Ezer,seorang pria yang sudah di tinggal oleh istri nya bersama kedua anak nya untuk selama nya karna melahirkan putra anak kedua nya harus berjuang sendiri. Mulai dari mengasuh putra nya yang masih berusia berapa jam itu karna sudah di tinggalkan oleh ibu nya
"Kamu yang sabar nak,mama tau ini sangat berat buat kamu. Tapi,kamu harus percaya dengan rencana Tuhan jika semua nya akan baik baik saja. Kamu harus semangat demi kedua cucu mama,dan kamu harus bisa bekerja lebih giat lagi untuk kebutuhan kedua anak kamu" mama Santi mengusap pundak putra nya yang menggendong cucu nya dengan hangat seperti menyalurkan sebuah semangat untuk Ezer
Ezer hanya menangis dan gak mampu untuk menjawab ucapan mama nya,di tambah lagi dengan wajah kedua anak nya yang masih kecil kecil dan polos terlebih anak kedua nya yang berjenis kelamin laki laki masih merah karna baru di lahirkan kedunia satu hari yang lalu
"Mah,apa aku sanggup? Apa aku bisa untuk membesarkan putra ku tanpa ASI mama nya? Lalu,kedepan nya bagaimana mah? hiks hiks hiks. Aku ingin sekali meminta pada Tuhan agar istri ku di kembalikan ke dunia dan aku rela untuk menggantikan" isak Ezer yang sangat terpukul
Jika bisa memilih sudah pasti Ezer memilih pergi duluan untuk menghadap sang pencipta sebagai ganti istri nya,agar anak anak nya tidak kekurangan kasih sayang seorang ibu
"Jangan bicara seperti itu nak,Tuhan sudah menentukan jalan hidup kita masing masing. Kamu harus percaya di setiap rencana Tuhan dalam hidup mu,dan kamu harus bisa ikhlas dengan semua yang terjadi nak. Percaya lah dibalik ini semua ada rencana indah yang Tuhan siapkan untuk kamu dan cucu cucu mama,kamu harus kuat dan tabah demi mereka nak" mama Santi memeluk putra nya dari samping sambil mengelus wajah bayi merah yang masih sangat imut itu
"Hiks hiks,aku gak bisa bayangkan ke depan nya mah. Aku takut gak sanggup,hiks hiks" isak Ezer dengan suara nya yang serak karna terlalu sedih
Mama Santi dan papa Jhonny yang merangkul putra dan kedua cucu mereka ikut terisak karna melihat putra mereka yang sangat rapuh. Seakan ingin menyalurkan sebuah semangat dan kekuatan untuk Ezer
flash back on
Dua minggu yang lalu menjelang kelahiran putra nya,Ezer dan sang istri terlihat saling berbagi cerita di seling canda tawa sesekali. Istri nya yang bernama Eli itu begitu cantik,lembut dan ceria yang menjadikan wajah Eli begitu damai
Ezer yang sudah membina rumah tangga bersama Eli selama 5 tahun itu terlihat adem ayem dan bahagia. Tahun pertama pernikahan mereka,Tuhan menganugrahkan putri cantik yang diberi nama Asyer pada mereka.
Kehadiran putri mereka di tengah keluarga mereka,kehidupan mereka pun semakin sempurna bahagia nya. Setelah Asyer berusia Empat tahun, Eli kembali dipercayakan untuk mengandung anak kedua yang diperkirakan berjenis kelamin laki laki oleh dokter kandungan mereka membuat semakin sempurna
Tapi,menjelang kelahiran putra mereka, Eli sering berkata yang menurut Ezer itu adalah ngawur karna perkataan Eli di luar nalar pikiran manusia
" Pah,nanti jika aku sudah melahirkan putra kita aku gak akan selamat aku mohon pada papa untuk jangan pernah menikah lagi saat usia anak anak kita masih terlalu kecil. Karna aku takut cinta dan kasih sayang mu akan terbagi untuk istri baru mu sementara anak anak kita masih sangat butuh. Bukan aku melarang papa untuk menikah lagi,tapi aku minta menikah lah setelah anak anak kita sedikit tumbuh besar. Papa ngerti kan maksud mama" Santi yang menyiapkan kebutuhan nya dan bayi nya nanti di rumah sakit karna waktu nya melahirkan sudah dekat,agar nanti ketika sudah terjadi kontraksi tidak membuat suami nya buru buru
"Ih,mama bicara apa sih? Mama tuh ngomong terlalu ngwur tau gak?! Buat papa jadi kesal" Ezer yang sedikit kuatir dengan ucapan sang istri membelakngi istri nya agar wajah sedih nya tidak terlihat oleh Eli
"Paaaa,gak ada maksud apa apa. Buat lah itu andai Kata gitu pah,dan kalau pun terjadi mama mohon agar papa ingat pesan mama ini yah" Eli yang memeluk suami nya dari belakang membuat Ezer semakin tak karuan
"Tapi papa gak suka mama bicara seperti itu,yang papa mau kita sama sama membesarkan kedua anak kita sampai kita menua bersama. Apa mama tega ninggalin kami bertiga nanti? Trus apa mama tega jika papa yang mengurus anak anak kita sendiri,hem?" Ezer yang sudah berbalik dan memeluk istri nya erat membuat Eli akhir nya menangis
"Hiks hiks,mama gak akan pernah tega pa. Tapi,jika sudah kehendak sang ilahi kita gak akan pernah bisa menolak nya pa. Dan jika aku bisa memilih nanti nya,aku ingin kita sama sama membesarkan kedua anak kita sampai kita memberangkat kan mereka menuju pelaminan pa" isak Eli yang membuat air mata Ezer akhir nya tumpah juga
"Dan,jika memang itu terjadi. Mama mohon papa ingat dan pegang janji papa sama mama yah,jangan pernah menikah lagi jika usia anak kita masih terlalu kecil. Papa janji yah" lanjut Eli yang masih terisak dalam pelukan suami nya itu di ikuti anggukan dari Ezer
flash back off
Karna ucapan sang istri seminggu yang lalu lah,yang membuat Ezer begitu sedih dan sangat terpukul. Seolah istri nya sudah tau ajal nya dan benar benar akan meninggalkan mereka bertiga
*Papa janji ma,akan memegang pesan dan amanah yang mama berikan pada ku. Aku juga kalau bisa meminta,biar lah papa gak usah menikah lagi. Dan,kamu harus lihat dari atas sana jika papa bisa mama andal kan untuk merawat mereka berdua ma..Kamu juga harus melihat dari sana,jika anak kedua kita ini memang benar berjenis kelamin laki laki sayang. Wajah nya sangat tampan,hidung nya yang mancung persis kayak kamu mah dan dia sangat lucu mah. Wajah nya penuh dengan kedamaian dan ketenangan sama seperti kamu mah..Ya Allah Ya Tuhan ku,aku mohon sampaikan rindu ky pada istri ku dan sampaikan pada nya jika putra nya yang ditinggalkan begitu baik budi dan sangat mengerti,hik hik" gumam Ezer yang sambil terisak membayangkan betapa sedih nya nasib putra nya nanti yang kehilangan kasih sayang seorang ibu
"Papa,jangan menangis terus. Mama kan gak suka melihat kita menangis,karn mama juga gak suka menangis kalau bukan karna bahagia pa" seru putri nya Asyer yang begitu pintar walau masih berusia Empat tahun
"Iya sayang,papa gak akan menangis lagi" Ezer membawa putri nya kepangkuan nya untuk dipeluk bersama putra nya disebelah kiri nya
Semoga Ezer sanggup menjalani hari hari nya membesarkan kedua anak nya yang masih kecil kecil
**Ini karya kedua othor,mohon dukungan nya,like,dan hadiah nya yah kesayangan kesayangan aku🙏🙏🙏🙏
Semoga kalian suka dengan karya kedua ku ini,terimakasih 🙏🙏🌷**
Dua bulan kemudian, Ezer sudah semakin terbiasa tanpa kehadiran istri nya. Dia berjuang sendiri untuk membesarkan kedua anak nya yang masih kecil kecil
"Ayah,apakah ibu melindukan kita dali sulga? Sepelti kita juga lindu sama ibu?" Seru putri nya Asyer dengan polos yang benar benar belum mengerti apa apa. Yang ia tau,ibu nya pergi kesurga dan akan tetap melihat mereka seperti yang di katakan ayah nya
"Tentu saja sayang,dan ibu pasti bangga dan tersenyum dari sana melihat kalian berdua tidak cengeng nak" Ezer merangkul putri nya yang selalu tersenyum membuat diri nya kembali semangat
*Ya Allah,apa aku sanggup seperti ini terus? Seperti nya putri ku begitu merindukan ibu nya,ya Allah sampaikan pesan kami pada istri ku bahwa kami sangat merindukan nya*gumam Ezer dalam hati dan air mata nya lolos begitu saja
oaaa, aaaaa,oaaa
Tangis putra nya seolah membuyarkan lamunan nya terdengar begitu kencang. Atau mungkin saja putra nya tidak ingin ayah nya terus menerus menangis dan bersedih
"Eh,putra ayah kenapa? Ternyata kamu kencing sayang,iya iya ayah ganti yah. Jangan nangis lagi" Ezer memegang pantat putra nya yang ternyata sudah basah dan bergegas mengganti nya
"Ayah,aku sudah lapal. Ayo kita makan,kalna nenek pasti sudah siap masak nya" Asyer memegang tangan ayah nya mengajak untuk makan malam
"Hmm,ternyata putri ayah sudah lapar. Ya sudah,kita ke ruang makan yuk. Mungkin nenek sudah siap masak makan malam" Ezer memegang tangan putri nya keluar sementara putra nya di letak dalam troli baby itu
"Hhmm,masakan nenek wangi sekali. Aku jadi makin lapal nek" Asyer yang lucu menghampiri nenek nya duduk di kursi makan yang sudah terhidang sayur lode dan ayam goreng
"Eh,cucu nenek. Iya sayang,sudah selesai semua. Baru nenek mau panggil kan kalian untuk makan malam,ternyata sudah ada disini aja" mama Santi mendekati cucu nya yang begitu pengertian
Mereka semua yang sudah berkumpul di meja makan itu pun akhir nya menikmati makan malam mereka yang di masak kan mama Santi di bantu mbok Lusi tanpa suara. Hanya dentingan sendok makan yang terdengar
Selesai makan malam,mereka kembali berkumpul ke ruang tamu karna memang sudah kebiasaan keluarga kusnadi untuk saling melengkapi dengan berbincang bincang menambah kehangatan dalam keluarga itu
Mama Santi yang baru saja pensiun sebagai pengajar di sebuah sekolah SMA Negri satu di kota Bandung. Yang membuat waktu mama Santi lumayan luang untuk cucu nya,begitu pun dengan papa Jhonny yang duluan setahun sudah pensiun sebagai Dokter di sebuah rumah sakit besar di kota Bandung
"Nak,apa kamu gak berniat mencarikan ibu baru untuk anak anak mu? Agar kamu tidak begitu sedih karna sendiri merawat anak anak mu nak,bukan mama merasa di repotkan tapi kamu pun berhak juga untuk mencari ibu baru" mama Santi memulai obrolan ketika mereka sedang berkumpul
"Hhhuuuuuft, bukan aku menolak atau bukan gak mau. Tapi,aku harus tepati janji ku pada Eli mah pah"
"Janji apa emang nya nak?"
"Seminggu sebelum Eli lahiran,Eli sempat bilang andai saja diri nya tidak selamat ketika lahiran,maka ia meminta ku mah untuk tidak segera menikah di saat usia anak anak ku masih kecil karna akan membuat kasih sayang dan cinta ku terbagi mah"
"Terserah kamu saja nak,apapun yang menjadi keputusan mu papa sama mama akan tetap mendukung mu nak. Inti nya,kamu harus tetap sehat,semangat,kuat,dan selalu bahagia" ucap mama Santi yang mengelus pundak nya lembut di ikuti anggukan Ezer
tring tring
Ponsel Ezer yang terletak di meja berdering,pertanda ada panggilan untuk diri nya dan Ezer menggapai ponsel itu dan mengusap tombol hijau pada layar ponsel nya itu
[Halo pak,ada apa? Kenapa malam begini bapak hubungi saya?]
[Iya Halo,maaf kalau saya mengganggu waktu anda. Tapi,saya mau sampaikan jika besok pagi bapak langsung ke ruangan pak Hardi karna beliau ingin menyampaikan sesuatu pada anda]
deg
Jantung Ezer berpacu sangat kencang dan keringat nya tiba tiba bercucuran. Ezer sedikit takut,jika diri nya akan di pecat karna hampir seminggu ini cuti yang merawat putra nya sehabis imunisasi yang membuat putra nya sedikit rewel
Ezer gak tega meninggalkan putra nya yang rewel bersama dengan mama Santi yang sudah lanjut usia itu
Karna itu lah dia ambil cuti seminggu. Ezer kerja disebuah perusahaan sebagai administrasi, Ezer tidak bernasib baik seperti kedua orang tua nya yang memiliki pekerjaan yang sangat bagus,tapi Ezer memang tamatan fakultas ekonomi membuat nya begitu pintar bagian keuangan. Hanya saja pimpinan mereka memberikan Ezer jabatan bagian administrasi sebagai pemula karna Ezer masih terbilang masih baru di perusahaan milik tuan Hardi Santoso. Selama Ezer bekerja di sana kinerja Ezer sangat bagus dan patut untuk di acungkan jempol
Tapi,karna Ezer seorang yang jujur dan sangat baperan membuat nya berfikir yang membuat nya sangat gelisah
"Nak,telpon dari siapa? Kok kamu seperti ketakutan gitu" mama Santi memegang pundak putra tunggal nya itu dengan lembut
"Ee,hm itu mah. Dari kantor,bagian HRD kami yang menghubungi menyampaikan pesan dari pak Hardi pimpinan kami mah. Aku sedikit takut terkena masalah ma,karna seminggu ini aku gak masuk kan" ucap Ezer dengan suara gugup
"Ooh,kamu gak perlu takut nak. Karna kamu kan gak ada buat kesalahan yang begitu fatal nak. Mungkin saja ada kabar baik atau apa gitu nak,jangan terlalu berfikir yang gak gak" sahut papa Jhonny yang menjawab Ezer
"Iya pah,semoga kabar baik saja dan jangan yang buruk yah. Karna aku masih butuh pekerjaan itu pah mah untuk biaya anak anak ku,karna aku juga sudah cukup menyusahkan kalian" sendu Ezer membuat kedua orang tua nya saling melempar pandang
"Yakin lah nak,pasti yang terbaik itu. Karna kamu adalah putra papa dan mama yang baik hati dan jujur" papa Jhonny meyakinkan putra satu satu nya itu di ikuti anggukan Ezer yakin
Ezer termasuk anak dari keluarga berada,kedua orang tua nya pensiunan PNS yang begitu menjamin. Tapi,Ezer begitu mandiri dan tidak mau menyusahkan kedua orang tua nya
Bukan gak bisa orang tua nya untuk memberikan apa yang di ingin kan Ezer,tapi Ezer ingin berjuang sendiri. Lain hal nya,jika diri nya benar benar sudah tidak sanggup baru dia akan meminta bantuan orang tua nya
Nasib Ezer tidak semujur kedua orang tua nya bisa jebol masuk PNS,tapi pekerjaan nya sekarang pun di perusahaan swasta sangat di syukuri nya dan di tekuni nya
MOHON UNTUK TETAP TINGGALKAN JEJAK YAH KAKAK KAKAK🙏🙏🙏
LIKE,DUKUNGAN,DAN HADIAH NYA MOHON KAKAK KAKAK BANTU.
TERIMAKASIH🙏🙏🙏🙏🙏
tok tok
*Huuuuf,semoga saja tidak terjadi apa apa*gumam Ezer mantap dan membuang nafas nya kasar
"Iya,masuk" seru pak Hardi dari dalam ruangan nya
Begitu pak Hardi mempersilahkan untuk masuk,akhir nya Ezer masuk dengan perasaan yang begitu deg deg an. Dia takut,jika pak Hardi akan memberi kabar buruk yang membuat nya akan patah semangat
"Silahkan duduk pak,dan kenapa wajah anda begitu tegang? Apa sayang kelihatan untuk memangasa anda?"ucap pak Hardi bingung yang melihat reaksi Ezer
"Hmm,itu anu pak. Saya gak apa apa" sahut Ezer gugup sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal
Ezer yang sudah duduk di seberang meja kerja pak Hardi dengan jantung yang begitu tidak beraturan detak nya membuat tangan nya menjadi keringat dingin. Ezer sesekali meremas tangan nya di bawah sana saking takut nya ketika pak Hardi membolak balik kan kertas di depan nya
*Ya Tuhan,mungkin saja itu tentang kinerja ku yang terlalu sering cuti dalam tahun ini. Bagaimana ini?*gumam Ezer dengan perasaan kalut
"Begini pak Ezer,saya melihat bahwa kinerja bapak..."
Belum sempat pak Hardi meneruskan ucapan nya,Ezer langsung berdiri dan memegang tangan pimpinan nya itu
"Pak,saya mohon jangan pecat saya pak. Kasihan lah saya pak,karna masih ada dua orang anak yang harus saya tanggung jawab in pak. Saya mohon jangan pecat saya,atau gini pak...Saya ikhlas di mutasi asal bapak jangan pecat saya,dan saya akan memperbaiki kehadiran saya pak" Ezer masih memegang tangan pimpinan nya itu dengan perasaan yang begitu takut membuat pak Hardi begitu bingung. Ingin rasa nya pak Hardi tertawa kencang,tapi pak Hardi masih menahan nya karna ingin melihat kelanjutan ekspresi Ezer
Ezer yang melihat wajah pak Hardi masih datar,merasa ada sesuatu yang memang harus di ungkap kan dan harus dia terima dengan lapang dada
"Maaf pak,silahkan bapak Utara kan saja maka saya siap mendengar dan menerima dengan lapang dada" Ezer yang di pandang pak Hardi dengan wajah datar nya pun merasa cangkang
"Sudah selesai? Sudah bisa saya lanjut? Atau masih ada yang mau anda ucapkan?" pak Hardi membondong Ezer dengan banyak pertanyaan
"Em ee anu sudah pak,silahkan pak"ucap Ezer sopan
Pak Hardi menarik nafas nya dan membuang nya pelan,perlahan pak Hardi pun melanjutkan pembicaraan nya yang di potong Ezer. Tapi,pak Hardi memang ingin mengerjai Ezer yang begitu tegang
"Pak Ezer,maaf kan saya harus menyampaikan nya. Begini pak,mulai besok bapak sudah bisa...."
"Hiks,apa salah saya pak? Lalu,aku harus bagaimana menghidupi kedua anak ku pak? Mengingat sekarang ini begitu susah mencari pekerjaan" Ezer lagi lagi memotong ucapan pak Hardi dan ter isak
"Hahhahahaha,pak anda ini kenapa? Maka nya bapak dengar kan dulu ucapan saya sampai selesai" pak Hardi pun akhir nya tertawa karna melihat Ezer yang begitu unik di pandangan nya
"Maksud bapak?"
"Begini pak Ezer,mulai besok bapak sudah bisa pindah ke ruangan bagian manajer keuangan karna saya melihat kinerja bapak begitu bagus selama di bagian bapak selama ini. Jadi,selamat buat bapak" pak Hardi mengulurkan tangan nya untuk menjabat Ezer
Tapi,Ezer malah terdiam karna begitu kaget dan merasa tidak percaya. Ezer merasa jika diri nya sedang bermimpi
"Pak....bapak gak lagi bercanda kan? Dan,bapak gak lagi ngerjain saya kan pak"akhri nya Ezer angkat bicara dengan wajah yang begitu senang di ikuti anggukan pak Hardi
"Pak....Hiks hiks,terimakasih pak terimakasih. Saya janji akan lebih semangat dan lebih baik lagi bekerja nya. Sekali lagi terimakasih pak karna sudah mempercayakan pada saya" Ezer menjabat tangan pak Hardi begitu semangat
"Alhamdulilah ya Allah,terimakasih. Ini semua rezeki anak anak ku"ucap Ezer bersyukur
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!