NovelToon NovelToon

Suami Kontrak

Prolog

Sebuah cerita tentang kisah seorang gadis yang menemukan cinta setelah ia mendapatkan penghiyanatan dari tunanagan dan juga sahabatnya. Untuk membalaskan dendamnya dengan sang mantan, Yumna mempekerjakan seorang pria untuk menjadi "pengantinnya" dan menyebabkan keributan di pernikahan mantan Tunangannya Alan Xi dan Silvana.

Keenan Alvaro, seorang pemilik DZ group. Sebuah perusahaan besar yang bergerak dibidang busana. Banyak perempuan yang berlomb-lomba mendekatinya namun cintanya sudah terpatri oleh sosok cinta masa kecilnya. Seorang gadis kecil yang menolongnya saat rumah yang ia tinggali dilalap si jago merah.

Setelah perjuampaan yang tidak terduga, Keenan membantu Yumna melampiaskan rasa amarahnya terhadap mantannya.

''Kemana sih Nita? Katanya jam 07.00 ia akan datang mengantarkan pria bayarannya. Tapi ini sudah hampir jam 08.00 tapi dia belum datang juga.''

Yumna mondar-mandir di depan pintu sebuah hotel dimana mantan Tunangannya itu sedang mengadakan resepsi pernikahannya dengan selingkuhannya. Tak lama kemudian seorang pria berjalan dengan terburu-buru melewati Yumna.

Yumna dengan sigap menangkap lengan pria tersebut dan tanpa bertanya Yumna langsung manariknya.

''Oh, apa kau pria bayaran yang akan menjadi suamiku malam ini? Kenapa datang terlambat,'' Yumna mengomel kesal. Sedangkan pria itu malah menatapnya sambil tersenyum.

Kebahagiaan yang selalu terpancar setiap keduanya menghadiri pesta-pesta.

tetapi Silvana yang licik menyadari tentang pernikahan palsu yang bukan pertanda baik bagi Yumna. Meskipun demikian, Surga juga tidak akan berpihak pada gadis licik seperti Silvana.

...----------------...

Pesan misterius

"Nak bangun sayang para tamu sudah datang kamu harus cepat siap-siap, "ucap seorang Ibu yang tengah membangunkan anak gadisnya.

Gadis itu pun membuka mata cantiknya,

"Mah... Yumna masih mengantuk,''rengeknya.

Yah gadis itu bernama Ayumna mikaila Pradibyo putri tunggal tuan Sulaiman Pradibyo dan nyonya Marina.

Hari ini, lebih tepatnya malam ini adalah malam pertunangan Yumna dengan Alan Xi. Pria yang sudah dijodohkan dari kecil oleh kedua orang tua mereka masing-masing karna hubungan bisnis. Bisa di bilang hubungan Yumna dan Alan sudah terjalin sejak mereka masih berada di dalam kandungan.

Namun hubungan pacaran resmi mereka baru terjalin 7 tahun lamanya. Selama ini hubungan mereka pun selalu baik-baik saja. Yumna mempunyai 2 sahabat dekat. Anita dan Silvana.

Sebagai putri satu-satunya, Yumna dari kecil tidak pernah membantah keinginan Mama dan Papanya karna ia ingin menjadi anak yang berbakti, selain itu ia juga sangat menyayangi kedua orang tuanya, jadi apapun keinginan mereka sebisa munkin Yumna akan berusaha mewujudkannya. Meski melawan keinginan dia sendiri.

Pacar sekaligus calon suami Ayumna, Alan anak dari Tuan Harun rekan bisnis papanya.

Papa Yumna banyak membantu perusahaan Tuan Harun saat perusahaan Tuan Harun hampir bangkrut, dan sebagai balas budi serta mempererat tali pertemanan mereka, maka dari itu Yumna pun dijodohkan dengan Alan putra mereka.

"Ayumna Mikaila Pradibyo! Bangun nggak? Kalau nggak bangun gue siram lo!" Anita menarik selimut yang menutupi wajah cantik sang putri tidur yang sedari tadi susah dibangunin.

''Hemm..... lima menit lagi.....'' ucapnya dari balik selimut.

''Yumna....'' Nita frustasi jika harus membangunkan gadis berusia 25 tahun itu. Karena Yumna terkenal dengan sebutan kerbau yang susah di bangunin.

''Ayo bangun nak keluarga Paman Harun sudah ada dibawah. Lihatlah! Bahkan Alan calon suamimu sudah siap ayo sayang siap-siap dulu!" Marina berucap sambil menarik tangan putrinya itu.

Mendengar kata calon suaminya datang, Yumna yang semula mengantuk langsung bangun seketika,

"Aduh Mama...!" Kenapa gak bilang dari tadi Yumna lupa kalau hari ini Yumna tunangan, "Yumna merasa panik ia pun segera bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

''Kan baru di sebutin calon suami saja langsung bangun! Tahu gitu dari tadi ya Bi? Biar si kerbau ini cepat bangun,'' gerutu Nita.

''Iya....iya... aku ini kerbau. Tapi kau yang jadi kambing!'' Teriak Yumna. Namun karena ia sedang sikat gigi, jadi perkataannya terdengar tidak jelas.

"Yah gadis itu sangat pelupa, bahkan pertunangannya sendiri saja lupa," Batin Mamanya yang geleng-geleng dengan sifat putrinya itu.

Setelah bersiap- siap dengan dibantu Mamanya dan sahabatnya Anita gadis itu pun sudah siap untuk turun kebawah. Gadis itu tampil dengan sangat cantik dengan balutan dres panjang lengan pendek berwarna biru laut, warna kesukaanya, saat Yumna menuruni tangga, semua mata terpana akan kecantikan dan keanggunan Yumna, seperti seorang putri.

Begitu pula dengan Alan yang seperti terhipnotis oleh kecantikan calon istrinya itu. Karena memang dikesehariannya, Yumna jarang sekali berdandan. Paling hanya pake bedak tipis dan lipstik tipis saja, supaya tidak tanpak pucat karna kulit Yumna yang putih seperti salju.

"Wah lihatlah Alan! Calon istrimu cantik sekali," Kata Mamanya Alan.

"Iya mah. Benar kata Mama, tidak salah kita cari menantu, sudah cantik baik dan tentunya anak orang terpandang lagi," Bisik Tuan Harun kepada istrinya.

Karna memang kluarga Tuan Harun lebih mementingkan Bibit Bebet Bobot daripada cinta dan ketulusan, itu sebabnya mereka menjodohkan putra mereka. Dan tanpa mereka sadari sebenarnya Alan sendiri sudah mempunyai orang yang sangat ia cintai. Tapi karena bukan dari kluarga yang berada mereka meminta Alan memutuskannya dan menjodohkanya dengan Yumna.

Akhirnya malam pertunangan itu dengan berbagai acara dan dan beberapa acara adat telah selesai.

Juga para tamu dan keluarga Alan pun juga sudah pulang ke rumah masing-masing setelah menentukan tanggal pernikahan yang akan digelar bulan depan.

Yumna sangat bahagia melihat Mama juga Papanya yang sangat antusias dengan penikahan putri mereka. Walau tanpa mereka ketahui Yumna sangat sedih karena mengingat sifat dan sikap Alan akhir-akhir ini sedikit berubah

****************

Menjelang hari pernikahan....

Seorang calon mempelai wanita tengah tertawa bahagia bersama sahabatnya. Dengan senyuman yang tak pernah luntur dari wajahnya, ia kini tengah duduk di depan kaca melihat hasil riasan dari sang perias pengantin.

''Waah kau tampak sangat cantik sekali.'' Puji sahabatnya.

Sang calon mempelai tersenyum mendengar pujian dari sang sahabat.

''Yang di ucapkan oleh sahabat nona itu sangat benar sekali. Seandainya sang calon mempelai pria ikut, pasti ia akan terpesona dengan kecantikan Nona.''

''Dia.... dia itu pria yang sangat sibuk. Saat ini banyak pekerjaan yang membuatnya tidak bisa menemaniku. Tapi tidak apa-apa. Bukankah nanti kalau kita menikah dia juga akan melihatku memakai baju pengantin ini?''

Gadis itu pun meminta sahabatnya untuk memotret dirinya yang sedang menggunakan baju dan riasan pengantin. Kemudian ia pun mengirimkan Potretnya ke calon suaminya itu.

Ting.....

''Sayang sekali calon suamimu masih terlelap tidur setelah semalam ia menghabiskan waktunya bersamaku,'' ( Di sertai sebuah foto Alan. Setengah badannya tertutup oleh selimut dan bisa dipastikan bahwa saat ini Alan pasti tidak sedang memakai pakaian sehelai kain pun.)

Yumna menutup mulutnya. Ia sangat terkejut melihat foto yang dikirimkan melalui no ponsel Alan sendiri. Ia masih berusaha mengatur emosinya dan masih berusaha menampik segala hal buruk yang menjadi kemungkinannya.

Ting.....

Satu pesan kembali masuk ke ponsel Yumna...

''Jika kau penasaran, mengapa tidak datang sendiri ke sini untuk memastikannya?'' Tulis isi pesan tersebut.

''Sialan! Siapa sih yang berani mengirimimu pesan ini? Aku akan memberinya pelajaran. Dan juga kepada Alan brengsek itu. Bisa-bisanya dia, beberapa hari lagi dia akan menikah. Tapi lihat! Beraninya dia malah bermalam dengan seorang perempuan di hotel pula,'' Maki Anita saat ikut membaca pesan-pesan tersebut.

Ting....

''1208 Ciputra''

''No kamar hotel?''

''Bukankah hotel itu tempat yang akan kalian jadikan untuk bulan madu?''

Yumna hanya mangangguk dalam diam. Ia tidak mengeluarkan sepatah katapun dari mulut manisnya itu.

''Biar aku yang ke sana untuk memastikannya Na!'' Anita berdiri membenarkan baju dan menggulung kain yang ada di tangannya. Namun Yumna dengan segera meraih tangan Anita.

Yumna menggelengkan kepalanya...

''Jangan bertindak gegabah Ta, takutnya itu hanya pekerja hotel yang memanfaatkan Alan karena mereka tahu kalau Alan anak orang kaya. Atau bisa jadi kita sedang di kerjain oleh Alan. Iya kan''

''Ayumna! Jangan menjadi wanita yang bodoh dan gampang dibohongi. Apa kau tidak bisa melihat dengan jelas ada baju wanita yang berserakan di bawah tempat tidur?''

Anita pun menunjukkan semua apa yang ia lihat hingga membuat Ayumna tanpa sadar meneteskan air matanya. Selain pakaian wanita ada juga beberapa botol anggur yang berserakan. Bisa dipastikan pasti mereka semalaman berpesta pora.

Mulai mencurigai

''Entahlah Nita. Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa lagi. Sebentar lagi kita akan menikah, tapi dia....'' Yumna tidak meneruskan kata-katanya. Nita menepuk pundak sahabatnya agar ia bisa tabah menerima ini semua.

''Apa kau ingin memastikan mereka Na?''

Yumna mengegelengkan kepalanya. Namun ia juga ingin melihat sendiri dan memastikan bahwa apa dugaannya itu benar atau salah.

''Aku akan pulang dulu ke rumah Ta. Tadi Mamaku sudah menelponku berulang kali. Takutnya ada sesuatu yang penting,''

''Baiklah. Kau pulanglah dulu, dan berhati-hatilah di jalan. Ingat! Kau harus menelponku sebelum melakukan hal-hal yang.......''

''Tenang saja. Aku pasti akan memberitahukannya padamu jika ada sesuatu,'' Yumna pun segera bergegas mengganti bajunya kembali lalu segera pulang ke rumahnya.

Setelah sampai di rumah...

"Yumna!" Rupanya Marina sedari tadi sudah menantikan kedatangan sang putri.

"Iya Ma ada apa?" Tanya Yumna_ berjalan menghampiri Mamanya.

"Nak ini tolong antarkan makanan ini ke apartemen Alan ya. Soalnya disana Alan kan tinggal sendiri. Pasti Alan sering lupa makan karena gak ada yang masakin."

Marina menyerahkan food bag yang berisi beberapa masakannya sedari pagi tadi.

( Padahal Alan saat ini sedang berada di hotel bersama perempuan lain. Jika Mama tahu, pasti Mama akan sakit hati.")

Yumna menghela nafasnya memikirkan nasib pertunangannya kini.

"Baiklah mah. Kalau begitu Yumna pamit dulu." Pamit Yumna pada Mamanya sambil mencium tangan Mamanya.

Yumna tidak tahu apakah ia harus mengantarkan makanannya itu ke apartemen Alan, atau ke alamad hotel yang dikirimkan oleh pesan misterius itu. Ia pun hanya asal melajukan mobilnya. Dan pada akhirnya ia lebih memilih pergi ke apartemen Alan.

Ting ....tong...

Sudah beberapa kali Yumna menekan bel apartemen itu. Tapi penghuninya tak kunjung membukakan pintu.

''Tentu saja dia tidak ada di rumah,'' ucap Yumna sambil menendang pintu apartemen yang Alan tempati saat ini. Ia pun memutuskan untuk kembali pulang saja.

Namun saat ia akan membalikkan badan tiba-tiba pintu itu terbuka.

"Oh hai... sayang." Ada apa kamu kesini?. Kenapa tidak mengabariku dahulu. Ucap Alan setelah melihat siapa yang berkunjung ke rumahnya itu.

"Oh maafkan aku kak Alan. Aku kesini diminta Mama untuk mengantarkan makanan. Apa aku mengganggu waktu kakak?" Yumna memperhatikan gerak-gerik Alan yang sangat mencurigakan. Bahkan saat ini tunanganya itu hanya menggunakan handuk kimuno saja. Belum lagi ia melihat keringat yang membasahi wajah Alan.

"Tidak sayang aku tadi hanya berolahraga saja." Jawab Alan yang merasa dirinya sedang diperhatikan oleh Yumna

"Apa kamu tidak mampir masuk dulu?" Tanya Alan.

"Oh, tidak.. tidak, Aku juga sedang buru-buru, ada sedikit urusan. Ya sudah maaf ya kak, lain kali saja aku akan mampir aku harus pergi dulu ya. Sambil menarik tangan Alan dan mencium punggung tangan calon suaminya itu.

"Apa perlu kuantarkan?" Tanya Alan.

"Tidak usah. Aku juga buru-buru kok. Lanjutkan saja olahragamu." Yumna memjawab dengan cepat sambil berjalan pergi meninggalkan Apartemen Alan.

Setelah kepergian Yumna. Alan kembali masuk ke dalam.

"Apa dia sudah pergi sayang?'' Ucap seorang gadis yang dari tadi sudah berdiri dibalik pintu sambil mendengarkan kekasihnya berbicara.

"Ya dia sudah pergi. Ya sudahlah ayo kita lanjutkan lagi kegiatan kita yang tertunda tadi.'' Ucap Alan pada gadis itu.

"Hei kau jahat sekali sayang, kau sudah punya calon istri yang cantik tapi masih memintaku tinggal bersamamu." Ucap gadis itu.

"Bagaimana lagi, aku tidak mencintainya. Bukankah kau tau aku hanya mencintaimu.'' Ucap Alan .

Akhirnya mereka pun meneruskan kegiatan mereka yang tertunda gara-gara kedatangan Yumna.

Yah ... gadis itu adalah Silvana sahabat Yumna sekaligus pacar Alan. Mereka sudah berpacaran lebih 5 tahun. Mereka menjalin hubungan secara sembunyi-sembunyi karna hubungan mereka yang tidak direstui oleh keluarga Alan. Bagaimanpun karena perbedaan kasta, maka dari itu orang Tua Alan malah menjodohkan Alan dengan Yumna.

Tapi walau tanpa restu orang tua Alan, mereka malah tetap tinggal satu atap bahkan sudah berhubungan layaknya suami istri tanpa sepengetahuan orang tua Alan dan juga Yumna sendiri.

Oh... sungguh kasihan nasib Yumna yang tidak tau sifat sahabatnya dan juga calon suaminya itu.

Setelah mengantarkan makanan ketempat tunangannya Yumna memutuskan untuk mampir ke toko roti milik sahabatnya yaitu Anita.

Setelah sampai ditoko roti dilihat toko begitu ramai dan Yumna melihat sahabatnya sedikit kerepotan ia pun ber inisiatif membantu.

"Hei katanya tadi kau mau pulang ke rumah. Kok malah datang ke sini sih?"

Anita merasa heran. Sebab tadi pagi Yumna pamit untuk pulang ke rumah. Tapi sekarang malah datang ke toko rotinya.

"Iya aku mampir sebentar. Sepertinya tokomu hari ini sangat ramai." Yumna menanggapinya sambil menaruh segelas kopi di salah satu meja pelanggan.

"Iya dan sepertinya aku harus menambah pegawaiku lagi." Jawab Anita.

"Apa Silvana belum sampai?" Tanya Yumna sambil melihat sekitar karna dia tidak melihat sahabatnya itu.

"Entahlah Na. Katanya sih sebentar lagi dia akan sampai. Soalnya katanya, dia lagi menyelesaikan pesanan baju pengantin seseorang.''

''Ummm......'' Aaaa kalian begitu sibuk sedangkan aku masih begini- begini saja."Keluh Yumna yang mendaratkan bokongnya di sofa.

"Hei kenapa kamu tidak membuka butik saja. Katanya kamu mau membuat rancangan bajumu terkenal hingga kepelosok Negeri." Anita ikut duduk di samping Yumna.

"Hei kamu ini kayak nggak tau aja gimana sifat Ayah aku. Karna aku sudah akan menikah, Ayah melarangku meneruskanya dan memintaku belajar masak dan belajar untuk menjadi istri yang baik,'' ucap Yumna dengan nada kecewa.

"Ah sayang sekali ya." Nita menepuk-nepuk pundak sahabatnya supaya bersabar dalam menghadapi sifat papanya Yumna yang terkenal sangat tegas itu.

''Na, menurutmu sikap Silvana akhir-akhir ini berubah nggak sih?''

Entah mengapa Anita merasa Silvana seperti sedang menyembunyikan sesuatu. Mereka jadi jarang berkumpul. Bahkan kemaren saat Yumna melangsungkan acara pertunangan saja Silvana tidak bisa hadir.

''Menurutku biasa saja,'' jawab Yumna yang sama sekali tidak mempunyai pikiran curigai terhadap sahabatnya itu.

Tak lama kemudian Silvana pun tiba dan toko juga sudah lumayan berkurang pengunjungnya.

''Kau dari mana saja ha? Jam segini baru datang. Kami sudah menunggumu sedari tadi tahu,'' gerutu Anita sambil memeluk bahu kedua sahabatnya itu.

''Maafkan aku. Tadi aku terjebak macet di jalan gara-gara ada orang tua yang mengalami kecelakaan. Jadi aku harus menunggunya sampai bantuan ambulan datang kan,'' kilah Silvana.

Padahal ia datang terlambat karena asik bercinta dengan Alan. Entah apa yang sudah gadis itu pikirkan. Merebut tunangan sahabatnya dan pastinya kelak jika semuanya terbongkar pastinya banyak yang akan terluka oleh ulahnya.

Dan mereka bertiga akhirnya menghentikan pekerjaanya dan diserahkan pada pegawainya.

mereka melanjutkan obrolan mereka hingga sore menjelang dan mereka pamit pulang kerumah masing-masing.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!