NovelToon NovelToon

Hate X EXO

Prolog

Selamat datang di dunia Hate.

Cerita ini murni fiktif, nama, identitas, karakter, tokok fiksi dan tempat semua murni karangan author.

Cerita ini mengusung negara fiksi (Korea, Amerika, Italia, dll) semuanya murni karangan dan fiktif.

Cerita ini mulai di tulis dan di publikasikan pada tanggal 01 Juni 2021 dan sudah resmi di kontrak di platform Mangatoon. Karya pertama dari Nikita Thalia yang di realisasikan ke dalam buku Hate.

Salam dari Theala, Harvey, dan Hansen.

...•••HATE•••...

..."No one is born hating another person because of the colour of his skin, or his background, or his religion. People must learn to hate, and if they can learn to hate, they can be taught to love, for love comes more naturally to the human heart than its opposite.”...

...*Nelson Mandela...

...Tidak seorang pun dilahirkan membenci orang lain karena warna kulitnya,...

...atau latar belakangnya,...

...atau agamanya....

...Orang harus belajar untuk membenci,...

...dan jika mereka dapat belajar untuk membenci,...

...mereka dapat diajarkan untuk mencintai,...

...karena cinta datang secara lebih alami ke hati manusia daripada kebalikannya....

...Hate...

...Karena terkadang rasa benci dapat diartikan cinta...

...Saat cinta menolak untuk mengaku...

...Hate...

...Karena terkadang rasa benci adalah cara untuk menyangkal...

...Saat cinta lebih besar dari kebencian...

...Hate...

...Karena terkadang rasa benci adalah ketakutan...

...Saat cinta bisa pergi dan menghilang...

...•••HATE•••...

Pengenalan karakter dan cerita

Harvey William

Aku adalah konglomerat generasi kedua. Lebih tepatnya, aku adalah pewaris sah dari ayahku.

Pria berumur 28 tahun, dengan tinggi badan sekitar 184 cm, berperawakan gagah dengan bahu dan dada yang bidang, kulitnya yang putih, dengan wajah tegas dan tentu saja tampan. Yang ada padanya semuanya nampak sempurna, kecuali kepribadiannya. Berekspresi dingin, angkuh, berlaku semaunya adalah keahliannya.

Sejak aku masih kecil, aku sudah ditempa dengan segala pelatihan keras dan berat dari bidang seni bela diri atau pun berbisnis. Hanya supaya aku dapat menguasai semua seluk-beluk tentang perusahaan dan juga organisasi.

Membahas masalah organisasi, itu adalah sebuah kelompok dengan struktur yang sudah di bentuk sedemikian rupa oleh ayahku.

Ayahku bernama Louis William. Beliau adalah salah satu konglomerat kelas dunia yang sudah sering mendominasi di dunia bisnis, dan bahkan media. Setidaknya orang-orang mengenal ayahku sebagai seorang konglomerat.

Presiden Direktur dari perusahaan besar di Korea dan juga memiliki banyak anak perusahaan di luar negeri. World Group adalah perusahaan yang didirikan oleh ayahku, bergelut dalam berbagai jenis bidang bisnis. Entah itu bisnis IT-teknologi, bisnis makanan, bisnis property, dan yang terbesar bisnis minuman.

...••HATE••...

Theala Anderson

Namaku Theala Anderson, dan aku sering dipanggil Theala atau pun Thea. Aku tinggal di sebuah studio apartemen yang sudah ku tempati kurang-lebih satu tahun lamanya.

Wanita berumur 25 tahun, dengan tinggi badan sekitar 170 cm, berperawakan langsing di dukung dengan kaki yang jenjang, kulitnya yang putih mulus tanpa celah, bersurai hitam panjang yang nampak indah, dengan wajah tirus dan tentu saja cantik. Yang ada padanya semuanya nampak sempurna, kecuali nasipnya. Memamerkan senyuman hangat dan ceria adalah kelebihannya.

Tentang keluarga, aku masih punya kok. Setidaknya namaku masih tercantum apik di kartu keluarga, meski pun dalam kenyataannya aku adalah putri yang ditelantarkan. Bukan ditelantarkan secara materi, karena aku masih dibiayai untuk keperluan sehari-hari dan bersekolah hingga kuliah. Hanya itu saja, tidak lebih. Tetapi aku masih bersyukur, bagaimana pun ayahku masih perduli tentang masa depanku.

Dan disinilah seorang Theala Anderson sekarang, hidup mandiri dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Dia berhasil lolos seleksi kerja di sebuah perusahaan besar di Korea, perusahaan dimana banyak orang berbakat berebut posisi untuk dapat bekerja disana.

Sepertinya aku sudah bekerja selama satu tahun di perusahaan tersebut. World Group adalah impian bagi semua orang, salah satunya aku. Sebenarnya ayahku juga memiliki sebuah perusahaan yang cukup besar, tentu saja tidak sebesar World Group.

Aku harus sadar diri, sebagai putri yang terlantar aku tidak boleh memiliki banyak harapan pada keluarga di balik namaku itu. Sudah cukup, semua yang ku dapatkan dari 'keluarga' sudah lebih dari cukup. Penyiksaan, pilih kasih, dan menjalani hidup sebagai putri transparan.

...•••HATE•••...

Harvey menatap lekat Theala, mencerna apa yang barusan di maksud olehnya.

"Bagaimana dengan wanita yang kau kencani?" sambung Theala lagi.

"Seumur hidup, aku belum pernah berpacaran. Hanya sekedar menghabiskan waktu dan tidur bersama. Kehidupanku selalu seperti itu."

Harvey menatap lekat manik Theala lalu termenung sebentar, hingga dia membuang nafas panjangnya, dan melanjutkan kalimatnya tanpa menatap Theala yang ada di sampingnya lagi.

"Otak yang lebih pintar dari orang lain, wajah yang lebih tampan, uang yang berlimpah, hanya itu yang aku miliki. Hal yang tidak aku miliki salah satunya adalah perasaan. Bahkan, hatiku tidak pernah tergerak saat melihat mereka nampak menyedihkan dan terluka karena ku."

...•••HATE•••...

Staring; EXO ( Sehun, Chanyeol, Kai, Lay, DO, Suho), Hong Suzu.

...•••HATE•••...

...Biodata...

...Nama lahir: Louis William...

...Tanggal lahir: 11 April...

...Tinggi badan: 183 cm...

...Cast: Don World Rider dan Ketua World Grup. Ayah Harvey. Paman Hansen....

...•••HATE•••...

...Biodata...

...Nama lahir: Harvey William...

...Tanggal lahir: 12 April...

...Tinggi badan: 183 cm...

...Cast: Pewaris World Rider dan World Grup. Anak semata wayang Louis William....

"She is completely unexplainable. You think she is the good girl, but once you get to know her, you'll realize she's everything. She is brave, she is funny, she is honest, and you'll never know how nice she is in person." - Harvey untuk Theala

...•••HATE•••...

...Biodata...

...Nama lahir: Theala Anderson/ Theala Florence...

...Tanggal lahir: 14 Februari...

...Tinggi badan: 172 cm...

...Cast: Anak pertama Tommy Anderson dari pernikahan pertama....

"I wish I was Her. I wish I was She. How I wish I was this person to you, because you are my Him and you are my He; but I am not your Her, nor am I your She." - Theala untuk Harvey

...•••HATE•••...

01

Ilustrasi tokoh fiksi

as Louis William

...Biodata...

...Nama lahir: Louis William...

...Tanggal lahir: 11 April...

...Tinggi badan: 183 cm...

...Cast: Don World Rider dan Ketua World Grup. Ayah Harvey. Paman Hansen....

...•••HATE•••...

as Harvey William

...Biodata...

...Nama lahir: Harvey William...

...Tanggal lahir: 12 April...

...Tinggi badan: 183 cm...

...Cast: Pewaris World Rider dan World Grup. Anak semata wayang Louis William....

..."She is completely unexplainable. You think she is the good girl, but once you get to know her, you'll realize she's everything. She is brave, she is funny, she is honest, and you'll never know how nice she is in person." - Harvey untuk Theala...

...•••HATE•••...

Harvey william

Aku pulang setelah 10 tahun. Hari ini aku akan bertemu dengan orang paling angkuh sedunia. Orang yang sudah hidup di dunia sana.

Ayahku.

Dia adalah orang yang paling tidak ingin ku temui seumur hidup ku.

Tapi tentu saja, merupakan kewajiban ku untuk mengantar kepergiannya untuk yang terakhir kali.

...______...

...VIP ROOM...

...Alm. Leon Andreas...

...Kepala marketing F coorperation...

...Istri Anna Andreas...

...Anak Lissa Andreas...

...Menantu Yohan Andreas...

...______...

Aneh.

Kok namanya berbeda?

Apa rumah dukanya bukan disini?

Para tamu pelayat juga sepertinya orang biasa semua. Menurut email benar kok disini rumah dukanya.

..._____...

...EMAIL - INBOX...

From Hansen William

Harvey...

Paman baru saja meninggal dunia. Rumah dukanya berada di Tiong Garden room VIP.

..._____...

"Apa kak Hansen salah memberi tahu tempatnya?" gumam Harvey saat kembali melihat email di ponselnya dan terus memastikan bahwa dia tidak salah lokasi.

"Tuan Muda Harvey," terdengar seseorang memanggil dari kejauhan.

Harvey berbalik ke arah suara itu. Ah... Ternyata para bawahan ayah.

"Mari ikut dengan kami, Ketua sudah menunggu anda," ucap salah satu dari mereka.

Hah?

Ketua?

Ketua \= Ayah.

Ayah \= Ketua.

"Siapa yang menunggu ku?" tanya Harvey memastikan dia tidak salah dengar.

"K-Ketua... Hehehe," jawabnya dengan ekspresi tampang cengengesan tidak jelas.

Louis William ayah dari Harvey William adalah Ketua di World Grup dan Don di World Rider.

Braakk

"Ternyata masih hidup ya..." ujar Harvey kecewa menerobos masuk sebuah bangsal VVIP di rumah sakit belakang rumah duka yang juga saling terhubung melalui halaman belakang masing-masing karena memang satu perusahaan.

"Iya.. Masih..." jawab Louis singkat menyadari kekecewaan anak semata wayangnya.

"Karena sudah kehabisan alasan, sekarang ayah malah menggunakan nyawa sendiri untuk berbohong?" 

"Tidak ada cara lain. Selama aku masih hidup kamu pasti tidak akan mau pulang. Dan juga kamu sudah tahu berita mengenai World Hotel kan? Aku berencana akan merombak dan membuatnya menjadi kasino."

"Sebelum itu terjadi, saya akan merebutnya dari ayah. Jangan sentuh warisan ibuku."

"Hahaha apa kamu lupa hotel itu dari awal adalah milik ku?"

"Uhuuk!" Harvey tersedak air liurnya sendiri, tertampar dengan kenyataan yang ada. "I-iya juga sih. T-tapi ibu yang sudah bekerja keras untuk menjadikannya seperti sekarang."

"Aku melakukan ini karena kamu peduli jika tidak aku juga tidak tertarik. Hanya ini yang akan membuatmu tinggal, tidak keluyuran ke negara-negara orang melakukan hal-hal yang tidak jelas."

Manusia ini!

Ah bukan.

Dia sepertinya bukan manusia.

"Aku mau kamu menemui seorang wanita."

"Apaan tiba-tiba--" kalimat Harvey terputus.

"Seminggu 5 kali. Aku akan mengundang beberapa wanita dan menjadwalkannya. Pilihlah salah satu dari mereka yang cocok denganmu, jadikanlah sebagai calon istri," Louis memotong perkataan Harvey dengan kalimat panjang yang masih sulit untuk dicerna.

"Pilih apa?"

"Calon istri."

"Siapa?"

"Kamu."

"Hahaha bercanda ya?"

"Hahaha bukan bercanda," jawab Louis dengan tawaan garing.

Beberapa saat selanjutnya Louis meneruskan kalimatnya. "Mau bagaimana lagi, kalau kamu terus berpergian seperti ini karena tidak mau menjadi penerus ku. Kamu menikah saja dan berikan aku cucu sebagai penerus."

Harvey mematung. Otaknya sangat sulit untuk mencerna kalimat panjang sang ayah.

Apakah pendengaran ku masih normal?

Apakah sedari tadi aku tidak salah dengar?

Di dunia ini, wanita gila mana yang mau menjadi menantu dan istri dalam keluarga gangster mengerikan seperti ini.

Menghancurkan kehidupan anak sendiri masih belum cukup dan sekarang juga ingin menyeret orang asing masuk ke dalam neraka buatannya?

"Kalau jadi menantu dan istri pemilik World Grup, pasti akan banyak yang mengantri sukarela," ucap Louis seakan tahu apa yang ada di dalam pikiran anaknya saat ini.

Harvey masih setia membungkam mulutnya sama sekali tidak berniat menanggapi perintah-perintah sang ayah.

"Bagaimana kalau jadi seperti ini, cobalah perjodohan ini dan aku berjanji tidak akan menyentuh World Hotel dan memaksamu untuk menjadi penerus ku?" ucapnya lagi memberi penawaran.

"Dududu~~ Rapat pemegang saham kapan ya?" lagi-lagi Louis mencoba memancing Harvey.

Grrrggrrr

Saat ini darah ku sudah mendidih hingga ke ubun-ubun kepalaku. Ingin rasanya aku mencabik-cabik pria tua di hadapanku yang sedang memainkan Ipad-nya dengan duduk setengah berbaring di tempat tidur pasien.

...•••HATE•••...

World Hotel. Lobby World Hotel. Meja resepsionis World Hotel. Restoran lantai 1 World Hotel. 

Terlihat para staf hotel yang sudah tidak lagi bersemangat untuk bekerja. Sejak desas-desus rumor World Hotel akan di rombak dan di ubah menjadi kasino oleh ketua. Karena itu berarti cepat atau lambat mereka akan segera kena PHK.

Suasana yang tadinya suram dan tidak bersemangat berubah menjadi riuh berkat kedatangan seorang lelaki, tampan, berbadan tinggi kira-kira 184 cm, memiliki garis wajah tegas dan kulitnya yang putih mulus seperti pantat bayi.

Setiap orang yang melihatnya akan mengira bahwa lelaki tersebut telah banyak melakukan serentetan perawatan mahal untuk menjaga penampilannya, yang aslinya sama sekali tidak pernah di urus dengan baik karena sibuk dengan pemberontakan terhadap ayahnya.

Para staf di restoran World Hotel sibuk berbisik-bisik berkat lelaki yang duduk di salah satu meja disana, sibuk menikmati secangkir kopi americano miliknya. Bahkan hampir semua pasang mata tertuju pada lelaki tersebut.

"Harvey tipe idealmu seperti apa?" tanya seorang wanita yang beberapa saat lalu menghampirinya dan ikut duduk disana.

"Wanita yang memiliki mental besi."

Hari selanjutnya. "Tipe idealmu seperti apa?"

"Wanita yang bisa hidup dengan baik bahkan tanpa lelaki disampingnya."

Hari selanjutnya. "Anu, tipe idealmu seperti apa?"

"Wanita yang cantik, sensual dan sangat pintar saat di tempat tidur."

Plakk

Muncul suatu kejadian yang sangat menarik di restoran lantai 1 World Hotel pada hari itu. Seorang Harvey William di tampar oleh wanita dipipinya. Sepertinya lelaki itu datang ke setiap kencan bukan untuk menikah tapi untuk menerlantarkan wanitanya dan di sebut-sebut sebagai penghancur hati para wanita. Namun bukannya geram, Tuan Muda malah menunjukkan senyuman yang menyilaukan setiap pasang mata yang melihatnya.

"Heh, kenapa aku merasa lega setelah ditampar?" gumam Harvey yang ikut terheran akan emosinya yang sangat tidak terduga.

...•••HATE•••...

02

As Hansen William.

...Biodata...

...Nama Lahir: Hansen William...

...Tanggal Lahir: 27 November...

...Tinggi Badan: 186 cm...

...Cast: Wakil Presiden Direktur World Grup. Under Boss World Rider. Keponakan Louis William....

..."I wonder how can people love without getting a return." - Hansen untuk para korbannya...

...•••HATE•••...

As Theala Anderson

...Biodata...

...Nama lahir: Theala Anderson (Theala Florence)...

...Tanggal lahir: 14 Februari...

...Tinggi badan: 172 cm...

...Cast: Anak pertama Tommy Anderson dari pernikahan pertama....

..."I wish I was Her. I wish I was She. How I wish I was this person to you, because you are my Him and you are my He; but I am not your Her, nor am I your She." - Theala untuk Harvey....

...•••HATE•••...

Dua bulan kemudian.

"Untuk apa kau masih sibuk mempelajari begitu banyak file perusahaan?" tanya Louis yang mendapati anaknya masih terbangun di tengah malam, sibuk di ruang kerja milik Louis.

"Bukankah saya harus kembali ke perusahaan agar dapat merebut World Hotel dari anda?" timpal Harvey sambil memicingkan sudut bibirnya guraunya menantang sang ayah.

"Hahaha cerdik juga ya. Hmm... Uruslah segalanya untuk ayah dan mulailah bekerja besok."

"Apa? Ayah setidaknya beri saya waktu untuk mempelajari file perusahaan dulu dong."

"Hansen akan membantumu di perusahaan. Ayah sudah terlalu tua untuk bekerja terlalu keras," jawab santai Louis sembari melirik anak semata wayangnya.

Hari berlalu begitu cepat.

Sudah genap dua bulan Harvey kembali ke tanah airnya dari berkelana panjang ke negeri-negeri orang. Dan sampai detik ini masih belum berhasil dengan deretan kencan perjodohan yang diatur Louis untuknya. Harvey memutuskan untuk kembali bekerja, demi merebut hotel yang sudah di besarkan sang ibunda dari sang ayah.

"Akhirnya kau kembali juga ke perusahaan, kalau begitu kenapa aku mesti repot-repot mengancammu segala, cih bocah merepotkan!" ejek Louis teruntuk anak semata wayangnya yang kini sedang bersiap untuk pelantikannya.

Harvey mengacuhkan ocehan ayahnya dan pandangannya tetap setia pada pantulannya di cermin. "Saya juga tidak pernah meminta untuk di ancam, huh!" decihnya kesal.

...•••HATE•••...

Theala Anderson

Kantor perusahaan World Grup pusat.

Tersebar rumor bahwa akan muncul orang yang menarik. Dan kabarnya orang tersebut akan menjabat sebagai Presiden Direktur baru menggantikan posisi Ketua di perusahaan.

Theala Anderson. Orang-orang biasa memanggil ku Theala.

Benar. Aku adalah putri sulung Tommy Anderson.

Iya. Tentunya dari pernikahan pertama ayah ku.

Ibu ku sudah meninggal saat melahirkan ku. Tidak lama setelah ibu ku meninggal ayah ku menikah lagi dengan wanita yang bernama Sarah Adelard yang sekarang namanya sudah berganti menjadi Sarah Anderson sejak masuk ke keluarga Anderson. Dan dari pernikahan mereka aku dihadiahi adik perempuan yang cantik, Rachel Anderson.

Aku bekerja di World Grup sejak satu tahun yang lalu, sebagai sekretaris pribadi.

Menarik ya?

Seorang Theala Anderson bisa masuk ke perusahaan World Grup sedangkan keluarga Anderson juga salah satu nama pemilik perusahaan meski pun tidak sebesar World Grup.

Dari semenjak aku kecil, aku sudah bertekad tidak akan mengharapkan apapun pada keluarga di balik nama Anderson tersebut. Aku juga memilih untuk menempuh studi kuliah di London karena kondisi keluarga ku yang memang ingin membuang ku, lalu setelah mendapat gelar studi aku memasukan aplikasi kerja untuk bekerja di World Grup dan betapa beruntungnya aplikasi lamaran kerja ku di terima hanya dalam sekali coba.

Dan disinilah Theala Anderson sekarang. Aku bekerja untuk Hansen William keponakan dari Ketua, menjadi sekretaris pribadi dari seorang Hansen William yang karismatik. Bagaimana cara mendiskripsikan sosoknya...

Hmm... Ah, begitu sulit. Yang bisa dipastikan adalah Hansen itu sangat tampan.

Di World Grup ada rumor bahwa anak dari Ketua akan bergabung di perusahaan. Aku belum pernah mendengar tentangnya, bagaimana sosoknya dan siapa namanya. Yang aku tahu Ketua memang memiliki anak lelaki semata wayang.

Aku heran apa memang menyembunyikan identitas adalah kesenangan para calon pewaris perusahaan besar?

Para karyawan diwajibkan untuk ke lobi perusahaan guna penyambutan anak Ketua.

Aku sangat penasaran, entah kenapa aku menjadi sangat gugup di tambah tuan Hansen yang sama sekali belum kelihatan di kantornya. Aku jadi tidak bisa bertanya-tanya kepadanya. Tuan Hansen orang yang tegas namun juga enak di ajak mengobrol disaat waktu santai, itulah kenapa aku jadi tidak sungkan lagi dengannya.

Petugas-petugas keamanan perusahaan sudah mulai berjejer membentuk suatu barisan dan ada juga beberapa pengawal berseragam jas hitam yang keluar dari mobil-mobil dari belakang mobil Ketua turut ikut mengatur posisi.

"Beri hormat!"

Serentak kami para karyawan yang berkumpul sedikit membungkukkan badan untuk memberi hormat.

"Beliau adalah Harvey William putra tunggal dari Ketua, hari ini beliau resmi menjadi penerus Ketua di World Grup. Tuan Harvey adalah presiden direktur kita yang baru."

Suara riuh sorak-sorai terdengar jelas dari beberapa eksekutif perusahaan yang memberi salam dan ucapan selamat, juga dari para staf wanita yang terpesona akan sosoknya.

Entah, karena Tuan Muda memang tidak suka berbicara panjang lebar atau memang karena Tuan Muda tidak tertarik untuk memperkenalkan dirinya kepada para karyawan yang menyambut kedatangannya di perusahaan. Tuan Muda malah melangkahkan kakinya hendak meninggalkan lobi dan para karyawan yang berkumpul disana hendak memasuki perusahaan.

Theala sedikit tersentak karena tiba-tiba ada tangan lelaki yang terulurkan di depannya, tanda ingin berjabat tangan. Orang tersebut tidak lain adalah Harvey William. Presiden direktur World Grup yang baru. Putra tunggal Ketua, Louis William. Keduanya berjabat tangan singkat dan saling membalas senyuman, tetapi juga di antara mereka tidak ada yang mengatakan sepatah kata pun. Kemudian kedua Tuan Muda William itu berlalu memasuki perusahaan dan menuju ke kantor mereka.

...•••HATE•••...

Hansen William

Dua bulan yang lalu.

Sudah satu jam Hansen menunggu di bandara.

Jangan bilang kalau aku di prank salah jam penjemputan. Gak lucu. Aku akan beli semua bandara yang ada di negara ini kalau sampai aku di isengin sama Harvey, biar dia gak bisa balik ke negara ini lagi mau aku black list dia dari semua bandara.

"Cari mati?" pekik Hansen ke seseorang yang berani menutup matanya dengan dekapan tangan.

"Sayang kamu sengaja luangin waktu untuk jemput aku ya?" jawabnya dengan suara yang sengaja di cantik-cantikan manja.

"Beneran minta mati sih ini!" kata Hansen yang sudah emosi.

"Minta gendong bukan minta mati," timpalnya dan setelah itu dia langsung loncat ke punggung Hansen. "Ayo let's go kita ke mobil."

Hansen langsung memutar dan membanting badan lelaki itu ke lantai dengan jurus judo yang sudah diajarkan sejak kecil.

Tidak jauh berbeda dengan keluarga mafia pada umumnya, begitu pun Harvey dan Hansen yang sudah sejak kecil terbiasa dengan latihan fisik dan bela diri yang berat untuk anak-anak seusia mereka karena tuntutan mereka harus dapat menguasai teknik-teknik bela diri dari segala macam jenis bela diri.

Hampir akan kembali menyerangnya dengan tendangan taekwondo dari kaki kanan panjang miliknya sebelum lelaki itu langsung sigap berguling kesamping, berdiri dan memasang kuda-kuda kuat untuk menahan serangan.

"Kau!"

"Hehe long time no see my brother," ucap Harvey cengengesan mendapati ekspresi Hansen yang dianggapnya lucu.

Di mobil. Dalam perjalanan ke mansion  keluarga William.

"Benar kau tidak perlu ku antar ke rumah duka?"

"Tidak perlu. Aku akan pergi sendiri dengan mobilku."

...•••HATE•••...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!