Pagi itu di SMA DWI DHARMA terlihat siswa-siswi berbondong-bondong untuk masuk ke sekolah karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.00.
Tapi tidak dengan seorang gadis yang masih bergelung di bawah selimut.
Tampak pula seorang Ibu muda yang sibuk meneriaki sang anak untuk bangun. Ibu yang bernama Lili yang masih terlihat cantik dan awet muda itu mengelus dada melihat kelakuan sang anak.
"Veranda bangun!! Yaampun ni anak udah dibangunin daritadi gak bangun-bangun gak liat apa udah jam berapa" Ucap Mama Lili
"Iya ma 5 menit lagi" Ucap Veranda
"Gak ada 5 menit lagu pokoknya bangun sekarang atau enggak mama sita motor kamu itu?" Ancam Sang Mama
"Eh jangan dong ma, ntar aku berangkat pake apa?" Ucap Veranda dengan muka memelasnya
"Mangkanya cepetan bangun gak liat udah siang begini" Omel Mama Lili
"Iya mamaku cantik" Ucap Veranda sambil menuju kamar mandi
"Tu anak emang bener-bener ya" Ucap Mama Lili
...✨✨✨...
Setelah bersiap secara kilat Veranda bergegas menuju lantai bawah untuk berangkat. Dan tampaklah sang Mama sedang menyirami tanaman
"Ma, aku berangkat dulu ya" Ucap Veranda
"Gak sarapan dulu kamu?" Tanya Sang Mama
"Enggak ntar aja di sekolah udah telat banget soalnya" Ucap Veranda sambil menyalami Mama Lili
"Yaudah iya hati-hati jangan ngebut!!" Ancam Mama Lili
"Hehe gak janji ya" Ucap Veranda lalu menyalakan motor kesayangannya
"Berangkat dulu ya ma Assalamualaikum" Lanjut Veranda
"Waalaikumssalam hati-hati" Teriak Sang Mama yang sudah tak didengari sang anak
...✨✨✨...
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan macet akhirnya Veranda sampai di depan pintu gerbang sekolah yang sudah tertutup.
"Pak, bukain dong pagarnya" Ucapnya Veranda sambil memohon berharap sang satpam membukakannya pintu pagar
Pak Manto hanya geleng-geleng kepala ngeliat kelakuan Veranda yang sudah seringkali telat.
"Maaf neng, gak bisa eneng kan udah telat" Ucap Pak Manto
" Yaampun pak setengah jam doang telatnya ayo dong Pak" Ucap Veranda sambil mengatupkan kedua tangan di depan dada.
Lantaran tak tega melihat Veranda yang akan menangis akhirnya Pak Manto membukakan pintu gerbangnya.
"Yaudah Bapak bukain gerbangnya, tapi kalo dihukum Bapak gak tanggungjawab ya" Ucap Pak Manto
"Siap Pak, ntar aku traktir mie ayam di depan. Makasih ya Pak udah bukain gerbangnya" Ucap Veranda sambil menaiki motor dan menjalankannya.
Pak Manto hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala dengan kelakuan Veranda yang seringkali telat dan langganan BK tapi biar begitu Veranda anak yang baik ia suka menolong bahkan dengan orang tak ia kenal sekalipun.
Setelah turun dari motornya Veranda jalan dengan santainya sambil mengunyah permen karet. Terlihat seorang guru gemuk dengan memakai kacamata serta kipas andalan ditangan.
"Ck otw di hukum lagi inimah" Batin Veranda
Baru 5 langkah Veranda melangkah maju telinganya sudah dihadiahi suara emas dari Bu Preti.
"Veranda Claudysa Shakila sekarang jam berapa kenapa kamu baru datang" Ucap Bu Preti
"Jam 07.55 Bu" Ucap Veranda dengan muka malasnya karna sudah pasti ia akan dihukum
"Santai banget kamu yah baru dateng jam segini. Sekarang lari keliling lapangan 5 putaran dan pulang sekolah bersihin toilet perempuan" Ucap Bu Preti
"Banyak banget Bu, kurangin dikitlah" Rayu Veranda
"Gak ada dikurang-kurangin mau Ibu tambah lagi ha? " Tanya Bu Preti sambil bercekak pinggang
"Hehe gak Bu itu aja udah cukup" Sahut Veranda
"Sekarang apalagi kamu tunggu cepet jalanin hukuman kamu" Ucap Bu Preti sambil menahan emosi
"Iya Bu ini mau dijalanin (sambil melangkah pergi ke lapangan Veranda sempat-sempatnya bernyanyi untuk Bu Preti)
Ibu jangan marah-marah
nanti Ibu cepet tua
Pak Joko setia orangnya
takkan pernah mendua" Ucap Veranda seraya tertawa terbahak-bahak
"Veranda awas kamu yah!! " Ucap Bu Preyi hanya bisa mengelus dada melihat kelakuan muridnya tersebut.
Sinar matahari mulai naik dan menyilaui bumi tampak seorang gadis masih berlari mengelilingi lapangan keringat tampak membanjiri wajah gadis tersebut.
"Gila capek banget njir mana pulang nanti ada lagi hukumannya" Ucap Veranda
Setelah selesai menjalankan hukumannya Veranda bergegas menuju kelasnya pintu kelas tampak sunyi dikarenakan sedang belajar sejarah yang mana guru tersebut malah menceritakan kisah hidupnya.
" TOK TOK TOK"
"Masuk" Sahut dari dalam kelas
"Permisi Bu, maaf saya telat" Ucap Veranda
Guru yang bernama Bu Sri tersebut tampak menaikki kacamatanya karna terlalu menghayati ceritanya.
"Kenapa baru datang kamu" Ucap Bu Sri
"Em itu Bu tadi ban motor saya bocor jadi harus dorong dulu sampai ke bengkel" Ucap Veranda yang 100% bohong karena kalo Veranda bilang kalo dia kesiangan auto di ceramahi sampai pulang.
"Yaudah duduk kamu lain kali jangan telat lagi" Ucap Bu Sri
"Baik Bu" Jawab Veranda
Veranda melangkah menuju tempat duduknya yang bersebelahan dengan sahabatnya yang bernama Fiona.
"Sst kenapa lo kesiangan lagi? " Tanya Fiona
"Ck biasalah kayak gak tau gue aja" Ucap Veranda
Pelajaran pun berlangsung murid-murid lain pun senantiasa mendengarkan sambil terkantuk-kantuk bahkan ada yang tidur ditutupi buku saking menghayati cerita Bu Sri.
"TET TET TET"
Waktu istirahat pun tiba kelas-kelas lain berbondong-bondong keluar menuju kantin tapi kelas Veranda masih setia dikelas karna Bu Sri masih bercerita. Salah seorang murid yang sudah tak tahan ingin keluar menunjuk tangan.
"Ada apa Ikhsan? " Tanya Bu Sri
"Em anu itu Bu" Ucap Ikhsan terbata-bata
"Anu itu apa yang jelas kamu kalo ngomong" Ucap Bu Sri
"Udah bel istirahat Bu" Ucap Ikhsan takut-takut
"Oh sudah bel ya? " Tanya Bu Sri dengan tampak tak berdosanya
"Sudah Bu! " Ucap serempak 1 kelas
"Baiklah anak-anak sekian untuk pembelajaran hari ini, minggu depan kita lanjut lagi" Ucap Bu Sri
"Sekarang kalian boleh istirahat" Tambahnya
Siswa-siswi kelas 12 IPS 1 pun berbondong-bondong menuju kantin.
"Eh kalian duluan aja, gue mau ke toilet dulu" Ucap Veranda
"Yakun gak mau kita temenin nih? " Tanya Fiona dan diangguki Alya
"Ck iya udah buruan ntar gak dapet tempat lagi eh jangan lupa juga pesenin gue bakso sama teh es 1" Ucap Veranda sambil menyengir kuda
"Siap beres jangan lama-lama lo" Ucap Fiona
"Kita duluan ya dahh" Ucap Alya lalu berlalu bersama Fiona
Setelah selesai dari toilet Veranda buru-buru keluar untuk menyusul teman-temannya dikantin sakin terburu-buru ia sampai gak liat kalo ada orang di depannya.
"BRUKK"
"BRUKK"
"Et dah kalo jalan liat pake mata dong" Ucap Veranda
"Kamu yang salah jalannya pake nunduk gak liat saya udah berdiri disini"Ucap seseorang tersebut dengan nada dingin
Veranda yang mendengar suara asing di telinganya pun mendongakkan kepalanya
"DEG"
"Buset ganteng amat ni cowok" Batin Veranda
"Udah salah melamun bukannya minta maaf" Ucap laki-laki tersebut dengan nada semakin dingin
"Enak aja gue yang salah elo tu yang berdiri di depan toilet" Ucap Veranda setelah membuyarkan lamunannya
"Terserah capek saya ngeladenin kamu" Ucap laki-laki tersebut lalu pergi meninggalkan Veranda
"Siapa dia ya kok gue gak pernah liat dia disini" Batin Veranda
Setelah menemukan meja teman-temannya Veranda bergegas untuk kesana.
"Lama amat lo di toilet abis betelur lo? " Sewot Fiona
"Iya iya sorry kali tadi ada insiden kecil" Ucap Veranda
"Insiden apaan? " Sahut Alya
"Ck kepo lo" Sungut Veranda lalu bergegas menghabiskan makanannya.
Usai istirahat semua siswa-siswi menuju kelasnya untuk melanjutkan kegiatan belajar mengajar. Di kelas 12 IPS 1 tampak sedang menunggu guru favorit mereka yaitu Pak Samsudin yang mengajar pelajaran matematika. Kenapa mereka pada suka pelajaran Pak Samsudin karna beliau sangat amat santai habis ngasi materi, terus ngasi soal Pak Samsudin langsung keluar kelas dan itu yang membuat para siswa dan siswi menyukainya karna memudahkan kegiatan contek-mencontek.
"Selamat siang semuanya" Ucap Pak Samsudin
"Siang Pak" Sahut satu kelas
"Disini Bapak akan memberitahu ke kalian bahwa Bapak tidak lagi mengajar di SMA DWI DHARMA" Ucap Pak Samsudin yang mengagetkan seluruh murid yang ada di kelas
Hening
"Loh ini maksudnya apa Pak? " Tanya Veranda memecahkan keheningan tadi
"Jadi begini Bapak akan melanjutkan kuliah S2 di Yogyakarta untuk itu Bapak tidak lagi bisa mengajar disini" Terang Pak Samsudin yang membuat mereka semua sedih
"Yah kok Bapak ninggalin kita sih? " Ucap Alya siswi tersebut sangat sedih guru favoritnya akan pergi
"Iya Pak kalo Bapak pergi gimana dong ntar kita gak ngerti-ngerti pelajaran MTK Pak" Ucap Ikhsan selaku ketua kelas
"Kalian ini ada-ada saja gak perlu khawatir karna nanti akan ada guru pengganti Bapak yang akan mengajar kalian" Terang Pak Samsudin seraya tersenyum
"Guru barunya cewek atau cowok Pak? " Tanya Fiona
"Galak gak Pak? " Ucap Veranda
"Tenang-tenang semua sebentar Bapak panggil dulu orangnya" Ucap Pak Samsudin
"Silahkan masuk" Sambungnya
"TAP TAP TAP"
Suara derap sepatu seseorang memasuki kelas suasana yang tadinya ricuh menjadi hening. Para siswa-siswi terperangah dengan seseorang yang baru saja ada dikelasnya ini.
"DEG"
Tatapan sesorang itu bertemu dengan tatapan Veranda ia menatap Veranda dengan tatapan sulit diartikan.
"Dia kan...." Batin Veranda
"Perkenalkan ini namanya Pak Dikta yang akan menggantikan Bapak untuk mengajar disini" Ucap Pak Samsudin memecah kesunyian
"Silahkan perkenalkan diri Bapak ke siswa-siswi" Sambungnya
"Selamat siang semuanya, perkenalkan saya Dikta Ananta Pramaja saya yang akan menggantikan Pak Samsudin untuk mengajar disini salam kenal buat semuanya semoga kita bisa bekerjasama dengan baik" Ucap Pak Dikta dengan wajah datarnya
"Ganteng banget kalo inimah gue betah belajarnya" Ucap salah satu siswi
"Ganteng sih ganteng tapi datar amat tu muka udah kayak tembok" Celetuk Veranda yang membuat kelas hening dan semua mata mengarah kepadanya
Sadar bahwa ia sedang ditatap semua orang Veranda hanya menyengir kuda sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Pak Dikta menatap tajam siswi tersebut sehingga membuat nyali Veranda menciut.
"Cantik" Batinnya namun ekspresinya tetap datar
"Baik anak-anak sekarang kalian kan sudah kenal dengan pengganti Bapak. Sekarang Bapak pamit ya soalnya besok Bapak akan berangkat" Ucap Pak Samsudin
"Hati-hati ya Pak jangan lupain kami" Ucap Ikhsan
"Pasti yasudah Bapak pamit yah pelajaran akan dilanjutkan oleh Pak Dikta" Ucap Pak samsudin sambil tersenyum
"Saya permisi dulu Pak" Pamit Pak Samsudin dan dianggukin oleh Pak Dikta
Setelah Pak Samsudin pergi kelas tampak sunyi dikarenakan masih sedih akibat pisah dengan Pak Samsudin.
"Ekhem" Suara deheman Pak Dikta
"Baik karena ini pertemuan pertama kita saya ingin tau nama kalian masing-masing terlebih dahulu" Terang Pak Dikta
"Alif Pratama" Pak Dikta mulai mengabsen siswa-siswi satu persatu
" Hadir Pak" Ucap Alfi
"Alyana Putri"
" Hadir Pak" Ucap Alya
"Fiona Hafiza"
"Saya Pak" Ucap Fiona
"Ikhsan Maulana"
"Hadir Pak" Ucap Ikhsan
"Veranda Claudysa Shakila"
"Saya Pak" Ucap Veranda sambil mendongakkan kepala
"DEG"
Mata mereka bertemu cepat-cepat Veranda mengalihkan ke arah lain.
"Veranda nama yang cantik" Batin Pak Dikta
"Baik disini saya akan menjelaskan peraturan yang akan diterapkan selama pelajaran saya :
Siswa-siswi sudah harus berada dikelas tidak ada yang boleh telat sekalipun
Apabila ada yang telat akan saya keluarkan dari kelas
Dilarang tidur dikelas
Dilarang ribut apabila saya belum datang
Dilarang memakai riasan mencolok
Dan dilarang mencontek.
Itu peraturan yang ada di pelajaran ini kalo ada yang melanggar saya gak segan-segan untuk ngurangin nilainya" Ucap Pak Dikta dengan mata menajam ke seluruh kelas
"Paham semuanya" Lanjutnya
"Paham Pak" Sahut seluruh murid kelas
"Karna jam pelajaran sudah habis saya akan memulai pembelajaran di pertemuan selanjutnya. Saya akhiri pertemuan hari ini selamat siang semuanya" Ucap Pak Dikta
"Siang Pak" Ucap seluruh murid
Pak Dikta melangkah keluar kelas matanya sempat menoleh ke arah Veranda tatapan mereka sempat bertemu tapi Pak Dikta segera mengalihkan dan berjalan keluar kelas.
"Eh buset peraturannya gak main-main cuy" Ucap Fiona
"Iya mana gue suka telat lagi" Ucap Veranda
"Jangan sampai telat loh pelajaran dia bisa berabe nilai kita" Ucap Alya dan diangguki Fiona
"Hmm" Deheman Veranda sebagai jawaban ia masih kesal dengan guru baru tersebut.
"TET TET TET"
Bel pulang telah tiba semua murid bergegas untuk pulang tapi tidak dengan Veranda karna ia masih harus menjalankan hukuman dari Bu Preti.
"Eh lo gak pulang Ver? " Tanya Alya sambil ngemaskan barang-barangnya dan dimasukkan kedalam tas
"Gak" Ucap Veranda singkat
"Ngapain lo betah amat di sekolahh ohh gue tau lo mau ngapel guru baru itu ya? " Ledek Fiona yang membuat Alya terkekeh
"Najisun woii kagak gue dihukum sama Bu Preti suruh bersihin toilet" Ucap Veranda sambil memutar bola matanya
"Mau kita tungguin gak Dir? " Ucap Alya
"Gak usah kalian duluan aja gue bawa motor" Ucap Veranda
"Yakin gak mau kita temenin aja nih" Tanya Fiona
"Iyaa kek sama siapa aja lo udah sana balik" Usir Veranda
"Ck iyaa gue sama Alya pulang duluan ya lo jangan lupa pulang" Ucap Fiona
"Iya iya" Sahut Veranda
"Dahhh Ver" Ucap keduanya serempakk
Sesampainya di toilet Veranda membuka sepatu dan kaos kakinya dan menaruhnya di depan pintu toilet lalu ia memulai pertempuran dengan sikat dan pengepel lantai di toilet.
"Huu akhirnya beress juga gilaa njir capek banget gak mana kurang tidur lagu gue" Keluh Veranda
Setelah membereskan alat pertempurannya Veranda memakai kembali kaos kaki dan sepatunya lalu melangkahh ke parkiran saking gak sabar untuk pulang Veranda gak ngeliat ada seseorang yang dari arah berlawanan sambil menenteng buku-buku.
"BRUKK"
"Aduh siapa lagi sihh yang nabrak gak liat apa orang segede ini" Sewot Veranda
"Maaf saya gak liat" Ucap orang itu
"Gak liat mata lo bu.. Eh Pak Dikta belum pulang Pak? "Ucap Veranda sambil tersenyum kikuk
"Belum" Ucap Pak Dikta singkat
"Emm yaudah saya pulang duluan ya Pak untuk masalah tadi saya udah maafin kok Pak saya pulang ya Pak" Ucap Veranda
Pak Dikta hanya mengangguk sebagai jawaban ekspresinya masih dingin dan datar. Veranda tak ambil pusing ia segera menyalakan motornya dan menjalankannya tak lupa ia menghidupkan klakson sebagai tanda pamit.
"Gadis yang menarik" Ucap Pak Dikta sambil tersenyum tipis.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!