Ruangan yang tampak terlihat gelap dan sunyi dicat dengan warna hitam yang hampir mengelilingi dinding menambah kesan seorang yang sedang kesepian.
Sebuah ruangan yang membuat seorang pemuda merasa nyaman sekaligus kesedihan.
Kesedihan yang akan selalu mengingat seorang tersayangnya bahkan melebihi keduanya orang tuanya.
Drett
Drett
Drett
Tiba-tiba suara telepon berbunyi sehingga menggangu kesunyian ruangan tersebut.
Tetapi tidak membuat seorang pria itu bergerak dari diamnya,pria yang mengisi ruangan tersebut. Tepatnya di balkon terdapat seorang pemuda sedang berdiri sambil menatap langit yang terang karena adanya cahaya bulan dan bintang dengan sorot mata sendu. Ia hanya diam saat mendengar suara dering telepon tersebut.
Drett
Drett
Drett
Merasa terganggu dengan suara yang terus menerus berbunyi.Akhirnya ia masuk kedalam kamar mengambil handphone di atas meja samping tempat tempat tidur.
Yah benar ruangan tersebut adalah sebuah kamar yang dihuni oleh seseorang yang terkenal dengan siasat licik dan kekejamannya.
Baru saja memencet tombol hijau.suara nan ngegas seperti gas motor sedang melaju dengan cepat di sertai kekehan di ujung kalimatnya sudah dulu memasuki gendang telinga.
"Apa lagi alasanmu sangat lama dan tidak langsung mengangkat telepon mu. bocah tengik tidak mungkinkan kau sedang berkencan dengan kekasih mu.ah tapi tidak mungkin kau memiliki seorang kekasih dekat dengan gadis saja kau tidak pernah"
"Langsung intinya saja mengapa seorang pak tua yang sibuk ini menelpon" dengan malas karena tidak mungkin pria yang disebut pak tua ini menelpon kalau tidak ada hal penting.
"Zein apa benar kau gay"
"Akan ku mati--"
"Yah baiklah-baiklah kau ini tidak bisa di ajak bercanda".
....
"Besok jemput dia di bandara pastikan jangan sampai terjadi apapun padanya dan ajak lah kedua sepupu tengik mu itu".
"Hm"
"Bocah tengik"
"Benarkah kau tidak menyukai wanita bocah tengik tidak perlu malu kau bisa berceri--"
Tut
"Ckk pak tua tengik"kesalnya.
Malas mendengar perkataan selanjutnya ia pun langsung menutup telepon secara sepihak.Dan melemparkan handphone tersebut ke atas kasur.
Lalu Berjalan masuk kedalam kamar mandi.setelah menyelesaikan kegiatan mandinya dan berpakaian.ia pun langsung menuju dapur mengambil minum untuk membasahi tenggorokan yang terasa kering.
Selanjutnya ia masuk kedalam ruang kerja untuk menyelesaikan pekerjaannya yang baru saja dikirim melalui email.
Tak terasa benda yang menempel di dinding ruangan tersebut menunjukkan pukul 2 malam.Pantas saja cuaca semakin dingin ditambah air yang berjatuhan dari atas langit.
Menghilangkan sesuatu yang bercahaya terang di atas sana.Hujan deras terus menguyur di ikuti suara petir.
"Hah"menghela nafas lelah setelah menyelesaikan pekerjaannya meregangkan otot-otot tubuhnya lalu berdiri dari kursi favoritnya berjalan menuju kamar untuk mengistirahatkan tubuhnya.Sebelum itu ia mengirim pesan pada seseorang.
****
Sedangkan di sisi lain terdapat pria hampir berkepala lima tetapi masih terlihat tampan dengan tubuh yang berotot sedang mercak-mercak tidak jelas dengan kesal. Pria itu sedang mencoba menelpon seseorang.
Setelah beberapa kali menelpon akhirnya telponnya tersambung.
"Apa lagi alasanmu sangat lama itu tidak langsung mengangkat telepon mu. bocah tengik tidak mungkinkan kau sedang berkencan dengan kekasih mu.ah tapi tidak mungkin kau memiliki seorang kekasih dekat dengan gadis saja kau tidak pernah".ucapnya kesal dan ngegas tetapi suara mengejek di akhirnya.
"Langsung intinya saja mengapa seorang pak tua yang sibuk ini menelpon".
Mendengar suara balasan dari sebrang sana dengan nada kesal membuatnya terkekeh.tiba-tiba ide usil muncul di otaknya.
"Zein benarkah kau gay"tanyanya tiba-tiba dengan nada suara sok serius.
"Akan ku mati--"
"Yah baiklah-baiklah kau ini tidak bisa di ajak bercanda"potongnya ketus langsung saat mendengar balasan yang tidak sesuai dengan yang di inginkan.selalu saja sebuah ancaman.
"Besok jemput dia di bandara pastikan jangan sampai terjadi apapun padanya dan ajaklah kedua sepupu tengik mu itu"
"Hm"
"Bocah tengik".tidak mendengar balasan.
"Benarkah kau tidak menyukai seorang wanita bocah tengik tidak perlu malu kau bisa berceri--"
Tut
Belum selesai berbicara tiba-tiba suara telepon dimatikan secara sepihak.dan benar saat ia melihat handphone di tangannya menunjukkan bahwa telponnya tidak tersambung lagi.Padahal ia masih ingin mengerjai pemuda itu.
"Yaaak bocah tengik berani sekali dia"pekiknya tapi tak lama kemudian ia tertawa saat membayangkan wajah pemuda itu sedang kesal.
"Hahaha pasti sangat menyenangkan melihat langsung wajah kesal bocah tengik itu".
Namun suara kekehan berasal dari belakang tubuhnya terdengar di telinganya.
Saat dia berbalik menghadap pintu terdapat wanita cantik yang menjadi belahan jiwanya.berjalan menuju wanita yang sedang tersenyum melihat dirinya.
"Sayang"panggilnya lembut sambil memeluk pinggangnya istrinya dan mengecup sekilas keningnya.
"Membutuhkan sesuatu"lanjutnya
"Tidak aku hanya terbangun karena merasa haus"membalas pelukan suaminya itu
"Benarkah atau kau merindukanku dan langsung datang menemui ku"dengan tatapan menggoda lalu mengecup pipi istrinya itu.
Bughh
Memukul dada suaminya dengan pelan saat mendengar perkataan suaminya itu.Bukannya marah pria itu malah tertawa sambil mencium pipinya terus menerus.
"Apa yang membuat mu senang tadi"tanyanya mengalihkan agar suaminya itu berhenti menciumnya.
"Hanya menjahili bocah tengik tidak sopan itu"
"Sudah tua tetap saja tidak berubah"sambil menggelengkan kepalanya.
"Kau itu suka sekali menjahilinya"
"Membayangkan wajah kesalnya yang mirip seperti patung itu sangat menyenangkan sayang"
"Kau itu sudah tua hubby kurangilah sifat jahil mu itu" ucap nya lembut sudah berkali-kali memberitahu tapi tetap saja suami mesumnya itu tidak berubah dari dulu.
"Salahkan saja bocah tengik itu yang selalu membuatku kesal.dan aku belum tua sayang"sahutnya menekan kata tua tidak terima dibilang tua.
"Nah kan benar"pekiknya dalam hati
" Terserah kau saja"ucap dengan malas "yang kau sebut bocah tengik itu anakmu berarti kau Dady tengiknya"sambil berjalan keluar menuju kamar meninggalkan suaminya itu.
"Dan kau mommy tengiknya"tertawa melihat muka kesal istrinya.sambil berjalan mengikutinya.
Melihat wajah kesal istri dan anaknya adalah hiburan baginya.
Pada saat masuk kedalam kamar ia tidak melihat keberadaan istrinya.lalu berjalan menuju balkon kamar pada saat melihat pintu balkon terbuka.
Melihat istrinya sedang memandang langit dengan tatapan sendu.
Ia langsung mendekati dan memeluk pinggang istrinya dari belakang.
"Ada apa hm"
" aku hanya memikirkan putra kita"
"Kau tak perlu memikirkannya dia bukan pria lemah sayang.
"Tapi aku merasa tidak berguna saat melihat putra ku seperti itu"
"Percayalah padanya sayang putra kita itu sangat mengagumi kakeknya, mungkin suatu saat nanti dia dipertemukan dengan seseorang yang membuat putra kita bisa membagi lukanya".
"Semoga saja"mendengar ucapannya lembut suaminya membuat dirinya sedikit tenang.
Ia selalu merasakan kebahagiaan jika berada dalam pelukan suaminya itu.Pria yang dulunya sangat kejam, memandangnya dengan wajah datar.
Tidak ada raut ekspresi sama sekali.
Berbeda dengan sekarang yang sangat menjengkelkannya.
"kau sudah membunuhnya?"to the point kepada pria yang baru saja datang menghampiri ke dua pemuda yang sedang duduk.
"Ya"ucap duduk sambil menghisap nikotin lalu menghembuskan asap yang mengepul.
"Penghianat itu tidak mau membuka mulut.padahal aku sudah mengancamnya"bicara dengan tenang sambil melihat suasana klub yang ramai dengan lampu kelap kelip ditambah suara musik.Terlihat para wanita menari-nari mengikuti irama musik.Dengan pakaian yang bisa dikatakan kurang bahan.
Bahkan ada yang melakukan kegiatan tak senonoh tapi mereka mengabaikan itu.Tidak ada yang berani mendekati mereka.
Siapa yang tidak mengenali mereka, sosok seorang menyeramkan yang bersembunyi di balik seorang CEO.
Untung saja sosok yang paling menyeramkan tidak ada di situ.
Jadi mereka masih bisa melihat dengan tatapan menggoda dari jauh.
Mereka sedang berada di dalam klub milik temannya Alex itu untuk membahas tentang musuh yang sudah mulai mengirim penghianat sebagai anak buahnya.
"Hahaha bagaimana bisa penghianat itu tidak takut padamu"tertawa pada pria dihadapannya ini"tidak mungkinkan seorang alex yang terkenal dengan menjebak musuh untuk membuka mulut itu sudah lemah"ucap dengan tampang mengejek.
"Itu salahnya tidak langsung bicara aku tidak bisa bersabar menunggu"
Pria yang baru saja membunuh merupakan seorang tangan kanan dari mafia Black lion.
Pria Bernama Alex yang selalu tidak bisa bersabar saat mengintrogasi seorang penghianat.
Tetapi dibalik ketidak sabaran itu dia memiliki penglihatan yang tajam saat mendeteksi sesuatu.
"Apa yang kau lihat"ucap tiba-tiba pria yang sedari tadi diam hanya menyimak kedua pria itu berbicara
Ia tau seorang Alex pasti tidak dengan mudah membunuh penghianat jika belum mengetahui serta melihat sesuatu.
"Kalian akan terkejut jika mendengarnya"jeda nya dengan meminum wine yang telah terisi di dalam gelas.
"Mereka mulai bergerak"ucap nya dengan santai
Kedua pria yang mendengar ucapan itu hanya terdiam dengan wajah santai tidak terkejut sama sekali.
Mereka memang sudah tau hal ini cepat atau lambat akan terjadi.
Tapi di balik wajah santai nya mereka telah mempersiapkan segala sesuatunya.Walaupun di hati mereka memiliki rasa cemas.karena tidak menyangka mereka bergerak dengan cepat.
"Sepertinya kejadian masa lalu akan kembali terjadi"
"Kau sudah memberitahunya?"
"Hm"
"Bahkan dia tau sebelum aku memberikan tahunya"sambil tersenyum melihat pria yang tadi bertanya.
"Dia selalu satu langkah didepan semua orang"balasnya.membayangkan beberapa tahun silam saat mereka menjatuhkan musuh yang terkenal dengan tipu dayanya.
Pria itu menumbangkan musuhnya dengan siasat licik nya.saat mereka terjebak dalam rencana musuh.pria itu dengan tenangnya membuat siasat licik untuk membalik keadaan.
Sebuah pertarungan yang membuktikan bahwa pria itu sangat pantas untuk menjadi penerus mafia nya.
"Ge menurut mu ada tidak wanita yang mau dengannya?"meminum wine hingga tandas lalu melihat kearah pria yang sedari tadi diam.
"Tidak ada yang tau kedepannya seperti apa"jawab dengan melihat ke depan dengan sorot sendu."dia selalu menyimpan masalah nya sendiri dan semoga saja ada seseorang yang bisa membuat dia membagi masalahnya"
Mereka bertiga terdiam saat mengingat pria itu saat terpuruk karena ditinggal oleh seseorang yang sangat penting menurutnya.
"Kuharap jika itu akan terjadi kembali,ada seseorang yang bisa memadamkan keberingasannya"lanjutnya dengan wajah datar tapi dengan sorot mata yang tidak berubah.
Hanya diam mendengar perkataan geo dengan sorot mata sendu.Tiba-tiba suara pesan dari handphone memecah keheningan mengalihkan perhatian mereka.
Tringg
Suara pesan berasal dari ponsel yang berada dalam saku celana geo.Kedua pria itu saling menghadap saat melihat kening geo mengkerut pada saat membaca sebuah pesan
"Dia datang ajak alka"
Pesan singkat dari pria yang dari tadi menjadi topik pembicaraan.Pesan dengan tidak dimengerti oleh orang lain kecuali dirinya.
"Zein"ucapnya setelah membacanya pesan lalu menyimpan ponselnya di atas meja.
Melihat ke arah kedua pria yang menampilkan wajah bingung serta alis yang mengangkat.
Menghela nafas sebentar"Zein menyuruhku dan alka ke bandara"pria yang disebutkan namanya hanya mengangguk.
"Gadis itu kembali"sahut Alex melihat ke arah geo.Pria itu hanya mengangguk sebagai balasannya."
Kau mau ikut"tanya alka
"Tidak,aku orang sibuk"sahut alex
"Ckk"decaknya malas mendengarnya dasar sok sibuk.Nnamun tiba-tiba alka terdiam memikirkan sesuatu.
Geo melihat ke arah alka yang diam saja seperti memikirkan sesuatu.
"Apa yang kau pikirkan"
"Aku hanya memikirkan tempat yang bagus untuk membawa adikku nanti untuk bersenang-senang" kagetnya saat mendengar pertanyaan geo kepadanya.Sebuah alasan yang bagus untuk berbohong tapi tidak untuk seorang yang memiliki insting tajam.
Saat matanya bertatap langsung dengan mata geo.Cepat-cepat ia mengalihkan pandangannya.dari tatapan itu ia bisa melihat bahwa geo seakan mengatakan (aku tau kau berbohong).
Tiba-tiba matanya menangkap wanita cantik memakai hoodie coklat bergambar beruang bercelana jeans serta sendal bulu sedang berdiri dengan kepala celingak-celinguk seperti kebingungan mencari seseorang.
Ia langsung berdiri menghampiri untuk membantu wanita itu ingin terlihat seperti pahlawan yang menolong seseorang wanita dalam kebingungan.
Menghiraukan kedua pemuda yang menatapnya dengan aneh.
Geo yang melihat alka menghampiri wanita hanya diam dia tau jiwa play boy cap badak pria itu sedang memberontak agar menghampiri setiap wanita cantik yang menurut pria itu tipe idealnya.
"Kau tidak mengikutinya"celetuk Alex melihat geo hanya diam.Ia tidak pernah melihat geo dekat dengan wanita jika sedang berada dalam klub.
"Tidak "
Alex dan geo merupakan spesies yang sama jika menyangkut seorang wanita.
Plak
Saat mereka sedang berbincang tiba-tiba suara tamparan terdengar di telinga mereka.Bahkan yang tadinya suasana berisik jadi tiba-tiba hening.
Bisa dilihat di sana terdapat seorang pria keturunan mafia sekaligus putra sulung dari golongan keluarga terkaya yang terkenal dengan playboy cap badak nya sedang memegang pipi sebelah kiri nya dengan sorot mata tajam melihat seseorang yang berani menamparnya.Jangan lupakan sudut bibir yang mengeluarkan sedikit darah.
Dengan seorang wanita dihadapannya memandang dengan wajah marah serta kedua telapak tangan yang terkepal.disertakan kemerahan di salah satu telapak tangannya.
Inilah ekspetasi tak sesuai dengan realita
"Hahaha"tertawa terbahak-bahak Alex saat melihat tontonan gratis itu.Bahkan sampai tangannya memegang perutnya keram karena tidak berhenti tertawa.
Geo yang melihat itu hanya memandang dengan gelengan dan kekehan kecil yang keluar dari mulutnya.Ia salut melihat seorang gadis kecil yang berani menampar seorang alka.
Yah kedua orang yang menjadi tontonan gratis tadi adalah alka dan gadis yang sedang kebingungan tadi.
Geo dan Alex langsung berjalan menghampiri kerumunan itu pada saat melihat alka yang tidak bisa menahan emosi.Mereka takut terjadi apa-apa dengan gadis kecil itu.
Flashback on
Suara berasal dari jarum jam berbunyi tiada henti.Tas, baju dan celana pada berserakan di atas sofa serta lantai.
Sedangkan pelaku yang membuat ruangan berantakan tersebut sedang terlelap dengan tenang.Dengan tangan dan kaki memeluk guling menghadap kesamping jangan lupakan mulut yang terbuka dengan air liur yang menetes.
Dringg
Dringg
Dringg
Ia menggeliat tubuhnya merasa terganggu mendengar suara dering telepon.tangannya meraba kasur guna mencari ponselnya.
"Halo"ucapnya dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Celin"
Mendengar balasan suara dari orang sebrang sana membuat dirinya langsung mendudukkan tubuhnya.Suara seorang wanita yang membuat dirinya terkejut.
"Iya kak"
Untuk saja dia tidak jadi memaki orang yang berani mengganggu tidur nyenyak nya.
"Pergilah ke klub x bawa pria gila itu pulang,jangan sampai dia membuat ulah lagi"
"Baik kak"
"Katakan padanya bila dia masih membuat ulah aku sendiri yang akan menghukumnya"
Tut
Belum juga membalasnya terdengar suara telepon dimatikan secara sepihak.
Sebuah perintah dari sang kakak terkejamnya ini yang harus segera dilakukan.Entah apa yang dilakukan adik laki-lakinya ini sampai membuat Kakak perempuannya sangat kesal.
Yah walaupun kakaknya berada jauh dari mereka tetapi kakaknya itu menyuruh orang-orangnya untuk menjaga kami.
Jadi kakaknya selalu tau apa saja aktivitas yang selalu kami lakukan.
"Hah apa lagi yang dilakukan adik gila itu lihat saja akan ku tarik telinganya sampai putus dan akan ku tendang bokongnya itu,gara-gara dia aku harus terbangun dari tidur lelap ku"gerutunya sambil berjalan ke kamar mandi mencuci muka menghilangkan air liur kering yang menempel pada kulitnya.
Setelah selesai bersiap hanya menggunakan hoodie coklat, celana jens dan sendal bulu favoritnya.Ia berjalan keluar menuju klub yang dikatakan kakaknya dengan mengendarai sebuah mobil.
Sampai di tempat tujuannya sebelum masuk ia memarkirkan mobilnya terlebih dahulu.Lalu berjalan masuk kedalam klub tersebut setelah sesi tanya jawab yang dilakukan oleh penjaga tempat itu.
Hah celin benar-benar tidak suka.
Masuk kedalam mencari adik gilanya itu mengabaikan tatapan bingung dan sinis dari para pengunjung lain.
Bagaimana bisa seorang gadis memasuki tempat seperti ini menggunakan pakaian yang sangat tidak cocok pikir mereka.
"Dimana lagi bocah itu"gumam berjalan mencari adiknya dengan kepala yang mengarah ke kanan dan kiri.
Saat ingin menelpon adiknya tiba-tiba seorang pria tampan berjalan menghampirinya.
"Butuh bantuan nona?"tidak mendapatkan balasan membuat pria itu bertanya lgi.
"Sepertinya kau tersesat"ucapan lagi melihat kearah gadis itu dengan intens.Melihat pakaian,celana dan sendal bulu yang dipakai membuat gadis itu sangat lucu di matanya.
Apakah gadis ini tersesat pikirannya.
Merasa risih mendengar ucapan serta tatapan pria asing ini apalagi melihat senyuman yang tidak pudar sedikit pun saat melihat dirinya.
Seperti pria cabul saja pikir celin.
Membuat dirinya memilih mengabaikan pria asing itu dan tetap melanjutkan menelpon adik gilanya itu,tetap saja tidak diangkat.
"Minggir"ketus nya melihat pria di depannya ini menghalangi langkah nya.
Saat akan melangkah pergi lagi tiba-tiba langkahnya terhenti karena pria asing itu mencekal tangannya.
Mendengar balasan ketus dari perempuan itu membuat dirinya kesal.Berani sekali,apa gadis tidak tau siapa dirinya atau gadis ini hanya gengsi pikirannya.Karena tidak ada satupun wanita yang berani menolaknya.
"Hei kau tak usah jual mahal padaku atau aku harus terlebih dahulu yang mendekat padamu"geramnya melangkah satu langkah ke depan gadis itu.membuat pria itu bisa menghirup aroma strawberry dari tubuhnya.
Plak
Suara tamparan membuat suasana menjadi hening.Tatapan mata terkejut dari orang-orang langsung mengarah padanya.
Mereka seakan tak percaya seorang gadis kecil dengan beraninya menampar seorang Alkana Xander.
"Sialan" umpatnya merasakan panas di pipinya dan darah yang sedikit keluar.
Lalu alka melihat gadis itu dengan sorot mata tajam ia sangat marah mendapatkan tatapan mata gadis itu yang berani menatap balik matanya dengan sorot mata tajam.
"BERANI SEKALI KAU PRIA STRES SEPERTI MU MENGHINA DIRIKU"
"KAU......"belum sempat ucapannya selesai ia terkejut mendengar teriakkan gadis itu, geo dan Alex yang menghampirinya juga ikut terkejut dan terbengong mendengar teriakan gadis kecil itu.
"TURUNKAN AKU"teriak terkejut tiba-tiba seorang pria berlari dan langsung menggendongnya di atas pundak.Posisinya seperti menggotong karung beras.
Saat tau pria yang membawanya adalah adiknya ia langsung memukul punggung adiknya itu."TURUNKAN AKU ADIK GILA"
"DAN KAU PRIA STRESS AKU AKAN MENENDANG BOKONGNYA NANTI CAMKAN ITU" mendengar teriakan kakaknya itu ia menambah kecepatan larinya ia tidak mau dalam bahaya lagi sudah cukup mendapatkan hukuman dari kakak pertama nya.
Meninggalkan mereka yang terbengong melihat kejadian itu.
Flashback off
Pada saat sampai di parkiran langsung menurunkan tubuh kakaknya.Menyenderkan tubuhnya disamping mobil dengan nafas yang ngos-ngosan.
"Ya ampun kak badan mu kecil dan pendek tapi sangat berat"celetuk dengan suara yang masih ngos-ngosan masih mengatur nafas nya.
Walaupun kakaknya ini memiliki tubuh yang kecil yah bisa dibilang kurang tinggi tapi tubuhnya berat.Apa benar kata orang-orang kakaknya ini kebanyakan dosa.
PUK
"Aduh kak"ringisnya sambil memegang kepalanya sedikit terasa nyeri setelah tangan kakaknya ini memukul kepalanya."rasakan itu berani sekali kau mengatakan aku berat dan pendek dasar adik gila"
Dengan tangan yang terus memukul sang adik gilanya yang sedang berusaha menahan tangannya.Ia tidak terima dikatakan seperti itu.
Berani sekali adiknya ini menghina tubuhnya yang mungil nan imut ini.Walupun kenyataan nya ia pendek tetap saja celin tak terima.
Ia selalu mengatakan aku tidak pendek hanya kurang tinggi saja.
"Tapi itu memang kenyataannya, kak celin memang pendek"ucap adiknya langsung berlari memasuki mobil melihat wajah sang kakak memerah dengan hidung yang kembang kempis.
Wahh sepertinya teriakan seperti toa akan berbunyi.
"DIONNNN"
Nah kan benar pikirannya.
Celin mengumpat kesal mengejar adiknya sampai masuk kedalam mobil duduk disamping Dion yang mengemudikan mobilnya.Bahkan celin masih mengoceh dan mengumpati adiknya ini padahal mobil yang dikendarai sudah melaju membelah jalan.
"Kak aku kan sudah minta maaf jadi berhentilah mengoceh,apa tenggorokan Kakak tidak merasa kering mengumpatiku terus."melasnya telinganya terasa sakit mendengar suara ocehan kakaknya yang tidak berhenti-henti.
"Kering"ketusnya sembari memberikan tatapan tajam kepada adiknya.Sedangkan orang yang ditatap hanya terkekeh geli melihatnya tidak berani menatap balik wajah kakaknya.
Walaupun wajah kakaknya ini tidak semenyeramkan kakak perempuan pertama nya.Tapi tetap saja ia sedikit takut.
Bagaimana jika kakaknya itu tidak akan mengurusnya lagi nanti tidak ada lagi yang membela nya jika ia terkena marah oleh kakak pertamanya.
Membayangkan saja membuat dirinya merinding apalagi jika melihat sorot mata tajam kakaknya itu.
Ting
Suara pesan terdengar dari handphone celin.Celin melihat handphonenya siapa yang memberikan pesan namun tiba-tiba....
"DIONNN"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!