NovelToon NovelToon

Gairah Istri Casanova

Gadis salah kamar.

Suara desaahaaan begitu memenuhi ruangan kamar hotel, seorang pria nampak memimpin di atas permintaan si gadis yang ada di bawah kungkungan nya.

"Aduh" keluh si gadis yang merasakan sakit tak tertahankan.

"Kau masih virgin, berapa aku membayar mu" tanya pria itu.

Gadis cantik itu tak menjawab, dia memeluk lebih erat karena ini adalah pertama kalinya dia merasakan rasa ini.

"Sial kenapa sakit sekali" batin gadis itu menggerutu.

"Arghh" pria itu mendesaaah panjang.

Membuat tubuh gadis di bawah kungkungan nya itu begitu terasa sakit sekaligus lemas.

"Kau di atas" pria itu menggulingkan tubuh nya yang membuat si gadis kebingungan.

Di atas?

Dia sedikit bingung tapi insting s*x nya menuntunnya untuk menjadi pemimpin permainan.

"Masa bodo, yang penting aku selamat" begitu pikiran gadis yang menatap wajah pria di bawah nya.

"Oh David benar-benar memberikan aku perawan, berapa dia membayar gadis ini" batin pria yang sedang memejamkan matanya itu.

Dia masih berpikir jika gadis yang ada di atas tubuhnya itu adalah wanita bayaran, seperti halnya wanita-wanita yang selalu menghiasi malam nya setiap malam.

Di malam yang dingin ini keduanya benar-benar menikmati surga dunia, apalagi rasa sakit yang semula di rasakan si wanita sekarang berubah menjadi rasa yang tak bisa di artikan.

Beberapa jam berlalu..

Almira gadis yang baru selesai itu tak langsung ke kamar mandi, melainkan dia memilih memakai kembali pakaiannya.

Tak lupa Almira juga mengambil kamera record yang sejak tadi dia pasang, itu akan menjadi alat nya untuk melepaskan diri.

"Kau akan pergi?" tanya pria bernama Justine itu.

"Hem, aku akan datang kembali untuk meminta bayaran ku" balas Almira yang langsung buru-buru pergi meninggalkan Justine yang bahkan masih belum memakai apa-apa.

Almira memakai masker untuk menutupi wajahnya, lalu dia pergi terburu-buru dengan menggunakan taksi.

Justine mengerutkan keningnya heran melihat gadis itu, dia tidak tahu siapa yang melayani nya karena yang berurusan mencarikan wanita malam adalah David, asisten nya.

Setelah cukup lama dia berdiam di bawah selimut nya Justine pun beranjak dari tempat tidur, dia pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya.

Tak lama kemudian dia sudah kembali dengan penampilan nya yang keren, Justine memasang jam tangan nya lalu mengambil ponsel nya di nakas.

Di saat bersamaan juga David asisten nya menelpon nya.

"Tuan wanita yang anda minta ada di luar, maaf terlambat" kata David di sebrang telpon.

"Apa maksud mu? aku bahkan baru selesai melakukan nya" jelas Justine heran.

"Ahk iya berapa kau membayar wanita itu, dia masih sangat muda dan kau membuat aku kesusahan karena untuk pertama kalinya aku bermain dengan Virg*n" lanjut Justine.

Hah?

David tentu heran dengan penuturan Bos nya, dia bahkan baru mendapatkan telpon wanita panggilan itu yang mengatakan jika dia menunggu di kamar lain.

Dan David juga baru menyuruh wanita panggilan itu untuk ke kamar Justine, tapi Bos nya tidak membukakan pintu yang membuat wanita panggilan itu menunggu cukup lama.

"Tuan maaf, tapi sepertinya tuan bermain dengan wanita yang salah" kata David hati-hati.

"Apa maksud mu!" suara Justine terdengar meninggi.

David pun berusaha menjelaskan secara hati-hati, yang kesimpulan nya itu adalah wanita yang berbagi ranjang bersama Bos nya itu bukan wanita panggilan.

"What! lelucon apa yang kau mainkan, tidak mungkin dia bahkan bermain di atas dengan panas" Justine bahkan masih ingat permainan nya tadi.

Dan dia tidak menyangka jika gadis yang berbagi kehangatan bersama nya itu adalah gadis yang salah kamar.

"Tapi tua. itu adalah kenyataan nya" jelas David lagi.

Justine menutup panggilan nya sepihak, dia tidak marah tapi dia heran kenapa gadis itu masuk ke kamar nya bahkan sampai memberikan pelayanan terbaik nya pada nya.

"Apa dia salah satu fans ku? oh ayolah aku sangat tampan pasti banyak wanita tergila-gila dengan ketampanan ku" Justine mulai memuji dirinya sendiri.

Dia memang memiliki sikap percaya diri yang terlalu tinggi.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.

"Masuk!" kata Justine dingin.

Ceklek..

"Tuan saya Elsa, saya akan memuaskan anda" ucap wanita yang langsung sedang berjalan mendekati Justine.

Justine melihat wanita itu lalu menggelengkan kepalanya.

"Pergilah, kau tidak membuat aku terangsang" kata Justine mengibaskan tangan nya.

Wanita itu tentu saja tidak terima dan langsung memperlihatkan buah dadanya yang besar.

"Sial, kenapa aku tidak bisa menahan diri setelah melihat yang montok-montok" Justine menghembuskan nafasnya dan menarik wanita itu ke ranjang nya.

Dan ronde kedua dengan wanita berbeda pun di mulai.

🌹

Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏

Kemarahan bibi Mona.

Di tempat lain nampak seorang gadis yang berjalan tertatih-tatih masuk ke dalam rumah sederhana.

"Bagus, dari mana saja kamu pembangkang!" suara itu menggelegar di dalam rumah yang hanya memiliki tiga kamar dengan ruangan nya yang tidak terlalu besar.

Almira Aulia, gadis yang sering di sapa Al itu langsung menghentikan langkah nya, dan melihat ke depan nya dimana seorang wanita nampak sedang berdiri dan memberikan menatap tajam pada nya.

"Kenapa? kau bukan ibu ku kenapa juga aku harus patuh dan memberitahu aku baru dari mana pada mu" Almira menjawab ketus.

"Anak sialan!" bibi Mona berniat menghajar Almira.

"Berhenti kau pikir kau siapa bisa menghajar ku hah!" Almira tak akan membiarkan wanita itu menghajar nya lagi.

Dan..

Plakk !

Tamparan keras mendarat di pipi bibi Mona, dan Almira yang melakukan nya hanya tersenyum kecil.

"Jangan harap aku mau mengikuti kemauan mu, kau tak bisa memperalat ku!" tegas Almira.

"Anak bodoh, kenapa kau menampar ku!" bibi Mona tak terima.

"Pikir saja sendiri, kau bukan bibi ku tapi iblis! kau mau menjual ku pada bandit itu kan!" geram Almira mengingat kejadian tadi malam.

Beruntung dia pintar dan bisa melawan bandit tua itu, sehingga nasib nya tidak begitu miris, ya meski pada kenyataannya dia kehilangan kehormatan nya.

Tapi perduli apa Almira yang terpenting untuk nya hanya satu, dia menghabiskan malam bersama pria muda yang tampan dan kaya dan itu satu keberuntungan kecil untuk nya.

"Dan kau lari, anak sialan gara-gara kau aku harus rugi Almira!" bibi Mona berniat menampar Almira.

Tapi tangan nya di tepis kasar oleh Almira yang bisa membaca gerakan tangan bibi nya.

"Kau iblis, ingat itu!" Almira mendorong bibi Mona lalu berjalan masuk ke dalam kamar nya.

"Ingat satu hal bodoh ini rumah suami ku!" teriak bibi Mona.

"Ya aku akan ingat itu, tapi ingat satu hal kalau tanah yang kalian tempati ini adalah tanah milik orang tua ku" teriak Almira dari dalam kamar.

Bibi Mona mengereng kesal, sekali lagi dia kehilangan sumber uang nya karena keponakan sialan nya itu.

Seharusnya besok dia sudah bisa pergi shoping bahkan pindah dari rumah jelek ini, tapi hal itu tak terjadi karena Almira yang menggalakan semuanya.

Bandit tua itu mengambil uang nya kembali bahkan ia memiliki banyak hutang yang harus di bayar secepatnya.

"Ini semua gara-gara anak haram itu!" geram bibi Mona sambil mendudukkan bokong nya di sofa.

Di dalam kamar nampak Almira yang sedang merebahkan tubuhnya di ranjang.

Almira masih mengingat apa yang terjadi tadi malam, dan mengingat itu membuat nya sedikit kesal karena tubuhnya hampir di nikmati pria tua itu.

Flashback On.

Almira terbangun dari pingsan nya dan menyadari jika dirinya sedang berada di kamar yang tidak di kenali.

"Dimana aku" gumam Almira kebingungan.

Dan saat akan bangun Almira melihat seorang pria tua yang datang dengan pakaian setengah terbuka, jangan lupakan satu hal jika Almira juga tak sadar jika dirinya hanya memakai bra dan CD.

"Kau sudah bangun cantik" pria tua itu berjalan mendekati Almira.

Almira menutupi tubuhnya dengan selimut tebal, matanya melihat ke sana kemari mencari keberadaan baju nya.

Dan saat melihat baju nya yang ada di sofa sudut kamar di menggerutu kesal, bagaimana bisa mereka melakukan hal ini padanya.

"Jangan mendekat!" kata Almira.

"Kenapa? aku bahkan sudah membayar mu dan bibi mu bilang kau tidak memakai apa-apa, biarkan Om lihat ayo" pria tua berkata dengan wajah nya yang keriput.

Membuat Almira begitu jijik apalagi pria itu hanya menggunakan boxer yang membuat Almira bisa melihat bulu-bulu di perut pria tua.

"Lihat saja, berani dia menyibakkan selimut ini aku akan menendang nya ke alam kubur!" batin Almira.

"Jangan dekat!" kata Almira lagi.

,"Om tau ini yang pertama, jangan takut kau akan mendapatkan bayaran tinggi tenang saja" dengan santai pria itu memanggil dirinya sendiri sebagai Om.

Membuat Almira mual, mana ada Om dia bahkan lebih pantas di panggil aki-aki bau tanah.

Pria tua itu menarik selimut yang membuat tubuh Almira seketika terlihat, dan pria itu tersenyum lalu naik ke ranjang.

Brugkkk !!

Almira menendang pria itu hingga terjatuh ke bawah ranjang.

"Sudah ku bilang jangan mendekat!" kesal Almira yang langsung berdiri dan berjalan mendekati sofa.

Almira memakai pakaian nya kembali, dia juga membawa tas dan ponselnya.

Tak memperdulikan dengan kondisi pria itu yang saat ini pingsan karena Almira menendang nya.

Almira pergi ke toilet dan saat di toilet dia melihat pakaian yang sangat bagus beserta topeng, Almira terdiam beberapa saat hingga akhirnya dia memilih mengambil baju itu.

"Lihat saja aku akan membuat perhitungan pada mereka, aku bersumpah!" ucap Almira sambil berjalan ke lobby hotel.

Dan entah suatu kebetulan atau apa Almira mendengar seseorang yang sedang menelpon, dia mengatakan untuk seseorang datang ke kamar hotel.

Tiba-tiba suatu pikiran terbesit di pikiran Almira, dia langsung pergi ke toilet kembali dan memakai pakaian serta topeng yang dia temukan tadi.

Almira datang ke kamar itu dan dia sedikit terkejut karena dia melihat pria tampan yang sedang duduk di ranjang.

"Dia pasti kaya, aku harus mendapatkan nya" batin Almira.

Dan malam panas bersama pria tampan itu pun Almira lewati dengan wajah yang tanpa sesal.

Flashback Off.

Almira menghembuskan nafas nya kasar, lalu dia melihat hasil visum keperawan*n yang di berikan dokter tadi malam.

"Apa aku harus melakukan nya?" gumam Almira bimbang.

🌹

Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏

Rencana Almira

Malam nya Almira yang ternyata ketiduran baru bangun di malam hari, dan alangkah kaget nya dia melihat Gerry yang masuk ke dalam kamar nya.

"Paman mau apa ke kamar ku?" tanya Almira bersiap-siap untuk jaga-jaga jika paman nya eror.

"Kau cantik, ayo layani aku" kata Paman Gerry yang langsung menarik Almira.

Almira yang di tarik terjatuh dan dia yang tak mau paman nya memperk*sa nya langsung berontak.

Paman Gerry mabuk berat dan dia selalu menginginkan tubuh keponakan nya, apalagi istrinya sedang tidak ada di rumah.

"Paman sadar" kata Almira yang sudah berdiri.

"Aku sadar dan ingin menikmati tubuh mu cantik" Paman Gerry semakin tak terkendali bahkan membuka resleting celana nya.

Almira yang melihat itu langsung mengambil pas bunga dan dia memukul kepala paman nya dengan keras.

Bukkk !

Awww !

"Gadis sialan!" marah paman Gerry.

"Sadarlah paman, kau paman ku" kata Almira yang masih mencoba menyadarkan paman nya.

Dan Gerry yang di pengaruhi oleh alcohol hanya tertawa, bahkan dengan santainya dia mengatakan jika dia menyukai Almira sejak kecil.

"Seharusnya sejak kecil aku sudah menikmati tubuh mu, tapi ibu mu sialan itu selalu menghalangi ku sehingga aku tak bisa menikmati mu" ucap paman Gerry lagi.

Mendengar kata-kata tak pantas itu Almira meradang, dia langsung menendang wajah dan perut paman nya dengan penuh emosi.

Lalu dia kabur dengan wajah yang di basahi air mata, Almira merasa hidup nya benar-benar sudah tak berarti lagi.

"Kenapa hidup ku harus di kelilingi orang-orang jahat, Tuhan kenapa?" Isak Almira yang berlari tanpa tujuan.

Karena bingung tak tau akan kemana akhirnya Almira memilih ke tempat teman-teman pencuri nya, dia masuk ke dalam dengan mata bengkak karena terlalu banyak menangis.

"Ada apa, apa mereka mengganggu mu lagi?" tanya Livia.

"Bibi ku menjual ku dan aku kabur" balas Almira tidak mengatakan semuanya.

Dia tidak mengatakan jika paman nya juga kembali ingin memperk*sa nya, Almira tidak mau teman-teman nya membenci paman nya terlepas dari semua kesalahan paman nya.

Hanya paman Gerry yang Almira punya, karena dia tidak punya siapa-siapa di hidupnya.

"Kamu tinggal di sini saja, lagi pula uang hasil kita mencuri bisa menghidupi kita bertiga" ucap Livia.

Livia memiliki adik yang masih SMP, dan selama ini Livia mencuri untuk membiayai sekolah dan hidup adik nya.

"Aku sebenarnya sudah tidak mau mencuri lagi Livi" kata Almira menggantung.

"Ingat satu hal kita hanya lulusan SMA, aku tak yakin mendapatkan pekerjaan karena di jaman sekarang apa-apa harus pake administrasi" jelas Livia yang begitu dendam dengan keadaan.

Berulang kali dia di tolak saat melamar pekerjaan dan hal itu juga yang membuat Livia memilih menjadi pencuri.

Sedangkan Almira dia mencuri untuk membeli obat-obatan yang dia konsumsi, memiliki sakit gagal ginjal yang membuat nya harus memilki banyak uang untuk berobat.

"Dokter bilang ginjal ku semakin parah, aku tidak mau mati dengan dosa seorang pencuri" Almira menunduk.

Livia yang mendengar itu langsung memeluk teman nya, dia tau perjuangan Almira dalam menghadapi penyakit gagal ginjal nya.

"Aku akan mencuri banyak uang untuk membeli ginjal, tenang saja" kata Livia yang merasa kasihan pada Almira.

"Tidak usah, aku punya cara untuk mendapatkan uang" balas Almira melepaskan pelukan nya.

Almira mengambil ponsel lalu memperlihatkan foto seorang pria tampan pada Livia.

"Kamu ingin menjadi wanita panggilan?" tanya Livia bingung.

"Bukan itu" Almira mengambil selembar kertas yang berisikan catatan hasil visum nya.

Livia membaca nya dan dia sangat kaget setalah membaca isi dari selembar kertas itu.

"Mira jangan gila" kata Livia begitu kaget.

"Aku tak main-main, aku sudah melakukan nya dan aku akan memanfaatkan dia untuk menikahi ku, dengan begitu aku bisa hidup enak dan pengobatan ku bisa di lakukan secepatnya" jelas Almira dengan percaya diri nya.

Livia menggelengkan kepalanya melihat kepercayaan diri yang di miliki Almira, dia tidak yakin jika bule itu akan mau bertanggung jawab karena dari wajahnya saja Livia yakini dia penikmat ranjang wanita.

Almira meyakinkan Livia jika rencana nya akan berhasil dan Almira juga akan membawa Livia hidup enak, tapi Livia tak terlalu menghiraukan ucapan Almira.

Yang dia takut kan saat ini adalah Almira di tendang bahkan di bunuh seperti dalam film-film yang dia tonton, apalagi orang kaya selalu memakai jalan kotor.

Dan hal itu juga yang membuat Livia suka mencuri di rumah orang kaya, atau mencopet orang-orang yang memiliki penampilan branded.

"Jangan remehkan aku, tenang saja" kata Almira dengan wajah percaya diri nya.

🌹

Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!