NovelToon NovelToon

Adzkiya

01

...Hallo semua apa kabar nih?...

...Semoga sehat semua ya....

...Gaga cuma bisa ngucapin terimakasih...

...untuk kalian semua para Readers yang sudah berkenan Membaca cerita pertama Gaga yaitu Adzkiya....

...Jujur ini baru pertama kali Gaga...

...Menulis cerita....

...Jadi, jika ada kesalahan dalam cerita ini tolong dimaklumkan....

...Sebelum membaca Adzkiya mari vote terlebih dahulu + komen sebanyak banyaknya yang bisa membangun Gaga dalam menyusun cerita ini....

...Terimakasih Happy  Reading...

...****************...

Adzkiya zanna myesha. Tepat pukul 4 ia bangun dan melaksanakan sholat shubuh lalu dilanjutkan membaca Al-Quran.

04.45

"Shadaqallahul-'adzim. Alhamdulillah."

Adzkiya menyusun kembali al Quran yang telah ia baca kedalam rak buku.

"Huwaa ... Astaghfirullah ngantuk."

Adzkiya membalikkan badannya mata nya memperhatikan jam dinding.

"Hmm ... Pantes ngantuk belum juga jam 5."

Adzkiya duduk diranjang menyenderkan badannya kedinding.

"Hmmm ... apa aku tidur aja ya terus pasang alarm biar ga telat. Ah, iya gitu aja."

"Aku setel jam setengah 5 aja, lumayan lah 30 menit."

05.30

Kriingg ... Kringg ... Kringg ....

Suara alarm yang menggema di ruangan berwarna biru muda ini. Tapi tidak membuat sang pemilik ruangan bangun.

05.45

Kringgg ... Kringgg ... Kringgg ....

Alarm kembali berbunyi, Adzkiya merasa terusik ia mengerjapkan matanya. Adzkiya pun baru tersadar ia duduk lalu membaca doa.

Alhamdullillahilladzi ahyaanaa ba'da maa amaatanaa wa ilaihin nusyuur.

Artinya: "Segala puji bagi Allah, yang telah membangunkan kami setelah menidurkan kami, dan kepada-Nya lah kami dibangkitkan."

"Astaghfirullah! sudah mau jam 6."

Adzkiya bergegas menuju kamar mandi, untuk bersiap siap berangkat sekolah.

...****************...

Setelah siap Adzkiya berjalan menuju ruang makan. Adzkiya menuruni tangga sesampai nya dibawah nampak Rasya,Tazkiya dan Zakiya yang menunggu nya di meja makan.

"Assalamualaikum bunda, ayah, Zakia." sapa Adzkiya sembari mencium pipi Rasya dan Tazkiya.

"Waalaikumussalam Kak." ucap zakiya

"Waalaikum salam anak Bunda dan Ayah, ayo duduk kami sudah menunggu dari tadi lo." balas Tazkiya.

"Iya nih Adzkiya, Perut ayah sudah keroncongan nih nunggu Adzkyia. Tumben siang Nak, abis lembur ya?." tanya Rasya.

"Aah engga Yah. Itu tadi sehabis sholat shubuh Adzkiya tidur, eh malah kebablasan hehe."

"Bunda kira Adzkiya abis lembur. Pokoknya harus di ingat nasehat Bunda harus jaga kesehatan. Baik itu Adzkiya, Zakiya maupun Ayah."

"Ashiap bunda." ucap Rasya dan Adzkiya.

Sedangkan Zakiya, ia sudah bersiap untuk makan.

Semua yang ada di ruang makan pun tertawa melihat Zakia yang selalu cepat jika dalam urusan makan.

"Zakia kalau makan ga ajak-ajak." sindir Adzkiya.

"Suttt ... Kalo makan ga boleh ngobrol." balas Zakia.

Seakan tidak mendengar ucapan Zakia, Adzkiya mengambil nasi dan membaca doa.

"Bismillahirrahmanirrahim."

...****************...

15 menit berlalu.

"Bunda, Ayah kami berangkat ya assalamualaikum." pamit Adzkiya dan Zakia sembari mencium tangan Rasya dan Tazkiya.

"Waalaikumussalam, hati hati ya nak. Hari ini Ayah tidak bisa jemput jadi nanti di jemput sama pak Uzar ya."

"Iya Ayah."

Adzkiya dan Zakiya melenggang pergi meninggalkan ruang makan.

...****************...

"Assalamualaikum pak Uzar." sapa Adzkiya dan Zakiya.

"Waalaikumussalam Berangkat sekolah ya Non."

"Iya Pak."

Pak Uzar membukakan pintu mobil dan bergegas berlalu.

...****************...

07.35

Adzkiya dan Zakiya melangkah masuk kedalam gerbang SMP 1 Gautama. Didepan gerbang terlihat pak Anton (satpam sekolah).

"Assalamualaikum pak Anton." sapa Adzkiya dan Zakiya yang menundukkan badan.

"Waalaikumussalam Adzkiya, Zakiya."

Adzkiya siswi kelas 9 yang ramah dan periang. Terlihat jelas dari wajahnya yang selalu tersenyum ia tidak membawa masalah pribadi keluar rumah. Adzkiya selalu tersenyum ia tidak pernah menampakkan wajah murungnya kepada orang lain.

Ruang kelas Adzkiya berada di lantai 2 sebelah kanan. Sedangkan ruang kelas Zakiya di lantai 1 sebelah kiri.

...****************...

Tepat di Koridor kelas terdengar suara nan cempreng menggelegar.

"Adzkiya , kiya myesha!."

"Astaghfirullah Bilqish! suaramu merusak gendang kuping!! ". ucap Adzkiya yang kesal dan melepaskan tangan Bilqish yang memeluk tubuhnya.

"Sorry Kia, kamu sih ga liat jam ya?. Nih sekarang sudah jam 07.35 kamu baru sampe disekolah!." Bilqish menunjukkan jam yang terpampang di tangannya.

"Hehe ... maaf ya Bilqish aku tadi kesiangan." ucap Adzkiya dengan tersenyum manis.

Bilqish tidak bisa marah kepada sahabatnya ini apalagi kalau ia sudah tersenyum yang menunjukkan lesung pipi yang terlihat sangat manis. Apalagi wajahnya yang putih, bulu mata yang lentik, Hidung mancung.

"Iya deh gapapa. Ayo masuk ke kelas. " ucap Bilqish yang menarik tangan Adzkiya masuk kedalam kelas.

...****************...

Teng ... Teng ...

🔊It's time to have break.

"Bilqish anterin aku ke ruang guru, tadi dipanggil pak Hadi. "

"Yaudah ayok. Begini ni kalau punya teman yang berprestasi, sering dipanggil guru. Anak ambis." ucap Bilqish.

"Engga juga, ayo lah biar sehabis dari ruang guru kita kekantin. "

"Yo ayo."

...****************...

"Kia, aku nunggu didepan aja ya. Gapapa ya aku ga nemenin sampe di dalam." ucap Bilqish yang berdiri didepan pintu ruang guru.

"Yaudah deh, iya gapapa. Tapi kamu tungguin aku lo jangan tinggalin."

"Ah siap Adzkiya."

Adzkiya masuk kedalam ruang guru,berjalan mendekati meja ke 3 dari sebelah kanan. Di sana sudah ada pak Hadi yang sedang duduk sambil meminum kopi.

"Assalamualaikum Pak. Maaf ada apa bapak memanggil saya?." tanya Adzkiya.

"Waalaikumussalam begini nak, Bapak mau kasih kabar ke kamu kalau kamu menjadi pemenang Olimpiade tingkat Nasional.Kamu hebat Adzkiya." puji pak Hadi.

"Alhamdulillah terimakasih Pak. Adzkiya bisa juga berkat bimbingan dari Bapak." ucap Adzkiya

Pak Hadi tersenyum. "Itu sudah tugas Bapak untuk membimbing kamu sebagai murid Bapak."

"Ini surat undangan untuk orang tua mu. Kami dari pihak sekolah mengundang orang tua mu untuk hadir di acara Gebyar Prestasi yang dilaksanakan saat kelulusan." ucap pak Hadi sambil menyodorkan surat undangan.

"Terimakasih pak. Nanti Adzkiya sampaikan surat ini kepada Bunda Ayah. "

"Usahakan orang tua mu datang ya, karena orang tua mu sebagai tamu utama. Hitung hitung sebagai pelepasan murid terbaik, kan kamu sudah kelas 9 hanya 2 bulan lagi akan lulus."

"Ia insyaAllah Pak, saya pamit Pak Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam."

Adzkiya berjalan meninggalkan ruang guru tepat didepan pintu Bilqish tiba tiba muncul.

"Astaghfirullah Bilqish buat aku jantungan."

"Hehe ... maaf. Btw kamu kenapa dipanggil?." tanya Bilqish yang penasaran.

Tiba tiba terlintas dipikiran Adzkiya untuk mengerjai Bilqish.

"Ini surat ini. Aku dapet panggilan orang tua." ucap Adzkiya dengan menunjukkan undangan yang diberikan pak Hadi tadi dengan wajah yang di murungkan.

Yang benar saja Bilqish panik. Bagaimana ia tidak mengetahui masalah sahabatnya ini.

"Hah? yang bener Adzkiya!. Kamu ada masalah apa kok sampe panggilan orang tua?." tanya Bilqish

"Itu karena aku berkelahi." bohong Adzkiya.

"Berkelahi sama siapa Adzkiya?. Aku kenal betul sifat kamu Adzkiya!. kita sudah berteman 3 tahun, siapa yang sudah mengusik kenyamanan kamu?." tanya Bilqish yang heboh dan panik.

Tak tahan melihat Bilqish yang panik akhirnya Adzkiya menyudahi kejahilan nya itu.

"Hahaha ... engga Bilqish aku tidak berkelahi."

"Terus ini surat apa Adzkiya?. Kamu ga bisa membohongi aku Kiya!."

"Ooo ... ini memang surat panggilan orang tua tapi bukan karena aku berkelahi tapi karena aku Berprestasi." ledek Adzkiya yang memeletkan lidah nya.

Huh...

Suara hembusan nafas lega dari Bilqish.

"Alhamdulillah. Aku kira kamu beneran berantem, soalnya ga logis kamu berantem lagi pula siapa yang mau berantem sama kamu, satu sekolah ini segan sama kamu."

"Hahaha maaf lah Bilqish. Kan kamu tau aku ga suka berkelahi semua dilakukan dengan kepala dingin." ucap Adzkiya.

"Iya aku tau itu, kamu itu manusia yang menjalankan kehidupan dengan kepala dingin."

"Btw prestasi apa lagi nih yang udah kamu raih?." tanya Bilqish.

Belum juga Adzkiya menjawab, dengan cepat Bilqish menutup mulut Adzkiya menggunakan jari telunjuknya.

"Suttt ... Biar kutebak! Juara nasional Olimpiade matematika? atau juara tingkat nasional baca puisi! atau juara 1 lomba pidato? atau apa nih?." tanya Bilqish.

Bukannya menjawab Adzkiya malah menggerutu.

"Ish apa-apaan sih Bilqish. Jari mu itu bau Strawberry!."

"Iih apaan sih harum juga! . Adzkiya jawab ditanya malah ngeledek,kebiasaan!." sinis Bilqish.

"Iya iya Bilqish, alhamdulillah aku menang

Lomba Olimpiade tingkat nasional."

"Alhamdulillah bangga banget aku jadi temen kamu. Kan kamu menang nih traktir dong laper nih." bujuk Bilqish yang menggoyang-goyang kan badan Adzkiya.

"Karena aku baik, ayo kita kekantin nanti aku traktir."

Mendengar permintaan nya dituruti Bilqish langsung memeluk Adzkiya.

"Aaaa macii Adzkiya cantik."

"Masama ayo cepet nanti pecel bu lela habis."

...****************...

"Bu pesan pecel 1 porsi, sama jus strawberry ya. Kamu mau pesen apa Qis?." tanya Adzkiya

"Aku mau pesen 1 porsi ketoprak dan jus jeruk ya Bu."

Bu lela mengangguk dan mencatat pesanan.

"Di tunggu ya nanti ibu antarkan ya Nak, Adzkiya."

Adzkiya dan Bilqis duduk di meja paling depan. Mereka berdua sedang sibuk menyantap pecal dan ketoprak, dari kejauhan datang Aksa Dharmendra ia seorang ketua OSIS.

"Kiy, dicariin juga ternyata disini."

"Ada kepentingan apa kamu sama Adzkiya?." tanya Bilqish.

"Kepo lu!." sinis Aksa.

"Hahaha udah udah, kalian ini berantem mulu kalo ketemu nanti suka loh." ledek Adzkiya.

"Gak mungkin dan gak akan mungkin." ucap Bilqish

"Dih emang saya mau sama kamu?." tanya Aksa dengan nada merendahkan.

"Iih udah Aksa, kamu ini ganggu ketenangan aja kenapa kamu cari saya?."

Aksa menyerahkan selembar poster "Ini aku mau ngajak ikut lomba Debat, 1 kelompok terdiri dari 3 orang."

"Terus? Kamu mau ajak aku, gitu?." tanya Adzkiya

"Nah iya, jadi tinggal cari 1 orang lagi rencananya sih aku mau ngajak vino."

"Gak bisa!. Aku ga bisa gabung." ucap Adzkiya yang lanjut memasukkan pecal kedalam mulut.

"Kenapa kiy? Padahal aku berharap kamu ikut gabung. Sebenarnya yang merekomendasikan kamu ke aku itu pak Hadi."

"Aku ga mau kalau kamu engga ajak Bilqish."

Uhuk uhuk ...

Bilqish tersedak mendengar ucapan Adzkiya.

Adzkiya menyodorkan jus jeruk ke Bilqish "Minum qis."

"Makasih Kiya."

Adzkiya mengangguk dan tersenyum.

"Mangkanya kalau makan itu pelan-pelan keselek kan." sinis Aksa.

"Adzkiya kalau kita mengajak Bilqish apa dia tak akan jadi beban?." tanya Aksa.

"Terserah kalau gak sama Bilqish aku ga mau. Lagi pula Bilqish ga seburuk yang kamu kira. Bahkan ia pernah menjadi ketua OSIS sebelum kamu menjabat ketua OSIS."

Aksa terlihat bingung akhirnya ia mengangkat suara "Ya sudah lah gapapa dari pada kurang anggota. Tapi kamu Bilqish awas aja kalau cuman jadi beban!." ucap remeh Aksa yang menunjukkan Bilqish.

"Dih ... gini-gini gua juga pinter kali. Lagi pula cuman lomba debat aja gua juga pernah menang lomba debat walau cuman sampe Provinsi." cibir Bilqish.

"Gimana? Terima atau engga?." tanya Adzkiya.

"Yaudah basing, aku ke kelas ya. Dibaca brosurnya." ucap Aksa yang melangkah pergi.

Adzkiya melanjutkan makannya sedangkan Bilqish terus menatap brosur itu. Entah apa yang dipikirkan nya. Mungkinkah ucapan Aksa menyakitinya?.

...****************...

16.35

"Assalamualaikum. Hallo Zakia kamu dimana? Kakak udah nunggu kamu di gerbang nih."

"Waalaikumussalam kak, ini Zakia lagi jalan kegerbang tunggu Zakia ya."

"Hmm iya kakak tunggu, cepetan ya. Eh! hati-hati jangan lari nanti jatuh."

"Iya kak Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam." Sambungan telepon diputuskan oleh Adzkiya.

16.40

Zakia menghampiri Adzkiya dengan nafas yang terhengal-hengal, ia menarik tangan Azdkia menuju kedalam mobil.

"Ayo kak kita pulang."

Adzkiya dan Zakia masuk ke dalam mobil.

Blam

Pak Uzar menoleh kebelakang dan melihat Zakia yang belum memakai self belt.

"Pasang sabuk pengamannya ya Non Zakia."

Zakia langsung memasang self belt dan tersenyum ke arah pak Uzar.

"Eeh iya, makasih Pak."

"Sama-sama Non kita pulang ya Non."

Adzkiya dan Zakia mengangguk sebagai jawaban.

"Kak tau ga? tadi Zakia lupa bawa mukenah, untung saja tadi ada yang meminjamkan."

"Lah kok bisa Zakia? ga kena marah? bukannya ga boleh minjem ya?. Karena kan sesuai dengan aturan semua siswa harus sholat sesuai waktunya."

"Nah iya kak, tapi tadi teman Zakia ada yang halangan jadi dia ga sholat."

Adzkiya mangut mangut.

"Zakia liat geh, kakak dapet surat panggilan orang tua."

Mendengar perkataan Adzkiya, Zakia dan pak Uzar kaget.

"Lah kenapa Non kok bisa?." tanya pak Uzar.

Terlihat sekali wajah Zakia ia sangat panik. Bagaimana tidak panik, masalahnya kakak nya adalah anak teladan. Tidak mungkin rasanya panggilan orang tua, kalau bukan masalah besar.

"Kak kakak dapet masalah apa kak? kok bisa panggilan orang tua? Zakia takut Ayah Bunda marah."

Adzkiya terkekeh "haha Kalian salah paham. Sebenarnya ini surat undangan, hehe...."

Akhirnya Pak Uzar dan Adzkiya bisa bernafas lega.

"Ahhh ... Kak. Zakia kira kakak beneran di panggil haha dasar aku."

"Hahaha." mereka bertiga pun tertawa.

Rumah Adzkiya dan Zakia tidak terlalu besar hanya rumah berlantai 2 namun terlihat begitu mewah. Rumahnya pun hanya dihuni oleh keluarga Rasya dan 1 orang pembantu.

"Eh non sudah pulang. Mau langsung makan atau mandi dulu?." tanya bi Yuyun.

"Makasih bi tapi kayaknya kami mau istirahat dulu assalamualaikum bi." ucap Adzkiya dan Zakia.

"Waalaikumussalam."

...****************...

"Huh lelah juga ya kegiatan hari ini. Mulai dari olahraga, pelatihan, ikut seminar lumayan melelahkan." ucap Adzkiya yang sedang merebahkan badannya di atas kasur nan empuk miliknya.

Ia menatap lemari lemari yang berisi semua trofi dan medali yang telah ia raih.

"Masih ga nyangka ternyata aku bisa mendapatkan semua trofi ini."gumam Adzkiya dengan mata yang mulai menutup.

...****************...

...Jangan lupa vote+komen...

^^^September 2022^^^

^^^          ^^^

^^^                     Gaga^^^

     

02

...Jangan lupa vote+komen....

...****************...

...HAPPY READING...

...****************...

Tok ... tok ... tok ....

"Assalamualaikum Ayah, Bunda."

"Waalaikumussalam masuk saja tidak bunda kunci."

"Ayah Bunda maaf Adzkiya mengganggu, ini ada surat undangan dari sekolah." ucap Adzkiya yang menyodorkan undangan.

"Undangan apa nak?" tanya Rasya.

"Hmm ... i-itu undangan. Hmm Ayah Bunda baca saja deh Adzkiya mau berangkat sekolah ya Ayah, Bunda assalamualaikum."

"Waalaikumussalam."

Rasya menggeleng gelengkan kepalanya.

"Bun, ada-ada saja tingkah Adzkiya ini, ngomong ngomong apa isinya Bun?." tanya Rasya

"Itu undangan untuk orang tua Adzkiya sebagai tamu dalam acara perpisahannya, sekalian pelepasan murid berprestasi."

"Coba ayah baca." Rasya mengambil undangan yang ada di atas meja.

"Bunda kemari, berarti acara ini bukan sembarang acara, ini termasuk acara pelepasan Adzkiya murid berprestasi dari sekolahnya."

"Ya-ya gitu deh." ucap Tazkiya yang terlihat biasa saja.

"Keren ya Adzkiya, Ayah bangga jadi Ayahnya Adzkiya. Adzkiya benar-benar mengejar semua prestasi selama ini lihat saja lemari nya penuh dengan trofi, medali dan piagam."

"Ya begitulah biasa. Namanya juga  Adzkiya itu si sudah biasa."

"Kenapa si bunda? kenapa kok ngomongnya seperti itu."

"Ya kalau cuman Adzkiya sudah biasa. Sekarang itu Zakia juga harus seperti Adzkiya!." ucap Tazkia  dengan nada sinisnya.

Huh ... Rasya menghembuskan nafasnya.

"Jadi nanti bunda mau dateng ke acara ini apa engga?."

"Engga deh Ayah saja, sepertinya pelaksanaan nya bertumburan dengan acara study tour Bunda. "

"Ya sudah nanti pas acara nya biar Ayah saja yang datang, Bunda ga usah."

Setelah berbicara Rasya pergi dari kamar.

...****************...

17.00

"Akhirnya besok hari sabtu." gumam Adzkiya

Zakia yang mendengar gumaman Adzkiya ia baru teringat bahwa besok sudah hari libur.

"Aahhh ... iya kak, Zakia seneng banget akhirnya libur juga enaknya sih kita jalan jalan kak!."

"Hmm ... iya seru pasti! tapi gimana ya, pasti Ayah kalau ga Bunda ada yang tidak bisa."

"Iya si memang selalu begitu bagaimana kalo kita makan malam diluar aja, sesekali hehe." kekeh Zakia.

"Iya, tapi seperti biasa pasti ada aja alasan Ayah kalau engga Bunda."

"Kita paksa aja kak, pasti boleh."

"Ide cemerlang Zakia. Tapi kamu aja yang maksa kakak mah ga mau  dimarahin haha."

"Tenang Bunda pasti tidak akan marah sama Zakia." ucap Zakia dengan rasa bangga.

"Haha emang Zakia doang yang ga pernah kena marah?, kakak juga ga pernah dimarah wleee."

"Iyalah kita kan anak kesayangan Ayah Bunda." gurau Zakia.

...****************...

20.15

Rasya, Tazkia, Adzkiya dan Zakia sedang berkumpul diruang tengah.

Sutt ... Zakia mengkode Adzkiya untuk membuka ponsel nya.

Zakia ucul

Kak ayo kita bujuk Ayah Bunda

Biar besok bisa jalan jalan.

^^^Adzkiya^^^

^^^Ga deh kamu duluan aja Dek, nanti Kakak bantu!^^^

^^^Adzkiya^^^

^^^Bantu doa haha^^^

Zakia

Oke, kalau kak Adzkiya ga mau bantu!. Zakia bakal tetap bisa bujuk

Ayah Bunda tenang saja.

^^^Adzkiya^^^

^^^Ah,Oke Dek. Kakak nyimak aja byee^^^

^^^Semangat!!^^^

Zakia ber pindah tempat duduk menjadi tepat disebelah Tazkia duduk.

"Bun, Ayah." Panggil Zakia.

"Kenapa Zakia?." tanya Tazkia sang Bunda.

"Gini Bun, Ayah. Kan besok sudah hari sabtu, bagaimana kalau kita jalan jalan?."

"Boleh-boleh Ayah besok free." ucap Rasya.

"Bunda juga free."

"Hore."

Sangking gembiranya Zakia melompat lompat sedangkan Adzkiya hanya menatap biasa saja mendengar berita itu.

"Gimana besok kita mau kemana?". tanya Zakia.

"Besok ke Mall, terus lanjut ke Restaurant Bunda untuk makan siang, sehabis itu kita jalan jalan ketempat wisata yang ada. "

"Ashiapa Ayah. " ucap Adzkiya dan Zakiya yang tangannya menghormat.

...****************...

Sabtu

"Halo guys ... jadi  hari ini kami akan jalan jalan bersama."

Zakia mengarahkan kamera ke arah Adzkiya.

"Ayo Kak sapa teman teman".

"Hallo guys. " ucap Adzkiya yang melambai lambaikan tangannya.

Rasya yang mengendarai mobil sedangkan Tazkia sibuk dengan ponsel nya. Zakia dan Adzkiya sibuk dengan Vlognya.

"Nah sampai ayo turun." ajak Rasya.

Adik-kakak itu terlihat sangat senang. Bagaimana tidak jarang jarang ada waktu untuk mereka bersama selain waktu malam.

"Adzkiya, Zakia kemari."

"Kenapa Bunda?" tanya Adzkiya.

"Lihat ini!" ucap Tazkia yang menunjukkan beberapa baju. "Ini untuk adzkiya, dan ini untuk Zakia gimana? bagus tidak pilihan bunda?."

"Wah bagus Bunda Adzkiya coba ya."

Selang 5 menit Adzkiya dan Zakia keluar dari kamar ganti dengan memakai dress pilihan Tazkia.

Adzkiya.

Zakia.

Rasya kagum melihat kecantikan kedua putrinya itu.

"Wah anak Ayah cantik sekali. Tapi lebih cantik lagi kalau coba baju pilihan Ayah ini."

Ada banyak baju yang sudah dipilih Rasya untuk Adzkiya, Zakia, dan Tazkia.

Untuk Tazkia.

Adzkiya.

Zakia.

"Gimana gimana? bagus tidak?." tanya Rasya yang penasaran.

"Bagus banget Ayah!. Zakia suka."

"Selera Ayah memang kelaz."ucap Adzkiya.

"Mba ini langsung bungkus ya."

"Ooh iya pak." dengan senang hati penjaga membungkus kan baju pilihan Rasya.

"Sehabis ini kita makan ya Ayah sudah lapar."

"Iya Bunda juga lapar."

Mereka pun masuk kedalam mobil menuju Restaurant.

...****************...

"Akhirnya, senengnya bisa kumpul kumpul gini."

"Iya Kak, jarang jarang Bunda dan Ayah punya waktu."

"Nak Ayah sama Bunda kan kerja. Maafin ya kalau kami sering tidak ada waktu untuk bersama."ucap Rasya.

"Iya ayah tapi sering sering kita jalan jalan bareng kaya gini, minimal ya sebulan sekali lah hehe." kekeh Zakia.

Mereka semua tertawa.

"Sudah sana masuk, mandi, terus istirahat. Ayah Bunda juga mau istirahat."

"Iya Bunda Adzkiya sama Zakia masuk ya assalamualaikum."

"Waalaikumussalam."

Saat Adzkiya melewati kamar Zakia, tangan Adzkiya ditarik Zakia.

"Kak kita liat vlog kita tadi, nanti aja bersih bersih nya." bujuk Zakia.

"Huss! kamu ini engga lah bau ni badan Kakak, nanti sehabis mandi Kakak kemamarmu deh, gimana?." tawar Adzkiya.

"Boleh boleh, Zakia tunggu ya babay Kakak." Zakia masuk kedalam kamar.

...****************...

Didepan cermin Adzkiya sedang mengeringkan rambutnya menggunakan Hair dryer.

"Huhu ...bsegar sekali ya habis mandi."

Adzkiya tersenyum saat mengingat semua kebersamaan tadi bersama keluarganya. Jujur jalan-jalan bersama dan menghabiskan waktu bersama saat akhir pekan adalah impian Adzkiya.

Seketika lamunan nya buyar karena terdengar ada yang mengetuk pintu kamarnya.

Tok ... tok ... tok....

"Kak Adzkiya."

Ya itu suara Zakia, baru teringat kalau tadi ia berjanji akan kekamar Zakia setelah mandi.

"Astaghfirullah, iya Zakia masuk aja."

"Aah Kakak, Zakia tungguin tapi Kakak kok ga dateng dateng. Pasti kakak lupa ya, kan? ."

"Hehe... maaf ya Zakia Kakak lupa."

"Ya sudah tidak apa apa. Nih, sudah Adzkiya buat menjadi kaset. Ini punya Kak Adzkiya ini punya Zakia." ucap Adzkiya yang menyodorkan kaset yang telah ia buat.

"Makasih Adek kakak yang cantik."

Zakia berjalan dan duduk di tepi ranjang Adzkiya.

"Masama Kak!. Kak, Zakia seneng banget bisa menghabiskan waktu libur sama Ayah Bunda."

"Kakak juga seneng, memang sih Ayah Bunda selalu menghabiskan waktu bersama kita kalau malam. tapi kalau fullday kan jarang."

"Iya kak, terakhir 2 bulan yang lalu yang kita kekebun binatang bersama Nenek kakek di New York."

"Aah Iya,yang apel ayah dicuri monyet kan? haha."

"Nah iya kak!. Sama kaki bunda masuk ke siring." ucap Zakia sembari tertawa

"Huss ... ga boleh ngomongin Bunda dosa, tapi memang bener sih." lanjut Adzkiya dengan tawa yang tak henti henti.

"Hahaha betul kak, ngik ... ngik ... ngik ...."

"Eeh Zakia ketawamu kok kayak gitu! Haha ... Sampai cegukan loh."

"Soalnya kalo diinget inget lucu banget banyak kenangan nya. Kakak masih inget kakek makan buah Pear malah gigi palsunya copot?."

"Haha ya Allah Zakiya, itu si paling lucu. Kakek ga sadar kalau gigi nya lepas. "

Adzkiya dan Zakia tak henti hentinya tertawa kala mereka mengingat kejadian lucu saat bersama.

...****************...

...Gimana nih guys? Garing yah?...

...Bagaimana dengan keluarga Adzkiya...

...Sudah termasuk keluarga cemara  belum?...

...Cemara sesaat :v...

...Jangan lupa vote + komen...

...****************...

^^^September 2022^^^

^^^                             ^^^

^^^                                Gaga^^^

03

...Jangan lupa vote + komen...

...Happy Reading...

...****************...

Adzkiya duduk satu bangku dengan Bilqish. Hari ini mereka belajar mata pelajaran Geografi.

Dreet ... Drett ....

Ponsel Adzkiya begetar. Adzkiya memeriksa ponsel nya dan terlihat ada pesan masuk.

...****************...

Aksa

Kiya, jam ketiga nanti kita latihan untuk persiapan lomba di Perpustakaan.

^^^Adzkiya^^^

^^^Oke, kamu udah chat Bilqish? .^^^

Aksa

Belum, sekalian aja deh kamu ajak.

^^^Adzkiya^^^

^^^Oke.^^^

Aksa

Jangan telat oke.

...****************...

Adzkiya hanya membaca pesan terakhir dari Aksa ia malas untuk menjawab nya.

"Bilqish bel ketiga kita pergi ke Perpustakaan."

"Tumben mau ngapain?." tanya Bilqish.

"Persiapan untuk lomba."

Biliqsh mengangguk "Ooo ... oke."

"Berarti ada Aksa ya? males banget ketemu sama Capung satu itu nyebelin."

"Sama aku juga males Bilqish, tapi mau gimana lagi terima nasib."

"Hah! sudah lah masih 45 menit lagi."

Adzkiya mengangguk.

...****************...

Dreet ... Dreet....

Ada pesan yang masuk kali ini dari Ayah-nya.

Ayah

Assalamualaikum Adzkiya.

^^^Adzkiya^^^

^^^Waalaikumussalam, ada apa Ayah?.^^^

Ayah

Nak hari ini Bunda dan Ayah pamit pulang pagi ya, ada urusan mendadak.

Nanti naik angkutan aja ya Nak, karena pak Uzar tidak bisa jemput dia izin pulang istrinya sakit.

^^^Adzkiya^^^

^^^Ooo... iya Ayah. Zakia sudah Ayah beritahu?.^^^

Ayah

Sudah! nanti waktunya pulang langsung pulang jangan mampir mampir. Harus hati hati.

^^^Adzkiya^^^

^^^Siap Ayah.^^^

...****************...

🔊 It’s time to have second subject to begin.

"Kiya ayo kita pergi."

"Ayo, tapi izin dulu sama pak Asep." ucap Azdkiya.

"Agak panas dingin ya besti. Huh ... takut kalo izin sama Bapak ini bawaan nya marah mulu."

"Bismillah aja. Ayo aku yang minta izin sama Pak Asep."

Adzkiya dan Bilqish berjalan kedepan menuju meja guru.

"Permisi Pak maaf kami mau izin ke Perpustakaan, kami ada pelatihan di jam ketiga untuk lomba." izin Adzkia dengan sangat sopan.

Pak Asep menurunkan kaca matanya dan menatap Adzkia dengan wajah seramnya.

"Emang lombanya kapan?."

"Itu pak seminggu lagi." jawab Adzkiya.

"Terus ini cewe satu ini mau kemana? kalau tidak ada kepentingan tidak perlu ikut!."

"Tidak pak, Bilqish juga ikut pelatihan pak." jawab Adzkiya.

"Baiklah silahkan keluar." ucap pak Asep dengan suara datar.

"Terimakasih pak." ucap Adzkiya dan Bilqish sembari tersenyum walau badan mereka menjadi dingin dan bergetar.

Baru saja mereka membalikkan badan dan Pak Asep berbicara.

"Keluar dan jangan pernah masuk di mata pelajaran saya lagi!."

Seketika badan mereka membeku.

"Sudah kuduga." gumam Bilqish.

"Aaaa ... engga pak engga jadi biar ditunda saja pelatihannya maaf ya Pak." ucap Adzkiya dengan senyum terpaksa.Keringat sudah mengucur di dahi Adzkiya, ia sudah merasa takut.

"Sana kembali ke tempat."

Dengan cepat Adzkiya dan Biliqsh duduk ketempat mereka masing masing.

"Kan apa sudah kutebak. Berasa uji nyali kalau sama Pak Asep ini."

Adzkiya memijit pelipis nya.

"Aah! bikin sakit kepala."

"Nih ponsel mu kiy, kasih tau Aksa kalau kita ga bisa kesana karena ada Bapak galak Bapak Asep."

Adzkiya mengambil ponsel dari tangan Bilqish. Ia menggeser layar dan mencari nama Aksa.

^^^Adzkiya^^^

^^^Aksa sorry! kami ga bisa keperpustakaan.^^^

Aksa

Lah kenapa? tidak diizinkan ya?.

^^^Adzkiya^^^

^^^Do you think?.^^^

Aksa

Ya sudah aku kesana, nanti aku yang minta izin.

^^^Adzkiya^^^

^^^Terserah.^^^

Aksa

Oke utiwi.

Adzkiya meletakkan ponsel nya dan menghembuskan nafasnya.

Hufh....

"Gimana? apa kata Aksa?." tanya Bilqish.

"katanya dia akan kemari meminta izin untuk kita."

"Meragukan, mana mungkin Pak Asep akan memperbolehkan." Ucap Bilqish dengan nada remeh.

"Kita lihat saja Bilqish, lagi pula selama ini Pak Asep tidak pernah mengizinkan muridnya saat pelajaran sudah dimulai. Kecuali yang mengizinkannya bapak kepala sekolah." cibir Adzkiya.

...****************...

Tok ... tok ... tok ....

Aksa melangkah masuk ke dalam kelas.

"Permisi Pak izin memanggil Adzkiya dan Bilqish dipanggil Bapak Hadi."

"Oooo ... Nak Aksa silahkan." ucap Pak Asep dengan ramah.

"Adzkiya dan Bilqish boleh keluar!."

"Terimakasih Pak." ucap Aksa yang berjalan dan membungkuk kan badannya.

Melihat pak Asep yang berbicara dengan nada seperti itu membuat semua yang dikelas tercengang termasuk Adzkiya dan Bilqish mereka sangat tau sifat Pak Asep.

"Mana bisa semudah itu." gumam Bilqish.

"Permisi Pak." ucap Adzkiya dan Bilqish yang keluar dari kelas.

...****************...

Aksa  berjalan didepan Adzkiya dan Bilqish

Aksa tau bahwa satu kelas tadi kaget dengan  sikap Pak Asep yang ramah kepadanya.

Sedangkan Bilqish dan Adzkiya sibuk berbisik bisik.

"Bagaimana bisa Qis?." tanya Adzkiya yang masih tidak percaya.

"Tidak tau Kiy, sepertinya mereka punya hubungan spesial."

Mendengar kata spesial membuat Adzkiya merinding geli.

"Iii ... ngadi-ngadi kamu Bilqish."

"Ya sudah nanti kita tanya aja gampang kan!." ucap Bilqish sembari menaikkan satu alisnya.

...****************...

Aksa menyodorkan map kepada Adzkiya.

"Ini materinya silahkan dibaca, jika ada yang tidak faham dengan materinya tanya saja langsung dengan Pak Hadi."

"Oke." ucap Adzkiya yang mulai membuka map tersebut.

Dimana Bilqish? tenang Bilqish tetap di tempatnya hanya saja ia banyak diam.

"Uy klakson tumben diem?, biasanya kan ga berhenti-henti tu kelakson." ledek Aksa.

"Diem Capung!. Sampai sekarang masih kepikiran kenapa Pak Asep tadi sopan sama Capung? Kenapa?." tanya Bilqish.

"Nah iya, apa kamu punya hubungan spesial?." tanya Adzkiya.

"Iya aku punya hubungan spesial dengan Pak Asep."

Seketika Adzkiya dan Bilqis saling tatap tatapan. Bagaimana? hubungan apa ? pikir Adzkiya.

"Hah ?maksud nya apa Capung? kamu suka Pak Asep?." tanya Bilqish.

"Enak aja, engga lah Klakson." sinis Aksa.

"Lah tapi bener dong kata Bilqish!, kan kamu sendiri tadi yang bilang gitu."

"Hadeh ... Kok kalian lemot si,aneh!. kalian berdua itu hidup di zaman kapan si? sampai tidak tau kalau Aku itu keponakan Pak Asep?." tanya Aksa yang menggeleng gelengkan  kepalanya.

"Oalah sorry kami ga tau." ucap Bilqish.

"Heleh ... kamu mah tau apa? cuman tau makan doang kan?." Sinis Aksa.

"Heh! ya iyalah. Saya tau makan, engga kayak kamu Capung ga pernah makan ya? sampe badan nya kerempeng gitu." ejek Bilqish.

"Seperti tripleks."

"Suttt diem nanti kalian jodoh lo." kesal Adzkiya .

Bilqish berdiri menggeser kursi dan menjauh dari Aksa.

"Mau kemana?." tanya Adzkiya.

"Mau kesana tu! mau pindah aku ga sudi deket deket sama Capung." ucap Bilqish yang menunjukkan meja paling ujung di perpustakaan.

"Alangkah jauh nya, sudah kalau mau pindah gausah jauh jauh." larang Adzkiya.

"Gaya nya mau duduk disitu memang kamu ga tau kalau dipojok pojok itu ada setannya?."

"Iih diem Caapung! ga ada yang ngajak kamu ngomong." ketus Bilqish.

"Hilih mulai takut tu." ledek Aksa.

"Sutt! jadi merinding kan."

"Mangkanya sini, aku punya sesuatu buat Klakson."

"Apaan jangan jangan kamu mau ngelempar bom lagi."

"Bilqish aku pindah kesana ya disini berisik." ucap Adzkiya yang pergi meninggalkan Bilqish dan Aksa.

Kepala Adzkiya sangat sakit mendengar perdebatan antara kedua temannya itu.

Ia memasang Airphone dan menyetel musik yang bisa membuahkan hatinya tenang dan tentram. Ia tidak menghiraukan semua cek cok yang dilakukan temannya itu.

"Enak aja ya. Jadi orang ga boleh seudzon! harus Husnuzon."

"Ya gimana ya, mau husnuzon kalau orang nya modelan kaya kamu."

"Yaudah deh kalau kamu ga mau." Aksa memalingkan wajah nya dan hendak duduk.

Bilqish datang menghampiri dan menatap Aksa dengan intens.

"Punya apaan?." tanya Bilqish.

"Tenang pasti kamu suka kok."

"Awas ya kalau kamu aneh aneh." ancam Bilqish.

Aksa tersenyum dan menyodorkan coklat putih. "Nih coklat putih kesukaan kamu."

"setidaknya setelah ini klakson rombeng satu ini bisa berhenti berisik." bisik Aksa dalam hati.

Bilqish langsung mengambil coklat dari tangan Aksa.

"Aaaa makasih Capung selain nyebelin kamu juga baik."

"Iya dong."

"Btw kamu tau dari mana kalau aku suka coklat putih?." tanya Bilqish.

Seketika wajah Aksa berubah menjadi merah dan terlihat begitu panik.

"E-ee anu. Itu aku nebak aja eh ternyata bener."

"Masa sih." Pikir Bilqish.

"Aa-aa apa jangan-jangan kamu ka-mu.... Jangan  kamu!."

Ucapan Bilqish mampu membuat tingkah Aksa menjadi kikuk.

"K-kamu a-apa?."

...****************...

...Jangan lupa vote+komen...

...****************...

^^^September 2022^^^

^^^Gaga^^^

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!