Hari ini aku memutuskan untuk memulai kembali, melanjutkan hobi menulisku, setelah 3 bulan aku berhenti menulis. Karena cerita Novel ku yang pertama "SOULMATE" ceritanya telah usai.
Walaupun Pikiran tentang Rangga masih ada dan belum benar-benar usai dalam hati Zara, namun pikiranku memaksa ku untuk berhenti berharap dan mundur.
Bagaimana akhirnya nanti, Zara pun tidak pernah tahu,
Apakah Zara benar-benar bisa melupakan Rangga?
Apakah Zara bertemu dengan seseorang yang baru?
Ataukah Zara kembali berjodoh dengan Rangga?
Hanya Allah dan waktu yang akan menjawab semuanya. Berserah diri kepada Allah dan menjalani hari dengan sebaik-baiknya, Insya Allah rencana Allah pasti yang terbaik.
Fokus pada hari ini, lakukan semuanya dengan baik dan berharap Allah selalu meridhoi setiap langkah yang aku jalani.
Zara Aprilia seorang Single mom berusia 28 tahun, bercerai 7 bulan yang lalu. wanita kuat yang hebat, tidak mudah menyerah dengan lika-liku kehidupan yang telah dilalui. Saat ini Zara baru saja bangkit dari keterpurukan sepeninggal Ditto mantan suami Zara.
Zara benar-benar telah melupakan Ditto mantan suami yang telah hidup bersama nya dulu selama 7 tahun. Namun Zara sedang belajar untuk melupakan Rangga laki-laki yang sangat Zara cintai namun tak bisa bersama karena Hati Rangga mencintai orang lain bukan Zara. Sungguh tragis memang kisah Cinta nya Zara, tidak seberuntung karirnya yang selalu bisa menghidupi, menafkahi keluarga sendirian.
Kehidupan masa kecil sampai menjadi seorang single mom seorang Zara Aprilia tidak lah mudah. Memiliki seorang anak laki-laki yang cerdas dan sholeh bernama Jarel Arsenio Ariwibowo usia nya 6 tahun bulan depan, dan masih duduk di Taman kanak-kanak. Sudah banyak pelajaran hidup yang didapatkan dari kisah perjalanan hidup selama ini.
Zara terlahir dari keluarga sederhana yang bahkan masih banyak kekurangan sehingga menuntut Zara menjadi tulang punggung keluarga dari mulai keluar sekolah SMK bahkan sejak duduk di bangku SD pun Zara sudah belajar berdagang ke sekolah, sampai saat ini menjadi single mom juga masih seperti itu. Mudah-mudah selalu dimudahkan rezekinya untuk menghidupi semua keluarga ku.
Maka dari itu Allah tidak membiarkan Zara berlama-lama larut dalam keterpurukan, berkali-kali jatuh namun mencoba berkali-kali pula untuk tetap bangkit dan bangkit lagi, berdiri tegak seperti layaknya batu karang yang tak pernah goyah walaupun ombak terus menerjang tak pernah meruntuhkan semangat nya untuk terus berjuang membahagiakan keluarga.
Zara adalah anak bungsu dari 2 bersaudara, kakak perempuan satu bernama Maria, seorang ibu rumah tangga yang memiliki 2 orang anak, satu Bernama keisha duduk di bangku sekolah SMP dan yang kecil masih balita bernama Chira. Zara ingin ketika nanti Zara sukses membangun usaha Zara, kakak ku ikut bekerja ditempatku agar mendapat penghasilan tambahan untuk membantu penghasilan suami nya sekarang yang terkadang masih kekurangan dikarenakan biaya hidup dan sekolah zaman sekarang yang terus meningkat.
Zara memiliki toko kecil "J Store" walaupun tokonya kecil, namun toko ini menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari yang lumayan lengkap, seperti sembako, Alat tulis, fotokopi, pulsa dan PPOB.
Zara bercita-cita untuk memiliki minimarket yang lengkap dimasa depan, walaupun itu tidak mudah untuk mewujudkan nya. Tapi Zara yakin perlahan tapi pasti jika kita mau tetap berusaha suatu saat impian itu insya Allah dapat terwujud dengan izin Allah.
Sukses itu butuh proses, banyak hal yang harus dilalui, jatuh bangun dalam membangun suatu usaha itu sudah biasa, Bagaimana kita mampu bertahan dan tetap semangat menjalaninya selalu berusaha dan berdo'a pada Allah. Apapun hasil akhirnya yang terpenting adalah nikmati semua prosesnya dan kita bahagia menjalaninya.
Ayah Zara bernama Adi membantu Zara di toko setiap hari sekarang dan memiliki penghasilan yang Alhamdulilah cukup untuk biaya hidup berdua dengan ibu. Dulu Ayah Adi kerja di sawah orang panas-panasan dengan gaji yang tidak seberapa. Zara tidak tega melihatnya. Alhamdulilah sekarang sudah tidak kepanasan lagi karena sekarang ditoko bersama ku. Menjalankan usaha kecil ku yang mudah-mudah suatu saat nanti menjadi besar. amiinn....
Ibu Zara bernama Nani, memiliki riwayat penyakit jantung. Ibu berobat jantung sudah hampir 4 tahun belum selesai sampai saat ini masih rutin kontrol ke rumah sakit setiap bulannya. Sempat ngedrop dan masuk ICU ketika Zara terpuruk waktu itu. Alhamdulilah sekarang keadaan nya sedikit demi sedikit membaik walaupun masih bergantung pada obat-obatan. Sifatnya yang keras sehingga terkadang jika terlalu dekat dengan Zara ujung-ujungnya berantem karena sifatnya yang sama-sama keras tidak ada yang mau mengalah.
Zara juga menulis Novel, udah menjadi hobi bagi Zara untuk menulis setiap harinya. Zara juga hobi menyanyi dan membuat video di youtube, kebanyakan tentang kegiatan sekolah anakku. Dan Zara pun sedang belajar memahami Al-qur'an setelah Zara berhijrah, setiap hari Zara belajar terus memperbaiki diri mengikuti segala petunjuk yang ada dalam Al-qur'an sebagai pedoman, petunjuk supaya kita menjalani kehidupan sesuai dengan perintah yang telah Allah tetapkan.
Semula Zara tidak percaya Cinta Sejati itu ada sampai Allah mempertemukan Zara dengan sosok laki-laki tampan, penuh karisma yang mampu menumbuhkan rasa Cinta yang luar biasa pada hati Zara. Cinta pada pandangan pertama dan Cinta tanpa syarat.
Laki-laki itu bernama Rangga, 31 tahun lulusan pesantren ternama di Sukabumi. Zara kira diawal Zara melihat Rangga. Rangga usianya jauh di bawah Zara padahal ternyata sebetulnya masih diatas Zara, hanya saja Rangga belum pernah menikah, jadi masih terlihat seperti anak ABG. Rangga adalah tulang punggung keluarga setelah Ayah nya meninggal, Rangga lah yang bertanggung jawab penuh atas keluarganya. Apalagi untuk membiayai kuliah adik perempuan nya yang bernama Aisyah, yang sekarang mengajar di pondok pesantren juga. Hal itu yang menjadikan Rangga memutuskan untuk belum menikah sampai saat ini, alasan yang sangat bisa diterima. Seorang Laki-laki yang sangat Zara kagumi. Dan seiring berjalannya waktu rasa Cinta itu tumbuh dan berharap Rangga bisa menjadi calon suami Zara yang selanjutnya setelah berpisah dengan Ditto.
Berawal dari petunjuk shalat istikharah dan berakhir pula dengan petunjuk shalat istikharah.
Beribu cara Zara telah upayakan untuk mendapatkan hati Rangga, namun tak pernah menggoyahkan hati Rangga yang begitu tertutup, misterius dan tidak bisa ditebak.
"Maaf, perasaan hati tidak pernah bisa dipaksa Zara. Allah yang memberi rasa Cinta dihatimu untuk aku. Mintalah kepada Allah untuk menghilangkan kembali rasa Cinta itu. "
Pesan Rangga yang selalu Zara ingat sampai saat ini.
Aku pun meminta kepada Allah untuk menghilangkan rasa cintaku kepada Rangga, jika memang Rangga bukan jodohku, bukan takdirku. Namun sampai saat ini perasaan itu masih tetap ada. Entah kapan bisa hilang, mudah-mudahan seiring berjalannya waktu Rasa itu bisa hilang.
Rangga dan Zara dipertemukan di waktu yang tepat, dimana waktu itu Zara dalam keadaan di titik terendah hidup. Namun Zara tidak tau kalo sebenarnya waktu itu Rangga telah memiliki kekasih bernama Mawar. Mungkin itu yang menyebabkan Zara tidak bisa bersama dengan Rangga.
Sisi baiknya adalah setelah pertemuan itu Zara menjadi pribadi yang lebih baik, lebih dewasa, lebih sabar dalam segala hal, karena segala sesuatu tidak bisa dipaksakan sesuai apa yang kita mau. Kalo memang Rangga tidak mencintai Zara untuk apa dipaksa.
Mudah-mudahan kedepannya masih bisa berteman baik, seperti layaknya seorang sahabat yang selalu mendukung setiap saat.
J store adalah toko kecil yang dibangun Zara sendiri, dibuka tanggal 08 Agustus 2019.
Waktu itu Zara memutuskan untuk resign dari pekerjaan Zara sebagai Admin di perusahaan pabrik sepatu setelah 7 tahun bekerja disana. Zara memilih Resign dan mendapatkan uang pengganti 24 juta.
Zara rasa uang itu cukup untuk menjadi bekal Zara untuk membangun usaha Zara sendiri.
Ternyata membangun usaha dari nol itu tidak semudah yang dibayangkan. Dengan uang itu Zara berfikir untuk membuka usaha fotokopi dan menjual ATK.
Zara mulai mencari mesin fotokopi. Ternyata cukup sulit mencari mesin fotokopi disukabumi. Sampai akhirnya Zara memilih mesin printer kecil yang bisa fotokopi juga. Karena untuk membeli mesin fotocopy cannon itu harga nya mahal, kapasitas listrik nya pun besar. Aku tidak berani mengambilnya karena belum terlihat peluang nya rame atau tidak. Yang pasti rumah ku itu dekat sekolah SMP dan SMA. Itulah yang membuat ku memutuskan untuk membuka usaha fotokopi.
Zara membuka usaha pertama di garasi rumah. Benar-benar dari nol tidak punya pengalaman sama sekali. Bahkan berkali-kali ibuku marah.
"Zara kamu yakin mau buka usaha? " Tanya ibu
"Yakin bu, bagaimana Zara bisa terus bekerja di perusahaan sedangkan anakku butuh aku, ibu juga butuh aku untuk mengantar ibu kontrol setiap saat ke rumah sakit kan? " jawab Zara.
Pertama kali ibu divonis sakit jantung ketika Zara masih bekerja. Ibu mengasuh anakku dirumah, Waktu itu ibu mengeluh sakit dada karena biasanya ibu punya riwayat darah tinggi dan merokok juga. Ibu membeli obat dari warung. Setelah meminum obat itu kondisi ibu langsung ngdrop sedangkan di rumah hanya berdua bersama anakku Jarel yang masih berusia 2 tahun. Untung saja ada satu tetangga yang sedang membangun rumah ibunya yang menolong ibu waktu itu. Dia yang memberi tahu kakakku waktu itu. Kakakku sedang di sekolah mengantar Keisha sekolah. Dan langsung menelpon ku yang sedang bekerja.
Aku langsung izin pulang pada atasan. melihat ibu seperti itu membuat ku khawatir jika terus bekerja dan meninggalkan ibu bersama anakku berdua.
Aku memutuskan untuk Resign dan membuka usaha dirumah.
Bukan dukungan dari ibu yang aku dapatkan ketika pertama kali aku buka usaha. Malah berkali-kali aku mendapatkan omongan ibu yang selalu mematahkan semangat Zara dalam membangun usaha Zara waktu itu.
Belanja pertama ATK 1 juta. Beli meja dan kursi serta satu etalase.
Dengan penuh percaya diri Zara membuka usaha waktu itu.
Ternyata tak mudah menjalankan nya. Hari pertama buka usaha penghasilan ku hanya 16 ribu rupiah saja.
seminggu pertama tidak begitu menunjukan hasil yang signifikan. Tetapi semua itu tidak pernah mematahkan semangat Zara untuk terus berusaha.
"Zara kamu gila ya? Gaji kamu 2,8 juta ditinggalin demi penghasilan 16 ribu dari pagi sampai sore. " itu lah kata-kata ibu di awal aku menjalankan usaha.
Sakit memang, tapi itu seperti cambuk yang membuatku tidak ingin menyerah. Suatu saat aku bisa mendapatkan penghasilan yang bisa mengalahkan gaji ku di perusahaan ku dulu.
Waktu itu aku masih jadi istri Ditto.
Zara berfikir untuk menambah barang dagangan.
Zara belanja ke grosir dekat rumah. Untuk membeli snack. Alhamdulilah penjualan nya naik karena ada jajanan. Nambah lagi beli rak, etalase rokok dan terus seperti itu setiap hari. Apa yang kurang ditambah terus seperti itu sedikit demi sedikit.
"Ngapain jualan chiki, emang siapa yang mau beli? warung juga banyak." Lagi-lagi perkataan menyakitkan ibu muncul.
Sabar Zara, sakit hati ya sangat. Tapi itu adalah penyemangat untuk menjadi sukses dimasa depan nanti.
"Paling juga ga bertahan lama usahanya. dulu ayah mu juga punya toko. Tapi tidak berbakat dalam berdagang yang ada malah bangkrut. " Kata-kata yang selalu ibu berikan padaku.
Semuanya aku serap dan aku tampung didalam hati. Mudah-mudahan suatu hari nanti aku bisa membalikan perkataan ibu ku itu.
Uang modal itu rencana aku pakai untuk saldo tarik tunai juga. Aku ingin menjadi Agen Bank agar bisa bertransaksi tarik tunai transfer dan lain-lain.
Jual pulsa, aku udah mulai menggunakan aplikasi lain. Dan juga token serta pembayaran yang lainnya.
Dengan penuh percaya diri aku menuju Bank BNI, aku temui petugas nya dan meminta untuk pendaftaran Agen BNI. Lucunya aku disambut tawa oleh petugas BNI itu karena aku mau buka Agen BNI dengan bermodalkan uang 10 juta, bahkan foto toko aku pun masih sepi. Mungkin mereka tidak percaya kepada ku.
Sampai akhirnya tak ada respon lagi.
Aku berpindah ke BRI, dan melakukan registrasi Agen Brilink. Alhamdulilah diterima dengan baik namun masih menggunakan BRI Mobile. tidak dapat mesin EDC.
"Bu kalo ibu mau mesin EDC ibu harus target dulu minimal sebulan ibu 200 transaksi baru nanti kami berikan mesin EDC. " Jelas Petugas BRI tersebut.
Setahun aku kerja sama dengan Brilink tapi tak kunjung mendapatkan mesin EDC karena transaksi nya tidak mencapai target. Memang karena keterbatasan Modal dan terlalu banyak potongan Administrasi sehingga bukan nya untung malah uang saldo ku semakin berkurang dan berkurang. Sampai akhirnya Brilink aku hentikan.
Seiring berjalannya waktu Zara dan Ditto memutuskan untuk mengambil cicilan mobil waktu itu Maret 2020. Zara dan Ditto butuh mobil itu untuk mudik pulang ke Cirebon dan antar jemput ibu kontrol ke rumah sakit.
Karena sebelumnya memang sudah punya pinjaman ke BNI atas nama Ditto, pinjaman nya untuk biaya renovasi rumah dulu. Maka Zara dan Ditto memutuskan untuk mengambil pinjaman baru dari BNI untuk DP Mobil waktu itu.
Cair pinjaman dari BNI atas nama Ditto, uangnya dipakai untuk DP mobil Daihatsu sigra ku waktu itu sebesar 24,7 juta. Cicilannya 3 tahun dibayar gaji Ditto. Sisanya kita pakai untuk membangun garasi di tanah sebrang rumah yang aku pakai toko J Store sekarang.
Mobil Daihatsu sigranya cicilan 5 tahun. Jadi ada 2 cicilan waktu itu. Kita berdua sepakat untuk bertanggung jawab bersama. Hasil usaha toko kita pakai untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Bismilah pasti bisa jika kita berusaha bersama.
Aku rela bekerja lebih keras, aku rela setiap hari belanja untuk memenuhi kebutuhan toko ku demi impian kita bersama terwujud. Mumpung anak ku masih kecil. Mumpung Zara dan Ditto masih muda. Saat nya kita membangun semuanya agar ketika di masa tua nanti kita tinggal menikmati hasilnya.
Semua toko dari mulai grosir kecil sampai yang terbesar sudah aku jelajahi untuk mendapatkan barang sembako yang harga pas untuk aku jual kembali. Karena jika fokus ku hanya di fotocopy dan ATK saja. tidak tau bertahan berapa lama ini usahaku.
Wabah virus corona melanda, tak ada satupun siswa yang sekolah. Semuanya online, hal itu membuat usaha fotocopy ku yang baru saja berjalan menjadi sepi.
Aku memutuskan untuk banting setir ke sembako.
Disitulah awal mula aku belanja ke tempat Rangga. Karena setelah menjelajahi Sukabumi, tempat belanja grosir sembako yang paling mantap adalah tempatnya a Rangga.
Setelah beberapa bulan Zara belanja di toko sembako dekat rumah. Ada sesuatu hal yang membuat sedikit konflik antara Zara dan pemilik toko itu.
Sehingga memutuskan Zara untuk pindah belanja ke tempat lain. Semua grosir terdekat sampai kota Sukabumi Zara sudah jelajahi.
Sampai ketika lewat pulang belanja ada toko yang menarik perhatian Zara waktu itu. Bertuliskan "SUMBER REZEKI" Tempatnya biasa ga terlalu besar waktu itu namun banyak sekali motor yang terparkir didepan dan belanjanya juga banyak sekali.
Aku memutuskan untuk memarkirkan mobil ku dan mencoba masuk untuk belanja di tempat ini.
Sampai di dalam toko ternyata memang betul, rame sekali pembeli nya ngantri banget. Dan pertama kalinya Zara bertemu A Fadli dan teh Syifa waktu itu anak pemilik tokonya yang ramah dan baik sekali.
Aku menunggu barang belanjaan ku di cek oleh pa Haji waktu itu, Sambil duduk di kursi depan. Ketika aku pulang ke toko dan cek barang sembako, Zara lihat harganya ternyata ini sangat pas untuk aku jual kembali. Aku memutuskan untuk belanja di tempat ini.
Seiring berjalannya waktu aku terus belanja Sembako di SR Grosir. Aku selalu datang jam 7 kurang waktu itu. Karena jika siang sedikit saja antrian pembeli sudah panjang.
"Eh Zara ya. Pagi-pagi banget teh belanjanya? " Sapa teh Syifa ketika membuka pintu tokonya.
"Iya sengaja, biar ga kebagian ngantri panjang. he... he.. " Jawab Zara.
Aku belanja bawa mobil sendiri, diantar ibu. Karena waktu itu aku baru awal-awal bawa mobil. Masih belajar. Jadi ibu tidak mengijinkan aku pergi bawa mobil sendirian.
"Nah betul teh kalo belanja ke SR mending jam-jam baru buka kaya gini biar ga terlalu penuh. " Kata pa haji ayah A Fadli sambil check barang belanjaan Zara.
"Iya pa, soalnya warung ku ga ada yang nungguin juga, sekarang masih tutup, nanti pulang belanja dari sini baru buka. "Jawab Zara.
"Anak nya lucu. Mau ikut belanja ke mamah ya? udah sekolah belum? tanya pa haji pada Jarel.
"Belum pa, baru 4 tahun." Jawab Zara.
"Oh iya, Ayahnya dimana? "
"Kerja di pabrik sepatu. " Jawab Zara lagi.
"Oh iya, ini bon nya. Udah selesai teh. terima kasih ya." Jawab pa haji sambil memberikan bon belanja padaku waktu itu.
"Iya pa terima kasih. "
Seiring waktu berjalan, aku tetap belanja di SR grosir sampai aku melihat sosok laki-laki memakai kaos warna hijau, sedikit warna putih di lengan pendeknya. Dengan memakai celana berbahan kaos warna hitam. Rambutnya dikuncir. Kulitnya Cerah, walaupun terkadang tertutup terigu tapi tidak menghilangkan kharisma nya.
Itulah Rangga. Aku memperhatikan nya bekerja dan berbicara dalam hati.
"Ganteng ya ini orang. " Zara berkata dalam hati.
"Hey, itu ABG masa kamu suka sama ABG, inget kamu udah nikah Zara." Ada pikiran yang menyadarkan aku waktu itu.
"Makasih teh. " Sambil memberikan barang belanjaan Rangga berkata.
"Oh iya. sama-sama. " Zara kaget, karena dari tadi bengong sambil liatin orang ini beresin barang belanjaan Zara.
Selama menikah dengan Ditto tidak pernah satu kalipun Zara tertarik kepada laki-laki lain selain suami ku.
Beda halnya ketika pertama kali aku melihat Rangga. Ada sesuatu hal yang membuat hati ini bergetar.
"Ih lucu banget ini cowok, kok kaya baru nemu ya cowok model begini pake gelang kaya gitu lagi. Lucu gimana gitu ya. " Zara terus berbicara dalam hati sambil senyum senyum nyetir mobil.
"Zara kenapa? Ada yang lucu di tengah jalan." Ibu mengagetkan aku.
"Oh nggak bu, itu ada kucing lewat lucu. " Jawab Zara kaget ternyata dari tadi ibu memperhatikan Zara yang sedang nyetir mobil.
"Oh gitu. " Jawab ibu.
Zara belanja ke SR grosir waktu itu pas sekitaran tanggal 1-20 aja karena jika akhir bulan uang belanja nya mutar muter sama cicilan mobil waktu itu.
"Maaf ya teh lama nunggu nya, rame banget. " kata a Fadli yang didampingi Yuda di kasir waktu itu. Karena Zara berdiri lama menunggu rokok.
"Iya gak apa-apa a. " Jawab Zara.
Hari berganti terus berganti. Belanja di SR grosir semakin Rame antrian semakin panjang. Toko aku tutup terlalu lama. Kasian pembeli. Aku memutuskan untuk pindah belanja ke grosir sembako dekat rumah ku yang lain.
Satu tahun belanja disana. Awal-awal enak pelayanan nya cepat. Namun lama-lama pelayanan nya lama dan barangnya terkadang banyak yang kosong.
Zara pindah mencari grosir terbesar di dekat SR Grosir. Hanya bertahan 3 bulan belanja disana karena orang-orang nya jutek, Zara ga suka. Sampai akhirnya aku kembali ke SR Grosir. Sampai sekarang si om anter belanja ke rumah. Zara ga akan pindah tempat belanja lagi kecuali jika ada sales lain yang dateng ke toko.
"Baru belanja lagi ya?" Tanya Rangga untuk pertama kalinya.
"Iya. Kemarin sih aku kesini. " Jawab Zara
"Ternyata dia inget ya. Zara kemarin lama menghilang tidak belanja kesini.
Tempat nya sedikit berubah, jadi lebih terang lebih rapi daripada satu tahun yang lalu, sepertinya baru selesai di renovasi, tapi pa haji yang biasa ngobrol sama aku udah ga ada sekarang. Entah kemana, Aku tidak tau kalo beliau sudah meninggal.
Sekarang yang mengganti pa haji ngobrol dengan aku adalah Rangga. Sambil nunggu barang belanjaan terkadang kita ngobrol.
Semakin aku perhatikan ternyata laki-laki ini semakin menarik aja.
"Hallo.. Selamat datang. Silahkan masuk. " Sambut a Rangga dengan gestur tubuhnya yang memberikan sambutan selamat datang sambil membentang kan kedua tangannya.
"Ih.. apaan sih." Aku ketawa dan langsung masuk sambil membawa keranjang belanja.
Setelah aku mengambil semua barang belanjaan ku aku sebutin satu satu dan A Rangga mengetiknya di komputer.
"Inget ya yang itu udah naik loh harganya, jangan sampai salah jual?" A rangga memberi tahu aku.
"Ok siap. " Jawab Zara.
"Nah kalo susu kotak tuh mending 24 aja, jadi itungan harganya 1 dus tapi rasanya boleh campur. " A Rangga memberitahu aku lagi.
"Ok tambahin lagi aja. " Jawab Zara.
Entah kenapa aku selalu nurut aja apa yang dikatakan Rangga apapun itu aku suka. Aku banyak belajar soal harga sembako dari dia.
"Udah beres tinggal bayar. " Kata A Rangga.
"Siap. " Jawab Zara.
"A Fadli bayar nya bisa transfer? " Aku tanya a Fadli karena uang cash yang aku bawa kurang.
"Boleh teh." Jawab a Fadli sambil memberikan no Rekeningnya.
"Sebentar a. "
Aku keluar sebentar karena Mobile Banking aku loading.
"Kenapa? " A Rangga bertanya.
"Loading mau transfer? " Jawab Zara.
"Makanya beli hp tuh sama beli sinyal nya sekalian. " Jawab Rangga sambil ketawa.
"Ha.. ha.. iya ya. harus itu. " Jawab Zara.
Senang nya waktu itu dekat sama Rangga, ngobrol disela-sela aku belanja.
Sampai-sampai ketika aku sedang membereskan Barang belanjaan ditoko pun sering kepikiran tentang Rangga. Padahal yang ada di depan mata itu Ditto suami aku.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!