Siang hari di bandara!
Seorang laki-laki muda dengan wajah tampan rupawan bak seorang model, berjalan dengan tubuh tegap ditengah ramainya bandara siang hari ini, dia didampingi oleh dua orang yang merupakan anak buahnya, laki-laki itu memakai stelan jas berwarna hitam, dilengan sebelah kanan terdapat jam tangan mewah yang tidak lepas untuk menunjang penampilan mewah dirinya.
Tak lupa juga memakai kaca mata hitam adalah seni dalam kesehariannya yang akan membuat laki-laki berusia 28 tahun itu semakin terlihat sangat mempesona.
Langkahnya yang begitu tegap dan berwibawa membuat wanita-wanita yang melihatnya seketika kehilangan fokus! Ada yang saling bertabrakan karena terhipnotis akan pesona laki-laki itu, ada juga yang sampai menjatuhkan barang yang tengah mereka bawa saat melihat laki-laki setampan itu.
Domanick Limson, laki-laki yang diberi julukan Cassanova tertampan di negara ini, sudah berhasil membuat pengunjung bandara khususnya wanita terperangah karena kehadirannya.
"Oh God, laki-laki itu seperti dewa dia tampan sekali!"
"Aku ingin memperbaiki keturunan dengan mendapatkan benih dari laki-laki itu,"
"Mungkinkah langit baru saja menurunkan malaikat setampan itu?"
Begitulah perkataan-perkataan yang terus terdengar ditelinga Gilbert dan satu orang anak buah Domanick lainya, kala Tuannya itu berjalan ditengah keramaian.
Tap.
Tap.
Tap.
"Tuan, kita tunggu disini saja! Seharusnya nona Lindsey sudah tiba di bandara dua menit yang lalu!"
"Kemana gadis nakal itu, dia menghabiskan waktu berhargaku,"
Tiba-tiba salah seorang wanita cantik dan seksi berteriak kencang karena wanita tersebut dicopet oleh seseorang.
"Tolong! Copet! Copet!"
Gilbert yang merupakan asisten pribadi Domanick hendak menolong wanita tersebut dan menangkap pencopet itu, namun satu tangan Domanick menahan langkah Gilbert.
Dia membuka sedikit kacamatanya dan melihat wanita yang berteriak itu seksi dan cantik, Domanick meminta Gilbert mundur lalu dengan gagahnya Domanick berlari dan berhasil memegang pundak si pencopet dengan sekali tarikan tangan seorang Domanick pencopet itu terpelanting dan jatuh kelantai.
Brugg...
Diinjaknya dada pencopet itu dengan satu kaki Domanick, lalu dibukanya kacamata itu hingga membuat para wanita disekelilingnya langsung takjub akan sorot mata indah seorang Domanick Limson.
"Wow, luar biasa,"
Domanick menyunggingkan senyum dibibirnya, lalu meminta dompet yang dicopet pada pencopet yang sudah tidak berdaya itu. Wanita cantik yang kecopetan itu lantas menghampiri Domanick, begitu juga dengan security bandara yang langsung mengamankan pencopet itu.
"Terimakasih Tuan, kau sudah menangkap pencopet itu!"
Domanick melirik dada wanita itu, hanya dengan sekali lirikan sudah dapat Domanick duga berapa ukuran dada wanita tersebut.
"Ini tas mu nona cantik," Domanick tersenyum manis.
Membuat wanita cantik itu sampai mimisan karena terlalu terpesona.
"Dan ini kartu namaku!"
"Kau seperti dewa, kau tampan sekali Tuan! Aku pasti akan menghubungi mu, terimakasih!"
Semua orang bertepuk tangan untuk Domanick karena selain dirinya sangat tampan dan berwibawa, Domanick juga memiliki jiwa penolong yang tinggi, catatan jika wanita itu memiliki ukuran dada diatas rata-rata dan wajah yang cantik maka Domanick mau menjadi dewa penolong.
Disaat semua orang menyanjung dan memuji ketampanan Domanick, seorang gadis berusia 21 tahun tengah ikut menonton aksi konyol sepupunya yang menurutnya sangat narsis. Dialah Lindsey Caroline putri satu-satunya dari Laluna dan Arthan berparas cantik dan seksi.
Merupakan sepupu Domanick yang baru tiba di negara ini setelah sebelumnya dia menghabiskan beberapa Minggu di Jerman karena mengantarkan kedua orangtuanya yang ingin tinggal di Jerman bersama dengan Larisha dan Tuan Lan.
Lindsey baru saja lulus kuliah dan nantinya akan mewarisi salah satu anak perusahaan group Limson yang selama ini menjadi tanggung jawab Ayahnya. Tapi karena belum cukup pengalaman dan wawasan tentang bisnis, Lindsey diminta oleh Tan dan Luna agar belajar mengelola perusahaan dari Domanick yang tidak diragukan lagi kepintarannya.
"Gilbert, apa Tuan mu selalu bertindak narsis seperti itu?"
"Tidak nona, hanya bila dia melihat wanita berdada besar dan berwajah cantik, baru aksinya akan keluar! Loh, nona Lindsey kau sudah tiba sejak kapan nona?"
"Sejak kakak sepupuku itu mempertontonkan aksinya!"
"Akhirnya, kami khawatir sejak tadi menunggu mu yang tak kunjung sampai!"
Domanick yang melihat Lindsey sudah tiba dan malah asik mengobrol dengan Gilbert, segera menghampiri gadis itu dan langsung menjewer daun telinga Lindsey.
"Aaaaa, sakit! Sakit! Lepas kak Nick!"
"Kau itu sudah membuang-buang waktuku Lindsey! Seharusnya kau datang sejak 5 menit lalu membuat urusanku terbengkalai saja!" melepaskan jewerannya.
"Cih urusan apa? Urusan ranjang kah? Atau urusan dada wanita kah?"
"Terserah kau sajalah, cepat kita tinggalkan bandara ini aku banyak urusan! Dan kau tinggal di rumahku mulai hari ini!"
"Tidak mau, untuk apa aku tinggal di rumah kakak, aku akan tinggal di rumah sendiri,"
"Hei, aunty Luna memintaku untuk menjagamu Lindsey mereka tidak mau kau sendirian di rumah selama mereka di Jerman!"
Dalam hati Lindsey, untuk apa dia tinggal di rumah Domanick jika setiap harinya Lindsey harus mendengarkan suara-suara bercinta Domanick dengan para wanita yang dia ajak keatas ranjangnya, yang ada itu hanya akan membuat hatinya terluka.
Memiliki perasaan sebagai seorang wanita pada seorang laki-laki, walaupun Lindsey tau perasaan itu salah dan tidak mungkin berbalas tapi entah sejak kapan perasaan itu telah lama tumbuh dalam hatinya, bahkan cinta pertamanya adalah kakak sepupunya sendiri yaitu Domanick Limson.
"Tidak mau, aku akan tetap tinggal di rumahku sendiri!" Lindsey berjalan meninggalkan Domanick dan dua orang anak buahnya.
"Gadis itu memang keras kepala sekali!" Domanick berjalan mengikuti Lindsey dan digendongnya tubuh Lindsey oleh Domanick.
"Oh my God, kakak turunkan aku! Kak Nick," teriak Lindsey saat tubuhnya dengan enteng digendong oleh Domanick dan dibawa hingga sampai didalam mobil.
Gilbert dan satu orang anak buah Domanick pun segera menyusul dan masuk kedalam mobil, Domanick dan Lindsey berada di jok belakang mobil, sementara satu anak buahnya mengemudi dan Gilbert duduk disampingnya.
"Dengar kak Nick, aku tidak mau kau menyentuh tubuhku seperti tadi!"
"Kenapa memangnya?"
"Aku ini wanita, dan aku tidak mau membiarkan sembarangan laki-laki menyentuh tubuhku begitu saja!"
"Hei Lindsey, dimata ku kau bukan wanita tapi sepupuku sendiri! Kau pikir aku akan nafsuu dengan tubuhmu itu?"
"Tentu saja, tubuhku seksi dan wajahku cantik siapa laki-laki yang bisa tahan melihat tubuhku?"
Hahahaha...
"Kau lucu sekali, tapi sayangnya aku tidak tertarik dan mana mungkin aku tertarik dengan tubuh sepupuku sendiri,"
Melihat Domanick tertawa dan berkata demikian membuat Lindsey kesal saja.
"Lihat saja kedepannya kak Nick, apakah kau benar tidak bernafsuu padaku atau sebaliknya!" dalam hati Lindsey.
♥️♥️♥️
Hai kenalin nih Domanick Limson, si paling gak bisa liat cewek cakep nganggur dikit😂 Ikut menjelajah kehidupan Domanick yuk sama maak Othor pecinta terong import.
Bab 2
Setibanya di sebuah rumah mewah miliknya sendiri, Domanick dan yang lainnya turun dan tetap Lindsey dengan wajah cemberutnya karena dia tidak ingin tinggal dengan Domanick.
"Dengar, aku masih banyak pekerjaan! Kau istirahat didalam rumah saja besok baru mulai ke kantor dan belajar bisnis denganku!"
"Kak Nick aku mohon izinkan aku tinggal sendiri saja di rumah momy dan Dady,"
"Kenapa, kau mau membuat party dan hidup bebas dengan membawa laki-laki kedalam rumah begitu?"
"Pikiran mu picik sekali si kak Nick, memangnya aku itu kau!"
"Halah sudahlah aku sudah hafal betul wanita yang baru menginjak dewasa pasti menginginkan kebebasan, dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi padamu!"
"Kenapa si kak Nick, kak Nick saja bisa bebas melakukan apapun kenapa aku tidak, aku juga berhak!"
"Kalau ada laki-laki yang berani mendekati mu, dia harus menghadap ku terlebih dahulu, dan party di rumah itu sangat berbahaya bagaimana jika kau mabuk lalu melakukan one night stand dengan laki-laki siapa yang rugi?"
"Terserah padaku lah!"
"Aku tidak akan membebaskan mu seperti itu Lindsey, kau adalah sepupuku menjaga mu selama orangtuamu tidak disini adalah tanggung jawab ku, camkan itu!"
Domanick pergi meninggalkan kediamannya karena harus kembali berkutat dengan banyaknya pekerjaan dia yang sudah tertunda akibat menjemput Lindsey ke bandara, sebenarnya bisa saja dia meminta anak buahnya yang lain untuk menjemput Lindsey dan dia tidak ikut, namun karena amanat Luna dan Tan untuk menjaga Lindsey, Domanick ingin memastikan sendiri Lindsey aman sampai di rumahnya.
"Sial! Kenapa Kak Nick perhatian sekali denganku, kalau begini hati ini pasti semakin sulit menghapus seluruh perasaan terhadapnya! Kak Nick, kenapa hatiku memilih mu, kenapa bukan laki-laki lain yang aku sukai?" Lindsey mengutuk dirinya sendiri.
Sementara itu hingga sore harinya Domanick masih duduk dikursi kebesarannya dengan setumpuk pekerjaan yang akhirnya membuat Domanick jengah.
"Sial, kenapa pekerjaan ku tidak selesai-selesai? Gilbert!" teriak Domanick.
Dia sampai lupa kalau ruangannya itu kedap suara, sekeras apapun dia berteriak Gilbert tidak akan mendengarnya.
"Aih brengsekk sekali, dimana asisten pribadi ku itu?" Domanick menelpon Gilbert dengan handphonenya.
Gilbert yang sedang mengambil alih meeting dengan salah seorang klien di ruangan sebelah, mendapati handphonenya bergetar dan dia tau harus segera mengangkat telepon itu jika Domanick dibuat menunggu lebih dari 30 detik, maka tamatlah riwayatnya.
Gilbert segera izin keluar ruangan meeting lalu langsung mengangkat telepon masuk itu.
"Halo Tuan,"
"Dimana kau, cepat ke ruangan ku!"
"Baik Tuan, aku minta waktu lima menit untuk menyelesaikan meeting dengan klien dari perusahaan Zack Blue,"
"Oke, hanya lima menit!"
Domanick langsung mematikan teleponnya, dan melemparkan barang-barang yang ada dihadapannya hingga berjatuhan kelantai. Sedangkan Gilbert buru-buru mengakhiri meeting tersebut dan segera berlari ke ruangan Domanick.
"Tuan!" dilihatnya barang-barang sudah berserakan dilantai dan Gilbert tau jika sudah begini, itu artinya Domanick tidak akan bisa melanjutkan pekerjaannya karena sudah terlalu jenuh.
"Cepat carikan dua wanita sekaligus untuk ku malam ini!"
"Ta-tapi kita masih ada pertemuan dengan,"
Belum selesai bicara tatapan tajam Domanick sudah membuat Gilbert tidak mampu meneruskan perkataannya.
"Baik Tuan, aku akan pilihkan wanita-wanita terbaik untuk malam ini!"
"Bagus, sekarang aku akan pulang ke rumah! Jam 19.00 malam jangan sampai telat, karena aku sudah tidak tahan lagi,"
Domanick pergi meninggalkan kantor, tidak peduli jika ada pekerjaan yang harus dia selsaikan hari itu juga karena urusan ranjang adalah panggilan alam yang membuatnya tidak akan bisa berkonsentrasi jika belum dia tuntaskan keinginannya.
Begitulah Domanick, dia terlalu sibuk akhir-akhir ini mengurus bisnis-bisnis keluarga Limson karena dialah andalan Tuan Lan untuk nantinya mengambil alih seluruh perusahaan group Limson, Domanick sering kelelahan tapi dia tidak pernah mengeluh pada orangtuanya, namun cara lain melampiaskan kelelahannya yaitu dengan bercinta dengan para wanita.
Setelah bercinta dengan wanita maka semangatnya akan kembali terisi full dan pekerjaan apapun akan mudah dia tangani, pukul 18.00 Domanick sudah tiba di kediamannya, dan hal yang pertama dia cek adalah keberadaan Lindsey.
Domanick langsung masuk kedalam kamar Lindsey, namun gadis itu tidak ada didalam kamarnya.
"Lindsey!"
"Dimana gadis itu, jangan-jangan dia kabur!"
Tapi alangkah terkejutnya Domanick saat melihat Lindsey keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk hingga membuatnya memperlihatkan tubuh mulus dan seksi dihadapan Domanick.
Glek.
Domanick menelan salivanya, lalu segera dia memalingkan wajahnya agar tidak melihat lagu tubuh sepupunya itu.
"Kakak, kenapa tidak ketuk pintu dulu si! Sana keluar dari kamarku!" teriak Lindsey yang dia juga sebetulnya terkejut ketika keluar dengan hanya memakai handuk dan dilihat oleh Domanick.
Menuruti perintah Lindsey adalah jalan terbaik untuk menghindari pikiran yang aneh-aneh. Domanick langsung keluar kamar sepupunya itu dan menepis pikiran tidak masuk akal yang sempat terlintas dalam otaknya, yaitu seksi dan mulus.
"Kenapa gadis nakal itu malah hanya memakai handuk, dasar otakku gila kenapa terbesit pikiran seperti itu! Hentikan pikiran gila mu Nick, dia adalah sepupumu!" Gumam Domanick.
Lindsey yang sudah selesai memakai pakaiannya, kembali membuka pintu kamarnya dan melihat Domanick yang masih berdiri dihadapan pintu kamarnya.
"Kak Nick, pokoknya lain kali ketuk pintu kamarku dulu!"
"Memangnya kenapa, aku kan sepupumu!"
"Tentu saja aku malu, kau tidak lihat aku tadi hanya mengenakan handuk saja?"
"Halah, meskipun kau mengenakan handuk tubuh ku sama sekali tidak menarik, rata begitu!"
"Kakak," Lindsey memukul tubuh Domanick.
"Lagipula kau ini aneh-aneh saja masa malu dengan sepupu mu sendiri, aku tidak akan pernah melihatmu sebagai wanita! Jadi jangan berpikir aneh-aneh,"
Deg..
Kenapa mendengar Domanick dengan kata-kata tidak akan pernah tertarik pada sepupunya sendiri, membuat hati Lindsey selalu terluka. Apa karena hatinya terlalu berharap untuk sesuatu yang memang tidak mungkin, terlebih lagi dengan prinsip teguh Domanick yang tidak akan pernah memiliki perasaan cinta terhadap wanita manapun.
"Hei Lindsey, malah melamun. Kau sudah makan belum? Ayo makan bersama ku!"
"Aku kenyang, aku mau istirahat saja!"
"Ya sudah kalau begitu, istirahatlah! Lindsey ku sudah besar ya sekarang!" Domanick mengacak-acak rambut Lindsey.
Padahal perutnya sedang lapar tapi entah kenapa setelah mendengar perkataan Domanick yang tidak akan tertarik padanya, membuat rasa lapar itu hilang mendadak.
Pukul 19.00 malam, Gilbert tiba di kediaman Domanick dengan dua wanita cantik dan seksi sesuai pesanan sang Cassanova yang sedang menginginkan sebuah kenikmatan malam ini.
♥️♥️♥️
Author mohon dukungannya ya untuk karya author yang baru ini! Apalah arti sebuah novel bila tidak menemukan pembacanya🙏🙏🙏
Kenalin ini Lindsey Caroline, sepupu cantiknya Domanick 👇👇
Malam itu Domanick baru saja selesai mandi dan seorang pelayan memberitahukan bahwa dia memiliki tamu, Domanick senyum menyeringai saat mendengar ada tamu sudah dia duga bahwa itu adalah pesanannya yang diantar oleh Gilbert.
Buru-buru dia turun kelantai bawah untuk menemui Gilbert dan pesanannya, benar saja Gilbert tengah duduk di sofa ruang tamu bersama dengan dua wanita cantik seksi dan cantik mereka adalah dua wanita pemuas untuk menemani Domanick malam ini.
Kedua wanita cantik dan seksi itu langsung tersenyum takjub saat melihat ketampanan sang Cassanova yang selama ini sudah mereka dengar tentang pesona memukau dari seorang Domanick Limson.
"Selamat malam Tuan Nick, suatu kehormatan untuk kami bisa diundang ke istana mu malam ini,"
"Kami tidak menyangka ternyata kau berkali-kali lipat lebih tampan dari pada foto di majalah-majalah yang memberitakan mu,"
"Kalian terlalu memuji! Aku harap, kalian bisa menyenangkan ku malam ini!"
"Tuan, bagaimana mau diganti atau yang ini saja?" tanya Gilbert.
"Aku suka keduanya, aku akan ambil!"
Kedua wanita bayaran itu langsung kegirangan karena malam ini keduanya bisa merasakan tubuh dari Cassanova yang sangat terkenal di negara ini, banyak para wanita yang ingin sekali melayani Domanick, karena selain berwajah tampan Domanick juga memiliki tubuh atletis dan pandai bertarung.
"Kalian akan melayaniku secara bergantian! Jadi yang satu akan menunggu disofa dekat kamarku!"
"Tidak masalah Tuan, siapa pun yang lebih dulu yang jelas kami sangat menantikan malam yang indah bersamamu!"
"Baguslah, aku suka wanita yang menggebu-gebu seperti ini! Gilbert, kau boleh pulang sekarang!"
"Baik Tuan, tapi besok pagi aku akan kembali untuk menjemput mu!"
"Ya, pastikan kau datang lebih awal dan bangunkan aku, karena malam ini aku pasti akan kelelahan,"
"Baik Tuan, selamat bersenang-senang!" Gilbert pamit meninggalkan kediaman Domanick.
Sementara Domanick menggandeng kedua wanita bayarannya untuk naik ke lantai atas menuju kamarnya. Disaat yang sama, Lindsey yang merasakan perutnya sudah keroncongan sejak tadi, akhirnya keluar dari dalam kamarnya hendak pergi ke dapur tapi sebuah pemandangan yang dia takutkan benar-benar terjadi malam ini.
Domanick muncul bersama dengan dua wanita bayarannya, bahkan saat ini dihadapan Lindsey Domanick tengah menciumi bibir salah satunya, membuat Lindsey langsung memalingkan wajahnya dan meneruskan langkah kakinya.
Rasanya sakit sekali melihat laki-laki yang kita cintai berciuman dengan wanita bayarannya dihadapan kita sendiri, sebenarnya Lindsey sudah mengetahui semua tentang Domanick harusnya dia tidak heran jika Domanick membawa dua wanita kedalam rumah ini, tapi selama ini Lindsey hanya mendengar bukan melihat secara langsung.
Dan malam ini hal yang sangat dia takutkan bila tinggal bersama dengan Domanick akhirnya kejadian juga, sadar Lindsey lewat dihadapannya Domanick segera melepaskan pagutannya dari wanita bayarannya itu.
"Lindsey mau kemana?"
Lindsey tidak bergeming dia tetap melanjutkan langkah kakinya, rasa kesal, cemburu, dan benci serta sedih semua bercampur aduk hingga Lindsey tidak mau melihat wajah laki-laki yang dia cintai meskipun Domanick terus memanggilnya.
Karena tak kunjung mendapatkan sahutan dari Lindsey, Domanick melepaskan kedua wanita itu dari gandengannya lalu mengejar Lindsey yang sedang berjalan menuruni anak tangga. Diraihnya tangan Lindsey hingga membuat Lindsey menghentikan langkah kakinya.
"Lindsey, apa kau tidak dengar sejak tadi kakak memanggil mu!"
"Lepaskan!"
"Tidak! Jawab dulu kau mau pergi kemana dan dengan siapa?"
"Terserah akulah, yang jelas aku bosan didalam rumah ini aku mau pergi keluar menghirup udara segar, disini udaranya kotor terkontaminasi oleh wanita bayaran mu kak!"
"Aku tidak izinkan,"
"Kakak urus saja sana wanita-wanita itu, dan jangan urusi urusanku!"
"Lindsey Kakak bilang tidak ya tidak! Masuk ke kamar,"
"Aku bilang tidak mau, lepaskan kak!" Lindsey terus berusaha melepaskan diri dari cengkraman tangan Domanick.
Hingga keduanya terlibat tarik menarik dan Lindsey terpeleset hampir jatuh, beruntung Domanick meraih tubuh Lindsey hingga Lindsey dipeluknya dengan erat.
"Astaga untung kau tidak jatuh, Lindsey aku tidak akan memaafkan diriku sendiri jika sampai kau jatuh kebawah!" Domanick memeluk erat Lindsey.
Dan lagi-lagi aroma tubuh Domanick yang wangi, serta tubuh atletisnya membuat Lindsey sangat nyaman berada dipelukan kakak sepupunya itu, ingin sekali rasanya dunia berhenti berputar disaat-saat seperti ini.
Domanick melepaskan pelukannya, dan meraih kedua tangan Lindsey.
"Lindsey Kakak minta minta maaf jika kehadiran dua wanita itu mengganggu kenyamanan mu di rumah ini, Kakak akan membawa mereka ke hotel saja! Sekarang kau bisa nyaman di rumah ini,"
"Dasar tidak peka, bisa-bisanya dia berkata akan tetap melakukannya tapi pindah ke hotel," dalam hati Lindsey.
Domanick memanggil dua wanita bayarannya, lalu mereka pun pergi meninggalkan rumah itu, sementara Lindsey duduk dianak tangga dan menangis tersedu-sedu setelah melihat kepergian Domanick dengan para wanita bayarannya.
Hiks.
Hiks.
"Nona kau kenapa? Apa ada yang sakit?"
"Iya sakit sekali rasanya,"
"Apa yang luka nona?"
Lindsey hanya menggelengkan kepalanya, dia benci melihat Domanick dengan wanita bayarannya pasti malam ini Domanick akan menikmati malam dengan kedua wanita bayaran itu.
Sementara Domanick masih belum sadar akan sikap Lindsey, dia hanya berpikir Lindsey risih dengan wanita-wanita bayaran itu tanpa tau bahwa gadis itu cemburu dan tidak mau melihatnya bermain dengan wanita-wanita bayarannya.
Domanick memesan satu kamar hotel untuk malam ini bersenang-senang melampiaskan hasrattnya yang sudah berapi-api sejak tadi.
Setelah melakukan check-in, Domanick membawa kedua wanita bayarannya itu memasuki kamar hotel.
Dengan satu wanita bayarannya, Domanick sudah berada diatas ranjang dan berciuman dengan wanita bayarannya itu, malam ini kembali dia dapatkan sebuah rasa yang membuatnya melayang ke angkasa saat tubuh wanita bayarannya itu berada diatas tubuhnya.
Menikmati setiap gerakan sang wanita bayarannya, sepanjang malam hanyut dalam penyatuan yang selalu dia inginkan setiap saat. Bagi Domanick bersenang-senang dengan wanita adalah hal yang wajib untuk membuat tubuhnya fresh kembali esok pagi.
Puas dengan satu wanita, dan wanita itu telah menerima bayaran yang setimpal dengan aksinya memuaskan Domanick, malam ini Domanick kembali mengulanginya dengan stok satunya lagi, berolahraga sepanjang malam diatas ranjang adalah sebuah kepuasan bagi Domanick.
Wanita bayaran itu pasrah dan menerima apapun Nyang dilakukan oleh Domanick terhadap tubuhnya, yang jelas memberikan pelayanan terbaik untuk sang Cassanova adalah hal yang paling penting.
Hanya suara-suara surgawi yang terdengar disetiap sudut di kamar hotel ini hingga hari menjelang pagi dan Domanick masih meminta untuk dipuaskan pada wanita bayarannya itu. Barulah setelah tujuh kali mengulang, tubuh Domanick ambruk diatas kasur lalu tertidur karena kelelahan.
♥️♥️♥️
Jangan lupa untuk like, komen, vote, hadiah juga boleh!! Udah ready belum nih untuk menyelami sosok Domanick lebih dalam lagi??
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!