NovelToon NovelToon

Dikejar Om Ceo Posesif

BAB1, Ruang makan

'Kringggg'

Tepat pada pukul 06.00 alarm pun berbunyi untuk membangunkan seseorang yang sampai kini pun tak kunjung bangun. Sampai akhirnya Sanita, mama zia turun tangan

'gubrak gubrak' suara gedoran pintu kamar. "Ziaaaa bangunnnn" teriakan dari Sanita. Namun tak ada sautan dari dalam kamar tersebut. Hingga pada akhirnya Sanita pun memutuskan untuk masuk kedalam kamar tersebut dan menarik selimut yang menutupi tubuhnya

"Ziaa bangunnn, buruan sekolahhhh" ucap sanita dengan penuh emosi

"ck, iya iyaaa ini juga mau bangun, huaamm" ucap zia sambil menguap dan membuka matanya setengah, kaya hatimu sksksks

"cepat sana mandi, udah siang" suruh sanita sambil membuka jendela agar udara sejuk masuk kedalam kamar yang bertema warna abu-abu tersebut

"iyaa ma" jawab zia sambil mengumpulkan nyawa

"yasudah, mama mau kedapur dulu" ucap sanita sambil melangkah keluar kamar

"emmm" jawab zia

Dengan berat hati zia pun terbangun dari tidurnya lalu bergegas kekamar mandi, selesai mandi ia pun bergegas untuk memakai baju seragam, dan turun kebawah untuk sarapan bersama keluarga. SITI FAUZIA BIMONO adalah nama lengkap zia, ia anak ke4 dari 4 bersaudara dan juga memiliki 1 kakak perempuan dan 2 abang, jdi tak heran jika sikapnya sedikit manja kepada abangnya dibandingkan dengan kakak perempuannya, ia bersekolah di SMK NEGRI ESKPAN, ayah zia yang bernama ADITYA BIMONO, keluarga ini juga memiliki beberapa perusahaan yang ada di Indonesia. Terutama perusahaan XZ dan perusahaan VZ, perusahaan pertama merupakan perusahaan milik ayah zia sedangkan perusahaan kedua milik abang zia yang dibangun dengan susah payah.

"Ck dasar anak perawan klo ga dibangunin pasti ga bangun" omel sanita ibu zia, namun zia tak ambil pusing dngn ucapannya ibunya, ia pun duduk disebelah bangku iqbal, yahh IQBAL BIMONO merupakan abang kedua zia yang selalu berlaku hangat kepada zia, pasti kalian bertanya-tanya kan kemana kakak perempuan zia dan satu abangnya lagi, nahh kakak perempuan zia dan satu abangnya sudah menikah, mereka memilih tinggal dirumah masing-masing.

"Hey broo" sapa zia kepada Iqbal sambil cengengesan

"Hey bro hey bro! Abang!! panggil aku abang jgn hey bro hey bro gak jelas gitu" sambil melirik sinis kearah zia

"Yaela gitu aja marah"

"Ck dasar lo, udah buruan makan gih biar nanti abang anterin sampe sekolah deh, klo perlu sampe depan kelas"

"Okeyyy" balas zia saat mengambil nasi goreng yang tidak terlalu pedas dan telur setengah matang, setelah selesai makan ia segera meminum susu rasa coklat sampai habis, kemudian berpamitan kepada mama dan papanya

"Maa, paaa Zia berangkat sekolah dulu yaa, "assalamualaikum" ucap zia sambil mencium tangan keduanya dengan takzim

"Walaikumsalam sayang, ati ati yaaa" ucap kedua orng tua zia sambil tersenyum, lalu zia mengangguk dengan cepat

"Maa paaa iqbal berangkat juga yaa" ucap iqbal yg juga mencium tangan keduanya dengan takzim

"Iyaa ati atii, jangan ngebuttt, jangan gangguin ziaa terus"omel sanita

"Iyaa maa, dahhh assalamualaikum" ucap Iqbal

"Walaikumsalam" ucap serentak sanita dan aditya

"Yauda maa, papa mau berangkat juga, jadi hari ini ada meeting dikantor, jdi papa harus sampai sana tepat waktu" kata aditya sambil mengambil beberapa berkas

"Iyaa paa, ati ati yaaa" lalu sanita mencium tangan suaminya

"Iyaa maaa, assalamualaikum" ucap aditya saat keluar rumah

"Walaikumsalam paa"

Dikejar om ceo posesif, Bab2

Sekolah Ekspen

Setelah perjalanan 15 menit akhirnya mereka tiba di sekolah SMK NEGRI EKSPEN, kemudian iqbal melajukan mobil nya sampai memasuki halaman sekolah itu yang luasnya hampir selapangan sepak bola

"Duhh abangg kenapa sampai sini sihhh, liat tuh diliatin sama orang orang, maluuuu tau" omel zia

"Utuu utuuu, ya gapapa lahh dek. Yauda buruan turun gihh, belajar yang bener" ucap iqbal kemudian mengelus kepala zia dengan lembut

"Huhhhh, yauda ya bang zia mau kekelas duluuu, "assalamualaikum" ucap zia sambil mencium tangan iqbal

"Walaikumsalam" balas Iqbal

Setelah itu iqbal langsung menjalaninya mobilnya menuju kantor

Saat menuju kelas tanpa sengaja ia bertemu dengan teman sekelasnya

"Hayy kurcii" sapa Rangga kepada zia

"Hayy jugaa" balas zia dengan senyuman

Yap kurci itu adalah singkatan dari kurcaci, yang sengaja rangga buat untuk memanggil temannya itu

'duh cantik banget, coba aja lu jadi pacar gua betapa bahagianya hidup gua cii" batin rangga yang matanya masih menatap wajah cantik zia

Sebenrnya rangga sudah suka dengan zia sejak lama namun ia enggan untuk mengeluarkan isi hatinya karna ia takut kalau zia akan membencinya saat zia tau kalau ia sangat menyukainya

"Heyyy rangg kenapa menatap aku seperti itu? Apa ada yang salah yaa dengan rambut dan wajahku? tanya zia

'ck, sangat menggemaskan' batin rangga

Lalu rangga membungkukkan badannya agar ia sejajar dengan zia yang tingginya hanya 149cm sementara tinggi rangga 179cm

"Tidakk, kamu udah cantik kok" gumam rangga

"Hah? Apa rangg??" tanya zia bingung

'duh kenapa gua keceplosan sihhh' batin rangga

"T-tidak bukan apa apa, yauda yuk kita masuk kelas"

"O iyaa iyaaa yukk"

'duh untung dia ga dengar', batin rangga dan bernafas lega

'tett tett tettt'

tepat pada pukul 10.15 bel pun berbunyi yang menandakan waktu istirahat telah tiba

"huhh akhirnya istirahat juga" ucap runi

"iya nih lapar banget gue" ucap mona

runi dan mona adalah sahabat zia sejak smp

"yukk kita kekantin" ajak mona

"yukkk" ucap runi

"ehh tunggu tunggu, kalian mau kekantin? gue ikut dong hehehe" rengek rangga

""yaela modus luu, bilang aja lu mau deket deket kan sama zia" ucap runi

"y-ya ngga lah, kan gue mau makan dikantin. Jadi biar sekalian bareng kalian" elak rangga

"duh kalian ini, yauda yuk rangg bareng kita aja" ucap zia

"makasih kurcii" ucap rangga sambil menunjuk gigi putihnya

"alayyy" ucap keduanya

"yauda yuk kita kekantin, keburu ramai sama anak anak lain" ucap zia

setelah sampai kekantin, mereka pun langsung memesan makanan kesukaan mereka masing masing. Setelah menunggu 5 menit akhirnya makanan mereka pun datang

"neng, ini makanannya. Maaf ya neng agak lama" ucap pakde jamal sambil menaruh mie ayam dan nasi goreng

"waww makasih pakde" ucap mereka serentak

"iya neng" kemudian pakde jamal berlalu

"kurci, mau minum apa?" tanya rangga

"humm apa yaa, teh pucuk aja ngga" jawab zia

"yaela masak zia aja yang ditawarin" sindir runi

"hehehe, kalau kalian berdua mau minum apa? tanya rangga

"kita samain aja sama zia" jawab mona

"oke, tunggu sebentar" kemudian rangga memesan minuman teh pucuk harum sebanyak 4 botol. 2botol untuk runi mona, dan 2 botol lagi untuk ia dan zia

"ini teh pucuk nya" ucap rangga sambil menaruh minuman tersebut diatas meja

"makasih rangga" ucap zia

"sama sama kurcii" jawab rangga

"ehemm, mending kita makan dulu deh kuburu dingin" omel runi

Dikejar om ceo poseif, Bab3

Pulang berdua

'tett tett tettt' bel berbunyi pada pukul 16.30 yang menandakan pelajar hari ini selesai

"Huhhh akhirnya pulang juga, pusing banget gue dari tadi mikirin matematika muluu" ngeluh runi

"Ck, iya nihh" ucap mona

"Hahhaah, yauda yuk kita pulang" ajak zia

Kemudian zia keluar kelas dan diikuti oleh runi, mona juga rangga, taklama kemudian ponsel zia pun berbunyi, yang dimana disana tertulis 'bang iqbal'

"Assalamualaikum bang" ucap zia

"Walaikumsalam, dek maaf abang ga bisa jemput hari ini karna abang harus lembur dek, maaf yaa" ucap iqbal ga enak hati.

"oiya bang gapapa" ucap zia

kemudian iqbal mematikan sambungan telponnya

"kenapa cii?" tanya rangga

"emm ini tadi bang iqbal nelpon, katanya ga bisa jemput karna lagi lembur" jawab zia

"gimana kalau pulang bareng gue aja? ajak rangga

"yaela modus modus" omel runi

"hehh, gue ga modus. Niat gue baik" jawab rangga tak terima

"sudah sudah, kalian ini kenapa sih beramtem mulu, heran. Hemm emangnya gapapa rang bareng kamu? tanya zia

"gapapa lah cii, lagian rumah kita satu arah" jawab rangga

"yauda deh gue pulang sama lu aja ngga" jawab zia

"okeyyy, yuk kita ke parkiran. Ngambil motor gue

lalu mereka keparkiran mengambil kendaraan mereka

"Zii kami duluan yaaa, heyyy semut rang rang jangan sampai lu tinggalin sahabat gue dijalanan, kalau sempet gue tau lu ninggalin zia dijalan, gue gebukin lu" lirik runi sinis kearah rangga

"Iya iyaa, sana sana hus huss" usir rangga

"Dahh ziii" ucap keduanya saat melambaikan tangan kepada zia

"Iya ati atiii" balas zia

"nihhh" ucap rangga sambil menyodorkan helm berwarna abu-abu kepada zia

"bisa makenya?" tanya rangga

"bisa kok" jawab zia

"yukk naik" ajak rangga untuk naik diatas motor sport nya

'hahhh gilaaa, tinggi ya say' batin zia

"kenapa bengong?" tanya rangga

"hmm tinggi ya hehe" jawab zia

"Hahahah dasar cebol" ejek rangga

Akhirnya rangga turun dan menggendong zia agar naik keatas motornya

"Ehh mau ngapain? tanya zia bingung

"Ya mau bantuin elu lahhh, biar bisa naik"

Akhirnya zia pun duduk dimotor sport nya rangga

"Pegangan" ucap rangga, kemudian zia berpegang dipinggang rangga, akhirnya mereka pulang dan melesat jalanan yang sangat ramai

"kurci"" ucap rangga disela sela perjalanan

"Iya rang kenapa? tanya zia

"Mau eskrim?

"Mauuuu, emang boleh?

"Boleh dong, itu didepan ada eskrim, nanti kita beli disitu yaaa" ucap rangga

"Makasihhh rangga" ucap zia dengan wajah yang berbinar

"Pak, eskrim nya dua ya, pakai semua toping" ucap rangga

"Iya dek, sebentar bapak buatkan ya" ucap tukang eskirm

Taklama kemudian eskirim pun jadi

"Berapa pak? tnya rangga

"Semuanya 20ribu dek"

"Oh iya pak bentar ya pak" rangga membuka dompet dan mengeluarkan uang 100ribu

"Ini pak, kembaliannya buat bapak aja" ucap rangga

"Duh makasih banyak ya dekk" ucap tukang eskrim

"Iya pak sama sama"

"Itu pacarnya ya dek? tunjuk tukang eskrim kearah zia yang duduk di motornya rangga karna tidak diperbolehkan rangga untuk turun

"hehehe hampir pak"

"Sangat cantik yaa dekk" ucap tukang eskrim

"Hehehe iyaa pak, yauda ya pak saya mau kesana dulu" ucap rangga

"Oiya dek, makasih sekali lagi ya dek" ucap tukang eskrim lalu dianggukin oleh rangga dan tersenyum

"Nih eskirmnya" ucap rangga

"Terima kasihhh"

lalu tanpa zia sadari bahwa sedari tadi rangga sudah memperhatikan zia yang memakan es krim dengan blepotan

"Sebernya umur kmu berapa sih cii"tanya rangga

"17 tahun" jawab zia

"Umur udah gede tpi makan eskrim masih kaya bocah tk hahaha, liat tuh blepotan begitu" lalu rangga membersihkan pinggir bibir zia dengan tangnnya

"Ehhh" kaget zia

"Nahh sekarang sudah bersih dehh"

"Makasih rangga" ucap zia

"Hemm sama sama" jawab rangga

setelah menyelesaikan eskirmnya mereka pun bergegas untuk pulang

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!