PROLOG
Penjahat, pencuri, pembunuh dan siapa saja yang menangkapnya baik hidup ataupun mati akan di berikan imbalan 1.000 keping emas itulah yang tertulis di poster buronan yang di sebarkan kerajaan Arfen untuk Kirt Johan seorang petualang dari kota Silmarin di bagian barat tanah Tandora yang kini sudah di kuasai kerajaan Arfen.
Hutan terlarang dan reruntuhan kuno juga dungeon di antah berantah menjadi tempat bagi Kirt untuk bersembunyi dari kejaran prajurit serta pemburu hadiah yang mengincar nyawanya.
Kirt Johan tidak punya banyak pilihan selain menjadi seorang pelarian setelah Ia melakukan perlawanan terhadap kerajaan yang menjajah negerinya.
Berjuang sendiri di tempat berbahaya yang di penuhi monster ganas serta bersembunyi dari kejaran para pemburu hadiah yang mengincarnya, Kirt Johan harus tetap bertahan hidup untuk membalas dendam kepada orang-orang yang telah merenggut segala yang Ia miliki.
BAB. 1. PELARIAN
Pisau belati terus mengikis sebuah ranting kayu dan perlahan mempertajam bagian ujungnya, Kirt Johan kemudian mengambil beberapa potong daging kelinci yang sebelumnya telah ia kuliti.
Hari ini Kirt dapat sedikit mengisi perut dengan hewan yang berhasil ia buru tapi entah esok apakah dirinya akan beruntung lagi seperti saat ini.
Hidup dalam pelarian tidaklah mudah Kirt Johan harus sering berpindah tempat dan tidak dapat tinggal lama di kota atau desa karena akan membuatnya mudah untuk di lacak oleh pemburu hadiah yang mengincar kepalanya.
Desa kecil di pinggir hutan Algamir adalah tempat yang sedang Kirt tuju tapi itu masihlah cukup jauh jadi Ia beristirahat membuat api unggun agar dapat menghangatkan diri malam ini.
Kirt berpikir mungkin ia akan dapat sedikit lebih aman bila tinggal sementara waktu di desa terpencil di mana tidak banyak orang yang tahu tentang Kirt yang di buru oleh pihak kerajaan Arfen.
Kirt mungkin juga dapat melarikan diri dengan memasuki hutan Argamir bila terpaksa karena hutan misterius di utara dari tanah Tandora itu adalah habitat mahkluk-mahkluk ganas dan hanya orang-orang tertentu yang cukup gila untuk berani memasukinya.
Daging panggang yang sedikit keras perlahan Kirt kunyah memberikan rasa untuk lidahnya, meskipun bila saat ini Ia memiliki sedikit garam rasanya akan jauh lebih baik.
Setelah makan Kirt membaringkan tubuhnya di tanah menatap ke arah langit dan dalam hatinya ia merasakan sedikit penyesalan atas segala kesalahan yang pernah ia lakukan.
Kirt Johan adalah yatim yang sudah mengalami banyak penderitaan, delapan tahun silam kerajaan Arfen menyerang dan menginvasi bagian barat tanah Tandora termasuk kota Silmarin tempat asal Kirt.
Saat penyerangan itu Kirt yang berusia sebelas tahun masihlah seorang anak kecil yang lemah dan tidak sanggup berbuat apapun.
Kemenangan kerajaan Arfen membuat mereka menguasai kota-kota besar di wilayah barat tanah Tandora tapi bahkan semua itu masih belum cukup untuk memuaskan keserakahan para penguasa kerajaan Arfen.
Kekejaman orang-orang biadap dari kerajaan Arfen belumlah selesai setelah mereka membantai begitu banyak nyawa dan bahkan sebagian penduduk yang selamat di tangkap untuk di jual sebagai budak.
Kirt Johan juga mengingat bagaimana kakaknya yang bernama Dominic Johan satu-satunya keluarga yang masih selamat paska perang juga ikut di bawa untuk di jadikan budak sementara Kirt sendiri saat itu hanya dapat terus menangis meratapinya.
Orang-orang dari kerajaan Arfen tidak tertarik dengan diri Kirt yang terlalu muda dan tidak punya kekuatan yang cukup untuk bekerja kasar sebagai budak akan tetapi itu bukanlah sebuah keberuntungan bagi Kirt karena menjadi budak mungkin akan sedikit lebih baik karena setidaknya ia akan di berikan makan agar tetap hidup di banding jika ia di tinggalkan sendirian seperti itu untuk mati di tanah Tandora.
Tapi itu hanyalah sepenggal kenangan dari Kirt Johan yang harus melakukan segalanya termasuk mencuri agar dapat bertahan hidup di tengah badai peperangan yang terus terjadi di tanah Tandora.
Sinar mentari kembali muncul Kirt berjalan semakin jauh ke utara dan di tengah perjalanan terlihat sebuah kereta kuda mendekat dari kejauhan menuju arah yang sama dengan Kirt.
Kirt langsung terlihat menutupi kepalanya dengan jubah yang ia kenakan agar tidak dapat di kenali, Kirt memang semakin waspada semenjak kejadian beberapa hari yang lalu di mana ada sekelompok pemburu hadiah yang berhasil melacaknya dan sampai saat ini masih terus melakukan pengejaran kepada Kirt yang sebelumnya sempat berhasil melarikan diri.
Kereta kuda itu terlihat berhenti ketika berada di dekat Kirt yang berjalan dan si kusir yang terlihat masih cukup muda berbicara pada Kirt.
"Maaf tuan apakah ini adalah jalan yang benar menuju desa Droya?" Tanya kusir itu.
Kirt sedikit ragu untuk menjawabnya dan mulai mengamati kereta kuda itu yang ternyata tidak ada siapapun lagi di dalamnya selain si kusir.
"Jadi anda ingin pergi ke desa Droya kalau begitu bolehkah saya juga ikut menumpang di kereta anda?" Kata Kirt yang juga meminta untuk ikut menumpang di kereta kuda itu karena mereka memiliki tempat tujuan yang sama.
"Tentu saja anda boleh ikut menumpang serta memberikan arah karena saya adalah pedagang pemula dan belum cukup mengenal wilayah ini." Kata pemilik kereta kuda itu.
Kirt kemudian naik ke kereta itu dan duduk di depan karena kusir itu mengatakan kalau ia adalah pedagang dan bagian dalam kereta pasti penuh dengan barang dagangan.
"Tuan sebenarnya mengapa anda ingin pergi ke desa Droya kalau saya sendiri ingin menjual beberapa barang dari kota di desa itu sekaligus membeli beberapa herbal dari sana karena harga herbal untuk membuat ramuan penyembuhan sedang tinggi di pasaran karena situasi perang saat ini." Kata si kusir kepada Kirt.
"Saya hanya ingin singgah di sana untuk sementara waktu karena tempat itu dekat dengan hutan Algamir dan sangat cocok untuk saya yang sering membantu penduduk memburu monster." Jawab Kirt.
"Jadi anda seorang petualang itu hebat sebenarnya saya juga ingin jadi petualang tapi keluarga saya tidak setuju dan malah memaksa saya untuk jadi seorang pedagang, Oh iya kalau boleh tahu siapa nama anda maaf kurasa tadi kita belum sempat berkenalan nama saya Lucas pedagang dari kota Lopak." Kata pedagang muda itu.
"Saya Kirt petualang kelas Thieft tingkat perak yang berasal dari kota Silmarin." Jawab Kirt dengan jujur karena merasa pemuda itu dapat Ia percaya.
Sebenarnya Kirt tadinya masih sedikit curiga pada Lucas yang mengaku seorang pedagang yang cukup berani berpergian jauh sendirian, tapi Lucas mengatakan kalau ia sempat ingin menjadi petualang yang artinya Ia punya keahlian bertarung dan tentang mengapa ada pedang di pinggang Lucas juga sudah terjawab.
"Kelas Thieft bukankah itu kelas petualang yang mengkhususkan diri untuk mencari harta di reruntuhan atau dungeon itu bagus jika tuan Kirt mendapatkan harta saat menjelajahi dungeon dan ingin menjualnya anda dapat menghubungi saya dan saya pasti akan memberikan harga yang jujur untuk anda." Kata Lucas yang semakin tertarik pada Kirt.
Kirt memang adalah petualang karena pekerjaan kasar itu dapat di lakukan oleh siapa saja yang dapat bertarung terutama melawan monster yang sering menyerang manusia dan guild petualang akan membayar sebagai imbalannya meskipun status penjahat Kirt saat ini membuatnya sulit di terima di guild kota-kota besar.
"Itu bagus bila saya dapat bekerja sama dengan tuan Lucas karena terkadang saya kesulitan untuk menjual barang-barang yang saya dapatkan dari reruntuhan yang saya jelajahi." Kata Kirt yang memang sering mendapatkan barang berharga dari reruntuhan kota-kota yang hancur dan di tinggalkan karena perang di tanah Tandora, tapi para pedagang terkadang tidak mau memberikan harga bagus terutama bila mereka tahu status Kirt yang seorang buronan.
"Saya senang mendengarnya hm.. benar saya juga punya informasi yang mungkin tuan Kirt akan sedikit tertarik, ini mengenai seorang petualang tingkat tinggi yang baru kembali dari misi di wilayah kerajaan Dwarfen pegunungan Wiwardin, mereka mengatakan kalau di pegunungan Wiwardin terdapat banyak dungeon serta reruntuhan kota Dwarf kuno di dalamnya yang belum pernah di jelajahi, tapi karena jarak yang jauh dan medan yang sulit hingga tidak banyak petualang yang mau pergi mencarinya." Kata Lucas.
Kirt langsung terlihat tertarik karena dungeon dan reruntuhan yang belum di jalajahi pasti masih terdapat banyak harta apalagi itu adalah reruntuhan kota Dwarf kuno jadi kemungkinan ada banyak emas, permata juga senjata dengan sihir juga rune yang sangat berharga.
"Tuan Lucas tolong anda ceritakan lebih banyak mengenai informasi dari pegunungan Wiwardin, mungkin bila ada kesempatan saya akan menjelajah ke sana." Kata Kirt.
"Eh jadi anda tertarik dengan wilayah para Dwarf, baiklah saya akan ceritakan mengenai informasi yang saya dapatkan mengenai wilayah itu, lagi pula anda juga mengatakan mau bekerja sama dengan saya di masa depan." Kata Lucas dan Ia kemudian mulai bercerita kepada Kirt.
Kirt menjadi sangat tertarik karena pegunungan Wiwardin tempat para Dwarf menggali emas, perak dan permata adalah kesempatan terbaik baginya agar dapat mengubah nasib sekaligus tempat sempurna untuk bersembunyi dari kejaran pemburu hadiah.
Sudah ribuan tahun para Dwarf menambang di bawah pegunungan itu dan ada banyak kisah dari para petualang yang sebelumnya Lucas temui yang mengatakan di bawah pegunungan di antara banyaknya lorong gua-gua besar terdapat reruntuhan kota Dwarf kuno yang di tinggalkan dan penuh dengan harta.
Ras Dwarf memang terbiasa hidup dan membangun kota di bawah tanah, sebagian besar dari mereka berprofesi sebagai penambang dan pengrajin senjata dari logam yang mereka perdagangan dengan kerajaan manusia.
Desa Droya merupakan desa paling utara di kerajaan Tandora dan sangat dekat dengan hutan Algamir yang di lindungi ras Elf.
Kirt terlihat mengamati desa itu yang ternyata masih cukup ramai karena pasukan kerajaan Arfen belum sampai menginvasi wilayah desa Droya, tapi Kirt tidak boleh kehilangan kewaspadaannya karena kemungkinan orang-orang yang menginginkan hadiah tebusan untuk kepalanya sudah berada di sana.
Kereta kuda milik Lucas berhenti sesampainya di tengah desa dan Lucas langsung berbicara pada Kirt Johan yang sudah mulai akrab dengannya.
"Kirt aku akan membuka lapak sederhana di sini untuk menjual barang-barang daganganku, jadi jika kamu ingin mencariku kamu bisa langsung datang kesini?" Kata Lucas.
"Tentu saja aku pasti akan menemuimu lagi bila mendapatkan barang bagus nanti dan terimakasih sudah memberikan tumpangan sampai di desa ini." Kata Kirt kepada Lucas.
Lucas kemudian langsung terlihat sibuk Ia menggelar sebuah tikar kemudian menurunkan barang-barang yang akan di tawarkan kepada orang-orang yang melintas di alun-alun desa itu.
Sementara itu Kirt langsung mencari guild petualang karena tempat itu menyediakan banyak quest atau permintaan pekerjaan yang di ajukan oleh orang-orang di mana petualang seperti Kirt dapat mengambil pekerjaan itu melalui guild dan menerima imbalan setelah menyelesaikannya.
Guild petualang di desa Droya tidak sebesar guild di kota tapi seharusnya guild di tempat ini cukup aktif karena dekat dengan hutan Argamir di mana monster-monster sering muncul menyerang penduduk, Lucas juga sempat mengatakan kalau di tempat ini tanaman herbal di jual lebih murah dari tempat lain karena tanaman itu banyak tumbuh di wilayah hutan dan jika Kirt beruntung Ia akan menemukan beberapa untuk ia jual kepada Lucas.
Ruang utama guild petualang yang juga memiliki bar di dalamnya terlihat cukup ramai dengan para petualang dan Kirt langsung menuju ke sudut ruangan yang terdapat papan pengumuman.
Ada banyak kertas yang bertuliskan permintaan pekerjaan seperti memburu monster atau mencari tanaman herbal juga ada beberapa gambar orang-orang yang menjadi buronan tapi untungnya Kirt tidak menemukan kertas buronan untuk dirinya yang di edarkan kerajaan Arfen, kemungkinan karena desa Droya berada cukup jauh dari kota sehingga informasi buronan terbaru belum sampai ke desa ini.
Kirt sedikit tertarik dengan sebuah quest untuk menyerbu kawanan Goblin yang menempati sebuah desa yang telah di tinggalkan.
Goblin merupakan monster yang memiliki kecerdasan rendah bentuk tubuhnya mirip manusia dengan kulit berwarna hijau dan wajah buruk yang sama dengan sifat mereka.
_____________________________
Quest tingkat C
Sekawanan besar Goblin telah membangun sarang di desa Asbek yang belum lama di tinggalkan, penduduk dari desa-desa sekitarnya juga telah melaporkan serangan goblin di sekitar wilayah tersebut bahkan sudah terdapat sejumlah korban jiwa.
Putra kedua dari bangsawan desa Droya akan melakukan penyerbuan ke desa Asbek dan para petualang dapat ikut bergabung dalam misi tersebut.
Syarat: Minimal petualang tingkat perunggu.
Imbalan: 5 Koin perak bila bersedia bergabung, 5 koin perunggu bila membunuh satu goblin dan 1 koin perak untuk satu hob goblin.
Waktu: Berangkat tanggal 4 bulan Gelatik Mera sampai selesai.
_____________________________
Kirt membaca quest tersebut yang imbalannya tidak terlalu besar tapi setidaknya Ia mungkin bisa mendapatkan sejumlah uang bila membunuh banyak goblin.
Goblin biasa hanya berukuran seperti anak kecil dan tidaklah terlalu kuat hingga petualangan tingkat pemula dapat menghadapinya tapi itu akan berbeda dengan hob goblin yang lebih besar dari pria dewasa dan mereka juga menguasai kemampuan bertarung bahkan beberapa dapat belajar menggunakan sihir.
Kirt memutuskan untuk langsung mengambil quest tersebut karena hari ini adalah batas terakhir pengambilan quest penyerbuan itu.
Kirt kemudian langsung menuju resepsionis guild dan menyerahkan kertas quest yang ia ambil.
"Nona aku ingin mengambil quest ini." Kata Kirt kepada pegawai guild di sana.
"Oh quest penyerbuan ke desa Asbek, tapi apakah anda petualang dari luar desa karena aku belum pernah melihat anda sebelumnya.?" Ucap pegawai guild itu.
"Benar namaku Kirt petualang tingkat perak yang baru saja datang ke desa ini." Jawab Kirt.
"Ternyata anda baru saja sampai ke desa ini, kalau begitu anda harus menunjukkan kartu petualang anda bila ingin mengambil quest di guild kami." Kata pegawai itu.
Kirt kemudian menyerahkan sebuah kartu berwarna perak yang memuat informasi mengenai dirinya sebagai petualang yang terdaftar di serikat guild benua barat. Pegawai guild itu kemudian mengambil kartu milik Kirt lalu mencatatnya.
"Kirt Johan kelas Thieft, Guild pusat kota Silmarin." Ucap pegawai itu sambil mencatatnya di sebuah kertas kemudian pegawai itu mengembalikan kartu petualang milik Kirt sambil berbicara lagi. "Jadi tuan Kirt berasal dari kota Silmarin, kami mengerti pasti anda sudah cukup lama berpindah-pindah tempat karena kota anda di kuasai oleh pasukan kerajaan Arfen."
"Benar aku sempat melakukan beberapa kali perlawanan terhadap pihak militer kerajaan Arfen yang suka bertindak semena-mena jadi aku tidak terlalu di sukai oleh musuh kita itu dan aku sering bertualang berpindah-pindah tempat sampai akhirnya sampai di desa ini." Jawab Kirt.
"Kami paham karena sebelumnya memang ada beberapa petualang dari Silmarin yang pindah ke desa kami karena alasan yang hampir sama dengan tuan Kirt." Kata pegawai itu.
Pegawai itu tampak mengerti dan tahu kondisi Kirt membuat Kirt merasa tidak perlu mengkhawatirkan masalahnya yang sudah di cap sebagai buronan oleh pihak kerajaan Arfen.
Kirt kemudian menanyakan beberapa hal kepada pegawai guild seperti penginapan yang dapat Kirt sewa.
Hari berikutnya Kirt ingin mampir ke tempat Lucas yang menggelar lapak sederhana di pusat desa sebelum ia pergi melakukan misi penyerbuan bersama para petualang lain dari desa Droya.
Terlihat Lucas yang menawarkan dagangannya di tengah alun-alun desa sambil berteriak-teriak untuk menarik perhatian orang yang lewat agar mampir.
"Lucas bagaimana apakah bisnismu lancar?" Tanya Kirt menyapa Lucas yang sedang menunggu pembeli.
"Oh Kirt kamu datang ya seperti yang kamu lihat hanya ada beberapa orang yang mau membeli saat ini tapi itu tidak masalah karena aku masih baru di tempat ini dan belum punya banyak pelanggan, mungkin dalam beberapa hari lagi lapakku akan lebih ramai." Kata Lucas yang masih tampak yakin, Lucas memang adalah pedagang muda yang belum punya cukup pengalaman dan harus memulai semuanya dari dasar untuk mengembangkan usahanya.
"Lucas aku ingin bertanya apakah kamu sudah terdaftar di guild pedagang karena saat sampai di desa ini kamu langsung membuat lapak dan tidak pergi ke guild.?" Tanya Kirt yang mengingat hal yang di lakukan Lucas sebelumnya.
"Oh aku belum terdaftar di guild sebagai pedagang karena aku rasa itu tidak terlalu di perlukan untuk pedagang pemula, lagi pula saat di kota Lopak aku langsung mengurungkan niatku untuk mendaftar saat mengetahui biaya pendaftarannya, kupikir lebih baik aku membelanjakan uang itu untuk barang yang bisa aku perdagangkan." Kata Lucas.
Kirt tidak begitu tahu berapa biaya untuk mendaftar di guild pedagang karena guild petualang menggratiskan untuk hal itu. Tapi Kirt pernah belajar sedikit dari seorang pedagang sekaligus penyelundup yang bekerja untuk Circle Crow, Serikat guild pedagang bukan hanya mencatat perdagangan tapi juga memberikan pengakuan untuk seseorang sebagai pedagang secara resmi dan di akui di hampir semua kerajaan di benua barat.
"Lucas kartu anggota guild pedagang memang tidak terlalu di perlukan untuk bergadang di desa seperti ini, tapi mungkin kamu akan mendapatkan masalah bila berada di tempat lain, seperti bila para prajurit penjaga kota menanyakan surat ijin berdagang dan kamu tidak dapat menunjukkan apapun maka kemungkinan kamu akan di tangkap dan di denda karena melakukan perdagangan tanpa ijin." Kata Kirt.
"Eh benarkah, aku baru tahu itu karena saat berdagang di kota Lopak aku hanya membantu pamanku, pantas saja paman pernah mengatakan agar aku segera mendaftar di guild pedagang bila ingin memulai usaha sendiri." Ucap Lucas
Kirt berpikir Lucas benar-benar belum berpengalaman bahkan Kirt yang seorang petualang lebih tahu tentang beberapa hal penting dalam perdagangan di banding Lucas yang seorang pedagang.
"Lucas kenalanku pernah mengatakan kalau pedagang dapat mengambil permintaan di guild perdagangan dan bila kamu mempunyai barang-barang tertentu yang di minta oleh seseorang di guild pedagang daerah tertentu maka mereka akan memberikan harga bagus untuk barang itu, tidak hanya itu kamu juga dapat membeli barang di guild perdagangan dengan harga murah bila guild itu memiliki cukup banyak persediaan barang yang kamu butuhkan di gudang mereka." Terang Kirt menjelaskan beberapa keuntungan bila bergabung dengan guild pedagang.
"Oh benarkah tadinya aku pikir guild hanya ada untuk mencatat perdagangan saja dan memaksa pedagang membayar pajak." Kata Lucas.
"Lucas kartu pedagang guild itu sangat berguna setiap kamu melakukan transaksi dengan guild maka tingkat kartu pedaganganmu akan semakin tinggi dan guild akan memberikan diskon yang semakin banyak tergantung tingkatkan itu, perusahaan perdagangan besar juga akan lebih mudah di ajak bekerja sama dengan seorang pedagang yang memiliki kartu guild pedagang tingkat tinggi." Terang Kirt Johan.
"Begitukah bahkan itu juga berguna untuk menjalin kerja sama dengan pedagang lain berarti itu sangat penting bila nanti usahaku sudah semakin maju." Sahut Lucas.
"Lucas sekarang kamu sudah paham bukan nanti kamu segeralah pergi mendaftar di guild perdagangan." Kata Kirt.
"Ya nanti pasti aku akan melakukannya dan terimakasih sudah memberikan saran padaku?" Kata Kirt.
"Ya tapi berikan aku diskon untuk membeli beberapa potion penyembuh karena setelah ini aku akan pergi melakukan misi berbahaya menyerbu monster goblin di desa Asbek." Kata Kirt.
"Eh jadi kamu akan segera pergi, Ah baiklah meskipun aku akan sedikit rugi bila menjual potion penyembuhan dengan harga murah, tapi kurasa itu tidak masalah untuk saat ini karena kamu sudah memberikan saran berguna padaku." Kata Lucas.
"Kalau begitu berikan aku lima botol potion penyembuhan." Sahut Kirt.
"Eh kenapa sebanyak itu, ahh baiklah tapi jika kamu kembali dan mendapatkan beberapa barang jarahan dari para goblin kamu harus menjualnya padaku." Kata Lucas.
"Aku mengerti kamu tenang saja, misi ini tidak akan lama." Jawab Kirt.
Kirt pun mendapatkan sejumlah potion penyembuhan dengan harga murah dari Lucas kemudian Ia pun segera pergi ke tempat salah satu putra bangsawan desa Droya yang mengumpulkan para petualang untuk membantunya dalam misi penyerbuan ke desa Asbek.
Di gerbang masuk ke desa Droya terlihat sudah banyak petualang yang berkumpul di tempat itu tapi Kirt menyadari kalau sebagian besar dari mereka adalah petualang pemula yang masih sangat muda dan belum berpengalaman dalam bertarung menghadapi monster.
Para petualang muda yang bersemangat terlihat tidak begitu kawatir karena goblin di katakan sebagai monster lemah yang seukuran anak kecil, tapi seharusnya mereka mengetahui kalau itu tetaplah mahkluk yang dapat membunuh pria dewasa apalagi goblin dapat menggunakan senjata seperti pedang, panah bahkan sihir, mereka juga biasa berkoloni dalam jumlah besar membuatnya lebih sulit untuk di hadapi.
Beberapa petualang memperhatikan Kirt kemudian mendekat untuk menyapanya karena Kirt juga menjalankan quest yang sama dengan mereka.
"Halo apakah anda juga petualang tingkat perunggu seperti kami, bila benar bagaimana kalau bergabung dengan kelompok kami karena kelihatan anda hanya datang sendirian?" Sapa seorang gadis petualang yang masih sangat muda kepada Kirt.
Kirt memang terlihat masih muda karena usianya yang belum lama menginjak sembilan belas tahun dan hanya berselisih dua atau tiga tahun dari para petualang pemula di sana, tapi pengalaman Kirt tentu jauh berbeda karena Ia terpaksa menjadi seorang petualang sejak usia dua belas tahun untuk bertahan hidup sendirian membuat sikap Kirt juga lebih dewasa di banding dengan pria seusianya.
"Aku sudah peringkat perak tapi terimakasih sudah menawarkanku untuk bergabung dengan kalian." Jawab Kirt.
"Eh jadi anda sudah peringkat perak maaf tadi saya mengira anda masih tingkat perunggu seperti kami karena terlihat masih sangat muda." Kata petualang muda di sana.
Menaikkan peringkat petualang memang sangat tidak muda karena poin kontribusi untuk setiap menyelesaikan quest harus terus di kumpulkan sedikit demi sedikit sampai mencukupi untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi dan biasanya seorang petualang dapat mencapai peringkat perak di usia sekitar dua puluh lima tahun sampai tiga puluh tahun setelah menyelesaikan sangat banyak misi sulit.
"Tidak masalah suatu hari nanti kalian pasti juga akan dapat menjadi petualang tingkat perak seperti aku bila kalian terus berjuang sebagai petualang." Kata Kirt memberikan semangat untuk para juniornya.
Petualang memang adalah pekerjaan kasar dan berbahaya karena harus dapat menyelesaikan misi untuk mendapatkan imbalan seperti misi membasmi monster seperti saat ini.
"Oh iya kalau boleh tahu siapa nama anda dan perkenalkan saya Lalia dan ini rekanku Isac dari desa Droya." Kata Lalia memperkenalkan diri juga rekannya.
"Aku Kirt Johan petualang dari Silmarin." Jawab Kirt.
Tak begitu lama seorang dengan pakaian mewah yang merupakan putra seorang bangsawan terlihat mendekat sambil menaiki seekor kuda dan kemudian turun berbicara pada seorang petualang di sana.
"Delko apakah semua petualang dari guild sudah berkumpul?" Tanya bangsawan itu kepada seorang petualang senior yang ada di sana.
"Sepertinya mereka semua sudah berkumpul dan siap di berangkatkan, apakah tuan muda Jirdan tidak membawa prajurit untuk mengawal anda?" Kata Delko seorang petualang yang sepertinya sudah mengenal keluarga bangsawan lokal itu.
"Tidak banyak prajurit di desa karena kakakku membawa sebagian besar dari mereka untuk ikut berperang bersama pasukan utama kerajaan Tandora, akan jadi masalah bila tidak ada prajurit yang menjaga desa bila aku membawa mereka semua." Jawab Jirdan.
Bangsawan daerah memang di wajibkan ikut turut andil peran dalam perang membela kerajaan mereka dan putra pertama dari bangsawan desa Droya yang mendapatkan kehormatan itu jadi Ia membawa hampir seluruh prajurit juga milisi dari wilayahnya untuk pergi berperang.
"Jadi seperti itu saya mengerti sekarang kenapa anda sampai harus menyewa petualang untuk membasmi goblin di desa Asbek." Kata Delko.
"Goblin memang sangat mengganggu tapi tuan Delko pasti sudah tahu mengapa aku mau repot-repot melakukan misi ini." Kata bangsawan muda Jirdan.
"Desa Asbek memang sudah lama di tinggalkan karena dulu pasukan kerajaan Arfen sempat sampai di sana dan membantai banyak penduduk tapi potensi wilayah itu juga cukup lumayan, akan bagus bila tuan muda Jirdan mengambil wilayah itu karena kakak anda kemungkinan yang akan mewarisi kekuasaan di desa Droya sebagai putra pertama." Kata Delko.
"Tapi meskipun begitu akan cukup sulit karena aku butuh banyak modal untuk membangun kembali desa itu, aku juga harus mencari orang-orang yang mau tinggal di sana untuk menggarap lahan yang telah di tinggalkan penduduknya." Kata Bangsawan muda Jirdan.
"Kalau begitu biarkan saya untuk membantu anda nanti, saya juga sudah terlalu tua untuk terus menjadi petualang dan ingin bersantai di rumah sambil menanam sayuran di ladang." Sahut Delko.
"Delko kita akan membicarakan keinginanmu untuk pensiun dari pekerjaan petualang nanti setelah kita selesai membasmi monster di tempat yang akan kita tinggali." Kata bangsawan muda Jirdan.
"Tentu saja tuan muda Jirdan baiklah saya akan menyuruh para petualang tingkat perak di misi ini untuk menjaga anda saat kita sampai di desa Asbek nanti bagaimana menurut anda?"
"Itu tidak perlu kelihatannya tidak banyak petualang tingkat perak di misi ini jadi biarkan mereka berada di barisan depan karena mereka memiliki lebih banyak pengalaman dalam bertarung melawan monster dari pada mereka yang masih tingkat perunggu."
"Saya sangat paham pemikiran tuan muda Jirdan, kalau begitu kita bisa berangkat sekarang."
Bangsawan muda Jirdan kemudian memimpin para petualang untuk berangkat ke desa Asbek.
Kirt Johan merasa lega karena sepanjang perjalanan menuju desa Asbek terlihat tidak ada satupun petualang dalam misi itu yang curiga apalagi sampai mengincar nyawanya untuk tebusan besar yang di tawarkan pihak kerajaan Arfen.
*****
Sementara Kirt melakukan perjalanan untuk Quest penyerbuan terlihat lima penunggang kuda yang memasuki desa Droya.
Estelle Hardin, Dirta Lamerta, Bara Shindarty juga dua bersaudari Yura dan Sasha, lima orang wanita itu bukanlah wanita biasa karena mereka adalah para Assassin yang sangat terlatih dan mereka terus melacak keberadaan buronan yang mereka incar sampai akhirnya sampai di desa terpencil Droya.
Kelompok Assassin yang sudah melepaskan diri dari klan mereka di kerajaan Navia dan menjadi tim petualang saat ini cukup tertarik dengan 1.000 koin emas yang di tawarkan oleh pihak kerajaan Arfen untuk seorang buronan yang bernama Kirt Johan.
"Dirta aku tidak yakin buronan yang kita cari berada di desa seramai ini?" Tanya Bara Shindarty kepada rekannya yang bernama Dirta.
"Kita tidak tahu dengan pasti tapi yang jelas Kirt Johan sangatlah cerdas dan kuat seharusnya kita langsung membunuhnya saat itu." Jawab Dirta.
"Kita lengah karena hanya menyuruh Dirta sendiri yang menjaga buronan itu seorang diri." Kata Sasha menyinggung Dirta.
"Iya-iya aku menyesal karena aku tidak menjaganya dengan baik tapi untuk selanjutnya kita akan langsung membunuhnya karena pihak kerajaan Arfen juga tetap membayar meskipun buronan itu sudah mati." Kata Dirta.
"Menyesalinya sekarang juga percuma karena uang kita sudah kabur yang jelas kita harus segera melacaknya kembali sebelum kelompok pemburu hadiah yang kita lihat di desa Yordel menemukannya lebih dulu." Kata Yura.
"Benar tapi aku merasa ragu tentang kelompok yang sebelumnya kita lihat di desa Yordel adalah kelompok bounty hunter karena pemburu hadiah biasanya tidak memiliki anggota sebanyak itu, kalau aku perhatikan dari penampilannya kemungkinan mereka adalah kawanan bandit dari selatan yang juga tidak ingin melewatkan imbalan untuk memburu Kirt Johan." Kata Bara Shindarty.
Sebelumnya kelompok Assassin itu memang sempat menangkap Kirt Johan hidup-hidup tapi mereka lengah saat mengurungnya di sebuah penginapan di desa Yordel, Kirt dengan tangan yang terikat nekat melawan dan menyerang Dirta yang bertugas menjaganya bahkan berhasil memukul kepala Dirta hingga pingsan setelah itu Kirt juga berhasil melepaskan ikatannya dengan pisau yang ia curi dari Dirta kemudian melarikan diri ke utara.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!