NovelToon NovelToon

Kisah Anisa Di Sekolah

Episode 1

Di dalam ruangan kelas SMA kelas 2 yang begitu ribut tiba-tiba hening ketika guru masuk.

"Selamat pagi anak-anak.." sapa guru perempuan yang sudah lanjut usia.

"Pagi Bu guru..." jawab semua murid dengan bersamaan. "Baiklah ibu akan absen dulu yah." Ucap perempuan yang bernama Bu Lilis.

Satu persatu nama murid di panggil semua nya mengatakan hadir, namun ketika menyebut nama "Anisa!" Semua nya langsung diam.

"Anisa kemana?" Tanya Bu Lilis.

"Biasa Bu seperti nya dia bolos." Ucap salah satu perempuan yang duduk paling depan yang bernama Rida.

"Ada yang tau Rida kemana?" Tanya Bu Lilis.

"Tidak Bu.." jawab semua murid.

"Kalau Anisa belum datang, pelajaran tidak akan di mulai." Ucap Bu Lilis.

"Yah Bu mana bisa gitu.." ucap semua murid.

Guru nya tidak perduli, dia memilih keluar dari kelas itu.

Tiba-tiba Anisa datang. "Maaf teman-teman aku telat lagi." Ucap Anisa dengan wajah tidak bersalah langsung duduk di kursi nya.

"Heh! gara-gara kamu kita semua jadi tidak bisa ikut mata pelajaran hari ini!" Ucap Rida kesal.

"Itu bukan salah ku, guru nya saja yang tidak mau mengajari Kalian!" Ucap Anisa. "jangan mentang-mentang kamu anak orang kaya suka-suka kamu yah." Ucap Rida menarik rambut Anisa.

"Apa-apaan sih! suka-suka aku dong mau datang kapan, gak datang juga gak ada urusan nya sama kamu." Ucap Anisa.

Mereka ribut lagi sampai guru BK memanggil mereka. "Ada apa dengan kalian ini? ini masih pagi sudah ribut!" Ucap guru BK.

"gara-gara Anisa telat kami jadi tidak bisa belajar." Ucap Rida. Guru menatap Anisa.

"Kenapa kamu telat Anisa? Setiap hari kamu selalu saja telat!" Ucap guru.

"Tadi malam aku nonton konser Pak, aku bangun terlambat." Ucap Anisa. Guru BK itu menggeleng kan kepala nya.

"Kamu akan Bapak hukum. Rida kamu kembali ke kelas kamu." Ucap guru.

"Loh kok cuman aku yang di hukum Pak? Dia duluan yang ngajak ribut." Ucap Anisa.

"Rasain hukuman kamu!" Ucap Rida.

"Pak gak adil dong seperti ini!" Ucap Anisa.

"Sebaiknya kamu ikut dengan bapak!" Ucap guru. Anisa dengan wajah cemberut nya mengikuti guru BK ke kamar mandi umum sekolah.

"Kamu harus membersihkan semua kamar mandi ini. Kalau belum selesai tidak boleh keluar!" Ucap guru BK.

"Bapak bercanda kan? Kalau orang tua ku tau dia pasti akan marah." Ucap Anisa.

"Kamu sudah keterlaluan Anisa! Karena kamu teman-teman kamu tidak bisa belajar." Ucap guru.

"Ini adalah pertama kalinya kamu di hukum kamu harus melakukan nya agar kamu tau di siplin." Ucap guru dan segera pergi.

Anisa masuk.

"uwekk-uwekk..." Dia muntah karena sangat kotor sekali. dia melihat alat-alat untuk menggosok kamar mandi.

"Awas saja kamu yah Rida!" Ucap Anisa. Namun baru saja menggosok sedikit dia merasa lelah dan perut nya sangat lapar.

"Aku sangat lapar, lebih baik aku ke kantin dulu, bodo amat.." ucap Anisa dia mencuci tangan nya dan langsung ke kantin sekolah.

"Anisa kok sudah keluar? Ini belum jam istirahat." Ucap penjaga kantin.

"Aku si hukum Bik." Ucap Anisa.

"Di hukum? Kenapa?" Tanya penjaga kantin.

"karena Rida Bik. Ngeselin banget aku jadi harus membersihkan kamar mandi. Sekarang aku sangat lapar. Berikan aku makanan bik." Ucap Anisa.

"Baik lah, tunggu sebentar yah." Bibi Fitri.

Bibik Fitri cukup dekat dengan Anisa. Entah mengapa Bibik Fitri sangat menyukai Anisa walaupun terkenal sangat nakal.

Guru datang ke kamar mandi dia tidak melihat Anisa di sana. Guru menghela nafas panjang.

"Harus bagaimana lagi mengajari anak itu!" Ucap guru ketika melihat Anisa di kantin.

Waktu nya pulang sekolah. Anisa merapikan bukunya ke dalam tas.

"Banyak PR dari guru, apa kamu sudah menyelesaikan nya?" Tanya Putri duduk di samping Anisa.

"Tugas apa? aku tidak tau." Ucap Anisa. Putri memberikan daftar-daftar PR mereka. Anisa menghela nafas panjang.

"kenapa baru sekarang sih kamu mengatakan nya?" Ucap Anisa. "Beberapa hari lalu kamu masuk waktu di berikan PR tapi kamu memilih untuk tidur!" Ucap Putri.

Anisa Menghela nafas panjang.

"Aku tidak ingin membahas tugas sekarang, aku mau mengajak kamu makan di restoran terbaru. Kata nya banyak cowok-cowok ganteng di sana." Ucap Anisa.

"Aku mau mengerjakan tugas saja." Ucap Putri.

"Aku traktir deh, sekalian juga kamu mengerjakan tugas ku, tenang saja aku membayar seperti biasa." Ucap Anisa.

Putri yang tergolong dari keluarga yang kurang mampu hanya bisa mengandalkan sahabat nya Anisa untuk membayar jajan nya dan Makan nya.

Akhirnya dia mau mereka segera ke restoran itu. "Wahhhhh...." Anisa sangat kagum dia berjalan cepat mencari tempat yang bagus namun tidak sengaja dia menabrak seseorang.

"Auhhhh!!!!" Handphone nya tiba-tiba jatuh ke lantai dan pecah.

"Yahh pecah deh.. Kalau jalan bisa pakai mata gak sih?!" Ucap Anisa kesal menatap Pria yang baru saja menabrak nya.

"Saya minta maaf saya tidak sengaja." Ucap Pria itu sambil mengambil laptop nya yang juga jatuh.

"sudah jelas jalanan sepi Masih sok-sokan membawa laptop. Saya tidak mau tau kamu harus ganti rugi!" Ucap Anisa.

"Tapi saya juga rugi. Mbak yang berlari di keramaian seperti ini. Saya juga sudah minta maaf." Ucap pria itu.

"Handphone saya jauh lebih mahal dari pada laptop busuk itu, saya tidak mau tau perbaiki handphone saya!" Ucap Anisa.

"Saya tidak memiliki uang cash." Ucap Pria itu. Kalau begitu saya akan menahan KTP Kamu." Ucap Anisa tampa pikir panjang langsung mengambil dompet dan menarik KTP.

"Nih bagusin! Kalau mau KTP kamu, ini alamat ku!" Ucap Anisa memberikannya ponsel mahalnya dan juga Alamat nya setelah itu pergi membawa KTP.

Putri yang menahan malu mencoba menyembunyikan wajahnya. "maafkan Teman saya yah Pak." Ucap Putri langsung mengikuti Anisa masuk ke dalam.

"Kamu lagi PMS yah?" Tanya Putri kepada Anisa. "Kenapa kamu bertanya seperti itu?" Tanya Anisa.

"Mulai dari sekolah tadi kamu selalu marah-marah, ada apa?" Tanya Putri.

Anisa menggeleng kan kepala nya.

"Tentang Candra lagi?" Tanya Putri. "Aku tidak mau membahas nya lagi!" Ucap Anisa. Putri menghela nafas panjang.

"Kenapa lagi tuh anak? Perasaan gak ada selesai-selesai nya." Ucap Putri.

"Tadi malam aku melihat nya jalan dengan wanita lain, bagaimana aku tidak kesal." Ucap Anisa.

"Aku sudah bilang beberapa kali kalau dia adalah laki-laki brengsek." Ucap Putri. Anisa diam.

"jadi kamu sudah putus dengan dia?" Tanya Putri. Anisa menganguk.

"palingan bentar lagi juga balikan." Ucap Putri. karena sudah kebiasaan mereka ribut dan ujung-ujungnya berdamai dan romantis kembali.

Episode 2

Setelah pulang dari Cafe Anisa mengantarkan Putri kembali ke rumah nya. Anisa juga pulang ke rumah nya.

"Bibik aku pulang.." ucap Anisa duduk di ruang tamu sambil melepaskan penat nya.

"Non sudah pulang? Tadi Ibu sama Bapak berpesan mereka tidak akan pulang hari ini." Ucap Bibik.

"Kemana Bik?" Tanya Anisa. "Keluar kota Non." Jawab Bibik.

Anisa menghela nafas panjang. Wajah Anisa terlihat sangat lesu. "Ya udah deh Bik kalau begitu aku ke kamar dulu yah." Ucap Anisa.

Sampai di kamar dia langsung mandi. Selepas mandi dia mau membuka ponsel nya namun dia baru ingat kalau ponsel nya pada orang lain.

Akhirnya dia membuka laptop nya untuk menelpon Mamah nya.

"tutttttttt..... tutttttt... Tutttttttt....." Panggilan sampai dua kali tidak di jawab. "Mamah kemana sih?" Ucap Anisa dia mencoba menelpon lagi.

"Halo Anisa.. Ada apa kamu menelpon mamah? Mamah lagi bekerja!" Ucap Mamah nya langsung mematikan sambungan telepon.

"Hufff bahkan aku belum saja berbicara." Ucap Anisa. Akhirnya dia menelpon Papah nya.

"Iyah Halo anak papah. ada apa nak?" Tanya Papah nya.

"Papah di mana? Kenapa tidak pulang? Aku sangat merindukan Papah." Ucap Anisa.

"Papah lagi banyak pekerjaan, kamu telpon Mamah kamu saja yah." Ucap papah nya.

"Mamah Sama Papah sama-sama sibuk, aku tidak memiliki teman, aku sangat merindukan kalian." Ucap Anisa.

"Papah Bekerja seperti ini untuk kamu juga. Tadi Papah sudah mengirimkan uang untuk kamu. Bersenang-senang lah." Ucap papah nya langsung mematikan sambungan telepon nya.

Anisa Menghela nafas panjang. Ia memutuskan untuk keluar dari kamar nya karena merasa bosan.

Keesokan harinya...

"Ada apa nih rame-rame?" Ucap Putri melihat semua teman-teman nya berkumpul di satu meja.

Tidak ada yang menjelaskan satu pun mereka membicarakan apa.

"Ada apa sih Arya?" Tanya Anisa kepada ketua kelas.

"Kamu pasti belum tau kalau guru baru hari ini masuk menggantikan Bu Lilis yang sudah mau pensiun." Ucap Arya.

"Oohh..... hanya karena guru baru." Ucap Anisa dengan santai dan duduk di kursi nya.

"Kenapa kamu begitu santai? Guru baru kita terkenal sangat tegas dan galak, apa kamu tidak takut?" Ucap Putri.

"Aku tidak melakukan kesalahan-kesalahan yang membuat nya marah." Ucap Anisa. Putri yang sudah paham sifat teman nya itu hanya bisa menghela nafas panjang.

"Selain tegas dan galak dia juga sangat tampan, masih muda dan juga kalau tidak salah dia memiliki prestasi yang sangat baik." Ucap teman perempuan yang lain.

"Tidak ada orang yang mengalahkan ketampanan Candra." Ucap Anisa. Tiba-tiba Bu Lilis masuk bersama pria yang sudah berseragam guru.

"Ayo semua nya anak-anak duduk dengan rapi di kursi masing-masing." Ucap Bu Lilis. Semua nya langsung duduk dengan rapi.

"Ya ampun Tampan banget." Ucap Rida. Semua orang terpana kepada pria yang bersama Bu Lilis sementara Anisa malah kaget karena merasa tidak asing dengan pria itu.

"Selamat pagi anak-anak." Sapa Bu Lilis.

"Pagi Bu.." jawab semua nya dengan sangat bersemangat kecuali putri dengan Anisa.

"Anisa bukan kah itu pria yang kamu marah-marahin kemarin?" Tanya Putri berbisik.

"sssttt diam saja!" Ucap Anisa mencoba menyembunyikan wajahnya.

"Mungkin kalian sudah tau kalau Ibu sudah pensiun dan ini adalah Bapak guru baru untuk kalian." Ucap Bu Lilis.

"Assalamualaikum.. Selamat pagi semua nya saya akan memperkenalkan diri saya terlebih dahulu.." ucap Pria itu.

"Ya ampun suara nya saja sudah sangat enak di dengar, semakin semangat nih belajar nya." Ucap Rida.

Semua nya tersenyum dan bersorak.

"Perkenalkan nama saya Andika Saputra. Umur saya 26 tahun, kalian semua bisa memanggil saya dengan sebutan Pak Dika." Ucap guru itu.

"Apakah nama Bapak bisa di tulis di papan tulis?" Ucap salah satu murid.

"Boleh! Saya minta tolong kepada murid yang duduk paling belakang rambut pirang untuk menulis nya." Ucap Dika.

Semua mata tertuju kepada Anisa yang menunduk kan kepala nya. Karena hanya dia yang memiliki rambut berbeda.

"Anisa!" Panggil Bu Lilis.

"Iyah saya Bu." Ucap Anisa. "Saya minta bantuan kamu untuk menikah nama pak guru di depan." Ucap Bu Lilis.

Anisa Menghela nafas panjang. Dia maju ke depan.

"Humm nama bapak siapa?" Tanya Anisa sedikit canggung padahal dalam hati nya merasa kesal. dia tau kalau Pria itu sengaja.

"Andika Saputra." Ucap Dika. Anisa menulis nya.

"Sudah Pak.. kalau begitu saya akan kembali ke kursi saya." Ucap Anisa.

"Tunggu dulu! Siapa nama kamu?" Tanya pak Dika.

"Anisa Pak." Jawab Anisa. Setelah itu Anisa langsung kembali ke kursi nya.

Setelah banyak yang dijelaskan Bu Lilis kembali ke kantor sementara Dika sudah mulai mengajar.

"Murid di ruangan ini cukup banyak. Saya harap kalian semua senang bisa belajar dengan saya." Ucap Dika.

"Kamu tidak pernah mendapatkan wali kelas yang muda seperti bapak, kami pasti akan tambah semangat." Goda wanita yang duduk paling depan di samping Rida.

Dika tersenyum tipis. "Baiklah kalau begitu kita akan memulai mata pelajaran hari ini." Ucap Dika.

Dika mulai menjelaskan di depan tentang pelajaran MTK. Setelah selesai menjelaskan Dika melihat Anisa yang tidak fokus kepada papan tulis melainkan sibuk dengan pewarna nya.

Tiba-tiba Pak Dika menarik buku gambar Anisa membuat Anisa kaget.

"Apa-apaan sih!" Ucap Anisa kesal namun setelah melihat wajah Pak Dika dia langsung terdiam.

"Saya mau kamu menjelaskan pelajaran yang saya jelaskan tadi." Ucap Pak Dika. Anisa melihat ke papan tulis seketika dia jadi bingung.

"Aku sangat benci pelajaran MTK, ini sangat membosankan." Gumam nya namun masih bisa di dengar oleh Dika.

"Kalau begitu saya akan memberika Tugas untuk kamu." Ucap Pak Dika.

"Loh kok gitu sih Pak?" Ucap Anisa.

Pak Dika menatap Anisa.

"Kenapa wajah nya sangat seram sekali sih? Sangat berbeda ketika bertemu di cafe." Batin Anisa. Dia langsung menunduk kan kepala nya.

"Kalau kamu tidak mau di kasih tugas jelas kan pelajaran ini." Ucap Pak Dika.

Anisa akhirnya maju ke depan. Dia menjelaskan apa yang terlintas di otak nya saja sampai membuat semua orang tertawa dan pak Dika menggeleng kan kepala nya.

"Otak kamu terbuat dari apa sih? Apa kamu tidak pernah belajar? Ini pelajaran dari kelas tiga SMP, bagaimana bisa kamu tidak tau?" Ucap Pak Dika meninggikan suara nya.

"Anisa bisa duduk di kelas ini hanya karena bayaran orang tua nya pak, Anisa sama sekali tidak pernah mau belajar, datang ke sekolah hanya bermain saja." Ucap Rida.

Anisa menatap Rida dengan kesal.

Pak Dika Menatap Anisa. "Kamu kembali ke tempat duduk kamu!" Ucap Dika. Anisa langsung kembali.

Episode 3

Jam pelajaran hari ini sudah usai.

"Pak ini hadiah untuk Bapak." Ucap Rida memberikan kotak yang berbungkus kan kertas kado.

"Saya tidak ulang tahun hari ini." Ucap Pak Dika. "Anggap saja ini hadiah dari saya karena sudah mau mengajari kami." Ucap Rida.

"Oohh terimakasih banyak yah. Kalau boleh tau nama kamu siapa?" Tanya Pak Dika.

"Nama saya Rida Pak." Jawab Rida sambil senyum-senyum.

Anisa dengan Putri mau keluar. Anisa lewat begitu saja dari samping pak Dika sementara Putri menunduk kan badan nya.

"Anisa!" Ucap Pak Dika. Anisa berhenti dia menatap Pak Dika. "Kamu tidak pernah di ajarin sopan santun yah?" Ucap pak Dika.

"Saya kurang sopan bagaimana? Saya tidak mengganggu bapak yang sedang menggoda anak SMA." Ucap Anisa.

"Anisa jaga bicara kamu. Ini masih di sekolah." Ucap Putri. Anisa langsung pergi tanpa pamit.

"Anisa memang seperti itu Pak, dia tidak pernah sopan." Ucap Rida.

"Kamu langsung pulang saja, saya akan ke kantor." Ucap Pak Dika. Rida mengangguk.

"Ya ampun Rida.. Aku yakin pak Dika pasti sangat tertarik sama kamu." Ucap teman-teman nya.

"Pasti dong." Ucap Rida dengan sombong. "Anisa aku gak bisa nemanin kamu, aku harus pulang cepat membantu orang tua ku." Ucap Putri.

"Loh kamu sudah janji untuk nemanin aku jalan-jalan." Ucap Anisa. "Maafin aku, tapi beberapa hari ini aku sudah full menemani kamu sehingga orang tua ku marah-marah." Ucap Putri.

"Ya udah deh kalau begitu." Ucap Anisa, akhirnya Putri pulang. "Yahh aku kesepian lagi deh." Ucap Anisa lesu sambil berjalan ke dalam mobil nya.

Dia membuka pintu mobil hendak masuk namun langsung di tahan oleh Pak Dika.

"Apa-apaan sih Pak!" Ucap Anisa kesal.

"Kamu bisa berbicara dengan sopan tidak? Saya ini adalah guru kamu, dan saya jauh lebih Tua dari pada kamu!" Ucap Pak Dika.

"Justru Bapak yang tidak sopan tiba-tiba menghalangi saya." Ucap Anisa.

"Kembalikan KTP saya!" Ucap Pak Dika.

"Mana Handphone saya? kalau Bapak mau KTP Bapak kembali kan ponsel saya dengan keadaan yang bagus." Ucap Anisa.

"Saya menitipkan ponsel kamu di tukang servis handphone, sekarang saya butuh KTP saya untuk pendaftaran diri." Ucap Pak Dika.

"Aku tidak mau memberikan nya." Ucap Anisa. "Kembalikan." Ucap Angga. Anisa menggeleng kan kepala nya.

"Jangan menguji kesabaran saya!" Ucap pak Dika dengan tatapan tajam.

Anisa tetap tidak mau, Dika mau mengambil dari tas Anisa.

"iyah-iyah aku akan memberikan nya." Ucap Anisa karena sudah takut.

Anisa mencoba melihat ke dalam Tas nya.

"Ya ampun kenapa dompet ku tidak ada di sini? seperti nya aku meninggalkan dompet ku di rumah." Ucap Anisa.

"Jangan membuat alasan!" Ucap Pak Dika.

"seriusan Pak. Bapak bisa memeriksa nya sendiri!" Ucap Anisa.

Pak Dika memeriksa nya namun tidak ada.

"Saya mau besok kamu membawa nya. Saya juga akan membawa handphone kamu." Ucap Pak Dika.

Anisa tidak menjawab dia langsung masuk ke dalam mobil dan pergi.

"Anisa cukup terkenal dengan anak yang keras kepala Pak Dika." Ucap Pak guru.

"Kenapa tidak satu pun guru yang bertindak tegas kepada nya?" Tanya Pak Dika.

"Orang tua nya cukup berpengaruh di kota ini Pak. Orang tua nya donatur di sekolah ini." Ucap Pak guru.

Pak Dika menghela nafas panjang. "Baiklah kalau begitu saya harus kembali pulang pak." Ucap pak Dika.

Pak Dika pulang menggunakan motor Vespa nya yang kelihatan nya sudah sangat lama.

Sebelum kembali ke rumah nya dia singgah mengambil ponsel Anisa.

"Apa handphone nya sudah bagus?" Tanya Pak Dika.

"Sudah Pak, silahkan di cek." Ucap pemilik konter.

Pak Dika memeriksa nya dan melihat wallpaper nya foto Anisa. "Itu pacar bapak yah? Sangat cantik yah." Ucap pemilik konter.

Pak Dika menggeleng kan kepala nya. "Ini adalah milik murid saya." Ucap Pak Dika. "oohhh.. saya minta maaf pak, saya tidak tahu."

"Tidak apa-apa." Ucap Pak Dika.

"Kenapa saya tidak asing dengan wajah bapak yah? Apakah sebelum nya Bapak pernah masuk ke TV?" Tanya pemilik konter.

Pak Dika menggeleng kan kepala nya. "Mungkin hanya sekedar mirip." Ucap pemilik konter. Setelah di bayar Pak Dika pulang.

Anisa baru saja sampai di rumah nya dia melihat mobil Candra sudah di depan rumah nya.

"Anisa aku sudah menunggunya kamu dari tadi." Ucap Candra. "Ngapain kamu ke sini?" Tanya Anisa.

"Aku minta maaf, aku minta maaf sudah membuat kamu marah." Ucap Candra.

"Aku sudah sangat membenci kamu, aku tidak ingin balikan sama kamu, kita tidak ada hubungan apapun!" Ucap Anisa.

"Aku dengan perempuan itu hanya main-main, jangan meninggalkan aku, aku janji tidak akan mengulangi nya lagi." Ucap Candra.

Dia terus memohon sampai Anisa luluh. Candra Masih kuliah semester akhir, dia cukup kaya namun sangat Playboy.

Dia sangat Tampan itu sebabnya Anisa tergila-gila kepada nya.

"Aku masih sangat mencintai kamu." Ucap nya memeluk Anisa. Akhirnya Anisa luluh lagi.

"Kamu beneran gak ada selingkuh?" Ucap Anisa. "Aku dengan dia hanya berteman, kamu tau kalau di kampus sangat banyak wanita-wanita yang mencoba mendekati aku, tapi aku hanya mencintai kamu." Ucap Candra.

"Ya udah deh aku Percaya." Ucap Anisa.. Candra tersenyum mereka berpelukan.

"Humm bagaimana kalau hari ini kita ke Club?" Tanya Candra.

"Gak bisa sayang, aku harus mengerjakan tugas." Ucap Anisa.

"Ini hari Sabtu sayang, kamu masih bisa mengerjakan nya hari Minggu." Ucap Candra.

Anisa baru sadar kalau ini adalah hari Sabtu. Akhirnya dia pun mau ikut dengan Candra.

Di malam hari nya Anisa sudah sampai di Club bersama Candra dan bertemu teman-teman nya.

"wah ramai sekali." Ucap Anisa. "Sayang kamu tunggu di sini dulu yah, aku mau ke kamar mandi." Ucap Candra.

"Iyahh.." jawab nya.

"Hayy Anisa.." sapa Salah satu teman Candra.

"Hayy juga." Jawab Anisa.

"kamu datang sendirian? Candra mana?" Tanya teman nya. "Ada kok, dia lagi ke kamar mandi." Ucap Anisa.

"Nih minum.." ucap teman Candra. Anisa menggeleng kan kepala nya.

"Aku belum mau minum, aku menunggu Candra saja." Ucap Anisa. "oohhh."

Dia duduk bersama Anisa menikmati musik yang begitu keras sekali.

"kok Candra gak balik-balik sih." Batin Anisa.

"Kamu cantik banget sih malam ini." Ucap teman Candra.

Anisa mulai risih karena tatapan pria itu. akhirnya dia memilih menyusul Candra.

"Kok kamu lama banget sih?" Ucap Anisa.

"maaf sayang perut kau tiba-tiba sakit." Ucap Candra. Mereka pun lanjut untuk minum di meja yang sudah di pesan sebelum nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!