Prince Greyson merupakan seorang mafia yang berhati dingin, memiliki mata biru ke abu-abuan dan tajam membuatnya terlihat tampan dan hot. Sifat yang paling sulit Greyson kendalikan adalah Sifat Pendendamnya.
Stevi Lorens merupakan seorang karyawan di Hotel Royal, Stevi bekerja sebagai resepsionis. Stevi memiliki karakteristik yang baik, ceplas-ceplos dan ramah disaat tertentu.
Steven Gerrard Lorens merupakan anak semata wayang Stevi Lorens yang kehadirannya membuat dunia Stevi berubah. Steven memiliki Sifat perpaduan Daddy dan Mommy nya.
Denada Wilims merupakan seorang model yang berambisi mendapatkan Prince Greyson, pria yang membuatnya panas dingin. Memiliki sifat yang tinggi hati dan ambisius membuatnya tidak disukai Greyson.
Jack Wilshere merupakan asisten sekaligus kepercayaan Prince Greyson. Memiliki sifat Ramah dan baik ke orang tertentu namun untuk orang luar Sifatnya tidak jauh berbeda dengan tuannya.
Princess Gabriella merupakan saudara Prince Greyson, Gabi bekerja mengolah hotel royal yang diwariskan oleh kakeknya kepada ibunya. Memiliki Sifat cuek, judes dengan orang luar. Namun hangat dengan keluarganya.
King Douglas adalah Papa Prince Greyson dan Princess Gabriella, memiliki muka datar dan dingin.
Rachel Weisz Royal merupakan Mama Prince Greyson dan Princess Gabriella, memiliki hati lemah lembut dan hangat.
Silas Lorens merupakan Ayah Stevi Lorens dan Silvia Lorens, memiliki muka hangat dan penuh kasih.
Vianka Lorens merupakan Ibu Stevi Lorens dan Silvia Lorens, memiliki hati yang baik dan ramah.
Jodi Kim Bryan merupakan seorang mafia dan musuh Greyson, menyukai Gabriella diam-diam tanpa tahu bahwa Gabi merupakan adik dari musuhnya sendiri. Jodi memiliki Sifat Pendendam dan suka menyimpulkan segala sesuatu, menurut pandangannya.
...****************...
...*** Awal Mula ***...
Hari ini merupakan tahun pertama Stevi Lorens bekerja di Hotel Royal. Dia sangat bersyukur menjadi salah satu peserta interview yang lolos seleksi karyawan. Bekerja di hotel terkenal seperti Hotel Royal merupakan impian setiap anak muda di luar sana. Bukan hanya gajinya yang besar, namun hotel ini merupakan hotel yang biasanya di boking oleh para sultan. Buktinya Stevi sering bertemu dengan artis-artis terkenal dan juga pengusaha-pengusaha kaya saat sedang bekerja.
Sekarang waktunya Stevi berganti shift dengan karyawan yang masuk shift sore. Stevi kemudian membereskan barang-barang bawaannya yang ada di atas meja kerjanya. Jarak Apertemen Stevi dari Hotel Royal, Jika berjalan kaki, biasanya membutuhkan waktu sekitaran 5 menit.
Stevi kemudian melangkah keluar dari Hotel, sembari mengendong tas ransel laptop di belakang pundaknya. Stevi berjalan di jalan yang sering dilalui oleh para pejalan kaki. Setibanya di pertigaan jalan, tiba-tiba tubuh seseorang menghalangi jalannya.
"Nona apa anda tahu Hotel Royal ada dimana?" tanya pria itu dengan ramah
Stevi yang mendengar suara pertanyaan seseorang yang berusaha menghalangi jalannya. Seketika langsung mengangkat kepalanya ke atas dan menatap dengan teliti pria yang ada didepannya. Jari telunjuk Stevi dengan cepat menunjuk ke arah lokasi tempatnya bekerja, tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
"Hotel Royal begitu besar, lokasinya juga masih strategis, tapi matanya masa tidak bisa melihat bangunan setinggi dan sebesar itu." gerutu Stevi dalam hati memandang pria di depannya
Jack lalu mengikuti arah jari telunjuk Stevi. Pria itu melihat bangunan tinggi dan besar dari jarak 20 meter.
"Oiya terima kasih nona" ujar Jack berlalu dari sana menuju mobilnya.
Tidak jauh dari mereka di dalam sebuah Mobil BMW, seorang pemuda muda dengan mata biru ke abu-abuan dan tatapan tajam duduk di dalam mobil sembari menunggu asistennya. Pria itu memperhatikan interaksi antara Stevi dan asistennya.
Sebenarnya Jack kurang nyaman dengan tatapan datar Stevi "Apa dia bisu? mengapa gadis itu tidak bersuara sepatah katapun menjawab pertanyaan ku?" monolognya dalam hati sembari masuk ke dalam mobil. Jack memperhatikan langkah Stevi terlihat semakin menjauh di kaca spion mobil yang ditumpanginya.
Pertanyaan atasannya memutuskan pandangannya dari kaca spion mobil.
"Bagaimana Jack?" tanya Prince Greyson kepada asistennya yang baru masuk ke dalam mobil.
"Lokasinya tidak jauh dari sini tuan." ujar Jack Wilshere melirik sekilas Greyson dari kaca spion di atas kepalanya.
Ya dia adalah Prince Greyson seorang Mafia yang kejam, jika ada yang berani mengusiknya. Hari ini merupakan hari pertamanya berada di Jakarta. Sebab sedari kecil Ia sudah diasingkan ke daerah terpencil. Daerah kekuasaan Klan King yang pertama dibangun dan pimpin oleh kakeknya Kaisar Douglas. Kakeknya memberikan kekuasaannya kepada ayahnya dan sekarang kekuasaan itu sudah ayahnya alihkan kepadanya.
Greyson tidak memberitahukan keluarganya jika dia ada di Indonesia, karena hal yang akan mereka bicarakan saat sedang berkumpul, pasti tentang perjodohan dan perjodohan. Tentu saja dia sangat malas mendengar topik itu.
Setiba di Hotel, Jack langsung membuka pintu penumpang untuk Greyson. Greyson kemudian turun dari mobil, Jack dan beberapa pengawal, mengikuti langkah Greyson dari belakang. Jack melangkah ke meja resepsionis, untuk mengambil kunci kamar yang sudah dia booking sebelumnya.
Setibanya di kamar 3099, Greyson langsung masuk dan mengistirahatkan tubuhnya. Greyson cukup lelah dengan perjalananan-nya kali ini. Jack juga berlalu ke kamar inapnya untuk beristirahat, kamarnya berada di depan kamar Greyson.
#
#
Sementara di Apertemen Stevi
Setibanya di Apartemennya, Stevi langsung membersihkan diri. Supaya rasa lelah dan bau keringat di tubuhnya sedikit menghilang. Sehabis mandi, Stevi kemudian berlalu menuju dapur menyiapkan makan malam untuk dirinya sendiri. Setelah Makan, Stevi langsung membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur. Mungkin karena terlalu lelah, tanpa sadar Ia terlelap masuk ke dalam mimpi.
Stevi tinggal sendiri di apertemen sederhana yang sudah Ia sewa selama setahun ke depan. Gadis itu hidup dengan mandiri, tanpa sanak saudara di kota Jakarta.
...****************...
...***Semoga Suka❤️***...
Keesokan Harinya
Stevi menjalani rutinitasnya seperti biasanya. Hari ini gadis itu masuk shift malam. Untuk mengurangi rasa jenuh dan bosannya, Stevi beranjak menuju dapur membuat sarapan pagi untuk dirinya sendiri. Saat jam menunjukkan pukul 9 pagi, Stevi melanjutkan rutinitasnya membersihkan apertemen miliknya.
Menjelang siang, Stevi memasak lagi untuk makan siang. Gadis itu masih memiliki beberapa jam waktu luang, sebelum kembali memulai masuk bekerja. Ia lalu mengistirahatkan tubuhnya di atas kasur menikmati tidur sorenya sembari menunggu matahari terbenam. Tak butuh waktu lama, Stevi sudah tertidur lelap mengarungi mimpi.
#
#
Sementara di Hotel Royal, Greyson masih menunggu informasi dari asisten pribadinya. Ia sedang mencari informasi tentang seseorang yang terus-menerus menganggu penyelundupan barang yang diperdagangkan anak buahnya.
Tiba-tiba ponsel milik Greyson bergetar.
📞 Drettt drettt drettt
Pria itu langsung mengangkat panggilannya.
"Hm, Bagaimana?" ujar Greyson
[Saya sudah menemukan informasinya tuan] ujar Jack dari seberang sana
"Siapa?" tanya Greyson
Greyson meradang mendengar informasi yang di sampaikan asisten pribadinya. Pria itu tidak bisa menahan gerumuh amarah di hatinya. Bagaimana bisa orang yang belum pernah Ia temui berani-beraninya mengusiknya. Apa lagi di daerah kekuasaannya.
"Segera bereskan!" perintah Greyson dengan nada tegas. Pria itu lalu mematikan ponselnya.
Kriuk kriuk kriuk
Tak beberapa lama terdengar suara cacing-cacing berdemo dari perutnya. Greyson kemudian menghubungi pihak hotel agar mengantarkan makanan yang sudah pria itu order. Banyak yang tidak tahu kalau Greyson merupakan salah satu pewaris hotel royal.
#
#
Sementara disisi lain seorang pria tertawa puas mendengar informasi keberhasilan anak buahnya menggagalkan transaksi penyelundupan yang dilakukan klan king.
"Greyson.... Greyson...."
"Bagaimana rasanya di usik? menyenangkan bukan?" monolognya sembari memutar-mutar gelas Wine di depannya.
"Kau merebut gadis yang kucintai sejak lama" sambungnya tersenyum sinis
"Aku juga akan membuat mu ditinggalkan oleh gadisku itu" sambungnya sambil memandang foto seorang gadis yang cantik yang sangat pria itu cintai.
Seketika ingatannya kembali ke beberapa bulan lalu, tepat nya kejadian di negara kelahirannya Korea Selatan.
...Flashback...
Di Korea merupakan awal pertemuannya dengan seorang wanita mandiri dan arogan. Mereka sering di pertemuan kan dalam sebuah proyek yang di awasi langsung oleh wanita itu sedangkan dia hanyalah salah satu investor yang menanamkan modalnya untuk proyek itu, ikut memantau apakah proyek itu sudah terlaksana atau belum.
Karena pertemuan dan interaksi diantara mereka semakin intens. Tanpa mereka sadari perlahan benih-benih cinta mulai tumbuh di hati mereka. Namun semuanya berubah ketika Jodi melihat wanita yang sedang dekat dengannya dirangkul oleh pria lain. Ia melihat semuanya dari jarak yang tidak terlalu jauh dari tempatnya berdiri. Greyson dan Gabi menjelajahi street food di kota itu sembari tersenyum bahagia. Mereka tidak menyadari jika Jodi terluka dan kecewa melihat semua itu. Jodi mengikuti mereka dari belakang dengan perasaan kecewa dan terluka.
Beberapa jam mengikuti mereka di jalan street food itu, perlahan kedua orang itu kembali masuk ke mobil dan melanjutkan perjalanan mereka. Setibanya di rumah besar bergaya Eropa, seorang satpam membungkukkan hormat kepada pengemudi itu dan membukakan gerbang. Jodi hanya bisa memandang dari kejauhan mobil yang di kendarai kedua orang itu. Jodi menunggu agak lama namun mobil itu, tidak keluar-keluar dari rumah itu seketika pikirannya bercampur aduk, pikiran negatif terus menghantuinya, lalu tanpa pikir panjang pria itu berlalu dari sana dan mengendarai kendaraan roda empat dengan kecepatan diatas rata-rata.
****Flashback off****
Karamnya cinta ini
Tenggelamkan ku di duka yang terdalam
Hampa hati terasa
Kau tinggalkan ku meski 'ku 'tak rela
Salahkah diriku hingga saat ini?
'Ku masih mengharap kau 'tuk kembali
Mungkin suatu saat nanti
Kau temukan bahagia meski 'tak bersamaku
🎶Kenang lah Aku - Naff
...***Bersambung***...
Malam Harinya
Tepatnya di Hotel Royal
Stevi sedang melakukan pekerjaannya seperti biasa, Hari ini dia akan bekerja di shift malam, Jadi kemungkinan dia akan pulang subuh. Stevi menyambut setiap tamu yang datang dengan tersenyum ramah dan senyuman indah itu tidak pernah pudar selama dia bekerja.
Ketika jam sudah menunjukkan shift malam telah selesai. Stevi dengan tidak sabar ingin secepatnya kembali ke Apertemen nya dan beristirahat di atas kasur empuk di kamarnya. Di tengah perjalanan tanpa sengaja Stevi melewati sebuah mobil hitam. Diluar terlihat berdiri seorang wanita dengan pakaian menggoda. Sedang berbincang dengan pengemudi. Seketika dia menatap mereka dengan sinis.
"Penggoda dan si brengsek kalau ketemu memang serasi" ujarnya dengan muka sinis
Lalu berlalu dari sana tanpa tahu konsekuensi dari perkataannya itu.
"Sial" ujar seseorang di dalam sana lalu melirik ke arah Asistennya yang duduk di depan dengan menahan tawanya.
"Ikuti dia Jack" perintah Greyson kepada Asistennya dengan wajah kesal.
Jack melajukan kendaraan roda empat itu dengan pelan mengikuti langkah Stevi.
Memang lokasi itu tidak terlalu jauh dari hotel tempatnya bekerja. Dan lokasi itu sering dijadikan oleh para pria hidung belang mencari mangsanya.
Ketika Stevi berjalan setengah perjalanan tanpa sadar dia melihat mobil yang tadi di lalui nya mengikutinya.
"Aduh. Gue udah salah ngomong ya? Gawat nih kalau itu penjahat bagaimana?" ujarnya dengan gugup sembari berpikir bagaimana caranya secepatnya bisa sampai di Apertemen. Stevi seketika mendapatkan ide licik untuk menghindari dari mobil yang mengikutinya. Stevi tiba-tiba menghentikan langkahnya. Sementara Jack yang melihat Stevi menghentikan langkahnya, ikut menghentikan mobil yang dikemudikannya.
Lalu tiba-tiba Stevi berlari kencang melewati jalur sempit menuju Apertemen nya. Ketika mobil itu tidak terlihat lagi mengikutinya. Stevi bersembunyi di balik tembok untuk melihat-lihat sekitar tempatnya bersembunyi. Apakah mobil itu masih mengikutinya atau tidak. Ketika Dia tidak lagi melihat mobil itu seketika dia bernapas lega.
Stevi mulai melangkah menjauh dari jalan sempit itu. Tepatnya ketika ingin melewati belokan jalan itu. Tubuhnya seketika terpaku melihat seseorang sudah berdiri di depannya.
"Permisi Tuan saya mau lewat" ujarnya dengan muka polos, seakan-akan dia tidak peduli dengan tindakan orang itu.
"Setelah menghina gue. Dengan polos nya Lo bilang permisi" ujar Greyson dengan mencengkram kuat tangan Stevi
Seketika mata Stevi melotot. Mana dia tahu kalau pria yang di mobil tadi, pria yang di depannya ini. Karena kaca yang terbuka hanya kaca bagian pintu penumpang. itu pun hanya setengah.
"Ma..af tuan mungkin anda salah orang" ujar Stevi mengelak
Dengan nada kesal Greyson menarik tangan Stevi dan mencengkeramnya kuat. Seketika pandangan mereka bertemu.
"Aish kalau di lihat secara detail. Pria ini lumayan tampan juga" gumamnya dalam hati dengan meneliti setiap detail wajah tampan itu
"Cih. Gue tahu, Gue tampan dan banyak digilai wanita. Enggak usah kelihatan kali itu mata jelalatan." ujar Greyson dengan sinis dan dingin.
"Cih. Siapa juga yang jelalatan lihat muka jelek Lo itu" ujar Stevi dengan sinis dan judes.
"Benarkah?" tanya Greyson dengan mendekatkan wajah mereka
"Iya benar" tegas Stevi dengan tatapan sengitnya ke arah mata Greyson
Greyson mendekatkan wajahnya ke arah wajah Stevi. Greyson meneliti setiap detail wajah imut Stevi dengan intens.
Stevi yang melihat tindakan Greyson, seketika gugup tanpa rasa takut sedikit pun. Stevi menendang terong ungu itu dengan sedikit kuat.
Greyson yang tidak siap dengan tindakan Stevi seketika menjerit kuat. Greyson memegang terong ungu masa depannya.
"****. Gadis Brengsek" umpatnya ketika melihat Stevi berlari kencang meninggalkan dirinya yang kesakitan.
...***Bersambung***...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!