libur aku kesana" Ucap Sania.

"Maunya sekarang ... ayolah sayang kapan lagi sih ??! nginep aja nggak papa sayang" rayu Fadhil pada kekasihnya yang terlihat ragu itu.

"Kamu kan tau aku jarang banget main ketempat cowok ,lagi pula tumben banget biasanya ngajakin nonton atau jalan jalan ke maall " ucap Sania.

"Aku kan cowok kamu sayank... lagian sekali kali lah " ucap Fadhil masih berusaha merayu Sania.

"Haduh ... kamu ini ...ya udahlah ... tapi aku nggak mau kalau nginep, nanti aku dianter pulang" ucap Sania

"Iya sayang..." jawab Fadhil senang.

"Aku pacaran juga baru sekali sama kamu, jadi maaf kalau masih belum paham kalau pacaran itu harus main ke apartemen segala" ucap Sania dengan nada geli.

"Berarti aku beruntung dong ya bisa dapetin wanita sebaik kamu " gombal Fadhil membuat Sania mencubit pinggang Fadhil.

"Sakit sayang..." ucap Fadhil manja dan Sania hanya terkekeh.

Mobil Fadhil melaju dengan kecepatan sedang hingga sampailah keduanya disebuah apartemen elite milik Fadhil.

™™

Sesampainya di apartemen, Fadhil menekan tombol sandi kemudian masuk dengan Sania dan mengunci pintu.

Sania sedikit terkejut dengan apartemen Fadhil yang terbilang rapi dan bersih, Sania pikir apartemen Fadhil seperti cowok kebanyakan yang tak menjaga kebersihan dan kerapian namun nyatanya Fadhil berbeda.

Ketika sedang melihat lihat ruangan apartemen fadhil sepasang tangan melingkar di pinggang sania membuat Sania terkejut.

"Kangen sayang .." bisik Fadhil sambil memeluk Sania dari belakang.

"Jangan gini ah yank... nanti keblabasan gimana ???" ucap Sania takut kemudian melepaskan tangan Fadhil dari pinggang nya.

"Pelit banget deh pacarku ini.. cuma meluk doang... biasanya juga gini kan ??' ucap Fadhil dengan nada sebal.

"Biasanya emang meluk doang cuma engga seintim ini juga kali sayang..." ucap Sania sambil terkekeh melihat kekasihnya yang cemberut kearahnya.

Memang gaya pacaran Fadhil dan Sania terbilang cukup sopan, hanya bertemu, berciuman bibir dan hanya jalan jalan ke maall dan nonton bioskop tak sampai mengarah pada sex bebas karena ini pertama kalinya untuk Sania dan Sania enggan seintim itu.

Sania ingin melakukan hubungan setelah menikah dan itu sudah menjadi pedoman Sania.

"Kamu laper nggak sayang ???' tanya Sania mencoba mengalihkan perhatian Fadhil agar tak mengerayanggi tubuhnya, tubuh yang sudah ia jaga selama 23 tahun ini.

"Kamu laper ???? aku pesenin makanan yaaa, kamu mau makan apa??" tanya Fadhil hendak mengambil ponsel yang ia letakan dimeja untuk memesan makanan lewat ojek online.

"Enggak perlu syaang, biar aku yang masakin makanan buat kamu aja ...dapurnya sebelah mana ???" tanya Sania .

"Kamu yakinn ??? kayaknya aku nggak punya bahan makanan deh, cuma mie instan aja" ucap Fadhil karena memang dirinya tak pernah menyetok persediaan makanan karena selama tinggal diapartemen sendiri ia hanya memesan makanan tapi lebih sering makan diluar.

"Ya gapapa deh .. makan mie aja.. biar aku masakin dulu..." ucap Sania yang diangguki oleh Fadhil.

Fadhil pun mengantar Sania menuju dapur diapartemen nya, sebuah Dapur yang berukuran kecil namun terlihat rapi dan bersih, tentu saja rapi dan bersih karena tak pernah terpakai hanya sesekali dibersihkan oleh salah satu pembantu yang biasanya datang disiang hari untuk membersihkan apartemen Fadhil.

"Kamu yakin kita nggak pesen aja ??" tanya Fadhil yang kini tengah memeluk Sania posesif .

"Ennggak sayang..., udah ahh jangan ganggu dulu biar aku masakin dulu" ucap Sania.

"Bener bener pelit dan nggak peka banget pacarku mah .." ucap Fadhil pura pura kesal.

Sania hanya terkekeh dan melanjutkan memasak mie.

Setelah mie instan yang dimasak Sania matang keduanya pun menikmati sambil melihat film.

Selesai menikmati mie dan Sania membersihkan piring kotor, kini Sania dan Fadhil masih menonton film yang bergenre romantis dan erotis itu.

Dan saat adegan dewasa ditampilkan sejenak membuat Sania merasa risih sendiri karena dirinya memang tak biasa menonton film dewasa sepeeti ini , tapi tidak bagi Fadhil dirinya malah senang saat Adegan dewasa ditampilkan membuat Fadhil memiliki kesempatan untuk lebih intim dengan Sania.

Sania tak terlalu memperhatikan film yang terus menampilkan adegan dewasa dan malah sibuk dengan ponselnya.

Seketika ponselnya direbut oleh Fadhil membuat Sania sedikit terkejut.

"Apa sih yank..." ucap Sania.

"Abis malah sibuk sendiri" ucap Fadhil kesal.

"Lagian nonton film kayak gitu bikin Risih ngeliatnya " ucap Sania.

"Risih gimana??!" tanya Fadhil yang mulai mendekatkan wajahnya.

Awalnya Sania memalingkan wajah, namun Fadhil semakin mendekat kerarahnya.

Hingga akhirnya keduanya berciuman, semakin lama semakin dalam hingga tangan nya mulai meraba bagian tubuh Sania.

"Yank...." ucap Sania sebal sambil melepaskan panggutan Fadhil.

"Aku pengen syaang..." ucap Fadhil yang sudah diliputi nafsu.

"Aku nggak mau ..aku takut..." ucap Sania mulai menjauh dari Fadhil.

"Apa yang kamu takutin sih...aku ini pacar kamu " ucap Fadhil kesal.

"Aku mohon Fadhil jangan paksa aku buat ngelakuin itu... aku maunya kita ngelakuin itu setelah menikah..." ucap Sania yang membuat Fadhil bertambah kesal lalu meninggalkan Sania di depan televisi.

Sania nampak sedih melihat Fadhil yang marah.

Apakah dia salah jika dirinya menjaga kehormatan nyaa ?? batin Sania sedih.

Bersambung....

02

Cukup lama Sania terdiam didepan televisi memikirkan sesuatu yang terbaik untuk hubunganya dan juga Fadhil.

akhirnya ia memutuskan untuk bangkit dan menemui Fadhil dikamarnya.

Sania memasuki kamar Fadhil yang tak terkunci itu, sedikit terkagum dengan dekorasi kamar Fadhil yang terlihat nyaman dan tenang dengan warna hitam abu terlihat manly untuk kamar seorang pria. Cukup puas memandangi kamar Fadhil Sania kemudian berjalan mencari Fadhil yang ternyata berdiri diblangkon kamarnya sambil menikmati semilir angin malam.

Sania mendekati Fadhil, sedikit ragu akhirnya Sania memberanikan diri memeluk Fadhil dari belakang. Berharap setelah itu Fadhil sedikit mereda dan tak marah lagi dengan nya.

"Maaafin aku yang nggak bisa buat kamu seneng" ucap Sania dengan nada sedih dan masih memeluk erat Fadhil.

"Hmm nggak apa apa , mungkin kamu masih belum percaya kalau aku serius sama kamu makanya kamu ragu untuk berbuat lebih jauh sama aku, aku beneran nggak apa apa cuma sedikit kecewa aja mengapa kamu bisa setakut itu dengan aku..." ucap Fadhil melepaskan pelukan Sania dan masuk kedalam, duduk diranjanganya.

Sania pun mengekori Fadhil dan ikut duduk disamping Fadhil. Sania sedih mendengar ucapan Fadhil karena semua ucapan Fadhil itu tidak benar, Sania mencintai Fadhil dan mempercayai jika Fadhil serius dengan nya namun memang Sania masih belum siap jika harus melepaskan kehormatan nya sekarang karena status mereka yang masih pacaran dan belum menikah.

"Aku hanya ingin kita melakukan setelah menikah " ucap Sania lirih.

"Ya sudah .. aku taakan memaksa kamu hmmm, maaf jika aku meminta yang aneh aneh.." ucap Fadhil nampak mengelus pipi lembut Sania.

"Jika aku memberikan padamu sekarang apa kamu berjanji tidak akan meninggalkan aku ???" tanya Sania pada Fadhil.

"Tentu saja, aku akan selalu bersama mu sampai kapanpun" ucap Fadhil menyakinkan.

"Apa itu bisa membuatmu bahagia memiliku ???" tanya Sania lagi .

"iya sayang... tapi jika kamu Ragu.. aku taakan memaksa " ucap Fadhil.

"Aku mau ... asal kamu bisa menepati janjimu " ucap Sania mantap.

"Apa kamu yakin sayang ?" tanya Fadhil sekali.lagi dan Sania mengangguk mantap.

Fadhil mulai mencium bibir Sania dengan penuh kelembutan, mulai menyentuh bagian tubuh Sania membuat Sania melayang merasakan sensasi yang belum pernah ia rasakan Sebelumnya.

Sania merasakan geli yang tercampur kenikmatan luar biasa kala Fadhil meyentuh setiap anggota tubuh paling sensitif.

"Ini akan menyakitkan diawal tapi setelahnya aku akan membuatmu menikmati kenikmatan yang luar biasa" ucap Fadhil saat hendak menyatukan dirinya.

Dan benar saja saat penyatuan milik mereka Sania menjerit merasakan sakit yang amat luar biasa. Dengan penuh kelembutan Fadhil memainkan dengan lembut untuk mengurangi rasa sakit Sania, hanya sebentar tak selang berapa lama rasa sakit yang dirasakan sebelumnya kini menjadi nikmat yang luar biasa, kenikmatan yang belum pernah Sania rasakan sebelumnya hingga membuat Sania mengeluarkan desahan desaham yang tadinya ia tahan karena ia malu akhirnya ia tak sanggup untuk tak mendesah.

Kedua sejoli ini menikmati kenikmatan yang entah sampai berapa kali hingga keduanya sama sama lelah dan tertidur.

™™™™

Tepat pukul 6pagi alarm hp Sania bunyi, Sania menggeliat dan mengucek matanya. Membangunkan kesadaran dan mencoba mengingat dimana sekarang ia tidur karena Sania yakin bukan kamarnya melainkan kamar kekasihnya.

Sania ingat jika semalam adalah mereka melakukan nya, ya Sania akhirnya melakukanya untuk pertama kalinya dengan pria yang sangat ia cintai itu. Sania merelakan kehormatanya untuk membuktikan jika ia benar benar mencintai Fadhil.

Sania menghela nafas dan melihat disampingnya sudah kosong. tempat tidur Fadhil sudah tidak ada, Sania sedikit heran karena ini masih pukul 6pagi namun Fadhil sudah tidak ada.kemana Fadhil pergi??? batin Sania.

Sania beranjak dari kasur dan dilihatnya seprai ada bercak darah.

Ya darah keperawanan nya yang sudah diserahkan pada Fadhil kekasihnya.

Sania ingat betapa Fadhil memperlakukanya dengan lembut semalam dan Sania berharap semoga ia tak akan menyesal karena telah melakukan sesuatu yang seharusnya tak Ia lakukan.

Sania hanya berharap setelah ini Fadhil semakin mencintai dan menyayangi sania.

Dan hubungan mereka semakin harmonis sampai Fadhil menikahinya.

Sania berdiri dan merasakan miliknya masih terasa sakit, bagaimana tidak sakit jika Fadhil saja mengulang hingga beberapa kali.

Sania pelan menuju kamar mandi dan Setelah melakukan ritual mandi Sania keluar dan binggung dengan apa yang akan ia pakai hari ini, tak mungkin jika ia memakai seragamnya yang kemarin karena mungkin sudah kotor tapi jika ia hrus kembali ke apartemen nya mungkin ia akan terlambat masuk bekerja.

Sania yang binggung akhirnya berjalan keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk, dan betapa terkejutnya Sania karena Fadhil sudah menyiapka satu stell seragam wanita yang akan dipakai Sania, sesaat senyum Sania mengembang melihat Fadhil begitu peka terhadapnya. 

Selesai mengenakan seragamnya dan berdandan natural dengan make up seadanya didalam tas, akhirnya Sania keluar dan menuju meja makan yang sudah disediakan sarapan serta terdapat sepucuk surat disamping sarapan nya.

"aku udah siapin baju buat kamu sayang 😘Semoga kamu suka dengan bajunya dan maaf aku berangkat lebih awal karena ada rapat jam 7pagi jadi aku langsung pergi kekantor, aku gak bangunin kamu karena aku tau kamu masih kecapekan,love you my honey , jangan lupa habiskan sarapanmu sayang.."

Terlihat Sania tersenyum membaca sepucuk surat dari kekasihnya itu.

Terlihat dimeja makan sudah disiapkan satu omelette daging dan sayuran, roti bakar selai strawberry dan susu.

"Aku tau kamu suka omelette dan roti bakar, aku udah pesenin buat kamu... dimakan ya sayang, oh ya disampingnya surat ini ada obat diminum ya sayang, harus diminum jangan sampai ga diminum , love you honey 😘"

setelah membaca kertas satunya lagi yang juga disamping makanannya Sania mengernyit dan melihat satu pil kecil disamping air putih.

Yaa itu obat yang sudah Fadhil siapkan untuk Sania .

Sedikit penasaran dengan obat apakah itu ???

Namun Tanpa pikir panjang Sania langsung memakan sarapan yang sudah dibelikan oleh Fadhil dengan lahap dan meminum obat yang Fadhil siapkan.

Sebelum berangkat tak lupa Sania membereskan meja makan serta mencuci peralatan makan yang baru saja ia pakai.

Setelah dirasa selesai, Sania bergegas keluar apartmen Fadhil untuk berangkat kerja mengunakan taksi yang ia tunggu didepan apartemen Fadhil.

Entah mengapa perasaan Sania sedikit berbunga bunga kali ini , ia merasa bahagia karena selama 6 bulan menjalin hubungan dengan Fadhil, jarang sekali Sania mendapatkan perhatian yang sekarang ia rasakan kali ini.

Sania hanya berharap semoga hubunganya dengan Fadhil bisa selalu seperti ini dan akan selalu bahagia.

Bersambung....

jangan lupa like vote dan komen....

03

Sania turun dari montor ojol yang barusan ditumpangi , menyerah kan helm dan tidak lupa mengucapkan terimakasih pada driver ojol yang dipesan nya.

Sania masuk kantor terlihat menunggu pintu lift terbuka.

"Woyyyy" sedikit kaget Sania menoleh dan terlihat sahabat nya di kantor nyengir memperlihatkan gigi nya yang rapi.

"Apa sih Yaya, masih pagi jangan bikin orang jantungan dehh" ucap Sania pada Yaya sahabatnya.

"Gitu aja jantungan gimana kalo Lo liat cowok Lo sama perempuan lain mau mati Lo " jawab Yaya setengah tertawa.

"Udah deh ga usah bawa bawa fadhil, dia kan sayang sama gue jadi ga mungkin dia mau macem macem dibelakang gue" ucap Sania dengan nada pamer.

"Gue saranin jangan terlalu percaya deh sama ucapan cowok Lo dari pada Lo nanti sakit hati " imbuh Yaya

"Gitu banget Lo sama sahabat , doain yang baik baik kenapa??? " ucap Sania sedikit kesal .

"Bukan apa apa , gue cuma nggak mau Lo  sakit hati aja karena terlalu percaya sama Fadhil !!? "ucap Yaya sambil masuk  ke dalam lift dikuti Sania.

"Iya iyaa tau kok emang sahabat gue yang satu ini paling care banget sama gue , ter the best pokonya ??!" puji Sania sambil memeluk tubuh Yaya .

"Btw semalem Lo ga balik kos kemana??Lo tidur di apartemen Fadhil, jangan bilang Lo udah gituan sama Fadhil" pertanyaan Yaya yang membuat Sania terkejut takut Yaya tau.

"Engga lah , semalem gue pulang kerumahnya nyokap, biasa nyokap kangen" bohong Sania sedikit ragu karena telah membohongi sahabatnya.

Yaya mengangguk saja, cukup membuat Sania sedikit lega.

Yaya teman sebelah kos serta sahabat Sania jadi tau apapun tentang Sania.

Termasuk Sania yang ternyata anak  seorang anggota DPR dan ibunya seorang dosen.

Meski begitu Sania bukanlah cewek manja yang selalu meminta orangtuanya. Justru Sania mau bersusah payah dalam hidupnya.

Sania hanya ingin belajar hidup mandiri, memulai semua dari nol karena ia ingin berhasil dengan usahanya sendiri , tidak seperti anak orang kaya lainya yang suka menghambur kan uang orangtuanya hanya untuk mencari kesenangan.

Cukup membanggakan dengan semua kehidupan Sania yang jauh dari kata mewah , memilih keluar dari rumah , hidup tanpa kemewahan dari orang tuanya.

Memulai bekerja di sebuah perusahaan sebagai asisten Ceo.

Bukan berarti dia berpenampilan seksi yang menarik perhatian kalangan pria.

Cukup dengan pakaian simpel tapi terlihat stylish sebagai seorang asisten Ceo.

™™™

Jam istirahat dimulai , Sania mulai meregangkan otot-otot tangan setelah beberapa jam berkutat dilayar komputer.

Sania mengambil ponselnya dan melihat ada satu chat dan Dilihat notifikasi chat itu ternyata dari pacarnya Fadhil.

"Istirahat makan bareng ya , aku tunggu di resto favorit kita😘"

Begitulah pesan singkat dari Fadhil pacarnya.

Sania bergegas memesan ojol dan langsung menuju restoran favorit nya bersama Fadhil.

Sania telah sampai di depan resto dan mulai masuk, Sania celinggukan mencari Fadhil hingga ia menemukan sosoknya.

Terlihat Fadhil dengan gaya khas sebagai CEO di perusahaan milik orang tua Fadhil , terlihat sangat tampan, senyum Sania mengembang dan segera Sania menghampiri Fadhil.

"Udah lama yank?!?"Tanya Sania memulai percakapan sambil menarik kursi dan  duduk berhadapan dengan Fadhil.

"enggak kok baru aja nyampe, Lagian udah biasa juga kalo pacarku ini suka telat"ucap Fadhil sambil mencubit pipi Sania yang sedikit tembem membuat Sania cemberut lucu.

"Kamu tuh cubit cubit... sakit yank!!!" ucap Sania sambil masih menggerutu sebal.

Fadhil hanya tertawa melihat tingkah lucu pacarnya yang terlihat imut.

"Aku udah pesenin udang saos Padang kesukaan kamu sama es coklat kesukaan kamu" ucap Fadhil sambil memegang tangan kekasih nya penuh sayang.

"Makasih sayang , tau banget sih makanan favorit aku..." ucap Sania sedikit manja dan terlihat sumringah.

"Ya dong... apapun yang kamu suka tentu aja aku tau semuanya" ucap Fadhil mengoda Sania.

"Idih.... gombal bangettt" ucap Sania dan Fadhil pun hanya terkekeh.

"Yank nanti tidur diapartemen aku lagi ya???" ajak Fadhil dengan nada serius.

"Hmmm.. bukanya aku nolak yank.. tapi kan jangan tiap hari juga, bukannya aku nolak yank , tadi Yaya nanyain aku kok kemaren ga pulang, takut aja kalau sampe Yaya tau aku nginep ke apartemen kamu"ucap Sania memberi pengertian pada Fadhil.

"Biarin aja kenapa sih yank, namanya pacaran ya wajar kalo nginep itu,. Yaya aja gak pernah pacaran ngpain coba nglarang kamu!!! " sedikit ketus ucapan Fadhil membuat Sania menghela nafas .

Akhirnya makanan tiba, terlihat Fadhil menyantap makanan nya sedangkan Sania sedikit berkurang nafsu makannya karena ucapan Fadhil yang membuatnya sedikit tak nyaman.

"Fadhil sayang nggak sih sama aku, egois banget nggak mau ngertiin posisi aku" batin Sania.

Terlihat Fadhil kesal melihat Sania melamun dan tidak menghabiskan makan siang nya.

"Kenapa nggak dihabisin ??" Tanya Fadhil dengan nada dingin.

"Aku udah kenyang" Jawab Sania singkat.

"Habisin , nanti perut kamu kosong" ucap Fadhil.

Dan akhirnya Sania menurut menghabiskan makanan nya.

"Dah jam segini yank, aku harus balik kekantor" ucap Sania sambil melihat jam tangan nya.

"Ya udah aku anter balik kantor" ucap Fadhil masih dengan nada dingin.

"Aku pesen Ojek online lagi aja , kamu kan harus balik kekantor lagian kejauhan nanti baliknya kalau nganter aku dulu" ucap Sania nampak mengeluarkan ponselnya.

Bukanya Sania menolak namun memang jarak kantor Sania dan Fadhil cukup jauh dan tidak searah.

"Aku anter !!!' ucap Fadhil galak sambil merebut ponssel Sania.

"Nggak ... aku mau balik sendiri" ucap Sania tak kalah kesal melihat ponselnya direbut oleh Fadhil.

Merasa Sania terlihat kesal akhirnya Fadhil mengembalikan ponsel Sania kemudian menyambar kunci mobil yang ada dimeja dan langsung pergi tanpa mengucap sepatah kata pada Sania.

Sania sangat terkejut dengan sikap kekasihnya yang belum ia ketahui itu, semarah marahnya Fadhil tak akan membiarkan Sania sendirian.

Memang hubungan Sania dan Fadil baru seumur jagung jadi wajar saja jika ia belum mengetahui banyak sifat Fadhil.

Sania akhirnya kembali duduk termenung meratapi hubungan nya yang ia pikir setelah kejadian semalam membuat Fadhil semakin mencintai nya ternyata pemikiran Sania itu salah justru Fadhil malah semakin terasa egois. Itu yang Sania rasakan sekarang.

Segera Sania mengenyahkan pemikiran nya itu dan masih berharap semuanya baik baik saja nanti, ya ia akan menemui Fadhil nanti setelah semuanya dingin, sekarang menemui pun percuma, jika sedang marah baik Fadhil maupun Sania memang susah untuk bisa mengalah salah satunya.

Sania kembali mengambil ponselnya yang tergeletak dimeja dan mulai membuka aplikasi ojek online agar ia bisa segera kembali kekantor.

Bersambung..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!