Perkenalkan, nama aku Risma, aku adalah seorang tunanetra. Setiap pagi aku akan berangkat kuliah, bersama 1 orang temanku, dia juga adalah seorang tunanetra. Sama seperti diriku. Kami berkuliah di Bandung, jauh dari orang tua. Meski begitu kami sudah hafal jalan menuju kampus. Oh iya pasti kalian penasaran kan siapa nama temanku itu? Namanya adalah Damayanti. Aku dan Damayanti 1 kosan. Jadi aku ada teman. Keesokan hari nya, seperti biasa kami menjalankan rutinitas kami sebagai maha siswa. Aku pun harus bangun pagi untuk bersiap-siap berangkat kuliah. Begitupun Damayanti, dia juga harus bersiap-siap sama seperti ku. Damayanti! Ayo kita berangkat seruku. Iya sebentar. Ucap Damayanti dari dalam kamar mandi. Karena memang dia sedang mandi. Lima menit kemudian, Damayanti sudah selesai mandi. Lalu kami segera berangkat ke kampus. Biasanya kami berangkat pukul 7 pagi. Di perjalanan banyak sekali kendaraan-kendaraan yang berlalulalang namun kami sudah terbiasa dengan hal itu. Terkadang juga ketika hari libur tiba, orang tua aku dan orang tua Damayanti akan menjenguk kami sambil membawa makanan untuk kami. Risma sepertinya kita sudah sampai ucap Damayanti. Ya sudah ayo kita masuk. Lalu kami segera masuk kedalam kelas, kebetulan aku dan Damayanti 1 mata kuliah, dan juga 1 jurusan. Pelajaran pun segera di mulai. Saat jam istirahat tiba, aku segera membuka handphone ku dan ternyata ada pesan whatsapp dari orang tua ku. Aku pun segera mengetuk 2kali pada aplikasi whatsapp itu. Setelah aku mengetahui dari notifikasi bahwa orang tua ku yang mengirimkan pesan whatsapp tersebut. Isi pesanya adalah? Kamu sedang apa nak? apakah di kampus mu sudah istirahat? Lalu aku segera mengetikan pesan balasan untuk ibu ku. Sudah ibu aku sedang beristirahat sekarang. Balas ku. Lalu ibu ku segera membalas. Syukurlah nak. Iya bu. Send. Semangat belajar nya ya nak. Ibu, send. Iya bu aku janji bakal belajar yang benar. Risma, send. ibu udah dulu ya, aku di panggil sama dosen. Send. Risma. Iya nak. Send. Ibu. Saat jam pulang tiba, aku dan Damayanti segera pulang ke kosan. Setelah aku dan Damayanti tiba di kosan. Kami segera membersihkan diri, dan berganti pakayan. Lalu kami segera makan. Biasanya kami akan makan dengan telur dadar, atau dengan mi instan, atau jika aku dan Damayanti sedang malas untuk memasak, maka kami akan membeli di wartek depan kosan. Mungkin bagi kalian agak aneh karena aku dan Damayanti yang adalah seorang tunanetra bisa memasak. Tetapi itu la kami, yang harus mandiri demi masa depan. Harus jauh dari orang tua. Assalamualaikum para pembaca halo aku Febi olla. Aku baru awalan nulis novel jadi maklum aja ya kalau ada salah kata dan tanda baca yang kurang tepat aku mohon maaf.Segitu dulu ya bab kali ini. Semoga suka. Kalau ada yang mau memberikan saran bisa hubungi nomor aku ya. +6287849448499