Hani Maharani Husein adalah seorang gadis manis berstatus mahasiswi disalah satu Universitas swasta yang cukup terkenal di kota M, Hani mengambil fakultas hukum. Saat ini Hani sudah memasuki semester akhir dan sebentar lagi akan ujian akhir dan wisudah, tentunya saat ini Hani akan benar sibuk, saking sibuknya Hani harus pulang malam tiap hari. Beruntung karena orang tuanya mengijinkan Hani membawa motor sehingga Hani tak perlu repot menunggu angkutan umum saat ingin pulang, mengingat jarak dari kampus kerumahnya cukup jauh.
Oh yah, Hani dikenal sebagai anak yang manis dan penurut, apapun yang dikatakan oleh orang tuanya maka Hani akan menurutinya dengan senang hati. Bukan hanya itu, Hani juga dikenal sebagai siswa yang beprestasi dimasa sekolahnya dulu, tak heran jika saat memasuki bangku kuliah Hani menunjukkan prestasinya. Maka benar, dikampus Hani juga dikenal dan disukai oleh dosen sebab prestasinya yang membanggakan.
"Han, mau pulang bareng gak?" tanya Tia teman satu fakultas Hani.
" gak usah, aku bawa motor kok " kata Hani
" yakin gak mau pulang bareng aku sama Andri?" tanya Tia lagi
" yakin.... lagian kalau aku pulang bareng kalian, motor aku gimana,, masa ia harus ikut naik mobil Andri juga " jawab Hani
"mmm yaudah deh.. kamu hati-hati yah, jangan ngebut" Kata Tia dengan nada sedikit khawatir, bagaimana tidak, waktu sudah menunjukkan jam 8 malam, diamana keadaan jalanan dikota pasti sangat ramai, apalagi akhir-akhir ini banyak kejadian kekerasan dijalan raya, sebab begal dijalan sudah sangat merajalela. wajar jika Tia teman paling dekat dengan Hani sangat menghawatirkannya.
"aku duluan yah Ti, bilang sama Andri langsung pulang jangan keluyuran kemana-mana" kata Hani, Tia membalas hanya mengangguk, setelah itu Hani menancap gas motor kemudian berlalu meninggalkan area kampus.
jalan kota cukup ramai dimalam hari, suara bising dan suara peluit dari tukang parkir terdengar sangat jelas, abang-abang supir angkot juga masih semangat cari penumpang, sementara pedagang asongan juga tak mau kalah denga suara khas yang menjajakan dagangan miliknya, benar-benar sangat berisik.
Tiba dilampu merah, tanda semua kendaraan berhenti. Hani berpikir akan mampir ke minimarket setelah lampu hijau, rasa haus mengahadang tenggorokannya sebab hawa panas dan sesaknya jalan raya di kota besar. Hani menarik tali tasnya, sebab posisi tasnya ada dibelakang pinggulnya, namun Hani merasa ada yang aneh, sebab tali yang ditarik terasa lebih ringan, seperti tidak ada beban. dan tanpa pikir panjang Hani menarik tali tas yang terasa ringan itu.
"apa,,, tinggal talinya doang,, kok bisa?? artinya aku tadi kecopetan tapi sama sekali aku gak ngerasa?" Hani berbicara sendiri.
"ya ampun,, kok aku bisa ceroboh sih, sekarang aku harus gimana, dompet dan semua tanda pengenal aku ada didalam tas.. hikss" Hani menyesali kecerobohannya, padahal selama bertahun-tahun kuliah Hani tak pernah kecopetan. dan sekarang Hani harus pasrah dan ikhlas, toh harus minta tolong sama siapa, paling pencopetnya sudah jauh. Hani hanya mampu menatap tali tasnya yang terputus akibat sayatan benda tajam. Hayalan hani pecah setelah bunyi klakson mobil dibelakangnya, sebab memang sudah lampu hijau, dengan lemas Hani melajukan motornya.
hikksss... sekarang aku harus gimana,, mana aku haus ehh lapar pula,, mana rumah masih jauh lagi,, sialan tuh abang copet, kalau mau copet tuh bilang, kan aku bisa kasi uang.. duhhh sebelllll.... Umpat Hani dalam hatinya.
tiba-tiba saat ditengah jalan Hani merasa aneh, banyak pengendara yang mendadak berhenti dipinggir jalan. Hani mulai bertanya-tanya dalam benaknya, mungkin ada kecelakaan lalu lintas. pikirnya. tanpa pikir panjang Hani ikut menepikan kendaraannya.
" Pak,, didepan ada apa yah,,kok pada berhenti? " Hani memberanikan diri bertanya kesalah satu pengendara yang juga ikut berkenti.
"didepan ada razia Neng," jawab pengendara itu
" hah,, razia apa Pak? tanya Hani lagi
" gak tau Neng, " kata pengendara itu lagi
" hah,, masa sih malam gini masih ada razia" kata Hani kesal. namun karena sudah merasa sangat lapar Hani memberanikan diri untuk tetap jalan, ngapain juga takut, kan motornya bukan motor curian dan lagi lengkap. pikir Hani, dengan percaya dirinya Hani melajukan motornya hingga mendekati tempat razia, belum berapa detik suara peluit berbunyi, dan salah satu anggota polisi menghadang motor Hani meminta agar Hani menepi. Hani hanya ikut dan tak ada rasa takut sedikitpun.
" Maaf Dek, bisa liat STNK dan Sim nya?" Kata polisi itu. Hanipun mengambil STNK yang ikut tergantung bersama kunci didalam dompet khusus penyimpanan STNK lalu memberikannya pada polisi itu.
" lalu SIMnya mana?" kata Polisi itu. seketika Hani baru sadar bahwa tadi dia habis kecopetan.
ya ampun, kok aku bodoh banget sih,, tas aku kan dicopet tadi,, mana simnya ada didompet lagi. kata Hani dalam hati, rasa takutpun menyelimuti Hani, dengan sedikit menggigit bibir bawahnya Hanipun berkata.
" maaf Pak,, tadi saya kecopetan,, jadi SIM saya juga hilang." dengan suara pelan, Hani mencoba meyakinkan Polisi yang menilangnya.
"benarkah?" kata polisi itu ragu. Hani hanya mengangguk, berharap dia bisa dibebaskan.
"alasan semacam ini sering saya dengar dek, jadi kamu jangan coba-coba membohobgi saya" kata polisi itu.
" astaga,, Pak Polisi saya gak bohong, tadi saya benar-benar kecopetan, lagian untuk apa saya bohong, gak ada untungnya juga kan" Hani mulai kesal terhadap polisi didepannya.
"yasuddah kamu ikut saya,, kamu saya tilang" kata polisi itu. Hani hanya mengikuti langkah polisi dihadapannya, setelah sampai dipos jaga Hani melihat banyak polisi lalulintas yang duduk santai ada juga yang sedang asik menanyai pengendara lain.
Hani sudah berdiri dihadapan meja, disisi meja itu ada polisi lain yang duduk dengan menggunakan jaket kulit hitam sambil memainkan ponselnya.
" nah,, sekarang gimana?" polisi tadi mulai berbicara.
" gimana apanya Pak,, kan saya tadi udah bilang kalau saya ini habis kecopetan,, gak percaya banget sih" Hani mulai menunjukkan kekesalannya.
" heh,, gadis gak sopan,, kalau biacara tuh helm dibuka" polisi yang duduk menggunakan jaket hitam ikut bicara.
" coba buka helm kamu " sambungnya lagi. dengan malas Hani membuka helmnya, terlihat rambut panjang hitamnya yang indah jatuh di pundak dan punggungnya.
" masih ada ,,coba lepas masker kamu " pinta polisi berjaket hitam lagi, sebab saat itu Hani memang memakai masker yang menutupi hidung dan mulutnya, sehingga yang nampak hanya mata bulatnya yang indah. namun dengan kesal Hani hanya menuruti perintah polisi itu, Hani membuka masker yang menutupi sebagian wajahnya. sekejap kedua polisi yang menyebalkan menurut Hani terdiam, dua polisi itu menatap Hani dengan tatapan terpesona, mereka tak menyangka bahwa gadis yang mereka tilang adalah gadis yang sangat manis.
"jadi gimana Pak?" suara Hani memecah lamunan dua polisi yang ada didepannya
" ehemm,, jadi kamu saya tilang dong "kata polisi yang tadi menilang Hani.
" yaudah terserah Bapak deh,, saya nurut aja, yang penting saya bisa pulang cepat " kata Hani kesal
" hmm gadis yang menarik " kata polisi itu dengan suara pelan. kemudian polisi itu menuliskan surat tilang untuk Hani.
sementara disisi lain polisi yang memakai jaket hitam tak hentinya memandang Hani, sorot matanya terlihat sedang mencoba menarik perhatian Hani. Meski Hani yang menyadari itu , ia tampak risih dan cuek. tak lama kemudian polisi yang satunya menyodorkan surat tilang pada Hani. dengan sigap Hani menerima surat tilang itu.
"terimakasih Pak saya permisi " Hani langsung berlalu. namun langkahnya terhenti, saat polisi yang berjaket hitam menahannya.
" tunggu Nona, kenapa kau terburu-buru" Hani yang ingin pergi tiba-tiba berbalik.
" saya bisa membebaskan kamu dari surat tilang ini kalau kau mau " kata polisi jaket hitam itu dengan senyum tipisnya.
" tidak usah Pak,, terimakasih,, saya akan membayar denda sesuai yang ada di surat tilang ini " dengan tegas Hani menolak kemudian dengan cepat berlalu meninggalkan polisi yang menyebalkan menurutnya.
dasar menyebalkan. kalau niat menilang, langsung saja,, tidak usah banyak basa basi. gerutuHani yang sangat kesal.
sementara disisi lain, pria yang menatap kepergian Hani hanya bisa tersenyum.
gadis yang menarik.
-
**Hai Readers,,, pecinta IHYMP silahkan masuk ke GC Author yah,, jika berkenan.. kita seru2an disana 😂😊😀
Jika ingin masuk tulis " Pengemar Hani / Raja "
langsung di Acc**...
hari ini Hani terpaksa harus telat kekampus, bagaimana tidak, hari ini hari super sibuk baginya, sebab pagi ini Hani akan ke kantor polisi untuk membuat surat keterangan hilang dari kantor polisi, untuk mengembalikan beberapa kartu-kartu penting yang ada didompetnya, mulai dari beberapa ATM KTP BPJS SIM dan lainnya. Malam tadi saat pulang Hani sudah menceritakan semua yang dialaminya kepada Mama dan Papanya. tanggapan mereka hanyalah ikhlas, sebab mereka beranggapan bahwa musibah ini adalah pendewasaan untuk putrinya Hani.
setelah mandi dan berganti baju dengan pakaian yang rapi, Hani berdandan senatural mungkin, Hani menatap dirinya dicermin tapi dengan tatapan yang kosong. bayangannya tertuju pada kisah beberapa tahun yang lalu.
"huffttt,, meski aku berusaha untuk tidak berurusan dengan polisi tetap saja takdir membawaku ketempat dimana banyak para polisi yang berkeliaran." desah Hani, yang berbicara pada bayangannya dicermin.
setelah merasa penampilannya sudah sempurnah Hani pun bergegas meraih tas dan kunci motornya di atas meja belajar. dengan mengucapkan Bismillah Hani keluar dan berharap urusan hari ini cepat selesai.
hampir satu jam dalam perjalanan Hani akhirnya sampai di kantor polisi, ada rasa canggung saat melangkahkan kakinya kekantor itu, apa lagi saat melihat banyak wanita dan pria dari berbagai umur mondar mandir dengan menggunakan pakaian seragam, yah tentu mereka adalah seorang polisi. dengan nafas yang berat Hani berusaha menghentakkan langkahnya menuju ruang lapor dimana disana Hani akan meminta surat keterangan hilang. Hani duduk dikursi yang masih kosong, rupanya banyak orang yang datang melapor dengan berbagai keluhan. sambil menunggu Hani sibuk chat dengan teman-teman kampusnya di grup.
didalam ruangan ada sepasang mata yang memperhatikan Hani sejak ia masuk. yah, dia adalah polisi semalam yang memakai jaket hitam. semua mengenalnya dia adalah Raja Rahman Raharsya berpangkat Iptu memiliki wajah yang tampan rupawan, bodi atletis kulit putih bak seorang model.
Iptu Raja terkenal suka gonta-ganti pasangan, namun ia selalu menyangkal bahwa ia tak memiliki kekasih, padahal hampir setiap minggu Raja jalan dengan wanita cantik yang berbeda-beda. yah memang sebenarnya Raja tak pernah memiliki kekasih, Raja hanya suka membuat wanita baper. bagi Raja, mengajak wanita chat hingga jalan hanyalah hiburan, namun Raja tak berniat menjalin hubungan dengan wanita-wanita yang pernah ia ajak jalan. dalam arti Raja sudah menggantung banyak perasaan wanita. sikapnya yang seperti itu bukan membuat reputasinya buruk, bahkan saat Raja mengatakan tak pernah memiliki kekasih, wanita akan berlomba-lomba mencari perhatiannya. So, siapa sih yang tidak ingin diperhatikan oleh sang Raja...
aku rasa dia gadis semalam,, mau apa dia kemari, apa dia mencariku. gumam Raja dalam hati. karena terlalu percaya diri, Raja mengira Hani datang untuk menemuinya, padahal Hani sama sekali tak mengingat wajahnya.
hampir dua jam Hani menunggu, sebenarnya Hani sudah merasa bosan, tapi surat keterangan itu sangat penting untuk mengembalikan semua data dirinya yang hilang. mau tidak mau Hani haru sabar.
tak lama kemudian tiba gilirannya. Hani menuju meja yang sudah disiapkan untuk melapor.
Raja yang mengetahui bahwa giliran Hani untuk melapor, segara menggantikan posisi temannya yang dari tadi melayani para pelapor.
" Bim,, gadis yang ini biar gue yah tangani " pinta Raja, Bima yang melihat ekspersi Raja yang seperti anak ABG baru puber merasa heran, Bima pun melirik Hani yang baru saja duduk dihadapannya.
" Cantik " kata Bima pelan.
" Bim,, minggir dong " Raja yang nampak kesal, karena Bima tak juga beranjak dari kursinya, Bima malah fokus menatap gadis yang ada dihadapannya.
plakkk. satu tabokan mendarat di lengan Bima, tabokan itu sukses mebuat Bima sadar dari tatapannya.
" apa sih Ja, udah deh gue lagi kerja nih " kata Bima kesal.
" minggir gak, gadis ini biar gue yang layani " Raja memaksa. Bima tau, sifat Raja, dia akan terus memaksa ketika ia minta sesuatu.
" uuuu,, dasar lu,, giliran yang bening aja lu mau ladenin, tadi nenek-nenek banyak lu cuekin aja " gerutu Bima kesal
" udah,, mending lu pindah ketempat gw, noh banyak yang mau bikin laporan " kata Raja sambil menunjuk orang-orang yang ada dihadapannya.
" emang dasar lu yah,, buaya empang " dengan kesal Bima duduk dikursi yang tadi ditempati Raja.
"ehemm,, Nona mau buat laporan apa " kata Raja dengan gaya yang sok cool.
" begini Pak saya mau minta surat keterangan hilang,, soalnya semalam saya habis kecopetan. saya butuh untuk mengembalikan semua data diri saya " Hani menjelaskan dengan nada sopan.
" oh,, baiklah " kata Raja singkat
"kalau tidak salah kamu gadis semalam yah,, yang ditilang oleh teman saya karena gak punya SIM " kata Raja lagi
" iya bener Pak " saut Hani
"kamu gak ingat sama saya? " kata Raja
"mmm Tidak " sejenak pengakuan Hani membuat Raja kaget.
sial,, bagaimana bisa dia tidak mengingatku, biasanya wanita yang baru pertama kali bertemu denganku,, pasti sudah membayangkanku. apa mungkin dia pura-pura saja. dalam hati Raja masih merasa heran.
" apa kamu benar-benar gak ingat saya? " kata Raja mencoba meyakinkan Hani lagi.
" huftt, tidak Pak, saya sekali tidak mengingat Bapak " tegas Hani
Raja mengerutkan keningnya masih tak percaya.
" jadi gimana Pak, surat keterangannya bisa dibuat kan?" timpal Hani lagi
" okeee,, saya akan buatkan kamu surat keterangan itu,, tapi kamu harus ingat dulu kalau kita pernah bertemu " kata Raja mencoba memaksa
" lah,, kalau saya gak ingat gimana Pak " kata Hani semakin heran
"yah,, saya gak bisa buatkan kamu surat keterangan." Jawab Raja enteng
" astaga Pak,, gimana saya mau mengingat Bapak,, sedangkan saya baru bertemu Bapak hari ini,, Bapak gak bisa maksain dong ingatan saya " Hani mulai kesal dengan tingkah polisi yang ada didepannya.
kalau ini bukan kantor polisi, udah aku tabokin nih orang,, . batin Hani
" kamu yakin?" kata Raja
" sangat yakin " timpal Hani
"coba deh kamu ingat-ingat lagi semalam " Raja sekali lagi mencoba memaksa, Hani mencoba mengingat kejadian semalam, namun polisi yang menilangnya semalam nampak samar-samar.
" aduh Pak,, saya angkat tangan deh,, soalnya saya juga gak ingat jelas wajah Pak Polisi yang menilang saya semalam. lagiang kenapa Bapak maksa banget,, apa ini syarat untuk mendapatkan surat keterangan hilang?" Hani berbicara panjang lebar, mencoba mencari arti dari sikap polisi yang ada dihadapannya saat ini.
" yah,, bisa dibilang begitu " jawan Raja enteng
" huftt,, gini deh Pak, saya gak suka bohong,, saya lebih baik jujur aja,, kalau emang ini syaratnya mending saya gak usah minta surat keterangan itu,, gak apa deh Pak, dari pada saya pura-pura ingat Bapak, padahal gak kan saya juga yang dosa,, kalau gitu saya permisi deh Pak " Hani beranjak dari tempat duduknya, ia sudah merasa kesal hari ini. tapi sebelum Hani berjalan dengan sigap Raja meraih tangannya untuk kembali duduk
"tunggu Nona jangan pergi, saya akan buatkan surat keterangan itu tanpa syarat, silahkan duduk kembali " Rajapun pasrah, ini pertama kalinya ada wanita yang tidak terkesima padanya.
" bener nih Pak " kata Hani, lalu duduk kembali. Rajapun fokus membuat surat keterangan yang diminta Hani.
" oh yah siapa nama kamu " tanya Raja
" Hani Maharani Husein panggil saja Hani " jawab Hani
"kamu kerja? " tanya Raja
" tidak Pak "
" lalu? "
" saya masih kuliah Pak " jawab Hani
" oh, dimana?"
" di Universiras XY "
" fakultas "
" Hukum "
" semester ?"
" akhir "
" sudah punya pacar?" pertanyaan Raja membuat Hani ternganga
"hah,,?? apa itu masuk dalam surat keterangan Pak? " timpal Hani
" jawab saja " kata Raja
" tidak ada Pak " kata Hani
" baguslah " kata Raja
" hah,, maksudnya? " tanya Hani keran
" nah,, ini surat keterangan kamu sudah selesai " Raja menyodorkan surat keterangan yang sudah selesai ia ketik. Hani menerimanya, namun Hani terkejud saat membaca isi suratnya.
" maaf Pak,,semua pertanyaan Bapak tadi gak ada didalam surat ini,, apa Bapak salah ketik? " Kata Hani, ia heran karena ini perrama kalinya ia membuat surat keterngan.
" itu sudah bener kok,, kenapa?" tanya Raja
" lalu pertanyaan-pertanyaan Bapak tadi? " Hani mulai kesal
" yah, saya cuma ingin tau saja " Jawab Raja dengan entengnya.
"apa,, jadi" Hani tidak sanggup melanjutkan kata-katanya,, saat ini ia sudah sangat kesa, ingin rasanya ia meremas-remas selembar kertas yang ada ditangannya.
" hufttt,,, saya permisi Pak terimakasih atas kerja samanya " Hani bergegas pergi, dengan wajah yang kusut.
"Nona Hani tunggu " Raja mengehentikan langkahya.
" iya Pak " Hani berbalik
" ingat,, hari ini kita sudah bertemu.,, namaku Raja,, jangan sampai lupa " tanpa menjawab apapun Rajwa langsung pergi.
sungguh tidak penting. dasar manusia aneh. umpat Hani dalam hatinya.
hai readers... saya penulis baru,, saya akan menulis setiap hari untuk melengkapi tiap episode yang ada dinovel ini. mohon kritikan dan saran yang membangun yah...
Setelah dari kantor polisi Hani langsung ke Bank untuk mengembalikan ATM miliknya, setelah itu Hani kekantor BPJS, dan terakhir kekantor kependudukan untuk mengurus KTP. Hari ini Hani memang berniat menuntaskan semua urusannya, sabab Hani bukanlah gadis yang suka mengulur-ngulur waktu. beruntung hari ini bimbingannya sama pai sore hari, jadi sisa waktunya Hani gunakan untuk merevisi semua perbaikan skrpsi dari dosen pembimbing. diperpustakaan kampus, Hani nampak sangat serius mengerjakan tugas akhinya. Hani tak menyadari bahwa dari tadi Andri dan Tia sedang memperhatikannya dari belakang kursinya.
"ehemm,, serius banget sih " Suara yang terdengar sangat familiar ditelinga Hani.
"kalian?" saat Hani berbalik ia melihat sepasang temannya sedang duduk cekikikkan tanpa mengerjakan sesuatu. dengan segera Andri dan Tia berpindah tempat ke tempat Hani.
" eh Han,, kenapa kamu telat?" tanya Tia
" aku ada urusan tadi pagi " jawan Hani,, tatapannya masih fokus mengetik.
" urusan apaan?" tanya Andri
" ada deh. " jawaban Hani menggantung, sehingga membuat kedua temannya semakin penasaran.
" jadi kamu udah main rahasia nih sama kita,, okeee fine " kata Tia memancing
" bukan rahasia kok " jawab Hani
" trus kalau bukan rahasia,, kenapa kamu gak kasi tau kita tentang urusan kamu " tia mulai kesal
" iya nih,, kayaknya Hani lagi menyembunyikan sesuatu deh dari kita " sambung Andri
" duh,, kalian ini,, gak ada yang aku sembunyikan,, bener deh bukan apa-apa kok " kata Hani yang masih serius dengan jari jemarinya diatas tombol laptop
" kalau emang bukan hal yang penting, ayo cerita " Tia mulai memakasa
"sebaiknya kamu cerita deh Han, kamu tau kan kalau Tia lagi penasaran,, dia bakalan hantuin kamu sampai kamu bener-bener jadi hantu " kata Andri
" apa sih,, iya aku cerita tapi jangan sekarang,, aku lagi sibuk nih " jawab Hani
" nggak,, sekarang " Tia memaksa
" Ti,, aku gak punya banyak waktu lagi,, aku harus bimbingan dulu,, jangan sampai Pak Jufri keburu pulang,, lagian ini tanggung,, sisa Bab terakhir. " Hani mencoba memberikan pemahaman terhadap dua temannya.
" okee tapi kamu janji yah,, abis bimbingan kamu bakalan cerita " kata Tia
" iya bawel " Hani merasa sudah cukup merevisi semua araham dari dosen pembimbingnya, saatnya Hani ke ruangan dosen untuk bimbingan, Hani pun pamit sebentar kepada dua temannya.
" aku keatas dulu yah,, ketemu Pak Jufri "
" okee,, kita tunggu di loby yah " kata Andri
Hanipun berlalu, dan kedua temannya berjalan menuju lobi.
satu jam kemudian, Hani selesai dengan bimbingannya, dengan wajah yang terlihat senang Hani menghpiri Tia dan Andri di lobi.
" gimana? " tanya Tia
" Alhamdulillah,, udah selesai,, sisa kepercetakan trua siap preaentasi " jawab Hani
" ciee yang udah mau ujian " Tia dan Andri menggoda
" hmmm,, Alhamdulillah usahaku gak sia-sia " kata Hani bangga
" wah lu emang hebat Han,, lu udah sampai bab akhir,, eh aku sama Tia baru bab 4 " Randi menggelengkan kepalanya
" makanya jangan nongkrong terus,, sekali-kali konsisten sama tugas, biar cepat selesai"
Hani memberikan nasehat kepada dua temannya.
" iya deh iya " kata Andri
"eh,, Han, sekarang tepati janji kamu buat ceritain semuanya,, mulai dari kenapa kamu bisa telat bimbingan sampai no kamu susah dihubungi,, kenapa kenapa?" tanya Tia dengan lantang. Hani mengehelas nafas dalam-dalam untuk mulai menjelaskan semua pada temannya.
"okee,, gini semalam tuh aku habis kecopetan " kata Hani lirih
" apa kecopetan " Tia dan Andri mulai kaget
" kok bisa " sambung Tia
" yah, aku juga gak tau,, aku baru sadar setelah sampai lampu merah,, aku ngerasa kok tas aku terasa ringan, karena penasaran akhirnya aku tarik tali tas aku, dan ajaibnya tinggal talinya doang, tas hilang entah kapan dan dimana aku juga gak tau " kata Hani denga mengangkat kedua bahunya.
" jadi semua barang penting kamu mulai dari bedak lipstik maskara dompet dan hp raib sama si copet?" tanya Tia
"Hp sih gak yah,, beruntung semalam aku taruh Hp dibagasi motor jadi masih aman " kata Hani sambil memperlihatkan HPnya
" trus kenapa semalam kamu susah dihubungi?" tanya Andri
" yah,, karena Hpnya lowbat,, aku cas trus lupa nyalain lagi,, saking lelahnya aku " jawab Hani
" trus kamu udah lapor polisi " tanya Tia
" nggak aku gak lapor polisi,, semalam aku kena tilang juga " kata Hani dengan wajah masamnya
"apa, di tilang?" Andri heran
" iya,, semalam ada razia, trus dengan PDnya aku tancap aja gas motorku, berharap polisi gak akan berhentiin aku, tapi ehh malah di tilang, padahal aku udah kasi tau kalau aku habis di coper, ehh polisinya malah gak percaya,, yaudah aku pasrah aja,, " kata Hani menjelaskan
"hahhha,,, Han Han,, jadi semalam kamu sial sampai dua jali gitu " Andri tertawa mendengar kisah temannya
" yah bisa dibilang begitu. dan tadi kenapa aku telat karena aku harus kekantor polisi dulu buat laporan supaya aku punya surat keterangan hilang, trus bisa aku pakai untuk mengambil semua data diri aku yg dicopet " kata Hani
" jadi semua urusan kamu udah selesai? " tanya Tia, Hani hanya mengangguk senyum
" tapi kenapa kamu lama? kamu keampus udah sore loh " tanya Tia lagi
" sebenarnya, yang bikin aku lama itu waktu buat laporannya di kantor polisi, tau gak,, disana tuh ada polisi yang sok akrab banget, aneh dan menyebalkan,, masa ia sih cuma buat laporan aja aku disuruh ingat-ingat wajahnya. kan aneh " kata Hani
" masa sih,, polisinya ganteng gak " tanya Tia dengan mata berbinar
" uuu dasa ganjen,, denger berita cowok aja udah kayak belatung kepanasan " Andri menampik Tia dengan buku ditangannya
" mmm lumayan sih, tapi gak penting ah,, urusan aku udah selesai, semoga hari ini hari pertama dan terakhir aku ketemu sama polisi menyebalkan itu. " kata Hani penuh harap
" yah,, kalau ganteng sih,, aku mau ketemua tiap hari " kata Tia dengan memegang dagu nya.
" tau gitu,, kenapa bukan kamu aja yang dicopet markonah." Andri mulai kesal melihat tingkah Tia
" hehehe,, yaudah besok-besok aku mau di copet biar bisa keknator polisi, ketemu sama polisi yang ganteng-ganteng.,, uu pasti menyenagkan " bayangan wajah tampan dikepala Tia sudah susah dikendalikan, saat ini Tia sudah berada di atas level gila.
" dasar gadis sinting " umpat Andri kesal
Hani hanya terkekeh melihat tingkah temannya, yang kelewatan genitnya. sekilas bayangn polisi itu terlintas di kepala Hani.
Raja,, ganteng sih,, tapi menyebalkan,, isshhh amit -amit. dalam hati Hani.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!