NovelToon NovelToon

SPY X Bos Mafia

BAB 1

Hari mulai gelap, suara langkah kaki terdengar menggema di sepanjang lorong. Sosok wanita dengan balutan gaun merah berjalan menyusui lorong yang minim pencahayaan, kakinya mulai berhenti tetap di sebuah pintu. Perlahan tangannya mendorong pintu dan menampilkan dua orang pria yang sedang menunggu kedatangannya.

“Kenapa kau sangat lama,” Ucap seorang pria.

Tapi wanita itu hanya diam dan enggan untuk menjawab pertanyaan dari atasannya, “Sudahlah, ini identitas baru mu.”

Wanita itu terdiam seraya mengambil sebuah dokumen berisikan identitas barunya, “Clara?” Tanya nya.

“Iya sekarang nama mu Clara, dan kau mendapatkan misi baru dan tugasmu adalah mendapatkan informasi

mengenai Joker, siapa orang itu dan lagi informasi penyimpanan senjata ilegal miliknya.”

“Lalu darimana aku harus memulai?” Tanya Clara.

“Kau akan menjadi seorang asisten untuk pengusaha bernama Aaron.”

“Aaron? Asisten? Kenapa aku harus menjadi asisten orang itu?”

“Kami sudah menyelidiki dan sepertinya pria itu ada hubungannya dengan Joker, mungkin dia teman atau saudaranya tapi ada kemungkinan jika Aaron adalah sosok Joker penguasa pasar gelap.”

Mendengar perkataan Hendry membuat Clara terdiam, tapi tiba-tiba terdengar suara dari Viktor. “Aku tidak setuju jika wanita itu yang menjalankan misi kali ini.” Protesnya.

“Kenapa?” Tanya Hendry.

“Bos, kau juga tahu bagaimana cara dia bekerja. Pasti banyak korban jiwa, Wanita psychopath ini akan kesulitan menahan hawa untuk membunuh, sementara misi ini harus dijalankan dengan rapi.”

“Jadi karena itu? Tapi hanya Twilight yang cocok untuk melakukan tugas ini, dia lincah dan cepat dalam menjalankan misi dan lagi… Twilight bukan wanita yang tertarik dengan kisah cinta dan dia tidak akan masuk ke dalam perangkap pria.” Bela Hendry (Twilight nama Clara didalam organisasi).

“Itulah masalahnya, dia seperti sebuah boneka.. Dia terlalu kaku, bahkan aku ragu jika dia seorang manusia.” Protes Viktor.

“Ini keputusanku, Viktor. Jadi sebaiknya kau jangan protes.”

Mendengar keputusan Hendry, Viktor hanya bisa mengalah meski dia tidak setuju jika Twilight.

“Baiklah agen Twilight, maksudku Clara sekarang kau tinggal bersiap untuk pergi ke perusahaan Aaron tapi tenang saja kau pasti akan di terima sebagai asisten pribadi Aaron.”

“Baik.”

“Oke, jadi tugas pertamamu hanyalah mencari tahu hubungan Aaron dengan Joker.”

“Baik.”

Clara hanya menjawab singkat, matanya menatap dingin pria di depannya. “Oke, tapi kau sebaiknya bersikap lebih lembut dan jangan seperti boneka seperti itu.”

“Bagaimana caranya?” Tanya Clara dengan tatapan yang dingin seakan-akan dia adalah raga yang tidak memiliki jiwa.

“Emm.. Ya sudah jangan di pikirkan, yang terpenting kau jangan sampai ketahuan.”

“Baik.” Setelah perbincangan singkat Clara segera pergi tanpa berpamitan sedikit pun.

“Bagaimana bisa kau mendapatkan orang seperti dia, dia bahkan tidak terlihat seperti manusia.”

“Itu hal wajar karena dia di besarkan tanpa kasih sayang, hidupnya sangat menderita.”

“Kau tahu masa lalunya?” Tanya Viktor.

“Tentu, aku yang membawanya ke sini dan aku tahu bagaimana masa lalunya.”

“Memangnya seperti apa masa lalu Wanita itu?”

“Dia di tinggal oleh kedua orang tuanya sejak umur 2 tahun, lalu dia di masukkan ke panti asuhan dan di sana gadis itu menjadi bahan bullyan anak-anak panti sampai pada satu ketika…” Ucap Hendry menggantungkan kata-katanya.

“Lalu apa?” Tanya Viktor.

“Dia membunuh semua anak-anak panti dengan tangannya sendiri, lalu seorang militer membawanya pergi dan menjadikannya anjing militer.”

“Anjing militer?”

“Iya, di usia 8 tahun dia sudah turun ke medan perang, lebih tepatnya perang dengan para ******* tapi di usia 18 tahun, dia kehilangan Tuan nya.”

“Tuannya siapa?”

“Dia adalah seorang Jendral muda yang tewas karena melindungi Twilight saat pertempuran, dan dulu namanya bukan Twilight tapi Lyli.”

“Lyli terus kenapa menjadi Twilight?”

“Twilight itu hanyalah julukan dari ku kepadanya karena dia seperti sosok wanita yang berada antara siang dan malam. Dan lagi, dia sudah tidak ingin mengingat nama Lyli karena ketika seseorang memanggilnya Lyli. Dia akan merasa bersalah dan kembali teringat kepada Jendral yang menjadi Tuannya itu.”

“Rasa bersalah?”

“Iya, rasa bersalah karena tidak bisa melindunginya.”

Matahari sudah mulai bersinar, sosok wanita cantik dengan balutan kemeja rapi mulai berjalan. Tatapan dingin dan acuhnya membuat orang-orang disekitarnya melihat dan sedikit takut, Clara duduk dengan tenang, wajahnya terus melihat ke depan sesekali dia melihat para pelamar yang tengah mengobrol.

Semakin lama menunggu, orang-orang yang melamar kerja pun mulai menghilang dan kini giliran Clara. Setiap pertanyaan yang di lontarkan, Clara menjawabnya dengan sangat baik dan sangat tepat.

Setelah interview pun, Clara langsung di pilih sebagai asisten pribadi Aaron. Clara yang keluar dari perusahaan pun langsung di jemput oleh Viktor.

“Lancar?”

“Hn.”

“Apa kau bisa menjawab dengan benar, dasar orang tidak tahu terimakasih. Jika bukan karena aku, mungkin kau tak akan terpilih sebagai asisten Aaron.”

“Hn.”

“Arg…Berbicara dengan mu hanya akan membuat ku naik darah, bersikaplah layaknya manusia, apa kau ingin orang-orang mencurigai mu.”

“Aku bukan anak kecil yang perlu kau nasehati.” Jawab Clara dengan tatapan dan nada yang sangat dingin.

“Baiklah, aku hanya mengingatkan mu karena aku tak ingin hasil kerja keras bertahun-tahun akan hancur karena kelalaian mu.”

“Hn.”

Viktor hanya bisa menggelengkan kepalanya, meski Clara adalah wanita yang berhasil menyelesaikan banyak misi tapi misi ini berbeda. Misi yang biasa Clara kerjakan hanya menyamar menjadi tentara dan hal-hal yang berbau kejahatan secara langsung tapi

untuk sekarang wanita itu harus menyamar menjadi seorang wanita dewasa yang

sangat tidak cocok dengan karakternya.

Keesokan hari…

Clara datang ke perusahaan Aaron, dia mulai menekan pintu lift dan menuju ke lantai tempat Aaron berada.

“Selamat siang.” Ucap Clara dengan nada tegas dan tak lupa memberikan hormat dengan membungkukkan sedikit tubuhnya.

“Jadi kau asisten baru ku?” Tanya Aaron.

“Iya, Pak.”

“Baik, sebagai asisten ku yang kau lakukan hanyalah menuruti semua perintah ku tanpa melawan sedikit pun.”

“Baik.”

“Apa ada pertanyaan lain?”

“Tidak ada.”

“Oke, kau bisa menyusun dokumen di atas meja itu sesuai tahunnya.”

“Baik.”

Kemudian Clara langsung melakukan pekerjaan pertamanya, Aaron sangat puas dengan sikap Clara yang tidak seperti asistennya yang lain. Meski wajah dan ekspresi Clara sangat datar, Aaron tidak mempermasalahkannya karena menurutnya itu adalah sikap professional.

“Sudah selesai.” Ucap Clara yang langsung membuyarkan lamunan Aaron.

“Sudah selesai? Sangat cepat, baguslah.”

“Apa ada perintah yang lain, Pak?”

“Emm… Tidak ada,” Jawab Aaron seraya melihat jam tangannya,

Clara Nampak melihat ke arah pergelangan tangan Aaron, sebuah tato bergambar naga berada di pergelangan tangan Aaron. Tapi Clara tetap pada ekspresinya yang seakan tidak melihat apa-apa.

“Sekarang aku tahu, siapa itu Joker.” Pikir Clara.

BAB 2

Beberapa bulan Clara bekerja di perusahaan Aaron, kini Clara tahu kegiatan apa saja yang Aaron lakukan dan hari ini Aaron akan pergi ke suatu tempat yang Clara tidak tahu dimana karena Aaron selalu melarang Clara menemaninya jika Aaron pergi ke tempat itu.

Clara berjalan pelan, matanya masih tertuju pada mobil Aaron yang tengah terparkir, perlahan Clara mengendap-endap menuju bagasi mobil. Tak beberapa lama Aaron datang sendirian dan dia segera pergi ke suatu tempat.

Lalu Clara melihat handphonenya untuk mengetahui lokasi yang akan Aaron datangi menggunakan google map. Tak beberapa lama mobil yang Aaron tumpangi berhenti, nampak Clara terdiam beberapa saat hingga dia memastikan jika Aaron sudah pergi.

Sekitar 5 menit menunggu, Clara pun keluar dari bagasi. Dia melihat ke sekeliling tempatnya berada. Ini seperti sebuah parkiran di Gedung yang sudah lama tidak di gunakan, lalu Clara melihat handphone miliknya tapi handphonenya tidak ada sinyal.

“Mungkin mereka sudah memblokir sinyal di tempat ini.” Gumam Clara.

Kemudian Clara mulai berjalan masuk, tapi langkahnya langsung terhenti saat melihat sosok pria yang tengah berjaga. Clara dengan dingin langsung menyerang pria itu tepat di alat vitalnya, melihat pria itu pingsan Clara langsung menyeretnya dan membawanya ke tempat sepi.

Setelah membereskan pria itu, Clara kembali berjalan masuk tapi langkahnya terdiam saat mendengar suara gaduh dari ruang bawah tanah. Clara mulai mengendap-endap tapi matanya seketika terdiam.

Di depan matanya bukan sekedar ruang bawah tanah tapi ini sebuah pasar, banyak pasar yang menjual barang-barang ilegal.

Kemudian Clara langsung bersembunyi saat melihat seorang wanita tengah berjalan ke arahnya, dengan perlahan Clara menuangkan obat bius di sebuah kain lalu Clara langsung membekap wanita itu dari belakang.

Saat wanita itu sudah tidak sadarkan diri, Clara langsung menyeretnya ke tempat yang aga sepi, di sana Clara langsung melucuti pakaian wanita itu dan segera mengganti pakaiannya dengan pakaian wanita itu.

Clara mulai berjalan di tengah kerumunan orang, banyak orang yang sedang membeli barang-barang ilegal kebanyakan dari mereka membeli obat-obatan terlarang dan senjata api.

“Nona, apa yang sedang kau cari?”

“Aku ingin mencari senjata.” Jawab Clara.

“Kau datang ke tempat yang tepat, tapi sebelum itu aku ingin melihat kartu mu.” Tanya seorang penjual, kartu itu adalah salah satu syarat untuk bisa masuk ke tempat ini.

Lalu Clara langsung mengeluarkan kartu milik anita yang tadi. “Oh, baiklah.. Senjata apa yang kau inginkan?”

Clara tidak langsung menjawab tapi dia melihat banyaknya senjata yang di jual tapi mata Clara juga melihat banyaknya orang-orang yang membawa senjata di pinggang mereka. Dan Clara tahu jika orang-orang itu adalah para penjaga.

“Apa Joker ada?” Tanya Clara.

“Joker? Ada, tapi sekarang dia sedang ada janji dengan orang lain.”

“Janji? Dengan siapa?”

“Dengan pihak militer.”

“Militer? Oh, ku kira dia sedang tidak ada janji. Aku tadinya ingin memesan beberapa barang dengan jumlah banyak dengan orang itu.”

Lalu mata Clara melihat ke arah dua orang yang nampak menggunakan pakaian militer, dan Clara juga mendengar jika mereka sedang membicarakan Joker.

“Kau lihat dua orang yang tadi.”

“Siapa mereka?” Tanya Clara.

“Mereka militer, orang-orang yang sangat menjijikkan. Orang-orang yang pura-pura menjadi orang baik di depan masyarakat tapi mereka tidak jauh dari orang-orang yang suka bermain kotor.”

Mendengar perkataan dari pria itu Clara langsung berjalan pergi. Dia berjalan mengikuti kedua anggota militer di depannya, nampak kedua orang itu berhenti di depan sebuah pintu.

Clara bisa melihat jika kedua orang itu masuk ke dalam ruangan, Clara nampak sedikit menggigit bibir bagian bawahnya.

“Bagaimana ini?” Gumam Clara.

Lalu Clara melihat sebuah lubang ventilasi yang berukuran besar, Clara pun segera naik melalui lubang tersebut, tak lupa dia juga merobek rok yang menyulitkannya untuk naik ke atas.

Di dalam ventilasi, Clara nampak kesulitan untuk bergerak tapi dia mulai merangkak secara perlahan, lalu Clara melihat dua pria militer tengah berbicara dengan seorang pria yang menggunakan topeng merah dengan dua tanduk di keningnya.

“Apa yang sedang mereka bicarakan?” Gumam Clara yang tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang sedang mereka bicarakan.

Di sisi lain…

“Jadi kalian Kembali ingin memesan senjata?” Tanya Joker.

“Iya.”

“Kau tahu kan, bagaimana sekarang semua harga naik dan begitu dengan senjata yang ku jual.”

“Baiklah, yang terpenting transaksi ini tidak sampai terdengar ke luar.”

“Baik, kau tenang saja. Aku adalah orang yang menjaga identitas pembeli ku.”

“Baiklah, Joker.”

“Senang berbisnis dengan anda Pak militer.”

“Hn.”

Nampak Joker mulai tersenyum, lalu kedua orang tersebut segera pergi. Kini Joker hanya bertiga di temani oleh dua orang pengawalnya.

Clara yang berada di atas bisa melihat Joker tapi dia masih tidak bisa melihat wajahnya, meski begitu Clara yakin jika pria itu adalah Aaron.

Tapi mata Clara langsung terkejut saat melihat Joker menatapnya dengan tatapan dingin dan seakan ingin memakan Clara.

“Tangkap dia…” Teriak Aaron.

Clara yang panik langsung berusaha untuk keluar dari ventilasi tersebut, nampak di belakang Clara ada pria yang ingin menangkapnya tapi Clara segera mengikat sebuah kain di wajahnya agar musuhnya tidak mengetahui wajah asli Clara, tanpa rasa takut Clara langsung keluar dari ventilasi dan menendang wajah orang-orang suruhan Joker.

Tak sampai hitungan menit Clara sudah menghabisi anak buah Joker yang mengejarnya, dengan tatapan dingin Clara tersenyum meremehkan orang-orang yang

sudah tergeletak tak bernyawa.

Lalu Clara mendengar suara orang-orang yang tengah mencarinya, Clara langsung mengambil sebuah senjata yang tergeletak di lantai, di saat orang-orang itu datang Clara

tersenyum.

“Selamat datang di Neraka..” Teriak Clara seraya menghujani orang-orang tersebut dengan peluru.

Kemudian Clara berjalan ke atas gedung, dia melihat ke sekeliling tempatnya berada, ini saatnya untuk pergi dari tempat ini.

Clara yang melihat sebuah tali langsung mengikatnya di benda berat, lalu dia juga mengikatkannya ke pinggangnya untuk saat ini Clara berniat untuk terkejut langsung ke bawah.

Dor…

Terdengar suara tembakan, Clara nampak meringis kesakitan saat peluru itu menembus paha miliknya.

“Mau kemana kau?” Tanya Joker yang datang sendirian.

Clara hanya tersenyum tipis di balik penutup wajahnya, “Sebaiknya kau menyerah, aku akan mengampuni

mu jika kau tunjukan wajahmu dan siapa bos mu.” Ucap Joker.

“Tidak akan…” Jawab Clara.

Lalu tanpa rasa takut Clara kembali membalas tembakan dari Joker, meski kaki kanannya terasa sakit, Clara tetap berjalan seraya menembakkan peluru ke arah Joker.

Satu tembakan Clara mengenai lengan kiri Joker, pria itu memegangi tangannya yang mulai berdarah.

Setelah memberikan

serangan balasan Clara mulai berjalan mundur ke belakang, “Selamat tinggal,

Joker.” Ucap Clara seraya melompat.

Joker yang berada di

depan Clara dan melihat Wanita itu melompat langsung kesal, “Sialan..” Joker

melihat tali yang di ikat di sebuah benda berat pun langsung memotongnya.

Clara yang tengah terkejut menyadari jika tali yang dia gunakan telah di potong, nampak Clara langsung bersiap untuk jatuh. Tepat di atas mobil Clara terjatuh, meski terluka Clara

masih sanggup untuk berdiri. Melihat keadaan yang aman, Clara langsung berjalan

pergi seraya menahan rasa sakit di pahanya.

Tapi Clara tersenyum, setidaknya misi kali ini membuahkan hasil karena Clara sudah mendapatkan rekaman transaksi antara Joker dengan dua anggota militer dan Clara pun sudah memberikan hadiah kecil kepada Joker.

BAB 3

Clara kini tengah berada di rumahnya, dengan mulut yang di sumbat kain. Clara mulai mengeluarkan peluru yang berada di dalam pahanya, darah mulai mengalir tapi Clara masih sanggup untuk tidak berteriak.

Setelah melakukan operasi sendiri, Clara kini melihat peluru yang di gunakan Joker untuk menembaknya, tapi Clara terdiam. Jika dia bekerja besok dengan kaki pincang pasti Aaron akan curiga kepadanya.

Clara mulai memikirkan cara untuk mengelabui Aaron, dia tidak ingin sampai misinya kali ini terbongkar hanya karena hal kecil seperti ini.

Kemudian Clara mengambil obat-obatan miliknya, Nampak Clara memejamkan mata di tangannya ada sebuah obat, tanpa pikir Panjang Clara langsung mengambil suntikan dan menyuntikkan obat tersebut ke dekat lukanya.

Obat itu merupakan obat untuk membuat kakinya mati rasa, meski ada efek samping

Clara tidak memikirkan hal itu yang terpenting misinya kali ini berhasil.

Kemudian Clara langsung memejamkan mata, sekilas dia teringat dengan sosok pria yang pernah menjadi Tuannya.

“Jendral…” Gumam Clara.

“Apa kau sungguh-sungguh sudah mati? Jika saja aku bisa menjadi Anjing yang baik untukmu mungkin kau tak akan mati.”

Perlahan Clara mulai membaringkan tubuhnya, ingatannya Kembali pada saat-saat terakhirnya bersama dengan Jendral, “Aku mencintaimu…” Kata-kata itu tiba-tiba langsung keluar dari mulut Clara.

Perlahan dia mulai membuka matanya, “Itu kata-kata terakhir jendral, tapi apa maksudnya? Aku tidak mengerti, meski sudah ku cari artinya, tapi aku masih tidak paham maksudnya..”

Selama ini Clara mencari maksud ‘Aku mencintaimu’ Dia berusaha mencari di google dan juga kamus tapi Clara masih tidak paham apa itu cinta? Kalimat itu tidak pernah dia dengar selama ini.

“Setelah misi ini selesai, aku akan mencari mu Jendral..”

Keesokan harinya…

Clara berjalan seperti biasa, dia sudah menyuntikkan kembali obat tersebut dengan dosis yang lebih tinggi, sesampainya di ruangan Aaron.

Clara bisa melihat ekspresi kesal dan marah dari pria itu, “Pak, ada perintah?” Tanya Clara dengan yang tegas.

“Tidak ada, sebaiknya kau pergi.” Usir Aaron.

“Baik.”

Di saat Clara ingin pergi, tiba-tiba Aaron menghentikan langkah Clara. “Tunggu.” Ucap Aaron.

Clara terdiam sejenak, lalu dia langsung menoleh ke arah Aaron. “Ada yang perlu saya lakukan lagi?” Tanya Clara.

Aaron melihat paha Clara yang seperti di balut sesuatu. “Apa kau sedang terluka?” Tanya Aaron dengan tatapan serius seraya melihat ke arah paha kanan Clara.

“Ah iya, kemarin saya di serempet motor.” Jawab Clara.

“Apa lukanya parah?”

“Iya lumayan parah.”

“Tapi kenapa kau seperti tidak kesakitan?” Tanya Aaron.

Setiap pertanyaan yang Aaron lemparkan kepadanya, membuat Clara sedikit gugup. “Karena saya tidak ingin pekerjaan saya terganggu hanya karena luka ini.” Jawab Clara.

“Emm.. Clara, kau jangan terlalu pokus kepada pekerjaan. Kesehatanmu itu lebih utama.” Ucap Aaron.

“Terimakasih atas perhatiannya Pak Aaron.” Jawab Clara seraya tersenyum.

“Kemari lah, aku ingin memeriksa lukamu.” Ucap Aaron.

Clara hanya tersenyum. “Tidak usah Pak, saya tidak ingin membuat anda jijik dengan luka saya.”

“Jangan berkata seperti itu, lagi pula aku cukup tahu tentang luka. Jadi biarkan aku melihatnya.” Ucap Aaron.

Clara pun berjalan mendekati Aaron, lalu Aaron menyuruh Clara untuk duduk di atas meja. Nampak Aaron menyingkapkan rok pendek Clara, kini tatapan mata Aaron tertuju pada luka yang di perban. Aaron secara perlahan membuka perban yang menutupi luka di paha Clara, kini Aaron melihat luka di paha Wanita itu.

“Ini bukan luka tembak tapi ini luka sayatan benda tajam, apa aku terlalu banyak berpikir.” Pikir Aaron.

Awalnya Aaron berpikir jika orang yang membuat kerusuhan di tempatnya adalah Clara dan dia juga memiliki luka di paha yang sama dengan orang yang dia tembak.

“Maaf Pak Aaron, saya sudah membuat anda merasa jijik.” Ucap Clara seraya menundukkan kepalanya.

“Jangan berkata seperti itu, aku akan mengobati luka mu. Ini mungkin akan terasa sakit jadi tahan yah.” Ucap Aaron.

“Baik Pak Aaron.”

Lalu Aaron mengobati luka di paha Clara, nampak Clara meneteskan air mata seraya menahan sakit di pahanya. Meski sebenarnya dia tidak merasakan sakit sama sekali, hal ini dia lakukan hanya untuk mengelabui Aaron.

Setelah selesai mengobati luka Clara, Aaron langsung melihat wanita itu. “Terimakasih Pak Aaron.” Ucap Clara.

“Sama-sama.” Jawab Aaron.

Di saat Aaron melihat wajah cantik Clara, tiba-tiba pintu ruang kerjanya di buka. Menampilkan kedua temannya yang datang tanpa mengetuk pintu.

“Ah, maaf kami menggangu kalian.” Ucap Satria.

“Tidak, ada apa?” Tanya Aaron.

“Ada hal penting yang ingin kami bicarakan denganmu.” Ucap Satria seraya melihat ke arah Clara.

Aaron yang paham pun langsung menyuruh Clara untuk segera pergi dari ruang kerjanya. “Ku dengar markas di serang?’ Tanya Satria karena waktu itu dia tidak berada di markas.

“Iya,” Jawab Aaron.

“Lalu apa kau sudah menemukan pelakunya?” Tanya Riko.

“Belum, tapi awalnya aku mengira jika wanita yang tadi adalah mata-mata yang datang ke markas ku karena dia memiliki luka di paha sebelah kanan dan aku juga menembak mata-mata itu di paha sebelah kanan.”

“Lalu tunggu apa lagi? Kenapa kau tidak menangkapnya?” Tanya Satria.

“Aku sudah memeriksa lukanya dan itu bukan luka tembak.” Jawab Aaron.

“Bagaimana jika kita periksa apakah kemarin benar-benar ada kecelakaan yang melibatkan wanita itu.” Usul Riko.

“Benar yang di katakan Riko.” Ucap Satria.

Lalu Aaron memerintahkan kepada anak buahnya untuk mencari informasi tentang kecelakaan yang terjadi kemarin dan benar saja, kemarin ada satu kecelakaan yang melibatkan seorang wanita kantoran dan dia terluka parah.

“Mungkin itu hanya kebetulan.” Ucap Satria.

“Iya, tidak mungkin wanita itu adalah orang yang telah merusuh di tempatmu.” Timpal Riko.

“Iya kau benar dan aku juga tidak memiliki bukti jika dia adalah orang itu.” Jawab Aaron.

“Jadi bagaimana sekarang?” Tanya Satria.

“Apanya yang bagaimana?” Tanya Aaron.

“Kau pecat saja wanita itu, kita lebih baik menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.” Saran satria.

“Itu tidak mungkin, jika aku memecatnya aku harus membayar pesangon yang cukup besar. Lagi pula dia disiplin dan jarang menemukan orang sepertinya.” Jawab Aaron.

“Baik jika itu pilihanmu, lalu bagaimana dengan Tunangan mu. Apa kau sudah mendapatkan cap nya?” Tanya Satria.

“Belum, aku masih butuh waktu untuk mendapatkan alih kepemilikan itu.”

“Tapi ingat kau harus berhati-hati, pak tua itu sangat licik.”

“Iya, aku tahu..”

“Tapi kau beruntung putrinya malah menyukaimu.”

“Emm..  Wanita itu terlalu berisik, jika bisa aku ingin melubangi kepalanya.” Ucap Aaron.

“Kau sangat kejam, dia Tunangan mu.”

“Persetan dengan itu, aku tidak peduli. Selagi dia tidak berguna aku akan membuangnya.”

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!