Melisa adalah Anak tunggal dari ibu Parwati. Ayah Melisa Menikah lagi sebab pernikahan Ibu Melisa dan Ayahnya tak mendapat Restu dari orang tua Ayahnya. Disebabkan Ibu Melisa yang hannya seorang Asisten Rumah tanngga sehingga membuat Ibu melisa Pergi dari Rumah tersebut , Orang tua dari Ayah melisa baik jika ada Ayah Melisa tapi jika tidak ada mereka berbuat yang tidak baik padanya,
Ibu sengaja Nak merahasiakan ini semua karna ibu gak mau kehilanganmu karna kamu Nak yang ibu punya semoga saja nasibmu tak seperti ibumu ini.
Air mata Ibupun tak terasa menetes karna mengingat kejadian masa lalu.
"Assala mualaikum Ibu. " Melisa berlari sambil mencium tangan ibunya.
Melisa memang periang selalu ceria dan dia juga rajin selalu membantu ibunya , Walau terkadang ibunya ibunya juga pusing melihat tingkahnya , tetapi ibu Melisa sangat bahagia memiliki dia.
"Walaikum Salam. " Senyum ibu melisa ketika melihat Melisa pulang.
"Makan dulu Nak Ibu sudah memasak kesukaan kamu." Ibu Melisa.
"tau aja Ibu kalau Melisa sudah lapar." Melisa langsung menuju meja makan , memakan masakan ibunya yang lezat .
Tak beberapa lama Melisa selesai makan Melisa berpamitan untuk pergi.
''Bu Melisa pamit pergi dulu." Pamit Melisa sambil mencium tangan Ibunya.
"kamukan baru pulang Mel masak mau pergi lagi ". Ibu Melisa.
"Melisa mau kerja bu." Melisa.
Ibu Melisa menahan supaya Melisa tidak pergi .
"Masak kerja terus kapan kamu di rumah kan Ibu ingin juga sama kamu sekali kali, Coba sekali kali Cari pacar gitu , Ibukan pingin punya menantu punya cucu, Ibu ini sudah tua Mel." Ibu Melisa sambil memegang pundak putrinya dan mencurahkan apa yang menjadi keinginannya.
"Ah ibu ini Melisakan ingin bebas dulu Bu gak mau menikah dulu" tolak Melisa yang belum siap menjalani Rumah tangga.
"Ea ibu tau , tapi ibu ingin kamu menikah". Ibu Melisa.
"Ah Melisa belum siap Bu , Melisa masih ingin cari uang."
Melisapun duduk di sofa ruang tamu sambil mengotak atik Hpnya.
"Mel ayok jadi tidak " Wa dari Ja'far.
klunting klunting.
"Ea nanti dulu Ibuku masih nyuruh aku di rumah." Melisa.
ting
"Ah kelamaan."
klunting klunting.
"Kalian berangkatlah dulu entar Melisa nyusul." Melisa.
ting
"Ealah kami berangkat dulu." Ja'far.
klunting klunting.
Ibu Melisapun menghampiri Melisa duduk di sebelah melisa .
"Mel ini Ibu bikin kue untukmu". ibu Melisa membawa kue kacang kesukaan Melisa.
"Ibu tau aja kesukaan Melisa" Melisa langsung memakan kue yang di bawa ibunya .
"Tau dong Melisa kan anak Ibu kalau Anak Kerbo ea". Ibu Melisa .
Melisapun cemberut masak di samakan dengan anak kerbo.
"Ibu tega masak Melisa yang Cantik di samakan dengan kerbo". Melisa cemberut.
"habis selalu lupa Rumah." Ibu Melisa.
Melisa merebahkan badanya diatas sova, Dan tertidur pulas, Ibu Melisa merapikan Melisa yang lagi tidur .
Semoga kebahagiaan menyertaimu Nak sambil mengusap Kening Melisa yang sudah tertidur doa Ibu menyertaimu.
kurang lebih sudah 1 jam Melisa tertidur dia terbangun dan langsung lari menuju kamar mandi membersihkan diri .
waduh bisa bisa nanti Melisa kena marah nih.
Tak terasa di hp Melisa sudah ada banyak panggilan .
"Ibu Melisa berangkat dulu da Ibu." Melisa.
"Hati hati jangan kebut kebutan di jalan." Ibu Melisa memperingati .
"Iya Ibu perintah Ibu akan Melisa laksanakan."
"Maaf aku telat". Melisa turun dari motornya dan menghampiri teman temannya.
"Ah kamu Mel suka telat aja"Ja'far.
"Ah maaf Ibu ku tadi larang aku pergi". Melisa .
"Ayok kita dah latihan dari tadi".Ja'far
Melisa akhirnya bergabung dengan teman temannya berlatih ilmu silat. dengan cepat Melisa mampu menguasai Ilmu silat tersebut.
"Bro lihat Melisa dia sangat tanggap belum lama dia berlatih dia sudah bisa menguasai seni bela diri" Erik yang berada di sebelah Ja'far .
"Ea kita yang sudah lama aja belum bisa menguasai" Ja'far.
"Ah Melisa itu cerdas cuy gak seperti kita selalu lemot" Leon.
Dan tanpa sepengetahuan Erik dan Ja'far ternyata Leon sudah berada di belakang mereka.
"Ah kamu Le sejak kapan kamu disini?." Tanya Erik.
"Ya dari tadilah , kalian aja yang gak tau". Leon.
"Kayak syetan aja lu Le dari tadi gak ada ini tiba tiba aja" Ja'far.
"Eh Syetan gundulmu tu". Leon sambil cengengesan.
"Ah parah lu Le gundul gundul kini ganteng tau" Ja'far sambil memegang kepala yang memang gundul.
''Ganteng apaan cewek aja gak punya kok" Erik juga tak kalah cengengesan.
"Ceweknya aja lagi terhalang" Ibuh Leon.
Akhirnya Latihan merekapun sudah selesai merekapun melanjutkan untuk pergi makan di sebuah warung Bakso dan Mie ayam di pinggir jalan.
"Gaes laper nih ayo makan dulu nih." Ajak Ja'far yang memegang perutnya yang bener bener keroncongan.
"Ayok kita makan di pinggir jalan sana ajaya." Leon .
"Waduh cuy dompet ku ketinggalan." Erik yang sibuk mencari dompetnya kesaku kanan kirinya.
"Ah kebiasaan lu Rik masak selalu lupa." Leon.
"Ea bener tu coba kamu ingat ingat." Ja'far.
"Beneran bro kagak bohong " Erik yang masih kebingungan mencari cari dompetnya.
"Ea tenang aja aku traktir tapi cuman kali ini aj." Ja'far. padahal dia sering menraktir kawan kawanya bukan cuman sekali tapi berulang ulang , begitu pula dengan temannya.
"Ea makasih Sob". Erik sambil menepuk pudak sahabatnya.
"La gue far." Protes Leon.
"La kamukan bawa duet Le masak minta bayarin tekor aku." Ja'far dengan cengengesan.
"Dasar lo par pelit" Leon yang juga cengengesan dia sadar bahwa temannya tak sungguh sungguh dalam ucapannya.
"Ah bentar ak panggil Melisa kita ajak makan bareng, jika sama dia lebih seru". Ja'far dia berlari menghampiri Melisa lagi asyik ngobrol dengan salah satu teman cewek yang baru masuk untuk belajar seni bela diri, mata Ja'far tak berkedip melihat teman baru Melisa , Cantik dan elegan , tak bosan bila di pandang.
"Far, Far ,Far." Melisa menepuk bahu Ja'far yang sedang asyik memandang cewek yang bersama Melisa.
"Ea,ea". Ja'far gugup dan langsung menghentikan pandangannya .
"Ohya Mel ayok makan."Ajak Ja'far.
"Ayok , sebelumnya kamu perkenalkan dulu ini feliska dia mau belajar seni bela diri di sini." Melisa. Feliska langsung mengulurkan tangan kanannya "Feliska.".
Ja'farpun menjabat tangan Feliska dan juga memperkenalkan Namanya"Ja'fa"
Cantik sungguh luar biasa bisa membuatku betah memandang wajahnya.
"Ohya Fel ayok gabung sama kita makan". Ajak Melisa.
Feliskapun menolaknya dengan suatu alasan " Besok ajalah aku masih ada keperluan".
"Oh yalah" Melisa, Ja'farpun masih curi curi pandang. Melisa dan Ja'farpun akhirnya menuju teman temannya yang yang setia menunggu.
Makanan yang paling di sukai rombongan muda mudi di kalangan tersebut yaitu Bakso Mie ayam di pinggir jalan, tak jauh dari tempat mereka latihan bela diri .
Merekapun duduk berempat berjejer menghadap arah jalan dan memesan makan masing masing.
"Pesen apa ?" Tanya Pak Joyo si tukang penjual Bakso.
" Pesen Bakso 4 Pak." Jawab Leon yang duduk di sebelah pinggir kanan.
Pak Joyopun langsung membuatkan Bakso yang di bantu oleh Iastrinya.
"Pak Kami minum esteh manis saja" Erik
Dan sementara Ja'far masih duduk terdiam sembari senyam senyum membayangkan wajah Feliska.
Wajah cantikmu tak bisa kulupakan sehingga membuat jantungku berdebar debar seakan akan melayang.
Baksopun sudah di sajikan diatas meja Oleh Pak Joyo " Ayo silahkan". Pak Joyo sambil menata Baksonya satu persatu diatas meja makan.
Semuanyapun siap makan dengan memasukkan sambal , saus dan kecap .
Mereka makan tanpa ucapan sepatah katapun, kecuali suara motor yang lewat kesana kemari.
"Oh ya gaes Lihat itu ada Cewek sepertinya dia Cantik cuy." Leon memulai percakapan sambil menujuk cewek di sebrang sana yang lagi menunggu berdiri menghadap sebuah Toko .
"Kamu Le lok ada Cewek selalu aja no 1 ." Erik.
" Ya otomatis itu , sebelum janur kuning melengking." Leon.
"Apanya yang melengking ? Jari tu melengking." Melisa tiba tiba menyahut
"Janur kuning melengkung maksud ku, salah sikit langsung protes aja. Leon.
"Habis salah ." Melisa.
" Ah coba cuy godain tu Cewek minta nope sapa tau kecantol." Leon.
"Nanti giliran aku ." Erik.
sementara Ja'far masih terdiam karna masih terbayang bayang Wajah Feliska.
"La kamu far biasanya kamu no 1 kalo masalah Cewek." Leon .
"Ea aku agi malas masihan kalian berdua aja." Ja'far.
"Dasar kalian gak ada berubahnya mata mata keranjang ." Melisa.
"Bukan mata keranjang Mel , inimah sebagai Cowok yang sempurna." Erik.
"Serah kalian ajalah .'' Melisa.
Leonpun akhirnya menjalankan aksinya membenarkan rambutnya, memakai minyak wangi, serta berjalan dengan langkah gontai , dan Pede seakan akan dialah pangeran yang sedang menemui kekasih hatinya.
"siut siut adek , Boleh kenalan dek." Goda Leon, tetapi dia masih tediam.
"Dek Minta Nope dong." Leon . Tapi Cewek itu masih terdiam. Leon jadi salah tingkah tak tau bagai mana harus menggoda cewek tersebut.
"Adek ayok makan yuk Nanti abang traktir." Leon. Karna Leon menggodanya dari belakang dia tak tahu yang di goda adalah seorang banci. Sambil mengangkat kedua tangannya diapun akhirnya menoleh mau dia ajak makan tangan diangkat, sambil menoleh "Ea Bang Marni mau Bang makan sama Abang." dengan suara di bikin bikin perempuan.
Leonpun kaget ketika melihat wajahnya "Gak jadi ." Leon kabur langsung.
"Abang katanya mau minta nope Marni, dan traktir Marni." Marni juga mengejar
"Bang jangan berjalan cepat , lambat aja bang biar romantis ." Marni masih mengejar.
"Ogah , semua di batalkan." Leon masih belari .
"Jangan gitu to bang Marni Love banyak buat abang." Marni.
"Jijik , sial aku kira cewek cantik eh ternyata Ondel ondel berkumis." Leon
"Entar Marni cukur bang kumisnya untuk abang Marni rela jika harus kehilangan bulu surga Marni." Marni .
Leonpun berlari entah kemana tak nanpak lagi sementara itu teman temannya hanya bisa tertawa , sampai perut sakit Pak Joyo dan Istrinyapun juga ikut tertawa Ja'far yang sedari tadi terdiampun juga tertawa.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!