NovelToon NovelToon

Cinta Pertama Yang Sempurna

Kehidupan Syakilla Raisa

Syakilla Raisa adalah nama lengkapnya. Anak dari seorang ibu bernama Rosa dan ayah bernama Rusdi. Rosa adalah sosok seorang ibu yang sangat baik,sabar,tegas,penyayang dan bijak. Dan kadang kadang Syakilla kesal sendiri melihat ibunya yang terlewat baik itu.

Rosa merupakan single parent yang membesarkan Syakilla seorang diri tanpa ada sosok pria di sampingnya. Namun tidak membuatnya mengeluh dan menyalahi takdir.

Dan Rusdi adalah sosok laki laki yang tidak bertanggung jawab.Dia adalah laki laki yang sangat Syakilla benci di dunia ini karena telah menyakiti hati ibunya yang sangat dia sayangi melebihi dirinya sendiri.

Syakilla yang dibesarkan tanpa ada sosok seorang ayah membuatnya menjadi wanita yang tangguh dan mandiri.Walaupun tidak pernah mendapat kasih sayang dari seorang ayah dia tidak pernah kekurangan kasih sayang Mamanya selalu memberikan kasih sayang yang luar biasa untuknya.Walaupun demikian hati kecilnya tidak bisa berbohong kalau dia juga merindukan seorang ayah dalam hidupnya.

Syakilla merupakan anak yang baik, pintar dan juga sangat cantik. Dia selalu membuat Mamanya bangga dengan semua apa yang telah dia capai sejauh ini, dengan segala prestasi yang dia punya. Hidup keduanya sangatlah bahagia mereka berhasil melalui masa masa sulit mereka walaupun tidak membutuhkan waktu yang tidak sebentar tapi mereka bersyukur hidup keduanya sekarang tidak kekurangan lagi. Tapi mereka tidak menunjukkan siapa mereka pada orang lain mereka bersembunyi dibalik kesederhanaan mereka.

Syakilla merupakan anak yang tidak gampang menyerah dengan keadaan dia selalu yakin apa yang dia lakukan tidak akan pernah menjadi sia sia kalau dia berusaha dengan yakin dan dia selalu melibatkan Mamanya dan juga Allah SWT. dalam hidupnya.

Namun dia memiliki trauma dengan namanya jatuh cinta. Dia sangat tidak suka dengan laki laki yang menyatakan cintanya kepada Syakilla. Syakilla sangat menutup rapat hatinya terhadap pria manapun. Dia takut apa yang dialami oleh Mamanya menghampiri hidupnya. Dia tidak sehebat dan setegar Mamanya yang bisa menerima semua dengan lapang dada. Cukup melihat Mamanya yang menderita selama ini dan itu tidak diketahui oleh Mamanya karena Syakilla tidak pernah menunjukkan sikap apapun selama ini.Walaupun dia tidak pernah memperkenalkan laki laki pada Mamanya, Mamanya pun tidak pernah menanyakan lagi tentang pria karena Syakilla pernah menjawabnya dengan jawaban yang masuk akal.

''Dalam islam tidak ada yang namanya pacaran atau dekat dengan laki laki,Allah sudah menyiapkan jodoh yang terbaik untuk semua hambanya, dan jodoh adalah cerminan diri Qilla sedang memantaskan diri,.'' Jawaban Syakilla untuk menutupi kalau dia memiliki trauma dengan laki laki dan jatuh cinta.

Syakilla tidak pernah menceritakan rasa trauma yang dia miliki kepada siapapun termasuk Mamanya sendiri. Syakilla bukanlah anak yang selau terbuka terhadap apapun dia selalu menutupi semua penderitaan yang dia alami walaupun diluar yang terlihat kalau dia sangatlah ceria dan bahagian namun siapa yang tahu jauh dari lubuk hatinya dia sudah hancur tak tersisa. Menangis saat tengah malam saat semua orang terlelap dalam tidurnya tapi tidak bagi Syakilla malam dia habiskan dengan menangis karena menangis adalah jalan keluar baginya yang tidak bisa menceritakan penderitaannya kepada siapapun.

Syakilla memiliki dua orang sahabat yang selalu menemaninya dan selalu ada untuknya dalam keadaan susah maupun senang. Mereka yang selau mendampingi Syakilla dalam menjalani hari hari yang penuh dengan canda dan tawa.

Malam yang cerah Syakilla dan Mamanya duduk di taman belakang menikmati suasana malam yang damai dan sejuk. Syakilla berbaring dipangkuan Mama Sarah sedangkan Mama Sarah mengelus rambut Syakilla yang terurai panjang dan tidak pernah dia perlihatkan kepada siapapun selama ini karena dia selalu menutupinya dengan hijab.

''Ma, kenapa Papa sangat jahat sama kita? kenapa Papa meninggalkan kita?,'' Tanya Syakilla di sela sela menatap bintang bintang.

''Sudahlah sayang jangan kamu pikirkan dan Mama harap kamu tidak pernah membenci Papa kamu,'' jawab Mama Rosa

''Apa Mama sadar apa yang Mama katakan? jangan membencinya! Kalau aku bisa milih aku gak mau punya ayah seperti dia Ma, yang tidak bertanggung jawab dan meninggalkan keluarganya.'' Jawab Syakilla tanpa embel embel Papa lagi.

''Astaqfirullahalazim sayang apa yang kamu katakan! Mama gak suka kamu bicara seperti itu, dia adalah Papa kandung kamu sayang kamu harus selalu menghormati dan menyayanginya.'' Ucap Mama Rosa menasehati Syakilla.

''Sudahlah bicara sama Mama percuma saja, selalu menyuruh Qilla menghormatinya, apa dia ada untuk Qilla selama ini? enggak Ma, dia menghilang saat Qilla membutuhkannya, apa laki laki seperti itu yang harus Qilla hormati.'' Ucap Syakilla.

''Maaf Ma tapi hati Qilla tidak sebesar hati Mama yang bisa menerima semua dengan lapang dada, Qilla masuk kamar dulu, Assalamualaikum, selamat malam.'' Ujar Syakilla mencium kening Mamanya dan pergi menuju kamar.

''Mama tahu perasaan kamu sayang, sebenarnya Mama sangat membenci dirinya bahkan melebihi kamu membenci Papa kamu tapi, Mama tidak mau menjadi orang tua yang gagal membesarkan anak dengan menanamkan kebencian kepada Papa kamu. Maafin Mama sayang.'' Batin Mama Rosa menatap kepergian Syakilla.

...****************...

Di kamar Syakilla

'' Kenapa Mama selau saja menyuruhku untuk tidak membenci Papa, padahal aku sering melihat Mama menangis sendirian selama ini karena ulah Papa.'' Gumam Syakilla kesal dengan Mamanya

''Dan apa yang Mama bilang menyayanginya yang benar saja! jelas jelas dia telah menghianati kami selama ini dan membuat kami menderita dan Mama bilang aku harus menyayanginya.'' Saat berbicara seperti itu pada dirinya sendiri Syakilla tersenyum sinis.

''Kalau aku saat itu masih kecil dan tidak tahu apapun mungkin saja aku bisa menerima semua perlakuannya tapi saat itu aku sudah remaja, aku sudah tahu apa yang dia lakukan dan selalu membuat Mama menangis.'' Ucapnya lagi berusaha membuang semua rasa sayang yang ada pada dirinya untuk Papanya yang telah menyakiti dan membuat hidupnya menderita selama ini.

''Maafin Qilla Ma, bukannya Qilla ingin membantah ucapan Mama hanya saja kalau masalah mengenai Papa Qilla masih belum bisa menerima semua ini.'' Ucap Syakilla lagi

''Lebih baik aku membersihkan diriku dan siap siap tidur daripada terus memikirkan pria yang tidak punya tanggung jawab itu, membuat kepalaku pusing saja.'' Ujar Syakilla dan pergi masuk ke kamar mandi dan mengganti pakaiannya menjadi piyama tidur.

Setelah mengganti pakaiannya menjadi piyama Syakilla naik ke tempat tidur dan berusaha menutup matanya. Biasanya saat malam hari selalu menulis tapi malam ini dia sedang tidak memiliki mood untuk menulis lagi dan langsung tidur. Tidak lama dia sudah masuk ke alam mimpinya.

Buat semua jangan lupa tinggalkan jejak kalian di kolom komentar.

Jangan lupa LIKE and VOTE nya

Saya tunggu kritik dan sarannya untuk karya kedua saya ini

Terima kasih

Sahabat baik

Saat azan subuh dikumandangkan Syakilla terbangun dari tidurnya karena mendengar suara alarm berbunyi melaksanakan tugasnya.

Karena Pagi ini Syakilla memiliki kegiatan di kampusnya jadi dia langsung beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk mandi dan bersiap siap salat. Setelah itu membantu Mamanya di dapur sebelum pergi ke kampus seperti itulah rutinitasnya setiap hari.

''Nyenyak banget tidurku malam ini.'' Gumamnya setelah keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap tapi belum menggunakan hijabnya karena masih di dalam rumah dan tidak ada siapapun juga.

Setelah melaksanakan Salat subuh dan mengaji beberapa ayat Al Quran Syakilla keluar dari dalam kamarnya menuju dapur dan di sana sudah ada Mamanya yang tengah sibuk dengan bahan bahan masakan entah apa yang akan di masak pagi hari ini.

Namun saat melihat Mamanya yang lagi fokus dengan kegiatannya bukan Syakilla namanya kalau tidak iseng dan konyol. Di dalam kepalanya itu selalu saja ada pikiran untuk mengerjai sang Mama dan orang orang di sampingnya dalam artian masih dalam kata wajar dan tidak kurang ajar.

Terbesit dalam pikiran konyolnya itu untuk mengagetkan sang Mama yang lagi fokus dengan kegiatan memasaknya.

''Mama.'' Ucap Syakilla tiba tiba mengagetkan Mamanya tanpa merasa bersalah.

''Astaqfurullah, Qilla.'' Ujar Mama Rosa terkejut dan mengusap ngusap dadanya.

''Kamu mau Mama jantungan ya? pagi pagi udah ngagetin Mama!.'' Sambung Mama Rosa

''Maaf Ma Qilla gak bermaksud ngagetin Mama hanya saja Qilla lagi iseng aja tadi melihat Mama yang sangat serius dan terlalu fokus sama kegiatan Mama, Maaf sekali lagi ya Ma.'' Ucap Syakilla meminta maaf dan memeluk Mamanya dengan penuh kasih sayang juga menciumnya.

''Kali ini Mama maafin tapi lain kali Mama akan marah.'' Jawab Mama Rosa.

''Iya Ma Qilla gak janji.'' Ujar Syakilla masih gelendotan sama Mamanya.

''Udah sana kenapa masih gelendotan sama Mama. Mending kamu bantuin Mama potong ini dari pada turus gelendotan gak jelas seperti ini.'' Ucap Mama Rosa melepaskan dekapan Syakilla.

''Siap Buk Bos.'' Ucap Syakilla patuh.

Lama berkutat di dapur akhirnya Syakilla dan Mamanya selesai membuat sarapan untuk mereka sendiri.

''Udah semua kan Ma, aku mau langsung siap siap ke kampus soalnya.'' Tanya Syakilla ke Mamanya.

''Udah siap siap sana ini biar Mama yang bereskan.'' Jawab Mama Rosa menunjukkan peralatan dapur yang kotor.

''Makasih ya Ma, maaf gak bisa bantuin Mama beresin.'' Ujar Syakilla

'' Iya sayang Mama ngerti kok.'' Jawab Mama Rosa

''Mama sarapan aja duluan gak usah tunggu Qilla.'' Ujar Syakilla.

''Iya tapi habis siap siap sarapan dulu habis itu baru pergi ke kampusnya.'' Ujar Mama Rosa

''Iya Ma.'' Jawab Syakilla pergi masuk ke kamarnya.

''Ummaaaccccchhhhhh'' Suara Syakilla mencium pipi Mamanya cukup keras dan mencubit pipinya lalu lari ke kamarnya tanpa minta maaf.

''Qilla, awas kamu ya.'' teriak Mama Rosa kesal dengan kelakuan Syakilla yang kekanakan itu.

Setengah jam kemudian Syakilla sudah selesai bersiap siap dan langsung sarapan sendirian karena Mamanya sudah sarapan terlebih dahulu seperti pintanya.

Setelah selesai sarapan Syakilla menghampiri Mamanya yang berada di depan yang sedang mengurusi tanamannya untuk pamit ke kampus.

''Ma aku berangkat ke kampus dulu ya.'' Ucap Syakilla

''Iya hati hati jangan melamun bawa mobilnya,'' Nasehat Mama Rosa

''Iya Ma lagian kapan Qilla pernah melamun bawa mobilnya selama ini.'' Jawab Syakilla

''Maka dari itu Mama ingatkan kamu Syakilla!.'' Tutur Mama Rosa

''Baik Mamaku tersayang tercinta.'' Ucap Syakilla

''Kalau gitu Qilla pergi sekarang ya?.'' Ujar Syakilla pamit

''Eum.'' Mama Rosa hanya menganggukkan kepalanya.

''Assalamualaikum.'' Ucap Syakilla dan menyalami Mamanya.

''Waalaikum salam.'' Jawab Mama Rosa lalu mencium kening Syakilla dan Syakilla melakukan hal yang sama terhadap Mamanya.

Tidak membutuhkan banyak waktu untuk Syakilla sampai di kampus karena jarak yang tidak terlalu jauh dan juga jalanan tidak macet.

Sampai di kampus Syakilla sudah di tunggu oleh dua orang sahabatnya yang selama ini menemaninya dikala susah dan senang mereka yang selalu ada menyemangati Syakilla. Sebenarnya teman Syakilla sangatlah banyak tapi mereka berdua yang selalu ada di setiap waktu untuk Syakilla. Syakilla termasuk anak yang pintar bergaul tapi tidak dengan teman laki laki dia akan membatasi dirinya dan juga tidak terlalu akrab dengan mereka walaupun Syakilla juga memiliki teman pria hanya saja sangat sedikit.

''Qilla sebelah sini.'' Teriak Sisil begitu melihat Syakilla di area parkiran kampus dan mereka tidak jauh dari parkiran kampus kerena sengaja menunggu sahabat mereka itu.

Syakilla yang melihat mereka pun menghampiri sahabat sahabatnya dengan tersenyum.

''Kalian udah lama sampainya.'' Tanya Syakilla begitu sudah sampai di hadapan mereka.

''Gak lama juga baru juga beberapa menit yang lalu.'' Jawab Sisil.

Sisil merupakan sahabat Syakilla yang memiliki karakter cerewet dan suka iseng tapi hanya dengan orang yang dia kenal saja dan dia juga menutup diri terhadap pria tapi tidak sampai seperti Syakilla yang benar benar menutup dirinya dan membatasi diri dengan pria. Sisil pernah punya pacar tapi menghianati nya. Berbeda dengan Syakilla yang belum pernah pacaran dan tidak memiliki niat untuk pacaran.

''Sekarang kalian mau tetap di sini atau mau masuk?.'' Tanya Syakilla

''Kita langsung masuk aja, karena orang yang kita tunggu sudah ada ngapain juga di sini?.'' Jawab Dita.

Dita adalah sahabat Syakilla yang bisa dibilang dia adalah cowok dalam wujud cewek sifatnya yang tomboy dan sedikit bar bar dan juga keras. Dia juga tidak terlalu berbeda dengan Syakilla maupun Sisil dia juga tidak terlalu dekat dengan pria walaupun tidak memiliki trauma atau masalah dengan pria.

Mereka adalah sahabat satu frekuensi yang tidak terlalu suka dengan pria tapi mereka masih menyukai pria dan masih normal hanya saja mereka belum menemukan laki laki yang bisa membuat hati mereka bergetar.

Sisi dan Dita merupakan sahabat yang bisa diandalkan dalam setiap situasi dan dalam keadaan apapun. Mereka memiliki semuanya tapi mereka selalu bersikap sederhana tidak pernah membawa kekayaan orang tuanya. Maka dari itu Syakilla senang bertemu dengan mereka berdua walaupun Syakilla juga memiliki kekayaannya sendiri tapi tidak sekaya orang tua mereka.

''Ayok, makasih udah tungguin aku kalian memang sahabat yang baik.'' Ucap Syakilla merangkul Sisil dan Dita masuk ke dalam kampus meninggalkan parkiran dan masuk ke kelas mereka.

Mereka satu kampus juga satu fakultas yang sama mereka tidak terpisahkan. Mereka mengambil fakultas ekonomi dan bisnis. Sisil dan Dita adalah penerus bisnis orang tuanya sedangkan Syakilla juga memiliki usahanya sendiri selama ini. yang dia dirikan dari nol dan dari hasil usahanya sendiri dengan susah payah. Sisil dan Dita adalah saksi perjuangan Syakilla sampai bisa seperti sekarang ini.

Dukung Author terus ya dalam berkarya dan jangan lupa kritik dan sarannya

Tinggalkan jejak kalian

LIKE KOMEN DAN VOTE NYA

TERIMA KASIH

Membahas pernikahan

Sisil dan Dita adalah saksi perjuangan Syakilla sampai bisa seperti sekarang ini.

''Tapi tumben Sisil pagi datangnya, biasanya kan pas mau masuk dosen anak ini baru datang,'' Tanya Syakilla saat jalan menuju kelas mereka.

''Ada pengganggu datang ke rumah pagi pagi jadi dengan terpaksa awal deh.'' Jawab Sisil menyindir Dita yang datang kerumahnya pagi ini.

''Seharusnya tu orang bersyukur gak sih, kalau enggak setiap hari telat mulu kerjaan tu anak, heran gue!.'' Ujar Dita tidak mau kalah tanpa menyebut nama.

''Udah mulai.'' Ucap Syakilla menengahi keduanya. Syakilla tahu siapa yang dimaksud Sisil dan Dita.

''Sisil tu gak tahu terima kasih, udah baik mau bangunin dia pagi pagi bukan bilang makasih malah bilang pengganggu.'' Ucap Dita tidak terima di bilang pengganggu.

''Oke, oke, sekarang kalau kalian mau lanjutin debatnya boleh! tapi gue duluan, pusing gue lihat kalian bertengkar terus kalau udah ketemu.'' Ucap Syakilla dan berjalan sedikit lebih cepat dari Sisil dan juga Dita meninggalkan keduanya.

Begitulah mereka kalau ketemu selalu saja ada yang di debatkannya, apalagi Sisil dan Dita kalau ketemu gak pernah akur.

''Yah tungguin kita dong! gimana sih kita capek tungguin Lo malah gak ditungguin balik sekarang.'' Keluh Dita.

''Salah kalian sendiri, siapa suruh ribut gak jelas pagi pagi gini.'' Jawab Syakilla santai.

Mereka jalan bersama menuju kelas dengan penuh canda dan tawa seperti tidak ada masalah yang mereka hadapi di hidup mereka semua.

Setelah selesai dengan kuliahnya Syakilla, Sisil juga Dita pergi ke caffe tempat biasanya mereka menghabiskan waktu luang mereka selesai kuliah sekedar untuk melepas penat mereka.

''Qilla, Dita, gimana sekarang apa rencana kalian kedepannya.'' Tanya Sisil di sela sela menunggu makanan datang yang mereka pesan.

''Gue belum bisa mikirin itu sekarang dan gue juga belum tahu apa yang akan gue lakukan selesai kuliah ini, tapi yang jelas gue mau healing dulu lah cuti kuliah, kemana gitu!,kalian mau ikut?.'' Jawab Dita.

''Kalau aku mau fokus ke butik aja dulu sama nulis aja sih selain itu belum kepikiran apa apa, kalau kamu sendiri gimana?.'' Ucap Syakilla menanyakan balik.

''Gak jauh beda sama kalian kalau masalah itu, mengenai hal yang lain gimana?.'' Tanya Sisil lagi.

''Kamu mau nanya mengenai apa sih? to the poin aja gak usah putar putar.'' Ujar Syakilla

''Gimana ya ngomong nya.'' Ucap Sisil garuk garuk kepala yang tidak gatal bingung mau mulai dari mana.

''Mau ngomong apa sih susah banget kayaknya? penting banget ya?.'' Tanya Dita

''Sebenarnya gue mau dijodohin sama orang tua gue tapi gue bingung mau jawab apa gue belum siap untuk itu.'' Jawab Sisil jujur kepada kedua sahabatnya.

''Wah gak usah bercanda Lo.'' Ucap Dita syokk

''Ngapain aku bercanda masalah kayak beginian Dit, gue juga bingung dan gue belum jawab apa apa sama Mama Papa gue.'' Jawab Sisil.

''Kalau kamu belum siap mendingan kamu jujur sama orang tua kamu mereka pasti mengerti tapi kamu harus bilang baik baik sama mereka,'' Ucap Syakilla memberi masukan terbaik kepada sahabatnya.

''Kamu udah bertemu orangnya.'' Tanya Syakilla lagi.

''Belum.'' Sisil menggelengkan kepalanya.

''Kalau menurut gue, Lo mending ketemu orangnya dulu habis itu baru Lo putuskan setelah itu mau di lanjutkan apa enggak.'' Ucap Dita dan dibenarkan juga oleh Syakilla.

''Gitu juga boleh tapi itu terserah sama kamu sendiri dengarkan isi hati kamu dan saran orang tua kamu.'' Ucap Syakilla.

''Itu mending gue pikirin nanti aja lagi tapi kalau kalian gimana udah pada ada calon gak.'' Ucap Sisil santai. Begitulah Sisil cuek dan santai tidak akan mempermasalahkan sesuatu yang bukan masalah baginya dan menjalani apa yang sudah di takdir kan untuknya selama masih bisa dibicarakan semua aman baginya.

''Kalau gue belum ada, lagian habis kuliah ini gue pasti di suruh urus bisnis Papa dulu tapi gue tidak akan menerima yang namanya perjodohan gue mau menikah sama orang yang gue cintai dan mencintai gue.'' Jawab Dita.

''Perjodohan juga bisa mendatangkan cinta asal kamu menerimanya dengan ikhlas dan cinta setelah menikah pasti sangat seru dan bahagia apa yang kamu lakukan di dalamnya akan selau menjadi pahala yang mengalir untukmu.'' Ucap Syakilla.

Walaupun sebenarnya dia juga tidak yakin dengan apa yang dikatakannya sendiri. Yang menikah karena cinta saja bisa berakhir dengan penghianatan apalagi yang tidak di dasarkan cinta sama sekali. Tapi tidak semua sama bukan ! Syakilla mengucap demikian supaya Sisil bisa berpikir dua kali sebelum mengambil keputusan takutnya dia mendengar pendapat Dita saja mengenai perjodohan tanpa melihat hal positifnya.

''Jadi Lo mau dijodohin sama Mama Lo gitu?.'' Tanya Dita kepada Syakilla yang langsung menangkap apa yang di ucapkan Syakilla barusan.

''Aku belum kepikiran untuk masalah pernikahan sekarang.'' Jawab Syakilla menutupi semua yang dirasakannya saat membicarakan pernikahan.

''Tapi Lo mau kalau tiba tiba nyokab Lo jodohin Lo sama orang yang gak Lo kenal sama sekali.'' Tanya Dita lagi.

''Kenapa pada bahas pernikahan sih? Mendingan kita makan, udah mau dingin ni makanan dari tadi di anggurin aja.'' Jawab Syakilla langsung mengganti topik pembicaraan.

'' Tapi benar apa yang bilang sama Dita Lo sendiri mau gak?.'' Ucap Sisil juga penasaran

''Udah gak usah bahas itu lagi, kita makan aja aku udah lapar banget.'' Ucap Syakilla enggan menjawab pertanyaan Sisil maupun Dita.

'' Gak asik Lo.'' Ujar Dita masih penasaran

''Benar juga apa yang di bilang Qilla kita makan aja aku juga udah lapar.'' Ucap Sisil tapi masih penasaran dengan Syakilla.

''Aku rasa ada yang di sembunyikan sama Syakilla , aku perhatikan setiap pembicaraan kami masalah pernikahan Syakilla selalu menghindar, aku harus tanyakan ini nanti mungkin dia masih belum mau cerita atau jujur sama kami.'' Batin Sisil menatap Syakilla penuh arti.

Dita hanya menganggukkan kepalanya tanya setuju dengan kedua sahabatnya walaupun di hatinya masih bertanya tanya dan penasaran kenapa sikap Syakilla yang selalu menghindar saat membicarakan soal pernikahan.

''Apa yang kamu rahasiakan sebenarnya Qilla?.'' Batin Dita penasaran. Bukan tanpa alasan Dita terus mendesak Syakilla untuk bicara kerena dia juga merasakan apa yang Sisil rasa mengenai Syakilla yang selalu menghindar setiap ada yang menanyakan pria atau pernikahan. Dia ingin Syakilla berbicara jujur.

Syakilla terus melanjutkan makannya tanpa memperhatikan lagi kalau Dita dan Sisil yang terus menatapnya dengan penuh tanda tanya. Dia hanya fokus dengan makanannya. Sampai selesai pun Syakilla, Dita maupun Sisil tidak ada yang berbicara lagi mereka fokus pada makanan mereka dan pikiran masing masing.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!