NovelToon NovelToon

My Love Vampir

Bab 1

Neta Salista baru saja lulus menempuh pendidikan menengah tingkat SMA. Namun di karena ibunya yang baru saja meninggal dunia ia tidak bisa melanjutkan pendidikannya ke tingkat kuliah, sedangkan semasa hidupnya ibunya telah berjanji kalau ia akan sampai ke tingkat tersebut.

Namun karna ayahnya yang pemabuk dan penjudi berat membuat mereka harus kehilangan semua harta yang dulunya mereka miliki.

"Ayah, mau sampai kapan lagi ayah akan seperti ini terus hiks.. hiks.. Tolong ayah, tolong kasihani Neta ayah hiks.. hiks..".

"Aaiisss" dengan kesal ayahnya Neta langsung memukul kepalanya sampai membuat ia menjerit kesakitan. Lalu ia tertawa, "Benar, karna aku sudah menjual mu jadi kamu tidak usah khawatir lagi untuk hidup mu yang akan susah hahahaha".

"Apa? Ayah barusan bilang apa?".

"Aku sudah menjual mu Neta karena kamu sama sekali tidak berguna untuk hidup ku sama seperti dengan ibu mu. Karna itu aku menjual mu supaya nantinya kamu bebas hidup dan membeli semua barang-barang mewah yang kamu inginkan".

Air mata itu pun semakin bercucuran dari pelupuk kedua mata Neta. Ia tidak habis pikir kalau ayah kandungnya sendiri akan tega melakukan hal itu kepadanya. Sedangkan selama ini ia telah mengabdi menjadi anak yang baik dan penurut, tapi nyatanya semakin menjadi seperti ini.

"A-apa aku tidak salah dengar ayah? Apa ayah benar-benar tega melakukan itu kepada putri ayah sendiri?".

"Kenapa? Kamu tidak terima? Apa karna kekasih mu itu? Siapa nama kekasih mu itu, akh.. Aldo? iya sepertinya tidak salah lagi. Mulai hari ini lupakan pria tidak berguna itu, ayah tidak menyukainya".

"Ayah jahat! Ayah benar-benar sangat jahat" teriak Neta di hadapannya. Namun bukannya perduli, ia malah menarik Neta kedalam kamar dan mengurungnya disana sampai orang yang ada datang menjemputnya tiba disana. "Ayah Neta mohon, jangan lakukan ini sama Neta ayah hiks.. hiks.. Ayah! Ayah tolong keluarkan Neta dari sini ayah hiks.. hiks...".

Hingga hari semakin sore, orang yang akan datang menjemput Neta telah tiba di depan rumah mereka. Dengan senyum mengembang di wajah ayahnya Neta, ia langsung mempersilahkan mereka masuk untuk segera membawa putrinya itu pergi dari sana.

"Dia ada di dalam kamar. Tadi saya mengurungnya. Tunggu sebentar" ucapnya membuat pintu tersebut.

ceklek!

"Neta ayo kelua..

"Berani kalian membawa ku pergi dari rumah ini maka aku akan memotong leher ku sendiri dengan gunting ini" ucap Neta mengancam mereka semua.

Lalu ayahnya membentak dirinya. "Kalau kamu berani macam-macam menyakiti dirimu sendiri maka ayah akan membunuh mu saat ini juga".

"Silahkan ayah, itu jauh lebih bagus supaya aku bisa bertemu dengan ibu".

"Apa?".

Kemudian ketiga orang itu tersenyum kepadanya tanda mereka sama sekali tidak takut dengan ancaman Neta yang akan mengakhiri hidupnya dengan cara itu.

"Ayo bawa dia pergi. Kita tidak punya waktu lagi".

"Baik bos" jawab mereka mendekati Neta yang malah kebingungan menjatuhkan gunting ditangan kanannya.

"Lepaskan aku! Lepaskan aku! Ayah tolong aku ayah. Tolong lepaskan aku ayah hiks.. hiks.. Ayah".

Begitu Neta berada di dalam mobil, mereka pun segera pergi meninggalkan rumah tersebut dengan senyum kebahagiaan di wajah ayahnya Neta. "Akhirnya aku mendapatkan uang ini hahahhaha.." tawanya mengeluarkan cek yang kemarin ia dapatkan dari si mucikari.

"Kini saatnya aku pergi bersenang-senang... Kamu?" kagetnya melihat Aldo kekasihnya Neta mendatangi rumahnya. "Ada apa kamu kemari?".

Aldo tersenyum, "Saya turut berdukacita om atas meninggalnya ibunya Neta".

"Mmmmmm" balasnya dengan gumaman.

"Oh iya om. Neta ya ada di rumah? Saya ingin bertemu dengannya sebentar saja om".

Ia lalu menatap Aldo dengan wajah serius, "Saya ingatkan kamu mulai dari sekarang lupakan Neta. Dia tidak pantas kamu dekati dan Neta juga sudah saya kirim kepada orang yang lebih layak dari mu" jawanya membuat Aldo kebingungan.

"Maksudnya om?".

"Saya sudah menikahkan dia".

"Apa?" kaget Aldo membulatkan mata.

"Mmmmm, sekarang kamu tidak punya harapan lagi bisa memiliki putri saya. Sebaiknya kamu pergi dan lupakan dia" lalu ia pergi meninggalkan aldo.

.

Sesampainya di club, mereka langsung membawa Neta keluar dari dalam mobil menuju ruangan si mucikari yang berada di lantai atas.

"Kami sudah membawanya bos" ucap mereka.

Si mucikari lalu menyuruh mereka keluar, kemudian ia mendekati Neta sambil mengangkat dagunya melihat air mata yang masih bercucuran dari kedua boleh mata Neta.

"Ternyata putrinya cantik juga. Siapa nama mu?" tanyanya. Namun Neta tidak menjawabnya, ia malah asik menangis membuat si mucikari geram mencengkeram dagunya sedikit kuat. "Kalau saya bertanya kamu harusnya menjawabnya bukan menangis seperti ini" ucapnya dengan tajam.

Neta yang sangat ketakutan pun langsung menjawab pertanyaan dengan suara terbata-bata. Setelah itu si mucikari membawanya keluar, mereka lalu memasuki sebuah ruangan dimana Neta melihat beberapa wanita-wanita cantik tengah mempercantik diri mereka masing-masing.

"Perhatian semuanya" ucapnya. "Kalian lihat dia? Saya mau kalian mendandani dia secantik mungkin. Saya akan menjemputnya nanti jam 8. Kalian mengerti?".

"Iya Tante" jawab mereka.

"Bagus. Sana pergi" Setelah itu ia keluar meninggalkan mereka.

Neta lalu mendekat dengan kepala menunduk, "Ckckck kasihan sekali kamu. Mana kamu masih terlihat muda lagi. Siapa nama mu?" tanya si perias wajah.

"Ne-neta" jawabnya.

"Mmmm.. Neta! Nama yang bagus seperti kamu cantiknya. Ayo bantu saya memandikan dirinya, kita tidak punya banyak waktu".

"Iya".

Mereka pun membantu Neta membersihkan tubuhnya, meskipun dengan perasaan sangat malu. Neta hanya bisa pasrah saat mereka tetap memaksakan diri dari pada mereka terkena amukan si mucikari.

Setelah selesai, mereka memilihkan pakai yang cocok untuk Neta kenakan. Namun sebelumnya mereka bertanya warna apa yang ia sukai, dengan kepala menggeleng mereka tidak menemukan jawaban dari mulut Neta hingga akhirnya mereka memilih gaun merah yang membuat tubuh putih mulus Neta terlihat sangat indah mengenakan gaun tersebut.

"Bagaimana menurut kalian?".

"Sangat bagus".

Mereka pun langsung membawa Neta keluar dari dalam ruang ganti untuk segera di kenakan riasan di wajahnya. "Bagaimana menurut mu? Apa gaun ini..

"Sangat bagus" potongnya menyuruh Neta duduk di hadapannya. Tampa melawan, Neta segera duduk diatas kursi melihat ke depan cermin dengan mata sembap.

"Ya Tuhan, kenapa hidup ku harus berakhir seperti ini? Apa salah ku Tuhan? Apa salah ku" lagi-lagi Neta mengeluarkan air mata membuat si perias wajah menghentikan tangannya.

"Kamu menangis?".

Neta melap air matanya, ia lalu menggeleng menatap wajahnya di depan pantulan cermin itu lagi.

"Jangan menangis jika kamu tidak ingin hidup mu berakhir begitu saja..

"Maksudnya?".

"Kamu tidak tau atau kamu benar-benar tidak tau kenapa kamu bisa berada disini?".

Bab 2

Neta terdiam, ia benar-benar tidak tau bagaimana bisa ia berada disana selain yang ia tau kalau ayahnya baru saja menjual dirinya.

"Hhhmmss.. Sebaiknya kita lanjutkan saja. Nanti juga kamu akan tau sendiri" ucapnya melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.

Hampir 20 menit lamanya ia merias wajah Neta, tidak menunggu lama si mucikari tersebut masuk kembali ke dalam ruangan mereka melihat Neta dari atas sampai bawa terlihat begitu sangat cantik sekali.

"Saya menyukainya. Ayo keluar".

Neta lalu mengikuti langkah kakinya dari belakang sembari mencari cara bagaimana bisa ia kabur dari sana. Namun seketika harapan itu menghilang saat si mucikari mengancamnya kalau saja ia berani macam-macam.

"Sekarang aku pasrah Tuhan apa pun yang terjadi kepada ku" ucap Neta dalam hati.

Kemudian si mucikari membuka sebuah pintu yang jauh dari tempat ia melihat orang berlalu lalang dari hadapannya. "Saya sudah membawanya tuan" ucapnya memberitahu pria yang sedang berdiri di balik jendela kaca menatap keluar dengan membelakangi mereka.

"Mmmmmm.. Kamu boleh keluar" jawabnya.

"Baik tuan" setelah itu ia keluar meninggalkan Neta seorang diri dengan tubuh bergetar mendengar suara bass tersebut begitu sangat menakutkan sekali, bahkan si mucikari sempat merasa merinding hanya mendengar suaranya saja.

Lalu Neta mencoba untuk melangkah mundur, namun suara milik pria itu langsung menyuruhnya jangan bergerak sedikitpun dari tempat ia berdiri.

"Saya mohon jangan sakiti saya hiks" tangis Neta tidak sanggup membendung ketakutan yang ia rasakan. Lalu ia mendengar sebuah langkah kaki berjalan kearahnya membuat ia semakin ketakutan, "Saya mohon jangan sakiti saya hiks.. hiks.. Saya mohon siapa pun anda jangan sakiti saya hiks..".

"Angkat kepala mu".

Deng!

Kini pria itu telah berdiri dihadapannya, Neta yang belum siap melihat sosok wajah itu membuat ia masih menuduh ketakutan dengan air mata tersebut.

"Apa kamu tidak mendengar ku?".

"Apa tuan akan membunuh ku?".

"Tidak, aku tidak akan menyakiti mu. Aku hanya ingin kamu melihat ku" jawabnya seketika suara itu terdengar lembut ditelinga Neta.

Secara perlahan, Neta pun akhirnya mengangkat kepalanya dihadapan pria yang baru saja menyuruhnya. Lalu pria itu tersenyum manis kepadanya sampai-sampai ia tidak berkedip.

"Apa aku terlihat tampan?".

"Haahhh?" kaget Neta langsung memalingkan wajahnya merasa malu. "Tidak, tidak seperti itu tuan. Saya mohon jangan salah sangka dulu".

"Tidak apa-apa. Sekarang lihat aku kembali" dan lagi-lagi suara itu terdengar semakin lembut di kedua telinga Neta. "Apa kamu mengenal ku? Apa kamu masih mengingat ku?".

Neta pun mengerutkan keningnya tidak mengerti maksud dari perkataan pria yang berada di hadapannya itu. "Ini aku Raga suami kamu. Apa kamu benar-benar tidak mengingat ku lagi?".

"Maaf tuan. Tapi saya benar-benar tidak mengenal tuan siapa" jawab Neta.

"Benar, kamu pasti tidak mengingat ku lagi setelah 200 tahun lamanya aku menunggu mu sayang. Dan sekarang kamu berada di hadapanku lagi, aku sangat merindukan kamu sayang" Raga lalu memeluk tubuhnya Neta dengan sayang. "Jangan tinggalkan aku lagi sayang, aku tidak bisa hidup tanpa mu".

"Maafkan aku tuan. Tapi aku benar-benar tidak mengenal tuan siapa".

Raga melepaskan pelukannya tersenyum kembali mengusap kepalanya dengan sayang.

"Kamu memang tidak mengenal ku siapa sayang, tapi aku masih mengenal istri ku yang dulu. Kini sudah saatnya kita bersama kembali sayang, terima kasih sudah menepati janji mu".

"Tapi maaf sekali lagi aku ucapkan tuan, aku ini masih anak dibawah umur. Aku sama sekali belum pernah menikah".

"Mmmmm.. Aku tau itu sayang" Raga mencium keningnya. Tapi entah kenapa Neta sangat menyukai pelukan itu dan juga ciuman yang Raga berikan di keningnya. Ia benar-benar sangat menyukai, berbeda halnya saat pertama kali Aldo pernah memeluknya.

"Kita pulang ya sayang. Aku tidak mau kehilangan kamu lagi" ucap Raga.

"Pulang? Kemana?".

"Kerumah kita sayang".

"Tapi..

Raga lalu menutup semua tubuhnya dengan jas yang ia kenakan, setelah itu ia membawa Neta pergi meninggalkan kamar tersebut menuju tempat dimana ia memarkirkan mobilnya.

"Kemana kamu akan membawa ku pergi?" tanya Neta kembali dengan rasa penasaran.

"Kerumah kita sayang".

"Tapi kenapa kamu menutup kepala ku seperti ini. Aku tidak bisa melihat jalan atau pun... Aakkhhh" Raga lalu mengangkat tubuhnya melayang di atas udara. "Apa yang kamu lakukan?".

Raga tidak menjawabnya, ia sengaja menutup kepala Neta agar tidak satu orang pun melihatnya. Begitu mereka berada di dalam mobil, Raga kemudian membuka jasnya dari atas kepala Neta. "Maafkan aku sayang".

"Jangan panggil aku sayang. Aku sangat tidak nyaman dengan panggilan itu".

"Tidak, aku akan tetap memanggil mu dengan sebutan itu karna aku sudah berjanji kepada mu kalau aku akan tetap memanggil mu sayang".

Neta pun menghela nafas panjang, ia berpikir kalau pria yang berada di hadapannya itu sepertinya sedang kehilangan kekasihnya sehingga Raga memperlakukan dirinya seperti ini.

"Aku tau apa yang kamu pikirkan" ucap Raga.

"Apa?".

"Aku tau apa yang baru saja kamu pikirkan tentang aku" jawab Raga menyalakan mesin mobilnya.

"Tunggu! Kamu mau membawa ku kemana?".

"Kerumah kita sayang".

.

Sesampainya di sana, dengan mata membulat Neta melihat kearah istana yang benar-benar berada di hadapannya itu dengan tidak percaya.

"I-ini rumah siapa?" tanyanya.

"Rumah kita sayang. Ayo keluar" jawab Raga membukakan pintu mobil untuknya.

"OMG!".

"Ya Tuhan. Ini benar-benar rumah?".

"Mmmmm, ayo masuk. Ini rumah kita berdua sayang. Kamu bebas melakukan apa saja yang kamu mau dirumah ini".

"Aku masih belum mempercayainya. Tapi kenapa..

"Kenapa?".

"Apa kamu tinggal sendiri di rumah semewah ini?".

"Iya, aku tinggal sendiri disini sayang sambil menunggu mu kembali. Dan kini aku tidak tinggal sendiri lagi, sekarang aku sudah bersama dengan mu".

"Lalu dimana orang tua mu?".

"Aku tidak memiliki orang tua. Hanya kamu satu-satunya yang aku miliki sayang".

"Jangan berbohong kepada ku. Aku ini masih anak di bawa umur" balas Neta berjalan duluan di hadapan Raga. Meskipun ia tidak tau siapa Raga yang sebenarnya, tetapi ia merasa percaya kepada pria itu. Entah kenapa itu bisa terjadi, tapi memang itu yang ia rasakan saat ini.

Kemudian ia melihat beberapa pelayan wanita berjalan kearah mereka, "Wah, ternyata kamu tidak hidup sendiri. Kamu pembohong sekali".

Lagi-lagi Raga tersenyum, "Mereka hanya seorang pelayan saja sayang".

"Ya itu tetap saja ada mereka yang menemani kamu dirumah semewah ini. Harusnya kamu menghargai mereka dong dengan menganggap mereka ada".

Raga tertawa kecil, "Baiklah sayang, aku akan mengakui kalau aku tidak tinggal sendiri dirumah ini".

Bab 3

Neta mendengus, ia lalu tersenyum ramah kepada mereka. Namun sayangnya tidak ada satu orangpun di antara mereka membalas senyumannya dan itu membuat Neta kebingungan ada apa dengan mereka. "Hallo! perkenalkan namaku Neta" ucapnya penuh dengan keramahan. Tetapi sayangnya, lagi-lagi mereka mengabaikan dengan kepala menunduk.

"Selama malam tuan" ucap mereka.

"Mmmmm" balas Raga dengan suara bass-nya. Lalu ia melihat Neta, "Dia adalah istri ku yang selama ini tidak pernah kalian lihat. Mulai dari sekarang, kalian semua harus memperlakukan dia sama seperti kalian memperlakukan saya. Kalian bisa mengerti?".

"Baik tuan" jawab mereka.

"Bagus, kalian bisa pergi".

"Wah..!" kagum Neta. "Mereka semua benar-benar sangat menuruti apa yang barusan tuan bicarakan".

"Jangan memanggilku seperti itu. Aku ini suami kamu, panggil saja dengan Raga".

"Ais, aku sudah berapa kali mengatakan kepada mu kalau aku ini belum pernah menikah dan aku masih anak dibawah umur. Kamu tidak melihat aku seperti anak kecil?".

Raga pun langsung tersenyum gemas menyentuh kedua pipinya, "Tubuh mu yang masih seperti anak kecil sayang. Tapi Raga mu tidak. Ayo, aku akan membawa mu ke dalam kamar kita".

"Tidak!" tolak Neta menahan tubuhnya.

"Kenapa?".

"Ka-kamu mau ngapain haahh? Aku sudah mengatakan kepada mu...

"Kamu terlalu banyak bicara sayang. Apa kamu benar-benar tidak merindukan aku?" ucap Raga mengangkat tubuh Neta ke dalam kamar mereka. Begitu ia membuka pintu, kedua mata Neta malah berbinar-binar melihat betapa indahnya kamar tersebut.

"Ini kamar kita sayang" ucap Raga.

"Apa?".

"Mmmmm.. Kamu kemarilah, aku akan menunjukkan kepada mu kisah cinta kita 200 tahun yang lalu".

"Apa?" semakin kaget Neta sama sekali tidak mempercayai apa yang Raga ucapakan. "Kamu pasti membohongi ku kan? Bagaimana bisa...

"Kamu lihat wanita ini? Dia adalah kamu sayang".

Lagi-lagi Neta membulatkan kedua matanya melihat wanita yang sedang bermain gitar tersebut sama persis seperti dirinya.

"Tidak mungkin, kenapa wanita ini mirip sekali dengan ku?".

"Aku sudah mengatakannya kepada mu sayang kalau wanita itu adalah kamu".

Neta lalu melihatnya dengan wajah penuh dengan tanda tanya, "Jadi aku ini sudah pernah hidup 200 tahun yang lalu?".

"Iya sayang".

"Tapi aku tidak mempercayainya. Aku sama sekali tidak mempercayai semua ini. Bagaimana bisa aku sudah pernah hidup 200 tahun yang lalu? Apakah ini semua masuk diakal".

"Aku tau kamu tidak akan pernah semudah itu mempercayai ini semua. Tapi lama-kelamaan kamu akan mengerti semuanya sayang".

"Terus kalau gitu. Kamu berkata kepada ku kalau aku sudah pernah hidup 200 tahun yang lalu dan kini aku dilahirkan kembali ke dunia ini dan aku sama sekali tidak mengenali mu. Terus bagaimana dengan mu? Kenapa kamu masih hidup dan berada di hadapan ku?".

Raga pun terdiam, ia tidak menyangka kalau Neta akan mengajukan pertanyaan tersebut.

"Kenapa kamu jadi diam? Ayo jawab aku".

"Hhhmmss... Maaf sayang aku belum bisa memberitahu mu yang sebenarnya".

"Kenapa? Apa itu sangat rahasia sekali sampai kamu belum bisa memberitahu ku?".

"Mmmmm, bersabarlah. Suatu saat nanti aku akan memberitahu mu sayang alasan semuanya".

"Tidak, aku maunya sekarang. Kalau tidak, aku tidak akan pernah mau tinggal di kamar ini atau.. Tidak, aku harus bertahan dirumah ini. Bagaimana? Apa kamu masih ingin menyembunyikannya dari ku?".

Raga pun tersenyum kembali, "Kamu akan tetap tidur di kamar ini bersama dengan ku sayang. Aku tidak akan pernah membiarkan kamu tidur seorang diri".

"Kalau gitu ayo jawab pertanyaan ku sekarang juga".

"Maaf, aku tidak bisa melakukan itu sayang".

Dengan kesal Neta lalu menatap tajam mata Raga, namun saat itu juga ia melihat sebuah cahaya yang begitu silau membuat ia langsung ketakutan.

"Ada apa sayang?".

"Tidak" geleng Neta.

Tetapi Raga yang melihat ketakutan di wajah Neta, ia segera memeluk tubuh tersebut dengan erat. Karna ia tau, kalau saja Neta melihat sebuah sosok di bola matanya.

"Tidak apa-apa sayang. Jangan khawatir, aku ada disini bersama dengan mu".

Kemudian Raga merasakan tubuhnya Neta bergetar, pelukan itu pun semakin ia eratkan sampai Neta merasa sedikit sesak.

"Lepaskan aku. Kau membuat ku tidak bisa bernafas".

"Maafkan aku sayang".

Neta setelah itu memperhatikan seisi kamar tersebut begitu sangat mewah sehingga ia beberapa kali dibuat terkagum-kagum.

"Terus apa pekerjaan mu? Tidak mungkin kamu tidak punya pekerjaan ya kan?".

"Aku memiliki beberapa perusahaan..

"Apa?".

"Kenapa?".

"Memiliki beberapa perusahaan kamu bilang?".

"Iya. Kenapa sayang?".

"OMG.. Seberapa kayanya kamu sekarang? Tidak bisakah kamu memperkerjakan aku tuan Raga yang terhormat? Aku ingin sekali menghasilkan uang sendiri. Nanti terserah kamu mau membuat aku bekerja di bidang apa saja".

"Tidak, mulai dari sekarang kamu tidak boleh meninggalkan rumah ini sayang".

Neta mengernyit dahi, "Kenapa aku tidak boleh keluar? Apa karna kamu sudah membeli ku? Jangan khawatir, aku tidak akan pernah berbuat macam-macam untuk kabur dari mu meskipun aku ingin sekali sih" jawab Neta sambil berkata dalam hati. "Karna kamu orang pertama kali yang aku temui sangat aneh".

"Tetap tidak bisa sayang. Dunia luar sangat berbahaya untuk mu".

"Berbahaya? Kamu ada-ada saja deh. Bagaimana bisa kamu berkata kalau dunia luar sangat berbahaya untuk ku? Kamu enggak percaya kalau selama ini aku.. Lebih baik kamu tidak usah tau".

"Tetap tidak bisa sayang" ucap Raga kembali memasuki kamar mandi.

"Astaga! Selain dia tampan, ternyata dia menyebalkan juga" gumam Neta melihat seisi kamar itu lagi. Tidak menunggu lama, Raga segera keluar dari dalam kamar mandi dengan pakaian santai membuat Neta lagi-lagi terpesona dengan ketampanan Raga yang sangat luar biasa yang belum pernah ia temui.

"Jangan melihat ku seperti itu".

"Hahh? Ck, aku tidak melihat mu. Aku hanya memandangi seisi ruangan ini saja begitu sangat mewah sekali. Kalau begitu aku juga mau.. Tapi aku tidak memiliki pakaian ganti, bagaimana ini?".

"Kamu buka saja lemari itu, semua pakaian mu ada disana".

"Pakai ku? Bagaimana bisa?".

"Setiap tahun aku selalu membeli pakaian untuk mu sayang" jawab Raga menyuruh Neta memasuki ruangan ganti tersebut. Dan begitu Neta memasuki ruangan itu, ia segera membuka lemari yang tadi Raga ucapkan itu dengan mata berbinar.

"Waow.. Pakaian sebanyak ini hanya untuk ku saja? OMG! Dan juga perhiasan ini semua adalah milikku? Astaga, rasaku dia benar-benar sudah gila dengan ini semua. Bagaimana bisa dia..

"Kamu menyukainya sayang?" potong Raga memeluknya dari belakang.

"Astaga!" kaget Neta. "Apa yang kamu lakukan disini?".

"Kenapa? Apa aku tidak bisa datang kemari melihat mu memasuki ruangan ini?".

"Bukan seperti itu..

Cup!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!