NovelToon NovelToon

Se Anting

Lari untuk kabur

" Nona tunggu, nona jangan lari " teriak salah satu bodyguard yang bertugas menjaga dan mengikuti kemanapun sang nona pergi.

" Kalau tidak lari, mana mungkin aku bisa kabur " jawab sang nona dengan gaya tengilnya tanpa menghentikan kakinya untuk berlari menjauh dari kejaran para bodyguard yang diutus daddy-nya.

" Nona muda,, jika anda kabur lagi tuan besar akan marah nona " lanjut sang bodyguard mencoba membujuk sang nona agar mau berhenti berlari. Namun sayang, nonanya itu tetap berlari menjauh menuju kerumuman orang yang hendak menyeberang jalan untuk mengecoh pandangan para bodyguardnya.

Gadis yang bernama lengkap Aurora Fythania Pratama putri bungsu Barack Pratama dan Nathalie Pratama ini rela pergi meninggalkan rumahnya karena sang daddy yang bersikeras menjodohkannya dengan putra teman bisnisnya. Gadis cantik yang sudah menginjak usia 20 tahun itu tak mau menuruti keinginan sang daddy yang memaksanya untuk menikah.

Flashback on

" No daddy, aku gak mau " tolaknya mentah-mentah kemauan daddy Barack

" Sayang dengarkan daddy, dia laki-laki yang baik untukmu. dan daddy jamin kamu akan bahagia bersamanya sayang " bujuk daddy Barack kepada putri keras kepalanya itu.

" Daddy come on, aku masih mau kuliah dan aku gak mau menikah muda dad " kekeh Fyth tak mau mengalah sedikitpun.

Daddy Barack memijit pelipisnya, entah bagaimana lagi dia harus membujuk putri bandelnya itu.

" Sayang dengarkan mommy, putra teman bisnis daddy itu tampan sekali loh sayang. Kamu nggak mau emang ? " Kini giliran mommy Nathalie yang mencoba membujuk sang putri agar menyetujui pernikahan itu.

Namun sayang, Fyth tetap kekeh dengan pendiriannya pun berdiri dari duduknya seraya berkata " Sorry mom, dad. bukan aku nggak sayang kalian. Tapi please jangan paksa aku lagi. aku bahkan nggak mengenal dia" Setelah berkata demikian, Fyth melangkahkan kakinya keluar mansion dan pergi.

Flashback off

Setelah hampir 2 jam berlari tanpa henti. Akhirnya Fyth menghentikan langkah kakinya di sebuah halte bis.

" Akhirnya bisa kabur juga gue" ucap Fyth dengan menghembuskan kasar nafasnya." ehh.... Tapi gua dimana ini ? "

lanjutnya.

" Biarin lah yang penting gue bisa kabur. Enak aja main jodohkan gue si daddy" monolognya dalam hati.

Cuaca semakin terik, Fyth mengambil telfon genggamnya dan segera share lokasi keberadaannya kepada dua sahabatnya, Anila dan Indri untuk menjemputnya.

Sedangkan di kantor Raffa, Terlihat jelas sekali raut wajah tak bersahabatnya kepada ketiga bodyguard adik kesayangannya.

Ya, Raffandra Aura Pratama anak sulung dari Barack Pratama dan Nathalie Pratama itu terkenal kejam dan angkuh. Selain adiknya dan keluarganya yang mendapatkan sifat hangatnya.

" Jadi... Siapa yang akan menjelaskan apa yang terjadi ? " ucapnya dingin dengan pandangan tajam bak pisau yang siap menguliti musuhnya.

" Ma...ma... maafkan ka...ka...kami tuan muda, kami teledor dalam menjaga nona muda " kata sang bodyguard terbata bata. Suasana makin mencekam saat salah satu bodyguard kepercayaan Raffa masuk dan membisikkan sesuatu ke telinga sang tuannya.

Rahang Raffa mengeras saat mendengar apa yang membuat adik kesayangannya itu kabur kembali.

" Lagi lagi Daddy " monolognya dalam hati. Raffa yang khawatir dengan keadaan sang adik pun mengutus beberapa pengawal bayangannya untuk mencari keberadaan sang adik.

" Kalian bertiga, terima hukuman kalian nanti " setelah mengatakan hal tersebut, Raffa keluar ruangannya menuju ruangan Dimas, sang asisten sekaligus tangan kanannya.

" Dim, handle perusahaan saya ada urusan " Tanpa menunggu jawaban sang asisten, Raffa melangkah menuju lift dan segera meninggalkan perusahaannya untuk pulang ke mansion kedua orang tuanya.

Memang, sejak Raffa menjabat sebagai CEO, dirinya lebih memilih tinggal sendiri di apartemennya dan tidak lagi di mansion sang daddy dan mommy.

Kepulangannya kali ini untuk menegur sang daddy agar tidak lagi memaksa perjodohan bagi adiknya. Raffa tak ingin jika sang adik terlalu terkekang dan terbebani dalam hidupnya.

Sementara, gadis yang sedang dicari-cari asyik menikmati makanan dan minumannya di cafe bersama kedua sahabatnya.

" Fyth, Lue kabur lagi " tanya Anila setelah menyelesaikan makannya.

" Iya hobi banget pergi dari rumah " sahut Indri.

" Mau gimana lagi guys, Masak bonyok mau nikahin gue. Mana di jodohkan sama anak temen bisnisnya lagi " Jawab Fyth seraya menyuap makanan terakhirnya.

Ánîlá dan Indri saling pandang. Dalam hati mereka bertanya, Apa bener ? Karena setahu mereka Om Barack nggak akan mudah menerima calon menantunya. Kalaupun iya, Sudah jelas sekali bibit, bebet, dan bobot sang pria.

" Lue nggak lagi bohongin kita kan Fyth " ucap Indri kemudian.

" Kapan gue pernah bohong sama kalian ? " Tanya Fyth kembali yang di jawab gelengan kepala oleh Ánîlá dan Indri. " Berarti bener apa yang gue ucapin," Jelas Fyth.

" Sekarang apa rencana lue, Fyth " lanjut Ánîlá.

" Ke apartemen kakak gue, mau nginep di sana. Lagian besok kuliah, Jadwal dosen killer, judes, jutek, songong, dan nyebelin " Ungkap Fyth secara gamblang, tanpa Fyth sadari orang yang dibicarakannya tepat duduk dibelakang kursinya.

" Pak Davin maksud lue" Sebut Indri yang di jawab anggukan. secara langsung oleh Fyth. " Itu orang suka banget hukum gue, Cuma gara-gara gue telat 1 menit. Kalian ingat, 1 menit doang " Lanjut Fyth.

" Beneran pak Davin begitu, kita pernah telat 5 menit gak di hukum loh." Ánîlá heran, karena selama ini setiap dirinya dan Indri telat tidak pernah di hukum sekalipun.

" Brak...." semua orang terkejut saat Fyth tiba-tiba menggebrak meja." Parah itu dosen, nantang gue dia " sungut Fyth.

" Sabar..." ucap Anila dan Indri bersamaan seraya mengelus punggung Fyth agar reda emosinya.

Sang dosen hanya tersenyum tipis mendengar semua celotehan mahasiswi tengilnya ini. Ya, dia adalah Davin. Tepatnya Davindra Raksa Aditama. Seorang CEO perusahaan DR Corp sekaligus Dosen di kampus Aditama Raksa milik kakeknya. Putra tunggal pasangan Evandro Aditama dan Zilia Aditama ini terkenal akan sikap dinginnya serta arogannya.

Davin sendiri adalah sahabat dari kakaknya Fyth, Raffa. Namun dia tidak mengetahui indentitas Fyth yang ternyata adik dari sahabatnya sendiri. Yang Davin tahu, Fyth seorang mahasiswi tengil serta bandel. Itulah rumor yang dia dengar tentang siswi konyolnya tersebut.

Dan sekarang dia tahu sendiri bagaimana cerewetnya Fyth jika sudah berbicara dengan para sahabatnya.

" Cukup unik dan ceria juga " monolog dalam hati Davin.

" Sayang bar- bar" lanjut Davin seraya terkekeh kecil.

🌺🌺🌺

Hai sobat,

Ini karya pertamaku. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan baik kata maupun kalimat 🙏🏻. Yukk mampir dan pantengin karyanya 🤗🤗

Ulah Foto

Keesokan harinya, Fyth yang tidak pernah bisa bangun pagi terus bergelung didalam selimut tebalnya. Padahal matahari sudah mengintip di sela jendela serta jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Anila yang gemas pun, masuk kedalam kamar tamu yang digunakan Fyth.

" Hay nona muda cepat bangun" Kata Anila sembari menarik kaki Fyth turun dari ranjang.

" Masih pagi ah gue masih ngantuk " Ucap Fyth dengan mata terpejam. Anila yang melihat Fyth enggan bangun pun memiliki ide untuk membangunkan ratu tidur satu ini. " Rasain nih " monolognya dalam hati.

" Pak Davin ada pak Davin" teriak Anila tepat di samping telinga Fyth. Sungguh ide yang luar biasa sekali. Fyth yang mendengar nama Davin pun segera membuka matanya dan berdiri mengambil ancang-ancang untuk menendang Davin.

Anila yang melihat tingkah Fyth sontak tertawa kencang sekali. Bagaimana tidak, penampilan Fyth sungguh jauh dari kata anggun sedikitpun. Rambut acak-acakan, seperti sarang tawon, bahkan pose Fyth seperti master taekwondo yang siap mengajar lawan. Anila yang masih tertawa terbahak-bahak pun mengambil ponsel genggamnya dan segera memotret penampilan Fyth.

Anila Floresyia Nugraha, Putri tunggal Abbas Nugraha dan Alysa Nugraha. Gadis yang kerap disapa Anila atau Nila ini salah satu sahabat Fyth sejak SMA, Termasuk Indri.

Sedangkan Indri sendiri seorang putri tunggal dari keluarga Anggara. Ya, Indrinia Maudya Anggara putri pasangan dari Daniel Anggara dan Annete Anggara.

Sejak perkenalan mereka bertiga dimasa SMA, kini menjadikan mereka sahabat seperjuangan. Bahkan kedekatan mereka pun lebih cocok dibilang saudara kandung dibandingkan seorang sahabat..

Anila yang sudah berhasil mengabadikan momen ajaib itupun segera menunjukkannya kepada Fyth.

" Hahaha... Astaga, lihat tampilan lue" Ánîlá segera menghadapkan foto Fyth ke arahnya, di sela-sela tawanya.

Menyadari tingkahnya yang memalukan itu, Fyth segera mendudukkan dirinya ke ranjang dan menoleh ke arah ponsel Anila.

" What, hapus gak Nil... hapus " Terjadilah aksi kejar-kejaran didalam kamar. Ánîlá yang tidak mau menghapus hasil potretnya pun segera mengirimnya ke grup chat mereka sambil berlari mengelilingi kamar.

Indri yang baru selesai mandi pun segera mengambil hpnya dan melihat notifikasi dalam grupnya. Indri begitu penasaran dengan foto yang dikirim Ánîla, segera ia mendownload foto tersebut.

Alangkah terkejutnya saat foto berhasil di download. Indri yang tak kuasa menahan tawanya pun akhirnya terbahak-bahak sendiri. " Astaga, apa benar ini Fyth. Lucu sekali tampangnya" Ucap Indri yang masih saja tertawa.

Setelah sekian menit, Indri menghentikan tawanya dan segera berganti pakaian. Di meja makan, papi Daniel dan mami Annete sudah menunggunya. Indri yang menuruni tangga sambil tertawa pun sontak mengundang tanya di benak kedua orang tuanya.

" Hay, ada apa girl " tanya papi Daniel yang melihat putrinya cekikikan sendiri.

" Betul sayang, ada apa ? Apa ada hal yang menggembirakan " Lanjut mami Annete. Indri yang sampai di meja makan pun segera mencium pipi kedua orang tuanya.

" Papi dan mami pasti tertawa jika ku tunjukkan foto ekstrim gadis kesayangan kalian " Ucap Indri di sela tawanya yang masih membayangkan foto Fyth.

Papi Daniel dan mami Annete sontak saling pandang. " Fyth... " ucap mereka bersamaan yang di tanggapi anggukan oleh Indri.

" Coba mami lihat sayang " mami Annete begitu penasaran, seperti apa fotonya sehingga membuat putrinya tertawa tiada henti.

Indri segera mengambil ponselnya dan menunjukkan kepada kedua orangtuanya. Alangkah terkejutnya papi Daniel dan mami Annete begitu melihat foto Fyth. Sontak tawa mereka pecah.

" Ya Tuhan, bontot pi " kata mami Annete dengan tawa kencangnya. Papi Daniel yang masih tertawa pun meminta foto Fyth dari putrinya untuk dikirimkan kepada sahabatnya Barack, Daddy Fyth.

Memang benar, selain putri mereka yang bersahabat, para orang tua pun sudah bersahabat sejak lama. Karena itulah hubungan mereka dekat dan kental sekali.

🌺🌺

Anila dan Fyth yang sudah kelelahan saling kejar-kejaran pun berhenti dan menjatuhkan tubuh mereka masing-masing ke ranjang.

" Capek sekali lari " Ucap Fyth seraya mengelap keningnya yang berkeringat.

" Iya.. padahal hanya lari dikamar aja " Jawab Nila sambil ngos-ngosan. Anila yang gerah kembali akhirnya mendudukkan tubuhnya. " Gue mandi lagi lah, Gerah " lanjut Nila seraya berjalan menuju pintu kamar.

" Cepetan mandi habis itu turun sarapan dan berangkat ke kampus. Ntar mata kuliah pak Davin " kata Anila sebelum keluar dari kamar yang ditempati Fyth.

Fyth hanya menganggukkan kepalanya saja. sungguh dia amat teramat lelah sekali dan ingin berendam di bathtub.

Sungguh Fyth malas sekali berangkat kuliah, apalagi bertemu dengan dosen menyebabkannya itu. " Huft...." Fyth menghembuskan nafasnya kasar.

" Mandi ajalah, biar seger pikiran gue " Fyth beranjak dari ranjangnya menuju kamar mandi.

Pikun hanya korban

Dikediaman Pratama suasana mencekam sejak kemarin malam. Ya, Raffa menginap di mansion kedua orang tuanya, itulah yang membuat Fyth tidak jadi menginap di apartemen sang kakak.

Seusai sarapan, Raffa mengajak kedua orangtuanya untuk duduk di ruang tamu. Untuk sesaat suasana hening, sebelum akhirnya Raffa memulai pembicaraannya.

" Kurasa daddy sudah tahu apa tujuanku " Kata Raffa dengan to the point.

" Yah, Daddy sudah tahu apa yang ingin kau bicarakan nak " Jawab daddy Barack seraya menundukkan kepalanya.

" Lalu ? " Dingin Raffa

" Kamu tahu sendiri Raffa, daddy tidak akan mungkin menikahkan dengan orang yang salah. Daddy yakin jika keputusan daddy ini benar " Jelas daddy Barack.

" Apa daddy sudah bertanya tentang pendapat Fyth ? Apa kalian sudah melakukan itu. Ayo jawab !! " Dengan nada bergetar berusaha menahan amarah di dadanya.

" Maaf Raff " ujar daddy Barack.

" Stop apa yang kalian lakukan , ini tidak benar mom, dad. Siapa nama laki- laki itu ? " Tanya Raffa dengan enggan.

" Davin Raff " Jawab mommy Nathalie. Raffa mengerutkan keningnya. Dalam benaknya bertanya, " Apa Davindra sahabatku itu ? " batin Raffa berkecamuk. Jika benar maka ini hal bagus, namun jika bukan. Raffa mengacak rambutnya frustasi.

Daddy Barack dan mommy Nathalie saling pandang. Mereka bingung apa yang terjadi pada Raffa dan apa yang sedang dipikirannya saat ini. Keheningan melanda, mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing.

" Apa dia Davindra Raksa Aditama dad, mom ? " tanya Raffa pada akhirnya yang dijawab anggukan oleh mommy Nathalie.

" Kau mengenalnya son " daddy Barack cukup terkejut, benarkah anaknya ini mengenal sang calon menantu.

Raffa menghembuskan nafasnya. " Tentu aku mengenalnya dad, mom. Bahkan aku tahu semua tentang dia tanpa terkecuali " jelas Raffa.

" Bukankah ini bagus ? " lanjut daddy Barack, yang tanggapi anggukan oleh mommy Nathalie.

" Dia sahabatku dad, saat aku di USA " jelas Raffa, " Otomatis aku tahu semua tentang dia dad. Dan aku tahu dia tak pernah didekati ataupun mendekati wanita manapun " Papar Raffa.

" Sudahlah, ini terakhir kali kita membahas hal ini dad, mom. Jangan lagi kita membahas ini " Tegas Raffa seraya berdiri dan pergi menuju perusahaannya.

🌺🌺

Dikediaman Anila, Fyth yang baru selesai dengan segala ritual adatnya ( Mandi , dandan, dan selfie ) segera keluar dari kamarnya menuju ruang makan.

" Pagi papa, pagi mama " sapa Fyth kepada kedua orang tua Anila. Fyth yang sudah dianggap seperti putri sendiri oleh kedua orang tua Anila itu tak sungkan lagi menunjukkan sikap manja dan kekanakannya pada kedua orang tua sahabatnya.

" Gue nggak di sapa nih " sindir Indri yang ternyata sudah duduk tenang di meja makan.

Fyth menoleh ke arah sumber suara. " Tumben lue dah disini ndri ? " Tanya Fyth heran. Indri mencebikkan bibirnya, " Kan lue sama Nila minta jemput kemarin " ucap Indri.

" Ada bilang gitu ya, kok gue gak ingat ya " seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

" Pikun di timbun " sahut Anila dari arah belakang Fyth.

" Gue gak nimbun pikun, emang dasar pikunnya aja yang ngintil muluk " kata Fyth seraya mendudukkan pantatnya di samping mama Anila.

" Pikun nggak ngintil, lue aja yang nggak mau ninggalin " lanjut Indri.

" Jangan deh, meninggalkan itu berat, gue nggak sanggup kalo harus kesepian " jawab Fyth seraya cekikikan.

Orang tua Anila, papa Abbas dan mama Alysa tersenyum lucu mendengar obrolan anaknya dan dua sahabatnya itu. Mereka senang putrinya di kelilingi orang-orang baik seperti Fyth dan Indri.

" Suek emang nih anak " kata Anila sambil tertawa terbahak-bahak.

Fyth menoleh ke arah mama Alysa, " Mama Alysa cantiknya papa Abbas... " Panggil Fyth sembari memasang wajah imutnya.

" Ada maunya nih pasti " tebak Indri yang di angguki oleh Anila.

" Nggak... " Kata Fyth, " Salah lagi..." Lanjutnya. Sontak ucapan Fyth membuat pecah tawa semua orang. Para asisten dirumah Anila pun tak ketinggalan, mereka ikut tertawa mendengar penuturan sahabat nonanya itu.

Davin keluar dari lift menghampiri kedua orang tuanya dengan terburu-buru. Ia lupa jika saat ini ada jam mengajar pagi di kampus. Begitu sampai meja makan, di ambilnya segelas susu dan di tegaknya hingga tandas tak bersisa.

Daddy dan mommy-nya yang melihat hal itu hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Mereka sudah tahu, jika Davin bersikap demikian artinya dia sedang terburu-buru.

" Telat bangun son " tanya daddy Evan sembari menyeruput kopinya.

" Yes dad, semalam kerjaan numpuk dad " jawab Davin sambil meraih sandwich buatan sang mommy tercinta. " Aku berangkat dulu mom... " Mencium kening mommy-nya, " Dad... " beralih pamit ke daddy-nya yang di tanggapi anggukan oleh daddy Evan.

Davin mengendarai mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Sesampai di kampus, Davin segera memarkirkan mobilnya di tempat khusus para dosen. Sesaat setelah turun dari mobil, pandangan Davin tak sengaja mengarah kepada sang siswi tengilnya dan kedua sahabatnya yang sedang tertawa bersama dengan seorang pria.

Entah mengapa Davin tak menyukai hal itu, moodnya memburuk secara tiba-tiba. Ia segera melangkahkan kakinya lebar menuju ruangannya dengan perasaan tak menentu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!