NovelToon NovelToon

Rasa Yang Salah

part 1

" tidak pa aku tidak mau menikahi Sandra, Jenifer yang aku cintai bukan Sandra " ucap Michael menentang ayahnya.

" Ku mohon Michael demi papa, perusahaan juga mama mu. lihatlah mama mu yang terbaring di ranjang itu " ucap ayahnya sambil menunjuk di mana seorang wanita paruh baya tergeletak di bangsal rumah sakit.

" agrrhhh...."

teriak Michael frustasi dengan keadaan yang sulit baginya. ia memukul asal tembok yang ada di belakangnya untuk melampiaskan amarahnya.

" Papa mohon demi mama mu bukan yang lain " ayahnya Alex Ferguson berjongkok memohon kepada Michael dengan linangan air matanya.

" Bagaimana aku menjalani nya tanpa cinta pa, bagaimana dengan Jenifer apa yang aku katakan padanya. kenapa papa tidak meminta Jenifer saja yang aku nikahi bukan Sandra pa. mereka sama-sama anak dari tuan Gabriel. " Michael masih dengan tingkat emosi yang masih berapi-api.

" Seandainya semudah itu akan papa lakukan Michael, keadaan nya tidak semudah itu dan papa tidak punya pilihan lain tuan Gabriel yang bisa melakukannya. Papa sudah kesana kemari mencari bantuan tapi nihil tak ada yang bisa mereka berikan, hanya tuan Gabriel harapan papa." Alex bahkan meneteskan air matanya melihat kesedihan anak laki-laki nya itu.

" Cobalah kamu bicara baik-baik dengan Jenifer, ia pasti akan mengerti."

Michael mengacak rambutnya lalu pergi meninggalkan papa nya yang masih mengharapkan jawaban 'iya' dari Michael. Mobil ia kemudikan sangat kencang hingga membuat orang-orang marah berpapasan dengan mobil Michael.

Pikirannya kacau bar yang tak pernah ia datangi, untuk pertama kalinya Michael memasuki tempat ha**m itu.

ia memesan minuman dan meminumnya tanpa henti hingga membuat nya meracau.

" aku mencintaimu Jenifer" Michael menjadi pusat perhatian orang-orang di sekitar. Wanita yang mendekati nya sebagai penghibur pun ia maki-maki agar menghindari.

" Kelihatannya itu Michael, apa yang terjadi dengannya" Bryan salah satu temannya mendapati Michael dengan keadaan sangat kacau.

Bryan adalah teman Michael sekaligus sepupu Jenifer salah satu orang yang mengetahui hubungan antara Jenifer dan Michael.

" Michael kamu kenapa " tanya Bryan masih terheran-heran. Pasalnya Michael tidak pernah menyentuh minuman beralkohol itu.

" kamu Bryan jangan paksa aku menikahi wanita itu, aku tidak mencintai nya. cintaku hanya Jenifer seorang, tidak ada yang bisa menggantikan nya di hatiku Bryan" Michael sudah mulai meracau.

" Apa yang kamu katakan Michael aku tidak mengerti". Bryan berusaha membenarkan duduk Michael yang sesekali terjatuh.

" Jenifer aku menyayangimu."

Benar-benar sudah gila ini anak, sepertinya aku akan hubungi Jenifer.

" Hallo Jenifer kamu ada di mana" Bryan sudah menghubungi Jenifer.

" Aku masih di kampus Bryan ada apa"

" Kesinilah, Michael sangat kacau"

" apa yang kamu katakan, apa maksud mu Bryan"

" kamu sudah selesai kuliah nya, cepat datang ke bar di ujung sebrang mall ***"

Jenifer pun panik segera melajukan mobilnya ke alamat yang di maksud Bryan.

Bryan memang suka datang ke situ bersama teman-temannya untuk nongkrong melepaskan penat pekerjaan di kantor nya.

Meneguk alkohol penghilang stresnya sudah menjadi kebiasaan Bryan, tidak dengan Michael ia tak pernah mau di ajak nongkrong di situ. Jika ingin nongkrong Michael memilih di kafe.

" kenapa dengan lo Michael, seberat apa masalahmu sampai-sampai tempat yang anti untuk kamu datangi pun menjadi pelampiasan. untung saja aku segera bertemu dengan mu kalau tidak tak tau aku apa yang terjadi dengan mu, mungkin ada wanita yang akan memanfaatkan situasi mu ini"

Jennifer datang langsung mencari dimana tempat yang disebutkan Bryan. Hati Jenifer terasa teriris melihat kekasihnya dalam keadaan yang kacau.

" Michael kenapa kamu seperti ini " Michael sudah tidak sadarkan diri ucapannya masih meracau kesana kemari.

" Jenifer apa yang terjadi, kamu memutuskan Michael ada apa. Michael bilang sebentar lagi ia akan melamar mu." Jenifer menghembuskan nafas kasarnya.

" Bryan kami tidak akan bisa menikah, hari ini mungkin Michael baru tau semuanya tentang hal ini. papa sudah memberitahuku sebelumnya." ucap Jennifer.

" kenapa Jenifer, apa maksud mu.

" Aku akan melepaskan Michael"

" what... kau gila Jenifer." Bryan pun ikut syok mendengar Jenifer.

" Sudahlah Bryan sekarang bukan saatnya aku menceritakan kepada mu, bantu aku bawa Michael ke apartemen ku. seperti nya tak mungkin ia kita bawa pulang".

Bryan ngga habis pikir dengan yang di ucapkan Jenifer. ia kemudian membantu Jenifer untuk membawa Michael ke apartemen nya.

" Bawa mobilku saja Bryan biarkan nanti mobil Michael aku suruh orang untuk mengantarnya."

Mereka bergegas meninggalkan cafe dimana menjadi saksi betapa hancurnya hati Michael.

Pintu apartemen dibuka, Bryan tergopoh-gopoh membawa temannya itu. Jenifer mengekorinya dari belakang.

Jenifer melepaskan sepatu milik Michael membenahi tubuh Michael dengan di tarik-tariknya. Kemudian menyelimuti agar ia istirahat sejenak.

" Jenifer aku mencintaimu" ucapannya masih itu yang terlontar dari milik Michael.

Michael sudah tidak sadarkan diri ia menarik Jenifer hingga Jenifer jatuh tepat di atas tubuh Michael. Michael menarik tengkuk leher Jenifer kemudian mel***t bib*r jenifer dengan sangat rakus. Nafas Jenifer pun sampai terengah-engah meski padahal ia menikmati c**man Michael untuk pertama kalinya, jenifer tidak bisa mengimbangi Michael yang sangat bringas hari itu.

tak lama ci*man itu terlepas dan Michael terlelap. C**man pertama baginya tapi berkesan tidak menyenangkan, hanya di nikmati saja. Jenifer keluar menemui Bryan sepupunya itu.

" aku bingung Jenifer sebenarnya ada apa " Bryan mencecar Jenifer agar bercerita. Bryan mengira Jenifer memutuskan hubungan nya dengan Michael dengan satu alasan yang tidak bisa diterima Michael.

" sebentar aku bikinkan kopi dulu untuk mu agar lebih rileks." Jennifer berjalan menuju dapur membuat kopi untuk Bryan dan untuk nya.

" Tarik nafas dulu Bryan" Jenifer mempersilahkan Bryan untuk meminumnya terlebih dahulu sebelum mendengar cerita nya.

" Akan aku ceritakan tapi kamu janji tenang ya, aku tau kamu sepupu ku yang sangat baik."

" jangan bertele-tele Jenifer ceritakan padaku, aku bingung hari ini karena kalian"

" papa, Bryan, papa menyuruh ku mengakhiri hubungan ku dengan Michael"

" kenapa dengan om Gabriel, ia tidak menyetujui hubungan kalian atas dasar apa"

" Kak Sandra mencintai Michael"

" terus papamu menyuruh Michael kau ikhlaskan untuk Sandra"

" benar mengingat penyakit kakak, Bryan"

" dan kamu menyetujui nya, kamu egois Jenifer.

" Aku sangat menyayangi kakakku Michael, aku tak mungkin berbahagia atas penderitaan kakakku"

" lantas bagaimana denganmu"

" aku rela demi kak Sandra"

" Lihatlah apa yang terjadi dengan Michael Jenifer"

" aku belum memutuskan hubungan ku dengan nya, mungkin papa nya sudah memberitahu rencana ini "

" Kamu gila Jenifer"

" mungkin sedikit gila demi orang yang kita sayangi"

" Jawab jujur Jenifer bagaimana perasaan sesungguhnya terhadap Michael hingga kau tega kepadanya"..

" aku sangat mencintai nya"

_______

part 2

" aku sangat mencintai nya "

" jika kau mencintai nya apa kau tidak ingin memperjuangkan cintamu itu" ucap Bryan dengan nada sedikit meninggi. Bryan tau bahwa Michael juga sangat mencintai Jenifer.

" Aku tidak bisa Bryan, kakakku karena kak Sandra juga mencintai Michael. Papa memintaku memberikan Michael untuk kak Sandra ".

" lalu Sandra tau rencana kalian " Jenifer menggelengkan kepalanya. Karena benar Sandra tidak pernah keluar kemanapun, dan hubungan Jenifer dengan Michael pun Sandra tidak mengetahuinya.

Sandra bertemu Michael saat ada acara di kantor, dan langsung menaruh hati padanya. Ia utarakan perasaan itu kepada papanya agar papanya melamar Michael untuknya.

Papa Gabriel tidak pernah menolak semua permintaan Sandra, karena Sandra sakit dari kecil.

flashback on

malam ini akan ada acara pertemuan kolega merayakan ulang tahun perusahaan milik papa Gabriel. Ada banyak sekali yang datang dari dalam negeri ataupun luar negeri.

Michael datang bersama orang tuanya, terlihat sangat tampan dan gagah dengan stelan tuxedo nya berwarna hitam.

Papa Gabriel memperkenalkan kedua anaknya itu kepada setiap rekan bisnisnya.

Melihat Michael, Sandra langsug jatuh hati padanya. Berbeda dengan Michael yang menaruh hati kepada Jenifer.

" Pa sandra mau ngomong sesuatu" seperti biasa Sandra wanita yang sangat manja. kedua orang tuanya memperlakukan dirinya seperti putri raja. apapun yang di minta Sandra tak pernah di tolak oleh Gabriel.

" Kenapa anak papa sayang, anak papa mau ngomong serius dengan papa." Sandra duduk disamping papanya sambil bermanja memegang lengan papanya, sesekali papa menyelipkan rambut Sandra ke telinganya.

begitulah interaksi keduanya, Sandra masih seperti anak kecil.

" Papa tau tadi dengan yang namanya Michael"

" tau, dia anak teman rekan bisnis papa. memangnya ada apa, apa Sandra mengenalnya". tanya papa.

" Tidak pa, sandra mengagumi nya saja" jawab Sandra dengan malu-malu.

" lalu hmmmm...." papa Gabriel mengelus kepala anak kesayangannya itu. mengerti yang di maksud Sandra.

" Sandra ingin mengenal nya lebih dekt pa."

" Baiklah sayang, sekarang Sandra istirahat jangan tidur terlalu malam"

***

Michael mengingat-ingat pertemuan tadi, wajah Jenifer membuatnya senyum-senyum sendiri. Michael langsug menyukainya saat pandangan pertama.

" Aku akan mendekati nya, oh ya Bryan" gumam Michael.

Michael terus meminta Bryan agar di dekatkan dengan Jenifer. Bryan pun melakukan nya karena ia tau siapa Michael, dia laki-laki baik. Bryan adalah sepupu dari jenifer. Cinta di sambut Jenifer akhirnya luluh dan mereka menjalin hubungan.

Saat ini Jenifer masih kuliah tak ada yang tau banyak tentang hubungan mereka begitupun dengan Sandra. suatu saat papa Gabriel tau kedekatan anaknya itu. Papa sebenarnya bingung tidak ingin menyakiti salah satu anak nya, tapi mengingat Sandra yang punya penyakit. dari kecil papa tak pernah menolak permintaan Sandra. Saat ini permintaan yang sulit dan setiap hari sandra menanyakan lelaki yang di kaguminya. Akhirnya papa Gabriel memberanikan diri untuk berbicara kepada Jenifer, papa tau Jenifer sangat menyayangi kakak satu-satunya itu.

" Ada apa papa memanggilku, ada yang serius pa." papa tidak menjawab ia langsung memeluk Jenifer. Jenifer mengerutkan keningnya melihat gerak papa yang tak biasanya. Menurut nya pasti ada yang serius tak lain mengenai Sandra kakaknya.

" Bicaralah pa jangan seperti ini."

" papa bingung jen, papa tak ingin menyakiti salah satunya" ucap papa masih dengan air mata yang menetes.

" apa maksud papa, bicara yang jelas dengan Jenifer pa. Jenifer akan mendengarkan papa." pertemuan antara papa dan anak di lakukan nya di kantor. Papa tak ingin hal pribadi ada yang mendengar, jika dilakukan dirumah takut diketahui oleh Sandra. Jenifer mengelus pundak papa untuk menenangkan.

Papa Gabriel juga sangat menyayangi Jenifer, iapun menuruti semua yang diinginkan Jenifer tidak ingin membedakan dengan Sandra.

" kakakmu Sandra menginginkan Michael" seperti disambar petir terdengar di telinga Jenifer, dadanya langsung sesak. papa lagi-lagi memeluk Jenifer lebih erat, takut dengan Jenifer tidak menerima berita ini.

Jennifer pun berusaha untuk kuat di depan papa nya tak ingin juga papa melihat hancur nya hati.

Jenifer melerai pelukan papa kemudian memapah papa untuk duduk di sofa.

Jenifer memegang tangan papa mengahapus setiap bulir air mata yang jatuh, Jenifer tau ini juga sulit bagi ayahnya.

" Jenifer akan melakukan nya demi kakak pa" papa Gabriel mendongak melihat wajah Jennifer melihat keseriusan anaknya. Papa menggeleng tak ada kebohongan di mata anaknya bahwa Jennifer akan melakukan itu. Papa tau Jennifer akan melakukannya ia sangat menyayangi kakaknya.

" Tidak nak itu akan menyakitimu, papa tidak ingin menyakiti putri papa yang lain".

" tidak pa Jennifer tidak apa-apa, Jennifer ingin serius menyelesaikan kuliah dulu. Jennifer akan bicara baik-baik dengan Michael."

" Michael tidak akan setuju dengan hal ini nak"

" kita coba pa semoga ia mengerti." papa kembali memeluk Jenifer"

" maafkan papa nak, hatimu mulia ".

" Tidak ada yang perlu di maafkan pa" Mereka menyudahi pembicaraan itu. Jennifer pamit akan pergi ke kampus.

" terimakasih kasih sayang, lagi-lagi kamu berkorban demi kakakmu"

" Jenifer menyayangi kakak pa, tidak ingin terjadi sesuatu terjadi oleh kakak. ia selama ini sangat menderita dengan penyakitnya, Jennifer ingin memberikan kebahagiaan untuk kakak"

Dikala itu tuan Alex perusahaannya sedang dalam masa bangkrut, ada salah satu karyawan kepercayaannya berkhianat.

Michael baru pulang dari studinya di Amerika, ia baru saja memulai mengurus perusahaan ayahnya.

Tuan Alex sudah kesana kemari mencari bantuan tapi tidak ia temukan kecuali tuan Gabriel yang akan menolong perusahaannya. Tuan Alex menerima tawaran tuan Gabriel bukan karena Michael yang akan di jadikan menantunya, tapi istrinya yang butuh donor ginjal. Hal itu akan menghabiskan dana yang tidak sedikit, hanya tuan Gabriel satu-satunya yang akan menolong. Michael yang menjadi korban dari kerjasama itu.

disinilah hal itu terjadi Michael syok mendengar penuturan ayahnya bahwa ia akan dinikahkan dengan anaknya tuan Gabriel yang bernama Sandra bukan Jennifer kekasih hatinya itu.

flashback off

" aku tidak tau dengan pikiran mu yang konyol itu Jen, lagi-lagi kamu berkorban demi kakakmu bahkan cintamu pun kamu korbankan."

" Hanya itu yang bisa aku lakukan demi kakakku Bryan, aku ingin kakak bahagia"

" Terus bagaimana dengan Michael nanti, kamu lihat keadaan nya sekarang" Bryan menunjuk ke arah Michael yang sedang terbaring tak sadarkan diri.

" aku akan mencoba bicara padanya, aku harap dia bisa mengerti" Bryan mengacak rambutnya kasar mendengar berita dari Jenifer menurutnya itu sangat konyol.

" kamu tidak sakit hati melihat mereka nanti Jen, itu tidak mungkin."

" itu akan sebentar Bryan, selanjutnya akan normal. Aku akan tinggal di apartemen ini setelah nya." Lagi-lagi Bryan tidak percaya dengan skenario kehidupan Jennifer sekarang ini. sepupu nya yang ia sayangi.

" Jennifer...." Suara terdengar dari dalam.

___________

Lanjut bab selanjutnya tinggal kan jejak ya radders.❤️

part 3

" Jennifer aku mencintaimu" lagi-lagi Michael mengigau.

" Terus itu saja yang ia ucapkan dari tadi Jenifer, Michael tak pernah pergi ke bar ini pertama kalinya ia melakukan ini. "

" aku yakin Michael akan mengerti keadaan semua ini".

" yah,,, semoga saja" ucap Bryan tampak kesal dengan Jenifer. ia menghembuskan nafas kasar kemudian menyeruput kopi buatan Jenifer.

Mereka berbincang cukup lama, Bryan tidak setuju dengan keputusan Jennifer. tapi Jennifer sudah memutuskan hal itu, demi kakaknya bahagia.

" Aku pulang dulu ya Jen, biarkan Michael istirahat dulu di sini"

" Jangan pergi Bryan apa kata orang nanti jika aku menyimpan laki-laki disini"

" terus aku kamu suruh tidur disini juga"

" Tolong temani Michael Bryan aku yang akan pulang kerumah, nanti pagi sekali aku akan datang. Aku sudah pesan makanan nanti jika datang makanlah, biarkan Michael istirahat"

" Kalian selalu menyusahkan ku saja" kesal Bryan.

ia sangat menyayangi keponakannya, Bryan sejak kecil sudah di asuh oleh papa Gabriel, karena papa Gabriel tidak punya anak laki-laki dan Bryan anak dari adik Gabriel. orang tua Gabriel meninggal saat kecelakaan.

Bryan dikirim papa Gabriel untuk kuliah di Amerika mengambil sekolah bisnis.

setelah selesai Bryan pun pulang dan ia memutuskan tinggal di apartemen tapi sering juga menginap di rumah papa Gabriel.

Bryan sudah mulai mengurus perusahaan peninggalan papanya, sebelumnya papa Gabriel yang mengurus kini Bryan sudah dewasa perusahaan itu di berikan kepada Bryan agar di urus oleh Bryan.

" Ya sudah aku pulang, trimakasih bryan yang baik saudara terbaik."

" ck..." Bryan berdecak meluapkan kekesalannya.

***

" Baru pulang kamu Jennifer" Jenifer masuk ke dalam rumah sudah malam, biasanya dia tak begitu. menimbulkan pertanyaan bagi ayahnya.

" Iya pa, maaf tadi tidak mengabari orang rumah. Jennifer pergi sama Bryan pa."

" mana Bryan kenapa ngga antarkan kamu pulang atau tidur dirumah papa saja"

tanya papa.

" Bryan masih ada banyak pekerjaan pa jadi tidak bisa antar pulang Jennifer".

" Ngga biasanya dia mementingkan pekerjaan, biasanya dia selalu antar pulang kamu. Kenapa kalian keluar Bryan juga tak izin dengan papa."

" itu pa, hand phone Bryan low bad dan Jennifer kehabisan pulsa"

" bisa kompakan aja kalian."

Jennifer tersenyum kecut lalu pamit untuk naik ke atas membersihkan diri.

" tumben Jennifer pulang malam pa, " tanya mama maria istri papa Gabriel.

papa Gabriel hanya mengedikkan bahunya saja kemudian kembali melihat laptop memeriksa pekerjaan nya.

tok..tok..tok..

" Jennifer kamu sudah pulang" terdengar suara ketukan pintu dari luar.

" Sudah kak, baru saja aku mandi. masuklah pintu tidak dikunci."

Sandra langsug saja masuk ke kamar Jennifer.

" kamu sudah makan, kakak bawakan masakan kesukaan mu" udang pedas makanan kesukaan Jennifer, kakaknya juga sangat menyayangi Jennifer. Sandra selalu memperhatikan Jennifer jika pulang larut Sandra selalu membawakan makanan untuk Jennifer.

" Wah kakak tau aja apa yang di mau Jennifer"

" iya dong kan kakak kamu, hayuk makanlah kamu pasti lapar".

Jennifer melanjutkan makannya dan Sandra bercerita tentang apa yang ia lakukan seharian tadi dirumah. Begitulah Sandra tak punya teman di luaran sana, ia tak bisa terlalu lelah karena fisiknya sangat lemah. Penyakit yang di deritanya sungguh membuat nya jadi anak rumahan.

itulah sebabnya semua orang selalu mengutamakan Sandra.

Begitupun Bryan ia menjadi bulan bulanan Sandra jika Sandra meminta Bryan datang kerumah ia selalu lakukan dan seharian hanya untuk mendengarkan cerita Sandra.

" Jennifer, kamu tau Michael anak om Alex " tanya Sandra.

" uhuk...uhuk..." seketika Jennifer tersedak makanannya.

" pelan-pelan saja Jennifer jangan terburu-buru" Sandra langsung mengambil kan minumannya di berikan kepada Jennifer.

" Maaf kak ini terlalu pedas membuat Jennifer tersedak, maaf kakak tadi bilang apa? " tanya balik Jennifer.

" kamu tau Michael anak om Alex Jen"

" oh yang di kenalkan papa malam pesta itu ya kak," Jennifer berusaha bersikap tenang dengan masih menyelesaikan makanannya.

" iya betul, ia sangat tampan ya Jen. kelihatannya penyayang." ucap Sandra sambil mengingat wajah Michael.

" Iya kak seperti itu kelihatannya, kakak suka sama Michael" Jennifer berpura-pura bertanya.

" kakak mengaguminya Jen" Sandra tersenyum tersipu malu.

" Minta kenalkan saja sama Bryan kak, Michael itukan teman Bryan" sahut Jennifer.

" kamu tau tentang Michael, tahu dari mana Bryan teman Michael." Jennifer berhenti mengunyah memikirkan jawaban yang pas, kali ini Jennifer keceplosan.

" pas kemarin aku sama Bryan bertemu Michael, ternyata dia temannya" Jennifer menjelaskan agar tidak ada keraguan Sandra kepadanya.

" wah kebetulan sekali ya, nanti aku coba hubungi Bryan"

Jennifer tersenyum kepada kakaknya, melihat rona kebahagiaan di wajah kakaknya Jennifer senang. meski dalam hati jujur rasanya sakit, sakit yang tidak berdarah.

" ya sudah Jennifer kakak ke kamar y, kamu langsung istirahat saja"

" siap kak"

Sandra keluar dari kamar Jennifer.

Jennifer berdiri lalu mengunci pintunya, di balik pintu ia menangis merasakan hancur hatinya ia harus mengikhlaskan meski sangat pedih.

" Ya Tuhan mungkin benar ini jalan takdirku, aku memilih mengikhlaskan orang yang aku cintai untuk kakakku. aku gak tega melihat kakakku hancur, lebih baik aku yang hancur aku sehat tidak seperti kakakku. Ku ingin kakak bahagia." Jennifer kemudian merebahkan tubuhnya di ranjang, memiringkan badannya lalu memeluk guling hingga ia tertidur.

***

" Pagi pa, ma, kak" seperti biasa di pagi hari Jennifer mengecup pipi semua anggota keluarga nya.

" kenapa matamu Jen" tanya mama Maria.

" Tidak apa-apa ma. Jennifer semalam mengerjakan tugas sampai larut malam, jadi begini matanya kayak panda"..

" bukan karena menangis Jen"

" tidak mama sayang, Jennifer mau sarapan roti saja ma. Jennifer mau buru-buru ke kampus." Jennifer dengan cepat menghabiskan makanannya karena ia akan ke apartemen.

" pelan-pelan Jen " ucap Sandra.

Jennifer nyengir saja.

" Ya sudah, Jennifer berangkat dulu y" Jennifer buru-buru keluar rumah nya.

" hati-hati Jen jangan ngebut" Jennifer memberikan jempol kepada semuanya. membuat mama dan Sandra geleng-geleng kepala.

Tidak dengan papa ia merasakan apa yang anaknya kini rasakan, tapi papa tak bisa berbuat apapun. Saat Jenifer merasa hancur ia masih bangkit, jika Sandra yang hancur Sandra tidak akan bisa.

Papa pun bergegas pergi dari rumah untuk ke kantor.

" papa juga berangkat dulu ya"

" papa juga terburu-buru," tanya mama.

" iya ma ada meeting hari ini" papa mengecup kepala mama dan Sandra kemudian pamit.

Ternyata papa mengikuti kemana Jennifer pergi, seperti ada yang janggal dengan Jennifer hari jni melihat mata Jennifer yang bengkak.

Mobil melaju kencang takut kehilangan jejak Jennifer.

" Jennifer belok kesini, inikan bukan jalan ke kampus" batin papa terus mengikuti Jennifer.

______

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!