Bertahun tahun sudah setelah kejadian yang menimpanya. Kini gadis kecil itu telah tumbuh besar seiring berjalannya waktu.
...Ya, dia adalah Alesya Joyce Smith, yang biasa di panggil oleh keluarganya dengan sebutan Joy....
Gadis itu dulu adalah seorang gadis yang periang, setiap hari selalu membawa tawa dan senyuman.
Tidak heran semua kelurga, baik dari keluarga Ibu maupun Ayahnya selalu menyukainya. Selalu menyayanginya sepenuh hati. Karena dia adalah cucu kandung satu satunya dalam kedua keluarga itu.
Waktu berlalu setelah kejadian itu, ia hanya sering melamun dan bahkan tidak mau keluar rumah, sehingga ia harus sekolah dirumah (home scolling) demi kebaikannya dan keamanannya.
Sebab dia merasa diluaran adalah hal yang berbahaya untuk dirinya. Namun ia ingin mencoba seberapa berbahayanya jika ia diluar.
................
Di Inggris pagi hari
"Kamu serius untuk pindah ke Indonesia Joy?" tanya Jeff kakak nya
"Ya" jawabnya singkat sembari mengepak pakaiannya ke dalam koper yang akan ia bawa
"Kamu yakin?" Tanya Jeff sekali lagi
"Ya" jawabnya lagi dengan singkat
"Kami senang kamu mau berusaha melawan kekhawatiranmu dek" Balas Jeff dengan mengelus rambut Joy
"Hikks... kak" Ucap Joy dengan nada sedih
"Jika kamu belum berani, jangan paksakan dek" balas Jeff dengan memeluk adikk nya
"Aku bisa kak, aku sudah lama tidak menjenguk kakek, ia pasti rindu denganku" balas Joy
"Ya kakek pasti merindukanmu, cucu kesayangannya" Ujar Jeff tersenyum
"Hidup lah dengan keberanian, kakak yakin mereka pasti ingin yang terbaik untuk kita" lanjutnya
"Terimakasih kak, aku akan rindu kakak selalu"
"Sudah jangan menangis gadis kecil"
"Siapa yang gadis kecil kak?" cemberut Joy
"Kamu, siapa lagi bukan?" Ejek Jeff sembari berlari keluar
"Kakak kamu... awas saja ya" balas Joy mengejar Jeff
......................
"Aduh aduh cucu oma kenapa masih seperti anak kecil saja" Sarkas oma
"Itu oma, kakak mengejek Joy" ucap Joy dengan manja dan merangkul tangan oma
"Sudah Jeff jangan kamu ejek terus adikmu, nanti dia nangis" ucap Oma dengan nada bercanda dan tersenyum
"Ah.. Oma sama saja dengan kakak" balas Joy dengan meninggalkan Oma dan Jeff, ia pun berlari dengan menghampiri Opa nya yang sedang dudukan di meja makan sembari menyesap kopi dan memperhatikan tingkah mereka
"Opa... lihat itu kakak dan Oma mengejek Joy"
"Mereka jahat kan Opa..." balas Joy dengan merangkul tangan Opa dan bersandaran di pundaknya
"Sudah sudah, kalian ini suka sekali mengejek gadis kecilnya Opa. Kalian nanti Opa hukum jika gadis kecil Opa menangis ya" balas Opa dengan gelak tawanya melihat tingkah cucu cucu nya beserta istrinya
"Wleekk... kakak kamu nanti dihukum sama Opa loh..." ejek Joy ke Jeff
"Dasar gadis kecil nakal" Balas Jeff dengan mengacak rambut Joy
"Sudah, sudah. Ayo kita makan keburu makannya dingin dan nanti Joy terlambat ke bandara" Ujar Opa melerai
Baik Joy maupun Jeff pun langsung diam. Mereka pun menikmati hidangan makanan yang sudah tersaji di atas meja
"Kamu yakin Pa, mau membiarkan Joy ke Indonesia?" Tanya Oma dengan nada pelan yang hanya dapat didengar oleh Opa
"Tenang saja, aku sudah menyiapkan bodyguard tersembunyi untuk nya. Dia cucu kandung kita satu satunya, mana mungkin aku membriarkan" Balas Opa dengan berbisik
"Kita harus mendukungnya, itu demi kebaikannya. Tidak mungkin seumur hidupnya hanya di dalam rumah dan dalam naungan kita, dia perlu mengetahui dunia luar seperti apa"
Lanjutnya
"Sebab itu kamu membiarkannya pa?" tanya Oma sedikit kesal, karena ia belum rela ditinggalkan cucunya secara berjauhan
"Aku tahu yang kamu khawatirkan, tapi kamu lihat dia, dia sudah pandai dalam segala hal, dan ini adalah kesempatan ia untuk melawan trauma nya, dia tidak bisa hidup dengan bayang bayangan yang kelam, ia perlu bahagia hingga tanpa beban" balas Opa menjelaskan dan hanya di angguki oleh Oma
Keesokannya Joy pun di antar oleh keluarga dari Ayahnya ke bandara
"Sayang cucu Oma dan Opa, disana jaga diri baik baik ya, jika ada masalah apa pun segera hubungi kami" Ucap Oma sembari memeluk Joy cucunya
"Oma dan Opa tidak usah khawatir, Joy akan jaga diri baik baik" balasnya meyakinkan
"Kamu janji ya Joy" balas Oma dengan mengintimidasi
"Iya Oma, Joy sudah selesai belajar ilmu bela diri, tidak tahu kah itu Oma?" balas Joy menyindir dan meyakinkan
"Baik baik, kamu memang cucu Oma yang hebat, cucu Oma yang kuat" Balas Oma dengan memeluk erat
"Sudah jangan menangis, cucu kita akan baik baik saja, jika rindu dia tinggal terbang, memang ada yang menghalangi kita untuk bertemu dengan nya" Balas Opa dengan keyakinan dan sambil mencondongkan tubuhnya
"Iya iya awas jika kamu mengingkarinya pa, aku gibeng juga kamu pa" balas Oma dengan nada mengancam
"Baiklah Ratu ku, mana mungkin aku mengingkarinya"
"Kamu hati hati ya dek, nanti setelah kakak ada libur kuliah, kakak akan menjengukmu" ujar Jeff yang dari tadi diam saja
"Iya iya, kalian semua boleh datang menjengkukku dan kapan pun itu" balas Joy dengan tersenyum
Tak lama penerbangan pun akan dimulai
"Opa, Oma, Kakak, Joy akan rindu kalian" teriak Joy sembari berlari ke pesawat dan melambaikan tangannya
"Selamat tinggal Inggris, selamat datang Indonesia" ucapnya dalam hati dengan memejamkan matanya
"Nona jika lelah tidur saja" ujar Asisten sekaligus perawatnya selama ini yang selau ada di sampingnya
"Iya" balas Joy singkat
Karena mereka duduk di kursi VIP tentu saja tidur pun terasa nyaman.
"Selalu waspada apapun yang terjadi, jangan ada celah sedikit pun hingga nona kita terluka" perintah Gea asisten Joy sekaligus perawatnya itu kepada beberapa bodyguard yang telah disiapkan oleh Opa (tuan Smith)
"Baik" jawab mereka serempak
Hingga dalam beberapa hitungan menit setelah Joy tertidur, Joy pun tertidur dengan gelisan dan selalu mengigau
"Tidak, jangan, tidak..." ucapnya dengan membuka mata sembari keringat pun bercucuran
"Nona, anda baik baik saja?" tanya Gea asistennya
"Ya" balas Joy singkat, ia hanya tidak mengira setiap kali ia tertidur pasti saja kejadian itu membayangi nya, selalu dan selalu tanpa memberikan kenyamanan untuk ia tidur
"Ini minum dulu nona, pasti anda haus" ucap Gea dengan menyodorkan air mineral
"Terimakasih" balas Joy dengan menengguknya
"Ah.. iya sama sama Nona" balas Gea, karena baru kali ini mendengar Joy mengucapkan terimakasih untuknya.
Gea pun tersenyum karena ia merasa senang atas ucapan Joy. Tanpa sadar ia terus tersenyum dan membuat Joy di sampingnya menjadi bingung akan tingkah Gea
"Berikan beberap pekerjaan kepadaku, aku bosan" Ucap Joy
"Tapi nona, anda sedang dalam perjalanan jauh, nanti anda akan kelelahan jika terus bekerja" ucap Gea menasehati
"Sudah cepat panggil kan Gerry, pasti ada dokumen yang menunggu ku" balas Joy
"Eh.. i.. ya Nona" balas Gea dengan gelagapan. Karena ia tahu jika Nona nya meminta maka itu harus, padahal ia khawatir dengan nona nya jika nanti kelelahan
Gea pun memanggil Gerry yang duduk di seberang kursinya.
"Kak, berikan beberapa dokumen kepada nona, cepat" ucap Gea kepada Geryy asisten Joy yang lain, yang tak bukan adalah kakak kandung Gea
"Tapi dek, Nona nanti kelelahan" balas Gerry
"Sudah buruan kak, nanti Nona marah kepadaku" ucap Gea memaksa
"Kapan Nona pernah memarahimu?" Tanya Gerry
"Tidak pernah sih kak, tapi nona selalu berbicara dingin, jadi aku merasa ngeri" balas Gea dengan menggaruk belakang kepalanya
"Ini beberapa dokumen, serahkan saja kepada Nona, pasti dia tahu mana yang akan dikerjakannya" Balas Gerry dengan memberikan laptopnya kepada Gea
"Nona genius ya kak, dia masih kecil tapi sudah bisa mengerjakan pekerjaan Opanya" balas Gea dengan senyum kecilnya
"Hus... sudah, Nona kita memang yang terbaik, makanya kamu jaga dia dengan baik" balas Gerry menyudahi
Tak selang lama Gea pun kembali ke kursi duduknya disamping Joy
"Ini Nona, dokumennya ada di dalam sini" ujar Gea dengan memperlihatkan file dokumen yang dimaksud
"Hmm" balas Joy
"Berikan aku susu dengan rasa coklat" ujar Joy
"Ini Nona" balas Gea, ia selalu tahu apa pun kebutuhan Joy, sebab ia lah yang merawat Joy sedari kecil, bahkan yang menemani Joy ketika bersedih
Tak selang lama Joy pun sudah menyelesaikan pekerjaannya.
"Akhir nya selesai juga, Ah.. lelahnya" unar Joy dengan meregangkan tangan dan badannya
"Ups.. kan ini di pesawat, malu lah dilihatin orang orang, hihihi" ujarnya lagi dengan nada lirih
Gea pun memperhatikan Nona nya dengan heran
"Tumben sekali nona seperti itu, lucunya" batin Gea, ia pun tersenyum
Selama ini Gea hanya melihat Joy yang bisa tersenyum tulus saat bersama dengan Opa Oma dan kakaknya, namun kali ini berbeda, ia merasa bersyukur jika Nona nya dapat tersenyum setiap hari.
...****************...
Ditempat lain, seorang pria paruh baya sedang menunggu seseorang yang ia rindukan setelah 2 tahun belakangan ia tidak menumuinya.
Ya dia adalah kakek dari Joyce, yang bernama kakek Briant, ia mondar mandir dan sesekali melihati pintu kedatangan internasional
"Tenang tuan, saya yakin Nona akan datang sebentar lagi" ucap Parman supir kakek Briant menenangkan
"Ya ya, aku sudah tidak sabar, seberapa tinggi sekarang cucuku" jawab Briant dengan menyunggingkan senyum nya.
"Lihat Parman, itu cucuku datang" ujar laki laki paruh baya itu yang sekarang sudah menginjak di usia hampir 60 tahunan, ia dengan langkah semangat menghampiri cucunya
"Selamat datang cucu ku tersayang, kakek menunggumu sedari tadi, kakek rindu dengan mu nak" ucap Briant dengan berbahasa inggris karena ia paham benar bahwa Joy cucu nya.
Meski Joy bisa memahami dan bisa berbahasa Indonesia, namun Joy tidak terlalu fasih
"Terimakasih kakek sudah menunggu Joy. Joy rindu dengan kakek" balas Joy dengan memeluk kakeknya
Ya sikap Joy akan terlihat biasa jika ia bersama dengan orang terdekatnya yaitu Opa Oma Kakak dan Kakeknya, namun diluar dari ke 4 orang itu ia akan bersikap dingin.
"Ayo kita segera pulang, para bibi sudah menyiapkan makanan untukmu" ajak kakenya
Mereka pun segera meluncur ke kediaman kakek Briant
"Selamat datang cucu ku tersayang, ayo kita masuk" ucap Kakek dengan menggandeng tangan Joy
"Kakek...." ucap Joy ragu, seperlintas bayangan kejadian di masa lampau pun melintasi bayangan dan fikirannya
"Tidak apa apa, semua akan baik baik saja" ucap kakek dengan mengganggam tangan Joy, ia pun berusaha keras untu menenangkan cucu nya
Dengan langkah ragu ragu Joy pun mengikuti kakeknya, ia memegang lengan kakeknya dengan erat
Briant kakek Joy pun memahami betul apa yang cucu nya rasakan, hal yang tak kalah sama ia pun merasakan nya.
"Tidak apa apa Nona, semua akan baik baik saja, Nona harus yakin" ujar Gea yang yang sedang berada di belakang Joy dengan berbisik
"Hmm" angguk Joy, ia pun melangkah yakin dengan berusaha menyingkirkan bayangan bayangan masa lampau nya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!