NovelToon NovelToon

AKU REINKARNASI & TIDAK BOLEH TERLUKA

AWAL

"Hukum wanita itu!"

"Pengkhianat negara!"

"Tidak ada yang bisa dimaafkan!"

"Bunuh dia!"

"Penggal kepalanya!"

"Dia sudah berdosa!"

"Penggal dia!"

Daniela tertawa mendengar teriakan rakyat yang melemparinya batu lalu berteriak kencang sekuat tenaga dengan disaksikan keluarganya dan keluarga kaisar di atas balkon.

"KALIAN MENGHAKIMIKU SEMENTARA KALIAN SUDAH MELUPAKAN SIAPA AKU?!" teriaknya sambil menjegal kaki algojo di sebelah kanan lalu mengambil kesempatan mencuri pedang ketika algojo terjatuh.

Kaisar segera turun dari balkon untuk menghentikan kekacauan itu. "Daniela! Hentikan!" teriak kaisar.

Daniela yang sudah merampas pedang dan membunuh para algojo yang menyerangnya, mengarahkan pedang ke kaisar. "Jangan sebut namaku dengan mulut menjijikan itu."

Kaisar terdiam.

"Aku tahu, aku hanya bisa mengayunkan pedang untuk melupakan rasa sakit terhadap keluargaku. Keluarga yang sudah membuang aku setelah ibu meninggal."

"Daniela, turunkan pedangmu!" perintah kaisar.

Daniela yang selama ini bersikap jahat, dianggap menindas orang dan dikenal sebagai permaisuri jahat mulai tersenyum sedih dan meneteskan air mata.

"Dari awal, aku memang tidak akan pernah bisa mencintaimu."

Kaisar terkejut dan tidak sempat menghentikan Daniela yang sudah memenggal kepalanya sendiri dengan pedang tajam algojo.

Rakyat bersorak bahagia melihat kepala mantan permaisuri yang jahat, menggelinding di bawah kakinya.

Kaisar berlutut dan menatap belakang kepala mantan permaisuri yang bahkan enggan menatap dirinya.

Kaisar bertanya pada Daniela di dalam hati. Jadi, kamu lebih memilih bunuh diri daripada hidup bersamaku? Harga diri bangsawan?

Saat meninggal, Daniel merasakan sakit sesaat lalu kembali tenang.

Pada awalnya di sekeliling hanya gelap, tidak ada cahaya lalu tiba-tiba ada sebuah film di sekeliling. Menunjukan berbagai macam film sebelum dia menembak kepalanya.

Ayah kandung yang hanya peduli pada dirinya sendiri, ibu yang hanya tunduk pada kepala keluarga, kedua kakak laki-laki yang egois lalu hendak membunuh dia hanya karena kehormatan tapi pada akhirnya Daniela mengakhiri hidupnya sendiri.

"Ah, iya. Aku meninggal karena menembak diri sendiri, mau bagaimana lagi, aku tidak suka ada yang menyentuh tubuhku." Daniela tertawa renyah, tidak merasa takut ataupun sedih. Dia tahu manusia akan mati dan juga sudah terbiasa dengan perlakuan tidak adil keluarganya.

Lalu tawa Daniela berhenti ketika melihat film wajah dia yang disiksa keluarga, dan mulai mengingat siapa mereka.

Daniela menyentuh film itu.

Kalau dipikir, kehidupan pertamanya juga tidak beruntung. Ayah yang hanya mencintai selingkuhan dan anak-anaknya sementara istri sah dan anak sah disingkirkan.

Kamu sudah sadar sekarang kenapa bunuh diri?

"Siapa?"

Aku pengawas kamu! Dewa sudah marah karena kamu menyia-nyiakan kehidupan yang sudah diberikan!

Daniela masih merasa tidak bersalah. "Terus?"

Terus? Apa kamu akan benar-benar bunuh diri lagiii!?

"Apakah saya akan bereinkarnasi lagi?"

Tiba-tiba Daniela muncul di suatu tempat, di kelilingi cahaya perlahan-lahan memudar.

"Kematian yang paling dibenci dan tidak diterima dewa adalah bunuh diri, memotong kehidupan sendiri yang telah diberikan dewa. Membuat murka dewa dan memutuskan bertemu kamu lagi!"

"Kehidupan pertama bunuh diri dengan penggal kepala sendiri menggunakan pedang berisikan mana lalu kehidupan kedua bunuh diri dengan menembak pelipis kanan dengan pistol. Apakah kamu senang menghancurkan kepala kamu itu?!"

Daniela mengangkat angkuh dagunya, setelah melihat dengan jelas. Dewa duduk di singgasana seperti kaisar, menatap tajam dirinya lalu para pengikut yang juga melakukan hal sama. "Saya bunuh diri untuk melindungi diri sendiri, kehidupan pertama akan dipenggal karena kejahatan yang saya lakukan lalu kehidupan kedua, saya akan ditembak demi nama baik keluarga. Jika anda benar dewa, kenapa anda tidak bisa menolong umatnya di saat kesulitan? Dan saat memutuskan sendiri, dosa berpindah kepada saya?"

"Kamu berani menghina dewa?!" teriak salah satu pengikut dewa.

Daniela tertawa kejam.

Dewa kehidupan dan pengikutnya merinding begitu mendengar tawa kejam makhluk ciptaannya ini. Baru kali ini mereka menemukan manusia seunik ini.

"Lalu, apa yang harus saya lakukan? Menerima semua hukuman dari mereka? Dan reinkarnasi kembali?"

"Itu-"

Daniela menghela napas ironis. "Oke, masukan saya kemanapun berada, yang penting saya tidak hidup di dunia yang sama lagi."

Dewa menghela napas ironis. "Kamu tahu kenapa aku memanggilmu ke sini?"

Daniela tidak mau tahu.

"Tidak pernah sekalipun kamu menikmati hidup, sepanjang hidup bahkan selalu menyalahkan dewa yang tidak pernah bisa memberikan kamu kepuasan!"

Daniela tidak membantah.

"Karena itu aku perintahkan kamu kembali ke kehidupan pertama."

Daniela terkejut dan menolak. "Tidak mau!"

Dewa tertawa mengejek. "Lihatlah, dewa tidak akan bisa diperintah. Kamu akan bisa melihat semuanya di kehidupan pertama. Di awal kamu hanya bisa menggunakan pedang, di kedua kamu hanya bisa menggunakan otak dan sekarang begitu kembali, kamu akan bisa menggunakan keduanya, aku tidak akan menghapus ingatan kamu dan lainnya sebagai hadiah sekaligus hukuman, tergantung bagaimana kamu menilai."

Daniela melempar sepatu ke arah dewa, salah satu pengikut segera membuat pelindung.

Daniela diseret lalu dilempar ke kolam waktu untuk memutar waktu kembali, dewa waktu dengan malas bekerja di ruangannya dan membuka portal untuk Daniela kembali ke kehidupan pertama.

"Dasar dewa tidak tahu malu! Aku bersumpah akan membalas semua perilaku kalian!"

SATU

Sesak-

Sakit-

Tolong aku-

Kenapa tidak ada yang menolong aku?

Aku kesakitan!

Tolong!

Tolong aku!

Dewa, aku tidak akan membantah jadi tolong aku!

Anak bodoh! Jangan bilang kamu lupa dengan apa yang aku katakan!

Daniela membuka mata lalu berenang sekuat tenaga ke atas air. Dewa sialan!

Ella berteriak kencang dengan wajah setengah panik. "Ayah, tolong selamatkan kakak!"

Ayah Ella dan Daniela hanya diam berdiri menatap danau, bersama dengan para pelayan berdiri di belakang tanpa berani bergerak.

Kepala Daniela muncul dari air lalu segera menghirup dalam udara, berusaha mengeluarkan air di paru-parunya menggunakan mana.

Ella yang seluruh tubuhnya basah, menggigil ketakutan. "Kakak, kakak baik-baik saja?"

Daniela berenang ke tepian dengan sekuat tenaga, meski tubuhnya lelah karena tekanan.

Ayah mereka berdua berjalan mendekati Daniela yang sudah berdiri ke tepian dan mengeringkan roknya yang mulai berat.

Ayah Daniela menampar wajah putri sulungnya.

Daniela tidak bergerak.

Duchess, menjerit ketakutan sambil memeluk Ella.

"Apa yang sudah kamu lakukan pada adik kamu?!"

Daniela menyentuh pipinya dan menghela napas panjang. Setelah ibunya meninggal, ayah berani membawa wanita simpanan masuk dan menjadi duchess menggantikan ibunya.

Duchess yang sekarang memiliki tubuh lemah sejak lahir dan harus duduk di kursi roda seumur hidup, duke menjaganya segenap hati. Berbeda dengan duchess sebelumnya, ibu Daniela yang meninggal karena wabah dan dibiarkan begitu saja bahkan dibuang ke paviliun.

Daniela sejak kecil mengalihkan perhatiannya ke pedang, berbeda dengan Ella yang jenius di akademik. Karena Ella terlahir di luar pernikahan, keluarga Vilvred tidak mengizinkannya memakai nama keluarga sampai sekarang.

Duke dan duchess hanya bisa menerimanya sementara Ella yang lahir terlebih dulu dari Daniella harus menatap benci dan memanggilnya kakak untuk menyamarkan usia.

"Apa yang kamu lakukan pada adik kamu? Aku sudah melakukan banyak hal dan sekarang ini adalah balasannya?!" teriak duke yang tidak bosan mengulang kalimatnya.

Daniela yang tidak pernah takut pada duke, menatap tajam pria yang harus disebut ayah. "Duke, Ella baik-baik saja sementara saya hampir mati tenggelam. Apakah duke membenci saya?"

Semua orang terpana dengan jawaban Daniela. Dia memang dikenal sebagai lady pembangkang yang tidak berotak, suka menghabiskan semua uangnya sekaligus hanya bermain-main dengan pedangnya. Tidak ada yang menyangka lady bisa membalikkan keadaan.

Duke balik badan tanpa sepatah katapun, membawa Ella serta istri dan para bawahannya ke dalam.

Ella menangis di samping kursi roda duchess.

Daniela menghela napas panjang. Dulu, dia menatap iri punggung ayahnya yang menjauh tapi sekarang tidak ada rasa iri.

Ada alasan kenapa ayahnya membiarkan dia mati tenggelam di danau. Mau tetap hidup atau mati, dia akan dikenal berusaha membunuh adiknya karena iri.

Kedudukan seorang lady yang kalah dengan anak selir, menjadi bahan cemoohan para bangsawan. Di kehidupan pertama, dia tidak pernah menggunakan otaknya dan hanya bersenang-senang sampai tidak sadar menjadi bahan hiburan rakyat serta bangsawan.

Saat ini Daniela baru sadar, seluruh dunia memang membenci dirinya tapi dewa tidak. Dewa lah yang menciptakan segalanya, jadi kenapa harus takut pada makhluk sesama ciptaan dewa?

Daniela tiba-tiba teringat dengan kehidupan sebelumnya. Kalau tidak salah, nanti Ella akan menggantikan posisi aku lalu tersebar gosip aku berselingkuh dengan seorang ksatria ketika mengganti baju di dalam kamar.

Daniela memutuskan untuk nekat mengikuti keluarganya diam-diam dari belakang, dalam keadaan basah. Menghindari hal yang tidak diinginkan seperti di masa lalu.

Duke, duchess dan Ella segera masuk ke ruang pesta dan mempertontonkan Ella yang sedih karena basah di seluruh tubuh dan sudah ditutupi dengan jas duke.

Pangeran mahkota mendekati Ella dan khawatir, para bangsawan pun menjadi tertarik melihat kondisi anak kedua duke Vilvred.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan Yang Mulia," senyum duchess.

Duke menghela napas lega sementara Ella menangis di dalam pelukan pangeran mahkota yang tidak khawatir dengan basah.

"Yang Mulia, tidak perlu khawatir. Kakak dan aku baik-baik saja."

Tubuh semua orang menegang. Mereka sudah mengerti bagaimana jahatnya lady Daniela terhadap lady Ella.

"Lady Daniela benar-benar keterlaluan."

"Duke, kamu harus menghukum dia."

"Duke, pisahkan lady dengan lady Daniela. Kami takut dia menggunakan pedangnya untuk membunuh."

"Hei, apakah kamu tidak melihat bagaimana putra mahkota membela lady ella?"

"Ah, benar. Sayang sekali pangeran mahkota dijodohkan dengan lady Daniela. Padahal lady kedua Vilvred sangat cocok dengan pangeran mahkota."

Ella membuat wajah masam. "Tolong jangan berkata hal menyakitkan seperti itu, jika kakak dengar-"

"Lady kedua Vilvred memang sangat bijaksana, tidak seperti kakaknya yang jahat. Duke, hukum saja lady pertama supaya tidak bersikap jahat, kasihan lady kedua atau anda bisa mengusirnya ke kuil."

"Ah, benar. Kuil saat ini membutuhkan banyak pengikut dewa, mungkin saja anda bisa menjalin hubungan dengan kuil."

Ide itu dicatat baik-baik duke.

Duchess yang memakai kursi roda, menyentuh tangan suaminya. "Daniela juga anak duke, jangan berpikiran untuk membuangnya ke kuil. Lebih baik dia menikah."

Ella menatap kesal duchess. "Ibu."

Duchess tersenyum polos.

Pangeran mahkota juga khawatir dengan pernyataan duchess. "Duchess."

"Pangeran mahkota adalah calon suami Daniela, jadi harus bahagia dengan dia. Dari awal juga kalian sudah dijodohkan dan kami tidak berani mengganggu."

Semua orang tahu hubungan rahasia pangeran mahkota dan adik Daniela tapi tidak ada yang menyinggungnya ataupun marah karena mereka merasa Daniela bukan calon permaisuri yang baik.

Daniela sangat mencintai pangeran mahkota tapi pangeran mahkota lebih mencintai Ella.

Semua orang yang mengelilingi mereka menjadi tegang. Duchess minta kejelasan hubungan putrinya dengan pangeran mahkota.

Sungguh berani.

Sementara di atas singgasana, permaisuri menatap khawatir pintu masuk. Kenapa yang muncul hanya adiknya? Dimana Daniela?

Kaisar yang melihat permaisuri gelisah dan berkali-kali menatap pintu masuk, menjadi bertanya-tanya. "Permaisuri, siapa yang dicari? Apakah ada tamu penting?"

Ratu menimpali kaisar. "Permaisuri menghawatirkan tunangan pangeran mahkota?"

Kaisar mendengus. "Ah, anak perempuan tidak tahu malu itu."

"Kaisar, tolong jangan berkata seperti itu." Ratu yang duduk di samping kanan kaisar, tertawa geli. "Biar bagaimanapun, anda harus menghargai duchy Vilvred dan Aelthred."

"Daripada lady pertama, aku lebih suka dengan lady kedua."

"Saya juga merasakan hal yang sama, tapi sebagai anggota keluarga kekaisaran, kita tidak bisa melanggar janji masa lalu."

Kaisar mendengus lagi lalu menoleh ke permaisuri yang masih menatap cemas pintu masuk, dia mulai curiga. "Lady pertama akan menikah dengan pangeran mahkota, kenapa permaisuri yang cemas?"

Permaisuri hendak mengatakan sesuatu, lalu tiba-tiba melihat sosok yang dicarinya berdiri di depan pintu masuk dalam keadaan basah. 

DUA

Kerumunan duke Vilvred masih belum menyadari kehadiran Daniela.

Daniela yang berjalan dengan anggun meski sedikit susah payah karena pakaiannya berat dan susah bergerak, dia masih menampilkan wajah dingin sekaligus jahat.

Daniela bisa mendengar cemoohan banyak orang.

"Duchess tidak perlu cemas, saya berjanji akan melindungi Ella seumur hidup." Janji pangeran mahkota.

Daniela tertawa muram lalu berkomentar. "Wah, menarik. Aku ingin mendengar lebih jauh bagaimana pria yang sudah bertunangan selingkuh dengan adik tunangannya."

Semua orang sontak menoleh ke Daniela, termasuk kerumunan duchy Vilvred.

Duke marah besar. "Pergi ke ruang ganti sekarang! Apakah kamu ingin mempermalukan Vilvred?!"

Daniela mengabaikan teriakan duke dan melihat tangan yang melingkar di bahu Ella lalu menyeringai. "Apakah kalian berdua sedang berselingkuh di belakangku?!"

Pangeran mahkota marah lalu menampar pipi kiri Daniela dengan keras sampai semua orang di dalam ball mendengar.

"Kamu sudah hampir membunuh adik sendiri dan sekarang menuduhku?! Menghina keluarga kerajaan ada hukumnya!"

Daniela menyentuh pipinya yang ditampar lalu menatap lurus pangeran mahkota, temannya sejak kecil. Permaisuri dan ibu kandungnya bersahabat baik sejak kecil, makanya mereka berdua dijodohkan.

Daniela menghela napas panjang. "Yang Mulia, saya datang dalam keadaan basah dan hampir mati di dalam danau buatan sementara Ella hanya menangis di pinggir danau. Tidak ada yang menolong saya, lalu ketika saya masuk ke dalam pesta, kalian bukannya bersimpati tapi malah MENYALAHKAN SAYA?!"

Semua orang terkejut lalu menatap duke Vilvfred dan Ella bergantian.

"Jika memang kalian tidak menginginkan saya, kenapa tidak mengeluarkan saya dari keluarga Vilvred saja?" tantang Daniela. Dia sekarang tidak bodoh, harta duchy Aelthred yang runtuh berada di tangan duke Vilvred yang tidak memiliki kemampuan.

Duke tidak mampu menjawab, duchess juga hanya menundukkan kepala sementara Ella dengan bodohnya gemetar lalu memegang tangan ayahnya. "A- ayah-"

Daniela tahu, Ella berharap dirinya diusir di depan umum tanpa bicara sepatah kata pun.

Pangeran mahkota menantang balik Daniela. "Kamu hanya sendirian dan ingin berpisah dari keluarga duke? Apakah kamu sudah tidak punya otak, Daniela?"

Berhentilah mengatakan aku tidak punya otak! Aku sudah susah payah kuliah S3 meskipun akhirnya mati bunuh diri sebelum dibunuh suami. Menyebalkan!

Daniela mengibaskan kipasnya yang sedikit basah, untung saja tadi diletakkan di kantong gaun. "Yang Mulia pangeran, apakah anda menghawatirkan saya?"

"Apa?!"

"Kakak, jangan bicara begitu di depan pangeran mahkota." Ella menegur Daniela.

Daniela menertawakan lelucon Ella. "Tadi aku mengikuti kamu ke danau karena katanya akan bicara mengenai duke dan duchess yang akan mengirimku ke biara, lalu entah kenapa aku terpleset di danau. Ella, aku tidak menuduh kamu tapi- apakah ini juga bagian dari rencana kamu?!"

"Kakak, menuduhku?" Ella tersedak.

"Berhenti menuduh Ella sembarangan!" teriak pangeran mahkota. "Dihadapan kaisar, aku akan berpisah dengan kamu!"

Daniela terpana dengan kebodohan pangeran mahkota.

Pangeran mahkota puas melihat wajah terkejut Daniela.

Jika di kehidupan pertama, pangeran mahkota yang sekarang akan meninggal karena wabah satu tahun ke depan lalu si kakak, pangeran pertama naik tahta, kakak yang merupakan tunangan Ella.

Karena sang adik meninggal, maka otomatis Ella tersingkirkan dan Daniela harus menikah dengan pangeran pertama. Perjanjian dari awal dengan keluarga Aelthred adalah menikahkan Daniela dengan pewaris tahta.

Daniela melirik kursi kosong pangeran pertama yang hobby bertarung.

Kaisar berdehem. "Daniela, bisa kita bicarakan ini setelah pesta."

"Saya menolak." Tolak Daniela.

Semua orang berbisik dan menatap tajam Daniela. Di kehidupan pertama, karena harga diri. Daniela memutuskan ganti gaun terlebih dahulu lalu masuk ke ballroom, semua orang menatap dengan tatapan menusuk. Hal yang sudah biasa bagi Daniela di kehidupan pertama, keesokan hari tersiar kabar dirinya melakukan penindasan terhadap Ella.

Hal yang tidak masuk akal tapi diabaikan oleh Daniela, menganggap gosip hanyalah omong kosong.

Sekarang Daniela mengerti, jika tidak menghentikan gosip sekarang- nama baiknya akan tercemar lagi dan lagi.

"Saya ingin keputusan anda, sekarang. Sebagai keturunan Aelthred, saya ingin harta keluarga kami dikembalikan keluarga Velvred."

"DANIELA!" bentak duke.

Daniela tahu, kaisar tidak mungkin mengabulkan keinginannya karena keluarga Aelthred terlalu berjaya dan kekayaannya melebihi keluarga kerajaan.

Daniela menghela napas panjang. Kaisar yang sekarang tidak memiliki kekuasaan karena hanya menantu, yang lebih berkuasa sekarang adalah permaisuri yang merupakan keturunan sebenarnya keluarga kekaisaran.

Daniela lalu melihat wajah pangeran mahkota yang keras kepala dan ratu yang duduk di sebelah permaisuri.

Daniela tersenyum ke permaisuri, sama seperti posisi ibu kandung Daniela, ratu paling disayangi kaisar sekarang. Posisi permaisuri menjadi goyah semenjak Aelthred hancur.

Baik di dunia kehidupan pertama dan kedua, wanita sangat tidak diuntungkan. Para pria menganggap wanita harus terhormat sehingga tidak boleh bekerja atau menunjukkan ini itu, begitu wanita sudah terpengaruh akhirnya para pria menunjukkan taring.

Ibu Daniela tidak beruntung tapi setidaknya permaisuri tidak boleh jatuh, meskipun pangeran mahkota akan meninggal satu tahun ke depan, Daniela tidak bisa melupakan bagaimana pangeran pertama berjuang mati-matian menyelamatkan negara yang kacau.

Bayangkan, berperang untuk menyelamatkan negara dari kepungan musuh tapi masalah internal negara ikut kacau. Hal ini menyebabkan permaisuri sakit-sakitan dan tidak diizinkan keluar dari istana, penyiksaan yang sesungguhnya.

Daniela memang membenci pangeran pertama yang akan memenggal kepalanya waktu itu tapi dia tidak membenci permaisuri yang menggantikan kasih sayang ibunya yang sudah meninggal.

Bahkan Ella pun tidak bisa mendekati permaisuri, dia baru bisa dekat setelah bertunangan dengan putranya.

Daniela menghela napas panjang dan bicara ke permaisuri. "Apakah anda sakit hati melihat saya bertunangan dengan pangeran mahkota?"

Permaisuri terkejut. Daniela dulu mengejar pangeran mahkota yang tampan lalu takut dengan pangeran pertama, putranya yang sering dianggap monster. Hati mana yang tidak sakit hati melihat anak perempuan yang dibesarkan berubah seperti itu? Tapi permaisuri juga tidak berdaya dengan perjanjian yang menyatakan bahwa Daniela akan menikah dengan pewaris tahta.

"Jika saya menjadi anda, saya akan merasa sakit hati. Yang Mulia, izinkan saya untuk membangun kembali Aelthred demi melindungi anda dan pangeran pertama." Daniela membungkuk rendah dengan gaun basah.

"DANIELA!" bentak duke Vilvred.

Daniela tidak peduli, saat ini dia mempertaruhkan harga dirinya.

Kaisar melihat reaksi permaisuri dengan gugup. Jika Aelthred bangkit, ratu dan putra mahkota akan hancur. "Permaisuri, Aelthred sudah membuat begitu banyak kejahatan. Sebaiknya jangan."

"Apakah anda bodoh kaisar?!" bentak Daniela.

Kaisar menatap marah Daniela. "Bilang sekali lagi!"

"Saya bilang, apakah anda bodoh kaisar?!"

"Pengawal! Bawa dia ke penjara dan hukum berat dia!"

Daniela mengeluarkan pisau kecil dari dalam gaunnya. Semua menertawakan senjata kecil Daniela.

Daniela tersenyum lalu mengangkat bagian tajam pisau kecil ke kaisar lalu  bergeser ke arah duke Vilvred yang melotot marah.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!