Halo semuanya, Mimin kembali lagi membawa karya yang telah Mimin janjikan, yaitu kisah Derry. Semoga kita semua sehat selalu dan dilancarkan rezekinya. Aamiin.
Jangan lupa tekan Favorit untuk notifikasi. Semoga tidak mengecewakan pembaca semuanya, dan semoga menghibur. Terima kasih.
Selamat membaca ...
...****************...
Dorr!
Dorr!
Dorr!
Terdengar suara tembakan di jalanan yang sepi. Seorang pria tampan tengah menembakkan timah panas ke arah mobil yang sedang mengejarnya di belakang. Dengan lihai ia menembak sambil mengemudi. Tak peduli suara isak tangis sosok wanita paruh baya yang ada di sampingnya yang terus berusaha menghentikan aksi sang putra.
“Nak, apa yang kau lakukan? Cepat berhenti dan lepaskan Mommy,” pinta sosok wanita yang tak lain adalah Davina.
Ia sedih karena merasa penculikan yang dilakukan oleh putranya, mengingatkan ia pada kejadian beberapa puluh tahun yang lalu. Saat Deva menculik dan menghancurkan hidupnya. Namun, putranya yang tak lain adalah Derry tetap teguh dan tak mengindahkan permintaan sang ibu.
“Nak kau salah paham pada Daddy mu. Bukankah kau tahu dia begitu mencintai kita semua,” ucap Davina lagi berusaha memberi pengertian pada sang putra yang sangat keras kepala.
Dorr!
Dorr!
Dorr!
Mobil dari arah belakang pun, yang tak lain adalah Deva, tak mau kalah dan menembakkan timah panas itu ke arah mobil yang dikendarai oleh putra yang sedang menculik sang istri, Davina.
“Bedebbah! Aku tidak pernah berpikir jika putraku sendiri menjadi pemberontak dan ingin melawan ku. Bahkan anak kurang ajar itu ingin membawa istri yang sangat aku cintai. Sepertinya Daddy terlalu memanjakan mu nak, hingga kau berani membawa istriku pergi. Maka jangan salahkan Daddy jika aku memberikan mu pelajaran karena sudah membawa wanita yang kucintai tanpa izin dariku,” geram Deva yang masih lihai mengendarai mobil dengan menggunakan senjata api, dan terus melajukan kendaraannya mengejar mobil putranya.
Derry Ghazanvar, seorang pria dewasa berusia 28 tahun. Selama 13 tahun hidup dalam pengasingan, akhirnya ia bisa kembali untuk mewarisi dunia bawah dari sang Ayah, Deva Ghazanvar.
Memiliki paras yang tampan dan juga manis, tak menjamin jika sosok penguasa kegelapan itu berhati lembut. Tubuhnya yang tegap dan kekar, alis yang lebat dan mata bagaikan elang, membuat ia jadi idaman para wanita yang belum tahu sifatnya yang kejam. Ia bahkan memilik wajah yang menenangkan dan juga kejam dalam satu waktu.
Tentu saja hal itu sangat menguntungkan baginya untuk mengecoh lawan. Putra pertama Deva dan Davina, yang menjadikan ia sebagai pewaris pertama dalam keluarga Ghazanvar. Ia bekerja sebagai pemimpin di sebuah perusahaan besar dan dunia bawah sindikat obat terlarang dan senjata ilegal, sesuai pekerjaan sang ayah.
Ia baru saja memimpin semua yang diwariskan oleh sang ayah. Tiba-tiba merasa terkejut dan kecewa pada sosok pria yang ia sayangi, dan juga sangat ia percaya sebagai pelindung. Ia tak menduga jika ia bisa menemukan sebuah kenyataan pahit, di mana sang ibu adalah korban tawanan ayahnya.
Ia kecewa dan terpukul atas kematian kakek, nenek, dan juga pamannya yang sudah dibunuh oleh sang ayah. Seketika ia malu karena mempunyai seorang ayah pembunuh keluarga sendiri. Apalagi ayahnya sudah menyiksa sang ibu dengan sangat keji.
“Nak, Momm--.”
“Cukup Momm! Aku hanya ingin memberikan pelajaran pada Daddy. Mommy sudah dibutakan oleh cinta, dan selalu diam saat Daddy terus menyakiti mu! Sekarang Mommy tidak perlu takut, karena sudah ada aku yang akan melindungi Mommy,” sela Derry yang terus bersikukuh membawa pergi sang ibu dari ayahnya.
Ia tak peduli suara tembakan dari arah luar yang berasa dari Deva, dan tak menghiraukan suara tangisan Davina.
...****************...
Jangan lupa tinggalkan jejak ya
...Selamat membaca ......
...****************...
Davina terus terisak saat putranya sendiri tak mau mendengarkan ucapannya, yang notabennya adalah sang ibu. Derry benar-benar mengingatkan ia pada sosok Deva di masa lalu, hingga ia mulai berpikir jika hal ini adalah kesalahannya, karena tak becus mengurus anak.
Derry kecil yang dulu adalah sosok pria yang sangat baik dan manis. Pria kecil yang tidak pernah membantah kedua orang tuanya. Namun, sekarang ia malah melihat sosok pria manis itu berubah menjadi iblis dalam satu waktu.
Jika dilihat, wajah putranya sangat hangat dan penuh kelembutan. Dia tidak menyangka jika sang putra punya sifat sama kejamnya seperti Deva. Kini, Davina terus menyalahkan diri sendiri karena tidak melihat pertumbuhan putranya selama belasan tahun terpisahkan.
Brakk!!!
Suara benturan mobil yang dikendarai oleh Derry dan Davina hingga mobil tersebut tak punya keseimbangan.
“Derry, ada apa ini?” tanya Davina panik, saat mobilnya tak seimbang. Tetapi, tiba-tiba pandangannya beralih pada satu tangan Derry yang suda berlumur darah karena terkena tembakan sang ayah.
“Nak, lebih baik kau hentikan semua ini, karena percuma saja kau berusaha lari Daddy mu. Dia tidak akan pernah melepaskan kita. Lihatlah lukamu! Sini biar Mommy obati,” ucap Davina terus berusaha membujuk putranya.
Ia ingat, jika Deva tidak akan mudah melepaskan siapapun yang berani mencoba lari dari dirinya. Sama halnya saat dulu ia ingin kabur dari Jerat dendam sang Mafia itu sendiri. Kini, untuk kedua kalinya ia harus merasakan aura yang sama dari sang putra.
“Aku tahu Mommy hanya sedang melindungi Daddy. Mommy terlalu mencintai pria kejam itu. Aku hanya ingin memberikan pelajaran Mom,” bantah Derry yang bersikukuh dengan pendiriannya.
Bruk!!!
Mobil Deva sudah menghadang di depan sana, hingga sang pemilik turun dari dalam kendaraannya. Terlihat pria yang masih gagah dan kekar diusianya yang sudah tak muda lagi, dari balik pintu mobil.
“Siall!” umpat Derry saat mobilnya terhenti karena dihadang oleh sang ayah. Sedangkan Davina, wanita itu malah meringis takut jika Deva akan melakukan sesuatu pada putranya.
Brak! Brak! Brak!
Prang!
Deva menimpuk kaca mobil Derry di bagian pintu sisi sang istri hingga pecah, hingga Davina menyusut ke arah putranya. Saat ini Derry diam tak berkutik. Ia tahu ayahnya tidak mampu ia lawan, ketika istri yang dicintainya tengah menjadi korban penculikan yang dilakukan putranya sendiri.
“Davina, ayo kemari!” titah Deva dengan nada dingin sambil mengulurkan tangannya dengan sedikit membungkuk diambang pintu mobil.
“Sayang, setelah Mommy turun cepatlah lari dari Daddy mu,” kata Davina yang sangat khawatir dengan keselamatan sang putra. Ia tahu Deva tidak akan melakukan hal di luar kendali, tapi ia tahu jika Deva tidak akan sungkan untuk memberi pelajaran pada siapapun yang berani melawannya.
“Sayang, ayo cepat keluar,” ucap Deva dengan lembut, tapi auranya sangat berbeda, dan ia tahu jika suaminya tengah benar-benar marah.
Akhirnya Davina turun dari sana dan segera memeluk Deva dengan erat. Wanita itu berusaha mencoba menghalangi suaminya agar tidak mengejar sang putra. Sesuai dengan perintah sang ibu, Derry akan melarikan diri beberapa saat untuk mengatur strategi.
Bruuum!
Derry menancapkan pedal gas mobilnya dengan kecepatan tinggi setelah menatap mata sang Ibu yang mengiba. Memohon agar ia lari dari amukan sang ayah. Ah! Derry memang sangat beruntung memiliki ibu yang sangat baik dan lembut.
Untuk beberapa saat ia ingin pergi ke luar negeri sambil menghilangkan jejak, agar ayahnya tidak nekat untuk memberi pelajaran lagi. Derry masih menancapkan gas dengan kecepatan tinggi, hingga di luar kendali.
“Sial! Apa aku akan mati sekarang,” umpat Derry yang berusaha mengendalikan mobilnya. Namun nahas, ia tidak bisa melakukannya, hingga mengarah ke arah jurang.
Duuaarr!
Suara ledakan bercampur api dan asap, karena sebuah kendaraan yang terbakar berasal dari jurang tersebut.
...****************...
Jangan lupa tinggalkan jejak ya
Selamat membaca ...
...****************...
“Akhh! Aku harus segera naik ke tepi, sebelum aku benar-benar mati di dalam jurang ini,” kata Derry dengan lirih, sambil terus merangkak di bibir jurang.
Benar! Derry memang melompat keluar dari dalam mobil sebelum jatuh ke dalam sana, dan sekarang ia malah jatuh ke bibir jurang hingga tangannya yang sudah berlumur darah karena tembakan tak mampu menahan tubuhnya lebih lama lagi.
Derry terus merangkak hingga sampai di tepian. Pria itu akhirnya bisa menghembuskan napasnyua lega. Namun, entah dari mana rasa sakit yang ia tahan, kini mulai menyeruak dalam tubuhnya. Derry kembali mengumpat kesal, karena ponselnya sudah hilang entah ke mana. Mungkin saja sudah hilang ikut meledak bersama dengan mobilnya.
“Akhh! Darah,” ucap Derry dengan lirih saat memegangi kepalanya yang juga sudah ada darah mengalir.
Namun, tiba-tiba pandangannya mulai kabur. Ia tidak ingin terjatuh di jalanan begitu saja. Takut tiba-tiba musuhnya tahu dan membunuhnya kapan saat itu juga. Derry segera mencari tempat untuk istirahat sambil terus menyusuri jalanan gelap dan sepi.
Belum sampai ia di sebuah gubuk kecil. Pandangannya sudah buram dan bumi seolah berputar. Akhirnya Derry terjatuh ke dalam semak-semak dan hanya menampilkan kakinya saja ke jalan.
***
Di sisi lain, Deva maupun Davina sudah sampai di Mansion miliknya. Wanita itu masih menangis dalam dekapan Deva. Davina benar-benar sangat khawatir pada putra sulungnya.
“Dev, kita harus mencari Derry. Dia sudah terluka, dan aku melihat darahnya. Ayo kita cari putra kita,” pinta Davina yang terus menerus merengek sambil menangis.
“Dia akan baik-baik saja,” jawab Deva dengan dingin. Pria itu masih kesal dan ingin memberi putranya pelajaran. Namun, tak dapat ia bantah, jika di hatinya juga merasakan rasa cemas yang teramat sangat.
“Bagaimana kau bisa tahu jika dia akan baik-baik saja Hah! Apa kau tidak melihat darah di tangannya karena tembakan mu?! ini semua karena ulah mu yang tidak bisa menjaga emosi!” bentak Davina yang sudah menangis tersedu-sedu.
“Baik, aku minta maaf. Aku akan meminta Grover mencarinya,” ucap Deva dengan lembut sambil mengusap lelehan bening yang mengalir di pipi istrinya.
“Aku ingin sekarang. Aku tahu putra kecil ku pasti sedang kesakitan,” pinta Davina bersikukuh. Deva hanya mendengus kesal saat mendengar kalimat PUTRA KECIL SEDANG KESAKITAN.
Ya! Davina tidak tahu jika Derry sudah dilatih dalam segala hal selama beberapa belas tahun terakhir ini. Deva sangat paham bagaimana perasaan Davina yang mengira Derry adalah pria kecil yang polos dan manis seperti dulu. Namun, berbeda dengan pandangan Deva sendiri. putra kecilnya sudah tumbuh menjadi sosok pria kuat dan gagah. Ah! Rasanya Deva juga masih melihat putranya sebagai anak kecil.
“Baik, kalau begitu kau harus istirahat lebu dulu. Biarkan Grover yang mencarinya,” ucap Deva sambil menuntun Davina untuk ke kamar mereka.
***
“Aliya!” teriak Deva memanggil kepala pelayan yang sudah setia bertahun-tahun melayani keluarganya. Deva turun dari kamar setelah menenangkan sang istri.
“Iya tuan,” jawab Aliya saat sudah menghampiri tuannya.
“Apa putramu menitipkan suatu pesan?” tanya Deva dengan nada dingin.
“Grover tidak memberikan pesan apapun pada saya tuan,” jawab Aliya dengan tegas.
“Hmm, di mana Galen?” tanya Deva lagi saat tidak bisa menemukan sepasang ayah dan anak secara bersamaan. Bahkan, Galen maupun Grover tidak ada yang bisa di hubungi.
“Tuan Galen sedang pergi ke luar kota untuk menyelesaikan tugas di gudang, Tuan,” jawab Aliya jujur, tapi ia juga heran ke mana sang putra pergi tanpa petunjuk sama sekali.
“Ck! Apa kau masih memanggil suami mu seperti itu,” cibir Deva lalu bergegas pergi dari sana. Aliya hanya diam tak menanggapi ucapan sang tuan. Nyatanya ia dan Galen menikah hanya karena keadaan yang saling menguntungkan saja.
...****************...
Jangan lupa tinggalkan jejak ya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!