Menjadi Manusia
1. Keputusan
Di sebuah Aula berkumpul para petinggi planet Mars.
One
Wahai rakyatku. Sebagai raja di planet ini, Aku sudah menerima banyak laporan tentang kehadiran mahluk asing. Yang menyebut mereka sebagai Manusia. Dan hal paling meresahkan adalah, keinginan untuk menguasai planet ini. Sebagai antisipasi jika planet mereka musnah.
Two
Ya benar tuanku. Mereka lebih memilih tempat untuk kabur daripada memperbaiki kondisi planet mereka yang rusak akibat tingkah laku mereka sendiri.
One
Benar. Oleh karena itu, aku akan mengutus salah satu dari pelindung rasi bintang untuk turun ke bumi. Memperingatkan manusia tentang keberadaan kita. Jika mereka berubah maka planet bumi tempat mereka tinggal akan aman. Tapi jika tidak, maka mereka akan merasakan kepunahan.
Two
Lalu siapa yang akan tuanku utus?
One
(Tampak sedang berpikir keras)
Seluruh hadirin diam. Sambil mencoba menebak siapa yang akan dipilih. Banyak yang beranggapan kalau Two yang akan menjalankan misi. Sebab ia memiliki kecerdasan tertinggi di planet Mars.
Tapi siapa sangka kalau yang dipilih ternyata bukan dia. Melainkan yang lain. Yang memiliki kecerdasan paling rendah di antara mereka semua.
One
Dia adalah Ten! Oleh karena itu, Aku menganugrahinya pangkat dan jabatan yang belum pernah ada sebelumnya. Yaitu Duta Penjelajah Alam Semesta atau disingkat DPAS!
Ten
Apa? Aku? Ta-tapi? (bingung)
One
Ini adalah kesempatanmu untuk menunjukkan kemampuanmu. Apa kau menolak?
Ten
Saya bersedia. (suara pelan dan hampir tidak kedengaran)
2. Qiu
Di bumi bagian utara. Sebuah kota yang penuh dengan puing-puing reruntuhan akibat perang.
Qiu
(Berjalan sendirian sepulang sekolah)
Sebuah batu krikil mengenai kepalanya.
Qiu
Hei, siapa itu? (mencari seseorang)
Ray
Aku, memangnya kenapa?
Qiu
Kenapa kau melempar kepalaku?
Ray
Itu karena kepalamu menghalangi batu yang kulempar. Jadi jangan salahkan aku. Kalau kau tak mau batu berikutnya mengenai kepalamu maka cepat pergi dari sini.
Qiu
(Diam lalu menutupi kepalanya dan berlari)
Ray
Hahahaha, lari lebih kencang! (mengambil kerikil-kerikil dan melempari Qiu)
Qiu berhasil sampai ke rumahnya. Di mana atapnya sudah rubuh semuanya. Qiu meletakkan tas di atas kursi lalu mengangkat sebuah batu. Ternyata batu itu menutupi kaleng tempat ia menyimpan sepotong ubi rambat yang gosong di sana.
Qiu
(Memakan ubi gosong seperti menikmati makanan mewah)
Qiu
Hoam... Aku merasa sangat mengantuk. (membaringkan tubuh di lantai)
Qiu
Kenapa Ray selalu mengerjaiku? Apa dia tak tau kalau kepalaku bisa berdarah? Dan bukan hanya dia. Semua orang yang kutemui memperlakukanku seolah aku ini bukan manusia.
Qiu melamun. Membayangkan seandarinya ia memiliki seseorang yang memperlakukannya dengan baik, layaknya manusia. Maka dia akan menjadikan orang itu sebagai Dewa.
Qiu
Hoam... (menguap beberapa kali lalu tertidur)
Ten
(Mempersiakan bekal dan keperluan untuk pergi ke bumi)
Two
(Mengetuk pintu kamar Ten)
Ten
(Menoleh ke arah pintu sambil terus mengepak barang-barang)
Two
Apa masih belum selesai?
Ten
Hampir. (mengambil sebuah cincin)
Ten
Aku siap. (mengangkat koper keluar)
3. Pesawat Meledak
Tiba di lokasi tempat peluncuran pesawat.
One
Semoga kau berhasil membawa perubahan. Dan pulang dengan bangga!
Ten
Terima kasih tuan. (membungkuk memberi hormat)
Ten memasuki pesawat. Lalu Two mengaktifkan peluncuran.
Bunyi mesin menghitung mundur peluncuran mulai dari angka 10.
10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1, 0.
Ten
(Menutup mata dan merasakan getaran beberapa detik)
Pesawat meluncur dengan cepat secepat kilat.
Setelah Ten meninggalkan planet Mars.
Two
Apa menurut anda Ten akan berhasil sampai ke bumi, tuan?
One
Sampai atau tidak, berhasil atau tidak. Yang terpenting sampah di planet ini sudah lenyap. Aku bahkan berharap dia tidak pernah kembali ke planet ini lagi. Dan tangkap seluruh tamu yang tidak diundang.
Two
Baik tuanku. (membungkuk memberi hormat)
Para penjaga planet mars bergerak untuk menangkap para tamu tanpa undangan (manusia) lalu mengurung mereka di sebuah kapsul. Kemudian para peneliti melakukan Eksperimen pada tubuh mereka.
Satu jam setelah Ten mengudara. Pesawat yang ditumpangi oleh Ten mulai mengalami kehancuran.
Ten
Gawat, apa yang terjadi. Bagaimana ini? Apa aku akan berhasil tiba di planet bumi? Atau aku akan terdampar di angkasa raya?
Pesawat mengalami kebakaran dan mulai oleng. Ten mulai berpikir untuk melompat keluar. Lalu mencari apa saja yang bisa ia gunakan.
Ten
Hah, pintunya tidak bisa terbuka? (menekan tombol untuk membuka pintu)
Pada akhirnya Ten hanya bisa pasrah. Ledakan demi ledakan terjadi. Dan akhirnya tubuhnya terlempar di saat ledakan terakhir. Beruntung pakaian yang ia kenakan melindunginya dari api. Dan pakaian yang terbuat dari logam itu membuatnya terkena gaya gravitasi bumi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!