*Buukk! Buukk! Buukk!
"Hora hora.. kenapa kau malah tidur dasar babi!"
Di sebuah sekolah SMA, tepatnya di belakang gedung oleh raga, terlihat beberapa siswa yang sedang memukul seorang siswa lainnya.
Dua diantaranya adalah wanita, sementara 3 orang lainnya adalah pria, sedangkan satu orang siswa yang ditendang itu adalah seorang pemuda kurus.
Pemuda itu bernama Li Tian, siswa kelas 3 SMA yang memang selalu di bully. Ini merupakan keseharian yang biasa terjadi padanya.
Ini di mulai sejak pertama kali dia masuk SMA, saat itu dia akan diantar menuju sekolah oleh ayah dan ibunya menggunakan mobil.
Namun kejadian naas terjadi, dimana kecelakaan maut menewaskan kedua orang tuanya, sementara dirinya masih hidup namun dia harus merelakan salah satu kakinya.
Sejak saat itu, kecacatannya membuat banyak orang selalu mencemooh, membicarakannya tepat didepannya dengan suara yang terdengar jelas oleh Li Tian.
Semua ejekan dan hinaan itu benar-benar mengguncang hati Li Tian yang baru kehilangan kedua orang tuanya.
Awalnya itu membuat Li Tian semakin murung dan pernah berpikir untuk bunuh diri saja. Namun mengingat apa yang dikatakan ibunya, dimana dia harus bisa menjadi pria yang sukses, Li Tian mendapatkan kembali semangat hidupnya.
Li Tian belajar semakin giat, mengabaikan semua hinaan dan cemoohan orang-orang disekolah seolah dia seperti orang tuli yang tidak bisa mendengar mereka.
Hingga saat kenaikan kelas 2, Li Tian mendapatkan peringkat pertama yang membuatnya sangat senang.
Namun yang senang hanya dirinya saja, ada beberapa orang yang menjadi tidak terima dengan hal itu.
Qian Dong yang merupakan murid peringkat pertama di semester pertama menjadi marah karena dia hanya menjadi peringkat kedua.
Bagaimana mungkin dirinya yang sempurna ini kalah dari seorang yang cacat fisik? Dia tidak menerimanya.
Mulai dari saat itu, kehidupan Li Tian menjadi sangat sulit, kehidupan yang seperti neraka.
Li Tian sering dihajar dan dipukul oleh Qian Dong dan teman-temannya.
Awalnya memang di pukul dan ditendang biasa, Li Tian tidak terlalu merasakan sakit. Namun semakin lama, apa yang Qian Dong dan teman-temannya lakukan padanya semakin parah.
Pukulan dan tendangan mereka semakin keras, membuat tubuhnya lebam sampai berdarah.
Li Tian tidak berani melawan karena dia tau kekurangannya. Meskipun tubuhnya masih lengkap sekalipun, tubuhnya yang kurus tidak akan mampu melawan Qian Dong dan teman-temannya.
Hingga pernah satu kali, Li Tian kehilangan kesabaran dan melawan mereka dengan tongkat yang merupakan alat bantunya berjalan.
Li Tian memukul tepat pada wajah Qian Dong, membuat Qian Dong berdarah. Saat itulah dia di hajar habis-habisan sampai kesulitan bergerak, seluruh tubuhnya sakit, bahkan dua giginya sampai patah.
Li Tian tau kalau sekolah telah mengetahui apa yang dilakukan Qian pada dirinya, namun tidak ada yang berani menyentuh Qian Dong yang merupakan anak wali kota sekaligus direktur utama sekolah tempatnya belajar.
Setelah berlalu cukup lama, sampai saat ini, Li Tian masih terus di bully oleh Qian Dong dan teman-temannya.
Saat ini Li Tian berbaring tengkurap lemah di tanah, pakaiannya sudah kotor karena terus di tendang dan digulingkan di tanah.
Tongkatnya berada di tangan salah satu teman Qian Dong bernama Lang Hu.
Li Tian mengepalkan tangannya, dia benar-benar marah namun tidak bisa melakukan apa-apa.
Dia benar-benar merasa tidak berdaya.
"Lihatlah dia sangat kotor, aku sampai jijik melihatnya," seorang wanita cantik yang merupakan pacar Qian Dong bernama Lan Lan menatap jijik Li Tian.
"Aku justru melihatnya semakin menarik, semakin sekarat akan semakin bagus," gadis lainnya yang merupakan teman lan lan bernama Ji Shi mengeluarkan hp, "biar ku foto dulu!"
*Ckrek!
Ji Shi mengambil beberapa foto hingga membuatnya puas.
"Lang Hu, balik tubuhnya, aku ingin memfoto wajahnya lebih jelas!"
"Huh, dasar banyak maunya!"
*Buukk!!
Lang Hu tidak membalik tubuh Li Tian dengan pelan, dia justru menendangnya hingga kini posisi tubuh Li Tian menjadi terlentang.
"Bagus," Ji Shi kembali memfoto Li Tian.
"Aku muak! Aku benar-benar muak dengan semua ini! Untuk apa aku menjalani hidup jika terus menerima penderitaan?!" Li Tian berteriak dalam hatinya, "apakah ini memang takdir ku? Apakah aku hanya akan terus berdiam diri! Aku.."
Li Tian mengingat semua wajah-wajah orang yang selalu menghinanya, hingga wajah terakhir yang terlihat adalah wajah Qian Dong yang selalu menatapnya dengan penuh hinaan.
Aku.. ingin membunuh..
Li Tian mengingat kembali bagaimana dia selaku di pukul dan ditendang, tidak ada yang peduli pada dirinya, semuanya benar-benar mengabaikannya, bahkan dunia seolah tidak memberinya sedikit keringanan.
Aku ingin membunuh mereka semua!
"Baiklah, sudahi untuk hari ini, biarkan dia tidur nyenyak disini!" Qian Dong pun berbalik, berjalan pergi bersama teman-temannya.
"Ini tongkat sakti mu!" Lang Hu melempar tongkat tepat di wajah Li Tian.
Li Tian yang sudah terbakar amarah, mengambil tongkatnya, berdiri lalu memukul kepala Lang Hu saat Lang Hu baru saja berbalik ingin pergi.
"Aaarrrkkk!" Lang Hu berteriak kesakitan.
Qian Dong dan lainnya berbalik melihat Lang Hu yang sudah jatuh.
"KAU BERANI!" Qian Dong dan satu teman laki-lakinya berteriak marah lalu menyerang Li Tian.
Li Tian memukul dengan tongkatnya, namun karena dia hanya berdiri dengan satu kaki, serta tubuhnya yang babak belut membuat keseimbangannya kurang, hingga dia terjatuh.
Pada akhirnya Qian Dong dan teman-temannya kembali memukulnya dengan keras, lebih keras dan lebih brutal dari sebelumnya, membuat wajahnya dipenuhi darah.
"Kau baji*ngan! Beraninya kau memukul ku! Rasakan ini!"
"Kau benar-benar tidak bisa diberi ampun!"
"Padahal kami sudah berniat membiarkan mu istirahat tapi kau malah ingin di hajar lagi!"
Li Tian tidak bisa melawan, seiring dia terus di pukul, entah kenapa dia semakin tidak bisa merasakan apa-apa, pandangannya menjadi buram, pendengarannya semakin kecil, sampai dia tidak lagi bisa mendengar bacotan Qian Dong dan teman-temannya.
Pada akhirnya Li Tian menghembuskan nafas terakhir.
"Hentikan! Hentikan!" Ji Shi datang lalu menghentikan Qian Dong dan lainnya.
"Kenapa kau malah menghentakkan kami? Kami masih belum puas!" Lang Hu berteriak kesal.
"L-lihatlah dia.." Ji Shi menunjuk Li Tian dengan tangan gemetar.
Qian Dong dan lainnya baru sadar jika Li Tian sudah terlihat sangat kacau, wajahnya seperti tidak berbentuk.
Jantung Qian Dong seolah berhenti berdetak sejenak lalu mencoba mengecek nafas Li Tian.
"Ti-tidak bernafas!"
Lang Hu menjadi ketakutan, dia mencoba mengecek detak jantung Li Tian.
"Ti-tidak berdetak!"
"Ti-tidak mungkin!" Qian Dong dan lainnya melangkah mundur karena mereka baru saja membunuh Li Tian.
Wajah mereka semua kini menjadi pucat, mereka hanya berniat menghajar Li Tian, bukan membunuhnya.
"Ini semua perbuatan mu, bukan aku yang membunuhnya!" Qian Dong menunjuk Lang Hu.
"Hah?! Kau juga ikut memukulnya!"
Mereka kini mulai saling menyalahkan.
"Sebaiknya kita pergi dari sini sebelum ada yang melihat!" Lan Lan pun segera lari bersama Ji Shi.
"Benar! Tinggalkan saja dia!"
"Tunggu aku!"
Mereka semua pun berlari meninggalkan mayat Li Tian.
Li Tian baru sadar dirinya kini berada di tempat yang sangat gelap, gelap sepenuhnya. Dia tidak bisa merasakan apa-apa, tidak bisa melihat apa-apa, tidak bisa mendengar apa-apa, seolah dia berada di kekosongan abadi.
"Ah.. inikah kematian?" Li Tian hanya bisa berpikir, "aku tidak pernah berbuat jahat dalam hidup ku, apakah aku bisa masuk ke surga?"
Yah, meskipun Li Tian tidak pernah berbuat jahat, namun berbuat baik saja dia jarang melakukannya.
"Aku selalu tersiksa semasa hidup ku, aku bahkan lupa bagaimana rasanya sebuah kebahagiaan.. jika aku bisa hidup lagi, apakah aku bisa merasakan kebahagiaan?" Li Tian mulai bertanya-tanya dalam hatinya.
"Yah.. jika pun aku diberikan kesempatan kedua, aku akan membalas dendam atas perbuatan orang-orang yang menghina ku, pada akhirnya aku akan kembali berbuat jahat."
Li Tian terus merenung, hingga dia mengingat kembali masa-masa sulit yang dia lalui semasa hidupnya.
Penggunaan, penderitaan, penganiayaan, semua rasa sakit itu tidak akan pernah dia lupakan, semua rasa sakit itu pasti akan dia balas tidak peduli bagaimana pun caranya.
Sesaat kemudian Li Tian melihat setitik cahaya, setitik cahaya yang semakin lama semakin terang.
"Ah.. apakah itu cahaya dari surga?"
Cahaya itu terus semakin terang hingga akhirnya memenuhi seluruh pandangan Li Tian.
"Ini.. entah kenapa aku bisa merasakan tubuh ku kembali!"
***
Di sebuah dunia yang bisa dibilang kacau, dunia dimana hukum rimba diterapkan, dunia dimana yang kuat menginjak yang lemah, yang pintar memanfaatkan yang bodoh.
Tidak memiliki kekuatan maka setidaknya harus memiliki kepintaran, tidak memiliki kepintaran maka pergi ke laut aja.
Di dunia kultivator terdapat sebuah daratan bernama Daratan Xuanwu.
Saat ini di Daratan Xuanwu sedang terjadi pertempuran yang melibatkan seluruh Daratan Xuanwu. Tidak bisa disebut perang karena ini merupakan pertarungan antara satu orang melawan semua kultivator Daratan Xuanwu.
Ya, satu orang melawan seluruh kultivator Daratan Xuanwu.
Meskipun hanya satu orang namun seluruh Daratan Xuanwu hampir di jungkir balikkan olehnya. Orang itu bernama Li Tian yang dijuluki Dewa Iblis karena apa yang telah dia lakukan.
Puluhan sekte sudah hancur di tangannya, belasan kerajaan serta kekaisaran pun dia ratakan.
Hal itu membuat seluruh Daratan Xuanwu bersatu untuk membunuh Li Tian.
Li Tian melakukan semua itu bukan tanpa alasan, itu semua untuk menegakkan keadilan yang menurutnya benar.
Li Tian tidak memiliki latar belakang khusus, dia awalnya hanyalah anak biasa dari desa kecil di Kerajaan Hu.
Namun suatu hari desanya diserang oleh sekelompok orang tidak dikenal, ayahnya terbunuh dan ibunya diculik, banyak orang yang terbunuh, tidak sedikit pula yang ditangkap, sementara Li Tian saat itu berhasil selamat.
Mulai saat itu, Li Tian bertekad menjadi kuat untuk membalaskan dendam pada orang-orang misterius yang telah menghancurkan desanya dan menculik ibunya.
Li Tian menjadi pengelana sambil meningkatkan kemampuan bela diri dan kultivasi, menjadi kultivator baik hati yang suka menolong sesama.
Ya, itulah Li Tian saat masih muda. Dia merupakan kultivator berbakat, banyak sekte yang mengundangnya untuk menjadi murid namun dia selalu menolak, dia lebih suka menjadi pengelana.
Sampai saat dimana Li Tian berusia 20 tahun, Li Tian mengetahui siapa sebenarnya yang telah menyerang desanya.
Itu adalah keluarga Kerajaan Hu sendiri. Li Tian menjadi sangat marah namun dia tidak sampai lepas kendali, dia terus menyelidiki keluarga Kerajaan Hu dan dia pun mendapatkan sebuah kebenaran yang dia cari.
Raja Kerajaan Hu memang sering meminta prajurit khusus untuk menyerang desa-desa kecil, menculik wanita-wanita cantik dan pria yang terlatih serta anak-anak.
Para wanita cantik menjadi mainan sang Raja, hingga setelah Raja bosan, dia akan memberikan wanita itu pada prajuritnya.
Sudah dipastikan, wanita yang menjadi mainan akan tewas dalam 1 bulan.
Sementara untuk pria dan anak-anak dijadikan budak. Budak-budak itu tidak hanya dijadikan pekerja di tambang dan lainnya, namun juga di jual.
Salah satu kenyataan yang membuat Li Tian kecewa adalah budak-budak tidak hanya di jual pada keluarga bangsawan dan sekte aliran hitam, namun ada juga sekte aliran putih yang membeli budak dari Kerajaan Hu.
Inilah sisi gelap Kerajaan Hu yang mengubah Li Tian dari kultivator baik hati yang murah senyum, menjadi kultivator dingin dan kejam.
Li Tian mulai membantai keluarga Kerajaan Hu, membantai semua keluarga bangsawan yang menjadi pelanggan Kerajaan Hu dan semua sekte yang memiliki hubungan baik dengan Kerajaan Hu, entah itu aliran hitam maupun aliran putih.
Dalam 2 tahun, Kerajaan Hu menjadi kacau balau, banyak tempat menjadi reruntuhan yang dipenuhi tengkorak manusia.
Kerajaan-kerajaan lain yang dekat dengan Kerajaan Hu, khawatir dengan insiden pembantaian Kerajaan Hu mulai mengincar Li Tian, menjadikannya buronan yang paling di cari.
Karena selama dalam sejarah Daratan Xuanwu, entah itu kriminal sejahat apapun, tidak pernah ada yang sampai membantai setengah populasi dalam satu kerajaan.
Li Tian merupakan yang pertama hingga dia dijuluki Dewa Iblis.
Seiring waktu berlalu, Li Tian semakin banyak melakukan pembantaian, hingga 10 tahun berlalu semenjak insiden pembantaian Kerajaan Hu, Li Tian menjadi kultivator terkuat di Daratan Xuanwu, tidak ada kultivator yang dapat menandinginya dalam pertarungan satu lawan satu.
Bahkan jika ada ratusan kultivator tingkat tinggi, Li Tian bisa menghadapinya seorang diri.
Kini sudah setengah kultivator Daratan Xuanwu sudah dibunuh oleh Li Tian. Orang-orang yang tidak ingin dibunuh olehnya justru mencari masalah, hingga dia terpaksa harus membunuh mereka.
Pada akhirnya semua kultivator Daratan Xuanwu menjadi musuhnya.
Hingga sekarang pertarungan sudah mendekati puncak, ribuan kultivator tingkat tinggi mengepung Li Tian yang berada diatas sebuah bukit kecil, seluruh tubuhnya terluka parah, namun semua musuhnya juga mangalami hal yang tidak jauh berbeda dengannya.
"Li Tian! Cukup sampai disini saja kejahatan yang kau lakukan! Kau harus mati disini!" orang tua terlihat berusia 50 tahun berteriak sambil mengacungkan pedangnya.
"Kau sudah membantai semua anggota Sekte ku, kau tidak bisa dimaafkan Li Tian!" Pria tua lainnya berteriak dengan tubuh diselimuti aura membunuh.
"Membantai setengah populasi Daratan Xuanwu, bahkan kematian akan menjadi sangat ringan sebagai penebusan dosa mu!" Pria paruh baya menghentakkan tongkatnya.
Sementara satu lagi wanita tua hanya diam saja, namun tatapannya seolah bisa mencabik-cabik Li Tian.
Mereka berempat adalah jagoan terkuat Daratan Xuanwu saat ini.
Kun Hong, kultivator aliran putih terkuat dari Sekte Pedang Langit. Tang Gong, kultivator aliran hitam terkuat dari Sekte Pedang Iblis. Tao Ming, kultivator aliran netral terkuat dari Sekte Jalan Kebenaran. Tan Yi, kultivator aliran putih terkuat setelah Kun Hong, berasal dari Sekte Teratai Putih.
"Ck! Sialan! Ini benar-benar sulit!" Li Tian berdecak kesal.
4 kultivator itu pun menyerang Li Tian, pertarungan kembali terjadi. Li Tian mulai semakin banyak mendapat luka.
*BAAMM!!
Li Tian terlempar jauh hingga tubuhnya memantul beberapa kali dari tanah.
Li Tian dengan cepat mengambil posisi siaga.
"Tidak ada pilihan lain! Aku hanya bisa berharap setelah ini masih bisa hidup!" Li Tian melakukan segel tangan beberapa kali.
"Jangan biarkan dia kabur! Serang dia!" Kun Hong bersama ribuan kultivator lainnya langsung mengeluarkan serangan terkuat mereka.
*BOOOMMM!!
Ledakan besar terjadi saat serangan semua kultivator menghujani Li Tian. Mereka semua menatap kearah kepulan debu dengan perasaan tegang.
Apakah iblis itu sudah tewas? Mereka semua menyerang disaat yang bersamaan, tidak mungkin dia masih bisa bertahan hidup kan?
Semua kultivator tidak ada yang mengalihkan pandangan dari kepulan debu, bahkan sampai tidak berkedip.
Hingga setelah kepulan debu menghilang, barulah terlihat kawah besar. Mereka tidak menemukan keberadaan Li Tian, bahkan tidak ada satupun tulangnya ataupun pakaiannya yang tersisa.
Apakah dia sudah binasa atau dia berhasil melarikan diri?
Namun daripada berpikir Li Tian berhasil kabur, mereka lebih berpikir kalau Li Tian telah tewas hingga tidak ada satupun sisa dari tubuhnya.
Mereka pun bersorak ria penuh kemenangan, bahkan sampai ada yang menangis haru. Dendam mereka telah terbalaskan, keluarga dan saudara mereka yang terbunuh kini bisa tenang di alam sana jika Li Tian telah tewas.
"DIAM!"
Suara ribut langsung senyap karena Kun Hong yang berteriak keras.
"Jangan senang dulu, apa kalian lupa bagaimana sebelum-sebelumnya Li Tian bisa meloloskan diri dari kita? Karena tidak ada sisa tubuhnya di sini maka ada kemungkinan dia berhasil kabur entah dengan cara apa itu! Tapi ada baiknya kita menelusuri tempat-tempat di hutan ini. Jika dia berhasil kabur tidak mungkin dia akan pergi jauh!"
"Benar apa yang dikatakan pak tua ini! Ini adalah masalah serius, jika Li Tian berhasil bertahan hidup maka sama saja dengan membuat kehancuran total! Kita harus memastikan jika dia benar-benar tewas baru kita bisa merayakan kemenangan!" Tang Gong juga memiliki kekhawatiran yang sama dengan Kun Hong.
Pada akhirnya, semua kultivator mengabaikan rasa lelah dan rasa sakit luka mereka. Memang jika Li Tian belum dipastikan tewas maka mereka tidak akan bisa tidur dengan tenang.
***
Di suatu tempat di dalam hutan, terlihat sosok pria berjalan tertatih-tatih dengan kondisi tubuh penuh darah. Jelas sekali pria itu sedang terluka parah.
Dia adalah Li Tian yang berhasil kabur dari maut menggunakan teknik teleportasi.
Teknik Teleportasi itu merupakan teknik rahasia Li Tian yang secara tidak sengaja dia temui di sebuah reruntuhan dulu.
Hanya saja teknik itu tidak sempurna hingga akan memberikan dampak pada tubuh jika digunakan. Proses perpindahan dari satu tempat ke tempat lain membuat tubuh Li Tian terasa dihantam batu besar, membuat lukanya semakin parah.
"Kebetulan ada gua," Li Tian melihat gua yang tidak jauh di depannya.
Li Tian memasuki gua, duduk di dinding gua dengan mata setengah terbuka.
"Sial... apakah aku akan.. mati disini?" Li Tian sudah kesulitan merasakan tubuhnya, darah terus mengalir keluar melalui semua luka di tubuhnya.
Energi Qi nya sudah terkuras habis hingga dia tidak bisa menghentikan pendarahan.
"Ah.. setidaknya aku ingin membunuh.. orang-orang busuk itu sebelum mati... tapi sayangnya itu tidak mungkin."
Li Tian merasa semua inderanya semakin memudar, entah itu mengeluarkan, pendengaran maupun indera peraba.
Hingga akhirnya Li Tian menghembuskan nafas terakhir.
Sesaat setelahnya, sebuah bahasa melesat dengan kecepatan tinggi, masuk kedalam tubuh Li Tian.
Tubuh Li Tian mengeluarkan cahaya, luka-luka di tubuhnya beregenerasi, tulang-tulangnya yang patah tersambung dengan sendirinya.
Selang beberapa menit, Li Tian yang tadinya sudah menghembus nafas terakhir, kini kembali bernafas dan membuka mata secara perlahan.
"Dimana ini..?" gumam Li Tian sambil melihat sekitar.
Awalnya ia masih linglung karena ingatannya agak buram. Sesaat kemudian Li Tian melihat seluruh tubuhnya yang terlihat berbeda dari sebelumnya.
"Apa ini?" Li Tian masih bingung.
Ia melihat tubuhnya yang kurus kini dipenuhi oto, terdapat juga bercak darah meskipun tidak ada luka sama sekali, serta pakaiannya yang compang-camping.
Tidak lama Li Tian akhirnya mengingat apa yang terjadi pada dirinya sebelumnya. Ia telah di bunuh oleh orang-orang yang selalu mem-bullynya.
[Master terdeteksi. Kecocokan jiwa Tuan dengan tubuh 100%. Proses penggabungan akan dimulai bersamaan dengan penyatuan System dengan jiwa Tuan]
Tiba-tiba Li Tian mendengar suara di kepalanya. Belum sempat dia bereaksi, ia tiba-tiba merasakan sakit di kepalanya.
"Aaarrrggghhh!" Li Tian berteriak kesakitan sambil menjambak rambutnya sendiri.
Ingatan aneh mulai muncul di kepalanya, ingatan-ingatan mengenai nasib buruk serta banyaknya pertumpahan darah yang dilalui.
[50%...70%...90%...100%>> Proses penyatuan berhasil. Tuan sekarang menjadi pemilik System]
Li Tian langsung tumbang dengan nafas tidak teratur. Ia sekarang agaknya sudah paham apa yang ia alami meskipun itu sulit untuk ia percayai.
"Ingatan ini... aku sepertinya memang sudah berpindah ke dunia lain di tubuh baru seorang kultivator yang memiliki nama sama dengan ku," Li Tian bangkit lalu duduk dengan punggung bersandar di dinding gua, "hahaha, bahkan di kehidupan ini, aku memiliki nasib yang sangat buruk, bahkan mungkin lebih buruk!..
Dunia yang gelap dan dipenuhi tipu daya, dunia yang hanya memandang kekuatan, dunia yang hanya mengutamakan diri sendiri."
Li Tian mulai merenung, memikirkan apa yang akan ia lakukan di dunia ini. Sekarang dengan berada di tubuh baru ini, ia secara otomatis menjadi musuh semua kultivator di daratan ini.
"Selain itu suara apa yang tadi di kepala ku? System?"
[Ya Tuan]
Li Tian tertegun, ia tidak paham apa itu System karena tidak pernah baca novel ataupun semacamnya.
"System!"
[Ya Tuan]
Li Tian mengelus dagunya, "kau ini apa?"
[Saya adalah System yang bisa membantu Tuan menggapai apa yang Tuan inginkan]
"Apa yang aku inginkan kah? Kalau begitu bisakah kau menghancurkan dunia ini untuk ku?" Li Tian hanya menguji saja.
[System mengatakan bisa membantu Tuan menggapai apa yang Tuan inginkan, bukan mengabulkan apa yang Tuan inginkan]
"Benar juga, kau ternyata cukup pintar," Li Tian tersenyum tipis, "kalau begitu jelaskan apa saja kegunaan dan keuntungan apa yang bisa aku dapatkan dengan keberadaan mu di dalam tubuh ku?"
System mulai menjelaskan apa saja yang bisa Li Tian dengan keberadaannya di sisi Li Tian.
"Jadi begitu, ternyata itu sangat menguntungkan. Aku ingin tau lebih banyak tapi sepertinya itu tidak akan sempat, ada beberapa orang di luar," Li Tian mengingat apa yang dialami pemilik tubuh terakhir kali.
"Sepertinya mereka masih melakukan pencarian. Aku harus berhati-hati agar tidak tertangkap," Li Tian mengatur nafasnya sejenak kemudian mengeluarkan sebuah pedang.
"Dunia yang dipenuhi dengan darah, apakah aku bisa melakukan pembunuhan?" Li Tian bergumam pelan, "dulu membayangkan darah saja aku sudah merasa gemetar, tapi sekarang entah kenapa terasa biasa saja. Membayangkan pembunuhan juga entah kenapa membuat ku merasa bersemangat. Mungkin ini karena tubuh ini sebelumnya dimiliki oleh seseorang yang telah membunuh ratusan ribu nyawa!"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!