NovelToon NovelToon

Istri Muda Tentara Tampan

(1)

 

" Apppaaa"

 

Clarisa terkejut dengan yg dikatakan ayah nya.

" kalian pasti bercanda"

Clarisa tidak percaya dengan yang barusan dikatakan ke dua orang tua nya, ia masi ingin menghirup udara dengan tenang, ia ingin jalan jalan, tapi ayah nya ingin menikah kanya, di umur nya yang masih 17 tahun hello apa mereka masih sadar.

begitulah kira-kira curahan hati clarisa.

" ini benar sayang, yang dijodohkan dengan mu juga tampan apalagi tentara"

 kata ibu Clarisa senang bahwa anak nya akan segera menikah, dan ia akan dapat menantu seorang tentara.

 

"benar kata ibumu, dia seorang tentara dan ia sangat cocok untuk mu Clarisa, mungkin dia bisa membimbing mu, dengan kekuatan militer nya itu hahaha. karna kami sudah tidak sanggup dengan ulah mu itu" ayah nya menimpali.

" kalian benar benar bercanda kan , aku masih sekolah, dan aku baru saja berulang tahun ke TUJUH BELAS"

Clarisa menekankan kata 17 berharap ibu

dan ayah nya sadar dari ide gila itu.

" memangnya kenapa dengan umur 17 tahun, semakin cepat semakin bagus, ibu akan cepat menimang cucu, oh senangya apalagi cucu laki-laki benar kan sayang" sambil melirik suaminya.

" benar kata ibu mu semakin cepat semakin bagus" ayah nya menimpali

" pokok nya aku tidak mau, tidak mau" Clarisa menolak dengan tegas.

ia berlari menuju kamar nya dan menyembunyikan diri nya di bawah selimut, tidak lama kemudian ibu nya datang, ia pura pura tidur, dan menghiraukan ibu nya.

" Clarisa sayang , kau tidak ingin mempermalukan ayah mu dan ibu kan, didepan keluarga Prasetya, ibu mohon padamu, kau tidak ingin penyakit ayahmu kambuh lagi kan. keluarga kita berhutang Budi pada nya sayang, ia membantu ayah mu saat kita bangkrut dulu,

mereka membantu kita dari keterpurukan dulu, dan ayah mu sudah berjanji pada kedua keluarga untuk menikah kan mu dengan anak keluarga Prasetya itu, lagipula calon suamimu sangat tampan".

 Clarisa memikirkan penyakit ayah nya, selama ini ia tidak pernah melakukan hal baik dan membantu orang tuanya, ia merasa sangat bersalah dan tidak mampu menolak permintaan ibu nya.

 

" baiklah akan Clarisa pikirkan"

" trimakasih sayang, ibu sayang padamu, selamat malam sayang "

 ia mengecup kepala Clarisa dan berlalu keluar.

 

Clarisa tidak bisa tidur, ia keluar dari rumah padahal jam sudah menunjukan pukul 10 malam, tentu saja melewati jendela, kalau lewat pintu depan ia akan di cegat oleh ibu atau ayahnya.

 

ia mengeluarkan motor besarnya dari dalam garasi , satpam sudah melarang nya untuk tidak keluar, ia berbohong bahwa orang tuanya sudah mengijinkan nya keluar, akhirnya satpam itu membuka gerbang nya, dan membiarkan nona muda nya keluar.

Clarisa menancap gas motor nya, dengan sangat cepat, beginilah dia kalau prustasi ia akan melampiaskannya dijalan.

Clarisa terkejut karna polisi mengejar dari belakang, karna kecepatannya sudah melewati batas, normal yang di tentukan.

 ia berhenti di lorong lorong yang sepi, dan meninggalkan motor nya, polisi itu masih mencari Clarisa.dia berjongkok di samping tembok.

seorang lelaki memperhatikan tingkah nya sedari tadi.

 

" dasar sialan cepat pergi dari sini, benar benar membuatku naik tensi saja" Clarisa mengumpat tidak jelas.

" siapa kau, kenapa kau bersembunyi, dari polis"

belum sempat pemuda itu menyelesaikan ucapannya,mulutnya langsung dibekap oleh tangan mungil Clarisa.

" sssst bisakah kau diam sialan"

entah sudah berapa kali Clarisa mengumpat hari ini.

pemuda itu makin emosi, omonganya di abaikan dan dia dikatai sialan, baru kali ini ada seorang gadis mengatai nya sialan,ia memelintir  tangan Clarisa.

" apa yang kau lakukan bodoh, ini sangat sakit"

Clarisa mencoba melepaskan cengkraman pemuda itu, tapi pemuda itu terlampau kuat, sehingga ia tidak bisa berkutik.

" hei nona kau sudah memanggil ku sialan, dan bodoh, apa kau tidak punya sopan santun" kata pemuda itu dingin.

" apa maumu cepat lepaskan aku sekarang, dasar kau otak udang, sialan, benar benar menyusahkan saja"

Clarisa makin mengumpat ke pemuda itu.

pemuda itu semakin kencang memelintir tangan clarisa.

" sakit bodoh cepat lepaskan aku"

" hei nona sudah berapa kali kau mengumpat padaku, cepat meminta maap, dan kau apa kau pencuri kenapa kau mengendap ngendap"

" bukan urusanmu, ah sakit bodoh ia, ia , aku dikejar polisi karna melewati batas kecepatan menaiki motor, dan aku minta maap, ini sangat sakit bodoh" Clarisa menjawab dengan cepat karna tangan nya sangat sakit.

untung polisi itu sudah pergi, ia selamat tapi datang masalah yang lain.

pemuda itu melepaskan tangan Clarisa.

" lain kali jaga sikap mu nona itu sangat buruk"

" kau bukan siapa siapa tidak perlu mengajariku aku sudah cukup banyak menerima pelajaran disekolah tidak perlu di ajari lagi"

Clarisa pergi berlalu menuju motor nya yg terparkir, sebelum berlalu ia mengacungkan jari tengah nya pada pemuda itu.

"f**k"

pemuda itu hanya menyunggingkan senyumnya.

" sangat menarik"

(2)

" menyebalkan kenapa hari ini aku sangat sial, lelaki tadi juga menyebalkan sok sekali mau mengajari aku, dasar menyebalkan"

sepanjang perjalanan menuju rumah ia mengumpati pemuda itu, setelah sampai, ia masuk ke rumah nya dengan mengendap endap lagi, tapi sayang keadaan tidak semulus yang dia bayangkan.

 " Clarisa berhenti di situ" ayah nya memijit keningnya sendiri, melihat kelakuan nya.

" hai ayah, haha kenapa ayah belum tidur?"

" seharusnya ayah yg bertanya padamu! darimana saja kau Clarisa? "

" menghirup udara segar ayah"

" haruskah keluar?"

" ini juga gara gara ayah kalau tidak aku tidak mungkin keluar"

" apa maksudmu" tanya ayahnya tidak mengerti.

" mungkin ini hari terakhirku bisa bersenang senag tapi ayah melarangnya , dan aku menikah tidak lama lagi ayah pasti tidak sayang padaku huhu"

air mata buaya Clarisa di lancarkan ya untuk meluluhkan hati ayah nya.

" maap kan ayah sayang, tapi ayah senang kau mau menikah trimakasih sayang, cepat tidurlah ini sudah malam,"

" selamat malam ayah"

" selamat malam sayang"

Clarisa menghapus air mata nya dan tertawa setelah sampai di kamar nya.

 

( Clarisa kau anak durhaka, author di timpuk Clarisa seketika😭😭😭)

 

Clarisa adalah anak yg tomboy, dan sangat keras kepala bahkan orang tua nya sudah lelah sekali dengan tingkah laku nya.

setiap Minggu pasti ada saja datang surat dari sekolah Clarisa untuk memanggil mereka, karna Clarisa selalu bolos sekolah dan berkelahi.

 

walau sering bolos sekolah Clarisa adalah anak yang sangat cerdas, bahkan walau tidak mendengar penjelasan guru saja ia bisa menyelesaikan tugas dengan mudahnya, Dan di saat waktu ujian ia selalu mendapat nilai yang sempurna.

  dan itu tidak disukai anak anak yang lain, mereka mengira Clarisa menyogok para guru, untuk meninggikan nilainya.

  gosip bertebaran dimana mana, karna tidak tahan dengan gosip yang semakin parah ia menghajar siapa saja yang menggosipi nya anak perempuan atau pun anak laki laki semua di embat oleh Clarisa, karena sudah sangat keterlaluan padanya.

 

 Clarisa anak yang cerdas tapi tingkah laku nya yang tidak sopan membuat kawan seang katan dan guru tidak menyukai nya.

ia mempunyai wajah yang cantik tapi mempunyai tingkah laku yg urakan.

esok pagi nya, ibu nya memanggil manggil Clarisa tapi tidak ada sahutan sama sekali, karna Clarisa masih berkutat di bawah alam mimpi nya.

 

ibu Clarisa masuk dan menarik selimut Clarisa dengan cepat.

" Clarisa bangun "

" ini masih pagi Bu"

" pagi dengkul mu ini sudah siang Clarisa cepat bangun"

" tapi Bu ini hari minggu" .

" dasar anak pemalas ini, cepat bangun, calon suamimu akan datang sebentar lagi dengan keluarga nya"

ibu Clarisa menjewer telinga clarisa.

" aduduh sakit ampun Bu Clarisa sudah bangun "

" apa kau dengar keluarga Prasetya akan datang sebentar lagi"

" aappppaa kenapa dia datang"

Clarisa berteriak heboh, ibu nya menghela napas benarkan? ia tadi masih di bawah alam mimpi, sekali dia sadar pasti akan seheboh ini.

" tentu saja untuk menentukan tanggal pernikahan kalian"

" ibu ini terlalu cepat, bisakah ini ditunda dulu sampai aku kuliah, kalau tidak bisa, batalkan saja pernikahannya"

kata Clarisa memohon pada ibu nya.

" keputusan tidak bisa di ganggu gugat, cepat mandi dan pakai baju yang cantik, dan bersikap sopan lah nanti clarisa, saat keluarga Prasetya datang"

" aduh sial sekali sih hidup ku,"

 

Clarisa mengacak acak rambutnya sendiri, dan ia juga bergegas untuk mandi, karna waktu sudah kepepet sekali , setelah selesai mandi ia memakai pakaian yang sudah di siapkan pelayan keluarganya, untuknya.

ia di dandani dengan cantik oleh ibu nya, biasa ia tidak pernah mau dandan dandan apalah namanya itu, ia tidak peduli soal penampilan yang penting dia sudah merasa nyaman itu sudah cukup bagi nya.

Clarisa memakai gaun berwarna putih yang berlengan pendek dan ia sangat manis memakai gaun itu.

 

Clarisa tidak terbiasa memakai gaun, ia ingin memakai pakaian biasa seperti baju kaos dan celana jeans saja sudah cukup baginya.

tapi apa lah daya ke otoriteran ibu nya tidak bisa di ganggu gugat.

tidak lama kemudian keluarga Prasetya datang, Clarisa di panggil untuk turun dari kamar nya.

jantung Clarisa berdetak kencang, apa ia akan dinikahkan dengan bapak bapak mesum berperut buncit, kalau ia, lebih baik ia bunuh diri saja,pikirnya

 ia melihat keluarga Prasetya yang datang, ada seorang lelaki lumayan agak dewasa dan ke dua orang tuanya, dan ia seperti familiar dengan wajah lelaki itu.

 

Clarisa memberi salam dengan sopan, kepada keluarga prasetya.

" oh manisnya calon menantu Tante sangat cantik, dan sudah sebesar ini" kata ibu ibu itu pada clarisa.

Clarisa mengucapkan trima kasih kepada ibu itu.

" maap terlambat"

suara itu Clarisa mengingat suara itu , ia berbalik.

" kau "

(3)

" kau kenapa kau disini"

" Apa maksudmu sayang dia arka Prasetya, anak bungsu paman Prasetya ini" kata ibu Clarisa

" Apa kalian saling mengenal sayang"

tanya ibu arka pada arka.

" Tidak ibu, aku hanya tidak sengaja jumpa kucing liar yang kasar kemarin." Sindir arka pada clarisa.

 Tidak nyambung jawaban arka sama sekali pada ibu nya, tapi membuat satu orang tersindir, dan panas karna itu.

 

Clarisa memelototi arka galak.

" Baiklah silakan di minum semuanya,baik kita perkenalkan dulu, ini putri semata wayang kami, namanya Clarisa firnanda"

Ibu Clarisa cepat cepat mengalihkan topik karna melihat tatapan putrinya yang tidak suka pada arka. Mereka semua mengangguk kecuali Clarisa dan orang tuanya.

" Ah perkenalkan nama paman, Bima Prasetya, ini istri saya namanya bibi Mikolan Prasetya, Dan ini putra sulung saya, Daniel prasetya, dan itu putra bungsu kami namanya arka prasetya"

Ayah arka memperkenalkan satu persatu keluarga nya, Daniel prasetya hanya tersenyum tipis pada, Clarisa.

Jantung Clarisa berdetak lebih kencang melihat senyum Kaka nya arka, muka nya memerah. Clarisa berharap yg dijodohkan dengan nya bukan arka tapi kakak nya saja, ia berharap sekali.

 Arka tidak senang melihat wajah Clarisa memerah saat melihat Kaka nya.

 

" Kx bagaimana dengan keponakanku kenapa dia tidak datang kesini?"

Arka dengan sengaja menanyakan anak Kaka nya, untuk membuat Clarisa tau kalau yg di jodohkan itu bukan Kaka nya tapi dia.

" Oh ia, dia agak demam, makanya Kaka ipar mu tidak datang, ia sedang merawat Dion di rumah"

Kata Daniel menjelaskan santai, Ia tidak tau ada satu orang yg hati nya hancur berkeping keping, karna cinta pandangan pertama nya hancur bagaikan debu yang bertebaran, sudah tidak ada harapan lagi, Clarisa kecewa, karna bukan Daniel yg di jodohkan dengan nya.

  Dan yg sialnya lagi kenapa ia harus di jodohkan dengan si menyebalkan ini batinya menjerit kesal, Arka tersenyum melihat ekspresi patah hati sesaat Clarisa.

 

" Oh ya nak Clarisa, arka ini yg di jodohkan denganmu, dan Minggu depan kalian akan menikah" . Kata Bima prasetya, ayah arka.

" Apaaa kenapa cepat sekali" spontan Clarisa berteriak.

Ibu Clarisa hanya menepuk jidat nya sendiri dengan tingkah laku putri nya, arka tersenyum akhirnya keluar juga sipat urakanya batinya, ia hanya tersenyum samar.

" Apa kau keberatan nak?" Tanya ayah arka merasa bersalah.

" Ah tidak paman Clarisa hanya terkejut haha" ia tertawa canggung.

" Baiklah kalian berbincang bincang lah berdua" kata ayah Clarisa.

Akhirnya arka dan Clarisa keluar dari ruangan itu, sepanjang perjalanan pergi Clarisa memelototi arka.

" Kenapa harus kau! Dan kenapa kau tidak menolak saja perjodohan ini ahghhhh ini sungguh menyebalkan"

Clarisa menjambak rambut nya yg sudah di tata rapi oleh ibu nya, dan rusak seketika dengan apa yg ia lakukan.

" Apa kau mau membatalkan pernikahan ini?"

" Tentu saja, umurku juga masih kecil dan aku masih ingin bersenang senang, lagipula kau juga tidak mau kan menerima perjodohan ini, " kata Clarisa sok tau.

" Baiklah cium aku, kalau kau mencium ku aku akan mempertimbangkan untuk membatalkan pernikahan ini"

Clarisa diam saja, ia masih berpikir

" Kalau kau tidak mau ya sud"

Belum sempat dia menyelesaikan perkataanya ia disela oleh Clarisa, arka tersenyum.

" Baiklah kau tidak menipu ku kan?"

"Ya, kau lama sekal" perkataan arka di hentikan lagi tapi dengan cara berbeda, Clarisa, mencium pipi arka susah payah karna arka sangat tinggi.

" Su sudah kan" kata Clarisa malu,

" Itu tidak termasuk ciuman, emangnya aku anak bayi, cium aku disini". Arka menunjukan bibirnya sendiri.

Akhirnya dengan perdebatan panjang mereka , dan yg menang tentu saja arka.

Clarisa memegang bahu arka dan berjinjit ia mencium arka tepat di bibirnya, dan

arka membalas ciuman itu.

Clarisa melepaskan ciumannya pada arka wajah nya memerah, ia sudah kehilangan ciuman pertamanya karna lelaki mesum ini, pikirnya kesal.

" Kau kau harus menepati janji mu, kau harus membatalkan pernikahan ini"

" Tidak bisa lagi" kata arka

" Apa maksudmu tidak bisa lagi" tanya Clarisa emosi ia di bohongi oleh arka.

" Lagipula aku bilang masih mau memikirkan nya ya kan, kau lihat orang tua kita melihat kau mencium ku. Pasti mereka tidak percaya apapun alasan yang kita katakan, untuk membatalkan pernikahan ini"

Clarisa berbalik ia melihat orang tuanya, dan orang tua arka yg mengintip mereka dari jendela, wajah mereka sangat senang.

" Kau mau menghancurkan wajah senang mereka? " Tanya arka.

" Kau menyebalkan, kau mesum, kau sangat gila kau ah kau, aku benar benar akan terkena gangguan jiwa kalau seperti ini"

Clarisa sangat prustasi, ia ingin membatalkan pernikahan ini, tapi di satu sisi, ia juga tidak tega melihat orang tuanya yg sedih.

Clarisa meninju perut arka keras, dan berlari menuju kamar nya, arka menahan sakit akibat pukulan Clarisa yg tiba tiba pada nya, ia tidak menyangka Clarisa punya kekuatan sebesar ini.

arka memegangi perutnya, lagipula ia juga merasa keterlaluan dengan membohongi clarisa, ia melihat ke dua keluarga itu mengintip mereka dari jauh , jadi dia membuat kesepakatan itu, agar keluarga mereka setuju mereka menikah karna saling cinta.

karna bagaimanapun ia memang tidak berniat membatalkan pernikahan ini. Ia tersenyum senang karna ciuman clarisa tadi, ia memegang bibirnya sendiri.

"kau akan kubuat bertekuk lutut padaku kucing kecil"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!