NovelToon NovelToon

Aku Bukan Dukun Cabul

Lagi dan Lagi Gara Gara Jaya

JAYA JAELUDIN

Jaya Jaeludin anak dari pasangan pemuka agama di kampung yang ada di pesisir kota Sukabumi daerah yang menuju kearah pantai pelabuhan ratu.

Ustadz Jaeludin mempunyai pondok kecil dan madrasah tempat anak anak yang ada di desa tersebut belajar menimba ilmu agama, terkadang dari luar desa lainnya juga ada yang belajar ilmu agama di seorang lelaki yang mempunyai anak dua.

Jaya Jaeludin adalah anak pertama dari pasangan Jaeludin dan Umi kulsum. Sementara anak kedua nya yaitu Siti Masitoh berusia 20 tahun dan sudah menikah dengan putra Kiayi yang ada di kampung sebelah tempat pemuda itu tinggal.

Siti Masitoh adik dari Jaya Jaeludin kini tinggal bersama suaminya bersama dengan Orang Tua nya Istrinya, membantu mengajar anak anak yang menimba ilmu agama.

Jaya sendiri sehari hari nya di habiskan dengan bertualang ke makam makam keramat dan tempat tempat yang penuh dengan cerita cerita mistik.

Jaya Jaeludin selalu bertentangan dengan ayahnya yang menjadi pemuka agama dan di segani di desa maupun di kecamatan tempat mereka tinggal.

Jaeludin selaku ayah dari Jaya suka berselisih dengan anaknya akibat kelakuan yang tak masuk akal dan di luar nalar sungguh jauh berbeda dengan kedudukan Orang Tua nya.

Ocehan Para tetangga dan kadang kadang Orang tua muridnya yang belajar menimba ilmu di pondok nya selalu terdengar menyakitkan di telinga Ayah nya kadang terdengar di telinga ibu dan adiknya serta suami dari Siti Masitoh.

"Aneh ya....... Bapa nya pemuka agama suka mengajar kan kebaikan dan melarang kepada muridnya tentang judi, minuman minuman keras dan mencuri. Ehk Anak kelakuan seperti yang di larang oleh ayah nya." Kata satu warga yang bergosip.

"Betul Bu Julaeha. Seminggu kemarin saya melihat si Jaya sedang teler tuh di Kebon Teh tangan nya sedang memegang botol minuman bermerek topi miring." Timpal warga lainnya.

"Julaeha kenapa tidak kau tegur dan bangun kan saja tuh si Jaya." Ucap warga yang menjawab.

"Ogah......... Bisa bisa saya di cabuli. Kalian tahu sendiri bukan walaupun umur boleh tua tapi body saya bak gitar spanyol." Bangga Julaeha wanita berusia 46 tahun itu dengan bangga memuji dirinya sendiri.

"Hahahaha Julaeha emang bodi kamu. Saya acungi jempol tapi....... Barang mu sudah longgar dan dua bukit gunung mu sudah ngerempeyek, kalau di baringkan dan di buka pembungkus gunung itu, terlihat jelas seperti adonan yang melebar kesana kemari tanpa terlihat dua gunung." Ledek salah satu warga.

"Sialan kau Syamsiah menghina ku ............!! Walau gini gini juga suami ku. Tidak kuat lama setelah mendapatkan goyangan bor tingkat penyanyi papan atas bila di kamar." Puji diri sendiri Julaeha.

"Ampun Julaeha.......... Pasti lah tak kuat lama wong suami kamu itu impoten. Lemah syahwat." Ledek Syamsiah yang tak mau kalah yang tadinya hanya bergosip kini mereka meradang panas saling meledek satu sama lain.

"Bangsat...... Kau Syamsiah main pitnah saja. Ku robek mulut kotor mu itu." Geram Julaeha emosi nya mulai meledak ledak.

"Loe.......... Berani merobek mulut Gue...... Hah..... Gue bukan pitnah...... Tapi gue sendiri tahu karna suami loe sendiri yang suka curhat kepada laki gue." Ucap Syamsiah sama dengan Amarah nya yang tinggi.

Awal nya hanya bergosip dan terus menjurus saling ledek hingga dua wanita yang sudah hampir setengah abad itu hidup kini saling hina dan saling membukakan aib keluarga nya masing masing. Karna emosi sudah memuncak di ubun ubun kini dua wanita itu bertengkar hebat dan saling menjengut rambut nya masing masing yang tak jauh dari pondok pesantren Ustadz Jaeludin.

Sontak beberapa warga yang melihat nya dua wanita saling guling mengguling dan menjambak rambut nya masing masing. Berlarian kearah nya untuk melerai perkelahian dua wanita tua itu.

"Apa apaan kalian berdua apakah tidak malu sama umur hah." Ucap Satu suara lelaki yang sangat berkarisma itu.

Bukan nya mendengar kan teriakan dari lelaki yang menghardik mereka berdua. Syamsiah dan Julaeha pokus dengan perkelahian yang di tonton oleh para warga dan tetangga.

Perkelahian mereka berhenti ketika dua lelaki datang memisahkan istri mereka masing masing dan membawanya menuju madrasah milik ustadz Jaeludin atas perintah dari ketua RT setempat.

Sesampai nya di ruangan madrasah tersebut lalu ketua RT yang di dampingi oleh Ustadz Jaeludin dan tokoh pemuda serta beberapa warga lainnya duduk bersama untuk menanyakan asal mu asal nya antara Syamsiah dan Julaeha berkelahi di siang itu.

Salah satu dari wanita yang berkelahi itu mulai menjelaskan dari awal yang tadinya hanya bergosip membicarakan tentang kelakuan anak dari ustadz Jaeludin yaitu Jaya pemuda berusia 23 tahun itu, hingga Julaeha berlanjut dengan memuji diri nya sendiri dan di balas oleh Syamsiah dengan candaan yang menyakitkan Julaeha.

"Hmmmmmmm." Lagi dan lagi ini ulah Jaya." Ucap Jaeludin dalam hatinya.

Sebetulnya Jaeludin sudah malu dengan wajahnya tinggal di kampung halamannya itu atas ulah anaknya yang hanya menghabiskan pergaulan nya itu dengan mabuk mabukan kadang berjudi main togel dan yang semua di larang oleh agama. Akan tetapi atas inisiatif besannya itu Kiayi Arafat yang anaknya menikah dengan Siti Masitoh anak dari Ustadz Jaeludin. Untuk tetap bersabar dan ini semua ujian dari sang maha tunggal.

Mau tidak mau Ayah nya Jaya hanya bisa bersabar dan pasrah dengan semua ujian ini.

Setelah kata sepakat di antara dua wanita setengah baya itu untuk berdamai dan di saksikan oleh pihak RT dan para warga serta tulisan tangan di atas kertas yang di tanda tangani oleh mereka berdua, bahwa bila sampai terulang kembali perkelahian itu. Maka pihak RT dan beberapa warga lainnya akan mengusir mereka berdua dari kampung ini.

Para warga sudah bubar dan matahari pun sudah terbenam tanda malam sudah tiba di kampung yang dekat dengan pesisir pantai pelabuhan ratu.

Seorang yang sedang duduk di pos ronda yang tak jauh dari gudang penyimpanan pucuk teh yang sudah di petik oleh beberapa wanita yang bekerja separuh waktu sambil memegangi botol minuman dengan teman teman malam itu.

"Toing......... Sebaiknya kau ambil segera telor ayam kampung yang kau bungkus kertas bertuliskan Arab itu di gudang itu." Titah Jaya.

"Siap Jay.......... Bayan antar gue ya ngambil telor itu." Ucap Toing.

"Ogah Ahk...... Gue takut nanti ada Wewe gombel lagi." Jawab Bayan.

"Ahk......... Kutu kupret loe penakut.! Sahut Akoy yang sedang meneguk minuman anggur merah yang ada di tangan nya.

"Hus....... Loe Akoy temani Toing ngambil telur ayam kampung itu." Titah Jaya.

"Siap Jay......... Akoy berdiri dan berjalan sempoyongan akibat banyak minum anggur merah, sehingga Jaya dan Bayan melihatnya hanya geleng-geleng kepala.

Bersambung.

Aktivitas Jaya Di malam itu

Malam Itu pukul 21:00 Akoy dan Toing yang di suruh Jaya untuk mengambil telor ayam kampung. Mereka berdua berjalan sempoyongan akibat terlalu banyak minuman keras.

Sesampai di gudang itu. Terlihat samar oleh dua lelaki teman Jaya sosok perempuan misterius sedang bergeleng geleng kepala ke kanan dan ke kiri dengan rambut yang panjang dan susu gombal gambel.

Akoy yang melihat nya tanpa ada rasa takut karna Akibat minuman keras dan obat obat terlarang yang ia minum langsung mendekati sosok yang sedang berada di tempat penyimpanan telor ayam kampung itu. Berbeda dengan Toing yang tak sepenuhnya mabuk. Ketika melihat sosok perempuan misterius itu langsung lari terbirit-birit sambil berteriak kencang.

"Jurig......... Jurig......... Akoy Wewe gombel." Teriak Toing sambil berlari kearah pos ronda itu. Akoy yang mendengar teriakkan temannya hanya berbalik badan dengan postur tubuh yang akan jatuh.

"Permisi........... Ampun Tuan dan Nyonya Wewe gombel Akoy mau ngambil telur yang ada di samping." Ucap Akoy dengan gaya berjalan sempoyongan.

Sosok Wewe gombel itu tak merespon Akoy, dia terus menerus hanya menggelengkan kepalanya wajah nya terlihat oleh rambut yang terurai panjang sampai kepada dua gunung kembar yang menggelayut ke bawah mirip buah pepaya yang siap di ambil dari pohonnya.

Karna tidak ada respon sedikit pun dari sosok misterius itu. Akoy pun langsung mengambil telor yang di bungkus kertas putih itu dengan sorot mata menatap kearah Wewe gombel.

Tangan Akoy merayap kesana kesini mengambil bungkusan telor ayam. Seketika Ia terkaget sesaat tangan Akoy memegang kuku panjang milik Wewe gombel itu.

"Sialan. Nyonya Wewe gombel kok kuku nya panjang dan tajam tajam lagi. Ampun Ampun jangan cakar gue yaaa... Nanti wajah tampan gue rusak." Ucap Akoy bergidik ngeri langsung dengan sekilas cepat tangan nya berpindah pada bungkusan telor ayam kampung dan mengambil nya.

Sementara di pos ronda tepat nya Jaya bersama bayan yang sedang menunggu kedatangan Akoy dan Toing mengambil telur ayam kampung, terkaget setelah Toing tiba tiba naik dan langsung membenamkan wajahnya ke sudut pos ronda, hingga posisinya terlihat sedang berlutut.

"Haii..... Toing loe kenapa hah. Kaya orang ketakutan.?" Tanya Jaya kaget dan penasaran.

"Jay........ Ada Wewe gombel gue takut..... Takut..... Takut......! Ucap Toing masih berlutut di pojok pos ronda.

"Ahk...........Dasar loe penakut......... Terus Akoy mana.?" Tanya Jaya.

Dia masih di situ dia tak takut sama sekali. Mungkin karna dia mabok parah." Jawab Toing dengan seluruh badan bergetar.

Tak lama setelah Jaya bertanya kepada Toing yang sedang ketakutan, Akoy pun terlihat berjalan menghampiri dengan sempoyongan dan tangan melambai kearah pos ronda dan terlihat bungkusan putih di bawahnya.

"Jay......... Itu si Akoy datang dan berjalan kearah kita." Kata Bayan.

"Mana........!! Sahut Jaya..........!

"Tuh........... Sambil membawa bungkusan telor ayam kampung.

"Ohk......... Iya...... Ayo kita langsung ke bandar nya langsung." Jawab Jaya beranjak. Ehk.... Toing loe mau ikut atau tetap tinggal di sini.?" Tanya jaya sudah turun dari pos ronda.

Seketika Toing langsung beringsut turun sambil berkata nada tinggi.

"Ikut...... Jay....... Gue takut.......!! Ucap nya.

Di dalam perjalanan menuju bandar togel malam itu. Jaya yang sudah menerima bungkusan dari Akoy segera membuka bungkusan telor itu dan berhenti sejenak untuk membakar kertas yang menjadi pembungkus telor ayam kampung itu.

Setelah kertas itu di bakar. Jaya pun lalu memungut abu kertas itu dan di gosok gosok telur dengan sangat berhati hati.

Setelah Gosokan telur seluruh nya. Jaya pun langsung membanjur telur itu dengan air yang di bawa oleh bayan. Pemuda itu tersenyum dan langsung berkata lest' Go'.

"Kalian bertiga ingat pasangan malam ini tidak boleh melebihi sepuluh ribu.

"Toing, dan Bayan serta Akoy. Kalian bertiga pasangan nomor ini dengan nominal 8 ribu tiga angka. Sementara gue sembilan ribu juga cukup jadi total nya tiga puluh tiga ribu." Ucap Jaya.

"Ok. Siap master lest'. Go" keburu tutup bandar nya." Kata Akoy dengan gaya orang mabuk.

Sesampainya di bandar darat yang ada di pangkalan ojeg. Mereka berempat langsung menghampiri seorang lelaki berbadan besar yang sedang menulis nomor nomor yang banyak di beli oleh beberapa orang.

"Jay. Sapa Kosim Tukang Ojeg yang biasa nongkrong di pangkalan tersebut.

"Woy...... Kosim. Loe sudah masang." Jawab Jaya.

"Sudah dong......... Loe sendiri mau masang." Tanya Kosim.

"Hehehehe Iya Sim....... Buat beli minuman kalau tembus." Sahut Jaya.

"Cepat buruan keburu tutup bandar nya." Kata Kosim menyuruh.

"Udah tuh sama si Toing gue titipkan." Sahut Jaya.

"Jaya........ Loe gak salah pasangan mu. Ini angka baru dua hari yang lalu keluar. Gak mungkin lah keluar lagi." Kata bandar darat setelah menerima nomor dari Toing dan memasang dengan jumlah angka yang cukup besar yaitu tiga puluh tiga ribu.

"Hehehehe......... Biarin saja. Bos." Timpal Kosim.

"Kalau sudah rejeki tidak akan kemana." Jawab Jaya singkat.

"Bener juga sih kata loe Jay." Sahut bandar togel tersebut.

"Bagaimana Kalau kita main gaple dulu sambil menunggu pukul 23:00 keluar nya togel Hongkong." Kata Bayan.

"Ok. Siapa takut. Tapi yang jadi RT lehernya di gantung dua botol Aqua setengah liter." Jawab Kasim.

"Deal......... Ucap Toing.......!

"Ok. Deal......... Timpal Toing.........!

"Siap. Siapa takut.........! Akoy yang bersuara.

Sementara Jaya sendiri hanya tersenyum.

Hampir dua jam kurang lima menit mereka berempat bermain gaple dan di tonton oleh beberapa Tukang Ojeg lainnya. Tertawa saling lempar perkataan dan suport dari para penonton di malam itu menunggu keluar nya pasangan di togel Hongkong.

"Bos jam berapa sekarang.?" Tanya penonton gaple itu, sudah tak sabar dengan keluar nya nomor yang ia pasang.

"Santai masih ada waktu empat menit lagi." Jawab Bandar darat itu.

Jaya yang mendengar jawaban dari bandar darat itu bahwa nomor Hongkong akan keluar dalam kurun waktu lima menit lagi, dia langsung melesat mata batinnya kearah perputaran togel Hongkong.

"Wuzzzzzzzzzzz........... Seketika kelebat angin menerpa orang orang yang berada di pangkalan Ojeg itu yang datang secara tiba tiba angin besar tapi hanya sesaat. Tapi buat mereka tidak di permasalahkan, mereka sibuk bermain gaple dan yang tidak bermain hanya menonton saja.

Tepat pukul 23:00 Permainan gaple pun selesai mereka langsung menuju seorang bandar darat yang sedang memegang ponsel jadul untuk menerima notifikasi dari bandar pusat tentang nomor yang keluar di malam itu.

Harap harap cemas suasana dalam hati mereka, dan dengan keyakinan mereka bahwa nomor nya akan tembus. Beda dengan Jaya dan ketiga temannya. Ia sangat santai dan tenang karna bagi mereka bertiga nomor nya akan tembus. Mereka bertiga sudah sangat yakin dengan kemampuan supranatural dan mati batin Jaya.

"Jedarrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.

Angka yang keluar malam ini 1033." Ucap bandar itu seketika orang orang yang hadir di sana langsung menepuk jidatnya masing masing.

Bersambung.

Nomor Pasangan Tembus

"Jay.......... Jaya.......... Nomor kita tembus." Girang Akoy dan kedua temannya Toing dan Bayan.

Jaya hanya tersenyum melihat tingkah mereka jingkrak jingkrak kakinya karna menang togel angka 3D. Sementara yang lainnya hanya tepuk jidat dan sesekali mengumpat togel Hongkong dengan umpatan bermacam macam.

"Dasar togel Hongkong eror. Masa nomor baru kemarin dua hari keluar sudah di keluarkan lagi." Ucap Kasim kesal karna tebakan tidak tepat.

"Sialan kenapa tidak gue bulak balik ya pasangan tadi. Keluar 1033 terus gue masang 3310 ahk bukan rejekinya." Ucap salah satu yang masang togel sambil memegang rambutnya tanda menyesal angka nya tak di bulak balik.

"Jaya tunggu setengah jam ya uangnya sedang di antar kesini.?" Ucap bandar darat itu.

"Siap Bos Udin santai kok. Seperti biasa potong aja bagian mu bos." Titah Jaya.

"Hehehehe. Terima Kasih Jay." Jawab Bandar darat itu bernama Udin.

"Hebat loe Jay. Setiap kau masang tebakan angka mu selalu pas di togel Hongkong." Sahut Kasim.

"Bukan Gue Sim. Tapi angka itu dapat dari ngimpo Toing sama Akoy." Kata Jaya berkelit. Kasim pun langsung menatap kearah Akoy dan Toing. Anggukan kepala dari mereka berdua menandakan apa yang di ucapkan oleh pemuda berusia 23 tahun itu benar.

"Akoy dan Toing nanti ajak ajak dong kalau mau ngimpo lagi. Di pikir pikir selama gue masang togel banyak nabungnya ketimbang narik nya." Kata Kosim. Hingga mereka berdua tertawa dan berkata serentak.

"Hahahahaha. Udah nasib loe. Kasim...... Mau gue kasih tahu nggak rumus togel Hongkong. Selain dari angka ngimpo aku juga ahli dalam merumus angka togel Hongkong tapi hanya 2D saja. Untuk mencari Kop nya maka dengan cara ngimpo." Kata Mereka berdua.

"Mau....... Mau...... Ingkoy.....! Jawab Kasim.

"Wah......... Apaan tuh Ingkoy.?" Tanya Toing berkerut kening nya tak tahu.

"Ingkoy itu kalian berdua. Toing dan Akoy." Kekeh Kasim hingga Jaya dan Bayan tersenyum sementara mereka yang ada tertawa.

"Boleh Juga tuh panggilan untuk mereka berdua." Kata Bayan tersenyum.

"Sialan Si Kasim........ Bisa aja kalau masalah panggilan buat kita berdua." Umpat Akoy dan Toing dalam hati.

"Bagaimana Ingkoy. Rumus untuk 2D nya. Caranya.?" Tanya Kasim.

"Iya......... Ingkoy....... Caranya.! Timpal yang lainnya.

"Toing pun langsung mengeluarkan kertas putih dan satu buah pulpen dan langsung menuju pos tempat mereka menunggu kedatangan penumpang di pangkalan Ojeg tersebut.

Sementara Jaya mata batinnya sedang menerawang jauh entah kemana. Dalam penglihatan nya. Kini dia sedang di cari oleh orang orang paranormal yang sangat berpengaruh di negri ini. Entah apa yang di inginkan oleh para paranormal mencari keberadaan Jaya.

"Aku harus pergi dari kampung ini. Harus pergi." Ucap Jaya dalam hati.

"Tujuan pertama ku adalah Sancang Garut. Ya aku akan ke sana dan langsung bertapa di hutan Sancang yang ada di daerah kabupaten Garut." Ucap nya lagi dalam hati.

Ketika Jaya pokus dalam lamunan nya seorang diri, sedangkan mereka asik bergulat dalam rumus yang di berikan oleh Akoy dan Toing di pos yang ada di pangkalan tersebut. Tak lama setelah itu datang seorang pengemudi motor dan menghampiri bandar darat yang bernama Udin itu.

Setelah pengemudi motor itu berbincang bincang dengan Udin dan menyerahkan satu buah amplop berisi uang. Pengemudi itu langsung pergi lagi meninggalkan bandar darat tersebut.

"Jaya......... Ucap Udin bandar darat itu.

"Iya bos." Jawab Jaya.

"Uang nya udah saya terima. Kau kesini duduk." Pinta Udin.

"Siap bos. Jaya lalu melangkah dan duduk berhadapan dengan bandar darat tersebut.

"Jay. Loe pasang 033 x 33 ribu total kemenangan nya. Sembilan juta sembilan ratus ribu. Udah saya potong lima puluh ribu dari setiap seribu. Jadi loe bersih sembilan juta sembilan ratus." Kata Bandar darat itu.

"Siap bos Terima Kasih banyak." Ucap Jaya lalu menerima uang dari bos Udin untuk di bagikan kepada mereka bertiga sesuai perjanjian di awal.

Toing dan Akoy beserta Bayan mendapatkan uang sejumlah dua juta empat ratus sementara Jaya sendiri sisa nya dua juta tujuh ratus. Setelah acara pembagian itu selesai pemuda itu pun langsung memberikan uang kepada Kasim untuk di belikan rokok dan di bagikan kepada para pengemudi di pangkalan ojeg senilai 200 rebu.

"Kalian semua. Gue cabut dulu ya. Gue mau pulang." Kata Jaya ijin pamit.

"Hahahaha. Loe bukan mau kerumah tapi mau ke rumah janda yang ada di kampung sebelah." Ucap Kasim dengan tertawa lepas.

"Hahahahaha. Ngapain gue kesana Sim. Malas. Gara gara janda di sebelah gue jadi di Cap. Dukun Cabul." Kata Jaya.

"Iya........ Betul tuh Jay...... Rumor loe di cap Dukun Cabul sudah tersebar di kampung kita dan malahan sudah mencapai kecamatan kita." Sahut Bandar darat.

"Biarkan saja lah bos yang penting AKU BUKAN DUKUN CABUL. " Bela Jaya.

"Coba ceritakan yang sebenarnya. Kita semua prihatin dengan sebutan yang hina itu. Apalagi loe sendiri adalah teman kita." Pinta Kasim, karna tidak mengetahui asal mu asal sampai sampai Jaya di sebut Dukun Cabul.

"Begini kejadian nya.

#Plasbackon#

"Saat itu Jaya sedang berada di Gunung Rahong sedang bertapa atas perintah dari kuncen Gunung tersebut bernama Mbah Tarmizi. Ketika Jaya sudah beres dengan bertapanya lalu dia turun dan kembali ke rumah kuncen tersebut. Kebetulan di dalam rumah kuncen itu ada Teh Elis sedang meminta sarea't kepada Mbah Tarmizi agar niat dan maksud tujuanya terlaksana.

"Ehk..... Teh Elis sedang apa di sini." Sapa Jaya masuk kedalam rumah Mbah Tarmizi.

"Jaya kamu di sini." Kaget wanita beranak satu yang di tinggal oleh suaminya karna wanita yang lebih cantik dari nya.

"Muhun. Teh Elis biasa main sama Mbah." Jawab Jaya.

"Ohk......... Balas singkat Wanita itu.

Tak lama kemudian Mbah Tarmizi pun keluar dari kamar tempat dimana ada seorang yang meminta sarea't kepada nya, dengan membawa air botol dan di serahkan kepada wanita yang kini duduk berhadapan dengan Jaya.

"Nak Elis ini di mandikan air nya di rumah tepat malam ini pukul 00:00." Kata Mbah Tarmizi.

"Terima Kasih banyak Mbah kalau begitu saya permisi." Ucap Wanita itu mengambil air dari Mbah Tarmizi dan bersalaman sambil memberikan amplop putih.

"Sama sama Nak Elis. Mudah mudah niat nya terlaksana." Ucap Mbah Tarmizi, di aminkan oleh Elis dan Jaya pun ikut menimpali ucapan nya dengan tangan di basuhkan ke seluruh wajahnya.

"Amiin yaa Robball allamiin." Ucap Jaya.

"Jay...... Mau pulang bareng sama teteh nggak." Pinta Elis wanita tetangga sekampung nya itu.

"Duluan aja Teh. Jaya masih ada keperluan sama Mbah Tarmizi." Jawab Nya.

"Yaa..... Sudah teteh duluan kalau begitu mah. WAnita itu langsung berdiri.

"Silahkan Teh.

Bersambung.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!