NovelToon NovelToon

Terjebak Ciuman Pertama.

1. Perjodohan.

   Dalam pandangan semua orang, Intan adalah gadis paling beruntung menjadi seorang idola di usia yang masih sangat muda. Selain itu dia juga terlahir dari keluarga yang sangat terpandang. Kedua orang tuanya adalah pejabat di kota tempat dia lahir dan dibesarkan. Dan dia adalah anak gadis satu-satunya, juga bungsu dari tiga bersaudara. Intan memiliki dua orang Abang yang sudah menikah dan memiliki usaha masing-masing. 

   "Sayang,, dua hari lagi kamu dan Radit akan bertunangan. Seharusnya kamu ambil cuti, biar bisa mempersiapkan diri," ucap Wulan Ibunya Intan, saat putrinya memasuki rumah pada malam itu. 

   "Apa sih yang mau dipersiapkan Ma?" tanya balik Intan dan terus melangkah menuju tangga. 

   "Hmmm,, anak kamu tuh Pa, memang tidak bisa di atur. Dan dia belum juga bisa menerima perjodohan ini," Wulan mulai mengeluh pada suaminya. 

   "Sudahlah Ma. Tidak usah diambil pusing. Mau dan tidak mau, dia harus menerima perjodohan ini," ujar Rahardian sambil terus menikmati beberapa potongan buah di atas meja ruang keluarga. 

   'Jangan harap aku mau menerima perjodohan dengan pria bajingan itu, walau hanya di dalam mimpi. Aku harus mencari cara untuk menggagalkan semuanya." Intan yang sejenak terdiam saat menaiki tangga, hanya bisa berkata-kata di dalam hati. 

   Dia yang sedang menguping pembicaraan kedua orang tuanya, mulai berpikir keras. Buru-buru dia menaiki tangga menuju kamarnya. Dan tidak berapa lama dia kembali keluar dengan penampilan yang sangat menarik. Apapun yang dia kenakan memang selalu terlihat sempurna. Karena selain cantik, dia juga memiliki bentuk tubuh yang begitu menggoda. 

   "Sayang,, kamu mau kemana? Ini sudah jam berapa? " tanya Wulan dengan tatapan mencari tahu. 

   "Aku mau menghadiri acara teman Ma. Sekalian minta cuti selama beberapa hari sama produser yang juga hadir di sana," jawab Intan dan langsung menyalami tangan kedua orang tuanya, kemudian pergi di antar supir pribadi. 

   Ternyata Intan menghadiri acara ulang tahun salah satu rekan artis yang cukup dekat dengannya. Dia datang tanpa ditemani siapapun. Berbeda dengan rekan-rekannya yang lain, datang bersama pasangan masing-masing. Kehadiran Intan seketika menyita perhatian semua orang. Namun ada beberapa diantara mereka yang sepertinya tidak suka dengan kehadiran Intan. 

   "Ya ampun Beb,, kamu kok cantik banget," ucap Melisa rekan artis yang berulang tahun. 

   "Kamu yang lebih cantik. Penampilanmu sudah seperti putri kerajaan." Intan malah memuji kecantikan Melisa. 

   "Makasih banyak kamu sudah mau memujiku. Di sana ada minuman. Kalau haus kamu bisa langsung minum," seru Melisa dengan senyuman yang terlihat aneh. 

   "Ya sudah, kalau gitu aku ke sana ya." Intan pun berlalu pergi bergabung bersama yang lain. 

    "Dasar wanita munafik, dia selalu memuji ku. Padaha di dalam hati, dia pasti meremehkan semua orang termasuk aku." Melisa berkata-kata dengan tatapan sinis ke arah Intan, dan beberapa temannya yang lain juga ikut bersuara. 

   "Dibalik keramahannya, dia itu wanita yang sangat licik. Dulu aku pernah menjalin hubungan dengan Radit. Dan kalian tahu itu kan? Tapi hubungan kita pun berakhir karena Radit dijodohkan dengannya. Aku yakin, dia yang meminta untuk dijodohkan dengan Radit, biar namanya melambung tinggi. Secara kan, Radit itu anak pengusaha," ucap Rita, salah satu artis yang selalu menjadi figuran. Dia adalah mantan kekasih Radit, pria yang dijodohkan dengan Intan. 

   Tepat pukul 10.30 malam Intan meninggalkan acara ulang tahun Melisa. Dia menatap kearah jalan melewati kaca mobil yang sengaja dibuka, sambil terus memikirkan jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapinya. Dan tidak berapa lama perhatiannya tertuju pada seorang pria, yang sedang membagikan kotak makanan pada beberapa pemulung, yang sedang memunguti barang bekas di samping jalan. 

   Tanpa menunggu lama Intan langsung menutup rapat kaca mobil. Entah apa yang terjadi padanya. Dari ekspresi wajah dia sepertinya ketakutan melihat situasi di jalanan. Menyadari keadaan anak majikannya, Pak Diman supir pribadi keluarga Intan langsung menambah kecepatan laju mobil. 

   Sesampainya di rumah, Intan segera melangkah menuju kamarnya. Suasana rumah begitu sepi, karena semua orang sudah beristirahat. Selesai mengganti baju dia pun beranjak naik ke atas tempat tidur dan membaringkan tubuhnya. Sesat bayangan pria yang tadi di jalanan hadir dalam ingatannya. Dan saat itu juga dia kembali teringat dengan kejadian beberapa tahun silam, yang membuat bulu kuduk nya merinding seketika. 

   "Sepertinya pria itu anggota kepolisian. Jadi tidak ada yang berani menyerangnya," ucapnya dan mulai memejamkan mata. 

   Di tengah malam yang begitu larut. Terlihat sebuah mobil memasuki pekarangan rumah megah bagaikan hotel berbintang. Seorang pria berpakaian sekuriti berlari buru-buru membukakan pintu mobil. Sepertinya orang di dalam mobil itu adalah majikannya. 

   "Selamat malam Den," ucap pria itu sedikit membungkuk memberi hormat, pada pria tampan bertubuh kekar, yang baru saja keluar dari dalam mobil. 

   "Selamat malam," jawab pria tampan itu dan langsung berlalu pergi. 

   "Hmmm,, berhadapan dengan Den Richard, serasa berada di tengah-tengah gundukan salju. Dinginnya minta ampun," ucap Pak Mamat pria berseragam sekuriti. 

   "Richard,, kamu baru pulang?" tanya Michael, pria berketurunan Inggris, yang tidak lain adalah Ayahnya Richard. 

   "Iya Pi. Saya mau langsung ke kamar," jawabannya tanpa berbalik menatap Ayahnya. 

   "Jangan lupa, dua hari lagi kita ke acara pertunangan Radit. Orang tuanya mengundang kita." Michael mengingatkan putranya, tentang undangan dari keluarga sekalian musuh besarnya. 

   "Saya nggak bisa janji Pi. Soalnya ada banyak pekerjaan di perusahaan yang harus diselesaikan," jawab Richard dan terus berlalu meninggalkan Ayahnya di ruang keluarga. 

    Tak ada satupun yang kurang dalam rumah itu. Akses untuk naik ke lantai atas bukan hanya melewati tangga, tapi juga melewati lift. Semua orang pasti mendambakan hidup semewah itu. Tapi tidak dengan Richard. Dia malah tidak betah berada di dalam rumah. Dia pun selalu bersikap dingin bila berhadapan dengan Ayahnya. Semua itu terjadi karena dia begitu kecewa pada Ayahnya, yang lebih mengutamakan Ibu tirinya, juga kedua saudari tirinya. 

   Hari yang dinantikan keluarga besar Intan dan Radit pun tiba. Semua tamu yang hadir di sebuah hotel berbintang sangat antusias, ingin melihat artis cantik dan terkenal yang tidak lain adalah Intan. Para wartawan pun sudah bersiap-siap untuk mencari bahan pemberitaan, yang sedang ditunggu banyak orang dari berbagai kalangan. Dengan mengenakan gaun hitam perancang desainer ternama, Intan melangkah menuju tempat dimana Radit berada di gandeng kedua orang tuanya. 

    Semua orang langsung bertepuk tangan mengiringi langkah kaki Intan. Dia pun berusaha tersenyum walau hati dan pikirannya semakin kacau, menyadari dirinya yang sudah tak bisa melakukan apapun untuk terbebas dari perjodohan itu. Sementara Radit yang sudah bersiap-siap memegang sebuah kotak peperhiasan, terus menatapnya tanpa mengedipkan mata. Perlahan Radit menjulurkan tangan namun diabaikan oleh Intan. Wanita cantik itu malah lebih fokus memperhatikan langkahnya. 

   

   

   

2. Ciuman Pertama.

   Semua mata para tamu undangan tertuju pada kedua anak manusia yang akan ditunangkan, atas dasar keinginan orang tua. Pria mana yang tidak ingin menjadi pendamping hidup wanita secantik dan sepopuler Intan. Begitu pun dengan Radit. Dia langsung menerima perjodohan nya saat mengetahui siapa calon yang dipilih kedua orang tuanya. Dia semakin terpikat melihat kecantikan Intan dalam jarak yang begitu dekat. Karena Radit baru saja kembali dari luar negeri. Itulah alasan mereka berdua tidak pernah bertemu secara langsung. Tapi di saat Radit hendak memasang cincin di jari manis Intan, wanita itu malah menarik tangannya, dan  berlari kencang menuju pintu keluar. 

   "Intan.. Intan berhenti..!!" teriak Wulan dan Rahardian kedua orang tua Intan. 

   "Tidak… Aku tidak mau bertunangan dengannya.." Intan berteriak dan langsung keluar dari ruangan. 

   "Tahan dia..!!" teriak Rahardian, yang membuat semua orang langsung bergegas mengejar Intan. 

   Intan terus berlari dan dia hampir terjatuh, karena menginjak ujung gaunnya. Tapi dia berusaha mengimbangi tubuh dan melanjutkan langkahnya. Gaun panjang, juga high heels yang dikenakan, membuat dia kesulitan berlari. Dalam sekejap dia pun terkepung oleh keluarganya juga yang lain. Dan saat itu juga tatapannya tertuju pada seorang pria yang baru saja keluar dari dalam sebuah mobil mewah. Tanpa berpikir panjang, dia langsung bergegas mendekati pria itu, mengalungkan tangan di lehernya, dan menciumnya di depan semua orang. 

   Tanpa ada rasa malu, Intan mencium bibir pria asing yang tak pernah dia jumpai sebelumnya sambil memejamkan mata. Para wartawan pemburu berita, segera memotret dan merekam apa yang dilakukan sang artis. Karena pertunjukan itu akan menghebohkan publik saat ditayangkan nanti. 

   "Intan.. Apa yang kamu lakukan??" tanya Wulan yang sangat syok melihat kelakuan putrinya. Tapi Intan sama sekali tidak perduli. Dia terus menikmati sensasi yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. 

   Semua orang begitu kaget dengan apa yang dilakukan Intan. Terutama pria tampan yang tidak lain adalah Richard, anak pengusaha tersukses dan terkenal sampai ke beberapa negara luar. Dia sampai tak bisa berpikir saking terkejutnya. Dan di saat dia ingin menghindar setelah sadar dengan apa yang terjadi, Intan malah memeluknya erat sembari berbisik. 

   "Tolong aku! Hanya kamu yang bisa membebaskan aku dari perjodohan ini. Aku tidak mau bertunangan dengan pria itu,"

   "Richard.. Apa-apaan kamu?? Apa kamu datang ke sini hanya karena ingin menggagalkan acara pertunangan ku??" teriak Radit yang tiba-tiba keluar dari dari dalam kerumunan para tamu dan wartawan. 

   "Oh,, jadi dia calon istrimu??" tanya Richard dengan begitu santainya. 

   "Iya,, dia calon istriku. Dan mengapa kamu melakukan semua ini??" Radit benar-benar marah dengan semua yang dilihatnya. 

   "Aku tidak ingin menjadi calon istrimu. Semua ini hanya paksaan kedua orang tuaku. Dan dia ini kekasihku. Aku hanya ingin menikah dengannya. Karena dia sangat mencintaiku." Intan pun mulai bersandiwara. 

   "Iya kan sayang?" lanjut Intan sembari berbalik, meraih wajah Richard dengan kedua tangannya. 

   "Iya, saya sangat mencintaimu," jawab Richard tanpa menunggu lama. 

   "Tante.. Mengapa kalian selalu mengganggu kebahagiaan keluargaku??" teriak Natasya Ibunya Radit pada seorang wanita sepu yang tidak lain adalah Omanya Richard.

   "Tante,, Oma saya tidak ada kaitannya dengan semua ini. Saya tidak pernah melibatkan keluarga dalam urusan pribadi. Jadi tolong jaga bicara Tante." Richard terlihat sangat menakutkan saat melontarkan kata-kata pada Ibunya Radit. 

   "Radit.. Ayo pergi. Pertunangan ini di batalkan." Natasya yang sangat malu menjadi tontonan semua orang, langsung menarik tangan putranya pergi diikuti suaminya dan anggota keluarga yang lain. 

   Ternyata Richard dan Radit punya hubungan kekeluargaan. Mendiang Opanya Richard, pria ber keturunan Inggris adalah Kakak kandung mendiang Omanya Radit. Dan harta warisan keluarga sebagian besar jatuh pada Opanya Richard sebagai anak laki-laki. Sementara Omanya Radit hanya memperoleh sebagian. Dan bisnis keluarga semakin berkembang saat di pegang oleh Richard. Karena dia memang memiliki kemampuan dan wawasan yang luas. Sementara Radit malah menjadi sumber kebangkrutan orang tuanya. Karena gaya hidupnya yang banyak mengeluarkan biaya. 

   Dalam sekejap para wartawan pun mengepung Intan dan mulai melontarkan berbagai macam pertanyaan. Karena sudah tidak bisa menghindar, Intan terpaksa menjawab satu persatu pertanyaan dari para wartawan. 

   "Mbak Intan,, sudah berapa lama Anda punya hubungan dengan Pak Richard?"

   "Kurang lebih sudah satu tahun," jawab Intan asal. 

   "Terus dimana kalian saling mengenal?" pertanyaan selanjutnya yang membuat Intan sesaat menatap Richard, yang hanya terdiam di belakangnya.

   "Di London tahun baru kemarin," jawabnya sambil tersenyum. 

   "Berarti hubungan antara Anda dengan Pak Radit hanya karena desakan orang tua?"

   "Iya benar," jawab Intan. 

   "Kalau begitu bagaimana dengan hubungan Anda selanjutnya?" pertanyaan salah satu wartawan yang membuat Intan kebingungan. 

   "Hari ini juga mereka akan bertunangan." Wulan segera mendekat dan ikut menjawab. 

   "Apa Ma?? Langsung bertunangan??" Tanpa sadar Intan menunjukkan sikap yang malah menimbulkan kecurigaan para wartawan. 

   "Mengapa Anda terkejut Mbak Intan? Semestinya Anda bahagia dengan keputusan Ibu Anda." Seorang wartawan langsung bersuara. 

   "Pokoknya tidak ada yang perlu di pertanyakan lagi. Hari ini juga Intan dan kekasihnya akan bertunangan di depan kalian semua. Mama tidak mau semua ini berakhir tanpa ada satu kepastian. Kalau kalian benar-benar saling mencintai, kalian harus mau untuk bertunangan saat ini juga!" ucap Ibunya Intan, yang membuat Richard tidak bisa tinggal diam. Tapi belum sempat dia bersuara, Omanya malah memberikan dukungan yang seketika membungkam mulutnya. 

   "Iya, aku pun setuju untuk mereka bertunangan saat ini juga."

    Dengan persetujuan kedua keluarga besar, Richard dan Intan terpaksa bertukar cincin seadanya. Intan memasangkan cincin Ayahnya ke jari manis Richard. Sementara Richard di berikan cincin oleh Omanya, untuk di pasangkan di jari manis Intan. 

   Semua yang terjadi dirasakan bagaikan mimpi buruk oleh Intan dan Richard. Tanpa berkata-kata, Richard menatap Intan dengan tampang penuh kekesalan setelah resmi bertunangan. Karena Intan yang sudah membuatnya terjebak dalam hubungan konyol itu. Dan Intan hanya bisa menyesali kebodohan dan kecerobohannya, yang sudah melakukan kesalahan besar tanpa berpikir panjang. 

   Setelah hampir satu jam berada di sana, Richard pun berpamitan karena ada urusan penting yang harus diselesaikan. Dia pergi meninggalkan hotel itu bersama keluarganya, juga para tamu undangan. Sementara Intan yang sedang duduk terdiam di sebuah sofa, hanya bisa berkata-kata di dalam hati menggerutui diri sendiri. 

   'Mengapa kamu begitu bodoh Intan?? Bisa-bisanya kamu se ceroboh itu. Sekarang aku sudah tidak bisa melakukan apapun. Bagaimana dengan nasibku nanti kedepan??'

   "Intan,, ayo kita pulang!" suara Wulan yang tiba-tiba mengejutkan Intan putrinya. 

   "Iya Ma." Intan segera beranjak dari tempat duduknya, dan melangkah mengikuti kedua orang tuanya. 

   Hanya dalam hitungan jam, berita tentang Intan dan Richard menjadi trending topic di semua acara televisi. Intan yang mengetahui itu semakin syok, karena tak tahu harus bagaimana menghadapi orang-orang di luar sana. Terutama orang-orang di dalam lingkup dunia hiburan, dan di kampus tempat dia kuliah. Dia sempat berpikir untuk mengurung diri selama beberapa hari kedepan. Tapi itu sama saja dia mencari masalah baru. Karena dimanapun dia bersembunyi, akan selalu diincar para pemburu berita. 

3. Dukungan Keluarga.

Sesampainya di rumah Intan langsung masuk ke dalam kamar. Dia memutuskan untuk beristirahat ingin menenangkan pikiran yang sudah semakin kacau. Tapi tidak berapa lama, terdengar ketukan pintu diiringi suara Ibunya. Seketika dia pun cemas karena yakin akan dimarahi habis-habisan oleh Ibunya. Buru-buru dia beranjak turun melangkah menuju pintu dan membukanya tanpa bersuara.

"Sayang,, kamu kenapa? Kok wajahnya nggak semangat gitu? Semestinya kamu tuh bahagia, bisa bertunangan dengan orang yang kamu cintai," tanya Ibunya, sembari merangkul pundaknya melangkah masuk ke dalam kamar.

'Loh,, kok aku nggak dimarahin ya? Padahal aku kan sudah melakukan tindakan asusila?' Intan bertanya-tanya di dalam hati sambil melirik sesaat ke arah Ibunya.

"Mama saja bahagia dan bangga, mengetahui kamu punya kekasih yang hebat seperti Richard. Apalagi dia itu anak dari Pak Michael, seorang pengusaha tersukses yang punya beberapa bisnis besar sampai ke negara luar. Mama yakin kamu juga bahagia kan?" tanya Ibunya, dan Intan hanya bisa tersenyum tanpa bersuara.

"Gitu dong. Kamu itu kalau senyum makin cantik. Mama dan Papa baru saja membicarakan tentang Richard. Kata Papa kamu sangat beruntung bisa memiliki pria sehebat itu," ucap Ibunya yang membuat Intan makin menyesali tindakannya. Namun dia sudah tak bisa berbuat apa-apa.

'Ya Tuhan,, kok Mama dan Papa malah bahagia sih? Aku benar-benar terjebak karena kebodohanku sendiri," gumam Intan dengan raut wajahnya penuh penyesalan.

"Kapan kamu mau ajak Richard ke sini? Soalnya Papa mau bicarakan tentang pernikahan kalian."

"Nanti aku tanya dulu sama dia Ma. Soalnya dia kan sibuk." Intan mulai beralasan.

"Ya sudah,, kalau gitu Mama ke bawah dulu temui Papa kamu. Soalnya Mama ke sini tuh, karena disuruh untuk menanyakan itu. Mama harus kasih tahu Papa." Ibunya langsung beranjak pergi dengan tampang penuh kebahagiaan.

Sementara Richard yang sudah berada di dalam ruang kerjanya, sedang menandatangani beberapa berkas penting yang baru saja dibawa oleh Marvel asistennya. Marvel yang sudah mengetahui masalah atasannya itu, hanya terdiam, walau sebenarnya dia ingin menanyakan keadaan Richard setelah kejadian beberapa jam lalu. Dan tiba-tiba, datang Monika sekretaris Richard, yang langsung masuk tanpa mengetuk pintu. Apa yang dilakukan Monika benar-benar memancing emosi Richard.

"Kamu ini tahu sopan santun nggak sih?? Sudah berapa kali saya peringatkan kamu." Ekspresi pria dingin itu seketika membuat tegang Marvel juga Monika.

"Ma,, maaf Pak. Saya hanya ingin memberitahukan, kalau di luar ada banyak wartawan. Mereka ingin menemui Bapak," ucap Monika terbata-bata.

"Saya tidak punya urusan dengan wartawan. Suruh mereka pergi!!" seru Richard.

"Baik Pak." Monika pun pergi meninggalkan ruang kerja Richard.

"Ini berkasnya. Amankan situasi di luar! Saya mau ke taman untuk menenangkan diri," ucap Richard sembari menyerahkan berkas-berkas yang sudah selesai ditandatangani.

"Baik Pak," jawab Marvel dan buru-buru pergi.

Kantor Richard tidak kalah mewah dengan hunian nya. Gedung pencakar langit itu terdiri dari sepuluh lantai, juga fasilitas lengkap, di antaranya tempat berolahraga, tempat karokean, juga taman luas untuk bersantai di samping gedung. Setelah mengecek keadaan diluar, Marvel langsung kembali menemui Richard.

"Pak,, keadaan di luar sudah aman. Para wartawan sudah pergi," ucap Marvel, dan Richard segera beranjak dari tempat duduknya, melepaskan jas dan melangkah keluar dari ruang kerjanya.

Dia memutuskan untuk menenangkan diri di taman. Pertunangan mendadak yang terjadi bagaikan mimpi, sangat menguras pikirannya. Dia benar-benar tak menyangka kedatangannya ke acara pertunangan Radit sepupunya, malah membuatnya teelibat dalam masalah besar.

'Sial.. Benar-benar sial. Bagaimana bisa saya bertunangan dengan wanita se ceroboh itu? Bisa-bisanga dia mencium saya di depan semua orang?? Apa pendapat orang-orang saat mengetahui kalau saya punya kekasih yang masih kecil seperti dia?" Richard bertanya-tanya di dalam hati dengan raut wajah penuh kekesalan.

Richard yang sudah berusia 27 tahun, tidak menginginkan pendamping hidup yang masih sangat muda dan ceroboh seperti Intan. Wanita yang sama sekali tidak dikenalnya walau hanya di dalam mimpi. Apalagi dengan profesinya sebagai seorang artis. Dia merasa sangat dirugikan juga terganggu dengan berita yang tersebar luas. Setelah hampir setengah jam berdiam diri di taman, tiba-tiba dia dikagetkan dengan panggilan masuk dari Omanya.

("Halo Oma.") Richard pun menjawab panggilan telepon itu.

("Sayang,, kamu lagi dimana?") tanya wanita sepu kesayangan Richard.

("Di kantor Oma, mau dimana lagi?") suara Richard terdengar begitu datar.

("Oma kira kamu sedang bersama artis cantik itu. Kamu tahu nggak sayang? Dia itu artis idola Oma. Ini seperti mimpi. Mengapa kamu nggak bilang-bilang kalau kamu berpacaran dengannya? Pasti teman-taman Oma sudah pada heboh mengetahui hal ini.") Wanita sepu itu malah berbahagia memiliki calon menantu artis. Dia sama sekali tidak menyadari keadaan cucunya.

("Oma,, jangan aneh-aneh! Saya tidak mau jadi bahan pemberitaan.") Richard semakin pusing mendengar omongan Oma nya.

("Memangnya kenapa kalau kamu jadi bahan pemberitaan? Itu kan bagus buat kamu. Biar semua orang tahu sehebat apa cucu Oma.")

("Terserah Oma saja. Saya mau kerja dulu.")

("Tapi kapan kamu mau membawanya ke rumah?") tanya Oma nya.

("Nanti saya lihat.") Sambungan telepon langsung terputus.

Berita tentang pertunangan Intan dan Richard benar-benar menggelarkan dunia hiburan. Beberapa perusahaan besar yang memiliki produk-produk besar mulai merencanakan penawaran kerja pada Intan. Namanya semakin melambung tinggi. Beberapa artis terkenal lainnya, semakin kewalahan karena tidak bisa menandingi ketenaran Intan. Terutama Melisa dan beberapa rekannya.

Richard kembali masuk ke dalam kantor. Tapi dia tidak ingin bekerja karena tidak bisa berkonsentrasi. Dia memutuskan pergi ke ruang olahraga, dan mulai meluapkan kekesalannya pada beberapa benda di dalam ruangan itu.

Melihat ada kesempatan, Monika pun langsung mengajak para pegawai lain untuk bergosip. Itulah sifat Monika yang malah disenangi para pegawai wanita di kantor itu. Mereka semua meninggalkan pekerjaan masing-masing, dan berkumpul di meja kerja Monika untuk membicarakan skandal atasan mereka dengan artis yang sedang buming dalam dunia hiburan.

"Monik,, sejak kapan Pak Richard menjalin hubungan sama artis itu?" tanya Rani salah satu pegawai di bagian keuangan.

"Aku juga nggak tahu. Karena selama ini kan, Pak Richard tidak pernah terlihat bersama seorang wanita, selain sama aku sekretaris nya yang bahenol ini." Monika malah menunjukkan sikap, yang membuat beberapa wanita di sampingnya saling menatap satu sama lain tanpa ekspresi.

"Ada apa sama kalian? Kok sepertinya kalian iri dengan kesempurnaan ku?" tanya Monika dengan penuh percaya diri.

"Kamu itu nggak ada apa-apa nya di bandingkan calon istri Pak Richard. Lebih baik kalian bubar, sebelum aku memberitahukan pada Pak Richard kalau kalian tidak bekerja malah bergosip," ujar Marvel yang tiba-tiba muncul dari lantai atas. Dan tanpa menunggu lama, beberapa wanita yang sedang mengelilingi meja kerja Monika langsung bubar menuju tempat masing-masing.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!