Yang aku ingat laki-laki itu mengatakan sesuatu yang cukup panjang dan meminta ku tersenyum untuk terakhir kalinya..
(Kata-kata yang diingat)
". Soochan kemarilah... Berjanjilah padaku.. Untuk selama-lamanya kamu engga akan menangis saat mendengar dan menyebut nama aku.. Kamu harus tetap tersenyum disaat situasi apapun meski itu cukup menyakitkan untukmu... Aku engga mau kamu cengeng, kamu gadisku yang sangat kuat.. Jangan pernah membenci dirimu sendiri ya! dan maafkan lah dirimu, Coba untuk menerima semua kenyataan nya dan aku akan selalu ada dihatimu.. Hingga kapan pun dan meski kita akan berbeda tempat.. Tolong maafin jiwon karena harus ninggalin nara.. Maaf karena telah membuat perasaan nara hancur berkeping-keping karena kematian jiwon.. Kamu harus bisa memaafkan semuanya agar kamu bisa melupakan jiwon, jiwon engga mau kehilangan Nara tersayang, maaf sudah membuat Nara menderita karena kehadiran jiwon maaf karena jiwon telah melampiaskan nya ke Nara semua penderitaan ini, jiwon sangat amat menyayangi dan mencintai Nara.. Terimakasih telah bawa jiwon kedalam kedamaian dan kebahagiaan, jiwon akan selalu mengingat kenangan bersama Nara.. Ohh ya.. Aku ingin melihat senyumanmu untuk yang terakhir kalinya, boleh?? berjanjilah jangan menangis lagi ya soochan .. Sayonara... Aishiteru ".
Aku benar-benar tidak kuat mendengar kata-katanya soal kebahagiaan, kedamaian dan penderitaan, justru dia yang sudah membuat alur cerita hidup Nara menjadi warna warna pelangi.
Hari itu di tanggal 22 Desember yang menurut ku akan menjadi akhir dalam hidupku, namun ternyata penderitaan itu tidak akan bertahan lama..
Aku menahan tangisanku, dan berusaha tersenyum iklas dan tulus dihadapan nya, terakhir kali sebelum dia benar-benar pergi, dia menc*um ku, dan yah.. Jiwon tidak pernah membuka kembali matanya yang ingin sekali aku lihat itu.
Aku menangis histeris menatap kelangit karena tidak sanggup melihat wajah Jiwon yang sudah pucat, disana semuanya yang tengah bertarung satu sama lain dibuat berhenti karena tangisanku.
Elouna hanya bisa terdiam melihat ku, sempat merasa kecewa, aku yang tidak ingin tinggal diam menatap musuh yang tengah santai diatas menatapi pemandangan yang menurutnya sangat indah. aku menatap jiwon kembali, karena air hujan d*rah di wajahku jatuh ke wajah jiwon. menunggu sesaat dan memastikan nya kembali, namun nihil jiwon benar-benar tidak membuka matanya, aku yang benar-benar bingung dan sudah di puncak amarah mencium tangan jiwon dan menidurinya di tanah dengan luaran bajuku yang dijadikan bantalan untuknya.
Aku berdiri dan berteriak, mengeluarkan semua amarah dan kekesalanku. mem*kuli semua yang menghalangi jalanku untuk menemui musuh, sebelum benar-benar sampai kedepan sekolah, aku memb*nuh b*jingan yang memegang p!sau tadi.
Seakan dikendalikan oleh hawa nafsu aku membabi butakan semuanya, dan berlari sembari berteriak ke arah musuh.
Sesampainya di outdoor sekolah, aku sempat bertarung sebentar dengan kedua pengawalnya, dan mend*rong si keparat b*jingan itu hingga t*rjatuh ke tanah.
Hari yang aku anggap akan sangat menyenangkan dan tidak akan terlupakan, ternyata memang benar-benar terjadi, namun berganti alur menjadi cerita.
“ PERISTIWA MALAM BERD*R*H ”
Yang tidak akan terlupakan untuk semua anggota L.Y.O elouna, eunbi, aku begitupun dengan yang lainnya.
Aku tidak sadarkan diri dan sudah terbangun dirumah sakit hari itu dengan sinar matahari yang menyilaukan dan juga suara kicauan burung, tersadar dari semuanya, aku terbangun kaget dengan infusan yang ikut tertarik dari tangan ku.
Di hadapanku sudah ada eunbi dan juga minn.
Aku dengan nafas terengah-engah melihat kesekitar mencari jiwon dan elouna, lalu menceritakan semuanya yang sudah seperti mimpi secara detail kepada eunbi dengan wajah tidak percaya dan tangisan yang tidak karuan.
Namun eunbi dan minn hanya menatap dingin kearahku. hari itu eunbi mengatakan kalau elouna masuk l*pas remaja karena menyerah kan diri ke polisi, dan mengatakan jiwon sudah dimakamkan.
Aku benar-benar tidak percaya jika itu nyata terjadi, aku menangis menyesali semuanya.
Tidak ingin berlama-lama eunbi mengatakan beberapa kata dan pergi meninggalkan ku sendirian dalam kesunyian di pagi hari itu.
Pov.
" Huwahh!! "
" Sudah bangun? "
“ U-unni! ”
" J-jiwon.. elouna! "
" Dimana mereka! "
" Dimana apanya? kenapa kau bertanya itu padaku? "
" Kenapa eonni natap aku kaya gitu?? "
" Kamu benar-benar bertanya bukan..kemana kedua orang tersayangku!? " jawab eunbi dengan raut wajah dingin yang tidak pernah diperlihatkan.
(flashback)
Saat itu aku menjelaskan semuanya dengan nafas terengah-engah..
" Kau tidak menyesalinya Nara? "
" Karena mu lah jiwon m*ti, dan elouna masuk lapas remaja untuk menggantikan mu "
" Jika bisa mengulang nya, aku berharap kamu saja yang m*ti Nara, aku sangat memben- "
Kata-katanya terpotong, dia memberikan foto masa kecil jiwon dengan tulisan tangan jiwon dibelakang nya, dan dia terburu-buru pergi dari hadapanku.
Minn yang melihat itu hanya bisa mengusap lembut kepalaku dan ikut pergi dengan eunbi.
Hari itu aku yang mengharapkan pelukan hangat dan penenang, justru mendapatkan mimpi buruk ketigaku.
Aku ingin meminta maaf dan memeluk eunbi namun tidak sempat, dan hingga saat ini aku tidak pernah bertemu dengannya kembali.
( aku hanya bisa menangis melihat kesegala arah dan terus memeluk foto tersebut )
" Maafin aku "
{ Sudah diingatkan ya! ini murni fiksi yang sebagian nya diangkat dari kisah hidupnya author, tidak semuanya murni benar terjadi }
Panggil aja aku “ Nara ” aku punya kakak angkat yang bisa dibilang kelahiran korea, nama nya Kim Minn Kee, aku cukup sangat dekat dengannya.
Hingga kakak (tiri) ku memperkenalkan ku pada seorang lelaki yang umur nya lumayan lebih tua dari ku, berkisar antara 2thn.
(aku dengannya)
Namanya ji-won Lee aku bertemu dengannya saat aku kelas 6SD dan kita berteman baik hingga menjadi sahabat. (dekat)
Dia juga memperkenalkanku pada seorang perempuan blasteran, namanya elouna, dia adik dari lee tsu-minn yaitu kekasih dari kak lanar. (lanar adalah orang asing yang sudah dianggap kakak kandung olehku)
Umur elouna hanya beda satu tahun denganku, dia juga orangnya sangat dingin begitu terlihat dewasa, sedangkan jiwon dia seorang yang sangat petakilan.
Aku sangat bahagia bisa dikelilingi orang-orang yang baik padaku, hingga ada satu laki-laki yang datang mengganggu hubungan persahabatan kita bertiga.
Salah satu diantara mereka menyukai ku, iyaa namanya farel dia orang Indonesia sama seperti ku.. Saat itu dia menyatakan bahwa dia menyukai ku. dia mengatakannya diwaktu yang bisa dibilang kurang tepat.. Seketika suasana hari itu menjadi sunyi, dengan perasaan canggung kami semua. terlihat juga raut wajah jiwon berubah dan pergi meninggalkan kami semua yang tengah makan malam bersama hari itu.
(membuatku bertanya-tanya keheranan melihat tingkah laku jiwon)
Begitulah beberapa hari berlalu sangat susah sekali menjadi dekat lagi dengan jiwon, karena lelah aku menangis dan mengadukannya pada kakak perempuannya jiwon nama nya kak eunbi, dia tertawa saat mendengar cerita ku tentang jiwon yang tiba-tiba menjauh begitu saja.
-pov-
"Huwaaa kak eunbi! pen cerita hikss". ucapku berlari sembari menangis menyimpan wajahku diatas bantal yang sedang menjadi penopang sandaran nya eunbi.
" Ehh kenapa nangiss, kamu diapain hm? " tanya eunbi dengan raut wajah lumayan kaget.
" Hikss jiwoon.. jiwon benci sama Nara! dia jauhin Nara terus kak eunbii! " ucapku terus menangis sesenggukan.
" Emang nya Nara buat salah apa, sampe-sampe jiwon jauhin nara? " lanjut tanya eunbi keheranan mendengarkan aduanku padanya.
" Engga tau, seminggu sebelumnya kan jiwon pergi waktu makan malam.. terus udah gitu jadi ngga bisa deket lagi hikss.. " jawab ku dengan wajah banjir air mata.
" Astagaaa, nanti uni marahin deh jiwon nya.! Uni jewer biar dia ngga ngehindar mulu ke nara! " lanjut eunbi meyakinkan ku dengan jari yang diangkat dan wajah yang dibuat-buat sangat lucu.
" Bener nih kak?? " tanya ku sekali lagi memastikan nya.
"Iyaa Nara " ucap eunbi terlihat mengelap sisa air mata di pipiku dan menggandeng tanganku.
" Udah-udah jangan nangis, ayo kebawah.. kita bicara baik-baik sama jiwon " lanjut nya.
Begitu lah aku diajak untuk bertemu jiwon, dia membawaku ke lantai satu, terlihat seperti biasa jiwon sedang memainkan ps nya itu.. melihat kelakuan adiknya yang memasang wajah tanpa dosa, eunbi langsung memulai pembicaraan dengan bertanya sembari menahan tawa, aku yang kesal hampir dibuat nangis olehnya.
" Jiwon kemari, uni pengen bicara sama kamu! " ucap eunbi yang ingin tegas namun kalah dengan karakteristik nya.
" Cih apaan sih eonni, eonni ngganggu tau gak! " jawabnya, jiwon yang tau aku mengandu terlihat memasang wajah cukup marah menatapku yang sedang bersembunyi di belakang eunbi.
“ Ngga liat aku lagi main game? ”
" Cuma mau ngomong sebentar kok " lanjut eunbi meyakinkan jiwon.
" Iya deh iya, ada apa?! " mendengar itu jiwon melembutkan suaranya dan berusaha bersikap baik terhadap kakak tertuanya itu.
" Kamu kenapa ngejauhin Nara, dia sampe nangis loh?? " Tanpa ba bi bu be bo eunbi langsung bertanya to the point dan dijawab sama oleh jiwon dengan singkat nya.
" Aku ngga ngejauhin Nara kok! lagi pula ngapain aku gangguin cewe yang udah punya pacar " ucap jiwon dengan nada yang sedikit di tinggikan sembari menyindir kearahku.
"Emm.. Cemburu nih?? " goda eunbi kepada adik bungsunya itu.
" E-engga kok!! " elakkan jiwon membuat wajah nya memerah.
Wajahnya terlihat seperti kepiting rebus, sangat lucu sekali.
Terlihat juga eunbi menjelaskan bahwa ternyata jiwon cemburu padaku dan Farel, jiwon yang terus mengelak lalu dihampiri Farel dan elouna yang sempat mendengar kan kegaduhan di dalam rumah lalu di jelaskan lah semuanya secara baik dan benar.
Pada akhirnya kita berbaikan kembali.. Dan yah beberapa tahun terlihat berlalu, aku, jiwon dan elouna masuk ke sekolah yang sama.
Baru juga masuk sudah menjadi rebutan para betina, aku dan elouna yang melihat itu hanya tertawa puas sembari pergi meninggalkan jiwon yang di kerumuni cewe-cewe hari itu.
Begitu lah kami bertiga selalu bersama-sama hingga entah sejak kapan jiwon menjadi anak geng motor.
Disusul dengan elouna, aku juga jadi tidak mau kalah dan membuat geng ku sendiri dengan elouna yang menjadi wakil ketua dari geng yang aku buat. kita jadi nakal dan jarang sekali masuk sekolah.. Bolos disebut nya.
Saking berantem udah jadi hobi bagi kita, kita udah biasa bolak-balik masuk ke kantor polisi.
Begitu lah hingga pada tanggal 22 Desember kami semua tadinya mau ngadain konvoi kecil-kecilan dengan para anggota inti.
Tapi sangat disayangkan sekali aku mudah sekali di hasut oleh musuh dan pergi menuju markas mereka, jiwon dan elouna yang sudah menyerah dengan peperangan malah mencegah ku.
Yah aku yang memiliki dendam pribadi dan juga keras kepala memarahi mereka dan kekeh ingin pergi ke markas musuh sendirian.
Melihat jiwon yang akan pergi menyusul ku, entah karena sebuah ikatan atau apapun itu, elouna yang merasakan firasat buruk akan terjadi pun juga ikut pergi menyusulku. dengan anggota yang lainnya yang juga ikut serta mengikuti ku, aku pun tidak peduli dan terus melajukan kecepatan motor ku, dan dipikiran ku hanya ada kata "MEMBUNUH" .
Hingga akhirnya kita bertemu dengan para musuh bebuyutan. aku langsung mengintruksi semua nya untuk melakukan peperangan/berantem ala anak remaja.
Saat itu sedang asiknya gelut.. Penyakit jantung ku tiba-tiba kambuh, semuanya terlihat blur, aku hanya terdiam yang membuat itu semua menjadi momen pas untuk musuh melancarkan aksinya itu.
Dengan hujan deras yang membasahi jalanan, elouna terus menerus berusaha berteriak agar aku menjauh dari arah musuh. Suara nya begitu tidak terlalu jelas karena memang dengan diiringi suara hujan, aku jadi tidak dapat mendengar suara elouna saat sedang berbicara.
Banyak sekali anak buah musuh yang mengarahkan pisau dan pemukul bisbol ke arah ku, elouna yang kewalahan juga kesusahan untuk menyelamatkan ku.
Pada akhirnya saat itu aku dipukul oleh kayu berpaku yang membuat ku terjatuh ke tanah.
Sontak orang yang ingin menusuku dengan pisau terkaget-kaget karena.. Yang seharusnya aku yang tertusuk hari itu, pikir bodohnya.. malah jiwon yang melindungi ku itu terjatuh tepat dihadapan ku. membuat semuanya yang lagi gelut terhenti saat aku berteriakan nama “JIWON”
Aku yang tidak peduli dengan kepala ku yang kesakitan dengan darah yang terus menerus mengucur hingga pipi pun, sontak langsung memukul balik dengan kayu berpaku itu sampai orang itu tidak bernafas
Karena emosi aku menghajar anak buah si bajingan itu dengan brutal hingga saat ketua nya itu ingin aku habisi juga, samar-samar terdengar jiwon memanggil nama ku dengan rintihan kesakitan yang dirasanya.
Aku yang tersadar dari hawa nafsu mulai kaget melihat semuanya yang sudah kacau, ditambah terkagetkan saat melihat darah bercampur air hujan tepat ada di bawah kaki ku itu membuat ku langsung berlari menuju jiwon yang tengah menahan rasa sakitnya itu.
Jiwon yang cengeng, aku dibuat terdiam tanpa bersua melihat dia yang tersenyum kearahku, aku tidak melihat nya menangis sama sekali.
Dia mengatakan sesuatu yang begitu berharga, dan menyuruhku tersenyum, dan setelah itu dia tidak pernah muncul lagi dihadapanku.
Aku menangis histeris karena kepergian jiwon yang tidak disangka-sangka dengan kata-kata terakhir bahwa dia mencintaiku.
Elouna hanya terdiam melihat ku yang menangis bercampur air hujan yang semakin deras, aku yang tidak tau harus berbuat apa langsung berlari dan menghabisi ketua itu yang kuanggap sebagai musuh pribadi.
Hingga aku terbangun di rumah sakit, dan mendengar berita bahwa elouna masuk lapas remaja yang seharusnya aku yang ada disana, elouna mengorbankan dirinya untukku.
Eunbi yang terlihat marah padaku itu tidak berani mengucapkan sepatah kata apapun, namun pada akhirnya dia mengatakan beberapa kalimat lalu memberikan foto sewaktu jiwon kecil lalu pergi dari hadapanku.. Dan sampai sekarang aku tidak pernah bertemu dengannya lagi.
Aku mengunjungi makam jiwon dan lalu pergi ke negara asalku dan melanjutkan sekolah di jepang dan tinggal dengan kak lanar.
Sampai sekarang aku tidak pernah bertemu lagi dengan elouna, aku merindukan nya...
Cerita fiksi yang diangkat dari kehidupan author, murni fiksi!
𝗙𝗟𝗔𝗦𝗛𝗕𝗔𝗖𝗞 𝗢𝗡❗
Kalian pasti udah tau nama aku bukan!?
Aku sedari kecil adalah anak yang begitu penurut didalam namun nakal diluar, aku selalu dibully dan selalu membully.
Karena bagiku melawan perundung harus dibalas dengan perundungan juga, maka dari itu aku selalu membalas orang 10× lipat dari apa yang mereka perbuat.
**
Aku dulu punya hubungan yang baik dengan ayah dan bunda ku, namun semenjak masuk kelas 3SD.. aku jadi selalu ditinggal sendiri dirumah, karena mereka harus pergi bekerja, Aku terkadang diurusi oleh bibi yang mengasuhku.
Begitulah rasanya..bosan, jadi susah dekat kembali dengan mereka lagi, ditambah bunda tau soal ayah yang selingkuh saat melakukan perjalanan bisnis keluar negeri.
(hal itu membuat kegaduhan di rumahku)
Usia ku hari itu sudah 9tahun hari dimana aku melihat bunda sama ayah cerai. aku memilih tinggal dengan ayah dan keluarga barunya itu yang bisa dibilang mereka dari negara Korea.
Bunda dan kakak laki-laki (kandung) ku memilih pergi tinggal di Amerika, memulai hidup baru mereka.
Sedih juga rasanya harus berpisah sama mereka, ayah menikahi janda yang sudah memiliki 3 anak laki-laki.
Diantaranya Minn. Minn kee. dan Thaeyeong
Aku punya hubungan yang buruk sama mereka, karena aku sunguh-sungguh membenci mereka bertiga!
Aku terkadang selalu kabur saat harus hadir makan malam bersama, hingga sering dimarahi ayah terus menerus. dan tiap ada acara keluarga yang biasa dilakukan setiap bulannya aku juga terus-terusan kabur lagi.
**di keluarga ku setiap bulannya selalu diadakan acara besar-besaran untuk menghormati keluarga buyut yang telah meninggal**
( biasanya kami kumpul di rumah almarhum kakek-nenek buyut yang sudah wafat, dan mengadakan perjamuan malam, orang dewasa saling mengobrol, dan kami yang anak kecil biasa main bersama )
Begitulah aku selalu menyendiri, tidak tau mau mengobrol dengan siapa, karena mereka sepertinya punya obrolan masing-masing, kami semua juga tidak terlalu dekat. (aku memilih kabur saja)
Bahkan di sekolah aku hanya punya satu teman.. yaitu yang sama-sama selalu dibully.
Dia dihina karena memiliki fisik yang bisa dibilang buruk, dan juga miskin.
Sedangkan aku, aku selalu didekati saat mereka ada butuhnya saja.
Setiap harinya aku selalu diporoti untuk menjajani mereka, membelikan barang mahal, dan begitulah sampai aku dimarahi ayah karena ketahuan akhir-akhir ini boros uang jajan yang biasanya tidak sampai separah ini.
Disitu aku tidak pernah berani bercerita dengannya, apa lagi aku yang selalu buat onar disekolah juga merasa takut ketahuan. aku terkadang hanya cerita dan berkata jujur sama kak Minn Kee saja.
Karena aku takut jika cerita itu membuat aku akan dipindahkan sekolah lagi.
Dia kakak ku (minn kee) marah besar saat tau itu semua dan malah membuat keributan. karena ini ayah sempat ingin memindahkan ku sekolah lagi, namun aku menolak karena aku masih ingin bersama dengan ××××.
Oleh sebab itu juga ayah yang khawatir aku kenapa-kenapa pun menyuruh ketiga kakak laki-laki (tiri) ku untuk sekolah ditempat yang sama sekalian menjagaku dari mara bahaya.
Kakak-kakak ku yang cukup tampan ini menjadi pusat perhatian, belom juga seminggu sudah menjadi murid terpopuler, tapi ini membantuku juga.
Sejak mereka bersekolah bersama denganku, aku sudah tidak mendapatkan perlakuan buruk lagi, dan aku juga mulai menjadi anak yang baik yang tidak suka berbuat onar.
Hubungan ku juga semakin baik sama ketiganya, aku mulai menerima mereka dikehidupan ku.(yang baru).
Dan sejak saat itu aku selalu bergantung terhadap mereka. Terkadang mereka berebutan hanya karena ingin mengajariku sebuah PR yang diberikan guru
Karena saking posesif nya.. 2 hari sekali mereka bergantian untuk mengajari ku- sebuah pelajaran yang biasa dipelajari di sekolah, mereka sudah seperti guru private pribadi ku. aku juga mulai melakukan les piano dan les bahasa asing.
Kadang-kadang setiap minggunya kami juga jalan-jalan bersama, jarang sekali ayah punya waktu untuk keluargaku dulu.
Aku yang merasa perlakuan ayah tidak adil saat bersama bunda.. perlahan.
Aku mulai membenci mereka (keluarga baru) kembali karena dengan aktivitas rutin yang selalu jalan-jalan bersama keluarga setiap hari minggunya.
(membuat ku mengingat dimasa laluku, tentang ayah yang bahkan selalu tidak punya waktu untukku dan juga keluarga ku, melihat nya yang sangat mencintai wanita barunya itu membuat ku kesal sekesal-kesalnya!)
Aku hanya tetap dekat dengan kak minn kee. meski punya hubungan yang buruk dengan mereka aku tetap bertahan..
Beliau kakak keduaku yang paling dingin.. ayah bahkan sampai menjaga jarak karena takut menyinggung dirinya.
Karena dia adalah anak geng motor yang terkenal di jakarta yang cukup ditakuti, dan juga sekaligus anak buah dari Lanar yaitu mafia Jepang yang paling dihormati.
Tapi dia begitu baik sekali sama Nara, dan pada akhirnya hari yang ditungu-tunggu.. dia memperkenalkan ku pada Seorang laki-laki Korea yang begitu mahir dan fasih sekali berbahasa Indonesia.
Iyaa..dia Jiwon, bahkan kak Minn Kee juga memperkenalkan ku pada anak buah terpercaya nya yaitu lee park & park lee.. mereka berdua kembar dan juga mereka adalah kakak laki-lakinya Jiwon.
Kakak kandung Nara cuma 1 namanya Fredrick alex Sato kelahiran amerika bercampur Jepang.
Sedangkan kakak (tiri) Nara yaitu 1. Lee Minn 2. Minn Kee Lee dan 3. Kim Thaeyeong (beda marga)
Jiwon family adalah 1. Eunbi Lee 2. Lee Park (cuek tapi masih cuekkan kak lanar) 3.Park Lee 4. Jiwon Lee Oh ya.. Jiwon juga punya adik angkat tapi tidak diadopsi nama nya Mei biasa dipanggil (chi chan)
Mei sendiri termasuk anak dari kakek sukea dan oba shan yang merawat kak Eunbi dan yang lainnya dari kecil hingga dewasa.
Begitu lah aku yang terlihat seperti bocil kematian dengan penuh kenakalan pun diejek olehnya. dan akhirnya aku yang kesal memukuli Jiwon sampai dia kapok, karena takut aku berbuat jauh..Minn Kee yang cukup mengenal karakteristik ku menyuruh Jiwon meminta maaf padaku agar masalah tidak berjalan jauh. dan akhirnya aku melupakan semua kekesalan ku itu dan langsung berteman baik dengannya. (langsung!)
Begitu setelah berteman seminggu dengan Jiwon, dia memperkenalkan ku pada Elouna, dari awal aku bertemu dengan dia aku dibuat kagum dengan karisma nya itu.
Begitu anggun, tapi juga sangar, dingin, cuek dan begitu terlihat dewasa bahkan tidak jarang dia sering ketahuan selalu membantu orang. paket kumplit sekali.
(cewek langka idaman cowok tukang halu)
Aku yang udah keliatan kaya bocah preman pun jika dibandingkan dengan Elouna, pasti aku yang akan kalah.
Sifat tomboy dan seenaknya ini membuat aku jadi ditakuti dikalangan kakak-kakak kelasku. karena rumor aku yang pernah memukul anak laki-laki menggunakan bangku hingga dia dilarikan kerumah sakit dan dinyatakan koma itu pun membuat aku harus berpindah sekolah lagi, disusul dengan kakak laki-laki (tiri) ku yang selalu berusaha mengawasi setiap aktifitas ku.
Dan juga aku pernah mencopot kan satu persatu gigi anak perempuan yang menurutku sangat menjengkelkan, dia memang cantik tapi juga sok cantik.
Orang-orang juga tidak suka karena sifat sombong dan sok angkuhnya. apalagi dia yang selalu mengganggu ku dengan anak gengnya itu membuat ku kehabisan pitam dan langsung ku cabut gigi kuning nya dengan perasaan damai tanpa dosa.
(benar-benar damai, seakan kamu bisa meraih nikmat dunia tanpa berbuat baik)
Aku hampir dikeluarkan lagi dari sekolah. untung saja hanya diberi peringatan dan keringanan.
Karena cewek nyebelin itu aku jadi gagal jalan-jalan ke Swiss, padahal itu adalah hadiah yang aku inginkan karena berhasil lolos lomba piano antar negara. cuma sungguh disayangkan kakak-kakak ku saja yang pergi kesana.
(tapi akhirnya aku dibeliin es krim sebagai hadiah kemenangan ku)
Dan juga aku cuma main ke rumah kak eunbi hampir setiap harinya, terkadang menginap disana juga. begitulah aku yang selalu merepotkan orang-orang disana.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!