NovelToon NovelToon

Pernikahan Yang Ternoda

Bab 1 Pengantin Pengganti

Fara Oktaviana terpaksa menjadi pengantin pengganti demi menyelamatkan kehormatan keluarga Vincent Sebastian.

Saat ini Fara yang baru saja pulang dari tour dengan teman-temannya sudah memakai perhiasan lengkap serta gaun pernikahan.

Ibunya memaksanya untuk menikah dengan anak majikanya karena calon istrinya pergi dengan kekasih gelapnya dihari pernikahan mereka.

Vincent yang kebingungan tidak bisa menanggung malu jika pernikahan ini gagal dan mempermalukan keluarga besar Sebastian.

Keluarga Sebastian sudah banyak membantu hidup mereka sejak ayah Fara pergi tanpa kabar berita.

Fara hanya tertunduk saat dibawa ke altar dan menikah dengan pria yang tidak dia kenal sebelumnya.

Bukan hanya karena ini, masalahnya Fara sudah tidak suci lagi. Dan hanya dia yang tahu, dia tidak berani bercerita pada ibunya tentang pergaulan yang bebas dengan teman-teman nya.

Mereka sering pergi ke klub dan bersenang-senang setelah pulang kerja, bahkan hal ini sudah berlangsung sejak Fara masih kuliah. Dan dia baru bekerja satu tahun diperusahaan Eco Forever.

Dia juga sudah punya kekasih dan sering melakukan hubungan terlarang dengan kekasihnya. Dan sekarang tiba-tiba dia harus menikah dengan pria yang belum dia lihat sebelumnya.

Vincent Sebastian tidak pernah tinggal satu rumah dengan keluarganya karena dia lebih suka tinggal dengan neneknya.

Karena itulah, maka Fara tidak pernah melihatnya saat menjemput ibunya pulang kerja.

Fara diam saja saat suaminya mengucapkan janji pernikahan dan dia hanya mengangguk dan mengatakan iya saat ditanya.

Pernikahan mereka sudah sah. Kedua keluarga berpelukan karena akhirnya terhindar dari rasa malu.

Fara diam saja saat Vincent tidak berhenti menatapnya. Vincent terlihat masih shock karena kekasihnya telah mengkhianatinya dihari pernikahan mereka.

Kedua mempelai naik mobil sedan mewah yang sudah dihias akan pergi ke hotel untuk berbulan madu.

Vincent sudah memesan hotel yang tertinggi dikota itu. Dan mereka akan menginap dilantai 67. Maka keindahan pemandangan kota dan hamparan laut akan terlihat jelas dari sana.

Vincent memesan kamar ini adalah demi menyenangkan kekasihnya, karena ini adalah impian sang kekasih. Bulan madu dihotel dan kamar mereka menghadap ke laut lepas.

Vincent membukakan pintu untuk Fara, mereka lalu masuk dan Vincent mengunci pintunya dari dalam.

"Wow, kamar ini sangat indah. Aku tidak menyangka, akan berbulan madu dikamar seindah ini," kata Fara terlepas begitu saja saking terpana ya. Dia lupa jika dia menikah dengan orang yang tidak dia cintai dan belum pernah dia temui sebelumnya.

Maklum, Fara adalah anak orang biasa yang menginjakkan kaki saja belum pernah di hotel semewah ini.

"Ini adalah impian kekasihku Clara." kata Vincent dan membuat Fara terdiam.

"Ohh, ya, kekasihmu, harusnya dia yang ada disini, bukan aku,"

"Tapi semua sudah hancur karena dia mengkhianati ku," kata Vincent menatap keluar dan melihat jauh kelaut lepas.

"Maafkan aku," kata Fara merasa bersalah.

"Tidak masalah. Terimakasih, kau telah menyelamatkan nama baik keluargaku," kata Vincent lalu menutup tirai itu.

"Kenapa ditutup?" Fara ketakutan.

"Kita akan berbulan madu," kata Vincent seakan ingin melampiaskan kekecewaannya pada gadis yang ada didepannya.

"Tapi," Fara belum siap melakukan malam pertama dengan Vincent.

Dia bingung menjelaskan jika dirinya telah ternoda. Dia tidak suci lagi. Dan hal itu membuat Fara diam dan dadanya berdegup kencang.

"Lepaskan bajumu," kata Vincent tanpa ekspresi. Padahal mereka belum pernah bertemu dan mungkin Vincent juga tidak ingat nama panjang Fara jika ditanyakan. Dan sekarang dia harus tidur dengan pria yang baru saja dia temui dan menjadi suaminya?

"Baju?" Fara menatap Vincent dengan ekspresi bingung.

"Ya, atau, aku yang akan melepaskannya," kata Vincent.

"Tidak. Jangan. Tapi, ada yang harus aku katakan padamu," kata Fara.

"Katakan saja," Vincent sudah melepas atasanya. Dan sekarang dadanya terbuka.

"Ini bukan pertama kalinya bagiku, aku tidak suci lagi," kata Fara.

"Apa!?" Vincent melotot dan terkejut dengan pengakuan Fara.

"Aku juga sudah punya kekasih. Dan kami melakukan cinta terlarang. Tiba-tiba aku harus menggantikan kekasihmu untuk menjadi istrimu. Dan aku tidak diberi kesempatan menjelaskan semuanya,"

"Apa!? Brengsk! Kurang ajar! Kau!" Vincent memegang dagu Fara dengan kasar dan mendongakkanya ke arahnya.

"Aku juga tidak mau menikah denganmu. Kita tidak kenal dan kau juga bukan kekasihku. Tapi ibuku tidak ingin nama baik keluarga mu tercemar. Akhirnya memaksaku untuk menikah denganmu,"

"Ibumu tahu kelakuan mu ini? Kau gadis nakal. Sudah berhubungan badan dengan pria lain diluar pernikahan? Apakah ibumu tahu?" Kata Vincent dengan nada tinggi masih memegang dagu Fara.

"Sakit," kata Fara meringis.

Vincent melepaskan dengan kasar.

Dia berbalik memunggungi Fara.

"Heh, gadis nakal. Jika kau sudah tidak suci lagi. Kenapa kau menikah denganku? Hah? Kau tahu, aku bahkan belum pernah menyentuh kekasihku, bahkan aku tetap menjaga kesuciannya hingga dihari pernikahan kami. Tapi apa yang kudapatkan? Aku malah menikah dengan gadis nakal sepertimu,"

"Jangan memakiku. Aku memang nakal. Dan aku tidak ingin kau menghinaku!" Teriak Fara menatap Vincent.

"Dasar, wanita. Sudah ternoda masih berani meninggikan suaranya didepan suaminya," kata Vincent tersenyum sinis.

"Sudah cukup. Sepertinya pengorbanan yang aku lakukan tidak berarti bagimu," kata Fara.

"Pengorbanan. Pengorbanan apa?" Vincent menatap Fara tegas.

"Aku sudah meninggalkan masa lajangku. Kekasihku, dan menikah denganmu. Kau pikir itu bukan pengorbanan?"

"Apa? Kalau begitu kita bercerai besok. Aku tidak mau menikah dengan gadis nakal bekas pria lain," kata Vincent mengepalkan kedua tangannya.

"Okey. Kita bercerai," Fara lalu berbalik dan melepaskan gaunnya dengan kasar. Dia tidak peduli jika Vincent masih ada disana dan membiarkan gaun itu berserakan dilantai. Dia lalu mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.

"Dasar. Wanita nakal. Dia bahkan tidak malu melepaskan baju didepanku. Sial!"

Vincent mengumpat kesal. Matanya melihat gaun yang berserakan dilantai.

Dia mengambil gaun itu lalu melemparkannya.

Di kamar mandi Fara mengumpat sendirian didepan kaca.

"Aku memang tidak suci lagi. Lalu kenapa? Kenapa dia harus menghinaku dan memanggilku gadis nakal. Dia tidak tahu apapun tentang hidupku dan masa sulit yang aku alami. Kenapa aku terjerumus dan alasan dibalik siapa yang telah merenggut kesucian ku. Dasar pria tidak tahu berterima kasih!"

Fara merendam dirinya kedalam bathub dan menaburkan bunga diatasnya

"Harusnya ini menjadi pernikahan yang indah. Andai aku menikah dengan orang yang aku cintai. Dan andai aku tidak kehilangan kesucian ku," tanpa terasa air mata Fara menitik dan bercampur dengan air di bathtub.

Masih terbayang saat pertama kali dirinya di nodai oleh seorang pria karena dijebak kekasih pria tersebut.

Dan Fara tidak bertemu pria itu lagi setelah dia menodainya. Fara bahkan tidak mengenalnya. Namun jika Fara bertemu sekali lagi, maka dia pasti mengenali wajahnya.

Bersambung...

Bab 2 Drama malam pertama

Saat Fara mandi, Richard merasa sangat kesal dan marah. Karena terlalu kesal dan kecewa, membuatnya merasa sangat lapar. Maka dia lalu memesan dua porsi makanan terlezat yang ada dihotel itu dan satu bungkus makanan dipinggir jalan.

Tidak lama kemudian, seorang pelayan hotel masuk dengan nampan diatasnya. Richard mengambil makanan itu dan menyuruh pelayan pergi.

Richard mengangguk dan tersenyum sinis. Dia mengambil dua porsi makanan lezat itu kedekat nya.

Saat itu Fara keluar dari kamar mandi karena mencium bau makanan yang lezat. Dia keluar dengan handuk terlilit dikepalanya. Gaun tidurnya yang seksi, tidak dia pedulikan lagi karena dia merasa sangat lapar.

Fara duduk didepan Vincent. Menatap Vincent yang makan dengan lahapnya membuat air liurnya hampir menetes. Dia merasa semakin lapar. Tangannya bergerak akan menggeser mangkok satunya lagi yang ada di hadapan Vincent.

Vincent menatapnya dan menahan mangkok itu dengan mulut yang penuh dengan makanan yang baru saja dia suap.

"Itu milikmu," kata Vincent menunjuk pada satu nasi bungkus.

Fara kaget dan menatap Vincent.

"Kok kamu pesan dua mangkok. Lalu satu untuk siapa?" tanya Fara terkejut.

"Keduanya untuk," kata Vincent lalu menyodorkan nasi bungkus pada Fara.

Vincent masih terus makan dan satu mangkok miliknya telah habis. Dia menatap Fara dengan rasa puas.

Sambil cemberut Fara mengambil nasi bungkus dihadapanya. Dia juga merasa lapar setelah prosesi pernikahan yang panjang.

"Hum, tidak kusangka makanan ini terasa sangat lezat, setelah lama tidak memakannya," Vincent mencium aroma yang keluar dari mangkoknya dan membuat Fara ileran.

Fara menatap mangkok itu dan dia juga ingin mencicipinya biarpun satu sendok.

"Berikan satu untukku," kata Fara.

Vincent menatapnya tanpa ekspresi.

"Kau sudah makan satu mangkok. Maka satunya lagi harusnya untukku bukan?" tanya Fara sedikit kesal karena dia disuruh makan nasi bungkus yang sudah setiap hari dia makan.

"Kenapa di hotel semewah ini kau memesan nasi bungkus untukku? Kau sangat keterlaluan!" umpat Fara marah.

"Itu yang pantas kau dapatkan. Gadis nakal!" kata Vincent lalu makan dan tidak peduli pada Fara yang terus saja menatapnya saat dia makan makanan yang lezat itu.

Fara kesal saat Vincent memanggilnya gadis nakal.

"Heh, Pria tidak tahu berterima kasih. Aku tidak suka kau memanggilku dengan sebutan itu!" Kata Fara dan terpaksa membuka nasi bungkus itu dan memakannya. Dia memang sudah sangat lapar.

"Apa!?" Vincent menatapnya dengan mata tajam.

"Ya, tentu saja pria kaya raya sepertimu ditinggalkan kekasihmu. Ternyata seperti ini kelakuanmu! Kau makan enak dan orang lain makan nasi bungkus," kata Fara kesal dan menatap balik mata Vincent.

Mereka bertatapan dan membuat Vincent kesal.

"Ohh, jadi kau masih kesal karena nasi bungkus ini? Kau tahu, gadis sepertimu, hanya layak makan makanan seperti itu!"

Vincent menunduk lalu menghabiskan makanannya dan tidak peduli pada Fara yang semakin bertambah kesal.

Setelah makananya habis, seorang pelayan datang untuk mengambil mangkok. Pelayan itu nampak terkejut saat melihat Fara makan nasi bungkus.

Vincent segera memberi penjelasan agar terhindar dari masalah.

"Ohh, tadi saya pesan nasi bungkus untuk istri saya. Dia alergi makanan yang mahal. Dan ingin tetap hidup sederhana dengan makan nasi bungkus dihotel yang mewah ini," kata Vincent tersenyum manis pada pelayan itu.

Tentu saja Fara semakin kesal dengan ocehannya dan menghentikan suapannya. Dia lalu menyerahkan setengah nasi bungkus itu ke nampan pelayan. Dan berdiri dengan dada naik turun. Menunggu pelayan itu pergi dan akan memaki Vincent.

Pelayan itu tersenyum pada Fara.

"Kepribadian nona sungguh mengagumkan, saya permisi," kata pelayan memuji Fara lalu pamit.

Vincent segera mengunci pintu dari dalam dan menyalakan televisi. Dia akan tidur setelah duduk sebentar.

"Apa maksudmu? Kau bilang aku hidup sederhana jadi kau memesan nasi bungkus? Apa aku bilang aku mau makan nasi bungkus? Kenapa tidak memesan makanan yang lezat yang ada di hotel ini? Hah?"

"Untuk apa? Kita akan bercerai besok. Dan aku tidak mau tagihan ku membengkak karena makanan yang kau makan,"

"Apa orang kaya se pelit dirimu?"

"Apa? Kau bilang aku pelit? Kau tahu jika satu Minggu sekali aku membagi makanan yang lezat disebuah yayasan panti asuhan? Dan itu kau bilang pelit,"

"Jika begitu, kenapa kau perhitungan hanya untuk satu mangkok makanan di hotel ini?"

"Aku tidak mau pemborosan. Kau tahu harga satu mangkok makanan tadi? Itu seperti seratus bungkus nasi yang kau makan tadi? Itu pemborosan kan?"

"Untuk istrimu makan kau bilang pemborosan?"

"Istri? Hahahaha, istri yang sudah tidur dengan kekasihnya dan tidak suci lagi? Itu maksudmu? Kau tahu, aku muak setiap kali mendengar kau tidur dengan kekasihmu. Kau tahu, maka tutup mulutmu. Dan jangan berdebat denganku. Gadis nakal!" Vincent lalu mematikan tubuhnya karena tidak berselera setelah berdebat terus dengan Fara.

Kemarahan Fara sampai dipuncak ya. Dia berjalan kearah Vincent dan menyerangnya. Dia akan mencekik leher suaminya karena rasa kesal yang tidak tertahankan.

"Eekkk, ekkk, lepaskan!" Vincent kesulitan bernafas lalu berusaha melepaskan tangan Fara dari lehernya.

Vincent mendorong Fara, dan Fara terbentur lemari di pelipisnya. Ada sedikit darah mengalir dan saat Fara tahu dia menangis ketakutan. Dia histeris melihat darah dari pelipisnya.

Vincent juga kaget dan tidak menduga jika dia mendorong Fara terlalu kuat.

Vincent menatap Fara dengan menggigit bibir bawahnya. Fara bangun lalu melihat ke kaca.

"Hua hua...." Fara menangis melihat pelipisnya mengeluarkan darah.

Karena khawatir dengan cepat, Vincent memanggil dokter yang ada di hotel itu.

"Pakai baju ini! Dokter akan datang. Jangan pakai baju transparan seperti itu? Atau kau juga akan menggoda dokter dengan baju itu?" Vincent masih saja merendahkannya meskipun niatnya baik.

Fara tidak berbicara dan segera memakai gaun yang lebih tertutup dari Vincent.

Tidak lama dokter datang dan Vincent membukakan pintunya.

"Silahkan masuk dokter," Kata Vincent. Dokter masuk dan kaget melihat istri Tuan Muda Vincent terluka di pelipisnya.

Dokter lalu menyuruh Fara menghadap kearahnya.

"Kenapa nona bisa terluka?" tanya Dokter sambil mengobati luka Fara.

"Ohh, itu karena istriku tidak hati-hati saat berjalan. Dia memang seperti itu. Selalu ceroboh. Aku sudah memperingatkan berkali-kali untuk hati-hati. Tapi tetap saja, dia tidak mau menurut. Istriku, lain kali kau harus pelan saat berjalan. Setelah mandi, jika kakimu basah, kau keringkan dulu, karena lantai ini sangat licin," kata Vincent mendekat dan menatap tajam pada Fara mengintimidasi.

Fara mengangguk meskipun yang dikatakan Vincent tidak benar.

"Ohh, ya. Sudah selesai. Semoga lekas sembuh," kata Dokter.

"Terimakasih dokter," Kata Vincent. Dokter lalu pamit. Vincent menutup pintu lagi dan menguncinya.

Saat berbalik. Fara sudah berdiri dibelakangnya. Vincent terkejut melihat ekspresi marah diwajah Fara.

"Ya, bagus sekali aktingmu. Jangan-jangan kekasihmu juga tidak meninggalkanmu. Tapi kau sedang berakting bahkan di hari pernikahan mu,"

"Apa kau bilang?" Vincent selalu kesal setiap kali Fara menyebut kekasihnya yang sudah mengkhianati dirinya.

Dan hampir saja tanganya terangkat dan akan menamparnya.

"Ya, lakukan lagi. Setelah kau mendorongku. Lalu mengobatiku. Dan sekarang akan menamparku, lalu memanggil dokter dan mengobatiku lagi. Dan kau akan berakting, aku tidak hati-hati lalu membenturkan wajahku ke tembok! Hanya orang konyol yang akan melakukan itu!"

"Diam! Aku bilang diam!" Teriak Vincent dan membuat Fara kaget. Kali ini Vincent benar-benar marah dan sangat marah.

Fara menjadi terdiam juga takut. Dia takut, jika Vincent akan melemparkannya dari jendela dalam kemarahannya. Lalu dia akan berakting jika istrinya bunuh diri dimalam pertamanya.

"Ohh tidak," Fara ketakutan dan langsung berlari keranjang dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

Vincent yang sedang marah, menjadi luluh dan bingung dengan sikap Fara yang aneh.

Bersambung.....

Bab 3 Cerai atau tidak

Fara berada didalam selimut dan berusaha untuk tidur agar dia tidak berdebat terus dengan Vincent.

Fara berbisik pada hatinya agar bersabar hingga besok pagi. Malam ini adalah malam pertama sekaligus terakhir baginya.

Besok, Vincent akan menceraikanya dan akan membuat jenis dua keluarga. Fara tidak bisa tidur memikirkan apa yang akan terjadi besok.

Jika sampai Vincent membuka mulut jika dia diceraikan karena tidak perawan dan sudah tidak suci lagi. Maka Fara akan sangat malu sekali, dan ibunya akan memarahinya habis-habisan. Mungkin bisa mengusirnya jika sampai hal itu benar-benar terjadi.

Merasa sumpek dan tidak bisa tidur, Fara perlahan membuka selimutnya. Dia melihat Vincent sudah berbaring disampingnya dengan memunggunginya. Kasurnya memang sangat besar hingga mereka tidak perlu saling bersentuhan atau merasa terganggu.

Fara Manarik selimutnya dan duduk. Melihat punggung Vincent. Berniat membangunkanya. Tapi hatinya ragu karena pasti akan terjadi pertengkaran lagi.

Tapi jika tidak diselesaikan malam ini maka besok tragedi besar pasti akan terjadi. Tanganya maju untuk mengusap punggung Vincent.

Belum menyentuhnya, Fara sudah menarik tangannya dan mengurungkan niatnya.

"Ohh, tidak. Jika besok bercerai. Mulut besarnya akan mempermalukan dirinya dihadapan seluruh keluarganya," gumam Fara lirih.

Bulatkan tekad, dan kuatkan niat, pikir Fara. Maka dia mengulurkan tanganya dan menyentuh punggung Vincent.

Vincent buang baru saja pulas tidak bergeming. Fara menyentuhnya lebih keras dan menggoyangkan tubuhnya. Membuat Vincent merasa terganggu dan merasa kesal.

"Apa? Tidur sana. Aku mau tidur. Aku lelah, awas jika menyentuhku lagi. Gadis nakal," Vincent menutup seluruh mukanya dengan selimut. Dia tidak mau diganggu karena benar-benar lelah dan mengantuk.

Fara terpaksa diam saja dan tidak mengganggunya. Fara bangun lalu mondar-mandir disamping tempat tidur. Mengusap-usap kedua tanganya merasa cemas.

Lalu duduk disamping tempat tidur. Lalu menelpon kekasihnya, Leonard Gabriel.

"Leo, ini aku Fara,"

"Kenapa malam-malam menelponku?" tanya Leo.

"Aku sedang berbulan madu," kata Fara mengagetkan Leo dan hampir saja telepon Lei terlepas dari genggamanya.

"Apa?! Berbulan madu? Kau sudah menikah? Kau mengkhianati ku?" kata Leo.

"Aku tidak mengkhianati mu. Aku belum melakukan apapun denganya. Dia sudah tidur. Kami terpaksa menikah. Tapi aku jamin, dia tidak menyentuhku. Dia tidak mau menyentuhku karena aku sudah tidak suci lagi. Dan...aku merindukanmu," kata Fara.

"Kau dimana?" Leo menjadi cemas sekaligus cemburu.

"Aku dihotel, dilantai 67. Tapi aku tidak bisa tidur. Aku terus memikirkanmu," kata Fara.

"Kenapa kau mau menikah dengan pria lain? Kau adalah kekasihku. Kita sudah sering berhubungan dan..."

"Dengarkan aku...aku tidak mengkhianati mu. Hubungan ini akan segera berakhir. Aku sedang mencari cara untuk mengakhiri nya. Kamu tidak papa kan? Jangan marah ya? Aku mencintaimu..." kata Fara lalu menutup teleponnya.

Sementara, Vincent ternyata belum tidur. Dia mendengar pembicaraan Fara ditelepon dengan kekasihnya dan membuat darahnya mendidih.

Dia memang tidak mencintai Fara. Tapi gadis ini sekarang istrinya. Dan dia sangat lancang menurutnya karena menelpon kekasihnya dan bermesraan lewat telepon dikamarnya. Saat berbulan madu.

Vincent mendengar jika Fara ingin mengakhiri pernikahan ini dan pergi pada kekasihnya. Sekarang, Vincent punya jalan keluar untuk bermain dengan gadis yang sudah menipunya.

Dia tidak akan pernah menceraikanya, tapi juga tidak akan menyentuhnya. Itu yang Vincent pikirkan saat ini. Dan dia ingin tahu tanggapan kekasihnya itu yang sudah bermesraan ditelepon saat mereka berbulan madu.

"Sial, aku menjaga kesucian kekasihku. Tapi aku mendapat gadis nakal sebagai istriku, lihat saja, sampai dimana kenakalanku itu?" Vincent lalu membuka selimutnya dan duduk.

Saat itu, Fara yang baru saja menaruh telepon kaget melihat Vincent terbangun.

"Kau juga tidak bisa tidur?" tanya Fara.

"Aku tidak bisa tidur karena satu ranjang dengan gadis nakal sepertimu. Bagaimana jika saat aku tidur dan kau memperkosaku. Aku ini masih pria tulen, dan belum pernah menyentuh gadis manapun. Dan aku tidak sudi disentuh oleh gadis seperti dirimu!"

"Heh, bisakah jika berbicara tidak usah menghinaku? Kata-katamu sangat tajam dan lebih tajam dari pedang,"

"Benarkah? Kau tersinggung? Buat kukatakan. Kita tidak akan bercerai. Kau hanya akan jadi istriku tapi aku tidak akan menyentuhmu," kata Vincent tertawa sinis.

"Apa!?" Fara kaget. Baru saja dia berjanji pada kekasihnya untuk kembali padanya dan memintanya bersabar. Tapi pria arogan ini malah tidak akan menceraikanya.

"Kenapa? Kau sedih? Kau kecewa? Kau tidak bisa kembali pada kekasihmu dan bermesraan? Hahahaha...kau akan menjadi bunga yang layu disampingku..." kata Vincent sinis.

"Apa maksudmu? Kenapa tidak bercerai. Aku akan menuntut cerai besok!" Kata Fara tanpa pikir panjang dalam luapan emosinya.

"Silahkan. Dan katakan alasannya. Bahwa suaminya pria tampan dan kaya raya ini tidak mau menyentuh istrinya dan istrinya menuntut cerai. Karena ternyata istrinya sudah menipunya dan dia tidak perawan lagi. Katakan, maka seluruh dunia akan mentertawakan dirimu," kata Vincent penuh kemenangan.

"Pria kurang ajar! Kau dasar tidak tahu balas Budi! Aku membencimu!" Fara melemparkan semua bantal pada wajah Vincent. Tapi dengan gesit Vincent bisa menghindarinya dan memegang semua bantal didekapnya.

"Aku mau tidur. Selamat malam. Semua bantal dan selimut ini milikku," kata Vincent dan tidak membagi bantal serta semua selimut untuk istrinya.

Fara tanpa terasa menangis sedih dan tidak tahu harus berkata apa.

Pernikahan mereka memang sudah sah dimata hukum.

Jika bercerai dan yang dikatakan Vincent memang benar. Jika dunia tahu kenakalan dirinya maka dia akan sangat malu.

Tapi jika tidak bercerai maka bagaimana dia menjelaskan pada kekasihnya. Orang yang sangat dia cintai. Fara tidak mau kehilangan kekasihnya, karena dia tahu hanya kekasihnya yang akan mencintainya sepenuh hati.

Sedangkan pernikahan ini tidak lebih akan menjadi seperti neraka baginya.

Fara lalu berbaring disamping Vincent tanpa bantal dan selimut hingga pagi hari.

Vincent bangun lebih pagi sebelum Fara. Dia menoleh kearah Fara yang tidur tanpa bantal dan selimut. Vincent lalu tersenyum dan merenggangkan semua ototnya. Saat itulah Fara terbangun dan membuka matanya.

"Ohh, lelapnya tidur malam ini. Bagaimana dengan tidurmu?" tanya Vincent dengan nada mengejek.

"Mimpi buruk. Ya aku bermimpi tidur dengan seekor serigala buruk rupa. Dan aku ketakutan. Tapi serigala itu akhirnya berhasil aku ikat dan aku beri racun. Dia mati lalu aku bangun," kata Fara mengarang cerita.

"Apa? Serigala?"

"Ya, dia mirip seperti...."

"Jika kau mengarang cerita lagi maka aku akan mencekik lehermu," kata Vincent mendekati Fara dan mereka berdiri berhadapan sangat dekat.

Fara lalu kekamar mandi lebih dulu. Vincent juga kekamar mandi dan mereka berebutan sambil memegang pintunya.

"Aku duluan!" kata Fara.

"Tidak, aku duluan," kata Vincent.

"Lihat itu, celanamu merosot!" teriak Fara dan saat itu juga Vincent lengah dan menunduk melihat celananya.

Brak!

Fara masuk dan mengunci pintu dari dalam.

"Sialan. Dia menipuku," Vincent lalu pergi dan menelpon ke bawah. Dia akan memesan sarapan sambil menunggu Fara mandi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!