Seorang wanita cantik dengan memakai kemeja, celana panjang bahan dan juga blazzer tampak duduk di depan komputer dan sedang membaca pengumuman di situs resmi perusahaan Hilmar group tempatnya bekerja mengenai promosi jabatan.
Dia membaca dengan teliti dan menemukan namanya yakni Novi Isnaini ada di daftar kenaikan jabatan.
Dia begitu senang karena bisa menjabat sebagai manager pemasaran ditengah persaingan ketat antar kandidat.
Sebenarnya dia merasa bahwa dirinya unggul dibandingkan yang lain, hanya saja dia tidak memiliki koneksi sehingga dia sedikit pesimis.
Dia memang wanita pekerja keras karena dia tidak ingin hidup dalam kemiskinan seperti masalalunya. Meski dia baru menjabat sebagai manager mulai besok, namun sebenarnya dia sendiri sudah memiliki rumah dan kendaraan atas namanya sendiri, dia juga sudah memiliki tabungan di bank. Dan itu semua karena hasil kerja kerasnya selama sepuluh tahun.
Dia sudah bekerja di perusahaan itu semenjak berusia delapan belas tahun, itupun dimulai dari karyawan magang yang kerjanya hanya disuruh fotocopy ataupun melakukan hal hal remeh namun kerja kerasnya tidak sia sia karena sekarang dia bisa mendapatkan posisi yang selama ini dia impikan.
Tujuan hidupnya hanyalah menjadi orang kaya yang tidak memusingkan urusan uang lalu menikah dan bahagia. Setelah mencapai kesuksesan dan keuangannya sudah terjamin, saat ini tujuan hidupnya tinggal berkencan kemudian menikah.
...----------------...
Malam itu perusahaan sengaja mengadakan jamuan sebagai perpisahan CEO hilmar group.
Mulai besok pak Hilmar yang merupakan CEO saat ini akan memberikan jabatan itu pada putra sulungnya karena beliau ingin pensiun dan menikmati masa tuanya dengan keluarga tanpa memikirkan bisnis.
Jamuan yang di selenggarakan lebih terlihat seperti pesta mewah yang dihadiri para petinggi. Tentu saja di pesta seperti itu beberapa orang memanfaatkannya untuk membuat koneksi agar bisa naik ke jabatan lebih tinggi lagi maupun memperkuat posisinya di perusahaan.
Novi pun datang dengan niat seperti itu, karena dia sendiri tidak ingin jatuh ke dasar lagi dan menjadi miskin seperti kehidupan masalalunya.
Sebelum ke pesta, Novi sengaja ke salon untuk perawatan dan juga pergi ke butik untuk membeli beberapa buah gaun. Sejujurnya selama ini dia hanya sibuk mengumpulkan uang tanpa pernah menikmatinya, itulah sebabnya dia jarang memakai baju mewah karena dia tidak memiliki waktu untuk berbelanja.
Malam itu tubuh Novi dibalut mini dress hitam blink blink dengan rambut yang diurai bebas ke belakang.
Ketika dia memasuki aula pesta suasana yang tadinya ramai tiba tiba menjadi hening, semua mata orang yang hadir langsung menatapnya. Sejujurnya dia tidak pernah mendapat perhatian seperti ini sehingga dia mulai bertanya dalam hatinya apakah ada yang salah dengan dirinya? tentu hal itu juga sedikit membuatnya tidak percaya diri.
Nyaris saja dia berjalan kembali untuk pergi namun tiba tiba tangannya di genggam oleh seorang pria yang dia sendiri tidak tahu.
”Anda mau kemana? pestanya kan belum selesai.” bisik pria itu di telinganya.
Dia sebenarnya risih namun dia sendiri juga tidak mungkin menghancurkan pesta dengan bertengkar disitu.
”Anda siapa? tolong lepaskan tangan saya.” jawab Novi dengan berbisik juga sambil tangannya berusaha melepas genggaman pria itu.
”Saya akan menemani anda masuk agar Anda tidak malu.” bisiknya
”Siapa yang malu, tolong lepaskan tangan saya, saya akan berjalan masuk sendiri.”
”Orang orang memperhatikan kita loh, udah ayo masuk saja.”
Novi melihat sekeliling dan benar ternyata orang orang memperhatikan ke arah dirinya dan pria itu, dengan terpaksa Novi mengikuti pria itu dan masuk.
Saat masuk ke dalam, orang orang langsung mengerumuni mereka dan mencoba mengucapkan salam pada pria itu.
”Selamat datang Tuan Oka. Bagaimana perjalanan anda?” ucap salah seorang yang ikut berkerumun.
Oka? apa dia Oka Sapta Hilmar? CEO baru di perusahaan ini? dia cucu pak Hilmar? Bagaimana ini, baru saja aku bertindak kurang ajar padanya.
”Ah perjalanan saya lancar kok.” jawab Oka dengan santai sambil terus menggenggam tangan Novi.
Novi berusaha kabur dari kerumunan itu karena merasa sesak, namun genggaman tangan Oka tidak mau lepas dari tangannya.
Oka menyadari bahwa Novi merasa tidak nyaman, sehingga dia mengusir orang orang yang berkerumun.
”Tolong jangan berkerumun ya? saya hampir susah bernapas. Kita bisa berkenalan pelan pelan, besok adalah perkenalan resmi saya. Jadi malam ini kalian nikmati saja pesta ini dan jangan perdulikan sopan santun pada saya. Silahkan nikmati pestanya.” usir Oka dengan halus.
Orang orang membubarkan diri sambil meminta maaf karena sudah membuat Oka tidak nyaman.
Oka berjalan menuju meja bundar yang terdapat dua kursi kosong sambil menggenggam tangan Novi. Semua orang memperhatikan mereka dengan wajah bertanya tanya dan para wanita menatap dengan wajah iri.
”Silahkan duduk.” ucap Oka.
”Baik Pak, tapi tolong genggaman tangan bapak lepaskan dulu. Orang orang terus menatap saya.”
”Ah saya lupa kalau masih menggenggam tanganmu, maaf ya?”
”Tidak masalah pak.”
Mereka duduk sambil meminum cocktail yang telah di sediakan.
”Namamu siapa?”
”Saya Novi pak. Saya minta maaf karena tadi bersikap kurang sopan pada bapak. ”
”Gak papa, lagipula saya yang tidak sopan jadi wajar kalau kamu bereaksi seperti itu. Ngomong ngomong kenapa tadi kamu mau pergi begitu saja? apa kamu tidak suka dengan pestanya?”
”Bukan begitu pak, saya hanya tiba tiba merasa tidak percaya diri saat hendak masuk.”
”Kenapa?”
”Sejujurnya baru pertama kali saya berdandan seperti ini. Saya merasa mungkin orang orang terus menatap saya karena saya aneh, itulah sebabnya saya berniat pergi dan mengganti baju saya dengan kemeja dan blazer saja seperti biasanya.”
Oka tertawa karena baginya Novi sangat imut. Bisa bisanya wanita secantik ini tapi tidak percaya diri.
”Bahkan bapak menertawakan saya.”
”Saya tertawa bukan karena penampilan kamu jelek, tapi kamu sangat imut.”
”Apa maksud bapak sih.”
”Ya pokoknya kamu itu cantik makanya orang menatapmu, jadi bukan karena aneh.”
”Benarkah?” tanya Novi dengan mata berbinar karena tidak menyangka ternyata dirinya bisa juga dibilang cantik.
”Tentu saja.”
”Terimakasih pak, kalau begitu saya permisi dulu untuk menyapa rekan rekan kerja saya.”
”Ya silahkan. Inget ya? kamu itu cantik.” ucap Oka.
Setelah Novi pergi, Oka menghampiri kakeknya dan beberapa petinggi perusahaan. Sedangkan Novi langsung berbaur dengan rekan kerjanya dan setelah mengobrol dengan rekan kerjanya ternyata memang benar hari ini Novi cantik sehingga semua menatapnya, beberapa orang juga bertanya ada hubungan apa dia dengan CEO baru namun Novi sudah menjelaskan dengan detail agar tidak ada gosip yang tidak mengenakan.
Malam itu berjalan dengan lancar, Novi pulang ke rumah larut malam. Untunglah dia tidak meminum alkohol segelas pun sehingga dia tidak mabuk dan bisa menyetir mobilnya sendiri.
Novi begitu lelah hingga setibanya di rumah dia langsung menjatuhkan tubuhnya di ranjang tanpa sempat berganti pakaian.
Dia berkedip beberapa kali hingga kemudian tertidur. Dia merasa baru saja memejamkan matanya namun tiba tiba suara pria menyebut namanya.
”Novi Isnaini.”
Novi buru buru membuka matanya setelah mendengar suara pria yang menyebut namanya. Dia langsung bangun dari ranjang dan ternyata seorang pria tampan mengenakan pakaian serba hitam berada tepat di hadapannya.
Melihat ada pria asing yang memasuki rumahnya, reflek Novi berteriak ”Aaaarrrrggghhhh”
”Siapa kamu? bagaimana bisa kamu masuk kesini?” ucap Novi dengan suara terbata bata karena dia takut pria itu adalah psikopat yang saat ini sedang marak dibicarakan.
Novi melempar apapun yang bisa dia jangkau ke arah pria itu, namun semua benda itu dihalau oleh pria itu hanya dengan mengibaskan tangannya.
”Pergi dari sini, kalau tidak aku kan teriak dan warga akan datang kesini.” ancam Novi.
Pria itu hanya berjalan semakin mendekat pada Novi yang ketakutan.
”Aku Malaikat Mautmu.”
...****************...
Beginilah kira kira penampilan Novi waktu datang ke pesta perpisahan.
”Aku Malaikat Mautmu.”
Novi tersentak ketakutan, dia semakin yakin bahwa pria ini adalah psikopat yang sudah membunuh banyak wanita lajang.
Novi panik dan terus berteriak minta tolong, namun entah apa yang terjadi rasanya tidak ada suara apapun selain suaranya yang menggema.
”Kamu jangan berani macam macam padaku, disini ada CCTV. kamu pasti akan dipenjara jika berbuat macam macam.” ancam Novi dengan panik.
Novi terus berjalan mundur sedangkan pria itu terus melangkah maju tanpa menjawab apapun.
Novi melempar apapun yang bisa dia jangkau namun tetap saja benda seperti itu bisa dihalau hanya dengan mengibaskan tangan tanpa tersentuh sedikitpun.
Bagaimana mungkin dia bisa menghalau semua barang barang itu tanpa menyentuhnya? apa dia memakai ilmu hitam? Apa yang aku harus lakukan sekarang, aku gak mau mati dibunuh psikopat ini.
Saat Novi sedang kebingungan tanpa sengaja dia melihat pisau buah di meja dekat dengannya, secepat kilat dia mengambil pisau itu dan menyodorkan nya pada pria itu.
”Kamu pergi dari sini atau aku gak segan segan menusukmu dengan pisau ini.” ancam Novi sambil mengacungkan pisaunya.
Namun pria itu tetap mendekat dengan wajah datar tanpa mengatakan sepatah katapun. Hal itu membuat Novi semakin panik, dan ketika pria itu sudah berada tepat di hadapannya dengan tangan sedikit gemetar dan juga rasa takutnya yang menjalar, dia menusukkan pisau itu ke perut pria itu.
Novi begitu terkejut karena pria itu tidak bereaksi apapun sehingga dia melihat ke arah tangannya yang menusukkan pisau itu.
Dia terkejut karena tidak ada darah sama sekali yang keluar dari tubuhnya walaupun pisau itu menancap di tubuh pria itu.
Dia begitu terkejut sampai sampai dia terjatuh ke lantai karena lemas sedangkan pisau buah itu masih menancap di tubuh pria itu.
”Kaa mu itu aa pa?” tanya Novi gemetar.
Mendengar itu akhirnya pria itu mengeluarkan ekspresi aneh, dia tersenyum tipis dengan bibir atasnya yang sedikit terangkat. Serasa dia berkata ”Cih, ”
Namun pria itu dengan tenang mencabut pisau ditubuhnya lalu pisau itu menghilang begitu saja saat ada ditangannya.
Entah sihir apa yang diperbuat pria ini?
Novi sama sekali tidak mempercayai sihir dan ilmu hitam. Di zaman modern seperti ini tidak mungkin ada hal semacam itu, namun itu pikirannya sebelum melihat pria di hadapannya itu.
Pria itu terus mendekati Novi yang ketakutan.
”Aku malaikat maut bukan psikopat.”
”Apa bedanya malaikat maut dengan psikopat? mereka sama sama mencabut nyawa.” ucap Novi dengan terbata bata.
”Ya kau memang benar, tapi aku tidak mencabut nyawa dengan sembarangan. Aku hanya mencabut nyawa orang yang sudah tertulis di kipas ini.”
Pria itu menunjukan kipas lipat dan bertuliskan nama Novi lengkap dengan tanggal lahir dan tanggal kematiannya.
”Kipas apa itu? kenapa kamu menuruti kipas macam itu, apa salahku sehingga kamu berniat membunuhku.”
”Sudah aku bilang aku tidak membunuh, aku malaikat maut yang mencabut nyawa manusia sesuai perintah.”
”Siapa yang memerintahkanmu?”
”Tentu saja atasanku.”
”Dasar gila, bagaimana bisa kau menuruti perintah untuk membunuh.”
Pria itu tertawa lalu dengan jentikan jarinya dia bisa memindahkan Novi yang tadinya duduk di lantai menjadi duduk di sofa.
Novi kaget dengan sihir itu sehingga dia semakin takut pria ini benar benar akan membunuhnya.
”Apa kamu masih belum sadar? aku bukan psikopat ataupun pembunuh karena aku bukan manusia.”
”Bukan manusia?” tanya Novi.
Pria itu mengangkat bajunya dan menunjukan luka pisau buah yang ada di perutnya.
”Kau lihat ini, ini bekas tusukanmu.” Pria itu lalu menyentuh luka itu namun dalam sekejap luka itu hilang.
”Bagaimana bisa hilang?” Mata Novi terbelalak karena kaget.
”Aku malaikat maut, aku tidak merasakan sakit karena aku bukan manusia. Dan tugasku adalah mencabut nyawa manusia yang sudah ditakdirkan mati. Kau pikir semua orang akan hidup selamanya?”
”Jadi kau benar benar malaikat maut?”
”Daritadi aku sudah mengatakannya.”
”Tapi kenapa aku yang akan dicabut nyawanya, umurku masih muda.”
”Kau tidak berhak menanyakan alasannya karena aku sendiripun hanya melakukan tugasku.”
”Tidak bisa, aku tidak mau mati dulu. Aku bahkan belum menikah, aku belum pernah berkencan. Bagaimana bisa aku yang lajang ini mati secepat ini?” teriak Novi.
”Barusaja kamu ketakutan melihatku, tapi apa ini? sekarang kamu malah berteriak memprotes.”
Novi mendekati malaikat itu lalu memegang baju malaikat itu.
”Aku tidak bisa mati begini, tolong bagaimana caranya aku bisa hidup.”
”Tidak ada yang bisa kamu lakukan, karena semua sudah ditakdirkan.”
Novi makin marah dan membentak malaikat itu.
”Mana bisa aku mati begini? bahkan aku belum menghamburkan uang hasil kerja keras ku.”
”Kau masih punya waktu seratus hari jadi kau bisa melakukan yang kau mau selama itu. Tapi setiap perbuatan pasti ada balasannya, jika kau berbuat buruk maka kau hanya akan tersiksa di Neraka.”
Novi manyun karena kesal,
”Tidak bisa, tolong jangan seratus hari bagaimana kalau dua puluh tahun lagi. Ya ya ya?” ucap Novi memohon pada malaikat itu.
”Kau pikir ini pasar. Aku akan mengawasimu selalu selama seratus hari, kau tenang saja karena kau tidak akan mati sebelum seratus hari terlewati.”
”Mana bisa begitu, tolong berikan waktu lebih lagi, lima belas tahun deh tidak apa apa ya?”
”Sudah aku bilang ini bukan pasar yang bisa tawar menawar.”
”Kalau begitu sepuluh tahun ya? aku gak bisa kurang lagi dari itu.”
Malaikat itu tidak menjawab lagi dan hanya diam.
”Kalau sembilan tahun?”
Novi terus menawar sampai dia menawar untuk satu tahun hidup, namun Malaikat itu tidak menjawab sama sekali.
”Hey bagaimana bisa kau tidak menjawab satupun.” omel Novi.
”Hanya kau manusia yang berani tawar menawar dengan malaikat maut. Dimana rasa takutmu tadi?”
”Aku sudah tidak perduli lagi tentang takut, yang penting sekarang aku harus hidup lama. Tolong bagaimana caranya?”
”Tidak ada caranya. ”
Setelah mengatakan hal itu, malaikat itu langsung menghilang tanpa jejak. Sedangkan Novi terus berteriak memanggilnya.
”Hey tuan Malaikat Maut kenapa kau pergi?”
”Jawab dulu tawaranku, mana bisa kau pergi begitu saja.”
”Heyyy tuan malaikat mauuutt.”
Novi terus berteriak teriak namun suasana hanya hening tanpa ada jawaban satupun.
Setelah lelah berteriak akhirnya dia terduduk lemas di lantai.
Sepertinya ini mimpi, ya tidak mungkin aku bertemu malaikat maut.
Ya aku yakin ini mimpi, besok saat aku bangun pasti semuanya kembali seperti semula.
Ya pria itu hanya halusinasi ku, di dunia ini tidak ada hal hal mistis seperti itu. Sebaiknya aku tidur lagi jadi besok saat bangun semuanya akan kembali seperti semula.
...****************...
...Sang Malaikat Maut...
Novi bangun dari tidurnya, dia masih ingat dengan jelas mimpi buruknya semalam. Dia mengjela napas panjang lalu hendak ke kamar mandi untuk bersiap, namun betapa terkejutnya dia melihat pria yang ada di mimpinya muncul begitu saja di hadapannya.
Dia melompat terperanjat hingga terjatuh di lantai karena terkejut.
”Astaganaga.” ucap Novi reflex.
Novi mencoba mengatur napasnya agar kembali normal sambil bangkit dari lantai.
”Sialan, jadi semalam bukan mimpi.” gerutu Novi.
Pria itu hanya diam berdiri sambil memperhatikan Novi.
”Kita harus membuat perjanjian.” ucap Novi.
”Aku tidak mau.”
”Kau harus mau, ini mengenai privasi ku ya.”
”Apa maksudmu.”
”Aku tahu kau malaikat maut, tapi kau tidak bisa dng seenaknya muncul.” protes Novi.
”Aku bisa melakukan apapun yang kumau selama aku menjalankan tugasku dengan baik.”
”Tidak bisa, aku akan protes. Mana atasanmu, bisa bisanya malaikat seperti ini dipekerjakan.” omel Novi.
”Kau akan bertemu atasanku jika kau sudah mati. Jadi sabar saja seratus hari lagi, atau kau mau bertemu dengannya sekarang?” ucap pria itu dengan santai.
”Wah kau mau menyalahgunakan kekuasaan ya? semalam ku bilang aku tidak akan mati sebelum seratus hari, kalau aku mati sekarang maka tugasmu tidak dilaksanakan dengan baik. Kau mau kena hukuman?”
”Sepertinya dihukum akan terasa lebih baik daripada bersamamu selama seratus hari. Baru sehari saja sudah membuatku pusing.”
”Katanya kau tidak punya perasaan kenapa kamu bisa pusing.”
”Aku memang tidak punya perasaan tapi aku punya pikiran. Maka dari itu aku bisa pusing menghadapi manusia seperti kamu.”
”Ah terserah lah, pokoknya kamu harus jaga privasi ku. Kamu gak boleh muncul sembarangan, apalagi di dalam kamar mandi seperti ini. Aku kan merasa malu.”
”Hah merepotkan, baiklah.”
Pria itu menghilang dan duduk di sofa sambil menonton TV sedangkan Novi mandi untuk bersiap siap ke kantor.
Selama di kamar mandi Novi terus berpikir bagaimana caranya membujuk malaikat maut ini agar dia mau membuatnya hidup lebih lama.
Namun semakin dipikirkan seperti apapun semakin dia merasa frustasi.
Saat dia keluar dari kamar mandi, dia melihat pria itu sedang duduk santai sambil menonton TV.
”Malaikat maut kok nonton tv.” ucap Novi.
”Malaikat maut juga butuh hiburan, yang aku suka dari kehidupan di dunia ini hanyalah hiburan semacam ini dan juga makanan yang lezat. Di duniaku tidak ada hal seperti ini.”
Novi yang hanya memakai bathrobe lansung mendekat ke arah pria itu .
”Bagaimana kalau kau berikan aku waktu hidup lebih lama lagi, maka aku akan memberikan semua hiburan dan makanan lezat yang ada didunia ini. Bagaimana?”
”Kau ini emang manusia gila, gak ada menyerahnya tawar menawar dengan malaikat maut. Dan lebih baik kau berpakaian saja dengan benar.” ucap pria itu.
Novi langsung mundur dan baru menyadari bahwa dirinya hanya memakai bathrobe.
”Katanya kamu tidak punya perasaan.”
”Ya aku hanya mengingatkan agar kamu tidak malu.” jawab pria itu santai.
Novi merasa malu sekaligus kesal, akhirnya dia masuk ke dalam kamar dan berpakaian rapi karena dia hendak berangkat ke kantor.
Saat Novi hendak keluar rumah, pria itu menghalangi dan tiba tiba muncul didepan Novi sehingga membuat Novi terkejut dan nyaris jatuh, untunglah tubuhnya berhasil ditangkap oleh pria itu. Novi menatap wajah pria itu dari jarak yang sangat dekat.
Dia sangat tampan, sayang sekali dia bukan manusia.
Setelah beberapa saat saling menatap, akhirnya pria itu melepaskan tangannya dan membuat tubuh Novi jatuh.
”Aduh, kamu itu mau membuatku mati sekarang ya? kenapa main jatuhin aku.” omel Novi sambil berdiri.
”Makanya jangan menatapku seperti itu.”
”Cih, kamu yang tiba tiba muncul. Membuatku kaget aja, udah dibilang jangan muncul tiba tiba begitu.”
Pria itu mengikatkan tali merah di pergelangan tangannya.
”Apa ini?”
”Ini gelang penghubung antara kau dan aku, jaga ini baik baik. Jika sampai putus maka saat itu pula nyawamu akan di cabut.”
”Kalau gelang ini gak putus berarti aku gak akan mati?” ucap Novi penuh harap.
”Iya memang, tapi dalam seratus hari pasti gelang itu akan putus dengan sendirinya karena saat itulah takdir kematianmu.”
”Ah menyebalkan, lalu apa gunanya memakai ini.”
”Kalau kau tidak memakainya maka kau akan mati saat ini juga.”
”Cih, dari semalam ngomongin kematian terus. Yaudah aku mau ke kantor.”
”Pergilah, lagipula tugasku juga masih banyak.”
”Ingat, jangan muncul tiba tiba.”
Pria itu langsung menghilang tanpa menjawabnya.
”Cih, lagi lagi main menghilang aja. Sialan, kalo bukan malaikat maut udah aku hajar dia dari kemarin.” gerutu Novi sambil berjalan menuju mobilnya.
Novi mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang namun di perjalanan tiba tiba ada seorang wanita cantik yang tiba tiba muncul di depan mobilnya.
Hal itu membuatnya terkejut dan seketika mengerem.
Ckiiiittttt
Mobilmya akhirnya berhenti tepat di depan wanita itu, wanita itu terlihat hanya berdiri dan melihat ke arahnya, bahkan wanita itu tidak merasa takut atau panik sama sekali.
Novi langsung turun dari mobil untuk mengecek kondisi wanita itu, dia takut wanita itu terlalu terkejut sehingga bereaksi diam seperti itu.
”Anda tidak apa apa? apa ada yang luka?” tanya Novi menghampiri wanita itu.
”Kalau kamu mau hidup maka kamu harus ikuti saranku.” ucap wanita itu.
”Apa maksud anda.” ucap Novi bertanya tanya.
”Kau harus membuat pria itu jatuh cinta padamu.”
”Pria mana maksud anda?”
”Pria yang semalam datang, dengan begitu kau akan hidup lebih lama.”
Pria yang semalam datang? maksudnya si malaikat maut itu?
”Dari mana anda tahu ada pria yang datang semalam?”
”Sebut saja saya peramal, jadi ikuti saja saranku jika ingin hidup lebih lama.”
Setelah mengucapkan hal itu wanita itu langsung pergi dan secepat kilat sudah menghilang entah kemana.
”Kemana wanita itu tadi?” gumam Novi.
Apa apaan ini? gak cukup bertemu dengan malaikat maut, namun sekarang aku juga bertemu peramal aneh.
”Bisa gila aku lama lama.” gumam Novi lalu pergi menuju kantor dengan mobilnya.
Ditempat kerja Novi menjadi tidak fokus bekerja, dia terus memikirkan kata peramal itu.
Apakah yang dikatakan peramal itu benar?
Kalau begitu apa aku bisa hidup lama setelah membuat pria itu jatuh cinta padaku?
Tapi bagaimana jika wanita itu penipu?
Ah tapi tidak ada salahnya di coba, siapa tahu benar perkataan peramal itu.
Masalahnya bagaimana membuat pria itu jatuh cinta? aku sendiri bahkan tidak pernah berkencan.
Menggoda manusia aja sulit, terlebih ini aku harus menggoda malaikat maut?
Tapi aku gak boleh menyerah, ini semua demi bisa hidup lebih lama.
”Ya aku harus semangat agar bisa membuatnya jatuh cinta.” gumam Novi.
”Jatuh cinta pada siapa?” ucap seseorang.
...****************...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!