...✨"Sebuah senyum adalah makeup terbaik yang dapat digunakan oleh seorang wanita".✨...
AURELIA adalah Gadis cantik dengan tinggi 150cm itu tampak berjalan anggun memasuki Kantor ternama di Jakarta.
Ia selalu mengeluas senyum pada seseorang yang ia kenal, karna keramahannya itu ia banyak disukai oleh para pria yang bekerja ditempat ia bekerja dan ia terkenal sangat bijak dan pintar dikantor tersebut.
Namun ada beberapa temannya yang iri padanya.
Aurelia, tunggu !! teriak seorang laki-laki saat ia masuk keruangan tempat ia bekerja.
"Ya ada apa?" sahutnya sembari menatap Pria itu.
"Kamu cantik sekali hari ini." puji seorang Pria bernama Bagas seorang Supervisor ditempatnya bekerja.
"Terimakasih Gas." sahut Aurelia tanpa ada perasaan apapun.
Ini bukan pertama kali Aurelia mendapat pujian serta perhatian dari sebagian besar orang yang ada ditempat ia bekerja.
Jadi baginya sudah biasa dan ia menganggap mereka sebagai Abang.
"Aurelia, gimana nanti siang kita makan bersama?" ajak Bagas dengan nada berharap.
"Maaf Gas, sepertinya lain kali saja. hari ini aku banyak pekerjaan yang menumpuk" tolak Aurelia dengan halus.
"Kalau begitu aku masuk dulu ya Gas." imbunya lagi, kemudian ia melangkahkan kakinya kedalam ruangan.
"Dasar Wanita murahan. Pagi-pagi sudah menggoda Laki-laki." bisik beberapa Wanita yang ada didalam ruangan sedari tadi melihatku dengan Bagas.
Sedangkan Aurelia mendengarkan itu menghela nafas panjang, ingin sekali ia membela diri namun ia lebih memilih berpura-pura tidak mendengar saja agar hubungan mereka tetap baik-baik saja.
mengingat Aurelia adalah Seorang perantau, ia harus bisa menjaga dirinya sendiri dan berharap memiliki banyak teman.
Kemudia Aurelia menghelus senyumnya saat sudah masuk kedalam ruangan tersebut.
"Selamat Pagi, semua !!" sapanya dengan ramah seperti biasa, seakan sindiran tadi angin lalu baginya.
Aurelia yang bekerja sebagai Sekretaris disalah satu Kantor tersebut. selalu hadir tempat waktu, dan ia juga kesayangan bagi para meneger ditempatnya.
"Aurelia ini buat kamu." Seorang Pria baru saja datang dan membawa bingkisan dan di letakkan di atas mejanya.
Aurelia yang sibuk menghidupkan Komputer dengan cekatan menatap pria itu.
"Ini apa?" tanyanya kemudian.
"Makan siang buat kamu." sahut Pria itu yang bernama Dony. Dony adalah salah satu supervisor juga ditempat itu.
Meski pernah ditolak oleh Aurelia cintanya tapi sepertinya Dony tak pernah menyerah dan selalu berusaha mendapatkan hati Aurelia.
"Terimakasih Don. Maaf merepotkan" sahut Aurelia yang tak enak hati karna pria itu sering sekali membawakan bekal makanan untuknya.
Setelah Dony pergi, Aurelia langsung membagikan makanan tersebut kepada teman-temannya disitu, baginya itu bukan rezeki sendiri tapi bersama.
Setelah ia membagikan makanan tersebut kepada teman-temannya. ia pun pergi keluar menuju meneger untuk menyerahkan laporan keuangan.
"Selamat siang Pak." sapanya setelah membuka pintu.
"Heyy Aurelia masuklah" Sahut Pak Rama meneger kantor tempat ia bekerja.
"Apa hari ini kamu sibuk" tanyanya kemudian.
"Tidak. tidak terlalu pak" sahut Aurelia.
"Baiklah kalau begitu kamu bantu saya memeriksa laporan ini ya. karna akan dibawah nanti sore ke kantor pusat." Pak Rama nampak memberikan beberapa tumpukan dokumen tersebut.
"Baik Pak." sahut ku
Meski sedikit kesal karna itu bukanlah pekerjaannya dan tanggungjawab nya. namun ia tetap mengerjakannya hingga selesai. maka dari itu meneger sangat menyukainya.
Setelah selesai Aurelia meninggalkan ruangan tersebut dengan wajah yang sangat lelah.
"Sabar" sambil mengeluarkan dadanya dan segera menuju ruangannya.
Namun tanpa ia tau Bagas dan Dony sedang asyik melihat Aurelia dengan wajah lelahnya. entah apa yang sedang pikirkan saat itu.
Sore hari menjelang, ia baru saja sampai di kost tempat ia membuang lelahnya dan berteduh dikala hujan dan petir datang.
Di saat ia berjalan masuk. ia melihat ada Dony yang sembari menunggunya dan itu membuat ia begitu terkejut.
"Dony, ngpain disini " tanya Aurelia yang terkejut melihatnya.
"Aku memiliki perasaan padamu Rel" ucap Dony sembari memegang tangannya. namun Aurelia dengan sigap menarik tangannya kembali.
"Maaf Do selama ini aku hanya menganggap kamu sebagai Abang." tolak Aurelia secara halus.
"Aku benar-benar sangat menyukaimu Aurelia. tolong terima aku sebagai kekasihmu."Dony memohon agar diterima.
"Bukannya kamu sudah memiliki Pacar ya Do." tegas Aurelia yang langsung membuat Dony Gugup.
"Yang kemarin itu kamu sudah putus." ucap Dony berbohong.
"Sekali lagi maafkan aku Do. aku gak bisa. lebih baik kita berteman saja" tolak Aurelia dengan penuh keyakinan.
"Tapi Aurelia...."
"Sekali lagi maaf Dony. aku sangat lelah" gumam Aurelia dengan sangat memohon. lalu segera meninggalkan Dony dan langsung masuk ke kost.
Dony yang merasa ditolak mentah-mentah oleh Aurelia langsung mengarbik tangannya. sudah lama ia menyukai Aurelia. namun selalu ditolaknya. dan dia wanita yang sangat jual mahal, menurutnya.
Setelah lama Dony berlalu dari tempat kostnya Aurelia yang tak jauh dari tempat ia bekerja.
**** keesokan harinya...
Saat ini adalah hari Minggu, hari dimana biasanya gadis pekerja dan anak kostan yang bermalas-malasan tanpa harus bangun dengan cepat untuk berangkat bekerja, dan tanpa Omelan Mama yang selalu marah kalau anak gadisnya kelamaan bangun.
"Aurelia bangun..." Seorang Gadis cantik bernama Lyli datang sambil memegang tangannya untuk dapat segera bangun.
"Apaan sih, aku masih mengantuk." protes Aurelia yang tidak mau bangun juga.
"Ada cowok cakep." tukas Lyli. namun Aurelia tidak memperdulikan.
"Astaga nih bocah. kebo banget sih tidurnya." gerutu Lyli
"Aurelia..." teriaknya dengan suara lantang dan kuat dengan mendekati mulutnya ketelinga Gadis itu.
"Hah, a-apa ada Gempa." Ucapnya dengan panik. dan segera mungkin bangkit, namun sahabatnya yang membangunkan ia itu langsung menariknya hingga terjatuh ditempat tidurnya kembali.
"Bukan Gempa Aurelia. tapi ada cowok cakep." ucap Lyli memberitahu.
"Ya ampun Ly. kamu membuatku panik saja. aku pikir entah ada apa." Gerutu Aurelia dengan kesal.
"Sudah ayoh kita lihat. soalnya dia baru datang. katanya pindahan dari kantor pusat." seru Lyli kepada sahabatnya itu.
"Hemm... lagian mau dia secakap apapun itu dan bagaimana pun bentuknya apa peduliku padanya." gerutu Aurelia kepada Lyli.
Kemudian ia berlalu keluar dari tempat tidur dan kamar kostnya. dan kami melihat wanita yang kost disitu juga sedang sibuk memandangi pria tersebut.
Kost wanita dan Pria tidak jauh dari kami. jadi kami sangat mudah mengetahui informasi tentang kost pria. melainkan sebaliknya seperti itu bagi para pria.
Karna penasaran juga. ia pun segera keluar. dan ia melihat beberapa wanita sedang mengobrol dengan pria tersebut.
Pria itu sangat tampan. bahkan lebih tampan dari Bagas dan Dony. yang katanya mereka tampan dikantor.
Pria itu berkulit putih, hidung mancung, bibir sensual, tatapan yang sangat tajam. membuat ia sedikit sempurna apalagi bentuk tubuh sangat profesional.
"Bagaimana. cakep kan?" tanya Lyli sedikit pelan karna takut kedengaran oleh yang lainnya.
"Biasa aja." sahut Aurelia yang tidak peduli dengan pria tersebut.
"Apa mata kamu katarak ya Rel. cowok setampan itu kamu bilang biasa aja." gerutu Lyli sembari mengikuti Aurelia dari belakang untuk masuk ke kost.
Sementara itu pria tampan bernama Nanda itu nampak melihat kami yang masuk ke kost tersenyum kecil yang penuh arti.
Pagi itu terlihat seorang Pria yang saat itu berjalan dengan tegap, hidungnya begitu mancung.
Pandangannya begitu lurus melihat degung perkantoran didepannya.
"Oh jadi ini dia kantor cabang yang dimana aku ditempatkan sekarang." Gumamnya.
Matanya melihat sekitar gedung tersebut dan melihat orang yang lalu lalang dari kantor tersebut.
Kedatangan nya di Pagi hari itu disambut baik oleh seluruh karyawan tempat aku bekerja tersebut.
Terutama para Wanita yang mengangumi paras tampannya itu.
Nanda yang berjalan tegap masuk kedalam kantor. sangat bahagianya ia disambut para karyawan kantor.
Terutama para wanita yang menyambutnya dengan mengangumi ketampanan pria tersebut. membuatnya semakin yakin bahwa dia adalah pria yang sangat tampan dikantor tersebut.
Namun ia melihat seorang gadis yang sangat cuek dan tidak peduli akan kedatangannya. tidak seperti wanita yang ada dikantor tersebut. gadis itu dilihatnya sangat sibuk kesana kemari berjalan membawa beberapa dokumen.
"Siapa dia. tidak peduli dengan kedatanganku." Gumamnya kesal.
Nanda yang semakin terus menatap Gadis itu. hingga ia merasakan sesuatu yang berbeda dihatinya.
"Kalau seandainya kamu berani menatapku sekarang. akan ku pastikan kamu adalah Jodohku." Gumam Nanda sembari menatap Gadis mungil itu dengan penuh harapan, agar gadis itu menatapnya.
Tak lama ia berpikir akan hal itu. jelas saja tanpa disadari Aurelia ia melihat sesaat Pria tampan itu. yang membuat Nanda sangat bahagia dalam hatinya.
Walaupun Nanda tau Gadis itu tidak jelas melihat dia. antara dia melihat Nanda atau tidak. namun hal itu sudah membuat pria tampan itu sangat bahagia.
Apakah Nanda jatuh cinta pandangan pertama? entahlah terlalu cepat untuk menyimpulkan. namun Nanda sangat Bahagia saat itu.
Nanda yang sudah masuk keruangan nya. tampak bahagia saat ia mengingat gadis itu yang ada dikantornya tadi.
Seorang gadis yang cuek dan tidak peduli akan kedatangannya. namun membuat hatinya bergejolak.
"Apakah kamu tidak tertarik dengan pria itu Aurelia?" beberapa teman wanita dikantornya menanyakan itu padanya.
"Tidak. aku melihatnya biasa saja." Jawab Aurelia kepada temannya itu.
"Baguslah..." ucap wanita teman kantornya itu dengan nada lega.
Selama ini wanita yang ada dikantor tersebut menganggap Aurelia adalah wanita saingan mereka. entah kenapa para pria menyukai ia, mungkin karna ia paling mudah.
^^^**** *****Keesokan Hari*****^^^
Pagi Cerah diawali seperti biasa bagi Aurelia setiap hari selama ia bekerja berjalan kaki, kurang lebih 500 Meter jarak ia menuju kost ke kantor tersebut.
"Pagi, Aurelia." sapa Bagas yang ikut berjalan disamping nya.
"Sendirian aja, Lylinya kemana?" tanya nya berbasa-basi.
"Dia Masi dikost, sepertinya ada kegiatan lain yang ia lakukan pagi ini." Jawab Aurelia.
"Kok jalan kaki Gas. kemana Motornya?" tanya nya lagi yang melihat Bagas tak biasanya berangkat kerja dengan berjalan kaki.
"Dirumah, lagi kepengen jalan aja." balasnya.
"Oh." Aurelia hanya menjawab itu saja. dan melanjuti perjalanan nya.
"Aurelia." ucap Bagas kemudian.
"Ya Gas." Jawab Aurelia yang menghentikan perjalanan nya dan menoleh kearah Bagas.
"Rel, kamu tau kan dari dulu gimana perasaanku padamu. aku mohon kali ini berikan aku kesempatan." tukas Bagas Berharap.
"Maaf Gas. jawabanku Masi sama seperti dulu. aku hanya mau kita berteman seperti ini saja. dan lagian aku hanya menganggap kamu itu seperti Abangku sendiri." tolak Aurelia secara halus.
"Rel, sebenarnya apasi kekuranganku? aku memiliki jabatan dikantor, aku sudah punya rumah dan kendaraan lainnya. apapun yang kamu inginkan aku yakin akan memberikan yang kamu mau." bujuk Bagas tak mau menyerah.
"Sekali lagi Maaf ya Gas, aku hanya ingin fokus bekerja dulu." jawab tegas Aurelia. dan melanjuti lagi perjalanan.
Ia sebenarnya menyukai Bagas, wajah tampan dan baik hati itu.
Namun ia sering digosipi bahwa Bagas pria yang playboy sama seperti Dony.
"Aku yakin ini semua ada hubungannya dengan Pak Rama." tuduh Bagas. hingga membuat langkah Aurelia berhenti dan menatap tajam padanya.
"Terserah kamu Bagas mau bilang apa. dan aku menjelaskan pun aku yakin kamu bakal tidak percayah." ucapnya. setelah itu dia kembali berbalik dan melanjuti perjalananny.
"SIAL." Bagas tampak kesal. karna kesekian kalinya Aurelia menolak perasaannya.
"Aku jadi tamba yakin bahwa ia memiliki hubungan spesial dengan Pak Rama." gumamnya lagi.
Sesampainya dikantor. ia pun masuk dan tak berapa lama ia masuk. manager kantor menyuruh seluruh karyawan berkumpul.
"Ada apa?" tanya Aurelia kesalah satu Karyawan.
Ada karyawan baru yang akan dikenalkan kepada kita. sepertinya sih pria tampan yang tempo hari kemari." jawab salah satu karyawan tersebut.
"Oh." jawabnya dalam hati. ia pasti tau itu pria yang tempo hari mereka lihat di kost pria. yang akan bekerja dikantor ini.
Tak berapa lama kemudian Pak Rama datang bersama pria tampan.
"Selamat Pagi semua, seperti yang Kelian ketahui berita tadi pagi, kita kedatangan karyawan baru dikantor. beliau adalah Pak Ananda yang berasal dari pusat kantor. yang akan bergabung di departemen keuangan." seru Pak Rama dan langsung disambut para karyawan dengan bertepuk tangan.
Sementara itu Pak Nanda memperkenalkan diri. semua karyawan wanita begitu terpesona melihat tampannya karyawan baru itu.
Beliau yang keturunan Jermal dari garis seorang Ibu memang kelihatan tampan dan sangat beribawa.
"Duuuh. gantengnya." puji Lyli yang datang secara tiba-tiba dibelakang Aurelia.
"Biasa aja gantengan juga Papaku. yang ada di kampung sana." celutek Aurelia. karna bagi dia hanya Papanya pria tampan, bertanggung jawab, serta sabar dan baik hati.
Jika ada pria seperti Papa, aku langsung jatuh hati pada pria itu dan mau menerima cintanya.
Setelah sesi perkenalan selesai, mereka kembali keruangan masing-masing. sedangkan Nanda sedari tadi mencuri pandang ke arah Aurelia. ia begitu kesal karna gadis itu mengabaikannya.
Keberadaan ia saat ini seakan tak terlihat oleh Gadis yang bernama Aurelia itu. dan ia pun membuat Nanda semakin penasaran.
"Selamat bergabung dikantor ini ya bro. semoga betah." ucap Dony berbasa-basi. dan mengajak Nanda memperlihatkan seluruh ruangan.
"Terimakasih." jawab Nanda sembari mengikuti perjalanan Dony. sebelumnya mereka sudah berkenalan di kost pria tadi.
Saat berada diruang staff keuangan, mereka nampak menghentikan langkahnya.
"Staff keuangan saat ini ada 3 karyawan laki-laki dan 1 Karyawan wanita." ujar Dony seraya menunjuk karyawan yang ada di ruangan tersebut.
"Wanita? " Nanda yang menaikkan sebelah alisnya.
"Benar kamu lihat gadis itu? bernama Aurelia, satu-satunya staff wanita disini." Dony menunjuk kearah Aurelia yang sedang sibuk dengan pekerjaannya.
Nanda yang melihat langsung Aurelia. yang ternyata satu departemen dengannya. nampak begitu bahagia.
"Sepertinya jodoh memang takkan kemana." Gumamnya dalam hati.
Saat mereka sibuk berbicara dan memperkenalkan keadaan disana. Bagas datang menghampiri mereka.
"Hay, bro suka dengan kantornya?" ucapnya sembari memberikan salam pada Nanda. mereka terlihat akrab meski sehari mereka tinggal dikost.
Bagas memang memiliki rumah sendiri, namun ia lebih memilih kost dengan alasan agar tidak terlambat masuk kerja. dan mengurangi populasi udara katanya. ada-ada aja ya Bagas.
"Lumayan." Sahut Nanda.
"Ohya. apakah kamu sudah mempunyai kekasih hati?" tanya Bagas lagi.
Nanda dengan sepontan langsung menggelengkan kepalanya. ia belum mempunyai kekasih saat ini.
"Benarkah, sayang sekali." Bagas dan Dony tampak kecewa mendengarkan pengakuan Nanda.
Tentu saja sangat kecewa, karna sejak Nanda datang di kost tentu saja mereka seperti kalah saing dengan pria tampan itu. bahkan beberapa wanita mulai mengalihkan perhatiannya pada Nanda.
"Baiklah kamu boleh naksir dengan semua wanita disini. kecuali jangan Dia." sambil menunjukkan tangannya kearah Aurelia.
"Kenapa memangnya. diakan cantik?" Nanda yang sembari mengikuti pandangan Bagas ia sedikit tersentak. apa gadis itu sudah memiliki kekasih, pikir Nanda.
"Ya ia memang cantik. tapi ia adalah wanita yang tidak baik." celutek Bagas. mengingat ia sangat marah pada Aurelia dengan menolak cintanya tadi Pagi.
" Apa !" Nanda yang tersentak melebarkan matanya.
"Dia simpanan meneger disini. Pak Rama." ucap Bagas dengan sedikit suara agak pelan dan langsung membuat Nanda terkejut.
"Benarkah." Gumamnya tak percayah.
...✨"Jika Anda akan menilai, selidiki ✨...
✨"Jadilah kuat karena segalanya akan menjadi lebih baik. Mungkin badai sekarang, tetapi tidak pernah hujan selamanya." ✨
Setelah mereka selesai berbicara. mereka kembali masuk kedalam ruangan.
Nanda yang masi memikirkan perkataan temannya tadi bahwa Aurelia simpanan manager.
Sembari ia melakukan pekerjaan. ia masi mencuri pandang Aurelia yang sama sekali tak memperdulikan sekitarnya.
"Pantesan saja cuek dan tak perduli, ternayat Masi selera dengam Om-Om." pikirnya dalam hati yang masi tercubit-cubit dengan perkataan temannya tadi.
Aku pikir dia cuek untuk menjaga harga dirinya. ternayata wanita murahan .
Kini Nanda sepertinya memandang Aurelia begitu rendahan. Aurelia yang begitu sibuk dengan segala pekerjaannya.
"Ku kira polos ternyata Suhu." ucap pria tampan itu saat Aurelia berjalan melewati pria itu.
Sedangkan Aurelia yang tidak merasakan sindiran Nanda, berjalan sambil menundukkan kepalanya saat melewati Nanda.
"Dasar."
Setelah kepergian Aurelia, nampak Nanda melemparkan berkas yang ia pegang dimejanya. karna ia kesal dengan gadis itu yang cuek ternyata simpanan.
Nanda langsung beranjak dari bangku kerjanya. dan langsung mengikuti Aurelia dari belakang yang ternyata ia masuk keruangan Pak Rama.
"Huff, Bahkan disaat jam kerja saja mereka melakukan perjinahan seperti itu." gerutunya dengan kesal.
Baru saja beberapa langka ia ingin pergi. ia mendengar beberapa karyawan wanita menggosip dengan syik.
"Dasar wanita ganjen. semua pria yang ada dikantor ini digodain." ucap salah satu dari mereka.
"Iya betul, ngak Bagas ,Dony bahkan semua pria yang ada dikantor ini digodain olehnya." sahut salah satu wanita lain.
"Dan sekarang Ia juga menggoda Pak Rama. lihat saja pasti mereka bakal lama di dalam sana." gerutu mereka yang agak kesal dan sambil menatap kearah ruangan Pak Rama.
"Serendah itu kha wanita itu." gumamnya dalam hati, lalu sambil berjalan menuju ruangannya.
Sedangkan Aurelia yang didalam ruangan Pak Rama sedang sibuk menjelaskan laporan keuangan dihadapan Pak Rama.
"Maaf Aurelia, lagi-lagi aku merepotkan mu." ujar Pak Rama tak enak hati karna Aurelia selalu saja membantu pekerjaannya.
"Tidak apa-apa Pak, saya senang membantu anda. lagian pekerjaan saya tidak terlalu banyak, hitung-hitung saya mendapat banyak pelajaran." sahut Aurelia, tidak hanya laporan keuangan saja yang ia kerjakan dan Masi banyak pekerjaan lain.
Aurelia adalah wanita yang berasal dari Desa, tentu saja ia tidak menyia-nyiakan kesempatan belajar segala hal apapun yang menyangkut kantor.
Apalagi ada kesempatan disela-sela ia tidak banyak pekerjaan, seorang meneger sangat baik mau memberikan pekerjaan lain. walau teman disekitar kantornya berpikir yang aneh padanya. namun ia tidak memperdulikan omongan mereka.
Lagian semenjak ia bekerja disini, mereka memang tidak menyukai dia. jadi terserah mereka mau berkata apa ia tidak peduli.
"Makanya Bapak suka dengan kamu Aurelia, kamu wanita yang cekatan dan rajin. beda jauh dengan karyawan yang lain, segala pekerjaannya kadang belum tentu selesai dilaksanakan. namun permintaannya terlalu banyak, apalagi masalah gaji, maunya minta naik." tukas Pak Rama dengan nada menggerutu.
"Terimakasih Pak, mereka juga sama rajinya dengan saya." sahut Aurelia dengan memberikan sedikit senyum manisnya.
"Tapi kamu lebih rajin dari pada mereka. oh ya hari ini Bapak mau traktir kamu, kamu makan siang dengan saya ya " ajak Pak Rama pada Nanda.
"Tak usah Pak, saya ngak mau merepotkan." jawab Aurelia dengan tidak enak hati.
"Oh tentu tidak, justru saya sangat senang, karna kamu sudah membantu saya." sahut Pak Rama.
"Baik Pak, kalau begitu terimakasih." ucap Aurelia.
Saat makan siang berlangsung...
Nanda dan beberapa teman yang lain sudah berada di kantin.
"Hari ini saya mau bayar Kelian yang ada disini, ayoh makanlah sesuka hati Kelian." ucapnya pada beberapa teman yang ada di meja kantin tempat Nanda makan.
Mereka yang sudah jarang mendapat traktir makan siang. sangat bahagia.
"Lihat Aurelia ngak?" tanya Dony yang baru saja datang.
"Hemmm... diruang Pak Rama." sahut Nanda dengan nada yang sangat menyebalkan.
"Oh." Dony yang tampak terlihat kesal.
"Kenapa sih nanyak wanita itu, ya sudah pasti dia sedang bersama pak Rama. kaiak Kelian gak tau aja diakan wanita gampangan." celutek salah satu wanita yang sedang dikantin.
Namun dengan kagetnya mereka yang ada dikantin itu. ada suara gebrak meja tau jauh dari mereka.
Braaakkkk.....
Lyli nampak sedang menggrebak meja salah satu yang ada dikantin. karna ia mendengar mereka menjelek-jelekkan temannya Aurelia.
"Kelian kalau tidak tau apa kejadian yang sebenarnya jangan asal tuduh sembarangan.Lia itu rajin makanya jadi kesayangan Pak Rama. kalau Kelian ingin seperti Aurelia, bekerja yang rajin jangan menggosip Mulu." tegas Lyli yang begitu kesal dengan teman-temannya.
Setelah ia marah pada beberapa orang yang ada dikantin itu. dia membungkus makanannya lalu pergi.
"Huff, jelas saja karyawan kesayangan. karna ia naik diatas ranjang Pak Rama." celutek salah satu karyawan lainnya. yang membuat semua disana terheran serta melongok.
Nanda yang mendengarkan itu merasa tak enak hati. karna mereka keterlaluan terhadap Aurelia.
Saat itu Aurelia yang baru menyelesaikan pekerjaannya di kantor Pak Rama. ia segera keluar dan membawa beberapa bungkus makanan yang baru dibeli oleh meneger tersebut.
"Loh Ly, kamu kok makan disini." tanya Aurelia yang baru saja berjalan melewati lorong toilet belakang kantor.
"Aku kesal dengan mereka yang ada dikantin. selalu saja menggosipin kamu yang tidak-tidak." Keluh Lyli yang sedang mengunyah makanannya.
"Udah gak usah dipikirkan. toh aku baik-baik saja kok, gak perduli dengan omongan mereka semua." sahut Aurelia untuk menenangkan hati sahabatnya itu. lalu duduk didekatnya.
"Rel sebaiknya kamu mengurangi sedikit bantuan beberapa orang yang memintamu. agar nama baik kamu disini tidak dijelekkan oleh mereka." Saran Lyli.
Aurelia yang hanya tersenyum mendengar percakapan sahabatnya itu.
"Sudah kubilang biarkan saja. ngak usah mikiri mereka. toh kita makan gak pernah minta sama mereka. mereka mau bicara apa cuekin saja, dan kita beri senyum, agar kita tidak terlihat lemah saat ditindas." sahut Aurelia menenangkan sahabatnya itu.
"Uuhhuuuuu .... kamu kenapa tegar sekali sih Rel." sambil memeluk Aurelia.
yang langsung dibalas oleh Aurelia dengan menepuk punggung Lyli.
"Aku juga gak setegar itu Ly, aku adalah wanita manja dikeluargaku bahkan untuk membersihkan rumah saja aku kurang. makanya aku mau membuktikan pada keluargaku bahwa aku bisa mandiri dan harus bisa berhasil meski tanpa mereka." Ucap Aurelia yang membuat temannya semakin bersedih.
"Eehemmmm... aku sangat bangga padamu sahabatku." dipeluknya lagi Aurelia.
"Terimakasih, dan ingat mulai dari hari ini kita gak boleh dengarkan kata mereka. kita harus maju tanpa menjelekkan lawan." sahut Aurelia memberikan semangat.
Mereka pun melanjutkan menghabiskan beberapa sisa makanannya. dan sambil bercanda gurau serta bertukar pikiran. Lyli adalah karyawan biasa, membuat ia tertarik dengan pekerjaan Aurelia di departemen keuangan.
Suatu saat ia ingin menjadi seperti Aurelia. makanya ia banyak belajar darinya.
Beberap saat kemudian mereka kembali ketempat kerja masing-masing.
Saat Aurelia berjalan menuju ruangan. nampak Nanda yang berdiri di pintu dengan bersendekap dadanya. Nanda melihat Aurelia dengan tatapan datar. yang saat itu berjalan menghadapnya.
Aurelia yang ingin masuk keruangan itu. menyapanya dan langsung masuk kedalam.
Namun Nanda celetukkan langsung membuat ia menghentikan perjalanannya.
"Oh jadi ini yang kesayangan Pak Rama?" celutek Nanda dengan nada yang mengolok.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!