NovelToon NovelToon

SANG DEWA AGUNG

CH 1. AWAL PERTEMUAN.

Pada mulanya semua Semua Makhluk masih mendiami satu tempat yaitu Hamparan Daratan

Banyak Makhluk Hidup dari berbagai macam RAS Ingin menguasai Daratan tersebut. Mulai Dari RAS Dewa, Iblis, Manusia, Siluman, dan RAS Peri.

Semua RAS semua memiliki Ambisi tersendiri dari :

Dewa. RAS memiliki Derajat tertinggi yang selalu Berpegang pada Kebenaran. Namun mereka akan menghakimi semua RAS lain walaupun itu hanya dilakukan Oleh Beberapa Makhluk.

IBLIS. Ras yang diasingkan memiliki Sifat Iri Dengki dan penuh tipu muslihat yang selalu menghasut RAS lain agar saling berperang.

Manusia. RAS yang Sempurna, karena mereka memiliki Semua Sifat yang dimiliki RAS lain. Namun tidak Pernah akur antara sesama mereka sendiri dan sering berperang antar Saudaranya sendiri.

Siluman ataupun Hewan adalah RAS yang Tertutup, tidak suka keberadaan mereka diketahui RAS lain bahkan sesama mereka sendiri. Namun mereka memiliki Obsesi seperti RAS DEWA atau seperti RAS Iblis.

PERI. RAS yang pemalu, tidak suka peperangan, dan tidak memiliki tujuan. Namun mereka senantiasa suka menolong siapapun yang memiliki niat baik, meskipun ada beberapa yang berbelok.

Pergesekan Antar Ras itu semakin Hari semakin tidak bisa terbendung.

Saat itulah Sang Pencipta membuat angin kekacauan. Dimana Semua Makhluk menyebar ke seluruh penjuru daratan untuk berlindung.

Kejadian itu berlangsung cukup lama, dimana angin kekacauan tersebut membuat daratan gelap gulita.

Tidak sampai disitu, angin kekacauan juga membelah daratan hingga menjadi beberapa bagian yang disebut Benua ataupun Pulau. Bahkan angin kekacauan mampu mengoyak Cakrawala hinga membuat tabir baru.

Setelah itu, angin kekacauan pun mulai memudar. Gelap pun kini mulai memudar.

Saat itulah Ras Dewa terbang ke atas untuk mendiami tempat yang baru.

Sedangkan Ras Iblis memilih untuk terjun kebawah, karena merasa diri mereka adalah Ras yang diasingkan.

Sedangkan Ras Manusia, Siluman dan Peri masih hidup di berbagai tempat yang kadang saling bersinggungan.

Ribuan Tahun kemudian, semua Ras mulai berkembang biak dan bertambah banyak.

Semua saling memperkuat diri maupun kelompok mereka dengan berbagai cara sehingga perkembangan mereka maju pesat.

Segala macam metode akan dilakukan hingga tercipta pengetahuan yang baru, baik dari cara Berkultivasi, Penempa Senjata, Alkemis dan Formasi hingga menciptakan Dunia yang baru atau Dunia kecil.

Proses itupun terus berlanjut dari generasi ke generasi sampai berjuta-juta tahun kemudian.

......................

Di daerah kekuasaan Kerajaan Nukkan, terdapat sebuah Desa Lembah Hitam terletak jauh dari Ibu Kota Kerajaan.

Di Desa lembah Hitam adalah sebuah Desa terpencil bahkan bisa dibilang Desa yang terisolasi dari Keramaian, karena Penduduk adalah rata-rata dari orang pelarian ataupun orang yang ingin hidup tenang jauh dari konflik.

Disitu juga ada seorang Anak bernama Ryu baru berumur 10 tahun bersama Ayahnya yang bernama Liu Meng. Meskipun hidup sederhana, namun mereka sangat bahagia karena yang mereka tau hanya memikirkan bagaimana bertahan hidup dengan mengandalkan Sumberdaya yang ada di sekitar mereka.

Ryu adalah seorang anak yang baik dan pekerja keras dan penurut. Meskipun masih anak-anak, namun dia mampu mengerjakan pekerjaan orang dewasa seperti mencari kayu bakar dan berburu.

Kemahiran Ryu dalam berburu adalah karena terbilang larinya sangat cepat dan mampu Menyaingi orang dewasa bahkan lebih cepat.

Itulah kenapa dia sering lolos dari Kejaran Hewan Buas bahkan Siluman Roh Tingkat 1.

Disini dijelaskan bahwa Hewan biasa adalah Hewan yang masih Berumur 0 sampai 100 Tahun.

Sedangkan Hewan yang dikategori Siluman adalah Hewan yang sudah diatas 100 Tahun Ke atas yang sudah Berevolusi.

 

Adapun tingkatan Siluman yaitu

Tingkat 1 diatas 100 Tahun.

Tingkat 2.diatas 1000 Tahun.

Tingkat 3. diatas 10.000 Tahun.

Tingkat 4. diatas 100.000 Tahun

Terakhir Tingkat 5 diatas 1Jt Tahun.

Adapun tingkat kekuatan mereka Sesuai dengan Tingkat pengalaman Kultivasi dan pengalaman bertarung mereka.

Cara untuk mengetahui Klasifikasi siluman adalah cahaya di atas kepala mereka:

Lingkaran \=Tingkat Dasar

Persegi Tiga \= Tingkat Pejuang

Persegi Empat \= Tingkat Petarung.

Bintang Segi 5 \= Tingkat Raja

Bintang segi 6 \=Tingkat Surgawi

Teratai Segi 7 \= Tingkat Suci

Teratai Segi 8 \= Tingkat Abadi / Sudah menjadi Dewa.

Sedangkan Warna Cahaya sesuai dengan usia:

100 Tahun Keatas \= Cahaya Hitam

1000 Tahun Keatas \= Cahaya Hijau

10.000 Tahun Keatas \= Cahaya Putih

100.00 Tahun Keatas \= Cahaya Merah

1.Jt Tahun Keatas \= Cahaya Keemasan.

Pada suatu hari, Ryu bersama Ayahnya bernama Liu Meng pergi berburu ke Hutan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.

Pada saat mereka sudah masuk Hutan,Liu Meng merasakan ada Aura yang sangat kuat sedang datang ke Arah mereka.

Dengan Hati-hati, Liu Meng meminta anaknya Ryu agar selalu berada di belakangnya.

Merasakan hal yang sama, Ryu pun mengangguk seraya mendekati ayahnya.

Setelah beberapa jam Aura itu semakin lama semakin melemah, Ryu dan ayahnya juga merasa lega kemudian mengatur Strategi dimana mereka Lakukan setiap kali Berburu.

Tidak beberapa lama mereka pun sudah mendapatkan target buruan, yaitu seekor Rusa.

” Ryu'er ” Liu Meng menatap anaknya memberikan sebuah isyarat.

”Baik Ayah” Ryu menganggukkan kepala sambil berjalan mengambil Posisi.

Tidak lama kemudian ” Jleeep Jleeep ” Dua Busur Panah mengenai leher Rusa tersebut.

Merasa terancam, Rusa itupun lari sekuat mungkin menjauhi tempat tersebut.

Dengan cepat Ryu dan Ayahnya mengejar Rusa tersebut agar tidak kehilangan jejak.

Tidak berselang lama Rusa itupun Jatuh tersungkur karena sudah banyak kehilangan darah.

Dengan cepat Ryu dan ayahnya mendekati Buruan mereka yang sudah mati.

Saat sudah sampai di tempat Rusa tersebut, Ryu pun melihat samar-samar sosok yang tidak jauh dari tempat mereka Berdiri.

” Ayah " Ryu menunjuk ke Arah sosok tersebut kepada Ayahnya.

Dengan hati-hati mereka berdua pun mendekati sosok tersebut.

Saat terlihat jelas bahwa sosok itu adalah Manusia, mereka berdua pun bergegas mendekati sosok tersebut yang terlihat terluka parah.

Setelah Liu Meng memeriksa bahwa sosok tersebut belum mati, dengan sigap Liu Meng mengangkat dan membopong sosok tersebut berniat membawanya ke Rumah mereka.

" Ryu'er... kita harus cepat pulang mengobati orang ini." Liu Meng sambil menatap anaknya.

"Baik Ayah " Ryu pun dengan sigap Berlari ke arah Rusa Buruan mereka.

Mereka berdua pun dengan cepat keluar Hutan agar tidak terlambat memberikan pertolongan.

Meskipun masih terbilang masih Anak-Anak, Ryu tidak kesulitan mengangkat Rusa tersebut bahkan sambil berlari ringan.

Memang begitulah keseharian mereka yang sudah terbiasa hidup keras karena dituntut oleh keadaan mereka yang tinggal di pinggiran Hutan agar tidak di mangsa Hewan buas saat berburu.

Setelah beberapa saat,Liu Meng dan Anaknya pun Sampai di Rumah kemudian membaringkan Sosok tersebut.

Ryu yang sudah meletakkan Rusa buruannya juga dengan sigap mengambil Air hangat seraya mengambil beberapa ramuan Herbal kemudian memberikan kepada ayahnya.

Meng pun membersihkan luka sosok tersebut dengan air hangat kemudian menutupnya dengan ramuan herbal yang sudah di tumbuk halus.

CH 2. SILUMAN RUBAH GIOK BULAN

( Tiga Hari Kemudian )

Sosok laki-laki tua membuka matanya " Ada dimana ini...? Apa aku sudah mati?" Lelaki tua itu sambil melihat sekelilingnya.

"Ahk... akhirnya Tuan sudah bangun... Tuan berada di gubuk kami.” Terdengar suara Liu Meng menyahut dari samping kiri Lelaki Tua tersebut.

"Tiga hari yang lalu tuan kami temukan di hutan dekat sini sedang terluka " lanjutnya.

"Terimakasih telah menolongku" Lelaki tua itu berdiri sambil.

" Perkenalkan Nama saya Lin Feng, kalau boleh tau nama Tuan?" Lanjutnya sambil membungkuk seraya mengepal tangan.

" Ohhh... Namaku Liu Meng. Panggil saja Meng." Meng menundukkan kepalanya.

Tidak lama kemudian Ryu datang sambil membawa bahan herbal untuk mengobati Pria sepuh tersebut.

” Oh ya... ini anak Saya. Namanya Ryu” Liu Meng memperkenalkan Ryu yang baru saja datang.

" Ayah " Ryu sambil berjalan ke arah Liu Meng.

" Saudara Meng... Ryu'er... Sekali lagi saya ucap Terimakasih atas Bantuan kalian. ” Lin feng menatap mereka bergantian.

" Jika boleh tau, saya berada di mana saat ini?" Lanjut Lin Feng sambil melihat sekeliling.

” Tuan berada di Desa kami yang Bernama Lembah Hitam” Sahut Liu Meng.

” Desa Lembah Hitam? Aku belum pernah mendengarnya..." Lin Feng mengerutkan kening sambil mengusap jenggotnya.

" Benar Tuan... Memang desa kami tertutup, kami tidak pernah keluar dari Desa ini bahkan orang luar juga tidak pernah berkunjung kesini, kecuali Tuan.” Jawab Liu Meng.

” Apa ini daerah Kerajaan Nukkan?" Tanya Lin Feng.

” Saya juga tidak tau Tuan... Namun puluhan Tahun yang lalu, ada salah satu dari Penduduk Desa ini pernah tersesat waktu berburu... Dia mengatakan bahwa dia mendengar sebutan kerajaan Nukkan.” Jawab Liu Meng.

" Itupun dia mendengar dari jauh saat Kelompok orang berbincang saat melewati Hutan.” Lanjut Liu Meng.

”Jadi seperti itu.... Sepertinya aku berjalan terlalu jauh" Lin Feng mengerut keningnya sambil mengira keberadaannya saat ini.

” Kakek... Apakah tempat kakek sangat jauh...? Apa tempat kakek juga Seperti ini? " tanya Ryu dengan polos.

" Kira-Kira Seperti itu Ryu'er... Tapi tempat Kakek banyak orang kejam dan licik" Jawab Lin Feng sambil menghela nafas panjang.

" Namun banyak orang berkumpul dan mendambakan hal itu” Lanjut Lin Feng.

" Mari Tuan... Kita makan dulu...! Tuan sudah tiga hari tidak makan apapun. " Liu Meng memotong pembicaraan, sambil melihat wajah penasaran Ryu yang sedang berjalan ke Ruang makan

Lin Feng pun mengangguk kepalanya sambil mengikuti Liu Meng dan Ryu menuju Ruang makan.

Saat menikmati makanan mereka pun sambil berbincang-bincang.

Tidak lupa juga Lin Feng menceritakan dirinya hingga sampai ke Desa Lembah Hitam, dimana Lin Feng saat itu Sedang menjalankan Misi mencari Hewan Roh ( Siluman ) bersama Muridnya.

Namun nasib malang bertemu dengan Siluman yang sudah berumur 100.000 Tahun yang memiliki Cahaya teratai segi delapan.

Dimana Siluman dengan Cahaya Teratai Segi Delapan yaitu setara dengan Dewa. Jika dibandingkan dengan Kultivator yaitu Level 70 keatas. Sedangkan Lin Feng masih Kultivator tingkat 50.

Demi melindungi muridnya, Lin Feng harus melindungi para muridnya agar tidak mati.

Dalam pertarungan tersebut Lin Feng hanya memancing Siluman tersebut agar menjauhi muridnya.

Meskipun hanya menghindar namun tetap saja Lin Feng kewalahan dan harus lari sekuat mungkin.

Masih beruntung Siluman tersebut tidak mengejar dan membunuhnya, hanya untuk mempertahankan Wilayah kekuasaannya saja hingga sampai dimana dia terdampar sebelumnya.

Mendengar cerita dari Lin Feng tersebut, Liu Meng dan Ryu mengangguk-angguk kepala karena sama sekali tidak faham tentang dunia Kultivator.

Lin Feng pun menyadari hal tersebut, namun sangat menyayangkan hal itu karena dia dapat merasakan potensi yang ada pada tubuh Liu Meng dan Riu meskipun terlihat samar-samar.

Di dalam benak Lin Feng ingin mengajak mereka berdua ingin bersamanya, namun dia juga tidak bisa memaksa.

Setelah selesai makan, Lin Feng pun meminta izin kepada Liu Meng untuk mencari tempat aman untuk mengumpulkan Qi dan Energi Jiwa miliknya untuk beberapa saat.

Mendengar hal Tersebut, Liu Meng menunjukkan sebuah Pegunungan bagian Utara Desa yang dianggap paling aman.

" Ssssttt..." Lin Feng melesat terbang ke Arah Utara.

” GLLUUUK" Liu Meng dan Ryu serempak menelan Ludah sambil bertatapan.

”Ayah... Kakek Ling Feng hebat bahkan bisa terbang secepat kilat seperti Burung.” Ryu bicara dengan wajah Lugunya, karena belum pernah mengetahui Dunia luar.

'Apakah Seperti ini Kekuatan Para Kultivator diluar sana' Benak Liu Meng.

" Ayah... aku ingin sehebat Kakek Itu, agar kita tidak bisa dikejar binatang buas lagi seperti dulu. " Ryu memegang tangan Ayahnya dengan wajah memelas.

” Aahhhh... ” Liu meng tersadar dari lamunannya.

" Ayaaaah.” Ryu terus merengek sambil memegang tangan Ayahnya.

Mendengar ucapan Anaknya, Liu Meng agak kebingungan dan berfikir sangat lama tidak tau apa yang harus dia katakan.

” Haaahh.... Nak... Apa kamu Yakin? ” Liu Meng sambil membayangkan hal yang terjadi suatu saat nanti.

” Sangat yakin Ayah... Aku akan melindungi Desa kita ini agar tidak diserang Hewan Buas lagi." Ryu memantapkan hatinya.

” Baiklah... Tapi apa kamu yakin Pak Tua itu mau mengajarkan mu?" Tanya Liu Meng.

" Lagi pula Itu bukan hal yang mudah." Lanjut Liu Meng.

” Tenang saja Ayah... Aku akan berusaha, bagaimanapun caranya.” Jawab Ryu.

Setelah perbincangan tersebut, Mereka berdua pun kembali melakukan aktifitas mereka seperti biasanya.

Di sebuah Puncak Gunung bagian Utara Desa Lembah Hitam, Lin Feng yang masih mengumpulkan Qi dan Energi Jiwanya juga sambil memantau Desa Lembah hitam.

Namun setelah beberapa saat, Lin Feng sama sekali tidak merasakan Aura Kultivator dari Desa tersebut.

” Desa ini Sungguh unik... Bahkan satu orang pun tidak ada yang menjadi Kultivator. Padahal mereka berada di dalam Hutan sangat rawan serangan Hewan Buas.” Lin Feng bergumam.

" Ini... ” Lin Feng membuka matanya Saat merasakan Aura yang sangat kuat namun samar- samar berada di bagian dalam Hutan Bagian Timur.

Dengan capat Lin Feng bergegas menuju Desa dimana Tempat kediaman Liu Meng.

Setelah sampai di Kediaman Liu Meng, Lin Feng pun disambut ramah oleh Liu Meng.

" Tuan " Liu Meng memberi hormat.

" Saudara Meng, dimana Ryu'er." Tanya Lin Feng tidak merasakan keberadaan Ryu.

” Biasa Tuan... Ryu'er jam segini bermain dengan Anak lainnya ketika tidak berburu atau tidak mencari kayu bakar" Jawab Liu Meng dengan santai.

Mendengar hal tersebut, Lin Feng menghela nafas lega kemudian sambil berbincang ringan kepada Liu Meng.

Setelah jari mulai gelap, Ryu pun kini telah pulang lalu pergi membersihkan badannya sambil menyapa Lin Feng dan Ayahnya.

Selesai membersihkan badannya, Ryu pun kembali duduk bersama Ayahnya sambil menceritakan kepada mereka bahwa dirinya sedang bermain dengan Rubah kecil di Hutan bagian Timur Desa yang dulu pernah mereka rawat saat terluka.

Mendengar hal Tersebut Lin Feng mengerutkan dahinya mengingat Aura yang sangat kuat berasal dari Hutan Bagian Timur saat Berkultivasi.

"Kakek... Aku ingin jadi orang hebat seperti Kakek. ”. Ryu membuka Percakapan.

” Ryu'er... itu kamu harus meminta izin dulu dengan Ayahmu " Jawab Lin Feng sambil mengusap rambut Ryu.

” Tuan... Aku hanya ingin yang terbaik untuk Anakku. ” Jawab Liu Meng memberi Isyarat setuju.

" Baiklah... Kebetulan aku sudah pulih total, besok aku akan membawanya ke Sekte agar bisa berkembang dengan cepat." Jawab Lin Feng.

"Deg " Jantung Liu Meng Kaget.

Bagaimanapun Juga, Naluri seorang Ayah pasti akan menjaga anaknya sampai kelak dia Dewasa dan siap menikah.

Namun di lain Sisi, Liu Meng tidak ingin Anaknya hidup seperti dia yang hanya sebagai tukang kayu dan pemburu yang tidak pernah mengetahui dunia luar.

Apalagi Liu Meng yang kini pasti akan Tinggal sendirian, Karena pada saat Ryu masih berumur 6 Tahun, Istrinya telah meninggal dunia karena mengidap penyakit yang tidak bisa disembuhkan.

Dengan segala pertimbangan meskipun berat hati akhirnya Liu Meng mengangguk setuju agar Ryu bisa menjadi seorang Kultivator, meskipun sebutan itu sangat asing di telinga Liu Meng dan Ryu.

” Terimakasih Ayah.” Ucap Ryu senang dengan wajah Polosnya.

Setelah berbincang cukup lama tidak terasa malam pun sudah larut, mereka pun menutup pembicaraan itu dan beranjak untuk beristirahat.

CH 3. MENJADI MURID BARU

Pada keesokan harinya, pagi sekali Ryu Pergi ke Hutan bagian Timur seakan sedang buru-buru berniat untuk bertemu dengan Rubah kecil.

Sesampai di dalam Hutan, Ryu pun seakan mencari Sesuatu.

” Rubah kecil... Aku datang...” Panggil Ryu dengan semangat.

" Wuush... " Seekor Rubah mungil berwarna putih datang menghampiri Ryu lalu mengusap badannya pada kaki Ryu.

" Rubah Kecil... Hari ini aku akan pergi mengembara agar menjadi Kultivator hebat.” ucap Ryu terlihat begitu bersemangat.

” Kamu jangan khawatir Rubah kecil... Suatu saat aku akan mengunjungimu”. Lanjut Ryu.

Seakan mengerti akan ucapan dari Ryu, Rubah Putih tersebut Langsung tertunduk lesu seakan tidak ingin berpisah dengan sosok yang pernah menolongnya.

” Sampai jumpa Rubah kecil... Jangan pergi jauh, karena aku akan mengunjungimu disini lagi. ” Ryu membalikkan badan seraya melambaikan tangan tanda perpisahan.

Meski masih tertunduk lesu, Rubah putih tersebut terus memandang ke Arah Ryu yang seakan tidak ingin Ryu pergi terlalu lama.

*****

Flash Back :

Sedikit balik Ke belakang dimana Awal Pertemuan Ryu dan Rubah putih adalah pada saat Ryu berumur 8 Tahun.

Saat itu dia bermain dengan anak sebayanya di pinggiran Hutan bagian timur Desa Lembah Hitam, saat itu Ryu melihat Rubah putih sedang terbaring lemah.

Sebenarnya Rubah putih tersebut sedang Berevolusi perubahan wujud baru Karena sudah mencapai usia 100 Ribu Tahun.

Namun saat berevolusi Rubah tersebut, mengalami kendala sehingga membuat tubuhnya terluka parah dan energi Roh rusak.

Saat Ryu melihatnya, dia merasa kasihan lalu merawatnya dan memberikan makanan sampai luka dan Rohnya pulih kembali.

*****

Saat Ryu sudah pergi jauh, Rubah putih itu pun berubah menjadi seorang gadis kecil kemudian masuk ke dalam sebuah Goa tempat Kediamannya.

Didalam Goa tersebut ada seekor Rubah Putih berukuran 5 meter terlihat sebuah Cahaya Teratai Segi 8 berwarna merah.

” Ayah... sampai kapan aku bisa keluar dari Hutan ini?" Tanya anak Gadis Tersebut.

” Yue'er... Saat ini kamu belum bisa menggunakan Kekuatanmu. Diluar sana sangat berbahaya, dimana para Siluman akan selalu diburu oleh Para Kultivator.” Jawab sosok Rubah tersebut.

” Tapi Ayah, aku ingin melindungi Tuanku. bukankah Ayah juga selalu melindungi Manusia yang ada di Desa itu?” Tanya Huli Yue.

” Itu benar Yue'er... Aku melindungi Desa Tersebut karena pernah ditolong Oleh leluhur mereka. Saat itulah sampai sekarang aku akan melindungi mereka, meski Tuanku telah lama meninggal dunia.” Jawab Huli Bai.

" Ayah.. apa ada cara lain agar aku bisa melindungi Tuanku?" Tanya Yue.

” Sebenarnya Ada... Yaitu proses kelahiran kembali. Kamu harus mengambil setetes darah Tuanmu untuk disatukan kedalam cangkang telur Naga Es, tulang Naga Emas, tanduk Kirin, dan beberapa bahan Lainnya. ” Huli Bai menghela nafas panjang.

” Lalu bagaimana kita mencarinya?" Tanya Huli Yue.

" Semua telah ada, Tapi itu Semua bahan langka. sangat disayangkan jika digunakan hanya untuk kelahiran kembali" Jawab Huli Bai.

” Tapi untuk apa aku gunakan barang itu, jika hanya menjadi kuat tapi tidak bisa melindungi Tuanku . Sedangkan Tuanku tidak lagi tinggal di Desa itu.” Tanya Buli Yue.

Mendengar ucapan tersebut yang masuk Akal, Huli Bai akhirnya menyetujui apa yang diminta oleh Huli Yue anaknya.

Memang begitulah tradisi Rubah Giok Bulan. Jika Ada seorang Manusia yang pertama melindungi mereka, maka mereka akan menganggap itu sebagai Tuan mereka hingga akhir hayat mereka.

Jika tidak, mereka akan Dihukum Hujan Petir yang teramat dahsyat seumur hidup mereka.

Huli Bai juga memberitahukan bahwa proses tersebut membutuhkan Waktu 7 Tahun berkultivasi didalam Cangkang Telur.

Meskipun tidak bisa menambahkan Tingkat Cahaya, namun hanya bisa membentuk Fisik yang baru dimana 3x hingga 5x lebih kuat Tergantung tingkat Konsentrasi.

Namun jika digunakan untuk menaikan tingkat cahaya, sebanding dengan Berkultivasi selama 100 Tahun.

...****************...

Di Desa Lembah Hitam, kini zerlihat Lin Feng, Liu Meng dan Ryu sedang berada di halaman depan Rumah.

” Ryu'er belajar dan berlatihlah dengan Giat. " Liu Meng memberikan sebuah kapak miliknya.

” Tidak ada Harta lain yang Bapak berikan kepadamu, hanyalah Kapak ini... Semoga bisa membantu perjalananmu." Lanjut Liu Meng.

” Terimakasih Ayah" Sambut Ryu sambil mengambil kapak tersebut.

Melihat Benda tersebut Lin Feng nampak senyum kecut, dimana dia melihat Kapak tersebut diatas 60Kg.

' Bagaimana sebuah berat Kapak seperti ini bisa dijadikan sebagai senjata' benak Lin Feng.

Setelah selesai berbincang, Lin Feng pun pamit untuk memulai Perjalanan, diikuti Ryu sambil memikul sebuah Kapak.

Di dalam perjalanan, Lin Feng memberikan pengetahuan umum kepada Ryu mulai dari Tata Krama, hingga membahas nilai tukar disana harus memakai koin tidak seperti di Desa Lembah Hitam yang hanya sistem barter yaitu menukar barang yang satu dengan barang yang lain.

Adapun Koin itu sendiri dibagi menjadi 3 yaitu

Koin Emas, Koin Perak dan Koin Perunggu.

dimana:

1 Koin Emas \= 1000 Koin Perak

1 Koin Perak \= 1000 koin Perunggu

Dalam hal itu juga Lin Feng menjelaskan bahwa di dalam Benua yang mereka Tinggali sekarang adalah Benua Lotus dimana Ada 3 Kekaisaran, 4 kerajaan Besar dan tidak menutup Kemungkinan ada beberapa Kerajaan Kecil yang masih belum diketahui seperti halnya Desa Lembah hitam yang sebelumnya tidak diketahui oleh Kerajaan NUKKAN.

Tanpa terasa hari pun sudah gelap, Lin Feng juga memutuskan agar mereka berdua harus beristirahat, mengingat Ryu adalah orang biasa bahkan masih bocah yang hanya mengandalkan Fisik.

Bukan tanpa alasan, Itu juga membuat Lin Feng berinisiatif sambil menguji kekuatan dan ketahanan fisik Ryu yang membuat Lin Feng semakin Antusias untuk menjadikan Ryu sebagai muridnya.

Siang berganti malam dan malam Berganti siang, di sela perjalanan, Lin Feng juga mengajarkan Ryu untuk Berkultivasi.

Lin Feng juga menjelaskan bahwa dalam Berkultivasi ada banyak tingkatan, yaitu mulai dari Level 1 sampai level 100.

Setelah mencapai Level 100, kekuatan Kultivator setara dengan Dewa yang tidak ada lagi tandingannya.

” Itulah Tingkatan level yang saya ketahui, namun entah itu sebuah rumor atau tidak.” ucap Lin Feng, mengingat dirinya juga masih berada di Level 50.

Itupun Lin Feng adalah orang yang paling Jenius di Sektenya ditambah Bantuan Sumber Daya yang sangat banyak.

Lin Feng juga menjelaskan, setiap naik tingkatan, ada batas Penyerapan :

dibawah Lv 10 masih belum bisa menyerap Inti Roh Siluman

Level 10 - Lv 29 hanya mampu menyerap Siluman Berusia 100 Tahun.

Level 30-Lv 49 hanya mampu menyerap Siluman Berusia 1000 Tahun.

Lv 50 - Lv 69 hanya mampu menyerap Siluman berusia 10.000 Tahun

Lv 70 - 89 mampu menyerap Siluman berusia 100.000 Tahun

Itulah yang bisa dijabarkan oleh Lin Feng, karena Level 90 Keatas mungkin Hanya mampu menyerap Siluman usia 100.000 Tahun mengingat dalam Sejarah Para Pendahulu mereka tidak ada yang pernah mencapai Lv 90 di Benua Lotus.

Setelah memberikan pengetahuan kepada Ryu, Lin Feng pun memintanya untuk duduk Berkultivasi.

”Ryu'er... coba kamu duduk di atas batu itu. " Lin Feng menunjuk sebuah batu besar yang tidak jauh dari mereka.

” Baik Guru " Ryu meletakkan Kapaknya kemudian melompat ke atas batu tersebut langsung duduk bersila.

” Sekarang tutup matamu dan rasakan energi Alam yang ada di sekitar mu!" ucap Lin Feng.

Dengan sebuah anggukan, Ryu pun langsung menutup matanya sambil merasakan Energi Alam yang Ada di sekitarnya.

Waktu berjalan 1 Jam, Ryu masih belum merasakan Energi Alam yang dimaksud Gurunya.

Namun karena Keteguhan Hatinya, Ryu mencoba untuk lebih berkonsentrasi lagi agar bisa merasakan energi Alam.

Setelah 3 jam berlalu, barulah Ryu merasakan Keberadaan Energi Alam yang ada di sekitarnya.

" Ryu'er Sekarang coba kamu Serap dan kumpulkan energi Alam secara Perlahan menuju dantian mu ” ucap Lin Feng merasakan bahwa Ryu telah merasakan Energi Alam.

Ryu pun mencoba mengumpulkan energi Alam tersebut secara perlahan.

Namun tanpa diduga, Semakin lama energi alam lam tersebut semakin liar seolah ingin cepat masuk ke dantian Ryu

Melihat hal tersebut, membuat Lin Feng menjadi Khawatir dimana Energi Alam yang masuk ke tubuh Ryu di luar dugaan dan begitu banyak.

Ryu yang merasakan energi Alam yang masuk ke tubuhnya sangat banyak, dia terus mencoba agar tetap berkonsentrasi untuk mengontrol Energi Alam tersebut Meskipun dia sudah merasakan Sakit yang luar biasa.

” Anak ini.... ” Lin Feng kaget seraya tersenyum melihat Ryu yang masih mampu bertahan dalam keadaan seperti itu.

Hal itu bukanlah tidak mungkin, mengingat kondisi Fisik Ryu yang sangat Kuat. meskipun baru berusia 10 Tahun, Namun Perawakannya seperti Anak yang sudah berusia 18 Tahun bahkan Berotot.

Merasakan energi alam yang sudah menipis, Ryu pun membuka matanya disambut senyum puas dari Wajah Lin Feng.

” Guru... Apa aku berhasil?” Tanya Ryu dengan wajah penasaran.

” Bukan hanya berhasil, Tapi kamu sudah mencapai Level 9 hanya memakan waktu 3 hari. ” Ucap Lin Feng.

” Maksud Guru.. Saya sudah menghabiskan waktu selama 3 Hari? ” Ryu seakan tidak percaya yang dia rasakan hanya beberapa jam saja.

” Yah... itu benar... Bagi para Kultivator biasa untuk mencapai level 9 membutuhkan waktu 1 Tahun bahkan lebih tanpa bantuan Pil” Ucap Lin Feng senyum puas.

” Gluuk ” Ryu menelan ludahnya mendengar ucapan tersebut.

' Hah... dasar tubuh yang Rakus' benak Lin Feng.

” Ryu'er... coba kamu ambil Kapak mu itu" Lin Feng sambil menghadap kapak yang tidak jauh dari mereka.

" Wuuusss.... Bruuuk " lompatan Ryu terlalu jauh menabrak sebuah Pohon.

" Ryu'er... Sepertinya kamu harus membiasakan tubuh barumu." Lin Feng menggelengkan kepala.

" Baik Guru. " Ryu menggaruk kan Kepala sambil mengambil kapaknya.

Ryu mengambil Kapaknya, kini terasa lebih ringan, bahkan seperti tidak membawa beban apapun.

Lin Feng pun meminta Ryu mengayunkan kapaknya pada beberapa Pohon di sekitarnya.

Dan benar saja, kini Ryu mampu mengayun kapaknya hanya dengan satu tangan bahkan gerakannya juga cepat.

Melihat Hal tersebut, Lin Feng menyipitkan matanya dengan apa yang dia lihat pada Ryu adalah hal yang tidak lazim mengingat masih berada di Level 9 tetapi kecepatan gerakannya seperti sudah mencapai Level 12 dengan bantuan Cahaya Pelindung dari Inti Roh Siluman.

Namun bagi Lin Feng, tidak begitu memperdulikan hal tersebut, baginya Ryu seperti Sosok Monster Kecil.

Setelah Ryu berlatih membiasakan kekuatan barunya, Lin Feng meminta untuk menyudahi latihannya untuk Mengganjal perut dan Beristirahat mengingat Hari sudah Gelap.

Pada keesokan Harinya, Lin Feng dan Ryu kembali melanjutkan Perjalanan. Mengingat Kultivasi Ryu yang sudah mencapai level 9 maka perjalanan mereka pun lebih cepat dari sebelumnya.

Setelah berjalan selama 2 hari, mereka pun telah mencapai Sekte Gunung Persik yang dimana tempat Sekte Lin Feng.

Melihat kedatangan Lin Feng, Patriak dan beberapa Guru Sekte pun terlihat sangat senang akan kepulangannya.

Di dalam Sekte, Para murid, Guru dan Paktriak teralihkan bertanya -tanya siapa sosok yang berada di Samping Guru Agung mereka yang membawa sebuah Kapak di bahunya.

” Hormat Guru Agung.. Kami senang anda telah kembali.” Ucap Patriak disertai para Guru lainnya lalu menoleh ke arah Ryu.

” Ah... Hahaa... dia adalah Ryu yang menyelamatkan aku saat aku terluka dari serangan Siluman Busuk itu.... aku ingin dia menjadi Salah satu bagian Murid sekte kita." Ucap Lin Feng.

” Dengan Senang Hati Guru Agung.” Ucap Paktriak sambil merasakan tingkat Kultivasi Ryu.

Para guru lainnya pun juga kini melihat tingkat Kultivasi Ryu yang sudah mencapai Level 9.

” Guru Fan... Perkenalkan Ryu'er sebagai Murid baru disini kepada Murid yang lainnya.” Ucap Patriak.

” Baik Patriak " Ucap Fan Li seraya membawa Ryu kepada Murid lainnya.

Sesampai di lapangan Sekte, Fan Li pun memperkenalkan Ryu adalah murid baru yang diangkat oleh Guru Agung.

Melihat bentuk tubuh dan Wajah Ryu, Para murid Wanita pun banyak yang terkesima dan Naksir melihat ketampanannya.

” Duhhh... Tampan sekali. Begitu berotot.." Para murid wanita sambil berbisik satu sama lain.

Mendengar hal tersebut, para murid Pria merasa tidak senang dimana posisi mereka akan tersaingi.

Melihat hal tersebut, Fan li hanya tersenyum lalu menoleh ke Ryu yang mengisyaratkan untuk mengenalkan diri secara langsung.

Walaupun sangat malu, Ryu pun mencoba memberanikan diri. Karena di Desa Lembah Hitam, Ryu tidak pernah melihat hal seramai ini. Apalagi harus berbicara di depan umum.

Dengan tubuh gemetar, Ryu pun perlahan mengumpulkan keberanian. mengingat Tujuannya adalah menjadi lebih Kuat.

” Perkenalkan namaku Ryu... Umur 10 Tahun.

Mohon bimbingan dari Para Senior semuanya.” Ucap Ryu dengan Nada serak meneteskan Keringat dingin.

” Yah... ternyata masih 10 Tahun. ” ucap beberapa murid Wanita sambil berbisik ke teman lainnya.

Mereka yang awalnya Begitu Semangat untuk mendekati Ryu, kini terlihat lesu...

” Ye... akhirnya kita punya Teman.” ucap salah satu anak Laki-laki yang berdiri paling Kiri yang juga terdapat 2 Anak perempuan di dekatnya.

Mendengar hal itu, Ryu sangat kaget sekaligus senang. dimana ternyata ada 3 Anak yang masih seusianya yang berada di Sekte tersebut.

” Ah... Bocah nakal ini lagi... Apa yang sedang dia fikirkan”. Gumam Fan Li.

" Baiklah semuanya... Perkenalan telah selesai... Silahkan lanjutkan Latihannya.” Fan Li membawa Ryu menuju sebuah tempat dimana akan menjadi tempat tinggal Ryu nantinya.

Melihat hal tersebut, ketiga Anak itu juga mengikuti Guru Fan Li dan Ryu dari belakang.

Guru Fan yang menyadari hal tersebut, hanya bisa senyum kecut seraya menggelengkan kepala.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!