NovelToon NovelToon

Strongest Hunter

Episode 1"

Kevin Wiliam, putra sulung dari orang yang paling di segani di Indonesia Virzha Wiliam ketua Asosiasi Hunter Indonesia yang kekuatannya belum terungkap sepenuhnya.

Dia dan ayahnya adalah seorang keturunan asli clan yang sudah hilang di telan bumi tanpa ada yang tau bagaimana proses menghilangnya clan ini. Ayah Kevin menyembunyikan latar belakangnya sebagai keturunan asli clan yang hilang supaya tidak ada yang memburunya atau memburu anaknya.

Walaupun latarbelakang ayahnya sebagai Ketua Asosiasi Hunter Indonesia, bagi Kevin itu tidak berguna sama sekali karena dirinya akan selalu di hina dan di caci maki. Level 1 yang tidak pernah meningkat dan tidak memiliki roh sihir membuatnya selalu di asingkan oleh seluruh anggota clan Wiliam.

Walaupun begitu Kevin tetap hidup seperti biasa tanpa memperdulikan omongan orang yang menghinanya. Kevin memiliki satu sahabat yang umurnya lebih tua 10 tahun darinya yang selalu mensupport semua yang di lakukan Kevin.

Sahabatnya ini bernama Dion Bailly yang berasal dari clan yang sama dengan ibu Kevin. Dion ini memiliki cafe yang lumayan besar sebagai bisnisnya yang di kelola oleh sang istri.

Berbeda dengan nasib Kevin, Dion sudah mencapai level 250 dengan berbagai skill mematikannya. Fisik Dion berbadan kekar, sedikit berjenggot, botak dengan kulit sawo matang dan terdapat bekas luka di pipinya yang sangat berbekas.

Sedangkan Kevin memiliki perawakan yang sedikit kekar, kulit coklat muda, tampan, dan rambut yang lumayan panjang.

.

.

.

.

Flashback on

Suatu hari Kevin sedang ikut menjalankan misi bersama ayahnya untuk masuk ke dalam dongeon tingkat Naga yang muncul di depan aula clan Wiliam. Kevin di ajak sang ayah karena desakan semua anggota clan dengan alasan supaya Kevin memiliki pengalaman bertarung melawan musuh yang sangat kuat.

Namun sayangnya sang ayah bersama anggota clan yabg ikut harus mundur karena suatu alasan dan sialnya Kevin terkena panah energi dari bos dongeon yang sudah menduduki kelas Setan. Panah energi itu menembus perut Kevin dan membuatnya langsung terkapar.

"Hahaha.....dasar manusia rendahan!!!!! tidak memiliki kekuatan beraninya mengusik ketenangan ku!!!!" ucap sang monster.

"KEVINNNN!!!!!!!!!" teriak Virzha histeris ingin menghampiri tubuh Kevin yang terkapar lemah.

Namun anggota clan mencegahnya dan membawanya keluar dongeon. Kevin hanya bisa pasrah pada jalan hidupnya yang sangat menyedihkan ini.

Kevin menutup matanya lalu tiba tiba Kevin merasakan seperti di depannya ada seseorang yang memperhatikan setiap pergerakannya.

Flashback off

Itu adalah flasback ketika Kevin di ambil jiwanya untuk diberi amanah menyelesaikan sebuah misi yang sangat berat. Kini Kevin sedang berbincang bincang dengan seorang kakek tua di sebuah padang rumput yang sangat sejuk.

"Misiku sudah berhasil, apa hadiahku?" tanya Kevin.

"Hahahaha...kau selalu terburu-buru, oke oke, aku memberimu 3 permintaan bebas dan kau akan aku kembalikan ke dunia aslimu sebagai hadiah spesial." jawab kakek tua.

"Tiga permintaan ya.... baiklah aku meminta sebuah sistem pendamping peningkatan kekuatan utamakan suara pria, lalu hilangkan semua penyakit yang aku derita, dan yang terakhir aku ingin poin di dalam sistem tidak terbatas." ucap Kevin.

"Baiklah semua permintaan mu aku kabulkan dan selamat beraktivitas kembali." ucap kakek tua tersenyum melambaikan tangan.

Seketika pandangan Kevin menghitam dan tak lama berubah menjadi hutan rimbun dengan posisi terkapar penuh darah.

"Hemphhh.... kembali ke penderitaan yang tidak ada habisnya." ucap Kevin merubah posisinya menjadi duduk.

[DING!!!!]

[Selamat sore tuan besar, perkenalkan saya adalah sistem terkuat yang di utus oleh pak bos untuk mendampingi tuan besar dalam meningkatkan kekuatan!]

Sebuah suara manusia biasa berdengung di kepala Kevin.

"Tolong jangan gunakan suara itu lagi! aku orangnya mudah kaget!" ucap Kevin.

[Baik tuan]

"Nahhh! sekarang jelaskan cara menggunakan sistem ini!" ucap Kevin.

[Tuan ucapkan kata 'Status' jika ingin melihat statistik tuan yang terbaru. Di statistik itu semua yang tuan miliki akan tertera lengkap. Oh ya, tadi ada pesan dari pak bos, kekuatan tuan sebelumnya akan tersegel 80% karena tubuh tuan yang lemah dan kondisi bumi yang berbeda dengan dunia sebelumnya]

"Baiklah, kalau begitu buka status." ucap Kevin paham.

[Status

Nama: Kevin Wiliam

Usia: 20 Tahun

Title: Pemilik Sistem

Job: All Mastered

Level: 3000

STR: 3300

AGI: 2060

DEF: 2590

VIT: 2560

Poin Status: 0

Elemen: Api, Air, Angin, Tanah, Petir, Kayu, Cahaya, Kegelapan

Teknik:

-Karate

-Taekwondo

-Void Sword

-Dual Sword (Damage ×2)

Skill:

-Death Stab

-Devils Step

-Wind Slash

-Dragon Fire Of Death

-Thunder Strom

-Death Punch

-Lighning Dragon

-Black Fire Ball

-Doubel Fire Slashes

-Susano'o

-Spesial Susano'o

-Giant Wood Man

-Spesial Giant Wood Man

Mode:

-Chakra

-Kegelapan

-Abyss

-Beast

Beast Spirit:

-Rubah ekor 9

-Gorila Putih

Poin Sistem: Unlimited

Kekayaan: Rp. 0

Inventori:

-Devine Light Sword

-Death God Sword

-Scythe Of Death

-Dual Death Dagger

-Spear God Of War

\=>Shop

\=>Gacha]

"Woahhh....sangat rinci sekali ya!" ucap Kevin takjub.

[Tapi tuan masih memiliki sebuah misteri yang saya sendiri tidak bisa menembusnya]

"Misteri apa?" tanya Kevin.

[Di dalam tubuh tuan terdapat sebuah entitas kebencian yang sangat pekat hingga membuat tembok yang tidak bisa di tembus]

"Biarkan saja, seiring berjalannya waktu misteri itu akan terbuka juga." ucap Kevin santai dan memilih untuk melihat dua pedang andalannya.

"Jika dua sialan ini aku bawa pasti akan menimbulkan masalah. Apa saranmu sistem?" tanya Kevin.

[Pakai senjata lain saja tuan! tuan bisa memilih di toko sistem!]

Terdapat hologram di depan Kevin yang memunculkan berbagai bentuk pedang beserta statistik nya.

Setelah memilih dan memilah akhirnya Kevin menemukan sepasang pedang yang sangat cocok dengan tubuhnya sekarang.

"Aku beli pedang darah ini!" ucap Kevin semangat.

[Sepasang pedang Darah terbeli! satu pesan dari saya, tuan harus melakukan pembantaian 100 makhluk hidup untuk mengaktifkan kekuatan asli pedang ini. Jika tidak tega, tuan bisa membunuh satu monster kelas Setan ke atas untuk mengaktifkannya]

"Sangat kebetulan sekali!" ucap Kevin teringat.

Kevin segera berdiri dan berjalan mengikuti aura yang dia rasakan sedari tadi.

Tak lama berjalan, sampailah Kevin di sebuah padang rumput yang sangat luas.

"Wah..wah..wah... baru saja aku ingin keluar untuk mencari lawan, tapi ternyata sudah ada yang datang menantang ya." sebuah suara berat menggelegar padang rumput yang sunyi.

'Boommm...'

Seekor Serigala raksasa berbulu petir mendarat di depan Kevin.

"Baru balik dah suruh serius aja." gumam Kevin mengaktifkan mata Sharingan.

"Hahahaha.....sharingan ya...." ucap monster Serigala tertawa.

'Woshhhh.....'

'Bughhh.....'

Serigala itu dengan gerakan yang sangat cepat menyerang Kevin, namun sayang sekali, Kevin dengan reflek yang cepat menangkis serangan tiba tiba tersebut menggunakan susano'o miliknya.

"Lumayan juga kau bocah!" ucap monster Serigala menambah kekuatannya hingga 70%.

"Mulai serius ya...." ucap Kevin tersenyum.

Seketika pertarungan hebat terjadi hingga mengguncang portal dongeon.

Di luar dongeon

Saat Kevin sedang bertarung hebat dengan bos dongeon, di luar sedang terjadi keributan antara Virzha dengan Aurora karena meninggalkan Kevin sendirian di dalam dongeon.

Terdapat banyak drone dari berbagai stasiun televisi yang meliput kejadian heboh ini.

"Panggil tim penyelamat segera!!!!" teriak Aurora marah.

"Tenangkan diri kalian, dia sudah kembali." ucap ayah Virzha yang bernama Andi Wiliam yang terkenal sangat misterius.

"Kenapa ayah tersenyum senang! cucumu sedang terluka parah di dalam sana!!!" ucap Virzha marah.

"Sudah diamlah! dasar bodoh! lihat sebentar lagi dia akan keluar!" ucap Andi.

Benar saja, tiba tiba portal dongeon bergetar hebat hingga membuat tanah sedikit berguncang.

'Boommm....'

Ledakan yang sangat hebat terjadi, debu debu menutupi tkp, untuk melihat apa yang terjadi Virzha melambaikan tangannya untuk menghilangkan debu yang beterbangan.

'Woshh...'

Setelah debu menghilang barulah terlihat seekor Serigala berbulu petir penuh luka dan sebuah susano'o merah bercampur petir merah yang di kendalikan oleh Kevin yang sudah di penuhi luka.

"Spesial Susano'o dengan mata ini tidak buruk juga." ucap Kevin tersenyum puas.

[Tuan ini belum 100% kekuatanmu, jadi jangan puas dulu]

"Tau tau! kau jangan mencela gitu dong!" ucap Kevin kesal.

[Baik tuan saya salah]

"Hahahaha.....kau lumayan juga!!! baiklah aku akan lebih serius!" ucap monster Serigala.

"Dengan senang hati!" ucap Kevin bahagia dengan pertarungan hidup atau mati ini yang sudah lama tidak dia rasakan.

Monster Serigala itu menambah kekuatan nya menjadi maksimal hingga tubuhnya membesar serta terdapat sambaran sambaran petir di sekitar tubuhnya.

'Spesial Giant Wood Man!' gumam Kevin.

Muncullah manusia kayu raksasa dengan naga yang melingkar di perutnya dan di lapisi susano'o merah berlapis petir merah yang mengeluarkan aura yang mengerikan.

"Akan ku selesaikan dengan cepat." gumam Kevin.

[*Ini baru 10%, bagaimana jika sudah 100%? sangat mengerikan! pantas saja pak bos menyegel 90% kekuatannya! untung aku berbohong tadi, jadi aman dari hukuman pak bos!*]

Pertarungan antara dua entitas yang sangat kuat pun pecah! Hal ini tentu saja mengejutkan Virzha dan Aurora karena kekuatan dahsyat Kevin yang selama ini tidak mereka ketahui.

'Baru 10% saja sudah se mengerikan ini, untung dia melakukan hal yang tepat!' ucap Andi dalam hati sambil tersenyum bangga.

Kedahsyatan kekuatan Kevin membuat publik dan anggota clan terkaget-kaget. Kevin yang selama ini mereka hina ternyata memiliki kekuatan dahsyat. Tapi hampir semua orang tidak percaya dan tetap menghina Kevin melalui layar kaca.

"Elemen langka itu! bagaimana mungkin aku bisa kecolongan begini!" ucap Virzha tak percaya.

"Setiap hari sudah aku cek, kenapa bisa kecolongan! astaga, ibu macam apa aku ini!" gumam Aurora marah pada dirinya sendiri.

Kembali ke pertarungan

Setelah bertarung cukup alot, akhirnya Kevin mengakhiri semua ini dengan menusuk jantung monster Serigala itu dengan senjatanya.

'Jlebbb...'

"Groahhhhh....." auman yang menggelegar terdengar hingga ke ujung pulau Jawa.

"Aku sangat beruntung bisa bertarung dan mati di tangan manusia kuat sepertimu! jika aku di izinkan hidup kembali maka aku akan setia menjadi anak buahmu!" ucap monster Serigala sebelum mati.

"Keinginan mu akan ku kabulkan nanti." ucap Kevin memasukkan tubuh Serigala berbulu petir itu ke dalam cincin Galaxy lalu pingsan karena kehabisan energi.

Saat Aurora hampir memeluk Kevin yang pingsan, tiba tiba tubuh Kevin menghilang tanpa jejak yang membuat Aurora kebingungan sambil menangis histeris.

[Maaf tuan, kau harus melakukan latihan tertutup untuk mengembalikan 5% kekuatanmu terlebih dahulu sebelum kembali bertemu keluarga]

Menghilangnya tubuh Kevin membuat bingung semua orang hingga menjadi berita terkini. Dan masih menjadi misteri kemana tubuh Kevin pergi.

Episode 2

Kevin sudah menghilang selama 6 bulan dan belum ada yang tau kemana Kevin pergi. Banyak yang berspekulasi jika Kevin sudah mati menjadi debu bersamaan dengan mayat monster Serigala itu.

Namun Aurora membantah semua omongan orang karena dia melihat dengan jelas tubuh Kevin masih utuh walaupun terdapat banyak luka.

Kini di aula clan Wiliam sedang terjadi rapat besar membicarakan tentang turnamen antar clan di seluruh dunia untuk menentukan generasi muda yang paling kuat abad ini. Namun setelah menentukan pilihan untuk perwakilan turnamen, adik Virzha yang bernama Bane Wiliam membuat lelucon tentang isu kematian Kevin yang kemudian di sambut tawa menggelegar seluruh orang di aula itu.

"Dia belum mati!!! siapa yang bilang mati akan ku penggal kepalanya!!!" teriak Andi sangat kesal karena setiap hari semua orang bercerita tentang itu itu saja.

"Ayah, sudahlah, sampah itukan sudah mati jadi lupakan saja." ucap adik paling kecil Virzha yang bernama Cristian Wiliam.

"Ulangi sekali lagi ucapanmu!" ucap Andi penuh dengan tekanan dan aura berbentuk siluet naga di belakangnya.

"Berhentilah berseteru! kita fokus saja pada turnamen, dia akan kembali dalam waktu dekat!" ucap seorang kakek buyut dengan aura mendominasi.

Seketika hening dan beberapa saat kemudian mereka kembali merundingkan porsi latihan untuk perwakilan clan mereka.

Di suatu tempat

'Duarrrr.....'

"Argghhhh....akhirnya!!!!!!" teriak seorang pria muda tampan.

[Sudah saatnya tuan keluar dan menyapa dunia, kekuatanmu sudah cukup untuk membunuh monster kelas Abyss ke bawah. Semua mode milikmu juga sudah bisa di gunakan walaupun masih belum sesempurna saat di dunia sebelumnya.]

"Hadiah? habis bunuh monster kelas Setan masa gak ada hadiahnya." ucap Kevin.

[Tuan mendapatkan voucher diskon 50% gopud, 1 kotak hadiah mythic, dan sepasang pedang Glory]

"Nahhh buka hadiahnya." ucap Kevin sumringah.

[Selamat tuan mendapatkan:

-Inti Energi Alam

-Mata Rinnegan

-Inti elemen petir emas

-Inti elemen Api Emas

-Inti elemen Cahaya murni

-Inti elemen Kegelapan murni]

"Jekpot!!! sepertinya mode baru akan segera datang." ucap Kevin girang.

[Jika tuan ingin membuat mode Six Path maka tuan harus mengungkap apa yang ada di dalam diri tuan, misteri yang kemarin saya ceritakan itu harus terungkapkan dan harus bergabung sepenuhnya dengan jiwa tuan]

"Kalau begitu mari kita pelajari dulu semua yang aku dapatkan." ucap Kevin.

Kevin menyerap semua inti elemen dan energi yang dia dapatkan dan mempelajarinya dengan tekun. Setelah di rasa cukup Kevin memasang mata Rinnegan untuk menyempurnakan susano'o miliknya dan skill lainnya.

"Lohh tidak sakit, hanya keluar darah saja?" ucap Kevin heran.

[Mata ini pengganti mata Sharingan jadi ya tidak sakit]

"Oooo oke oke." ucap Kevin paham.

Setelah itu Kevin kembali menyempurnakan skill skill miliknya dengan sangat tekun. Setelah satu tahun berlalu Kevin pun keluar dari dunia entah berantah itu.

(perbedaan waktu di dunia entah berantah dengan bumi itu 1hari di bumi sama dengan 1 tahun di dunia entah berantah)

Kevin membuka portal ke bumi, saat membuka mata dia ternyata berada di taman kota saat malam hari.

"Suasana seperti biasanya." gumam Kevin.

Kevin memakai jubahnya lalu pergi menyusuri jalanan yang sepi menuju hotel terdekat. Setelah menyewa kamar selama satu hari Kevin langusng masuk ke kamar dan tidur.

Keesokan harinya

Setelah mandi, Kevin pergi ke resepsionis untuk cekout. Setelah semua urusan selesai, Kevin pergi mencari sarapan karena perutnya sudah keroncongan.

Akhirnya dia memutuskan untuk makan nasi uduk di sekitar sana. Selesai makan Kevin pergi ke dealer mobil.

"Aku mau BMW M5 hitam." ucap Kevin.

"Baik tuan, saya siapkan dulu berkasnya." ucap sales.

Kevin duduk di kursi tunggu sambil menonton TV yang sedang menyiarkan portal break.

'Sistem tolong kirim uang ke rekening ku.' ucap Kevin dalam hati.

[Baik tuan]

[Mengirim $1.000.000 ke rekening Kevin Wiliam berhasil!]

Tak lama sales tadi kembali dengan membawa berkas berkas mobil yang akan Kevin beli.

"Bayar debit atau cash tuan?" tanya sales.

"Debit saja." jawab Kevin memberikan kartu bewarna hitam.

Sales menggesekkan kartu tersebut ke mesin debit hingga mengeluarkan bunyi.

"Lunas tuan, silahkan ini berkasnya dan kuncinya, selamat berkendara." ucap sales memberikan sebuah map sekaligus kartu ATM milik Kevin dan kunci mobil.

"Terimakasih." ucap Kevin menerima berkasnya lalu pergi.

Kevin mengendarai mobilnya menuju ke cafe milik Dion. Sesampainya di sana Kevin masuk dan memesan makanan ringan serta kopi untuk pendamping.

'Ponsel, aku lupa ponselku hilang.' ucap Kevin dalam hati.

[Tuan tinggal pilih yang mana, nanti tinggal ambil di inventori.]

Kevin memilih ponsel terbaru yang baru rilis beberapa minggu yang lalu, dan tiba tiba di saku celananya terdapat ponsel yang tadi dia pilih. Ketika di hidupkan juga sudah ada data data yang ada di ponsel lamanya.

'Canggihnya!' gumam Kevin.

[Iyalah siapa dulu!]

Kevin bermain game hingga pukul 14.00 Kevin terpaksa berhenti karena mendengar suara ledakan yang sangat besar. Karena penasaran Kevin membayar makanannya lalu pergi melihat apa yang terjadi.

Kevin naik ke atas gedung tertinggi untuk menonton, terlihat sangat jelas cekungan yang sangat besar yang di isi oleh ribuan monster kelas S dan terdapat bos monster kelas Iblis di sana.

"Kita lihat apakah mereka bisa mengatasinya." ucap Kevin.

Tak lama setelah ledakan besar terjadi, beberapa guild lokal di bantu beberapa guild dari luar yang sedang berkunjung ke Indonesia pun datang untuk mengatasi portal dadakan ini. Dion dan kedua orang tua Kevin pun juga datang ke sana.

Terjadilah pertarungan antara hunter melawan para monster pun pecah. Ledakan demi ledakan terdengar, beberapa hunter lainnya memilih untuk mengevakuasi warga yang masih di sekitar tkp.

Saat sedang fokus menonton, tiba tiba seseorang memanggil Kevin.

"Nak, kenapa kau hanya diam di sini? kenapa kau tidak membantu?" tanya seseorang di belakang Kevin.

"Buat apa? mereka kan hunter hunter hebat, jadi apa gunanya aku sebagai hunter sampah?" tanya Kevin melihat ke belakang dan melihat seorang pria kekar dan berjanggut.

"Sampah? mana ada sampah yang bisa naik ke atas gedung setinggi ini? hahahaha......" ucap pria itu tertawa terbahak bahak.

'Benar juga....sialan aku ketahuan!' ucap Kevin dalam hati.

"Kau tak bisa membohongi ku anak muda, aku tau apa yang ada di dalam dirimu, walaupun ada entitas yang sangat kuat melindunginya. Tapi tenang saja aku ini bukan orang jahat, aku akan jaga rahasia ini." ucap pria itu.

"Siapa namamu?" tanya Kevin.

"Namaku Aron Smith, panggil aku Aron." jawabnya.

"Berapa umur mu?" tanya Kevin.

"Aku? umurku masih 40 tahun belum terlalu tua." jawab Aron.

"Belum terlalu tua matamu! itu sudah seumuran dengan ayahku! bang***!" ucap Kevin kesal.

"Hahahaha....kalau begitu aku pergi dulu, aku masih ada banyak urusan. Sampai jumpa." ucap Aron menghilang.

"Siapa dia? kenapa bisa tau semuanya?" gumam Kevin bertanya tanya.

[Saya juga tidak tau tuan]

"Ah sudahlah biarkan saja." ucap Kevin kembali menonton pertarungan di bawah.

Saat ini hampir 80% monster kelas S sudah berhasil di bunuh, namun bos monster kelas Iblis sudah mulai bergerak menyerang karena anak buahnya yang berkurang drastis.

"Groahhhhhhh........"

Bos monster itu mengaum sangat keras di barengi aura intimidasi yang menyebar. Beberapa hunter di sana merasakan mual akibat tekanan yang di berikan oleh sang monster.

Monster berbentuk kuda setengah manusia dengan tinggi 5 kali lipat dari ukuran manusia biasa itu melemparkan serangan pertamanya melalui kapak besarnya.

"Duarrrrrrr......"

Ledakan dahsyat terjadi akibat serangan sang monster. Tanah berguncang hebat dan tkp di penuhi debu yang beterbangan. Setelah 5 menit hening akhirnya angin segar berhembus mengusir debu debu tadi.

Terlihat pelindung besar yang melindungi para hunter yang pasrah sudah retak.

"Cihh...sampah! hanya 1% kekuatan saja sudah retak! bangsa manusia memang sampah!" ucap sang monster.

"Sialan! beraninya kau menghina kami!" teriak Virzha merubah matanya menjadi warna biru muda yang membuat para petinggi dunia kaget saat melihat melalui layar kaca.

"Hahaha...serangga bisa marah ternyata!" ucap sang monster tertawa geli.

"Bajing*n!!!!!" teriak Virzha marah.

Sebuah Susanoo bewarna biru muda dengan dua sayap dan memakai zirah perang muncul. Susano'o itu sangat melegenda karena dahulu di pakai oleh seseorang untuk mengalahkan monster kelas Abyss yang muncul tiba-tiba di hutan kota. Nama susano'o itu adalah The Beast.

"The Beast!!! auranya sangat kuat dan mendominasi, bahkan aura monster bajing*n itu hilang tiba tiba!" ucap Thomas, tangan kanan Virzha yang sudah lama mengabdi pada clan Wiliam.

"Wah wah wah.....patung legendaris itu ya......" ucap sang monster waspada.

"Hahahaha....apa kau takut monster bodoh?" tanya Virzha bersiap menyerang walaupun matanya mulai mengeluarkan darah segar.

"Jangan bodoh!!" teriak sang monster menyerang Virzha.

Pertempuran dua raksasa pun pecah, pergerakan yang cepat dan tidak monoton membuat semua orang di sana kagum. Keduanya terlihat imbang walaupun beberapa kali Virzha terkena serangan beruntun.

Setelah hampir 2 jam bertarung sengit, Virzha pun terkena serangan telak yang membuat perutnya bolong sebesar bola kasti. Seketika susano'o The Beast menghilang dan Virzha tumbang berlumuran darah.

"Matilah dan temui para leluhur mu!" teriak sang monster melemparkan tombak energi ke arah Virzha.

'Woshhhh.....'

'Boommm....'

Suasana hening karena semua monster kelas S sudah mati akibat terkena efek pertarungan mereka berdua. Hunter di sana hanya bisa melihat kejadian barusan tanpa bisa berbuat lebih.

"Lemah!!!" ucap sang monster.

"Lumayan juga." ucap suara berat.

Debu menghilang dan memperlihatkan Kevin yang sedang menyembuhkan luka Virzha di lindungi oleh serigala berbulu petir yang di beri nama Timy.

"Apakah saya harus membunuhnya tuan besar?" tanya Timy melihat Kevin.

"Jangan sampai kau terluka." jawab Kevin tersenyum.

"Jangan meremehkan saya yang sudah mengalami peningkatan!" ucap Timy langsung menyerang sang monster dengan brutal dan tanpa ampun.

"Nyaris saja buta, syukurlah aku tepat waktu." gumam Kevin.

Setelah selesai menyembuhkan ayahnya, Kevin langsung menyuruh Timy untuk segera menyelesaikan pertarungannya yang terlihat menang telak.

"Cepatlah! aku tidak punya banyak waktu!" teriak Kevin.

"Baik!" jawab Timy.

Seketika Timy langsung merobek perut monster kuda itu dan memakan semua isi perutnya hingga tak tersisa. Setelah itu dia kembali ke dalam tubuh Kevin untuk menyerap kekuatan barunya.

Aurora berlari sangat kencang memeluk tubuh suaminya yang terkulai lemas dengan perut di balut perban.

"Mari kita bawa ke rumah sakit kakak." ucap Thomas.

"Bawalah aku ingin berbicara dengan dia terlebih dahulu." ucap Aurora.

"Baiklah, ayo bantu aku." ucap Thomas memanggil anak buahnya.

Aurora berjalan memeluk Kevin sambil menangis tersedu sedu, dia berterimakasih karena menyelamatkan suaminya dan dia juga mengungkapkan rasa rindunya pada Kevin.

Setelah puas Kevin mengajak ibunya pergi ke rumah sakit untuk melihat perkembangan keadaan ayahnya.

Episode 3

Kini Aurora, Thomas dan Kevin sedang menunggu dokter yang menangani Virzha keluar. Sambil menunggu Kevin bermain game tanpa memperdulikan tatapan sinis di sekitarnya.

"Nak." panggil Aurora.

"Ya, ada apa bu?" tanya Kevin menengok.

"Ibu boleh bertanya padamu?" tanya Aurora balik.

"Silahkan bu." jawab Kevin.

"Dari mana kamu dapat monster tadi? dan dari mana kamu dapat kekuatan 6 bulan lalu?" tanya Aurora.

"Berlatih bu, dan untuk monster itu aku dapatkan saat terjebak di dalam portal." jawab Kevin.

"Ibu tau kamu sedang menyembunyikan sesuatu, tapi tak apa, waktu akan menjawab pertanyaan ibu tadi." ucap Aurora tersenyum.

Kevin hanya tersenyum kecil lalu lanjut bermain game. Tak lama dokter keluar dari ruangan dan menghampiri Aurora untuk memberikan informasi tentang keadaan Virzha.

"Keadaan pasien sudah mulai membaik, beruntung tadi ada yang menyelamatkan tepat waktu. Namun nyonya harus bersabar karena mata pasien di pastikan buta selamanya karena hancur saat pertarungan tadi." ucap dokter.

Aurora langsung terduduk lemas sambil menangis sesenggukan karena meratapi nasib suaminya.

'Bughhh....'

"Kembalikan matanya atau ku pecahkan kepalamu dan keluargamu." bisik Kevin pada sang dokter setelah memukul perutnya.

"Tuan muda bersabarlah!" ucap Thomas panik.

"Kau diam!!!" ucap Kevin dingin dan menatap tajam Thomas.

"Baik tuan muda." ucap Thomas langsung terdiam seketika.

Sang dokter memberikan sebuah tabung kecil berisi dua buah bola mata yang di rendam menggunakan cairan khusus supaya tidak rusak.

"Terimakasih." ucap Kevin tersenyum lalu masuk ke dalam ruangan di ikuti Thomas yang memapah Aurora yang setengah sadar.

Kevin memasang dua bola mata itu ke mata Virzha dengan menggunakan energi khusus supaya tidak merusak kemurniannya. Setelah semua selesai Kevin pun pamit pergi pada Thomas karena dia harus mencari tempat tinggal baru supaya mandiri.

'Sistem tolong carikan rumah yang sedang saja untuk aku tinggali. Sekalian isi perabotan nya dan bayar sekalian, supaya aku tidak ribet.' ucap Kevin.

[Dasar tuan manja! baiklah saya akan memproses, tuan tinggal beli bahan makanan saja]

"Hehehe....maaf ya merepotkan, aku sedang mager soalnya." gumam Kevin menggaruk kepalanya.

Lalu Kevin pergi ke Megamart untuk membeli kebutuhan sehari hari seperti pakaian, bahan makanan, minuman berasa, dan camilan.

Setelah semua selesai Kevin memasukkan semua barang belanjaannya ke dalam mobil dan melakukan mobilnya menuju restoran langganan nya untuk makan malam.

Sesampainya di restoran, Kevin langsung masuk ke dalam dan duduk setelah memarkirkan mobilnya.

"Aku pesan, gurami bakar, cumi asam manis, ayam goreng dua, sama mangut lele nya dua. Minumnya es teh manis sama es buah." ucap Kevin memesan makanan pada pelayan.

"Di tunggu ya tuan." ucap pelayan pergi.

Sambil menunggu Kevin bermain ponsel, hingga saat sedang asik menonton cewek cewek di sebuah aplikasi, pesanannya tadi datang dengan aroma yang sangat menggugah selera.

Kevin makan dengan sangat lahap melupakan semua masalah yang datang silih bergantian. Setelah kenyang dan membayar makanannya, Kevin pun memacu mobilnya menuju alamat yang sudah sistem kirimkan.

20 menit kemudian, Kevin sampai di depan sebuah rumah yang tidak terlalu besar namun juga tidak kecil. Rumah itu terlihat elegant dan minimalis dengan desain mewah di titik titik tertentu.

Begitulah kira kira

Kevin mengambil kunci gerbang di inventori lalu masuk ke dalam rumah setelah memarkirkan mobilnya. Kevin lanjut mandi dengan sangat bersih lalu setelah selesai dia menurunkan barang belanjaannya untuk di tata di dapurnya.

Setelah semuanya selesai dan tertata rapi, barulah Kevin masuk ke kamarnya untuk tidur dengan nyenyak.

Keesokan harinya

Saat Kevin sedang sarapan sambil menonton TV, bel rumahnya berbunyi yang langsung saja Kevin membukakan pintu depan untuk mengecek siapa yang datang.

"Dari mana kau tau rumahku?" tanya Kevin kaget karena yang datang adalah Dion sahabatnya.

"Nomormu bisa di lacak bodoh!" jawab Dion.

"Masuk akal juga." ucap Kevin mangguk mangguk.

"Boleh masuk gak ni? tamu lo aku ni." tanya Dion.

"Oh iya, masuk lah masuk." jawab Kevin cengengesan.

Mereka masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu untuk berbincang bincang ringan sambil Kevin meneruskan sarapannya.

"Kau kemana aja 6 bulan ini?" tanya Dion sambil merokok dan menonton TV.

"Latihan tertutup, tubuhku juga luka parah waktu itu." jawab Kevin santai.

"Pantes kek ada yang beda dari auramu." ucap Dion.

"Kau gak latihan kah sama guildmu itu?" tanya Kevin.

"Enggak, lagian nanti sore juga mau masuk dongeon buat nge clear." jawab Dion santai.

"Kelas apa?" tanya Kevin.

"Dari infonya sih kelas SS." jawab Dion.

"Ohh gitu." ucap Kevin mangguk mangguk.

.

.

.

.

.

Setelah kepulangan Dion, Kevin pergi ke belakang rumah untuk melihat lihat tanaman sambil ngopi dan merokok. Kevin melamun di halaman belakang hingga pukul 15.00 entah memikirkan apa melamun hingga berjam-jam.

Karena ngantuk, Kevin masuk ke dalam kamar dan tidur.

Keesokan harinya

Saat sarapan sambil menonton berita, Kevin di kejutkan dengan video evakuasi guild The Beatles yang sekarat karena gagal membersihkan dongeon. Di dalam guild tersebut juga terdapat Dion yang tersorot mengalami luka paling parah di banding yang lainnya.

[Tuan tolong kendalikan emosimu, saya takut entitas itu mengambil alih ragamu]

"Hemphhhh........fiuhhhhhh.....' Kevin menarik nafas panjang lalu menghembuskannya dengan kasar.

Setelah merasa lebih tenang, Kevin langsung ganti baju lalu pergi menuju rumah sakit untuk melihat kondisi sahabatnya.

Sesampainya di rumah sakit, Kevin langsung berjalan tergesa-gesa menuju kamar tempat Dion di rawat, setelah bertanya pada resepsionis.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Kevin pada Thomas sambil menahan amarahnya yang sudah meluap luap karena melihat anak dan istri sahabatnya menangis tersedu sedu.

"Kondisinya sangat menyedihkan tuan muda, dia mengorbankan tubuhnya demi melindungi ketuanya yang tidak pernah menganggap keberadaannya di dalam tim. Saat ini dokter sedang berusaha keras menangani Dion." jawab Thomas.

Kevin mengeratkan kepalan tangannya di barengi aura kegelapan yang sangat mengerikan menyebar dari tubuhnya.

"Hoeyyyyy!!!!! gara gara suamimu anakku hampir mati!!!! dasar ****** bajing*n!!!!!" teriak pria paruh baya melayangkan tamparan pada istri Dion.

'Plakk!!!'

Tamparan itu membuat istri Dion jatuh tersungkur dengan darah mengalir di pinggir bibirnya.

"Ibuuu!!!!!!" teriak anak Dion memeluk ibunya dengan erat.

Kevin yang melihat kejadian barusan, seketika emosinya meledak seperti nuklir. Kevin dengan kecepatan tak terhingga langsung mencekik pria paruh baya itu dengan sangat kuat.

"Siapa kau beraninya melayangkan tamparan pada istri sahabatku?" tanya Kevin dengan suara berat.

"S-siapa k-kau! b-beraninya mencekik pangeran ini!" ucap pria paruh baya itu terbata bata.

"Aku? aku adalah dewa kematian, dewa kegelapan, dewa perang, dan dewa keabadian! namaku Ashura Bearnet, keturunan asli dari clan Nara yang terkenal dengan ilusi, susano'o, dan kekuatan mengerikan lainnya! tapi namaku sekarang adalah Kevin Wiliam, anak dari Virzha Wiliam yang bisa menghancurkan seluruh kekuasaanmu dengan satu kalimat saja!" bisik Kevin yang membuat pria paruh baya itu keringat dingin.

'Brak...brakk...brakkkk....'

Kevin membenturkan kepala pria paruh baya itu ke tembok hingga mengeluarkan banyak darah.

[Tuan!!!!]

Kevin seketika sadar dan merasa sangat kelelahan entah karena apa.

"Tuan muda! anda tidak papa?" tanya Thomas khawatir.

"Tidak apa apa, bawa sampah ini menghadap ke ayah, jelaskan apa yang kau lihat tadi dengan rinci. Aku tidak mau clan kita bersekutu dengan keluarga sampah seperti dia." ucap Kevin.

"Baik tuan muda." jawab Thomas memanggil anak buahnya untuk membawa pria paruh baya itu.

Kevin menghampiri istri Dion untuk memastikan keadaannya.

"Ini, minumlah supaya lukamu sembuh." ucap Kevin memberikan sebuah pil bewarna hijau cerah.

"Terimakasih." ucap istri Dion yang bernama Della Brown dari Clan Brown.

Tak lama dokter keluar dari ruangan dan mempersilahkan Kevin dan Della serta anaknya untuk melihat kondisi Dion.

Kevin sangat marah melihat luka luka yang di derita oleh Dion, namun dia menahannya dan memilih untuk meminumkan sebuah cairan bewarna biru muda pada Dion.

Setelah itu dia menyuruh Della untuk pergi makan siang bersama anaknya karena wajahnya terlihat sangat pucat.

"Makanlah dulu, jika suamimu bangun dan melihatmu pucat maka kasihan dia. Biar aku yang menjaganya di sini." ucap Kevin.

"Baiklah, aku titip suamiku sebentar." ucap Della.

Setelah dua orang itu pergi Kevin duduk di sofa sambil menenangkan diri supaya tidak emosi. Saat menenangkan diri, tiba tiba sebuah ledakan yang sangat besar terjadi di halaman rumah sakit.

[Dia sudah datang tuan, silahkan lampiaskan emosimu pada makhluk rendahan yang melukai sahabatmu]

"Hahahaha......biar aku yang keluar!!!" teriak Kevin dengan suara yang sangat berat.

[*Sialan!!! aku kecolongan!!!! tapi dengan begini aku bisa tau entitas apa yang menghuni tubuh ini!]

Kevin keluar melalui jendela dan langsung menciptakan sebuah bayangan hitam berbentuk seekor naga hitam raksasa yang jauh lebih besar dari gedung rumah sakit lantai 10.

Bersambung.....

...----------------...

Tingkatan tingkatan yang ada di Novel Strongest Hunter!

Rank Hunter:

1-30\=D

31-60\=C

61-100\=B

101-150\=A

151-210\=S

211-300\=S+

301-450\=SS

301-600\=SS+

601-850\=SSS

850-1300\=SSS+

1301-2000\=Raja

2001-3500\=Kaisar

3501-5000\=Dewa

5001-7000\=Kaisar Dewa

7001-9500\=Dewa Alam

9501-12000\=Dewa Semesta

Rank Beast Spirit:

A

S

SS

SSS

Legenda

Mitos

Suci

Dewa

Rank Monster

A

S

SS

SSS

Setan

Iblis

Raja Iblis

Kaisar Iblis

Abyss

Dewa Iblis

Tingkatan Senjata/skill/Kitab:

A

S

SS

SSS

Ghoib

Legenda

Mitos

Suci

Tingkatan Pil/Potion:

B

A

S

SS

SSS

Ghoib

Legenda

Mitos

Suci

Tingkatan Dongeon:

C

B

A

S

SS

SSS

SSS+

Setan

Naga

Iblis

Dewa Iblis

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!