NovelToon NovelToon

I Love You Bos N'Dut

Interview

Pagi itu para pelamar duduk berjejer di kursi tunggu menunggu giliran di panggil keruangan interview.

Virgo yang sedang berjalan menuju lift melihat ke arah para jejeran pelamar tersebut,biasanya dia tidak pernah tengak tengok bila menuju ruangannya tapi entah kenapa hari ini dirinya menoleh ke arah bangku tunggu yang di penuhi para pelamar kerja.

Dirinya menangkap sosok seorang gadis berhijab biru muda,yang sepertinya dia kenal.lift terbuka Virgo pun masuk kedalam lift tersebut bersama asistennya Robert.

Di dalam lift.

"Bet...gue minta cv pelamar yang di bawah ya"Pinta Virgo.

"Kenapa bos?"tanya Robert bingung.

"Udah...elu bawa ajah ke ruangan gue semuanya ya jangan sampe ketinggalan satu pun"perintah Virgo.

"Baik bos nanti saya suruh bagian HRD buat bawa ke ruangan bos"

Virgo terdiam mendengar pernyataan Robert.

Ting...

Pintu lift terbuka Virgo dan Robert keluar dari lift dan menuju ruangan mereka masing-masing.

Sesampainya di ruangan Robert langsung menghubungi pihak HRD untuk membawa semua cv pelamar ke ruangan Presedir.

Seorang HRD pun akhirnya membawa semua CV ke ruangan Presedir.

Tok..tok...

"Ya...masuk"kata Virgo dari dalam ruangannya.

Pintu pun di buka dan seorang HRD wanita pun muncul dari balik pintu dia pun masuk dan membawa map berisi cv para pelamar.

"Taruh saja disitu"kata Virgo cuek.

Wanita itu pun menaruh map tersebut di meja bosnya dia tak berani bertanya mau di apakan cv tersebut karena urusannya bisa panjang bila bertanya.

Wanita itu pun pamit dari ruangan Virgo setelah Virgo menyuruhnya meninggalkan ruangan tersebut bersama CV para pelamar.

Virgo memeriksa CV tersebut dia penasaran dengan seseorang yang dia lihat di bawah tadi.dan benar saja dia tidak salah orang dia mengenal orang tersebut.

Virgo langsung menelpon Robert untuk memanggil seorang pelamar yang ada di bawah langsung ke ruangannya dan meminta HRD mengambil lagi CV para pelamar ke ruangannya dan meneruskan interviewnya.

Robert dan Ninda bingung dengan tingkah bos mereka hari ini.tapi mereka menuruti juga apa yang di perintahkan bos mereka.

"Nona Gemini"panggil Ninda.

Gemini yang merasa namanya di sebutkan pun berdiri dari duduknya.

"Ya...saya"kata Gemini.

Gadis berhijab yang biasa saja bahkan tidak berdandan sama sekali,kenapa bosnya memanggilnya langsung ke ruanganya Ninda sempat bingung.

"Anda tolong ikut dengan pak Robert ke ruangan presedir di atas ya"kata Ninda lembut.

"Ah...iya"Gemini pun menurut saja tanpa ada rasa curiga.

Robert membawa Gemini ke ruangan Virgo.

Tok...tok...

"Masuk"perintah Virgo.

Robert dan Gemini pun masuk ke ruangan Virgo,Virgo membelakangi mereka ketika mereka masuk.

Robert memberi tahu Virgo kalau orang yang ingin dia temui sudah berada di ruangannya.

"Nona silahkan duduk"Robert mempersilahkan Gemini duduk.

Gemini pun duduk di kursi di hadapan meja presedir tanpa rasa curiga dan takut,hanya saja dirinya sedikit gugup karena dirinya sangat berharap di terima bekerja hari ini karena dirinya sangat membutuhkan uang untuk menyambung hidup di dunia ini.

Saat Gemini baru menyentuh kursi,tiba-tiba Virgo memanggilnya.

"Gege..."Virgo memutar kursinya yang tadi membelakangi mereka.

Gemini langsung terbelalak setelah melihat siapa yang ada di balik kursi tersebut,dan memanggilnya dengan Panggilan Gege,karena hanya satu orang saja di dunia ini yang memanggil namanya dengan nama tersebut.

"Kak Igo..."pekiknya dan Gemini langsung menutup mulutnya karena Robert melirknya dengan sinis.

"Haha...apa kabar lu?"Virgo langsung menyapanya dengan akrab.

Ya Virgo adalah teman kecil Gemini dan kakak kelas Gemini saat di SMA dan mereka cukup dekat.

Hanya Gemini sempat terkejut melihat tubuh Virgo yang menjadi gempal sekarang tidak seperti saat masa SMA Virgo bertubuh atletis,tinggi,berkulit putih,berbulu banyak hingga di wajahnya pun tumbuh cambang tapi dia tampan hingga banyak yang mengidolakannya sewaktu SMA.

"Baik...kak...elu kenapa jadi melar begini?"tanya Gemini polos.

"Tuh...kan baru juga ketemu udah menghina"Virgo kesal.

"Nggak bukan begitu maksud gue eh maaf"Gemini mengerem kata-katanya lagi saat di lirik Robert.

"Elu mau ngelamar disini?"tanya Virgo sambil memainkan kertas CV milik Gemini menjadi sebuah pesawat origami.

Gemini melihat itu.

Itu kan Cv ku di buat pesawat kertas sama dia kebiasaan dah...

batin Gemini.

"Ngelamar bagian apa?"tanya Virgo.

"Marketing"jawab Gemini lembut.

"Kalau di marketing gue nggak terima"kata Virgo se enaknya.

Tuh kan benar perasaan gue nggak enak nih.

Fikir Gemini.

"Kalau jadi sekertaris pribadi gue baru gue terima"kata Virgo.

Hingga membuat asistennya Robert tercengang mendengar hal itu dari bosnya.

"Saya nggak ada pengalaman menjadi sekertaris pak,lagi pula ijasah saya hanya SMA"Gemini mulai berbahasa formal.

"Ya udah disini cuma nerima elu jadi sekertaris pribadi gue"

"Apaan sih"gumam Gemini kesal.

"Jadi gue nggak di terima nih?"tanya Gemini.

"Di terima tapi jadi sekertaris gue bukan jadi marketing ngaco"

"Tapi kan saya tidak punya pengalaman pak jadi sekertaris"jelas Gemini.

"Ya elu kan bisa belajar nantinya sama senior elu,lagian elu mau ngelamar jadi marketing gimana bisa di terima kalo penampilan elu ajah nggak ada menariknya Gege"jelas Virgo.

Gemini menunduk karena apa yang di katakan Virgo memang benar apa adanya,dirinya tidak terlihat menarik dari segi mana pun juga.

"Kenapa diem?"tanya Virgo.

"Mau nggak?"tanyanya lagi.

Gemini berfikir sejenak.

"Kelamaan mikir"Virgo melempar pesawat kertas ke hadapan Gemini.

"Ya baik pak saya mau"Gemini akhirnya menyetujui tawaran Virgo.

"Bagus kalau begitu mulai hari ini elu kerja sama gue"Virgo tersenyum nakal pada Gemini.

Akh...benner dah nggak enak nih perasaan gue.

Gemini Mengingat bagaimana tingkah Virgo sejak kecil padanya yang sangat iseng padanya hingga saat mereka sekolah di SMA yang sama Virgo tidak pernah berubah padanya selalu saja iseng.

"Eh Ge...gue mau nanya sama elu"

"Tanya apa pak?"tanya Gemini.

"Rambut elu panjang apa pendek sekarang?"pertanyaan yang tidak masuk di akal fikir Gemini dan Robert.

"Panjang pak kenapa emangnya?"tanya Gemini polos.

"Haha...gue jadi ngerti alesan elu pake jilbab karena apa"ledek Virgo.

"Apa memangnya?"Gemini bingung.

"Karena elu malu punya rambut panjang hahaha"Virgo tertawa puas.

Robert yang melihat senyum lebar dari wajah bosnya terlihat bingung super duper bingung,karena biasanya Virgo begitu ketus pada semua karyawannya tapi kenapa saat berbicara dengan Gemini sedari tadi dirinya santai dan tertawa terus.

"Bet...elu nggak tahu sih waktu kecil sampe sekolah SMA rambut dia itu potongannya kaya anak laki-laki sampe nggak bisa bedain dia itu laki-laki atau perempuan kalo dia nggak pake rok hahaha sampe dia dapet teguran dari guru karena masalah potongan rambutnya doang parah kan?"Virgo bercerita pada Robert.

Ooo jadi si bos kenal sama wanita ini sejak kecil pantas saja bos terlihat santai dan akrab dengannya.

Akhirnya satu pertanyaan yang sejak tadi bernaung di fikiran Robert terjawab sudah setelah mendengar cerita bosnya ini.

Dan sejak hari ini kehidupan baru Gemini akan di mulai dengan si bos n'dut ini.

...***...

Hari Pertama

Gemini langsung bekerja hari ini dia di tempatkan di meja di luar ruangan Virgo,menjadi seorang sekertaris presedir tidak pernah dia bayangkan selama ini karena ijasahnya hanya lulusan SMA,walau dirinya sempat kuliah dulu tapi tidak di lanjutkannya karena bentrok dengan biaya.

Robert mengajari Gemini beberapa pekerjaan yang harus dia kerjakan rutin setiap harinya termasuk urusan pribadi bos juga dia yang harus mengurusnya.

"Pribadi itu maksudnya apa ya pak?"tanya Gemini bingung.

"Ehmmm ya semua yang berurusan pribadinya bos,misalnya menemaninya makan siang,meeting di luar bahkan membuatkan kopi juga bisa di urus oleh mu"

"Kopi?kak Igo ngopi?bukannya dia punya asam lambung akut ya kalau ngopi suka kumat dia penyakitnya seingat saya sih begitu pak,apa dia sudah sembuh?"cerita Gemini panjang lebar.

"Hmmm sepertinya kau sangat mengenal si bos berarti pilihan bos tepat memilih mu menjadi sekertaris pribadinya"

"Hehe bukan begitu pak aku kenal dia sedari kecil sejak aku masih duduk di bangku SD jadi sedikit banyak aku mengenal apa saja yang menjadi kebiasaannya begitu"jelas Gemini.

"Ya bersabarlah menghadapinya karena kadang permintaannya suka di luar dugaan"

"Hehe iya aku faham,jadi hanya ini saja pkerjaan ku sehari-hari disini?"

"Iya selamat bergabung dengan kami ya Gemini"

"Panggil Mini saja pak teman dan keluarga saya biasa memanggil seperti itu"

"Ooo tapi tadi bos?"

"Ooo itu hanya dia yang memanggil ku seperti itu sejak kecil,walau sudah sering ku bilang panggil Mini saja dia tidak pernah merubahnya sampai sekarang aku juga heran hehe anggap saja itu panggilan sayang dia ke saya hehe"Mini asal bicara.

"Baiklah saya tinggal ke ruangan saya dulu ya kalau ada yang tidak di mengerti tanyakan saja"

Robert pun kembali keruangannya,Mini duduk di kursinya dan baru saja dia menyentuh kursi itu Virgo memanggilnya keruangannya.

"Ge...kesini"katanya di telpon.

Mini pun masuk keruangan Virgo setelah mengetuk pintu sebelumnya.

"Duduk di situ"Virgo menunjuk sebuah sofa di ruangannya menyuruh Mini duduk disana,Mini pun menurut saja.

Virgo pun duduk di sofa yang bersebrangan dengan Mini.

"Robert udah ngejelasin semuanya sama elu?"

"Hemmm iya sudah pak"

"Hehe kenapa jadi kaku begitu sih elu?"

"Anda kan atasan saya ya saya harus memakai bahasa formal kan bila bicara dengan anda"

"Kalo lagi berdua sama gue udah nggak usah se formal itu,kecuali kalau lagi banyak orang ngerti lu"

"Hemm"

"Ya udah bagus kalo begitu,oia besok gue ada meeting di luar elu kalo bisa dandan yang rapi dan enak di lihat ya kan elu sekertaris gue"

"Ya...lagi kak elu tahu gue butut kenapa di jadiin sekertasis sih?"

"Ya karena gue mau kenapa emangnya?"

"Tau ah..."

"Hihi nggak pernah berubah lu masih ajah begitu cuek"

Saat jam istirahat makan siang,Mini sudah bersiap akan ke kantin mencari makanan yang bisa di makan,perutnya lapar karena sejak tadi pagi belum di isi.

Virgo keluar dari ruangannya bersama Robert.

"Elu nggak istirahat?"tanya Virgo yang melihat Mini masih berada di mejanya.

"Iya ini baru mau keluar pak"

"Ooo begitu ya udah elu ikut gue ajah"

"Kemana pak?"

"Udah ikut ajah lah"

Mini pun mengikutinya walau malas mereka berdua menuju pintu keluar perusahaan sedangkan Robert menuju area parkir dan mengambil mobil.

Mobil yang di kendari Robert pun tiba di hadapan mereka berdua,Virgo mengajak Mini masuk tapi Mini tak bergerak sedikit pun dan malah berwajah pucat.

"Ge...ayo masuk"Kata Virgo yang sudah di dalam mobil.

Mini malah menggelengkan kepalanya dan Virgo melihat itu hingga akhirnya dia baru menyadari dan ingat kalau Mini tidak bisa naik mobilnya karena dia mabuk kendaraan ber AC.

"Bet...matiin ACnya dan buka atap mobilnya"kata Virgo pada Robert dan Robert pun menurutinya.

"Dah ayo naik ACnya udah di matiin dan udara bisa masuk karena atap mobilnya terbuka,elu nggak akan mabok"kata Virgo yang mengetahui satu kelemahan Mini.

ooo si Mini mabok kendaraan ber AC ternyata dan si bos hafal dengan kondisi seperti itu,jadi penasaran se akrab apa sih mereka melihat penampilan Mini yang sepertinya bukan tipe bos sepertinya mereka benar-benar tulus hanya berteman sih.

Fikir Robert.

Mini pun masuk kedalam mobil Virgo dan Robert pun menjalan kan mobil menju tempat yang di inginkan Virgo sebuah butik,Mini pun hanya mengikuti bosnya saja padahal perutnya sangat lapar karena sejak tadi pagi belum di isi.

"Mba...tolong carikan pakain,sepatu dan hijab yang sesuai untuk dia ya"pinta Virgo pada pelayan butik tersebut.

Mini yang mendengar hal itu langsung bingung.

"Pak untuk apa pakaian dan sepatu?saya masih punya di rumah"

"Ya untuk elu lah Ge...buat elu pake besok pas ikut meeting sama gue di luar kantor"

"Tapi pak...saya ada dirumah baju sama sepatu"

"Paling baju sama sepatu elu ya modelnya begini semua kan?kemeja longgar dan celana longgar"

"Ya emangnya saya harus pakai yang ketat gitu?saya kan berjilbab pak kalau saya berpakaian seperti lepet itu sama ajah tidak menutupi aurat saya"jelas Mini.

"Siapa yang nyuruh elu pake baju ketat ngaco,gue nyariin baju yang sekiranya pantes bauat elu ajah Gege tapi bagus juga sih pemikiran dia,dia sadar pakai jilbab dan harus seperti apa memakainya ngga nyangka dia bisa berubah juga"

"Kalau yang ini bagaimana mba?"tanya pelayan butik itu sambil menunjukan sebuah baju trusan panjang yang moderen berwarna biru navy dan ada renda di dadanya.

"Hemmm coba elu cobain itu"pinta Virgo saat melihat gaun tersebut.

"Nggak ah...kaya nya nggak pantes"Mini menolak.

"Ya mana tahu kalo nggak di coba ngaco"Virgo kesal.

Dan dengan terpaksa Mini pun mengambil baju tersebut,dan saat dia melihat lebel harga yang tertera di baju tersebut dia lalu mengembalikannya kembali pada pelayan tersebut.Virgo bingung melihatnya.

"Kenapa bukannya di cobain?"

"Kak elu mau gue pake baju yang rapih dan pantes kan buat besok?"

Virgo mengangguk.

"Ya udah nanti pulang kerja gue beli tapi nggak disini,gue bakalan beli di tempat baju yang biasa gue beli"

"Dimana?"

"Di pasar malam"

"Hah...emang ada?"

"Ya ada bahkan harganya terjangkau sama kantong gue,disini mahal bisa-bisa uang makan gue sebulan buat beli baju satu doang udah ah...hayo kita balik kantor lagi"

"Hahaha astaga Gege masih ajah nggak berubah lu,masa elu gue ajak kesini buat beli baju terus elu sendiri yang harus bayar?ya gue yang beliin lah ngaco kan elu sekertaris gue"

Mini yang mendengar hal itu langsung bingung.kenapa bosnya repot-repot mau membelikannya baju dan sepatu mahal segala untuk di kenakan dia saat meeting besok.

orang kaya emang begitu kali ya...dari dulu juga dia begitu suka beliin barang yang mahal buat gue tapi nggak gue butuhin.

Fikir Mini.

"Udah nurut jangan ngebantah dan nolak kaya biasa"pinta Virgo.

"Iya Mini ini semua demi citra bos juga,bila kamu memakai pakaian bagus saat mendampinginya meeting dengan klien di luar maka citra bos dan perusahaan juga akan ikut terbawa"jelas Robert.

Dan Mini akhirnya menuruti dan menerima pamberian Virgo karena untuk citra perusahaan juga dan di fikir Mini memang ada benarnya juga,bila bos membawa sekertarisnya butut bisa-bisa si bos di permalukan oleh kilennya nanti dan dia tidak mau citra perusahaan juga ikut jatuh karena penampilan dirinya yang butut.

Mini pun keluar dari ruang ganti.dia memakai gaun itu dan meminta pandapat Virgo dan Robert.

"Gimana?"ucapnya saat keluar dari ruang ganti.

Virgo melihatnya dari atas sampai bawah,Mini sudah jenuh dan malas bila di perhatikan seperti itu.

"Ya...udah cocok mba ini satu ya...dan tolong carikan beberapa pakaian lagi yang cocok untuknya pakain kantor khususnya ya mba"kata Virgo.

Mini benar-benar terkejut mendengar ucapan Virgo.dia tidak menyangka Virgo serius membelikannya baju mahal.dan bukan hanya satu tapi masih ada lagi.

Kebanyakan duit kayanya nih orang,apa udah nggak butuh duit?

Fikir Mini.

...~~~~~...

Bersambung.

Cinta Pertama

Ke esokan harinya Mini sudah bersiap di kantor dan langsung di ajak oleh Virgo dan Robert keluar,Virgo sempat tertegun melihat penampilan Mini yang terlihat berbeda dari biasanya.

Hari ini Mini mengenakan baju dan sepatu yang di belikan Virgo kemarin dan dia merias tipis wajahnya dengan bedak dan lipstik.

Cantik seperti dugaan gue dia selalu menyembunyikan kecantikannya di balik wajahnya yang polos.

Para karyawan dan staff disana sempat berbisik-bisik saat melihat Mini berjalan dengan Robert dan Virgo.

"Apa itu sekertaris bos yang baru?"

"Sepertinya begitu,sudah lama juga posisi sekertaris kosong karena bos yang aneh"

"Ya semoga kali ini sekertaris itu bisa bertahan mengahadapi ke anehan sikap si bos hihi"

Desas desus terus di bicarakan oleh para staf perusahaan yang sudah mengetahui cara dan peraturan bos mereka yang kadang di luar fikiran manusia normal.

Dapatkah Mini bertahan bekerja dengan Virgo,mengingat Virgo memang aneh dan ajaib dalam memimpin perusahaan.

mobil yang di kendari Robert dan membawa Virgo dan Mini pun sampai di tempat tujuan mereka,sebuah hotel tempat mereka mengadakan meeting hari ini.

Mereka bertiga menuju kesebuah ruangan meeting room,disana sudah ada yang menunggu kedatangan mereka dan membahas tentang kerja sama antara kedua belah pihak.

Mini sempat terkejut mengetahui siapa klien bosnya itu.

Puma...

Gumamnya dalam hati.

Puma adalah cinta pertama Mini saat SMA,bahkan boleh di bilang sampai detik ini pun Mini masih mencintainya walau mereka tidak pernah bertemu selama beberapa tahun ini,nama Puma masih melekat di hati Mini.

Walau Puma tidak pernah membalas perasaan Mini atau boleh di bilang Puma sama sekali tidak mengetahui kalau Mini mempunyai perasaan lebih kepadanya.

"Ge...mana dokumennya?"tanya Virgo yang memecah lamunan Mini.

"Eh...ini Pak"Mini memberikan sebuah map pada Virgo.

Puma sama sekali tidak mengingat Mini hanya Mini yang langsung mengenalinya,tapi itu sudah biasa baginya di acuhkan oleh sang pujaan hati.

Selama meeting berlangsung Mini hanya bersikap biasa saja,tidak menunjukan kalau dia mengenal atau apa lagi menunjukan kalau dia mempunyai perasaan lebih pada Puma.

Meeting selesai kerja sama antara kedua belah pihak pun akhirnya mencapai pointnya.Virgo melihat jam tangannya di lihat waktu menunjukan jam makan siang.

"Bagaimana kalau kita makan siang dulu baru kembali ke kantor?"tanya Virgo pada Puma.

"Boleh juga"suara Puma yang serak itu membuat Mini seolah terhanyut olehnya.

"Ge...ayok elu kenapa sih dari tadi bengong ajah"ajak Virgo.

Mini pun mengikuti Virgo.

"Sekertaris baru?"tanya Puma pada Virgo.

"Iya...si Gege elu kenal nggak kita kan satu SMA bareng cuma dia beda kelas ajah,tapi dia seangkatan sama kamu kan Pum"jelas Virgo.

Virgo adalah kakak kelas mereka bardua dua tingkat lebih dulu dari mereka berdua.

Puma mencoba mengingat-ingat Mini.sedangkan Mini kesal pada Virgo kerena dia kenapa Puma harus mengingatnya saat masa SMA pasti dia tidak ingat akan dirinya lah karena biar bagaimana pun Mini tidak akrab dengan Puma apa lagi sedekat dengan Virgo.

"Apa iya ya kita pernah satu sekolah?"tanya Puma mencoba mengingat.

"Eh...pak Puma sudah tidak perlu di paksakan mengingat lagi pula saya bukan orang yang penting juga kan?"Mini mencoba berbicara dengan Puma senetral mungkin walau hatinya seperti di sayat pisau karena begitu sakit dirinya tidak di kenali oleh sang pujaan hati.

"Kita pesan makanan ya..."Virgo tiba-tiba memecah lamunan Puma yang menatap Mini terus.

"Oke..."Puma pun memilih menu makanan kesukaannya.

Virgo memilih makanan seafood saus padang,Mini langsung mengingatkan padanya kalau dia mempunyai asam lambung akut jadi sebaiknya jangan makan itu.

"Pak bukankah anda punya asam lambung akut sebaiknya jangan pesan yang saus padang itu pedas takutnya sakitnya kambuh"Mini mengingatkan.

"Asik...sekertaris rasa istri ini mah"Puma nyeletuk.

Mini terdiam mendengar celetukan Puma,sementara Virgo protes.

"Hus...sembarangan kalo ngomong"protes Virgo.

Puma hanya tersenyum pada mereka semuanya.

Deg....

senyuman yang mampu memporak-porandakan hati Mini yang saat ini mencoba tenang mengahadapi sang pujaan hati yang kini duduk di hadapannya.

"Ya udah ganti steak ajah lah"Virgo akhirnya mengganti menu pesanannya.

"Elu mau makan apa Ge?"tanya Virgo pada Mini.

Karena tidak fokus Mini pun asal menjawab saja.

"Ya sudah sama kan saja dengan anda"jawab Mini asal.

"Ya sudah kalau begitu"Virgo pun mengatakan pesanannya pada pelayan resto hotel tersebut sang pelayan pun mencatatnya dan pergi ke dapur memberikan catatan pesanan pada pekerja yang di dapur.

Puma masih penasaran dengan Mini hingga ia melihat ke arahnya lagi dan bertanya padanya.

"Apa benar kita pernah satu sekolah?kelas mu dimana dan nama mu siapa?"tanya Puma penasaran.

Hadoooh udah dong jangan tanya terus gue nggak bisa ngomong nih...jantung gue udah mau loncat ajah nih kayanya ketemu sama elu lagi Pum.

"Ge...si Puma nanyain elu itu"suara bass Virgo memecah ke gugupan Mini.

"Saya Mini Pum...kita memang pernah satu sekolah dulu tapi tidak pernah satu kelas"jawab Mini yang setengah mati menyembunyikan ke gugupannya.

"Ooo pantes kelas mu dimana?"tanya Puma yang masih penasaran.

"Aku kelas 3 IPA 2 kelasnya tepat disamping kelas mu 3 IPA 1"

"Dia sekelas sama Alula Pum"kata Virgo.

"Aih...jadi ke ingat sang kekasih idaman ya pak?"ledek Mini pada Virgo agar dirinya bisa menutupi kegugupannya.

"Mantan Ge..."

"Mantan?seinget gue Alula nggak pernah bilang putus deh sama elu kak"Mini protes.

"Ah...ngapain bahas dia sih"Virgo sedikit kesal karena Mini membahas masa lalunya.

"Siapa yang bahas elu yang nyebutin namanya duluan"gumam Mini.

Gara-gara membahas masa SMA Mini jadi lupa bicara formal pada bosnya.

Saat mereka sedang mengobrol pesanan mereka pun akhirnya datang,Mini bingung saat makanannya tersedia di meja.

Aih...dia ganti pesanan makannanya dengan makanan ini?

Virgo yang melihat kebingungan Mini langsung bertanya.

"Kenapa malah bengong makan"kata Virgo.

Mini hanya nyengir saja.

"Jangan bilang elu nggak ngerti cara makannya?"tebak Virgo.

"He..eh..."Virgo lalu mengambil piring Mini dan memotong-motong daging steak tersebut agar Mini lebih mudah memakannya.

Hal tersebut di perhatikan Puma dan juga Robert mereka melihat Virgo sangat berbeda dari biasanya,karena biasanya Virgo itu cuek tak pernah perduli dengan bawahannya tapi kali ini entah kenapa dia begitu care pada Mini.

Ada apa dengan si bos ya?beda banget dari biasanya.

Fikir Robert.

"Aih...sayang bener kamu sama sekartaris mu Vir"ledek Puma.

"Ah...apaan sih cuma bantu ajah,dia emang nggak bisa makannya gue tahu itu tapi gue heran kenapa dia pesen ini makanan"

Gue nggak tahu ngaco kalo yang elu pesen ini makanan kaya begini,tadi gue nggak fokus gara-gara Puma.

Gerutu Mini dalam hatinya.

"Tapi kalian cocok loh saling melengkapi dan saling mengingatkan"

"Hehe sebaiknya kita makan saja nggak usah bahas yang lain ya bisa kan?"Mini langsung menghentikan pembicaraan Puma yang membahas dirinya dangan Virgo.

Mereka pun makan bersama dan menghabiskan makanan mereka setelah itu mereka pun berpisah.

Saat mereka berpisah Mini melihat sosok seseorang yang dia kenal sedang berjalan di hotel tersbut.

...~~~~~~...

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!