...WARNING🔥🔥...
...CERITA INI MASIH BANYAK KEKURANGAN BAIK DARI EYD,TULISAN,KATA,DAN JUGA PENERANGAN LATAR....
...MOHON DIMAKLUMI KARENA AUTHOR MASIH PEMULA 🙏...
...APABILA TYPO BERTEBARAN DIMANA MANA,SAYA SELAKU AUTHOR MEMINTA MAAF YAH...
...SAYA BERNIAT MEREVISINYA JIKA SUDAH TAMAT📕...
...🍁MOHON KEBIJAKANNYA YAH 🍁...
...🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼...
Kina benar-benar terlonjak kaget saat melihat pintu sudah terbuka lebar ditambah lagi suara dobrakan pintu kamar membuat ia benar-benar kaget sedemikian rupa.
Laki-laki yang berstatus sebagai suaminya itu berjalan dengan sempoyongan kearahnya pertanda bahwa laki-laki itu sedang tidak stabil saat ini.
"Mas mabuk lagi?" Tanya Kina saat melihat ciri-ciri dari sikap Ages yang baru saja datang itu. Jelas terlihat sedang dalam pengaruh alkohol.
Ages berjalan dengan sempoyongan sembari tersenyum smirk kearah Kina hingga gadis itu sedikit bergidik ngeri.
Bohong jika ia berkata tidak takut dengan senyuman smirk yang dilemparkan oleh Ages kearahnya. Ingatan menyakitkan dan juga perbuatan laki-laki itu berputar dalam otaknya. Serasa rasa sakit itu belum lama hilang kini ia seperti akan mendapatkan nya kembali.
"Bagaimana? Apa kamu sudah siap hmm?" Tanya laki-laki itu dengan nada yang sangat menakutkan bagi Kina.
"Mas sedang mabuk saat ini, bagaimana kalau mas ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan beristirahat setelah nya?" Tanya Kina mencoba untuk berbicara baik-baik kepada Ages.
Jelas ia tahu kalau Ages tidak akan menuruti ucapan nya itu. Laki-laki itu saat sedang mabuk saja semakin membencinya. Ia benar-benar seolah sengaja untuk mabuk agar bisa lebih leluasa menyiksa Kina.
"Mas, sebaiknya mas membersihkan diri sebelum istirahat!"
Kina berjalan mundur mencoba menghindari Ages yang semakin dekat dengan nya. Senyuman laki-laki itu semakin menakutkan kearahnya hingga gadis itu semakin gemetar dan tidak bisa mengelak lagi.
"Mas ku mohon jangan lakukan itu lagi, aku,,aku benar-benar tidak ingin."
Kina kembali memohon agar laki-laki itu tidak melakukan nya kembali, benar-benar menyakiti dan juga membuat Kina tidak bisa menahan nya.
Laki-laki itu tersenyum smirk "Melihat wajahmu yang ketakutan membuat ku semakin ingin melakukan nya, jadi nikmati saja gadis jal*ng."
Ages dengan tanpa perasaan menarik tubuh Kina kemudian menghempaskan nya keatas ranjang seolah Kina adalah sebuah benda yang dilempar dan tidak bisa menahan rasa sakit sama sekali.
"Akhh," kina meringis menahan rasa sakit namun dengan cepat ia menutup mulut sebab Ages akan semakin senang saat melihat ia menderita.
"Ku mohon mas jangan lakukan itu!"
Kina hendak bangkit dari ranjang untuk menghindari Ages,namun dengan cepat Ages menahan tubuhnya serta menguncinya di dalam Kungkungan nya.
"Mau kemana kamu? Jangan harap bisa lepas sebelum aku selesai bermain dengan mu,"ucap Ages dengan smirk di bibirnya.
Air mata Kina mengalir deras karena mengingat dan merasakan betapa sakitnya takdir yang ia terima saat bersama dengan laki-laki di hadapan nya itu.
"Hidupku benar-benar hancur,"batin Kina dengan hati yang sangat hancur.
...🌼End of epilog 🌼...
Hayooo guyss author keceh nan cuantik kambek lagi nih. Bawa cerita yang pastinya masih seputar pernikahan sih hehehe gatau kenapa aku stuck di tema itu melulu.
Mau buat kisah SMA dan teenager lagi eh feel nya gak dapet lagi huuu.
Maaf yah kalau gak sesuai dengan ekspektasi kalian. Namanya juga author masih pemula heeheh..eh Btw Jang lupa yah dukungan nya berubah like,komen dan votenya wan kawan.
Jangan lupa tambahkan di favorit kalian yah, rekomendasi in juga sama yang lain huuu.
See you guys 🧀
Banyak orang yang berasumsi dimana-mana bahwa pernikahan adalah hari yang sangat di tunggu-tunggu dan juga dinantikan oleh sang pengantin, mulai dari persiapan dan juga resepsi adalah saat-saat dimana kebahagiaan yang tidak terhingga hampir di dalam hati.
Melihat banyak nya tamu yang datang tentu merupakan kebanggaan tersendiri bagi mempelai karena banyak orang yang menyaksikan hari bahagia itu, namun tentu saja tidak semua orang yang menikah menggambarkan kebahagiaan.
Kina adalah salah satunya,ia benar-benar tidak merasa bahagia dengan pernikahannya. Banyak sekali tamu yang datang dan memberikan ucapan selamat untuk nya dan juga calon suaminya. Namun tetap saja ia sama sekali tidak merasakan kata bahagia dalam dirinya. Ia menjadi semakin merasa tertekan karena banyak sekali orang yang menyaksikan awal hancurnya kehidupan yang sudah sangat lama ia tata dan juga ia harapkan akan berakhir dengan kebahagiaan.
"Kenapa kamu memasang wajah seperti itu disaat seperti ini? Kamu ingin menimbulkan kecurigaan kepada banyak orang ha? Jangan berulah atau kamu akan merasakan akibatnya!"
Bisikan tajam dan juga terkesan kasar itu jelas bisa di dengar oleh Kina, itu adalah bisikan yang berasal dari Ages yang merupakan calon suami sekaligus mantan kakak iparnya.
Kenapa mereka berdua bisa berakhir di pelaminan berdua? Bukankah seharusnya ia tidak menikah dengan laki-laki yang merupakan kakak iparnya? Tentu saja banyak pertanyaan yang seharusnya dipertanyakan.
Dan segala pertanyaan itu benar-benar selalu saja memenuhi isi pikiran Kina, kenapa harus ia yang menerima nasib sial dan juga menyakitkan itu?.
Ia tidak hanya kehilangan kakak yang mencintai dan juga menyayangi nya. Namun ia bahkan kehilangan impian serta kehidupan yang ia idamkan selama ini.
"Tersenyum!"
Tekan laki-laki bernama Ages itu dan memasang wajah tidak bersahabat kearah Kina hingga gadis itu dengan penuh keterpaksaan menarik sebuah senyuman dari sudut bibirnya. Ia jelas menurut karena biar bagaimanapun ia mencoba untuk melawan maka apa yang akan ia terima nantinya akan lebih parah lagi dari yang ia bayangkan.
"Jangan berhenti tersenyum, jangan membuat ku malu. Ingat itu kalau kamu masih ingin hidup mu tenang,"ucap laki-laki itu dengan wajah yang sangat tegas dan tidak ada sedikitpun ekspresi wajah hangat disana.
Jelas Kina merasa tertekan karena sikap Ages yang benar-benar berubah total semenjak kepergian Lena yang merupakan kakak kandung dari Kina dan merupakan istri dari Ages membuat kehidupan nya benar-benar hancur.
Ia dipenuhi dengan rasa bersalah kepada kakaknya, kepada dirinya dan ia merasa sangat tidak pantas untuk hidup bahagia apalagi saat laki-laki itu menekankan untuk ia hidup lebih menderita dari pada perbuatan nya.
"Aku menyuruhmu tersenyum bukan berarti kamu berhak untuk bahagia, ingat satu hal! Hari ini adalah hari terakhir kamu diperbolehkan untuk tersenyum, kamu tidak berhak tersenyum setelah menghilangkan nyawa istri ku." Ages bersikap seolah ia adalah orang yang paling kehilangan padahal ada Kina yang juga sangat merasa kehilangan kakaknya.
"Kamu akan tetap membangkang seperti itu? Apa susahnya tersenyum?" Kesal Ages karena tiba-tiba saja Kina menghentikan senyuman dari sudut bibirnya.
Ia tidak bisa tersenyum karena mengingat wajah kakaknya yang selalu saja tersenyum hangat kepada nya, ia ingat dengan jelas kasih sayang yang selama ini ia dapatkan dari sang Kaka dan kini ia malah dipenuhi dengan rasa bersalah bahwa kepergian kakaknya benar-benar karena kesalahan nya.
"Hiks,,"
Air mata yang ia tahan benar-benar tidak bisa lagi ia bendung karena ras bersalah dalam dadanya kian membesar. Ia sudah mempersiapkan mental nya jauh-jauh hari namun hari ini benar-benar puncak dari segala rasa sesal,sakit dan juga bersalah yang sudah ia tahan selama ini. Kehilangan kakaknya benar-benar menyakitkan ditambah seluruh kesalahan dilempar Kepada nya.
"Berhenti menangis bodoh! Kamu tidak lihat banyak sekali pasang mata yang melihat kearah mu? Jangan mempermalukan ku!" Bentak Ages namun masih pelan karena ia memang berniat untuk menunjukkan kemarahan itu hanya kepada Kina saja.
"Aduhh istri ku sayang, kenapa menangis hmmm? Kamu terlalu senang yah sampai tidak bisa membendung air mata haru mu? Tenang saja sayang kita sudah sepenuhnya bersatu. Jadi jangan khawatir kan apapun!"
Para tamu undangan yang awalnya memasang wajah heran karena melihat dan mendengar tiba-tiba saja pengantin wanita menangis hebat di hadapan mereka. Namun, saat mendengar ucapan Ages mereka kemudian tersenyum dan bahkan ada yang tertawa merasa gemas dengan mereka berdua.
"Cup,,,,cup istri ku sayang, apa kamu tidak malu menangis dihadapan para tamu hmmm? Mas juga bahagia sayang tapi mas tidak menangis tuh ,"ucap Ages dengan nada seolah itu adalah candaan manis antara suami dan istri.
Para tamu undangan kemudian ikut tertawa karena mendengar hal itu, mereka tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi antara Ages juga Kina. Gadis itu jelas menangis karena malangnya nasib yang ia terima.
"Diamlah bodoh! Kamu benar-benar sudah merencanakan ini yah? Kamu ingin mempermalukan ku yah?"
Ages menatap wajah Kina dengan murka tentu saja ia hanya memperlihatkan wajah kasar itu kepada Kina seorang saja. Gadis itu benar-benar sudah sangat sering mendapatkan tatapan tidak bersahabat itu dari Ages.
Ranti mencoba untuk tidak menangis karena jujur saja ia Takut kepada segala ancaman Ages sebab laki-laki itu tidak pernah main-main dengan ucapan nya.
"Diamlah bodoh selagi aku masih mau berbicara baik-baik dengan mu! Jangan memancing emosi ku karena saat ini kita sedang berada di hadapan umum," ucap laki-laki itu lagi mencoba untuk membuat Ranti diam.
"Wahh sepertinya cinta mempelai wanita sangat besar hingga menangis terharu sehebat itu yah, benar-benar pasangan yang sangat romantis."
Para tamu ikut tertawa saat mendengar ucapan sang host acara itu, mereka benar-benar merasa gemas dengan kelakuan Kina dan Ages yang terlihat sangat menggemaskan itu. Padahal nyata nya tidak sesuai dengan yang terlihat.
"Mohon maaf karena sudah membuat para tamu merasa tidak nyaman, maklum lah pernikahan ini sudah sangat lama akan kami adakan namun karena terlalu banyak kendala akhirnya baru bisa dilaksanakan sekarang, mohon pengertiannya karena istriku memang sangat cengeng."
Atlas memegang pergelangan tangan Kina dengan tekanan yang sangat kuat hingga gadis itu menahan rasa sakit dihadapan para tamu undangan.
Mereka kemudian mengangguk tersenyum mendengar penuturan yang diucapkan oleh Ages karena dalam pandangan mereka pasangan itu benar-benar sangat bahagia dan saling mencintai walaupun kenyataannya sangat jauh berbeda.
"Diamlah bodoh! Kamu benar-benar sudah membuat ku malu, kamu benar-benar ingin melihat seberapa hebat aku saat sedang marah yah?"
Kina sangat ingin berhenti menangis namun air matanya malah semakin deras. Banyak hal yang membuat ia tidak bisa menahan air matanya lagi.
"Lihatlah setelah ini. Kamu yang mengundang masalah mu, dan kamu akan mendapatkan hukuman mu!"
Ages benar-benar tidak bisa lagi mentolerir gadis di sampingnya. Ia sudah peringatkan berkali-kali namun gadis itu seolah tidak mau mendengar nya.
Kina benar-benar tidak bisa lagi mengindikasikan perasaannya karena sudah terlanjur diburu rasa bersalah yang mendalam.
...🌼 Bersambung 🌼...
Hayoooo guyss mampir yuk di cerita baru aku heheh, Mon maaf yah guys kalau cerita nya gak seru dan aku janji deh bakal rajin up semoga ada waktu jug yuhu.
Jangan lupa yah like komen dan votenya wan kawan.
See you guys 🧀
Semenjak di hadapan para tamu dan saat acara pernikahan masih saja berlangsung Ages sudah menahan amarahnya sebisa mungkin. Ia mencoba untuk tetap tenang dan menahan emosinya karena melihat tingkah Kina yang seolah-olah sengaja menangis dihadapan para tamu seakan mencoba memberitahu mereka bahwa pernikahan itu adalah pernikahan palsu dan ia sangat menderita karena menikah dengan Ages.
Tentu saja Ages tidak terima dengan sikap Kina yang benar-benar tidak tahu malu itu, seharusnya ia tidak bersikap demikian karena para tamu bahkan sempat curiga dengan mereka berdua. Kina jelas membuat Ages terlihat buruk dihadapan para tamu karena gadis itu menangis hebat seperti dipaksa menikah saja. Untung saja Ages dengan sigap menutupi nya dengan beberapa cara.
Kalau boleh jujur, Ages sendiri sangat tidak ingin menikah dengan Kina karena ia sangat membencinya. Walaupun sebenarnya ia pernah sangat menyayangi gadis itu, namun semenjak kehilangan istrinya ia menekankan dalam hati bahwa Kina adalah malapetaka dan juga bencana baginya. Gadis itu telah merenggut nyawa istrinya hingga ia harus kehilangannya bahkan belum sampai sebulan pernikahan mereka berlangsung.
"Tantangan pernikahan kita sangat sulit dan saat mendapatkan mu aku harus siap untuk kehilangan kamu juga!" Gumam Ages dengan wajah sendu.
Emosi dan juga rasa sedih kian bercampur dalam dada Ages hingga ia merasa sangat sesak. Gejolak yang hampir tidak bisa ia tahan itu sungguh sangat ingin ia salurkan dan tentu saja ia sudah mendapatkan target untuk menyalurkan emosi itu.
"Aku sangat membencinya, aku membencinya karena ia adalah adikmu sayang. Aku membencinya karena aku harus kehilangan kamu dan malah bersama nya sekarang,"ucap Ages kembali berbicara sendiri seolah sedang berbicara dengan mendiang istrinya.
Banyak hal yang disimpan oleh Ages, ia terlihat keras dan juga sangat sangar saat dihadapan orang lain namun jika dihadapan Lena ia adalah seorang laki-laki berhati lembut juga sangat penurut.
Air matanya ia usap dengan pelan , ia kembali memasang wajah sangarnya dan mengakhiri monolog nya. Berharap segala curahan hatinya akan sampai kepada istri terkasih yang sudah tidak bisa ia peluk lagi.
Ages mencuci wajahnya di kamar mandi sembari membersihkan dirinya. Terasa lelah dan juga hati yang tidak tenang bercampur aduk.
Emosi nya benar-benar masih diujung ubun-ubun nya karena kembali mengingat Kina yang selalu saja berhasil memancing emosinya. Bahkan saat melihat wajah gadis itu saja ia sangat ingin secepatnya membuat nya menderita.
Setelah selesai membersihkan dirinya ia keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit perutnya tentu saja untuk menutupi aset nya.
Saat pintu kamar mandi terbuka Kina yang sedang sibuk membersihkan tempat tidur langsung kaget dan terdiam mematung. Jelas ia bisa merasakan kalau saat ini Ages menatap nya dengan tatapan yang tidak bersahabat.
"Jangan sentuh tempat tidur ku!" Teriak Ages dengan sangat keras.
Kina bahkan sampai terlonjak kaget, gadis itu berhenti bersih-bersih dan terdiam mematung. Ia benar-benar tidak tahu harus bagaimana sekarang? Ia takut akan dimarahi jika melakukan sesuatu namun jika hanya terdiam seperti itu ia merasa sangat tidak nyaman.
"Mas ingin me,, memakai baju apa ? Ka,,kaos apa piy,,piyama mas?" Tanya Kina dengan nada yang sangat gugup.
Ia gemetar saat berjalan menuju lemari milik Ages. Benar-benar sangat menyiksa baginya. Seluruh tubuhnya bergetar karena merasa takut dengan tatapan Ages.
Laki-laki itu tidak menjawab sama sekali, ia malah berjalan kearah Kina yang hendak membuka lemari nya. Gadis itu langsung mundur dengan tubuh bergetar. Sebab saat Ages berjarak jauh darinya saja ia sudah merasa takut apalagi saat laki-laki itu mencoba untuk mendekat.
"Ma,,mas mau apa? Ma,,mas !"
"Kamu seperti nya lupa dengan kesalahan mu tadi yah? Kenapa bersikap seolah tidak bersalah?" Kecam Ages mencoba untuk mendekat dan kini jarak mereka hampir saja tidak ada.
Kina benar-benar gemetar hebat karena melihat wajah murka Ages tepat dihadapan wajahnya. Laki-laki itu benar-benar sangat menakutkan.
"Ma,,, maafkan aku mas! A,,aku benar-benar tidak pernah merencanakan untuk menangis di hadapan para tamu, aku,,aku hanya tidak bisa menahan nya lagi."
"Kami tahu! Aku sangat membenci orang yang memberikan banyak alasan, kamu benar-benar gadis licik dan juga tidak tahu diri!"
Kina semakin gemetar karena Ages yang semakin mendekat kearah nya kemudian berbisik tepat di telinga nya.
"Bagaimana? Bukankah malam ini seharusnya kita bersenang-senang? Aku ingin melihat apakah kamu hebat saat bermain. Karena gadis seperti mu hanya cocok untuk diperlakukan seperti ini bukan?"
Kina sama sekali tidak mengerti apa maksud Ages, gadis itu benar-benar masih sangat belia dan juga tidak mengerti apapun apalagi saat Ages mengatakan nya dengan bahasa yang ambigu.
"Be,, bermain apa mas? A,,a,,aku,,akhh."
Kina kaget saat Ages menarik tubuh nya dengan kasar dan seolah tidak memiliki nurani sama sekali Ages dengan tanpa perasaan membanting tubuh Kina keatas tempat tidur dengan sangat keras hingga kina merasa sangat nyeri di bagian pinggang nya.
"Akhh,,," kina menahan rasa sakit di perut juga pinggang nya.
"Bagaimana? Apa kamu siap? Karena kamu sudah sepenuhnya menjadi milikku maka aku berhak melakukan apapun terhadap mu bahkan untuk membunuh mu saja aku mampu!"
"Mas mau apa?"
Kina mencoba untuk mundur karena melihat Ages yang menaiki tempat tidur sembari memasang wajah yang sangat membuat Kina ketakutan.
Laki-laki itu benar-benar terlihat sangat menakutkan dengan ekspresi nakal juga seolah tidak perduli dengan teriakan Kina yang meminta agar Ages menjauh darinya.
"Mas,,ku mohon jangan mendekat! A,,aku takut hiks,,."
Tentu saja suara permohonan dan juga tangisan itu seolah tidak terdengar sama sekali di telinga milik Ages . Laki-laki itu sudah sangat dipenuhi oleh kebencian terhadap Kina hingga sedikitpun tidak ada lagi rasa iba disana.
Kina semakin mundur dan ia dikagetkan saat Ages menarik kakinya hingga kini gadis itu benar-benar sudah dikuasai penuh oleh Ages.
" Kamu pikir kami mampu menghentikan ku? Berhenti merengek dan terima saja hukuman mu! Bukankah sudah ku katakan bahwa kamu sendiri yang mencoba mencari masalah dengan ku,"ucap Ages dengan wajah yang sangat sangar.
Air mata Kina masih saja mengalir deras, ia kini tahu apa yang akan ia terima karena posisi mereka saat ini benar-benar sangat merugikan untuk nya.
"Ku mohon mas, jangan lakukan hal itu!"
"Kenapa? Apa kamu takut?"
Kina tidak menjawab karena tanpa ia jawab juga sudah sangat jelas bahwa ia sangat takut dan juga kini tubuhnya bergetar sangat hebat..ia benar-benar tidak bisa membayangkan akan kehilangan keperawanan nya malam ini.
Bagaimana dengan impian nya? Bagaimana dengan impian nya untuk memberikan keperawanannya untuk laki-laki yang ia cintai dan juga mencintai nya.
Apa ia harus merelakan impian itu? Atau ia bahkan tidak diperbolehkan untuk memiliki mimpi? Kenapa saat ia mencoba untuk memiliki sebuah impian maka ia akan mendapatkan kebalikannya?.
Kina dan kehidupan nya yang malang apakah akan terus seperti itu?.
...🌼 Bersambung 🌼...
Aaa kasian banget sama kina.... Ages kamu jahat banget sih jadi laki-laki. Gimana yah? Pengen banget tuh bakar si Ages.
Jangan lupa yah like komen dan votenya wan kawan.
See you guys 🧀
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!