Seorang Gadis kecil berusia 7 tahun, melihat seorang anak laki-laki yang sedang di pukuli oleh anak laki-laki lain.
Gadis kecil ini bernama Queisha Shakira, dia berniat untuk membantu anak laki-laki itu, yang bernama Dhavin Vigo Gilshon. dia melempari batu kepada anak laki-laki yang mengeroyok Dhavin.
sehingga gadis kecil itu di kejar-kejar oleh anak laki-laki yang mengeroyok Dhavin tadi.
Shakira ketakutan. dia berlari, namun kakinya tersandung batu besar sehingga lututnya terluka.
karena kesakitan, Shakira menangis histeris sehingga anak laki-laki yang mengeroyok Dhavin tadi ketakutan dan lari meninggalkan Dhavin dan Shakira.
melihat anak laki-laki yang mengeroyoknya tadi pergi, Dhavin mendekati shakira.
"hey, jangan menangis lagi. ada aku di sini aku akan melindungimu sekarang" ucap ghavin yang berusia 5 tahun lebih tua dari Shakira.
"bagaimana kakak bisa melindungiku. bukankah tadi aku yang melindungi mu" ucap Shakira
"di masa depan, aku yang akan melindungimu. siapa namamu"
"Shakira. nama kakak siapa" ucap sahkira sambil menangis
"Dhavin. berhentilah menangis"
"kakiku sakit aku tidak bisa berjalan"
Davin lalu merobek bajunya dan membaluti luka di lutut Shakira. setelah itu, Dhavin berjongkok di depan Shakira "naiklah, aku akan menggendongmu dan mengantarkanmu pulang"
Shakira lalu menaiki punggung Dhavin.
"dimana rumahmu, aku akan mengantarmu pulang" ucap Dhavin yang menggendong Shakira
"aku tidak mau pulang. kalau aku pulang mama pasti akan memarahiku nanti"
"terus kau mau kemana"
"bawa aku ke taman saja. aku ingin bermain disana"
Dhavin pun membawa Shakira ke taman. mereka berdua duduk di ayunan.
"rumah kakak dimana" ucap shakira
"aku tinggal di panti asuhan"
"kakak suka berkelahi"
"tidak. tapi mereka selalu memukulku"
"kenapa"
"karena aku tidak memiliki ayah dan ibu"
"mamaku juga sudah tidak ada. tapi papa menikah lagi dan mamaku yang sekarang tidak sebaik mamaku yang dulu. kak lihat mobil itu bagus ya" ucap Shakira menunjuk kearah mobil sport warna merah.
"kau ingin mobil seperti itu"
"mama dulu juga pernah punya mobil seperti itu. tapi papa malah memberinya pada mama yang sekarang. dan aku nggak pernah lagi naik ke mobil itu"
"jika kita sudah dewasa aku akan membelikan mobil dan rumah yang mewah untukmu. sebagai ucapan terima kasih karena kau telah menolongku tadi".
"benarkah"
"ya. kita lihat saja 15 atau 20 tahun lagi. aku pasti akan memberimu semua kemewahan"
Daren, ayahnya Shakira datang.
"Shakira kau disini. cepat masuk mobil kita akan pindah dari sini"
"kita mau pindah kemana pah"
"nanti kau akan tahu" ucap Daren menggendong Shakira.
"kakak, sampai jumpa lagi" teriak Shakira yang mobilnya sudah berjalan menjauh. dia melambai-lambaikan tangannya pada Dhavin.
---------
15 TAHUN KEMUDIAN....
Setelah dewasa nama panggilan Shakira, hanya dipakai oleh papa, mama dan adik tirinya. teman-teman Shakira memanggil Shakira dengan sebutan Queisha sebagai nama depannya.
Queisha Putus kuliah di tengah jalan, karena harus membayar rumah sakit sang papa dan biaya hidup sehari-hari.
Queisha bekerja keras sejak berusia 12 tahun,dimana perusahaan sang papa bangkrut dan papanya pun jatuh sakit-sakitan.
sementara ibu dan adik tirinya hanya ingin uang, uang, dan uang. mereka tidak mempedulikan kondisi Daren, mereka malah menginginkan daren secepatnya meninggal dunia.
Queisha sering menerima kekerasan dari ibu tiri dan adik tirinya. Queisha harus membereskan rumah, memasak, dan mencari uang yang banyak untuk mereka. jika queisha melakukan kesalahan mereka tidak memberi queisha makan bahkan mengurung queisha semalaman dikamar dalam keadaan kelaparan.
Namun, semua itu berubah ketika sang papa meninggal dunia. Queisha menjadi sosok yang melawan kepada mama tirinya. bahkan jika di pukul pun queisha membalas memukul mereka.
hari ini tepat hari satu tahunnya sang papa meninggal.
"ma, dek kalian nggak ke makam papa untuk ziarah. ini hari ke setahunnya papa meninggalkan kita" ucap queisha
"kalo lho mau pergi ya pergi aja. ngapain juga ngajak-ngajak kita. ntar sepatu aku yang baru beli ini kotor" ucap viola adik tirinya queisha
"nggak tahu tuh, buang-buang waktu saja. mana panas lagi. bisa-bisa kebakar kulit kita. baru kemarin kita kesalon untuk perawatan. dan biayanya itu tidak semurah sendal jepitmu itu" ucap raya mama tirinya Queisha
"aku heran sama kalian, semenjak papa meninggal kalian selalu berfoya-foya membeli pakaian mahal. dari mana kalian mendapatkan uang itu. apa yang itu uang papa yang Kalian simpan, kalau iya kenapa kalian tega memberhentikan pengobatan papa dengan alasan kekurangan biaya. padahal aku selama ini mati-matian cari uang untuk pengobatan papa dan kebutuhan kita di rumah"
"enak saja. uang papamu itu sudah habis semuanya nggak sepeser pun tertinggal"
"terus kalian dapat uang itu dari mana"
"itu urusan kita, apa masalahnya denganmu. dan terserah kita mau membelanjakannya apa saja. gajimu setahun saja, bahkan tidak cukup untuk membayar perawatan" ucap viola
"terserah kalian saja." ucap queisha beranjak pergi menuju makam papanya.
"ihhh benar-benar nyebelin tuh Shakira. semenjak papa meninggal dia sangat berani pada kita" ucap viola
"kamu tenang saja sayang. hari ini penderitaan Shakira akan di mulai"
"maksud mama?"
"apa kamu lupa? di saat mama meminjam uang kepada tuan Vigo mama mengatakan akan mengembalikan uang itu setelah satu tahu. Mama menjadikan Shakira sebagai jaminannya kalo mama nggak bisa bayar uang itu, mereka boleh bawa Shakira ikut mereka"
"bearti mama ngejual Shakira dong"
"that's right sayang"
"tapi, Shakira akan hidup enak dong sekarang, bisa tinggal di mansion sebesar itu."
"kamu pikir tuan Vigo akan menyukainya. palingan dia akan di jadikan budak oleh tuan Vigo. karena penampilannya yang kampungan nggak mungkin tuan Vigo akan menyukainya"
"Mama benar juga"
"sekarang kita pergi dari sini. sebelum orang-orangnya tuan Vigo datang kemari untuk menagih. dan biarkan saja sih Shakira yang menanggung semuanya"
"Mama benar. ayo ma, cepat-cepat kita berkemas".
dilain sisi queisha telah selesai mendo'akan ayahnya
"pah, aku pergi dulu ya. nanti aku datang lagi. papa yang tenang disana. aku bahagia sekarang. papa tidak perlu mengkhawatirkanku" ucap queisha lalu mencium nisan papanya.
dengan air mata yang berlinangan queisha meninggalkan daerah pemakaman.
"makam mama jauh dari sini, mah aku sangat merindukan mama" ucap queisha berjalan tanpa arah
dari kejauhan queisha mendengar suara tembakan. queisha pun mendekati sumber suara.
disana ada lima orang memakai pakaian serba hitam dan dua orang memakai pakaian merah.
satu orang yang berpakaian merah itu, sudah tertembak dan terkapar dijalanan.
"berani-beraninya kau berkhianat padaku dan masuk ke dalam anggota red trucha. rupanya kau ingin bermain-main denganku" ucap vigo yang berjalan mengelilingi orang yang berbaju merah itu dengan menodongkan pistol.
"aku, akan mempercepat ajal penghianat Sepertimu. dengan begitu kau tidak akan merasakan kesakitan" ucap Vigo lalu menembak tepat di kepala orang itu.
queisha menutup mulutnya melihat kejadian itu.
"bukankah dia CEO yang terkanal itu. ternyata dia juga seorang mafia, lebih baik aku pergi dari sini sebelum mereka melihatku dan membunuhku di tempat" ucap queisha.
queisha mengenali vigo, karena Vigo pernah membooking caffe tempatnya bekerja.
dengan secepat mungkin, queisha berlari karena terlalu terburu-buru dan ketakutan queisha terjatuh.
"daffa, Joshua kejar wanita itu jangan sampai lolos" ucap Vigo kepada dua asisten pribadinya itu. dan kalian beresi mayat-mayat ini. ucap Vigo lalu beranjak pergi.
sementara itu, Queisha masih tetap berlari, Daffa menembak tapat di kaki Queisha. Queisha terjatuh.
disaat Daffa dan Joshua ingin menangkap queisha mereka mendengar suara Irene polisi.
"kita tinggalkan saja wanita itu. bahaya jika polisi melihat kita" ucap Joshua di angguki oleh Daffa mereka pun meninggalkan queisha. dan masuk ke dalam mobil.
"bagaimana dengan wanita itu, kalian berhasil memusnahkannya" ucap Vigo dingin
"maaf boss, wanita itu sudah tertembak. tapi kita tidak bisa menangkapnya karena ada polisi" ucap daffa
"apa? menangkap seorang wanita saja kalian berdua tidak bisa. bagaimana jika dia melapor pada polisi"
"boss nanti saja marah-marahnya. kita harus cepat-cepat pergi dari sini, sebelum polisi mengetahui keberadaan kita" ucap jhosua lalu melajukan mobil dengan kecepatan penuh.
sementara itu, queisha berteriak-teriak meminta tolong.
"tolong"
"tolong"
"tolong"
namun, karena tempatnya jauh dari keramaian tidak satupun orang yang mendengar ucapan queisha.
"tidak ada orang disini. aku harus berusaha pergi dari sini. jika tidak orang-orang yang tadi bisa saja datang kembali dan membunuhku" ucap queisha.
dia lalu mencoba berjalan dengan tertatih Ratih dan menahan sakit.
hari beranjak malam, Queisha baru sampai di depan apartemennya. dia melihat dua orang laki-laki berbadan besar berdiri di depan pintu apartemennya.
"kalian siapa" ucap queisha menahan sakit di betisnya
"apa nona yang bernama queisha Shakira"
"ya, saya sendiri"
"sekarang sudah waktunya nona membayar hutang-hutang nona. sesuai perjanjian setelah satu tahun nona akan membayar semuanya"
"hutang? hutang apa" ucap queisha kebingungan
"hutang uang sebesar 750 miliar yang di pinjam oleh nyonya raya satu tahun yang lalu"
"itu hutang mereka, kenapa menagih padaku. aku tidak memakan uang itu sepeserpun"
"tapi nona, adalah jaminannya jika nyonya raya tidak bisa membayar hutang-hutangnya"
"apa. tidak. Mama saya ada di dalam. kalian bisa menagih uang itu padanya"
"maaf tapi tidak ada satupun orang di dalam rumah ini. kami sudah sejak tadi siang berada disini"
"apa? nggak mungkin" ucap queisha lalu masuk kerumah dengan kaki yang pincang
"Mama, viola. keluar kalian. kalian tidak bisa memperlakukan ku seperti ini. keluar kalian" ucap queisha mencari raya dan queisha di seluruh ruangan apartemen.
queisha masuk ke kamar viola dia membuka lemari baju viola yang kosong.
"kurang hajar. kalian sengaja pergi meninggalkan ku dengan hutang-hutang kalian"
"nona, jika kau tidak bisa membayarnya ayo ikut kami sekarang"
"nggak, bukan akau yang meminjam, memakan, ataupun memakai uang itu" ucap queisha mulai menangis
"tapi nona adakah jaminan dari mereka. dan nona akan tetap ikut dengan kami suka atau pun tidak suka"
orang-orangnya Vigo lalu memegang tangan queisha kanan dan kiri. dan membawa paksa semula queisha memberontak. namun pada akhirnya dia kehilangan kesadaran.
dua orang suruhan Vigo pun dengan mudah membawa queisha masuk kedalam mobil dan menuju mansion vigo
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!