sweet boysitter
prolog
hallo guys...
ini adalah karya pertamaku...
masih belajar, jadi belum sempurna
kritik dan saran kalian sangat membantu..jadi please favorite, like and comments ya...
thank you...
-----------------------
" Luna....!!! " panggil Danu dengan keras.
" Luna...!! kamu budeg ya...?!!"
Emosi Danu saat orang yang dipanggil tidak segera menemuinya.
"Luna...!! kamu denger enggak sih...!!! kalau dipanggil tuh nyahut , jangan kaya orang budeg !! siapin saya air hangat untuk mandi...!!!" Perintah Danu dengan nada ketusnya saat orang yang dipanggil berulang kali baru menampakan dirinya.
"Maaf mas Danu, tadi saya sedang fokus menyiapkan makan malam, jadi enggak denger kalau mas danu manggil saya." jawab Luna yang masih terengah-engah karena harus berlari dari dapur menuju kamar tuan-nya yang ada di lanatai 2, Luna hanya menunduk dan tak berani menatap tuan mudanya itu.
"Ya sudah ,buruan siapin air hangat untuk mandi saya, inget enggak pake lama ngerti...!!!" ucap Danu tegas denga penekanan disetiap kata-katanya.
"I...iya baik mas ,saya segera siapkan airnya." jawab Luna terbata seraya melangkah menuju ke kamar mandi Danu dan menyiapkan air hangat di bathub untuk mandi tuan mudanya itu
"Sebenenrnya lebih baik kalau dia itu mandi air panas aja...biar sifat dinginnya itu meleleh alias mencaiirrr, jadi orang kok cuman punya ekspresi datar aja, udah gitu cuek ,terlebih sombongnya selangit...huuuh...!! Untung ganteng plus kaya lagi, kalau enggak punya keduanya itu...huuummm pasti udah aku kubur hidup - hidup." gumam Luna sembari menyiapkan air hangatnya dan duduk di tepian bathubnya
"Kamu ngomong apa barusan??!" tanya Danu yang tiba-tiba berda di belakang luna.
Luna pun kaget setengah mati, dia langsung berdiri dari duduknya dan menundukan mukanya di depan Danu.
"Sss...s..saya nggak ngomong apa - apa kok, saya itu lagi....mmm lagi itu..lagi ...nyanyi...iya nyanyi mas." jawab Luna asal ,dia masih ketakutan pasal nya dia udah berani buat ngomongin jelek tentang tuan mudanya itu.
"Oh ...jadi lagi nyanyi, nyanyi lagu apa kok aku denger ada dingin, sombong, dan cueknya dan mau dikubur hidup - hidup huuh ??!!!" kata Danu dengan nada sindirannya.
mata Luna langsung membulat sempurna.
'sial, ketangkep basah niih...puter otak ayo Luna puter otak kamu cepet biar enggak kena lahar panasnya si pria dingin' batin luna menggerutu pada dirinya sendiri.
"Iii...itu...itu lagu baru..iya lagu baru ciptaanya ibu - ibu PKK kompleks, buat ngilangin penat katanya hehehe..." jawab Luna dengan cengengesan basinya.
"Ooh...kalau gitu coba kamu nyanyiin lagunya, saya pengen denger." kata Danu dengan nada menantangnya seraya menyilangkan tangannya di depan dadanya.
'****** ....!!! Oohh ya Tuhan tamat riwayatku kali ini...mati deh mati...paman bibi maafin Luna ya kayaknya luna mau dikubur hidup-hidup ini...padahal Luna belum nikah belum ngerasain ena-ena juga, aduuuh malah mati muda huhuhu...' batin Luna kebingungan dan ketakutan.
Luna pun hanya bisa nyengir miris didepan Danu.
"Mmm...mmm...itu..." jawab Luna terbata-bata bingung dengan apa yang harus dia katakan . wajah cantiknya pun semakin terlihat pucat.
"Lunaaaa....!!"panggil seseorang dengan kerasnya, shingga memecahkan suasana mencekam di kamar mandi Danu.
'terimakasih Tuhan...aku selamt kali ini...enggak jadi mati muda, dan masih puna kesempatan buat ena-ena' batin Luna saat mendengar seseorang memanggilnya ekspresinya pun kembali terang benderang seperti langit yang udah mau ujan tiba - tiba ada panas sinar matahari.
"Mmm...mas Danu Luna ke bawah dulu ya... itu luna dipanggil sama mas Dimas ..." kata Luna yang dengan cepat berlari meninggalkan Danu.
"Dasar kucing liar...!"ucap Danu seraya menggeleng - gelengkan kepalanya dengan sedikit senyum tipis disudut bibirnya.
Si yang empunya nama pun segera berlari mendekati seseorang yang sedang memanggilnya.
"Luna, bikinin es jeruk ya..."
kata dimas sambil mengeluarkan senyum manisnya.
"Luna, aku juga mau ya es jeruknya sama sekalian snack-nya" kata Dika yang tetap sibuk dengan stik PS nya.
"Baik mas, akan segera saya siapkan." jawab Luna seraya pergi meninggalkan tuan muda nya yang sedang berada di ruang keluarga dengan kesibukan mereka masing-masing.
Luna pun berjalan menuju dapur untuk menyiapkan es pesanan Dimas dan Dika, setelah selesai Luna membawanya ke ruang keluarga dan meletakannya di meja.
"Mas Dimas ,mas Dika ini minuman sama snacknya ya, Luna mau kedapur lagi mau nyiapin makan malem." ucap Luna sembari berdiri dan hendak berjalan menuju dapur.
Namun tangan Dimas dengan cepat menangkap tangan Luna ,dan menariknya hingga tubuh Luna jatuh dipangkuan dimas. Luna yang sadar keadaannya sekarang langsung berusaha berdiri dari pangkuan Dimas namun Dimas dengan cepat mengunci pergerakan Luna.
"Agresif banget sih Lun" ucap Dimas dengan mata dan senyum genitnya.
Mata Luna pun Langsung membulat sempurna, dengan ekspresi yang masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar.
'apa ?! aku agresif ?! OHH MY....Dimas sialan...!!! dia yang narik aku, dia juga yang godain aku...demi tiket nonton konsernya BTS oh ya ampuuun.... dasar Dimas mesum...!!!' batin Luna.
"iih Luna, masa minta pangku sama kak Dimas, sini sama Dika aja, kaki Dika lebih nyaman loh Lun, kalau kaki kak Dimas itu keras soalnya keseringan nge-GYM jadi otot semua enggak ada empuk - empuknya." kata Dika yang melepas stik PS dari tangannya kemudian menepuk-nepuk pahanya.
'what the f*ck...!!! kakak adek sama - sama mesum, gila niih otak mereka perlu dimandiin pake kembang tujuh rupa atau kalau perlu di ruqiyah deh' batin Luna yang mengutuki Dimas dan Dika.
Luna pun langsung meronta dari pangkuan Dimas dan segera berdiri menjauh dari Dimas
muka Luna sudah merah padam karena malu dan kesal.
"Maaf mas saya permisi ke dapur dulu mau masak buat makan malem." ucap Luna dengan tergesa-gesa berlari menuju dapur.
Dimas dan Dika pun tertawa puas mengerjai Luna. Luna yang mendengar itu pun hanya bisa menggeleng -gelengkan kepalanya.
'dasar mesum gila ...!!!'batin Luna mengutuki Dimas dan Dika.
...
bab 1.
jangan lupa like sama komen nya ya kakak readers yang baik 😉
kritik dan saranya ditunggu sama dedek author yang emmmeessh ini 😋😋
....
Luna sudah berada di dapur, dia mulai menyiapkan bahan-bahan yang akan dia masak untuk makan malam nanti, dia mulai mengupas bawang, mencuci sayuran dan juga membuat bumbu-bumbu. Luna begitu fokus saat memasak, dia tidak mau ada kesalahan dalam masakannya atau Danu akan memarahinya hingga nanti adzan subuh berkumandang atau parahnya dia akan di gantung terbalik di pohon mangga belakang rumah.
Huuuh...!! membayangkan nya saja sudah ngeri setengah mati, Danu itu tipikal orang yang super bossy, untuk orang yang enggak salah apapun saja tatapannya seperti seorang yang hendak membunuh, apa lagi untuk orang yang sudah berbuat salah.
'ihhh ... serem deh.' pikir Luna.
Harus inget poin-poin penting saat memasak untuk ketiga tuan mudanya itu.
-tidak boleh terlalu berlemak,
-tidak boleh pake MSG,
-tidak boleh terlalu asin,
-tidak boleh terlalu manis,
-tidak boleh overcook,
-harus dicuci bersih,
-harus bahan yang segar dan berkualitas tinggi.
Harus ini dan itu ...
Tidak boleh ini dan itu..
dan masih banyak lagi.
Belum lagi aturan untuk hal yang lainnya.
Banyak booo....kalau di jilid bisa jadi setebal buku paket latihan UN SMA...pusing kan ???
Itu yang Luna rasain setiap hari, kadang cuma bisa pasrah dengan banyaknya aturan ditambah lagi kelakuan dari ke tiga tuan mudanya itu yang super duper bikin migran parahnya penyakit mesumnya yang udah stadium akhir.
'Huuuffftt....sabar luna, semangat !!!' ucap Luna dalam hati menyemangati dirinya sendiri.
"Ahhhhh...!!" teriak Luna kaget saat tiba - tiba ada tangan kokoh yang memeluk tubuhnya dari belakang. Siapa lagi kalau bukan Dimas
Luna pun berusaha membebaskan diri, namun Dimas malah semakin mengeratkan pelukanya.
"Kenapa si Lun kaget gitu? bentar doank kok Lun, aku lagi butuh kehangatan." ucap Dimas berbisik ditelinga Luna, dengan sesekali menggigit kuping Luna dan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Luna, Luna pun menegang dengan perlakuan Dimas, wajahnya memerah.
'Aduuuh... aktif niiih mesum mode-nya Dimas.' batin Luna.
"Mas Dimas, Luna mau masak mas, nanti enggak selesai-selesai loh... kalau mas Dimas butuh kehangatan mas nangkring dikompor ajah mas." jawab Luna pada Dimas dengan mencoba melepas pelukan Dimas.
"Hahaha...Luna kamu lucu deh, aku itu bukan panci yang harus nangkring di kompor biar panas, aku butuh kamu buat manasin aku." kata Dimas di dengan trus mengecupi leher Luna.
"Uunghhhh... mas geli " ucap Luna saat Dimas mulai menggigit kuping Luna, mendengar lenguhan luna dimas pun tambah gencar untuk menyentuh titik sensitif Luna.
"Mas Dimas, lepasin mas, nanti masakannya rasanya aneh mas. Nanti Luna di marahin mas Danu." pinta Luna pada Dimas.
"Oh berarti nanti kalau masaknya udah selesai boleh lanjut dong peluk-pelukanya?" tanya Dimas menggoda Luna.
'wah halu parah niih orang, perlu ditampol pake wajan kayaknya niih orang' batin Luna.
"iih mas Dimas mesumnya kebangetan dech..." kata Luna yang sudah berhasil lepas dari dekapan Dimas.
"Tapi kamu suka kan?" kata Dimas dengan tatapan menggodanya.
"Apaan siih mas Dimas, enggak lah mas! Luna masih banyak kerjaan, mas Dimas peluk-pelukan sama mas Dika aja kalau enggak sama mas Danu aja ya... " jawab luna kesal sama kelakuan Dimas.
"Masa peluk Dika sama kak Danu, mendingan aku peluk kompor lah." kata Dimas pada Luna
"Ha ha ha ha...." Luna pun terawa terbahak-bahak.
"Ya udah giih peluk kompor aja" lanjut Luna.
"Kamu itu ya... Seneng banget ngetawain aku." kata Dimas yang langsung mencubit pinggang Luna.
"Awww...sakit mas Dimas." pekik Luna.
"Udah berani nih sama aku?" lanjut Dimas.
"Iya mas maaf deech, Luna cuman berani sama mas Dimas sama mas Dika ajah, kalau sama mas Danu, Luna takut setengah mati mas hehehe..." jawab Luna santai.
"Ya udah lanjutin masaknya giih aku juga udah laper." kata Dimas menepuk pundak Luna lalu pergi meninggalkan Luna di dapur.
"Oke mas." jawab Luna senang.
"Huh ...!! lepas juga dari kandang singa." ucap Luna seraya menghembuskan nafasnya kasar.
Luna pun segera melanjutkan masakannya, setelah selesai menyiapkan makan malam Luna mencuci tanganya kemudian berjalan menuju kamarnya untuk mandi. Setelah selesai mandi Luna keluar dari kamarnya dengan menggunakan rok pendek selutut berwarna pink dan kaos putih polos yang memperlihatkan dengan jelas warna hitam branya.
Baru saja Luna berjalan keluar kamar, terdengar teriakan danu memanggil-manggil Luna dari kamarnya.
"Lunaaa...!!!" teriakan Danu yang menggelegar, terdengar dirumah itu.
"Huuufftt selalu teriak- teriak , enggak bisa apa dia pake volume suara biasa aja, enggak usah pake nada 9 oktafnya!" batin luna seraya mengerucutkan bibirnya kesal karena ke tiga tuan mudanya itu..
...
jangan lupa like dan komen nya ya kakak readers 😄😄
....
Luna pun segera berlari menuju kamar Danu, begitu Danu terus berteriak memanggil namanya.
tok tok tok
Luna mengetuk pintu kamar Danu.
"Masuk...!" terdengar suara Danu dari dalam kamar mempersilahkan Luna masuk.
"Aaaaaa..." teriak Luna yang dengan cepat menutup matanya dengan kedua tangannya. soalnya Danu hanya menggunakan handuk yang hanya menutupi bagian bawah tubuhnya.
'oh ya ampuuun...mata suci ku ternodai ,tapi ngeliat badan Danu yang six pack gitu kotak - kotak sempuna bener - bener machoo, sexy banget, ditambah muka Danu yang gantengnya tingkat dewa, asli aku mau kalau tiap malem dipeluk sama dia... uuuuhgh anget kali ya bisa - bisa aku mendesah ....ooopsss! Ya ampun ni otak aku mikirin apaan si kok jadi ****** banget... uuhh sial...!!' batin Luna
"Kamu lagi mikirin apa?" tanya Danu yang tiba-tiba hingga mengakhiri pemikiran panas Luna.
Luna yang sadar akan pertanyaan Danu pun gelagapan dibuatnya.
"Otak kamu nggak lagi mikirin hal yang mesumkan?" tanya Danu lagi.
Mata Luna seketika terbelalak saat mendengar perkataan Danu.
'sunggguh...? apa ekspresi ku terlihat jelas ? ya ampun... Sumpah aku malu banget' ucap Luna dalam hati.
Muka Luna pun berubah seperti kepiting rebus seketika, Danu yang menyadari hal itu pun tertawa dalam hati.
'hmmm ...perlu dikasih pelajaran nih kucing liar yang satu ini' pikir Danu.
Danu pun bergerak maju mendekati Luna.
deg deg deg
Jantung Luna berdetak hebat, luna pun mencoba bersikap tenang agar Danu tidak mendengar detak jantung nya yang meronta-ronta ingin keluar.
'Uuh... bahaya ini... bisa-bisa aku mati muda karena serangan jantung' batin Luna seraya meletakan tangannya di dadanya.
Danu yang melihat itu pun tersenyum senang, jantung Danu pun tak kalah dengan detakan jantung Luna, sama-sama berdetak kencang serasa jantung mereka ingin loncat keluar.
Danu menatap luna dari bawah sampai ke atas, tampilan Luna benar-benar menggoda tubuh indahnya begitu terpampang jelas. Danu mencium aroma wangi sabun dari badan Luna yang begitu harum dan manis. Danu benar - benar terhipnotis oleh Luna.
Luna yang kaget dengan sikap Danu pun mengambil langkah mundur untuk menjauhi Danu, hingga sampai kaki Luna menyentuh pinggiran ranjang kamar Danu.
Danu pun tersenyum menang, dia dengan cepat menarik pinggang Luna hingga tubuh mereka benar-benar menempel tanpa jarak sedikitpun.
'duhh posisi ini bikin otaku enggak bisa mikir jernih... gini banget hidupku, ini cobaan terberat ya Tuhan, sebenernya aku suka dipeluk kayak gini sama Danu, tapi gengsi say... entar di kira aku murahan, jual mahal dikit lah, walaupun hati ku tak bisa membohongi kalau aku menyukai ini.... aduh ****** side dalam tubuhku pun bangkit. Stop Luna... Hapus jauh-jauh pikiran ngeres kamu!'
gerutu Luna dalam hati.
"Mas Danu panggil saya, apa butuh sesuatu?" tanya Luna tanpa berani menatap Danu. Dia mencoba membuyarkan suasana canggung kayak gini apalagi dia kini sedang berada didalam dekapan Danu.
"Aku mau ini "jawab Danu sambil menyentuh bibir Luna yang tipis berwarna pink alami dengan jarinya.
"Hah...? maksudnya...?"
Luna membelalakkan matanya saat Danu mulai mendekatkan wajahnya padanya. Jantungnya benar-benar terasa berhenti berdetak, dia benar-benar merasa sesak nafas dengan jarak yang sedekat itu.
'apa dia mau nyium aku?' batin Luna.
Luna memejamkan matanya saat Danu berada dekat dengannya, namun setelah sekian detik Luna belum juga merasakan jika Danu menciumnya.
Luna membuka matanya dan melihat Danu yang sedang berdiri sembari menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya.
"Kamu kira aku mau ngapain? Nyium kamu?" tanya Danu dengan tenang, walaupun dia sangat ingin tertawa.
"Enggak kok! Enggak..." kilah Luna.
"Terus ngapain merem tadi?" Danu menatapnya dengan penuh seringai.
"Itu... itu karena mas Danu jelek banget kalau dilihat dari dekat! Luna jadi takut mas..." jawab Luna asal.
"Aku jelek?! Yang benar saja! Kamu memang harus di hukum!" Danu menahan tangan Luna dan kembali mendekatkan wajahnya pada Luna.
Luna hanya berfikir jika itu pasti hanya permainan dari Danu yang ingin membuatnya maki saja.
Luna membelalakkan matanya saat merasakan bibir Danu mendarat sempurna di bibirnya.
'Yah... kok beneran sih!' batin Luna terkejut.
...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!