Terjadi pemukulan seorang pria yang menutupi wajahnya dengan masker terhadap seorang pengusaha kaya raya.
Bruk...bruk...bruk...bruk...
"Aaarrgghh....," teriakan seorang pria yang memiliki tahi lalat di wajahnya itu.
"Memperk*sa adalah keahlianmu? dasar pria tidak berguna," bentak seorang pria yang mengenakan masker pada wajahnya.
Pria yang bermasker mengambil kayu memukul pria pelaku pemerk*saan sehingga terluka pada wajah dan tubuhnya di penuhi memar.
Bruk....bruk....bruk....bruk....
"Aaarrghh....,"
"Tolong jangan pukul aku lagi! ampuni aku!" pinta pria itu yang mengerang kesakitan.
"Tidak berguna, gadis itu baru usia 17 tahun kau jadikan dia sebagai pelampiasmu," bentaknya yang menendang pelaku itu.
Buk...
"Aaarrggh...."
Buk...
"Aaarrggh...."
Buk...
"Aaarrggh...."
"Tolong aku...kau siapa? kenapa berani sekali memukulku? aku akan menuntutmu!" teriak pria itu yang sambil menerima tendangan bertubi-tubi
"Aaarrgghh....,"
"Hentikan!"
Pria bermasker memukul dengan kayu dan juga menendangnya tanpa berhenti. tidak ada yang tahu siapa identias pria itu.
"Apa kau bersaudara dengan gadis itu...ha? aku adalah orang terkemuka di kota ini, tidak ada yang bisa penjarakan aku. keluarga gadis itu juga tidak berupaya. walau dia mengupah pengacara untuk menuntut ku, besok kau lihat saja aku tetap menang," bentak pria itu dengan berlagak sombong.
"Menang? apa kau yakin kau akan menang besok?" tanya pria bermasker yang menarik krah bajunya.
"Aku sangat yakin, kalian tidak memiliki bukti untuk menangkapku, uangku sangat banyak sehingga aku bisa membeli berapapun pengacara yang ku mau," jawabnya dengan yakin.
"Berapapun pengacara yang kau mau? kau sangat sombong sekali. Forto, mungkin saja kau akan membusuk didalam penjara," ketus pria bermasker itu dengan tatapan emosi.
"Aku memiliki pengacara yang termahal dan akan memenangkan kasus ini, aku akan bebas dan hidup senang. sementara gadis itu akan mengalami trauma seumur hidup. dan keluarganya juga akan ku buat hidup sengsara dan tidak bisa tinggal di sini lagi," bentak Forto dengan yakin.
"Apa kau yakin pengacara mu akan membantumu memenangkan kasus ini?"
"Siapa yang tidak kenal dengan pengacara yang terkenal hebat dan tidak pernah kalah, Harger Candionz. pria yang di kenal sangat sadis dan telah memenangkan semua kasus yang dia tangani. aku membayar dengan miliyaran dollar kepadanya untuk kebebasanku," kata Forto dengan nada ketus.
"Hahahahaha....kau adalah pria brengs*k yang paling kurang ajar, dengan uang yang kau miliki kau bebas menodai anak gadis orang, kelihatannya sudah banyak anak gadis orang yang menjadi korbanmu selama ini."
"Betul apa yang kau katakan, selama hidupku sudah banyak memakan anak perawan, rasanya sangat nikmat di saat aku setubuhi mereka. aku suka mendengar mereka berteriak kesakitan dan merasa takut sehingga menangis. penderitaan mereka adalah kebahagiaan ku. aku merasa sangat puas. aku memiliki banyak uang jadi aku hanya cukup melempar uang ke wajahnya mereka untuk keperawanan mereka," jawab Forto yang terkapar dengan wajahnya yang penuh luka.
Bruk...
Pukulan dari pria bermasker mengenai wajah pria pemerkosa itu.
"Kau adalah binatang pemusnah masa depan orang, mereka adalah gadis yang tidak berdosa dan memiliki masa depan yang cerah, apa kau tahu apa yang kau lakukan pada mereka telah mengakibatkan hidup mereka hancur. ada yang ketakutan sehingga terkena gangguan jiwa, dan ada yang bunuh diri. sudah berapa keluarga yang merasa sedih dan sakit hati karena ulahmu," bentaknya yang sambil memukul wajah Forto dengan kuat.
Bruk...
"Aaarrgghh...."
"Hahahahahaha....aku tidak peduli dengan semua itu, aku hanya utamakan kepuasanku saja. mereka memang pantas ku cicipi. dan kalau malu, iya bunuh diri saja. untuk apa hidup lagi," kata Forto dengan menghina.
"Kau akan mendapatkan balasan setimpal. selama ini kau melakukan banyak kesalahan akan tetapi kau masih lolos, besok adalah persidangan penentuan, aku akan hadir dan melihatmu di jatuhkan hukuman," bentak pria bermasker dengan nada tinggi.
"Harger Candionz adalah pengacaraku, aku tidak akan kalah dalam persidangan ini. hanya orang kaya sepertiku yang sanggup mengupah pengacara berkelas seperti dia," kata Forto dengan bersikap sombong
"Besok kita akan bertemu, menang atau kalah kita belum tahu lagi," kecam pria itu yang kemudian melangkah pergi.
Forto Remundo adalah pria asal meksiko yang tinggal di California, pria itu selama ini selalu saja melakukan pemaksaan hubungan badan dengan gadis di bawah umur. setiap korbannya hanya bisa menerima nasib yang tragis, tidak mampu menuntutnya, setiap keluarga korban akan di tuntut kembali oleh Forto sehingga mereka yang meringkus dalam penjara dengan alasan pencemaran nama baik.
Selama bertahun-tahun lamanya Forto bebas melakukan pelecehan sek.sual terhadap gadis manapun. ia bebas karena kekuasaan yang dia miliki.
Keluarga besar Milithen.
Sepasang suami istri yang sedang terjadi pertengkaran hebat.
"Cameron, seharusnya kau mengerti perasaanku, kita sudah lama menikah dan kau tidak mampu memberiku keturunan, mamaku dan keluarga besarku sangat berharap aku bisa memiliki seorang anak. hari ini aku ingin menyampaikan bahwa aku sudah menikah dengan wanita lain," kata seorang pria yang berstatus sebagai suami dari Cameron.
"Me-menikah? sejak kapan kau menikah di belakangku? kenapa sekarang kau baru mengatakannya?" tanya Cameron dengan histeris.
"Jangan salahkan aku! aku harus melakukannya demi penerus keluarga ini, kau juga tahu keluarga ku adalah keluarga besar dan tidak mungkin tidak memiliki anak. Cameron, kau mandul dan tidak mampu melahirkan anak untukku."
Plak..
Tamparan dari Cameron yang merasa sakit hati terhadap kebohongan suaminya itu.
"Jhony, apa kau masih menganggapku adalah istrimu? kau menikah tanpa sepengetahuanku, apa kau merasa tidak keterlaluan?" tanya Cameron dengan nada tinggi.
"Aku tidak bisa menunggu izin darimu, aku tahu kau tidak akan setuju. dan yang paling penting adalah dia sudah hamil dua bulan," kata Jhony dengan terus terang.
Cameron yang mendengar ucapan suaminya lagi-lagi bagaikan di sambar petir, begitu teganya pria yang dia cintai selama ini mengkhianatinya hanya karena ia belum bisa memberikan keturunan.
"Jhony Milithen, kau sangat menjijikan, sudah lama kau mengkhianatiku, selama ini kau berhubungan dengan wanita lain di saat aku tidak tahu, apa kau tidak memikirkan perasaanku? aku adalah wanita yang kau lamar dan kau nikahi saat dulu, dan dengan begitu mudahnya kau menikahi wanita lain. kau mengkhianatiku...kau mengkhianatiku...," teriak Cameron dengan kesal.
"Terima atau tidak kau tidak ada pilihan lain, hari ini aku akan membawanya tinggal di sini," kata Jhony dengan tegas.
"Tinggal di sini? kenapa kau bisa melakukannya tanpa bertanya padaku? aku masih istrimu?" bentak Cameron dengan emosi tinggi.
"Mamaku sudah menerima dia di sini, dia telah mengandung anakku. tentu saja dia harus tinggal bersama kita, aku berharap kau juga menghormati dia sebagai menantu keluarga Milithen, posisi dia sangat penting di keluarga kita. kau tahu kau harus mengalah karena kau adalah istri yang mandul," kata Jhony dengan ketus.
"Mandul? apa kau yakin bukan kau yang mandul? apa kau sudah periksa ke dokter? laporan mengenai kesehatanku normal saja, dan tidak ada kesalahan sama sekali. tapi seingatku kau masih belum melakukan pemeriksaan kesehatanmu," ujar Cameron.
"Diam! aku tidak mandul dan Lonela sudah hamil anakku. kau yang mandul, bukan aku," bentak Jhony.
"Jhony Milithen, kalau begitu aku ingatkan padamu, jika istrimu itu hamil anak orang lain, aku bersumpah akan menghancurkan kalian berdua," kecam Cameron yang menarik kerah kemeja suaminya.
"Cameron, aku tidak menyangka kau bisa mengatakan hal seperti itu, Lonela wanita yang baik-baik. tidak seperti yang kau katakan. jangan karena kau merasa cemburu oleh sebab itu kau menghinanya," bentak Jhony yang melepaskan tangan istrinya.
"Kau wanita mandul harus sadar diri, jangan menghina atau merendahkan orang lain. dan jangan coba-coba kau merendahkan dia," bentak Jhony.
"Aku ada bukti dari dokter bahwa aku sehat-sehat saja, kalau kau ingin membuktikan padaku dia adalah wanita baik, maka aku menantangmu untuk melakukan pemeriksaan kesehatanmu. dan buktikan padaku bahwa aku salah menuduhmu," kata Cameron dengan merasa kesal.
"Kau adalah wanita gila, selama ini aku adalah pria satu-satunya yang bersama dia, dia begitu tulus padaku dan tidak mungkin dia mengkhianatiku. justru dirimu harus bisa menjaga sikap. jangan sakiti dia atau tidak, aku tidak akan segan untuk menceraikan mu," kecam Jhony dengan nada ketus.
"Menceraikanku? atas dasar apa? apa karena aku mandul? kau tidak ada bukti sama sekali. aku ada bukti dari rumah sakit. jika karena alasan ini kau ingin menceraikanku, maka kau harus periksa kesehatanmu dulu," jawab Cameron dengan tegas.
"Aku tidak mandul, dan aku akan membuktikan bahwa anak dalam kandungan Lonela adalah darah dagingku," kata Jhony dengan tegas.
"Lebih baik kau memiliki buktinya," ujar Cameron dengan tegas.
"Lihat saja! aku akan membuktikan bahwa Lonela adalah wanita yang baik, dan di saat itu aku ingin kau meminta maaf padanya, kau harus melayaninya jika kau masih ingin menjadi istriku. jika tidak, maka kau boleh keluar dari keluarga ini," bentak Jhony dengan nada tinggi.
"Jhony Milithen, aku adalah istrimu dan bukan pelayan wanita itu, kau tidak berhak mengaturku melayaninya. kau jangan lupa satu hal, aku adalah istri pertama dan dia adalah istri ke dua. yang seharusnya melayaniku adalah dia. saat aku menjadi istrimu aku juga melakukan yang terbaik melayani orang tuamu. dan kini kau jangan melanggar aturan keluarga hanya karena dia telah hamil. jaga prinsipmu sebagai kepala keluarga di sini, Jhony Milithen," kata Cameron dengan tegas.
"Kau....."
"Kenapa? kau tidak tega dia melayani mamamu dan juga aku? aku adalah istri pertamamu, tentu saja status ku masih lebih tinggi dari dia, dan dia masih harus memanggilku kakak. ingin aku bertekuk lutut padamu dan dia hanya karena dia hamil anakmu? maka kau sudah salah. aku bukan wanita yang bisa di rendahkan oleh siapapun termasuk kamu, Jhony Milithen," ucap Cameron dengan nada ketus.
"Cameron, jika kau berani menyakitinya maka jangan salahkan aku membalasmu," kecam Jhony.
"Kau tenang saja, Jhony Milithen. bawa saja istrimu itu masuk ke rumah ini. aku akan melayaninya dengan baik dan akan ku anggap dia sebagai adikku, asalkan dia bersikap sopan dan tidak kurang ajar padaku. selama masa kehamilannya aku pasti akan membantumu merawat dia. tapi ingat kataku hari ini. jika suatu saat aku mendapati anak itu bukan darah dagingmu, maka aku tidak akan diam saja," kata Cameron dengan tegas dan melangkah keluar dari kamarnya.
"Dasar wanita gila, kenapa dia yang mengancamku," ketus Jhony yang merasa kesal.
Saat melangkah keluar Cameron bertemu dengan mertuanya yang sedang duduk di ruang tamu.
"Cameron, mari sini!" panggil wanita yang berambut ikal dan putih pendek sebahu.
"Mama," sapa Cameron yang duduk di samping mertuanya.
"Jhony pasti sudah memberitahumu tentang Lonela?" tanya mertuanya yang bernama Rionez
"Iya, Ma," jawab Cameron dengan wajah kecewa.
"Cameron, mama berharap kamu bisa mengerti, kenapa Jhony melakukan ini, semua ini karena terpaksa. kalian sudah menikah selama tiga tahun. tapi kamu masih tidak bisa memberi keturunan padanya. sementara keluarga Milithen adalah keluarga besar dan Jhony adalah putra tunggal, kita membutuhkan penerus untuk bisnis kita. mama berharap kamu jangan menyalahkan dia," ujar Rionez dengan memegang tangan menantunya.
"Ma, aku mengerti. dan aku juga sudah memikirkannya. demi penerus keluarga ini aku tidak akan membantah dan izinkan Lonela tinggal bersama kita. agar aku juga bisa membantu merawatnya. walau aku bukan ibu kandung anak di dalam kandungan Lonela, tapi aku tetap adalah ibu tirinya, aku tetap akan menyayangi anak ini demi suami yang ku cintai. aku akan selalu mendukung dia," jawab Cameron dengan lembut.
"Menantuku yang baik, Jhony beruntung menikah denganmu. walau bagaimanapun kau tetap adalah menantu tertua di keluarga ini," jawab Rionez dengan senyum.
"Mama, aku akan selalu menjadi menantumu yang berbakti padamu," ucap Cameron dengan senyum dan memeluk mertuanya.
"Menantuku yang baik," ujar Rionez dengan sambil menepuk punggung menantunya dengan pelan.
"Wanita mandul apanya yang baik, seperti ayam betina yang tidak bisa bertelur, hanya membuang nasiku selama ini," ketus Rionez di dalam hati.
"Mertua yang pintar berpura-pura, aku tahu kalian sedang ingin menyingkirkanku, oleh karena itu sengaja ingin membuatku marah dan mengusirku dari sini. aku tidak akan terjebak," batin Cameron.
Keesokan harinya
Persidangan kasus Forto Remundo yang tertuduh sebagai pemerkosa anak 17 tahun. di siang itu dia telah hadir di dalam pengadilan. tidak lama kemudian seorang pria tampan yang adalah pengacara terkenal, Harger Candionz. yang dikenal berdarah dingin dan sering mengalahkan lawan-lawannya, kehadiran dirinya di pengadilan itu menarik perhatian semua reporter yang telah menunggu di luar pengadilan. tentu tidak asing lagi bagi mereka dengan karakter Harger Candionz yang terkenal tidak banyak kata-kata dan hanya akan bersuara saat sidang di jalankan. para reporter hanya memotret pria tampan itu dan tidak bertanya apapun padanya.
Harger Candionz tanpa senyuman dan sapaan terhadap yang lain dan melangkah masuk ke dalam pengadilan itu. ia sebagai pengacara pembela tersangka, Forto Remundo.
Sementara lawannya adalah keluarga korban yang juga memiliki pengacara yang di bawah level Harger Candionz, yang bernama Tevez Andro.
"Tuan Candionz, aku serahkan padamu, aku yakin kau bisa menangkan kasus ini," ucap Forto yang bersalaman dengan Harger.
"Tuan Remundo, aku akan membuatmu merasa puas dengan hasilnya nanti," jawab Harger dengan senyum sinis.
"Pria brengs*k tidak berguna, putriku harus di rawat di rumah sakit dan kini dia sudah mengalami trauma karena ulahmu," teriak seorang wanita yang adalah ibu dari korban.
"Kau harus di jatuhkan hukuman hari ini," bentak seorang pria itu yang adalah ayah dari sang gadis.
"Kalian harus bertenang! di sini adalah pengadilan," bujuk pengacara mereka yang berusaha menenangkan pihak keluarga korban.
"Dia adalah pria brengs*k yang sengaja menghapus bukti, dia adalah binatang," teriak dari ayah gadis itu yang merasa tertekan.
Tidak lama kemudian hakim dan jaksa hadir di dalam pengadilan tersebut. di saat semuanya berdiri saling memberi hormat, pengacara Harger Candionz hanya duduk diam tanpa memberi hormat pada siapapun.
Persidangan di mulai.
"Pengacara Candionz, silakan!" ucap Hakim pada Harger.
Harger Candionz berdiri dari tempat duduknya dan melangkah ke hadapan hakim.
"Hari ini adalah persidangan penentuan, sebelum persidangan berakhir saya ingin mengucap beberapa kata untuk pihak klien saya," ucap Harger kepada Hakim dan para jaksa.
"Silakan," jawab Hakim.
"Mengenai kasus pemerkosaan ini terjadi pada hari selasa pukul 10 malam, seorang gadis berusia 17 tahun yang baru pulang bekerja di culik oleh pria asing dengan mengunakan mobilnya. kemudian terjadilah permerkos*an selama tiga jam di dalam mobil. gadis itu harus di rawat hingga kini kondisinya sedang tidak stabil," kata Harger pada semua orang yang hadir di sana.
"Apa yang dia katakan," gumam Forto.
"Pelakunya yang tak lain adalah pria yang suka mencari gadis muda sebagai pelampiasan hasratnya. selama ini dia juga telah melakukan banyak pemerkosaan terhadap gadis di bawah umur. dan untuk korban kali ini adalah korban ke delapan," kata Harger yang mengeluarkan sebuah alat rekaman dari sakunya.
"Pengacara Candionz, apa bisa Anda jelaskan lebih detail!" ucap Hakim pada Harger yang berdiri di hadapannya.
"Saya memiliki rekaman ini, isi rekaman ini bisa membuktikan siapa pelakunya," ujar Harger yang menekan tombol alat itu. semua yang hadir di sana mendengarkan isi rekaman tersebut.
"Apa kau bersaudara dengan gadis itu...ha? aku adalah orang terkemuka di kota ini, tidak ada yang bisa penjarakan aku. keluarga gadis itu juga tidak berupaya. walau dia mengupah pengacara untuk menuntut ku, besok kau lihat saja aku tetap menang."
"Menang? apa kau yakin kau akan menang besok?"
"Aku sangat yakin, kalian tidak memiliki bukti untuk menangkapku, uangku sangat banyak sehingga aku bisa membeli berapapun pengacara yang ku mau."
"Betul apa yang kau katakan, selama hidupku sudah banyak memakan anak perawan, rasanya sangat nikmat di saat aku setubuhi mereka. aku suka mendengar mereka berteriak kesakitan dan merasa takut sehingga menangis. penderitaan mereka adalah kebahagiaan ku. aku merasa sangat puas. aku memiliki banyak uang jadi aku hanya cukup melempar uang ke wajahnya mereka untuk keperawanan mereka."
"Kau adalah pria brengs*k."
"Semua gadis di bawah umur telah aku perk*sa, dan setelah itu aku hanya perlu membayar uang agar bisa lolos dari semua hukuman ini, uang adalah segalanya dan dengan uang aku bisa menikmati gadis muda."
"Selama ini kau selalu saja menang atas persidangan, apakah Hakim dan jaksa juga menjadi rekanmu?"
"Benar, aku hanya perlu menyuap mereka dan kemudian mereka menjatuhkan hukuman terhadap keluarga korban, sementara aku bebas dan bisa mengincar gadis lain lagi."
"Aku merasa penasaran siapa nama hakim itu dan juga jaksa yang telah makan uang kotormu?"
"Mereka adalah hakim George, dan jaksa Almost, Rocky, Xavi. mereka telah menerima banyak uangku selama ini."
Semua yang mendengar isi rekaman di antara Forto dan seorang pria, mereka mengeleng kepala karena baru sadar bahwa hakim dan jaksa adalah di pihak tersangka selama ini.
Hakim dan Jaksa yang juga mendengar rekaman tersebut merasa cemas dan tidak bersuara.
"Bagaimana dengan Tuan Hakim dan Tuan Jaksa? kalian selama ini telah menolong si pelaku untuk berleluasa menodai anak gadis orang yang tidak berdosa? apakah kalian merasa bahagia di saat memakan uang kotor itu?" tanya Harger dengan bersikap tenang.
"Semua ini tidak benar, Pengacara Candionz, apa yang kau lakukan? jangan lupa kau adalah pengacara pembela ku," teriak Forto dengan nada tinggi.
"Aku adalah pengacaramu memang tidak salah, tapi aku berhak ingin memihak pada yang tidak bersalah, kau adalah pria bajingan penghancur anak orang, dan selama ini hakim dan jaksa brengs*k ini yang membantumu," bentak Harger dengan nada tinggi.
"Pengacara Candionz, jaga ucapanmu," bentak Hakim dan para jaksa yang berusaha membela diri.
"Tuan Hakim dan Tuan Jaksa, atas perbuatan kalian telah banyak anak bawah umur menjadi korbannya, bagaimana jika kejadian yang sama menimpa pada putri kalian? apakah kalian masih bisa membebaskan pelakunya? sangat di sayangkan negara kita memiliki hakim dan jaksa seperti kalian," bentak Harger yang berterus terang.
Harger kemudian menunjukan sebuah bukti dokumen dan memperlihatkan kepada semua orang di sana.
"Ini adalah bukti transferan uang ke rekening mereka, semua pengirim uang adalah dari Forto Remundo, apakah ini masih tidak kuat untuk membuktikan bahwa Hakim dan Jaksa menerima suap selama ini?" ucap Harger yang memandang ke semua orang yang hadir di sana.
"Hakim dan Jaksa adalah sampah masyarakat," bentak salah satu hadirin di sana.
"Geser jabatan mereka! mereka adalah sampah masyarakat,
sampah masyarakat..." teriak semua orang yang di sana.
Hakim dan Jaksa hanya bisa terdiam saat bukti kesalahan mereka di ungkap oleh pengacara Candionz.
"Harger Candionz, apa yang sudah kau lakukan? kau sudah menerima. uangku," teriak Forto dengan kesal.
"Lalu, kenapa jika aku menerima uangmu? memang sudah seharusnya kau membayarku, bukan?" tanya Harger yang menghampiri Forto.
"Aku tidak melakukan kesalahan, dan tidak ada yang bisa memghukumku," teriak Forto dengan kesal.
Buk...buk...
Pukulan dari Harger yang mengenai wajah Forto, pria itu terkapar ke lantai karena pukulan keras dari pengacaranya.
"Hari ini aku sebagai pengacaramu akan menuntut mu atas semua kesalahan yang telah kau lakukan," kata Harger dengan tegas.
"Dan keputusan hari ini akan di tentukan oleh hakim dan jaksa yang lebih layak dari kalian," ucap Harger yang menunjukan kepada hakim dan jaksa yang ada di sana.
Sesaat kemudian datanglah empat orang ke pengadilan itu. salah satunya mengenakan jubah Hakim dan tiga lainnya adalah jaksa yang akan melanjutkan persidangan itu.
"Mulai saat ini beliau adalah Hakim dan Jaksa yang akan melanjutkan kasus ini," ucap Harger pada semua hadirin di sana..
"Bawa mereka pergi dan tunggu persidangan kasus suap di laksanakan!" perintah Hakim yang baru datang itu.
Pihak berwajib membawa hakim George dan tiga jaksa lainnya pergi meninggalkan pengadilan.
Hakim dan tiga Jaksa yang baru akan melanjutkan persidangan tersebut.
"Sidang di lanjutkan!"ucap Hakim sambil mengetuk palu.
Tok..Tok..
"Tuan Hakim, saya memiliki bukti kesalahan tersangka pemerk*sa, semua rekaman ini adalah bukti yang kuat untuk menjatuhkan hukuman terhadap dirinya, selain melakukan kekerasan sek*sual terhadap beberapa korban, tersangka juga telah menyuap hakim dan jaksa selama ini. semua bukti saya serahkan kepada pengadilan," kata Harger yang menyerahkan rekaman tersebut.
"Semua ini tidak benar, Harger Candionz, kau adalah pecundang," bentak Forto yang ingin menyerang pengacara Condionz.
Harger yang melihat kliennya yang datang menyerang dirinya ia pun langsung membanting pria itu ke lantai dengan keras
Bruk...
"Aauhhkkk," jeritan Forto yang merasa kesakitan.
"Manusia bodoh, sudah ku katakan kau akan kalah, apa kau lupa?" ketus Harger.
"Kau...."
"Aku adalah pria yang menghajarmu semalam," kata Harger dengan senyum sambil menepuk wajah kliennya itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!