Di luar sebuah pusat perbelanjaan terbesar di kota Dongyin yang menjadi pusat perbelanjaan teramai seantero kota, seorang pria lajang bernama Hyun Wo sedang mencari mesin minuman karena kehausan.
Sisa uang yang ia pakai setelah membeli beberapa kebutuhan hariannya masih tersisa untuknya membeli minuman.
Dengan langkah yang sedikit dipercepat ia melewati setiap orang-orang yang berlalu lalang sambil melihat kesana kemari mencari mesin minuman yang di carinya.
Hari ini adalah hari pertama kalinya ia berbelanja di pusat perbelanjaan terbesar kota ini, itulah mengapa ia kesulitan sekali hanya sekedar mencari mesin minuman.
"Ramai sekali tempat ini, huh.. aku tidak suka keramaian. Ya. Mau bagaimana lagi, karena aku di suruh oleh orang itu," keluhnya dalam hati masih mencari apa yang dia cari.
Karena lelah dan kehausan, akhirnya ia pun duduk pada sebuah kursi didekat tempat air mancur berada dengan nafas tersengal.
"Terlalu memakan banyak tenaga saat melakukan hal kecil seperti ini, merepotkan sekali..." gumamnya.
Hyun Wo memang memiliki tubuh yang lemah sejak ia kecil sehingga rutinitas hariannya harus dibatasi agar penyakitnya tidak kambuh. Hyun bahkan sering sakit-sakitan akibat tubuhnya yang lemah itu.
Orang tuanya diketahui masih ada namun ia ditinggal pergi oleh keduanya setelah Ibunya diketahui selingkuh dengan pria lain.
Ayahnya pun memutuskan untuk bercerai dengan istrinya hingga pada akhirnya Hyun Wo yang sakit-sakitan harus terpaksa di tinggal pergi oleh ayahnya karena terkendala masalah biaya hidup.
Ibu Hyun Wo yang bernama Aera lebih memilih untuk mengikuti jejak selingkuhannya, ketimbang mengurus Hyun Wo saat ini.
Kota Dongyin memang disebut-sebut sebagai kota tempat orang-orang kaya berada dengan jumlah penduduknya yang mencapai 62.426.279 jiwa, namun hal tersebut tidak berlaku untuk dirinya.
Kini ia hidup sederhana disebuah rumah tua yang lumayan layak dan masih bisa dihuni. Rumah tersebut adalah pemberian dari nenek tua yang selalu Hyun Wo bantu setiap ia pulang dari tempat kerjanya.
Sayangnya karena penyakit kronis yang dideritanya, nenek tua yang Hyun Wo anggap sebagai ibu kedua baginya harus pergi meninggalkannya.
Hyun Wo lalu bersandar pada kursi di sana sembari menatap langit malam yang indah dipenuhi bintang-bintang. Keindahan langit malam tersebut sangatlah menakjubkan menurutnya, dan diperkirakan akan ada Aurora yang muncul di ufuk bagian timur.
Hyun Wo tahu bahwa kemunculan Aurora tersebut tinggal beberapa menit lagi dan ia memilih untuk menunggunya. Maka iapun mengurungkan niatnya dalam mencari mesin minuman sebagai penghilang penat dan dahaganya.
"Lebih baik uang ini aku tabung saja, tidak minum pun aku tidak akan mati kan?" ucapnya dalam hati, ada perasaan lega pada pilihannya itu.
"Selamat malam kak... apa boleh aku duduk di samping kakak?" ucap seorang gadis berseragam sekolah yang mengucapkan kata permisi ketika akan duduk.
Gadis berwajah cantik dengan pita di rambutnya yang memakai seragam sekolah mendekati Hyun Wo yang sedang menikmati waktu santainya.
"Hem? Ya, boleh!"
"Makasih..."
Dia bahkan terlihat cantik saat tersenyum mengucapkan terimakasih serta rambutnya yang tergerai hitam dan lurus menambah kecantikan memukau pada dirinya.
"Sama-sama."
"Tch..."
Dalam pikirannya Hyun Wo berdecak kesal memikirkan anak sekolahan yang keluyuran malam-malam.
Itu pun karena kedatangan gadis yang duduk di sampingnya makannya ia berpikiran hal tersebut. Karena mengingatkan nya pada kejadian beberapa hari yang lalu, ia mendapati pacarnya yang berselingkuh dengan seorang pria tua.
Yang masuk kedalam sebuah hotel kelas ekslusif berbintang 5 pada malam dimana ia berulang tahun pada hari itu.
"Pyuh... kayaknya aku sudah lama duduk, aku akan pulang sekarang!" ucap Hyun sembari beranjak namun tangannya di pegang oleh gadis disampingnya.
"Tunggu sebentar kak!"
"Apa yang kamu mau!" sorot mata Hyun terlihat mengintimidasi dan tidak mau di ganggu.
"Aku kesepian kak..." balas gadis tersebut dengan air mata kecil yang keluar dari pelupuk mata.
Meski ada rasa sakit pada hatinya saat gadis ini menatapnya dengan sendu, yang mengingatkannya pada ingatan kebersamaannya dengan pacarnya.
Hyun Wo pada akhirnya menanyakan suatu pertanyaan pada gadis tersebut dengan hati-hati. Sebenarnya Hyun tidak ingin terlibat dengan urusan orang lain, karena dia mengerti bahwa gadis tersebut sedang memberinya kode. Maka iapun penasaran dan ingin mencari tahu lebih detail.
Langit malam yang cerah masih terlihat bintang-bintang bersinar, bahkan beberapa menit kedepan akan muncul Aurora.
Dalam keramaian di luar pusat perbelanjaan seorang wanita berpakaian kantoran terlihat mencari-cari seseorang yang dia cari.
Mengatakan kepada mereka orang-orang berlalu lalang " apakah mengenal pria yang ada di foto ini" yang ditujukan olehnya.
Wanita tersebut sebenarnya adalah sistem yang menyamar menjadi wanita pekerja kantoran. Kini ia mendeteksi takdir seorang user yang telah di tentukan, bahwa hari ini dia akan meninggal.
Seorang yang dicarinya pun adalah pilihannya untuk dapat bereinkarnasi ke dunia baru karena memiliki kesempatan untuk mengubah dunia tempatnya bereinkarnasi. Tentu saja setelah user tersebut meninggal dunia.
Sistem tersebut adalah salah satu sistem semesta yang memiliki nama dan tugasnya masing-masing dengan tujuan menjaga keseimbangan semesta di berbagai dimensi.
Ada dunia dimana sistem tersebut dapat beraktivitas selayaknya manusia biasa berjarak trilyunan cahaya untuk sampai kesana.
Biasanya setiap sistem dapat memberi kemampuan spesial pada user yang dipilihnya disesuaikan pada dunia reinkarnasi secara acak.
Dari mulai dunia kultivasi, dongeng, novel, game, dan lain-lain. Memiliki setting tersendiri pada setiap sistem.
Dalam hal keberhasilan setiap sistem mengemban misinya sendiri-sendiri dan setelah selesai akan mendapatkan bonus tertentu ketika user yang dipilih berhasil mengubah dunia tempat reinkarnasinya.
Seperti kenaikan posisi dan tingkatan pada dunia asal sistem.
Hai readers... maaf banget kalau novelku ini masih kurang baik. Pertama kalinya Author buat karya novel kategori pria jadi bila ada kesalahan kata mohon bantuannya ya readers saran dan kritiknya.
Serta dukungan like, komentar, dan vote biar Author makin semangat nulisnya.
Makasih banyak yang udah baca sampai sini☺️
Sebuah arti rahasia dibalik tangis kecilnya saat menatap lekat Hyun Wo, hingga mengusik ketenangan hatinya dan ingin membuatnya mencari tahu orang yang mengincar gadis ini.
Spekulasi yang ia dapatkan saat gadis tersebut menoleh kesana-kemari dengan pandangan mata ketakutan seperti ada orang yang sedang mengincarnya.
Hyun Wo lalu mengedarkan pandangan matanya dengan hati-hati pada keramaian malam yang terlihat tenang dan baik-baik saja. Tidak ada yang mencurigakan sejauh mata memandang, setelah 5 menit ia berpura-pura melihat sekitaran kesana-kemari.
"Apa ada orang yang mengincar mu sebelumnya?" tanya Hyun Wo penasaran dan langsung bertanya pada gadis cantik didekatnya yang masih memegang satu tangannya dengan gemetaran. Harusnya gadis ini memilih untuk melapor pada pusat keamanan tempat ini, bukan malah kepadanya.
"Ada kak, dia mau membunuhku hiks..."
"Hey hey, jangan menangis..."
Hingga tangisan gadis tersebut membuat beberapa orang yang lalu lalang menjadi salah faham dan berdatangan menuju ke sumber suara.
Hyun Wo berusaha untuk menenangkan gadis tersebut namun perkataannya sia-sia tidak membuahkan hasil, mungkin karena suara bisik pada keramaian.
"Lihat itu, ada gadis sekolah yang menangis!" bisik pasangan muda-mudi kepada pacarnya, kemudian beranjak mendekati Hyun Wo.
"Apa dia pacarnya, tapi kayaknya dia gak cocok sama sekali. Lihat saja pakaiannya, terlihat berbeda kasta!" seorang perempuan cantik berpakaian kantoran terlihat mencibir Hyun Wo yang dikiranya adalah pacar gadis berseragam sekolah.
"Hey... jaga bicaramu!" kata Hyun Wo yang sempat mendengarnya dan menoleh sekilas ke sumber suara.
Pakaian Hyun Wo memang terlihat lusuh dan murah. Tapi tidak dengan hatinya, dia adalah anak yang baik mau membantu siapapun tanpa pamrih.
Kehidupan keras yang dialami sejak usia 16 tahun sampai usianya menginjak 21 tahun sekarang ini menjadikannya faham terhadap kedua sisi dunia ini. Ada hitam dan putih, suka maupun duka, berbagai sifat manusia, dan hukum tidak tertulis dunia ini.
"Anak muda, berbaik-baiklah kamu kepada pacarmu. Kasian dia menangis begitu, wajah cantiknya bisa bisa hilang karena tangisnya," pinta seorang wanita paruh baya menghampiri Hyun Wo dan gadis yang bersamanya sambil menasehati.
"Iya Bu. Aku merasa bersalah dan menyesal padanya..." kata Hyun Wo pada perempuan paruh baya tersebut. Ia sebenarnya tahu ada yang tidak beres dengan keramaian ini.
"Baguslah kalau begitu, sebaliknya kalian cepat-cepat berbaikan!" balasnya sambil mengusap kepala gadis berseragam sekolah tersebut.
"Aah, iyaa, kami akan segera berbaikan!" kata Hyun Wo tersenyum ramah sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Ia Kini melihat ada pria ber-jazz hitam yang sedang melihat kearahnya sambil memegang suatu alat yang dapat membuatnya berkomunikasi satu dengan yang lain. Alat itu bernama Walkie talkie.
"Baiklah, kami akan pergi dulu, bye semua..."
"Hus pria yang tidak tahu diri seenaknya saja berbuat hal begitu pada gadis sekolahan!" ucap wanita yang sedang membawa barang belanjaannya yang kebetulan lewat dan berhenti melihat dalam keramaian sambil menekuk kedua lengannya di depan dada.
Sedangkan perempuan paruh baya tadi hanya melihat kepergian Hyun Wo dengan perasaan yang tidak enak. Dia ingin menyusul Hyun Wo namun sayangnya langkahnya terlalu cepat untuk ia ikuti.
Sebelumnya Hyun Wo membawa gadis berseragam sekolah tersebut dengan spontan demi menghindari keramaian yang semakin memadati tempatnya tadi. Mengangkatnya dengan kedua tangan.
"Ka... aku minta maaf..." suaranya gadis yang di bawa Hyun Wo terdengar lirih seperti dia berbuat salah.
Hyun Wo menggelengkan kepalanya dan berucap "Kamu ini menganggu ketenangan ku saja, walaupun begitu aku tidak keberatan membantu masalah yang kamu hadapi. Jadi kamu tenang saja, diam dan jangan bergerak secara tiba-tiba!" kata Hyu Wo.
"Mmm."
Gadis tersebut mendesah sambil mengangguk faham pada ucapan Hyun Wo yang sedang membawanya entah kemana.
"Dan jangan mengeluarkan suara seperti itu, aku tidak ingin orang lain jadi salah faham, oke!" ujar Hyun Wo wajahnya terlihat memerah.
"Iyaa," dibalas dengan ucapan dan senyuman manis dari gadis cantik yang dibawanya.
"Tapi.. bukannya kakak yang membawa aku seperti ini lebih menimbulkan kesalahpahaman..."
Wajah Hyun Wo kembali memerah sambil memalingkan mukanya perlahan setelah mendengar perkataan gadis yang di bawanya ini.
Dor!
Tiba-tiba saja suara tembakan terdengar oleh Hyun Wo ia memastikan jika tembakan tersebut berasal dari orang yang mengincar gadis berseragam sekolah yang ia bawa.
Karena suara tembakan barusan membuat semua orang panik dan berlari berhamburan. Ada yang tiarap sambil bergerak, lari sekencang-kencangnya, dan ada yang melindungi dirinya masing-masing dengan bersembunyi.
"Sudah dimulai ya..." senyuman manis perempuan yang memakai pakaian kantoran dengan gaya imut namun memiliki arti jahat karena menikmati suasana sekarang.
"Hey!!! Lari ada penembakan!"
Dari kejauhan seorang pria tua memperingati perempuan tersebut sambil berteriak namun diabaikan olehnya begitu saja. Ia mala berlalu pergi lebih jauh lagi dari tempat yang bisa dijadikan persembunyian.
Beberapa dari mereka yang mendengar suara tembakan tadi langsung melaporkannya kepada pusat kepolisian melalui nomor darurat yang bisa dihubungi kapanpun.
Di atas bangunan perbelanjaan terbesar tersebut ada dua orang yang sedang menargetkan yang dibawah, dan tidak salah lagi targetnya adalah perempuan yang dibawa oleh Hyun Wo.
"Apa kamu tahu siapa pria yang membawanya itu, Kyong?" tanya salah satu orang yang menargetkan gadis yang dibawa Hyun Wo pada rekannya. Kini mereka berdua fokus membidik sasaran.
"Kelihatannya dia pacarnya!" jawabnya, namun ia yang tak nyakin sekali dalam hatinya.
"Apa mungkin gadis sepertinya memiliki pacar yang gembel seperti dia itu, aku bahkan melihat bajunya saja sudah lusuh, apa kamu lihat?"
"Berhenti berbicara, kita selesaikan misi ini secepat mungkin!"
"Kamu ini memang tidak bisa di acak berpendapat ya."
Di sela-sela kepanikan di bawah karena suara tembakan sebelumnya, terlihat Aurora berwarna hijau di langit ufuk bagian timur.
"Lihat. Ada fenomena alam langkah di langit, kita bisa melihatnya dengan jelas tanpa adanya halangan apapun, karena sekarang ini kita berada di atas pusat perbelanjaan terbesar di kota, bahkan beruntung sekali karena cuaca hari ini sangat bersahabat!" ujar salah satu rekan penargetan yang sebelumnya cuek.
"Ya... benar sekali, cuaca hari ini bersahabat dan memudahkan misi kita kali ini," jawab rekannya biasa-biasa saja, dia tidak tertarik pada fenomena alam tersebut.
"Astaga!! Ada yang mengejutkan ku!"
"Apa itu Aurora yang indah ini?"
"Bukan. Tapi wanita berpakaian kantoran itu, dia sangat menggoda sekali, apa kau lihat?"
"Aku tidak peduli. Lanjutkan saja misi kita."
Hyun Wo berniat untuk menuju ke tempat parkir yang memiliki perlindungan dari berbagai sisi rawan berharap dapat meminimalisir serangan tembakan, ia berlari dengan cepat sambil membawa gadis berseragam sekolah.
Saat ia berlari ada cahaya berwarna merah pada bagian dada gadis yang dibawanya, sontak Hyun Wo langsung membelakangi cahaya merah tersebut hingga membuatnya menghentikan langkah. Dan...
Scit!
"Arg!"
Tembakan dengan suara terendam itu mengenai bagian belakang tubuh Hyun Wo, hingga kedua matanya terbuka lebar.
Scit!
"Eergh..!"
"Kak!!!"
"Sial. Apa aku akan mati hanya karena menyelamatkan orang yang tidak aku kenal sama sekali?" batin Hyun Wo muncul perasaan menyesal dalam hatinya, namun ia tepis saat teringat kembali pada perkataan seseorang.
Seketika pandangannya berubah menjadi kabur yang kemudian menjadi gelap tak ada cahaya apapun disekelilingnya.
Dalam kegelapan tersebut Hyun Wo mendengar suara seseorang yang berbicara kepadanya. Terdengar seperti suara wanita yang membicarakan sesuatu.
"Saya ucapkan selamat sekali lagi kepada user karena diberikan kesempatan kedua dapat hidup kembali di kehidupan lain, sebagai orang yang berbeda dalam kisah hidup yang baru, aku yakin anda pasti menyukainya!"
"Siapa kamu? Kenapa mengatakan hal yang tidak logis seperti itu, apa yang kamu katakan dapat dipercayai? Atau sekedar lelucon belaka?" tanya Hyun Wo kebingungan karena dalam sekejap dirinya berada entah dimana.
"Sekarang ini kamu sudah tiada Hyun Wo dan sekarang kamu dalam perjalanan menuju dunia tempatmu yang akan bereinkarnasi. Kamu bisa memilih apakah ingin dihidupkan kembali atau tidak, karena kita masih belum sampai?"
"Dan saya ini adalah suatu sistem yang dapat berpindah dari dimensi ke dimensi lain serta sistem yang memberi Quest tertentu kepada seorang user pilihan, lalu ada hadiah yang bisa didapatkan oleh user tersebut yang berhasil menyelesaikan misi!"
"Aku faham. Jadi kamu adalah sistem yang bisa membuatku bereinkarnasi kedua lain?"
"Begitulah, jadi keputusan mutlak ada di tangan user. Bisa memilih bereinkarnasi atau menuju pada kehidupan setelah kematian!"
"Kalau begitu hidupkan aku kembali! Tapi sebelum itu aku mau bertanya, apakah aku dapat memilih dunia reinkarnasi ku sesuai pilihan?"
"Maaf, saya tidak bisa mengabulkannya. Saya sudah memilihkan kan dunia reinkarnasi acak yang cocok dengan anda, itulah mengapa saya mengatakan bahwa anda akan menyukainya."
"Tenang saja. Anda akan sangat diuntungkan karena memiliki sistem seperti saya di dunia reinkarnasi anda nantinya, anggap saja saya ini seperti cheat dan anda adalah cheater nya!"
"Apa sebutan sistem mu? Aku nyakin ada sebutan tentang sistem sepertimu?"
"Anda memang pintar, kalau begitu anda bisa memanggil saya Luxia!"
"Nama yang cocok."
Hyun Wo telah setuju untuk dihidupkan kembali ke dunia yang berbeda dari dunianya sebelumnya.
"Tolong jelaskan apa yang harus aku lakukan ketika sampai di dunia reinkarnasi ku dan latar dunia tersebut seperti apa?"
•Penjelasan oleh sistem
Pertama anda akan diberi misi khusus yang memang harus diselesaikan untuk mendapatkan hadiah dari Quest tersebut. Hadiahnya berupa poin yang dapat di tukar dengan item menarik dan kemampuan spesial.
Sedangkan latar dunia anda bereinkarnasi adalah dunia sihir, kekuatan supranatural, dan magis. Dunia dengan sebutan "pengembangan diri" dimana yang terkuat mampu mendominasi menjadi raja.
Serta ada beberapa ras yang menghuni dunia tersebut selain ras manusia seperti goblin, orc, peri, beast, dan monster.
Ras manusia memiliki cara tersendiri untuk menaikkan kekuatan dan kemampuan mereka, dengan menaikkan level diri pada tingkatan tertentu.
Level pertama dengan sekian power dan kekuatan hingga seterusnya yang semakin besar dan tinggi power tersebut. Tentunya dengan cara membunuh ras goblin, orc, beast, dan monster.
Ras goblin di dunia ini bermusuhan dengan ras orc meski mereka sama-sama satu golongan. Dan bermusuhan dengan ras lainnya kecuali beberapa dari ras monster.
Ras peri dapat berbaur dengan ras manusia memiliki hubungan kerjasama yang baik dan sosialisasi yang saling menguntungkan.
Ras monster adalah musuh utama ras manusia yang sudah berselisih dan bermusuhan selama berabad-abad lamanya.
Ras beast memiliki kemampuan bertarung yang unik hanya saja sulit untuk ditemukan karena mereka pandai bersembunyi.
Ras Elf memiliki hubungan yang baik dengan ras manusia, namun dia sisi lain manusia jahat memanfaatkan hubungan baik tersebut.
"Baik. Waktu saya menjelaskan akan di jeda terlebih dahulu karena sekarang anda akan segera bereinkarnasi, jadi bersiaplah tuan!"
"Apakah ini sudah pilihan ku yang terbaik? Lagipula diberi kesempatan hidup lagi di dunia yang berbeda tidak ada salahnya, mengubah pilihan pun sudah terlambat sekarang."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!